SKRIPSI
OLEH :
ROSINA HASIBUAN
NIM 131501076
SKRIPSI
OLEH :
ROSINA HASIBUAN
NIM 131501076
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
skripsi ini, serta shalawat beriring salam untuk Rasulullah Muhammad SAW
sebagai suri tauladan dalam kehidupan. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
Sumatera Utara, dengan judul “Evaluasi Penggunaan Obat Diare pada Pasien
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.,
juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hari Ronaldo Tanjung, S.Si.,
M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepadaIbu Khairunnisa,
S.Si, M.Pharm., Ph.D., Apt.,selaku ketua penguji dan Bapak Dadang Irfan Husori,
S.Si., M.Sc., Apt., selaku anggota penguji yang telah memberikan saran dan
arahan untuk menyempurnakan skripsi ini. Bapak Drs. Suryanto, M.Si., Apt.,
selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas
Farmasi USU yang telah banyak membimbing penulis selama masa perkuliahan
hingga selesai.
tak terhingga kepada keluarga tercinta Ayahanda Alm. Marahaman Hasibuan dan
Ibunda Hj. Rongga Bayang Harahap, Abang saya Amris Hasibuan, Darwis
Hasibuan, Jaya Hasibuan, dan Joling Hasibuan. Kakak saya tercinta Hotnida
Hasibuan dan Rona Hasibuan, serta keluarga yang telah memberikan cinta dan
kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun, baik materi maupun motivasi
serta doa yang tulus. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang Zam-
Zam Srg, Anita, Wilda, Putir, Aminah, Wani serta teman-teman yang tidak dapat
mendoakan dan memberi semangat yang tiada henti selama penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
Rosina Hasibuan
NIM 131501076
i
Universitas Sumatera
v
Universitas Sumatera
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DIARE PADA PASIEN PEDIATRIK
DI 5 PUSKESMAS KABUPATEN PADANG LAWAS PERIODE
JANUARI-JULI 2017
ABSTRAK
Diare merupakan kondisi ketidakseimbangan absorpsi, sekresi air dan
elektrolit, sehingga terjadi gangguan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali
sehari dengan tinja berbentuk cair atau setengah padat, dengan atau tanpa disertai
lendir atau darah. Penyakit diare masih merupakanmasalah global dengan derajat
kesakitan dan kematian tinggi di berbagai Negara terutama di Negara
berkembang, dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan
dan kematian anak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan
rasionalitas penggunaan obat diare pada pasien pediatrik di 5 Puskesmas
Kabupaten Padang Lawas.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif, data
diperoleh dari rekam medis pasien pediatrik penderita diare yang menggunakan
obat diare di 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas selama bulan Januari-Juli
2017. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase, nilai rata-rata dan
tabel.
Hasil penelitian dari 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas menunjukkan
bahwa dari 235 pasien yang paling banyak menderita diare adalah laki-laki
(63,83%) dan pada usia pasien bayi< 2 tahun (48,51%) dengan rata-rata perpasien
1,28 item obat. Jenis obat diare paling banyak digunakan adalah zink (62,67%)
dengan bentuk sediaan sirup (54,67%). Rasionalitas pengguanaan obat diare
berdasarkan pedoman Kemenkes RI 2011 meliputi kriteria tepat indikasi (100%),
tepat obat (100%), tepat pasien(99,15%), dan tepat dosis (96,17%).
Penggunaan obat diare pada pasien pediatrik di 5 Puskesmas Kabupaten
Padang Lawas sebagian besar sudah rasional.
v
Universitas Sumatera
EVALUATION USE OF DIARRHEAL DRUG IN PEDIATRIC PATIENTS
AT 5 PUBLIC HEALTH CENTERS KABUPATEN PADANG LAWAS
PERIOD JANUARY-JULI 2017
ABSTRACT
v
Universitas Sumatera
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL............................................................................... ii
ABSTRACT............................................................................................ viii
1.4 TujuanPenelitian.......................................................................... 4
1.5 ManfaatPenelitian........................................................................ 4
v
Universitas Sumatera
2.1.2 Gejala dan tanda diare...................................................... 6
2.2.5 Probiotik........................................................................... 17
i
Universitas Sumatera
3.4 Defenisi Operasional ................................................................... 26
x
Universitas Sumatera
5.2 Saran............................................................................................ 44
LAMPIRAN............................................................................................ 48
x
Universitas Sumatera
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
Universitas Sumatera
DAFTAR GAMBAR
GambarHalaman
x
Universitas Sumatera
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
x
Universitas Sumatera
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sampai saat ini penyakit diare atau sering juga disebut Gastroenteritis,
masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari masyarakat Indonesia.
400 kejadian diare diantara 1000 penduduk setiaap tahunnya. Dengan demikian di
tahunnya, sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak dibawah 5 tahun
(± 40 juta kejadian). Kelompok ini setiap tahunnya mengalami lebih dari satu
kejadiaan diare. Sebagian dari penderita (1-2%) akan mengalami dehidrasi dan
kalau tidak segera ditolong 50-60 % di antaranya dapat meninggal. Hal ini yang
Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak berbentuk atau
kali/ hari, ataudengan perkiraan volume tinja > 200 gr/hari (Soebagyo, 2008).
Durasi diare sangat menentukan diagnosis, diare akut jika durasinya kurang dari 2
minggu, diare persistent jikadurasinya antara 2-4 minggu, dan diare kronis jika
durasi lebih dari 4 minggu. Dalam Riskesdas 2007 prevalensi diare lebih banyak
1
Universitas Sumatera
di perkotaan. Diare cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan rendah dan
yaitu Padang Lawas (476%), Sibolga (170%) dan Labuhan Batu Utara (163%).
Penemuan dan penanganan kasus diare terendah di Kabupaten Nias Barat dan
Kota Padang Sidempuan (nol kasus dan Kabupaten Nias Utara sebesar 6%
(Dinkes, 2014).
sangat dianjurkan dalam penanganan diare, zink merupakan salah satu zat gizi
mikro yangpenting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zink yang ada dalam
Untukmenggantikan zink yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zink
optimal, sedangkan pada dosis lebih dapat menyebabkan muntah, demam, anemia
tinja bayi dengan benar, mencuci botol susu dengan benar dan memberikan
2
Universitas Sumatera
Tata laksana diare dari tahun ke tahun diketahuibahwa pengetahuan petugas
puskesmas dalam tata laksana diare masih rendah. Oralit danzink belum
Padang Lawas.
penelitian adalah:
a. Apaka jenis obat diare yang paling sering diresepkan pada pasien
2017?
ketepatan dosis?
1.3 Hipotesis
a. Jenis obat diare yang paling sering diresepkan pada pasien pediatrik di 5
zink.
3
Universitas Sumatera
b. Penggunaan obat diare pada pasien pediatrik di 5 Puskesmas Kabupaten
1.4 TujuanPenelitian
Januari-Juli 2017.
ketepatan dosis.
1.5 ManfaatPenelitian
4
Universitas Sumatera
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Padang Lawas periode Januari-Juli 2017. Dalam penelitian ini obat diare yang
1.1.
Kriteria Kerasionalan :
Tepat Indikasi
Tepat Pasien
Tepat Obat
Tepat Dosis
5
Universitas Sumatera
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diare
Diare berasal dari bahasa Yunani dan Latin, dia artinya melewati dan
rheein yang berarti mengalir. Diare adalah keadaan ketika frekuensi buang air
besar lebih dari tiga kali sehari pada anak dengan konsistensi tinja encer, dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir (Suraatmaja,
2005).
