Anda di halaman 1dari 88

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Farmasi Skripsi Sarjana

2017

Penggunaan Obat pada Pasien Ibu


Hamil di Poliklinik Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima
Medan Tahun 2016

Putri, Rismi Tri

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1340
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI
POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH
SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2016

SKRIPSI

OLEH :
RISMI TRI PUTRI
NIM 131501149

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI
POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH
SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2016
SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH :
RISMI TRI PUTRI
NIM 131501149

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


PENGESAHAN SKRIPSI

PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI


POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH
SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2016
OLEH :
RISMI TRI PUTRI
NIM 131501149

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi


Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Pada Tanggal: 18 Oktober 2017

Pembimbing I Panitia Penguji,

Khairunnisa, S.Si., M.Pharm.,Ph.D.,Apt. Dr. Edy Suwarso,SU., Apt.


NIP 197802152008122001 NIP 195209271981031007

Pembimbing II Khairunnisa, S.Si., M.Pharm.,Ph.D.,Apt.


NIP 197802152008122001

Dr. Aminah Dalimunthe, M.Si., Apt. Hari Ronaldo Tanjung,S.Si.,M.Sc.,Apt.


NIP 19780603200512004 NIK 197803142005011002

Dr. Aminah Dalimunthe, M.Si., Apt.


NIP 19780603200512004

Medan, Januari 2018


Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.


NIP 195707231986012001

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi yang berjudul Penggunaan Obat pada Pasien Ibu Hamil di Poliklinik

Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan Tahun 2016.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof.

Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan dan

memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Khairunnisa, S.Si.,

M.Pharm., Ph.D., Apt dan Ibu Dr. Aminah Dalimunthe, selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama penelitian hingga

selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dr.

Edy Suwarso,SU., Apt., Bapak Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc., Apt., selaku

dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu

Dr. Sumaiyah M.Si.,Apt., selaku penasehat akademik yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama perkuliahan. Bapak dan Ibu staf pengajar

Fakultas Farmasi Universitas yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan

yang tulus kepada Ayahanda H. Drs. Riswan, Ak., Ca., dan Ibunda Hj. Deetje

iv

Universitas Sumatera Utara


Harahap, yang tiada hentinya berdoa dan berkorban dengan tulus dan ikhlas bagi

kesuksesan penulis, untuk kakak dan abang saya dr. Riske Eka Putri, M. Ked

(OG)., Sp.OG, Arwansyah Chairul Amin Daulay., S.H., M.M., Risyella Dwi

Putri, S.E, M.B.A., Tengku Muhammad Rizkansyah., S.E., yang selalu setia

memberi doa, dorongan kepada penulis serta keponakan saya Arissa Kamila Putri

Daulay dan Ariq Kahfi Putra Daulay yang selalu memberi semangat penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Teman-teman stambuk 2013, sahabat-sahabat sekolah Djuwita, para

asisten lab farmasi komunitas, abang dan adik kelas saya atas segala bantuan dan

dukungan serta canda tawanya dalam proses pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda

atas kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2017


Penulis,

Rismi Tri Putri


NIM 131501149

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : Rismi Tri Putri
Nomor Induk Mahasiswa : 131501149
Program Studi : S-1 Farmasi Reguler
Judul Skripsi : Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di
Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit
Royal Prima Medan Tahun 2016

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis berdasarkan hasil


pekerjaan yang saya lakukan sendiri dan belum pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi dan bukan plagiat
karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena didalam
skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia
menerima sanksi apapun oleh Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing.
Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk
dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.