Diare didefinisikan sebagai buang air besar yang tidak berbentuk atau
dalam konsistensi cair dengan frekwensi yang meningkat, umumnya frekwensi >
3 kali/hari, atau dengan perkiraan volume tinja >200 gr/hari (Soebagyo, 2008).
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair (Nelson dkk, 2000).
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dan frekuensinya lebih sering ( biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
1. Gejala umum
a. Buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek dan sering.
6
Universitas Sumatera
c. Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare.
2.Gejala spesifik
a. Faktor Gizi
Berat dan lamanya diare sangat dipengaruhi oleh status gizi panderita dan
diare yang diderita oleh anak dengan kekurangan gizi lebih berat jika
dibandingkan dengan anak yang status gizinya baik karena anak dengan status
gizi kurang keluaran cairan dan tinja lebih banyak sehingga anak akan menderita
dehidrasi berat. Menurut Suharyono (1986), bayi dan balita yang kekurangan gizi,
sebagian besarnya meninggal karena diare. Hal ini dapat disebabkan karena
berasal dari keluarga yang besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah
yang buruk, tidak mempunyai sediaan air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan, pendidikan orang tuanya yang rendah dan sikap serta kebiasaan yang
tidak menguntungkan. Karena itu edukasi dan perbaikan ekonomi sangat berperan
7
Universitas Sumatera
c. Faktor Pendidikan
kemungkinan 1,6 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baik pada balita
(Simatupang, 2004).
d. Faktor Pekerjaan
Ayah dan ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta rata-rata
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja
sebagai buruh atau petani. Jenis pekerjaan umumnya berkaitan dengan tingkat
pendidikan dan pendapatan. Tetapi ibu yang bekerja harus membiarkan anaknya
diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk terpapar
Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Hasil analisa
lanjut SDKI (1995) didapatkan bahwa umur balita 12-24 bulan mempunyai resiko
terjadi diare 2,23 kali dibandingkan anak umur 25-59 bulan (Simatupang, 2004).
f. Faktor ASI
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu bayi baru lahir sampai usia 6
menyebutkan bahwa insiden diare meningkat pada saat anak untuk pertama kali
mengenal makanan tambahan dan makin lama makin meningkat. Pemberian ASI
penuh akan memberikan perlindungan diare 4 kali dari pada bayi dengan ASI
disertai susu botol. Bayi dengan susu botol sahaja akan mempunyai resiko diare
8
Universitas Sumatera
lebih besar dan bahkan 30 kali lebih banyak daripada bayi dengan ASI penuh
(Agtini, 2011).
g. Faktor Jamban
Resiko kejadian diare lebih besar pada keluarga yang tidak mempunyai
fasilitas jamban keluarga dan penyediaan sarana jamban umum dapat menurunkan
merupakan masalah dan kebiasaan buang air besar yang tidak sehat (Simatupang,
2004).
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari (umumnya
kurang dari 7 hari). Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi
b. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat disentri adalah
c. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara terus-
menerus. Akibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan
metabolisme.
d. Diare dengan masalah lain, yaitu anak yang menderita diare (diare akut dan
diare persisten), mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam,
9
Universitas Sumatera
Menurut Simadibrata (2006), diare dapat diklasifikasikan berdasarkan:
a. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari, sedangkan
diare akut didefinisikan sebagai bentuk tinja yang cair dan lembek dengan
jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari, dan
akan mereda tanpa terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi.
a. Diare spesifik, yaitu diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri,
atau parasit.
b. Diare non spesifik, yaitu diare yang disebabkan oleh makanan, minuman,
anak dibawah 5 tahun di seluruh dunia. Rotavirus adalah virus RNA (Ribonucleic
Acid) yang tergolong dalam famili Reoviridae. Penularan rotavirus terjadi melalui
usus halus dan menyebabkan diare cair akut dengan masa inkubasi 24-72 jam.
Gejala yang timbul bervariasi dari ringan sampai berat, didahului oleh muntah-
muntah yang diikuti 4-8 hari diare hebat yang dapat menyebabkan dehidrasi berat
Sebagian besar pasien yang dirawat inap di rumah sakit akibat infeksi
1
Universitas Sumatera
yang juga paling sering menyebabkan diare. Mikroorganisme Giardia lambliadan
infeksi akut. Selain Rotavirus, telah ditemukan juga virus baru yaitu Norwalk
virus. Virus ini lebih banyak pada kasus orang dewasa dibandingkan anak- anak
(Suharyono, 2008).
Menurut Sudoyo (2010) diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih
intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia yang
hiperosmotik.
Diare sekretorik, diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air
dan elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi. Penyebab diare sekretorik karena
1
Universitas Sumatera
2.1.7 Pencegahan Diare
c. Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang
cukup.
d. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar.
Tergantung dari persentase cairan tubuh yang hilang, dehidrasi dapat terjadi
b. Gangguan sirkulasi.
Pada diare akut, kehilangan cairan dapat terjadi dalam waktu yang singkat.
Jika kehilangan cairan ini lebih dari 10% berat dan pasien dapat mengalami
(hipovolemia).
1
Universitas Sumatera
c. Gangguan asam-basa (asidosis).
Hal ini terjadi akibat kehilangan cairan elektrolit (bikarbonat) dari dalam
meningkatkan pH arteri.
dan air masuk ke dalam cairan intraseluler sehingga terjadi edema otak yang
mengakibatkan koma.
e. Gangguan gizi
Gangguan ini terjadi karena asupan makanan yang kurang dan output yang
berlebihan. Hal ini akan bertambah berat bila pemberian makanan dihentikan,
(Widoyono, 2011).
2.1.9 Dehidrasi
Pada diare sering kali disertai muntah-muntah, tubuh kehilangan banyak air dan
acidosis (darah menjadi asam). Dan tidak jarang berakhir dengan shock kematian
1
Universitas Sumatera
Derajat dehidrasi akibat diare dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tanpa dehidrasi, biasanya anak merasa normal, tidak rewel, masih bisa
bermain seperti biasa. Umumnya karena diarenya tidak berat, anak masih mau
b. Dehidrasi ringan atau sedang, menyebabkan anak rewel atau gelisah, mata
sedikit cekung, turgor kulit masih kembali dengan cepat jika dicubit.
c. Dehidrasi berat, anak apatis (kesadaran berkabut), mata cekung, pada cubitan
kulit turgor kembali lambat, napas cepat, anak terlihat lemah (Widoyono,
2011).
Kelompok obat yang digunakan pada diare adalah sebagai berikut (Tjai,
2002).
1
Universitas Sumatera
b. Obtipansia untuk terapi sintomatis yang dapat menghentikan diare dengan
waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus. Candu dan
sering kali mengakibatkan nyeri perut pada diare. Misalnya papaverin dan
2.2.1 Loperamid
Loperamid adalah opoid yang paling tepat untuk efek lokal pada usus,
karena tidak menembus ke dalam otak. Oleh karena itu, loperamid hanya
(Neal, 2005).
dengan opiad petidin dan berkhasiat obtipasi kuat dengan mengurangi peristaltik.
Berbeda dengan petidin, loperamid tidak bekeja terhadap SSP (Sistem Saraf
1
Universitas Sumatera
Seperti difenoksilat, mekanisme kerja loperamid adalah dengan
longitudinal usus. Obat ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek
ini sama efeknya dengan difenoksilat untuk pengobatan diare kronik (Tjay, 2002).