Medan, September 2017


Yang membuat pernyataan,

Rismi Tri Putri


NIM 131501149

vi

Universitas Sumatera Utara


PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI POLIKLINIK
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA
MEDAN TAHUN 2016

ABSTRAK

Pada masa kehamilan, wanita perlu mengkonsumsi obat untuk mengatasi


keluhan akibat perubahan fisik serta mengatasi gangguan kesehatan yang
memerlukan obat untuk mencapai kondisi optimal. Penggunaan obat pada ibu
hamil perlu mendapatkan perhatian karena obat yang diminum dapat
mempengaruhi janin yang dikandungnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah penggunaan obat
pada pasien ibu hamil serta kategori risiko terhadap janin menurut FDA (Food
and Drug Administration) di poliklinik obstetri dan ginekologi Rumah Sakit
Royal Prima Medan Tahun 2016
Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2017 secara retrospective
observation, yaitu dengan mengumpulkan data-data rekam medis pasien ibu hamil
di poliklinik obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan tahun 2016
yang memenuhi kriteria inklusi yaitu usia pasien, usia kehamilan, paritas dan
golongan obat pada bulan Januari – Desember 2016. Data yang dianalisis adalah
jumlah penggunaan obat, golongan obat dan kategori obat menurut FDA.
Berdasarkan 333 pasien ibu hamil terdapat 155 pasien (46,55%)
menggunakan 2 jenis obat diikuti dengan 131 pasien (39,34%) menggunakan 1
obat, 33 pasien (9,91%) menggunakan 3 obat, 13 pasien (3,90%) menggunakan 4
obat dan 1 pasien (0,1%) menggunakan 1 obat dengan rata-rata penggunaan obat
1,79 obat per pasien. Berdasarkan 597 jumlah obat yang digunakan pada pasien
ibu hamil adalah golongan vitamin dengan jumlah 386 obat (64,66%) diikuti
dengan golongan anti anemia dengan jumlah 118 obat (19,76%), obat golongan
gastrointestinal sebanyak 21 obat (3,52). Kategori obat berdasarkan risiko
terhadap janin menurut FDA adalah kategori A sebesar 504 obat (84,42%),
kategori B sebesar 64 obat (10,72%), kategori C sebesar 26 obat (4,36), kategori
D sebesar 3 obat (0,50%) dan tidak terdapat kategori X.
Penggunaan obat pada pasien ibu hamil di poliklinik obstetri dan
ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan tahun 2016 dengan rata-rata 1,79
obat, golongan obat yang paling banyak digunakan adalah golongan vitamin
sebesar 386 obat (64,66%) dan penggunaan obat terbanyak berdasarkan kategori
FDA adalah kategori A sebesar 504 obat (84,42%).

Kata kunci: Penggunaan obat, ibu hamil, kategori obat

vii

Universitas Sumatera Utara


DRUG UTILIZATION PATTERN DURING PREGNANCY IN
OBSTETRIC AND GYNECOLOGY CLINIC IN ROYAL PRIMA
HOSPITAL MEDAN

ABSTRACT

In the time of pregnancy, pregnant women need to consume drugs to


cope with physical changes and to overcome an impairment of health that requires
medicine to reach the optimal condition. The use of drugs during pregnancy must
be concerned because the drugs that has been taken could affect the fetus.
The objective of this study was to determine the amount of drug used
and the drugs categorized by FDA (Food and Drug Administration) categories at
obstetric and gynecology clinic at Royal Prima Hospital year 2016.
The research was conducted by retrospective observational study design
by collecting from medical records of pregnant patients at obstetric and
gynecology clinic at Royal Prima Hospital year 2016 with inclusion criteria are
the age of patients, gestation age, parity and drug classification in 2016. The
ammount of drugs, classes of drugs, drugs categorized by FDA were analysed.
The result based on 333 medical data records, there were 155 patients
(46.55%) consumed two classes of drugs, 131 patients (39.34%) consumed one
class of drug. The average used drug is 1.79 per patient. The most drugs
prescribed to pregnant patients are vitamin 386 (64.66%), followed by anti anemic
118 (19.76%), antiulcerants 21 (3.52%). The category of drugs used by risk to the
fetus by FDA are A category 504 (84.42%), B category 64 (10.72%), C category
26 (4.36), D category 3 (0.50%) and category X isn’t found.
In conclusion the drug used by pregnant patients at obstetric and
gynecology clinic at Royal Prima hospital Medan year 2016 is relatively safe
based on FDA category, the average used of drugs is 1.79 drug per patient, The
most frequently used drug by the classification is vitamin 386 (64.66%) and the
most used drug by FDA category is A category 504 (84.42%).

Keyword: drug use, pregnant, drug category

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... vi

ABSTRAK ............................................... vii

ABSTRACT ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Kerangka Pikir Penelitian ........................................................ 3

1.3 Perumusan Masalah ................................................................. 3

1.4 Hipotesis .................................................................................. 3

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................... 4

ix

Universitas Sumatera Utara


BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5

2.1 Kehamilan .............................................................................. 5

2.2 Gangguan Pada Masa Kehamilan .......................................... 6

2.3 Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan ................................... 8

2.4 Pemeriksaan Kehamilan ......................................................... 12

2.4.1 Tujuan Pemeriksaan Kesehatan ................................... 12

2.4.2 Standar Pelayanan ........................................................ 13

2.5 Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan .............................. 14

2.5.1 Tujuan Penggunaan Obat ............................................. 14

2.6 Obat yang Digunakan Pada Masa Kehamilan ....................... 15

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 18

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 18

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 18

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................. 18

3.3.1 Kriteria Inklusi ............................................................. 19

3.3.2 Kriteria Eksklusi .......................................................... 19

3.4 Definisi Operasional .............................................................. 19

3.5 Teknik Pengambilan Data ...................................................... 21

3.6 Analisis Data ........................................................................... 21

Universitas Sumatera Utara


3.7 Langkah Penelitian ................................................................. 21

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 23

4.1 Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Kelompok Usia ..................... 23

4.2 Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Paritas ................................... 25

4.3 Usia Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Paritas ........................... 26

4.4 Kunjungan Pasien Ibu hamil Berdasarkan Usia Kehamilan... 28

4.5 Jenis Obat Yang Diresepkan Selama Kehamilan ................. 30

4.6 Penggunaan Obat Berdasarkan Paritas .................................. 31

4.7 Golongan Obat Yang Diresepkan Selama Kehamilan .......... 32

4.8 Kategori Obat Berdasarkan Risiko ........................................ 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 36

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 36

5.2 Saran ...................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 37

LAMPIRAN ............................................................................................... 40

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

4.1 Pasien ibu hamil berdasarkan kelompok usia ......................... 23

4.2 Jumlah pasien ibu hamil berdasarkan paritas ........................... 26

4.3 Usia pasien Ibu hamil berdasarkan paritas ............................... 27

4.4 Kunjungan pasien ibu hamil berdasarkan usia kehamilan ....... 28

4.5 Jumlah jenis obat yang diresepkan selama kehamilan ............. 30

4.6 Jumlah penggunaan obat berdasarkan paritas ......................... 31

4.7 Golongan obat yang diresepkan selama kehamilan ................. 32

4.8 Kategori obat berdasarkan kategori resiko terhadap janin ....... 35

xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Skema Parameter Pengamatan ................................................ 3

xiii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Ethical Clearens ........................................................ 40

2 Surat izin penelitian di Rumah Sakit Royal Prima Medan ..


............................................................................................. 41

3 Surat keterangan selesai penelitian ...................................... 42

4 Data pasien ibu hamil di poliklinik obstetric dan


ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan ..................... 43

xiv

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan, persalinan, dan menyusui merupakan proses fisiologi yang

perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan

aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tidak dapat

terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal

dan perkembangan kedua bagian unit tersebut (Depkes RI, 2006).

Pada umumnya hampir semua obat yang digunakan pada ibu hamil, akan

mempunyai efek pada janin yang dikandungnya. Untuk menghindari efek obat

yang tidak diinginkan terhadap janin yang sedang tumbuh, pemilihan dalam

menggunakan obat pada ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan (Sartono,

2005).

Penggunaan obat pada ibu hamil perlu mendapatkan perhatian, karena

banyak obat yang dapat melintasi plasenta sehingga dapat mempengaruhi janin

yang dikandungnya. Obat mengalami proses biotransformasi di dalam plasenta,

dimana obat tersebut dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga membentuk

senyawa yang reaktif (Depkes RI, 2006).