2.2.2 Attapulgit
dan toksin dalam jumlah besar sekaligus mengurangi pengeluaran air, attapulgit
mengurangi pergerakan usus, dan meredakan kram perut yang berkaitan dengan
diare. Selain itu Attapulgit melapisi selaput lendir di ussu yang meradang dan
2002).
2.2.3 Zink
Mekanisme kerja zink pada diare akut yaitu zink mempunyai efek terhadap
eritrosit dan sel-sel imun yang berinteraksi dengan agen infeksius pada diare. Zink
terutama bekerja pada kecepatan turnover yang tinggi seperti saluran cerna dan
sistem imun dimana zink dibutuhkan untuk sintesa DNA dan protein (M hatta,
2011).
1
Universitas Sumatera
2.2.4 Oralit
Kalium klorida 0,3 g (1,5g), natrium klorida 0,7 g(3,5g), natrium bikarbonat 0,5g
(2,5g), glukosa anhidrat 4g(20g). Tiap kantong serbuk 200 ml (1000 ml).
Indikasi : mencegah dan mengobati dehidrasi pada waktu muntaber, diare dan
kolera
Dosis : sesuai keadaan untuk anak dibawah 1 tahun 2 jam pertama 2 gelas larutan
selanjutnya setengah gelas setiap buang air besar. Anak 1-5 tahun 2 jam pertama 4
gelas larutan selanjutnya 1 gelas setiap buang air besar. Anak diatas 5 tahun dan
dewasa: 2 jam pertama 6 gelas selanjutnya 2 gelas setiap buang air besar ( ISO,
2008).
2.2.5 Probiotik
lain produk susu fermentasi oleh bakteri asam laktat (Lactobacilli dan
bifidobacterium). Contoh pangan probiotik yaitu yogurt, yakult, kafir dan dadih (
Endrikawidyastuti, 2011).
b. Unggul dalam kompetisi penyerapan nutrient dan sisi penempelan pada sel
epitel usus.
1
Universitas Sumatera
c. Menstimulasi sistem imunitas dan mampu mengubah aktivitas metabolisme
dalam saluran pencernaan, maka bakteri asam laktat sering digunakan sebagai
Pengobatan Diare pada balita yang baru didukung oleh Ikatan Apoteker
Indonesia, dengan merujuk pada panduan WHO. Tata laksana ini sudah mulai
juga menjai cara untuk menobati pasien. Untuk itu, Departemen Kesehatan
menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita
anak balita baik yang dirawat dirumah maupun sedang dirawat di rumah sakit,
Berikan segera bila anak diare, untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Oralit baru adalah oralit dengan osmolaritas rendah. Keamanan oralit ini sama
dengan oralit yang selama ini digunakan, namun efektivitasnya lebih baik
daripada oralit formula lama. Oralit baru ini juga dapat mengurangi pengeluaran
tinja hingga 20% serta mengurangi kejadian muntah hingga 30% (Juffrie dkk,
2015).
Zink mengurangi lama dan beratnya diare, dan dapar mengembalikan nafsu
1
Universitas Sumatera
memelihara kehidupan yang optimal. Meski dalam jumlah yang sangat kecil, dari
segi fisiologis, zink berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel (Juffrie dkk,
2015).
terhadap fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap
proses perbaikan epitel saluran cerna selama selama diare. Pemberian zink dapat
menurunkan frekuensi dan volume buang air besar sehingga dapat menurunkan
Zink diberikan 10-14 hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare.
Asi dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama
pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti
nutrisi yang hilang. Pada diare berdarah nafsu makan akan berkurang. Adanya
4. Antibiotik selektif
Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau
lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium
difficile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan. Selain itu,
1
Universitas Sumatera
terhadap antibiotik, serta menambah biaya pengobatan yang tidak perlu (Juffrie
dkk, 2015).
Berikan nasehat kepada ibu, untuk segera kembali jika demam, tinja
berdarah, berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering,
adalah cairan yang mengandung garam (oralit), dapat juga diberikan air bersih
yang matang.
Tabel 2.2 Jumlah cairan yang harus diberi sesuai umur pada pengobatan diare
tanpa dehidrasi menurut WHO 2005.
Umur (tahun) Jumlah cairan yang harus diberikan
<2 50-100 ml cairan
2-10 100-200 ml
>10 >200 atau sebanyak yang mereka mau
b. Memberikan zink (10-20 mg) pada anak, setiap hari selama 10-14 hari.
tersedia dan terjangkau. Dengan memberikan zinc segera setelah mulai diare,
durasi dan tingkat keparahan episode serta risiko dehidrasi akan berkurang.
Dengan pemberian zinc selama 10 sampai 14 hari, zinc yang hilang selama diare
2
Universitas Sumatera
dapat diganti sepenuhnya dan mencegah risiko terulangnya kembali diare pada
Secara umum, makanan yang sesuai untuk anak dengan diare adalah sama
dengan yang diperlukan oleh anak-anak yang sehat. Bayi di segala usia yang masi
disusui harus tetap diberi kesempatan untuk menerima ASI sesering dan selama
yang mereka inginkan. Bayi yang tidak disusui lagi harus diberikan susu biasa
beserta makanan (atau susu formula) sekurang-kurangnya setiap tiga jam. Bayi
dibawah usia 6 bulan yang diberi makan ASI dan makanan lain harus diberikan
ASI lebih banyak. Setelah anak tersebut sembuh dan meningkatnya kebutuhan
minum ASI, maka makanan penyerta harus diturunkan. Berikan anak makanan
masalah lainnya.
buang air besar cair sering terjadi, muntah berulang ulang, sangat haus, makan
atau minum sedikit, demam, demam berdarah, anak tidak membaik dalam tiga
hari.
digunakan untuk menentukan jumlah larutan yang tepat, Oralit yang diberikan =
berat bdan (kg) dikalikan 75 ml. Jika berat badan anak tidak diketahui maka
penentuan jumlah cairan ditentukan berdasarkan usia anak, seperti tabel berikut:
2
Universitas Sumatera
Tabel 2.3 Jumlah cairan yang harus diberikan dalam 4 jam pertama pada
pengobatan diare dehidrasi ringan sampai sedang.
Jumlah cairan yang harus diberikan dalam 4 jam pertama
Usia < dari 4 4-11 12-13 2- 4 5-14 >15
bulan bulan bulan tahun tahun tahun
Berat < dari 5 5-7,9 kg 8-10,9
11-15,9 16-29,9 30 kg
badan kg kg kg kg
Jumlah 200-400400-600 600-800 800- 1200- 2200-
(ml) 1200 2200 4000
Anak yang masih memiliki tanda-tanda menunjukkan dehidrasi ringan-
sedang diteruskan dengan terapi rehidrasi oral dengan mengulangi rencana terapi
B, pada saat yang sama, mulai pemberian makanan, susu dan cairan lain, seperti
yang dijelaskan dalam rencana terapi A, dan terus evaluasi kembali anak. Jika
tanda-tanda dehidrasi telah hilang (turgor kulit normal, tidak haus, anak berkemih,
dan anak menjadi tenang dan tidur) maka disimpulkan rehidrasi telah tercapai.
Pemberian zink pada rencana terapi B dapat diberikan sesuai dengan rencana
terapi A. Kecuali ASI, makanan tidak boleh diberikan selama empat jam pertama
rehidrasi, namun anak-anak yang terus dalam rencana terapi B lebih dari empat
jam harus diberikan makanan setiap 3-4 jam seperti yang dijelaskan dalam
intravena cepat, mengikuti rencana C. Jika mungkin, anak harus dirawat di rumah
sakit.
Tabel 2.4 Jumlah cairan secara intravena untuk pasien dengan dehidrasi berat.
Umur Pemberian pertama 30 Pemberian selanjutnya 70
mL/kg selama: mL/kg selama:
<12 bulan 1 jam 5 jam
>12 bulan 30 menit 2 ½ jam
2
Universitas Sumatera
Anak-anak yang masih dapat minum, walaupun sedikit, harus diberikan
oralit per oral sampai infus berjalan, setelah anak dapat minum tanpa kesulitan,
semua anak harus menerima oralit (5 ml/kg/jam) dalam waktu 3-4 jam (untuk
bayi) atau 1-2 jam (untuk pasien yang lebih tua) (WHO., 2005).
Pasien harus dinilai ulang setiap 15-30 menit sampai denyut arteri radialis
teraba kuat. Setelah itu, pasien harus dievaluasi ulang setiap 1 jam untuk
memastikan bahwa hidrasi meningkat. Jika tidak, maka infus harus diberikan
lebih cepat. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), evaluasi penderita
menggunakan Tabel 2.1 kemudian pilihlah rencana terapi sesuai (A, B, C) untuk
2
Universitas Sumatera
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang mengkaji informasi atau mengambil data yang telah lalu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari- Juli 2017. Lokasi penelitian
tersebut dan dengan pertimbangan bahwa kasus diare termasuk dalam 10 penyakit
terbesar di Puskesmas.
3.3.1 Populasi
karakteristik sama . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data pengobatan
atau data rekam medis pasien pediatrik yang didiagnosis penyakit diare dan
2
Universitas Sumatera
menjalani pengobatan di 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas pada periode
3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel yang dipilih pada penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak
dalam penelitian. Adapun yang menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah seluruh rekam medik pasien pediatrik penderita diare dengan atau tanpa
penyakit penyerta yang mengandung obat diare yang diberikan kepada pasien
b. Kriteria eksklusi
dapat diikutsertakan. Adapun yang menjadi kriteria eksklusi dalam penelitian ini
adalah:
1. Data rekam medis pasien pediatrik yang tidak mengandung obat diare di 5
yang tidak terbaca dan tidak lengkap (tidak memuat informasi dasar yang
2
Universitas Sumatera
3.4 Definisi Operasional
(buang air besar) lebih dari biasanya (≥3 kali/ hari) disertai perubahan tinja
(menjadi cair), dengan/ tanpa darah dan dengan/ tanpa lendir : (Agtini, 2011).
tepat obat, dan tepat dosis pada pasien pediatrik penderita diare.
e. Tepat indikasi adalah obat diare yang diberikan sesuai dengan hasil diagnosis
f. Tepat pasien adalah obat diare yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien
g. Tepat obat adalah obat diare yang diberikan sesuai dengan indikasi medis
h. Tepat dosis adalah obat diare yang diberikan sesuai dengan takaran kepada
2
Universitas Sumatera
3.5 Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kertas pengumpulan data.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data-data dari rekam medik pasien
diare pada pediatrik di 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas pada Januari s/d
Juli 2017.
program Microsoft Excel, kemudian disajikan dalam persentase, nilai rata-rata dan
tabel.
2
Universitas Sumatera
3.7 Bagan Alur Penelitian
gambar berikut :
2
Universitas Sumatera
c. Menghubungi kepala Puskesmas yang bersangkutan untuk mendapatkan izin
d. Mengumpulkan semua data rekam medis yang memenuhi kriterian inklusi dari
e. Mendata hasil berdasarkan usia, jenis kelamin, bentuk sediaan obat, dan obat
diare.
2
Universitas Sumatera
BAB IV
pasien pediatrik di 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas periode Januari s/d Juli
2017 diperoleh pasien pediatrik yang menderita diare adalah 320 pasien. Dari 320
yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus s/d 30 Agustus 2017. Dimana dari
pediatrik penderita diare yang meliputi penggunaan obat diare berdasarkan jenis
kelamin, usia, terapi penggunaan obat diare, dosis, dan bentuk sediaan.
Kelamin
penderita diare berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1.
3
Universitas Sumatera
Berdasarkan hasil penelitian dari 5 PuskesmasKabupaten Padang Lawas
dapat dilihat bahwa jumlah pasien dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak
banyaknya pasien anak laki-laki penderita diare yang dirawat di RSUD Kota
anak laki-laki (14,8%) dibandingkan dengan anak perempuan (12,5%) dan lebih
Secara khusus belum ada penelitian atau teori yang menunjukkan adanya
hubungan antara jenis kelamin dengan penyakit diare. Diare terjadi pada anak
sebagian besar disebabkan oleh makanan yang terinfeksi kuman atau bakteri.
Makanan yang terinfeksi ini bisa saja disebabkan karena lingkungan yang kotor
atau dipegang oleh tangan yang kotor. Keadaan ini yang biasanya terjadi pada
Organizations dikelompokkan menjadi bayi baru lahir umur 0-28 hari (term
newborn infant), bayi dan anak kecil yang baru berjalan umur >28 hari sampai 23
bulan (infant and toddlers), anak-anak 2-11 tahun (children), dan remaja umur 12-
3
Universitas Sumatera
Tabel 4.2 Distribusi penggunaan obat diare berdasarkan usia pasien di 5
Puskesmas Kabupaten Padang Lawas.
No Pengelompokan Umur Jumlah Pasien Persentase
1 Bayi (< 2 tahun) 114 48,51%
2 Anak (2–11 tahun) 104 44,26%
3 Remaja (12-18 tahun) 17 7,23%
Total 235 100%
diperoleh distribusi usia pasien yang paling banyak menderita diare adalah pada
bayi yaitu usia < 2 tahun dengan jumlah penderita 114 penderita, diikuti pasien
anak dengan usia 2-11 tahun jumlah penderita 104 penderita, kemudian remaja
Hasil penelitian ini sudah sesuai berdasarkan survei dan penelitian riset
kesehatan dasar, pasien diare tersebar disemua kelompok umur dengan prevalensi
tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-5 tahun). Hal ini mungkin disebabkan oleh
anak pada kelompok umur tersebut mulai aktif bermain dan berisiko terkena
Bayi dan anak-anak mudah sakit jika dibandingkan orang dewasa, anak-
anak lebih rentan terhadap penyakit karena sistem imunnya belum terbentuk
dengan sempurna. Banyak faktor yang menyebabkan anak rentan sakit, namun
Januari-Juli 2017 berdasarkan jenis pembiayaan pasien dapat dilihat pada Tabel
4.3.
3
Universitas Sumatera
Tabel 4.3 Distribusi jenis pembiayaan obat diare pada pasien pediatrik di 5
Puskesmas Kabupaten Padang Lawas.
Pediatrik periode 2017 pada 5 Puskesmas tersebut jenis pembiayaan pasien yang
paling banyak adalah BPJS dengan jumlah 123 pasien, diikuti dengan jenis
Tabel 4.4 Distribusi penggunaan obat diare pada pasien pediatrik penderita
diare di 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas.