Para ahli di banyak negara telah menyiapkan sistem klasifikasi resiko

berdasarkan data dari studi manusia dan hewan untuk membantu dokter

menafsirkan resiko yang terkait dengan obat-obatan selama kehamilan. Klasifikasi

yang paling terkenal, diperkenalkan oleh US Food and Drug Administration

(FDA) pada tahun 1979, dengan menggunakan huruf A, B, C, D dan X untuk lima

kategori yang memerlukan perhatian khusus terhadap kemungkinan efek terhadap

Universitas Sumatera Utara


janin (Hauser, 2007).

Obat dapat menyebabkan efek yan tidak dikehendaki pada janin selama

masa kehamilan. Seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan

kesehatan yang membutuhkan obat. Banyak ibu hamil yang menggunakan obat

dan suplemen pada periode organogenesis sedang berlangsung sehingga risiko

terjadi cacat janin lebih besar (Depkes RI, 2006).

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memperkecil angka resiko obat

terhadap ibu hamil dan janin dalam kandungan. Penelitian yang dilakukan di

poliklinik obstetri dan ginekologi RSU Bunda Thamrin Medan tahun 2015

berdasarkan kategori FDA ialah: kategori A sebesar 469 obat (52,28%), kategori

B sebesar 249 obat (27,75%), kategori C sebesar 177 obat (17,73%), kategori D

sebesar 2 obat (0,22%), dan tidak terdapat kategori X dalam peresepan obat ibu

hamil (Ginting, 2015).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Poliklinik

Obstetri dan Ginekologi di RS Swasta Royal Prima Medan. Selain itu di

Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RS Swasta Royal Prima Medan belum pernah

dilakukan penelitian tentang penggunaan obat pada pasien ibu hamil. Pada

penelitian ini penggunaan obat mengacu pada kategori keamanan obat yang

ditetapkan oleh FDA, yang mengkategorikan obat- obat menjadi 5 kategori yaitu

kategori A, B, C,D, dan X. Uraian tersebut sampai saat ini masih dipakai sebagai

rujukan atau acuan di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

1.2 Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang profil penggunaan obat pada pasien ibu

Universitas Sumatera Utara


hamil di instalasi rawat jalan RS Royal Prima Medan Tahun 2016. Adapun

kerangka pikir penelitian ini ditunjukan pada Gambar 1.1 dibawah ini

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Usia 1. Jumlah penggunaan


2. Paritas obat
3. Usia Kehamilan 2. Golongan obat yang
di gunakan
3. Kategori obat
menurut FDA

Gambar 1.1 Skema parameter pengamatan

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana profil penggunaan obat pada pasien ibu hamil di Poliklinik

Obstetri dan Ginekologi di RS Royal Prima Medan 2016?

1.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah

profil penggunaan obat pada pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri dan

Ginekologi di RS Royal Prima Medan 2016 adalah jumlah penggunaan obat–

obatan pada pasien ibu hamil dengan rata–rata penggunaan 1 obat perpasien,

golongan obat yang digunakan pada pasien ibu hamil adalah vitamin dan

peresepan obat yang paling banyak digunakan pada pasien ibu hamil berdasarkan

kategori FDA adalah kategori A.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui jumlah penggunaan obat–obatan pada pasien ibu hamil di instalasi

Universitas Sumatera Utara


rawat jalan RS Royal Prima Medan pada Tahun 2016, golongan obat yang di

gunakan pada pasien ibu hamil dan penggunaan obat pada pasien ibu hamil di

instalasi rawat jalan RS Royal Prima Medan Tahun 2016 berdasarkan kategori

FDA.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas maka manfaat dari penelitian ini adalah:

a. sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam upaya mengoptimalkan

penggunaan obat pada pasien ibu hamil.

b. sebagai gambaran dalam pemilihan atau penggunaan obat yang tepat pada

ibu hamil dan juga sebagai evaluasi terhadap peresepan obat pada ibu

hamil.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

Proses kehamilan didahului oleh proses pembuahan satu sel telur yang

bersatu dengan sel spermatozoa dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot

membelah diri mulai dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, dan

seterusnya. Pada hari ke empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang siap

menempel (nidasi) pada lapisan dalam rongga rahim (endometrium). Kehamilan

dimulai sejak terjadi proses nidasi ini. Pada hari ketujuh gumpalan tersebut sudah

tersusun menjadi lapisan sel yang mengelilingi satu ruangan yang berisi

sekelompok sel dibagian dalamnya (Depkes RI, 2006).

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari

pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang

menandai awal periode ante partum. Periode antepartum dibagi menjadi 3

trimester yang masing- masing terdiri dari 13 minggu atau 3 bulan menurut

hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang

mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan lebih kurang 280 hari

atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir. Pembuahan terjadi ketika ovulasi

lebih kurang 14 hari setelah HPHT (Varney, 2007).

Kehamilan merupakan suatu fenomena fisiologis yang dimulai sejak

konsepsi dan seiring dengan berkembangnya fetus. Ada tiga periode berdasarkan

lamanya kehamilan yaitu:

a. Kehamilan trimester pertama 0 – 12 minggu

Kehamilan trimester pertama yakni denganusiamencapai 1 – 3 bulan

adalah masa penyesuaian ibu terhadap awal kehamilannya. Usia kandungan 3

Universitas Sumatera Utara


bulan pertama pertumbuhan janin masih lambat, umumnya pada trimester pertama

ini sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Ibu hamil harus tetap berusaha

untuk makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Kenaikan berat badan ibu

normalnya antara 0,7 kg - 1,4 kg (Huliana, 2001).

b. Kehamilan trimester kedua 12 – 28 minggu.

Trimester kedua kehamilan dengan usia kandungan sekitar 4 – 6 bulan,

nafsu makan ibu sudah mulai pulih kembali. Pertumbuhan janin lebih pesat

dibandingkan dengan sebelumnya. Pertumbuhan janin mencapai 10 gram tiap

harinya dan kenaikan berat badan ibu normalnya antara 6,7 kg – 7,4 kg (Huliana,

2001).

c. Kehamilan trimester ketiga 28 – 40 minggu

Kehamilan trimester 3 merupakan tahap terakhir usia kehamilan yakni

dengan usia kandungan 7 – 9 bulan. Nafsu makan ibu sangat baik namun harus

diperhatikan agar tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Kenaikan

berat badanibu normalnya antara 12,7 kg – 13,4 kg (Huliana, 2001).

2.2 Gangguan Pada Masa Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses yang membahagiakan namun

terkadang juga bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani. Selama 9 bulan

menjalani proses ini volume rahim akan meningkat sebanyak 1000 kali lipat.

Berikut ini berbagai keluhan yang dialami selama masa kehamilan (Musbikin,

2005):

a. Nausea (mual) dan muntah-muntah

Morning sickness yang dialami hampir seluruh ibu dapat terjadi kapan

saja dan tidak selalu dipagi hari, hal ini terjadi karena perubahan hormonal dan

Universitas Sumatera Utara


penurunan pergerakan usus yang terjadi saat hamil. Umumnya semua gejala ini

akan berakhir pada kehamilan minggu ke 12. Obat anti muntah hanya dibutuhkan

pada sebagian kasus. Jika muntah yang dialami amat berlebihan hingga ibu hamil

tidak dapat makan dan minum, disarankan agar menjalani rawat inap di rumah

sakit (Datta, 2008).

b. Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala bisa karena perubahan hormon yang terjadi pada

tubuh yang kemudian memicu timbulnya perubahan tekanan darah. Pada

umumnya, keluhan ini banyak muncul pada trimester pertama.Namun, beberapa

ibu hamil cenderung lebih mudah terserang sakit kepala ketika mengalami

kelelahan, tekanan (stress), hidung tersumbat dan lapar (Muskibin, 2005)

c. Sering Berkemih

Sering berkemih merupakan gejala umum pada kehamilan trimester

pertama dan ketiga. Hal ini terjadi karena kandungan kemih tertekan oleh rahim

yang membesar dan akan hilang pada trimester kedua. Gejala ini kembali pada

trimester ketiga kehamilan karena kandungan kemih ditekan oleh kepala janin

(Mochtar, 2004).