Jumlah Berdasarkan Umur
Persentase
No Nama Obat <2 2-11 12-18 Total
tahun tahun tahun
1 Zink 106 79 3 188 62,67%
2 Oralit 40 25 3 68 22,67%
3 Attapulgit 3 17 12 32 10,66%
4 Kaolin, pektin 5 5 10 3,33%
5 Loperamid 2 2 0,67%
300 100%
3
Universitas Sumatera
Berdasarkan hasil penelitian dari 5 puskesmas pada Tabel 4.4. obat diare
persentase 62,67%, diikuti dengan oralit sebanyak 68 obat 22,67%. Dan yang
Hal ini sesuai dengan WHO dan UNICEF yang sejak tahun 2004
oralit dan zink selama 10-14 hari. Hal ini di dasarkan pada penelitian selama 20
oralit disertai zink lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian akibat
hingga sedang pada bayi dan anak-anak secara aman, efektif, relatif lebih murah,
dan mudah digunakan. Oleh karena itu, American Academy of Pediatric (APP)
hari karena terbukti bahwa pemberian zink selama dan saat setelah diare dapat
munculnya kembali diare pada 2-3 bulan setelahnya (Indriani & Asri, 2007).
3
Universitas Sumatera
Tabel 4.5 Distribusi penggunaan obat diare bedasarkan kombinasi pada
pasien pediatrik penderita diare di 5 Puskesmas Kabupaten Padang
Lawas.
penatalaksanaan diare pada anak, yaitu dengan menambahkan suplemen zink pada
selama 10-14 hari karena terbukti bahwa pemberian zink selama dan sesaat
setelah diare dapat menurunkan tingkat keparahan dan durasi diare, serta
(Ulfa, 2012).
Sediaan
3
Universitas Sumatera
pediatrik berdasarkan bentuk sediaan obat diare adalah mayoritas obat yang
digunakan dalam bentuk sirup, serbuk dan tablet. Untuk lebih lengkapnya dapat
pada Tabel 3.4. bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah obat diare
dalam bentuksirup sebanyak 164 dengan persen 54,67%, dan diikuti dalam bentuk
kebanyakan anak-anak lebih menyukai obat dalam bentuk sediaan sirup yang
lebih mudah ditelan dibandingkan dengan sediaan padat lainnya secara oral dan
Penggunaan obat diare yang rasional pada penelitian ini adalah didasarkan
pada 4 kategori, yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien dan tepat dosis.
3
Universitas Sumatera
4.3.1 Tepat Indikasi
Tepat indikasi yaitu pemberian obat yang sesuai dengan indikasi penyakit
penggunaan obat diare tersebut diindikasikan untuk pasien yang memiliki gejala
diare. Kasus yang dinyatakan tidak tepat indikasi adalah pasien yang diberikan
Tabel 4.7 Data Evaluasi Penggunaan Obat Diare Pada Pasien Pediatrikdi 5
Puskesmas Kabupaten Padang Lawas Periode Januari 2017 s/d Juli
2017 Berdasarkan Kategori Tepat Indikasi.
Januari-Juli 2017 diperoleh bahwa penggunaan obat diare yang paling banyak
obat,pemberian zink dapat mengurangi frekuensi buang air besar dan volume
kepada pasien pediatrik yang menderita diare dinyatakan tepat indikasi. Oralit
sebanyak 68 obat, cairan rehidrasi oral tesebut terbukti dapat mengatasi dehidrasi
ringan hingga sedang pada bayi dan anak-anak secara aman, efektif, relatif lebih
murah, dan mudah digunakan. Oleh karena itu, American Academy of Pediatric
3
Universitas Sumatera
untuk mengatasi dehidrasi ringan (Ladinsky, et al, 2000) sehingga oralit
dinyatakan tepat indikasi. Attapulgit 32 obat, kaolin pektin 10 obat dan loperamid
2 obat. Attapulgit, kaolin pektin dan loperamid juga dinyatakan tepat indikasi
karena merupakan terapi yang digunakan untuk diare (Anonim, 2016). Distribusi
penggunaan obat diare pada pasien pediatrik tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7
di atas.
epitel usus. Zink juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami
kerusakan morfologi dan fungsi selama kejadian diare. Pemberian zink selama
diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi
Obat yang dipilih harus memiliki efek terapi sesuai dengan penyakit dan
merupakan drug of choice (Depkes RI, 2008).Pemilihan obat yang tepat, yaitu
obat yang efektif, aman, dan sesuai dengan kondisi pasien. Penggunaan obat dapat
dikatakan tidak tepat atau tidak rasional jika beresiko yang mungkin terjadi lebih
3
Universitas Sumatera
Tabel 4.8 Data Evaluasi Penggunaan Obat Diare Pada Pasien Pediatrikdi 5
Puskesmas Kabupaten Padang Lawas Periode Januari 2017 s/d Juli
2017 Berdasarkan Kategori Tepat Obat.
Jumlah
No. Nama Obat Ketepatan Persentase
Penggunaan
1 Zink Tepat 188 100%
2 Oralit Tepat 68 100%
3 Attapulgit Tepat 32 100%
4 Kaolin, pektin Tepat 10 100%
5 Loperamid Tepat 2 100%
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap evaluasi penggunaan obat
Hal ini berbeda sedikit dengan penelitian Sundari Septiani (2015) yang
menyebutkan dari 69 kasus terdapat 65 kasus (94,20%) yang tepat obat dengan
bahwa pemberian zink dapat menurunkan tingkat keparahan dan durasi diare,
3
Universitas Sumatera
4.3.3 Tepat Pasien
kecocokan bagi kondisi pasien. Pengobatan dikatakan tepat pasien apabila obat
yang diberikan sesuai dengan kondisi fisiologis dan patologis pasien atau tidak
Tabel 4.9 Data Evaluasi Penggunaan Obat Diare Pada Pasien Pediatrikdi 5
Puskesmas Kabupaten Padang Lawas Periode Januari 2017 s/d Juli
2017 Berdasarkan Kategori Tepat Pasien
Kategori Persentase
No Nama Obat Tepat Tepat
TT Pasien TT Pasien
Pasien Pasien
1 Zink 188 - 100% -
2 Oralit 68 - 100% -
3 Attapulgit 32 - 100% -
4 Kaolin, pektin 10 - 100% -
5 Loperamid 2 - 100%
Berdasarkan Tabel 4.9. obat diare yang diberikan untuk pasien pediatrik di
tepat pasien zink, oralit, attapilgit , dan kaolin pektin tidak ada kontraindikasi
dengan kondisi pasien dan dikategorikan sudah tepat pasien, kecuali penggunan
loperamid pada Puskesmas Sibuhuan dan Tanjung Botung belum tepat pasien.
pada anak kecil dengan diareakut, persisten, dan disenteri, sebab obat-obatan
akan tetapi justru dapat menimbulkan keparahan diare, efek samping yang
4
Universitas Sumatera
4.3.4 Tepat Dosis
Tepat dosis merupakan pemilihan obat sesuai dengan takaran, frekuensi,
pemakaian dan durasi yang sesuai untuk pasien. Analisis pemberian obat
berdasarkan parameter tepat dosis dievaluasi pada pasien yang mendapatkan obat
Tabel 4.10 Data Evaluasi Penggunaan Obat Diare Pada Pasien Pediatrikdi 5
Puskesmas Kabupaten Padang Lawas Periode Januari 2017 s/d Juli
2017 Berdasarkan Kategori Tepat Dosis.
Persentase
No Nama Obat Keterangan Jumlah
(%)
Dosis kurang - -
1 Zink Tepat dosis 179 59,67
Dosis berlebih 9 3
Dosis kurang - -
2 Oralit Tepat dosis 68 22,67
Dosis berlebih - -
Dosis kurang - -
3 Attapulgit Tepat dosis 32 10,66
Dosis berlebih - -
Dosis kurang - -
4 Kaolin, pektin Tepat dosis 10 3,33
Dosis berlebih - -
Dosis kurang - -
5 Loperamid Tepat Dosis 2 0,67
Dosis berlebih - -
Dosis kurang - -
Total Tepat dosis 291 97
Dosis berlebih 9 3
Dari data Tabel 4.10 pada 5 Puskesmas Padang Lawas didapatkan 9 kasus
yang tidak tepat dosis pada pemberian obat diare. Ketidaktepatan berlebih
sebanyak 9 obat yaitu zink. Dosis lebih merupakan dosis atau frekuensi yang
Sedangkan dosis kurang merupakan dosis atau frekuensi yang diberikan kurang
dari dosis standar menurut pedoman Pediatric Dosage Handbook. Ketepatan dosis
4
Universitas Sumatera
sangat diperlukan dalam keberhasilan terapi, jika dosis obat kurang dapat
menyebabkan terapi yang tidak optimal. Sedangkan pada dosis lebih dapat
(2012), untuk anak menderita diare diberikan zink dengan dosis 20mg/hari dan
pada bayi dibawah 2 bulan diberikan zink dengan dosis 10mg/hari selama 10-14
hari. Sebanyak 6 kasus dari 5 Puskesmas Padang Lawas untuk pemberian zink
tepat dosis. Obat dinyatakan tidak tepat dosis jika besarnya takaran dosis, dan
lama pengobatan tidak sesuai. Pemberian zink dengan dosis kurang dapat
yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis. Hasil dari evaluasi
Tabel 4.11 Evaluasi ketepatan (Tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi, dan tepat
dosis) penggunaan obat diare.
4
Universitas Sumatera
Tabel 4.12 Kerasionalan Penggunaan Obat Diare
2017 berdasarkan tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi, dan tepat dosis,
diare dapat dilihat dari parameter yang dipakai antara lain tepat indikasi, tepat
obat, tepat pasien, dan tepat dosis. Jika dalam pengobatan parameter tersebut tepat
pemborosan biaya, dan tidak tercapainya manfaat klinik yang optimal dalam hal
4
Universitas Sumatera
BAB V
5.1 Kesimpulan
Padang Lawas yang lebih banyak menderita diare adalah jenis kelamin
laki-laki 150 orang (63,83%), penggunaan obat diare pada pasien pediatrik
yang paling banyak digunakan adalah zink 188 obat (100%) dari 300 obat
kriteria tepat indikasi ( 100%), tepat obat (100%), tepat pasien (99,15%),
5.2 Saran
lainnya.
4
Universitas Sumatera
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare (Lima Langkah
Tuntaskan Diare). Departemen Kesehatan RI. Hal. 13.
Dinkes. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014. Dinas
Kesehatantan Provinsi Sumatera Utara. Hal. 25.
Indriani, R., dan Asri, E.K. (2007). Formulasi oralit baru dan suplementasi zink
dalam penanganan diare pada anak. Info POM, 8 (3). Hal. 4-5.
Jas, A., (2007). Perihal Resep dan Dosis Serta Latihan Menulis Resep. Ed. 1.
Medan : Universitas Sumatera Utara Press.
Juffrie, M., Soenarto, S. S.Y., Oswari, H., Arief, S., Rosalinal., Mulyani, N.S.
(2015). Buku Ajar Gastroenterologi Anak Indo-Hepatologi. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jilid 1.
4
Universitas Sumatera
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hal. 85.
Ladinsky, M., Duggan, A., Santosham, M., Wilson, M. (2000). The World Health
Organization oral rehydration solution in USA pediatric practice: A
randomized trial to evaluate parent satisfaction. Arch Pediatr Adolesc
Med, 154(7), 700-705. Doi: 10.1001/archpedi. Hal. 154.7.700.
Nelson, Waldo, E., Behrmen, Kliegman, Richard, E., Robert, M., dan Arvin.
(2000). Ilmu Kesehatan Anak. Nelson edisi 15 vol 2. Jakarta : EGC.
Nur, R. (2015). Profil Penggunaan Obat Anti Diare Pada Pasien Anak Rawat
Jalan Di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari 2012 – Juni 2012.
Skripsi.Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Hal. 25-27.
Sudoyo, A.W, Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S.
(2010).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I edisi V. Jakarta: Interna
Publishing. Hal. 548.
4
Universitas Sumatera
Sukandar, E.Y., Andrajati, R.A., Sigit., Adnyana, K., Setiadi, A. Al., Kusnandar.
(2008). ISO Farmakoterapi. Jakarta:PT. ISFI Penerbitan. Hal. 32.
WHO. (2005). The Treatment of Diarrhoea: A Manual for Phycisians and Other
Seniors Health Workers. Switherland:WHO. Hal. 4-15.
WHO. (2007). Promoting Safety Of Medicine For Children. Geneya: WHO Press.
Hal. 12-13.
4
Universitas Sumatera
Lampiran 1. Penggunaan Obat Diare di Puskesmas Sibuhuan
No T. Berobat Jenis Usia Obat Diare Dosis Frekuensi Durasi Diagnosa Pembayaran
Kelamin
1 6 januari 2017 LK 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
3 bulan
2* 6 januari 2017 LK 3 tahun -Loperamid 2 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare Umum
3 9 januari 2017 LK 4 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
6 14 januari 2017 PR 7 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
7* 17 januari 2017 PR 3 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20 mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
8 25 januari 2017 LK 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20 mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
5 bulan
9* 26 januari 2017 LK 2 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
10 30 januari 2017 LK 4 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare Umum
4
Universitas Sumatera
11 9 februari 2017 LK 11 -Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare BPJS
tahun
12 9 februari 2017 LK 1 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare BPJS
6 bulan -Oralit 6 bungkus 2x1 sachet 3 hari
13 13 februari 2017 PR 10 -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari
14 16 februeri 2017 LK 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 10 mg/5ml 1x2 cth 10 hari Diare Umum
-Oralit 8 bungkus 2x1 sachet 4 hari
15 18 februari 2017 LK 9 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
16 1 maret 2017 PR 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
1 bulan
-Oralit 6 bungkus 2x1 sachet 3 hari
17 6 maret 2017 PR 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5 ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
3 bulan
18* 9 maret 2017 PR 1 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
4
Universitas Sumatera
23 30 maret 2017 PR 13 -Attapulgit 630 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare BPJS
tahun -Oralit 9 bungkus 2x1 sachet 4 hari
-Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
24 30 maret 2017 LK 5 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare BPJS
5 bulan
25 30 maret 2017 PR 6 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
26* 4 april 2017 LK 4 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
27 6 april 2017 LK 7 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
28 8 april 2017 LK 1 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20 mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
5 bulan
29 10 april 2017 PR 6 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20 mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
30 12 april 2017 LK 7 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare BPJS
-Zinkid Syr 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
33 22 april 2017 LK 1 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare Umum
5
Universitas Sumatera
34 26 april 2017 LK 1 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
-Attapulgit 630 mg 3x1 bungkus 2 hari
-Oralit 9 bungkus 1x1 sachet 9 hari
35 27 april 2017 PR 1 tahun -Zinkid Syr100 ml 10mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare Umum
36 4 mei 2017 LK 1 tahun -Zikid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
-Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari
-Oralit 6 bungkus 2x1 sachet 3 hari
39 16 mei 2017 LK 6 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
-Oralit 10 bungkus 2x1 sachet 5 hari
40* 16 mei 2017 PR 3 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Jamkes
41 17 mei 2017 LK 7 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Jamkes
42 17 mei 2017 PR 1 tahun Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
3 bulan
43 18 mei 2017 PR 7 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Jamkes
44 19 mei 2017 PR 6 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Jamkes
5
Universitas Sumatera
45 24 mei 2017 PR 8 tahun -Oralit 8 bungkus 2x1 sachet 4 hari Diare Umum
49 12 juni 2017 PR 7 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1cth 10 hari Diare BPJS
-Omegdiar 3x1 bungkus
-Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari
50 3 juli 2017 LK 7 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
-Oralit 6 bungkus
51 5 juli 2017 LK 17 - Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare BPJS
tahun
52 9 juli 2017 PR 9 tahun - Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
55 15 juli 2017 LK 6 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 cth 10 hari Diare BPJS
- Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari
5
Universitas Sumatera
56 18 juli 2017 LK 14 - Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
tahun
57 19 juli 2017 LK 11 -Omegdiar 750 mg 3x1 bungkus 2 hari Diare BPJS
bulan
58 19 juli 2017 PR 5 tahun -Omegdiar 750 mg 3x½ tab 2 hari Diare BPJS
59 19 juli 2017 LK 7 bulan -Zinkid Syr 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
-Omegdiar 3x1 bungkus
60 22 juli 2017 PR 10 - Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
tahun
61 22 juli 2017 LK 8 tahun - Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
62 23 juli 2017 LK 7 tahun - Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
63 24 juli 2017 LK 8 tahun -Omegdiar 750 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
5
Universitas Sumatera
69 27 juli 2017 LK 9 tahun -Omegdiar 750 mg 3x1 tab 2 hari Diare Jamkes
5
Universitas Sumatera
Lampiran 2. Puskesmas Tanjung Botung
No T. Berobat Jenis Usia Obat Diare Dosis Frekuensi Durasi Diagnosa Pembayaran
Kelamin
1 10 januari 2017 PR 8 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
2 20 januari 2017 PR 4 tahun5 -Zink 20 mg 3x1 tab 10 hari Diare BPJS
bulan
3 26 januari 2017 PR 3 tahun -Oralit 9 bungkus 2x1 sachet 4 hari Diare BPJS
4 12 februari 2017 LK 3 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
5 24 februari 2017 PR 1 tahun 4 -Zink 20 mg 1x½ tab 10 hari Diare BPJS
bulan
6 3 maret 2017 LK 6 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 cth 10 hari Diare BPJS
7 14 maret 2017 LK 5 tahun -Zink 20 mg 3x1 tab 10 hari Diare BPJS
8* 24 maret 2017 PR 8 tahun -Loperamid 2 mg 3x1 tab 2 hari Diare BPJS
9 28 maret 2017 LK 3 bulan -Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari Diare BPJS
10 1 april 2017 LK 1 tahun -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare BPJS
11 12 april 2017 LK 9 bulan -Zink 20 mg 3x1 bungkus 10 hari Diare BPJS
12 12 april 2017 PR 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
13 20 april 2017 LK 11 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
14 22 april 2017 LK 8 bulan -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare Umum
15 25 april 2017 LK 5 bulan -Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari Diare BPJS
16 17 mei 2017 LK 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
17 2 juni 2017 LK 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cyh 10 hari Diare Umum
18 15 juni 2017 LK 1 tahun 2 -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare Umum
bulan
5
Universitas Sumatera
19 21 juni 2017 LK 1 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
20 18 juli 2017 PR 3 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
21 31 juli 2017 PR 1 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
5
Universitas Sumatera
Lampiran 3. Puskesmas Paringgonan
No. T. Berobat Jenis Usia Obat diare Dosis Frekuensi Durasi Diagnosa Pembayaran
Kelamin
1 10 januari 2017 LK 2 tahun 5 -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare Umum
bulan
2 10 januari 2017 LK 1 tahun 5 -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare Umum
bulan
3 18 januari 2017 PR 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
4 24 januari 2017 PR 5 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
5 24 februari 2017 PR 4 tahun -Zinkid Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
6 7 maret 2017 LK 8 tahun -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
7 7 maret 2017 LK 1 tahun -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
3bulan
8* 25 maret 2017 LK 3bulan -Zinkid Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
9 25 maret 2017 PR 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
10 25 maret 2017 PR 1 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
11 1 april 2017 LK 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 cth 10 hari Diare Umum
12 3 april 2017 LK 10 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
13 3 april 2017 LK 1 tahun 3 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
14 10 april 2017 PR 5 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
15 10 april 2017 LK 7 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
16 18 1pril 2017 PR 15 tahun -Oralit 6 bungkus 2x1 hari 3 hari Diare Umum
5
Universitas Sumatera
17 20 april 2017 PR 7 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1cth 10 hari Diare BPJS
18 21 april 2017 PR 6 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare BPJS
19 21 april 2017 LK 3 tahun Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
20 22 april 2017 LK 1 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
11 bulan bungkus
21 2 mei 2017 LK 9 bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
22 5 mei 2017 LK 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
23 9 mei 2017 PR 11 tahun -Oralit 9 bungkus 2x1 sachet 4 hari Diare BPJS
24 9 mei 2017 PR 17 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 tab 2 hari Diare BPJS
25 24 mei 2017 PR 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
26 24 mei 2017 LK 4 tahun -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare BPJS
27 8 juni 2017 PR 1 tahun 3 -Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari Diare Umum
bulan
28 10 juni 2017 PR 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
29 13 juni 2017 LK 9 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 cth 10 hari Diare Umum
30 6 juli 2017 LK 6 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare BPJS
31 18 juli 2017 LK 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
32 24 juli 2017 LK 1 tahun 2 -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare Umum
bulan
33 24 juli 2017 PR 2 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
5
Universitas Sumatera
Lampiran 4. Puskesmas Pasar Ujung Batu
No T.Berobat Jenis Usia Obat Diare Dosis Frekuensi Durasi Diagno Pembayaran
Kelamin sa
1 5 januari 2017 LK 12 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
2 12 januari 2017 LK 14 tahun -Oralit 9 bungkus 2x1 sachet 5 hari Diare BPJS
3 2 februari 2017 PR 2 tahun -Oralit 2 bungkus 1x1 sachet 2 hari Diare Umum
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 bungkus 10 hari
4 3 april 2017 PR 4 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
5 10 februari 2017 LK 1 tahun 2 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
6* 2 maret 2017 LK 1 bulan 6 -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
hari
7 20 maret 2017 LK 9 bulan -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari Diare Umum
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
8 27 maret 017 PR 7 tahun -Oralit 9 bungkus 2x1 sachet 5 hari Diare Umum
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
9 17 april 2017 PR 3 tahun -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare BPJS
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
10 18 april 2017 LK 4 tahun -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare BPJS
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
11 22 april 2017 PR 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
12 23 april 2017 LK 13 tahun -Oralit 10 bungkus 2x1 hari 5 hari Diare BPJS
13 26 mei 2017 LK 1 bulan 4 -Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari Diare BPJS
hari -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
14 3 juni 2017 LK 3 tahun -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari Diare Umum
5
Universitas Sumatera
15 7 juni 2017 LK 7 bulan -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
16 13 juni 2017 LK 5 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
17 24 juni 2017 LK 2 tahun -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari Diare BPJS
-Zink 20mg 1x½ tab 5 hari
18 3 juli 2017 LK 2 tahun -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari Diare BPJS
-Zink 20mg 1x½ tab 5 hari
19 4 juli 2017 LK 2 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare BPJS
20 6 juli 2017 PR 7 bulan -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari Diare BPJS
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
21 10 juli 2017 LK 9 bulan -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari Diare BPJS
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
22 14 juli 2017 LK 1 bulan 2 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
hari
23 15 juli 2017 LK 2 tahun -Zink Syr 100 ml 10mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare Umum
24 18 juli 2017 PR 9 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
25 19 juli 2017 PR 17 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 6 hari Diare BPJS
26 20 juli 2017 LK 4 tahun -Zink 20mg 1x1tab 5 hari Diare Umum
27 21 juli 2017 PR 10 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
28 26 juli 2017 LK 1 bulan 4 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
hari
29 29 juli 2017 LK 1 tahun -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari Diare BPJS
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
6
Universitas Sumatera
Lampiran 5. Penggunaan Obat Diare di Puskesmas Latong
No T. Berobat Jenis Usia Obat Diare Dosis Frekuensi Durasi Diagnosa Pembayaran
Kelamin
1 5 januari 2017 LK 7 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
2 9 januari 2017 PR 2 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
3 10 januari 2017 PR 1 tahun 2 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
bulan -Oralit 5 bungkus 1x1 sachet 5 hari
4 10 januari 2017 PR 1 tahun 4 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan -Oralit 3 bungkus 1x1 sachet 3 hari
5 11 januari 2017 PR 1 tahun 4 -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
6 13 januari 2017 PR 6 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
7 24 januari 2017 PR 6 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
8 31 januari 2017 LK 3 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
9 31 januari 2017 LK 4 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
10 31 januari 2017 LK 3 tahun 6 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
11 2 februari 2017 LK 1 tahun -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare BPJS
-Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
12 11 februari 2017 PR 3 bulan -Zink Syr 100 ml 10mg/5ml 1x½ cth 10 hari Diare Umum
13 13 februari 2017 PR 3 bulan -Zink Syr 100 ml 10mg/5ml 1x½ cth 10 hari Diare Umum
-Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari
14 14 februari 2017 LK 10 tahun -Oralit 10 bungkus 2x1 sachet 5 hari Diare BPJS
15 14 februari 2017 LK 10 bulan -Oralit 9 bugkus 2x1 sachet 5 hari Diare BPJS
16 17 februari 2017 PR 10 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
6
Universitas Sumatera
17 17 februari 2017 PR 10 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
18 23 februari 2017 LK 6 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
19 23 februari 2017 LK 2 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
20 23 februari 2017 LK 3 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
21 23 februari 2017 LK 9 bulan 6 -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
hari
22 25 februari 2017 LK 2 tahun 5 -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
bulan
23 25 februari 2017 PR 4 bulan -Zink Syr 100 ml 10mg/5ml 1x½ cth 10 hari Diare BPJS
24 25 februari 2017 LK 3 tahun 5 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
25 25 februari 2017 PR 10 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
26 28 februari 2017 PR 5 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
27 25 februari 2017 LK 2 tahun 3 -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
bulan
28 6 maret 2017 LK 3 tahun 5 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
bulan
29 6 maret 2017 LK 3 tahun -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
30 6 maret 2017 LK 5 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
31 7 maret 2017 PR 7 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare Umum
32 7 maret 2017 PR 9 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare BPJS
33 7 maret 2017 LK 1 bulan 8 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare Umum
hari
34 7 maret 2017 LK 2 bulan 5 -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare BPJS
hari -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
35 7 maret 2017 LK 1 tahu 6 -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare Umum
bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
6
Universitas Sumatera
36 9 maret 2017 LK 2 tahun 5 -Oralit 6 bungkus 2x1 sachet 3 hari Diare BPJS
bulan
37 9 maret 2017 LK 1 tahun 6 -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare Umum
bulan -Zinkid Syr 100 ml 20mg/5ml 3x1 cth 10 hari
38 11 maret 2017 LK 9 bulan -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 2x1 cth 10 hari Diare BPJS
39* 21 maret 2017 LK 2 bulan -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
40 22 maret 2017 LK 2 tahun -Zink 20mg 2x1 tab 10 hari Diare Umum
41 24 maret 2017 LK 11 bulan -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
bungkus
42 25 maret 2017 LK 1 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare Umum
bungkus
43 25 maret 2017 PR 1 bulan 8 -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
hari bungkus
44 3 april 2017 LK 5 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
45 5 april 2017 LK 4 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
46 6 april 2017 PR 3 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
47 6 april 2017 LK 1 tahun 6 -Zink 20mg 2x1 10 hari Diare Umum
bulan bungkus
48 8 april 2017 LK 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
49 13 april 2017 LK 4 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
50 17 april 2017 LK 3 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
51 20 april 2017 PR 1 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
bungkus
52 29 april 2017 LK 3 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare Umum
bungkus
53 3 mei 2017 LK 4 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare Umum
-Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari
54 6 mei 2017 LK 8 bulan -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare Umum
6
Universitas Sumatera
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth
55 6 mei 2017 LK 5 bulan -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare BPJS
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari
56 6 mei 2017 LK 5 tahun 4 -Oralit 9 bungkus 2x1 sachet 5 hari Diare BPJS
bulan -Zink 20mg/5ml 1x1 tab 10 hari
57 8 mei 2017 LK 1 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
58 15 mei 2017 LK 1 tahun 8 -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
bulan -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari
59 19 mei 2017 LK 9 bulan -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare Umum
bungkus
60 19 mei 2017 PR 2 tahun 5 -Zink 20mg 1xx1 tab 10 hari Diare Umum
bulan
61 22 mei 2017 LK 1 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
bungkus
62 22 mei 2017 PR 5 bulan -Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari Diare Umum
-Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 tab 10 hari
63 24 mei 2017 PR 2 tahun -Attapulgit 630 mg 3x1 2 hari Diare Umum
bungkus
64 29 mei 2017 LK 11 bulan -Zink Syr100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
65 29 mei 2017 LK 8 bulan -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
66 29 mei 2017 LK 9 bulan -Zink 20mg 2x¾ tab 10 hari Diare Umum
-Oralit 4 bungkus 1x1 sachet 4 hari
67 14 juni 2017 LK 3 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
68 14 juni 2017 LK 14 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
69 20 juni 2017 LK 2 tahun -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
70 22 juni 2017 LK 3 tahun -Oralit 8 bungkus 2x1 sachet 4 hari Diare Umum
-Zink 20 mg 1x1 tab 10 hari
6
Universitas Sumatera
71 4 juli 2017 PR 9 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
72 4 juli 2017 PR 1 tahun 4 -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
bulan
73 4 juli 2017 LK 3 tahun 6 -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
bulan
74 4 juli 2017 LK 1 tahun 3 -Zink 20mg 1x1 10 hari Diare BPJS
bulan bungkus
75 6 juli 2017 LK 2 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
bungkus
76 15 juli 2017 PR 2 tahun 7 -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
bulan
77 19 juli 2017 LK 7 bulan -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare BPJS
78 28 juli 2017 PR 6 bulan -Zink 20mg 1x1 tab 10 hari Diare Umum
79 29 juli 2017 LK 2 tahun -Zink 20mg 3x1 10 hari Diare BPJS
bungkus
-Oralit 6 bungkus 1x1 sachet 6 hari
80 29 juli 2017 PR 4 tahun -Zink Syr 100 ml 20mg/5ml 1x1 cth 10 hari Diare BPJS
6
Universitas Sumatera
Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Penelitian
6
Universitas Sumatera
Lampiran 7. Surat Balasan Dinas Kesehatan
6
Universitas Sumatera
Lampiran 8. Surat Izin Selesai Penelitian
6
Universitas Sumatera