d. Kaki bengkak

Kaki bengkak yang dialami oleh wanita hamil disebabkan oleh adanya

hambatan aliran cairan dan darah didalam tubuh, karena tekanan oleh rahim yang

membesar serta adanya gaya gravitasi yang akan menyebabkan terjadinya

pembengkakan pada kaki. Kejadian kaki bengkak ini akan hilang sendirinya

ketika bangun pagi (Musbikin, 2005).

e. Anemia

Anemia dalam kehamilan member pengaruh kurang baik bagi ibu, baik

Universitas Sumatera Utara


dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit-

penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah keguguran (abortus), kelahiran

premature, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam

berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya

kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca

bersalin,serta anemia yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi

kordis. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada

persalinan (Saifudin, 2006).

2.3 Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan

a. Energi

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang

meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan

plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Kebutuhan energi yang tinggi

paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan

minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber

karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni (Almatsier, 2009).

b. Protein

Pertambahan protein dibutuhkan pada masa kehamilan untuk menutupi

perkiraan 925 gr protein yang dideposit dalam janin, plasenta dan jaringan

maternal (As’ad, 2002).

c. Zat Besi

Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai pertumbuhan

janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi

Universitas Sumatera Utara


merupakan senyawa yang digunakan untuk memproduksi hemoglobin yang

berfungsi untuk :

1. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh

2. Sintesis enzim yang terkait besi

3. Penggunaan oksigen untuk produksi energi sel (Aritonang, 2010).

d. Asam Folat

Asam Folat berperan dalam berbagai proses metabolisme seperti

metabolism beberapa asam amino, sintesis purin dan timidilat sebagai senyawa

penting dalam sintesis asam nukleat. Sekitar 24-60% wanita baik di negara

berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat karena

kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil. Kekurangan asam folat berkaitan

dengan tingginya insiden komplikasi kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia,

prematur, pendeknya usia kehamilan dan hemorrhage/pendarahan (Aritonang,

2010)

e. Kalsium

Ibu Hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang pertumbuhan

tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk

membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium

tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari

tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis.

Kadar vitamin D haruslah adekuat, dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen

vitamin D untuk mencapai asupan (Barasi, 2009).

f. Zat gizi lain

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan vitamin A, vitamin C, yodium, selenium dan mangan

meningkat selama kehamilan. Vitamin merupakan senyawa organik yang

digunakan untuk mengkatalistor metabolisme sel, vitamin yang dibutuhkan antara

lain :

1. Vitamin A (Retinol) yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup yang

mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata serta pertumbuhan tulang

dan gigi dan dalam pembentukan maturasi epitel, vitamin ini dapat diperoleh dari

hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh-tumbuhan, sayur- sayuran

dan buah-buahan.

2. Vitamin B kompleks (Thiamin) yang merupakan vitamin yang larut

dalam air akan tetapi tidak larut dalam lemak, yang dapat menyebabkan penyakit

beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi,

edema, asam piruvat dalam darah akan meningkat apabila tersedia dalam jumlah

yang kurang, kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari dalam hati, daging, susu.

3. Vitamin B2 (Riboflavin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air,

vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, apabila kurang dapat

menyebabkan fotophobia, penglihatan kabur, gagal dalam pertumbuhan. Vitamin

ini dapat diperoleh di dalam susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran

hijau dan padi.

4. Vitamin B12 (Sianokobalamin) merupakan vitamin yang sedikit larut

dalam air. Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel darah merah dalam

sumsum tulang, pengaruh kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia dan

vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu, dan keju.

10

Universitas Sumatera Utara


5. Vitamin C (Asam ascorbat) merupakan vitamin yang larut dalam air

yang mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya, kekurangan

vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka, vitamin ini

dapat tersedia dalam tomat, buah semangka, kubis, sayur-sayuran hijau.

6. Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan

stabil dalam suasana panas, vitamin ini berguna dalam pengatur penyerapan dan

pengendapan kalsium dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran

usus, mengatur kadar alkali fosfatase serum, kekurangan vitamin ini akan

menyebabkan pertumbuhan jelak dan osteomalasia.

7. Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil

terhadap sinar ultraviolet yang dapat berfungsi dalam meminimalkan oksidasi

karoten, vitamin A dan asam linoleat serta menstabilkan membran apabila terjadi

kekurangan dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur

dan akan menyebabkan kehilangan keutuhan saraf. Vitamin E dapat diperoleh dari

minyak, biji-bijian dan kacang-kacangan.

8. Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang dapat

berfungsi sebagai pembentukan protombin, faktor koagulasi II, VII, IX, X yang

harus tersedia dalam tubuh yang cukup apabila terjadi kekurangan dapat

menyebabkan perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini

tersedia dalam sayuran berdaun hijau, daging dan hati. (Pudjiadi, 2001).

9. Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang berhubungan erat yaitu

piridoksin, piridoksal serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian.

Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan setiap defisiensi yang terjadi

merupakan bagian dari defisiensi menyeluruh vitamin B kompleks. Namun

defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama masa laktasi, pada alkoholik dan juga

11

Universitas Sumatera Utara


selama terapi isoniazid. Hati, ikan mackel, alpukat, pisang, daging, sayuran dan

telur merupakan sumber vitamin B6 yang terbaik.

2.4 Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan atau yang lebih sering disebut antenatal care

adalah pelayananan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung

kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah.

Asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun pada umumnya kehamilan

berkembang dengan normal dan menghasilkan bayi sehat cukup bulan melalui

jalan lahir namun kadang- kadang tidak sesuai dengan yang di harapkan. Oleh

karena itu ibu hamil dianjurkan mengunjungi dokter atau bidan sedini mungkin

semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal

(Saifudin, 2001).

2.4.1. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk :

1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta sosial ibu

dan bayi.

3. Menemukan sejak dini bila ada masalah atau gangguan dan komplikasi yang

mungkin terjadi selama kehamilan.

4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun

bayi, dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan

normal.

12

Universitas Sumatera Utara


6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam

memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Rukiyah, 2011).

2.4.2. Standar Pelayanan

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal empat kali selama kehamilan,

adalah sebagai berikut (Depkes 2007):

a. Kunjungan Pertama

Pada kunjungan awal dilakukan anamnese, pengkajian riwayat

kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat

kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan

laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb), pemberian obat dan

vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang

perawatan payudara, gizi selama kehamilan, kebersihan diri, dan penentuan

kunjungan ulang.

b. Kunjungan Ulang

Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua

(usia kehamilan 14-28 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan

28-36 minggu). Pada kunjungan ulang dilakukan anamnese keluhan ibu,

pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan, pemeriksaan laboraturium

meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb), pemberian imunisasi tetanus

tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian

pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan, mempersiapkan kelahiran,

dan gizi dalam kehamilan.

2.5 Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan

Pemakaian obat bebas dan obat resep perlu diperhatikan selama kehamilan

sampai masa nifas. Penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-hati karena

13

Universitas Sumatera Utara


banyak obat yang dapat melintasi plasenta. Beberapa obat dapat memberi resiko

pada kesehatan ibu dan janin.Selama trimester pertama, obat dapat menyebabkan

cacat lahir (teratogenesis), dan resiko terbesar terjadi pada kehamilan 3-8

minggu.Pada trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta (Depkes

RI, 2006).

2.5.1 Tujuan Penggunaan Obat

Efek obat pada jaringan reproduksi, uterus dan kelenjar susu pada

kehamilan kadang dipengaruhi oleh hormon-hormon sesuai dengan fase

kehamilan. Efek obat pada jaringan tidak berubah bermakna karena kehamilan,

walau terjadi perubahan misalnya curah jantung dan aliran darah ke ginjal.

Perubahan tersebut kadang menyebabkan wanita hamil membutuhkan obat yang

tidak dibutukan pada saat tidak hamil, contohnya glikosida jantung dan diuretik

yang dibutuhkan pada kehamilan karena peningkatan beban jantung. Insulin

dibutuhkan untuk mengontrol glukosa darah pada diabetes (Depkes RI, 2006).

2.6 Obat yang Digunakan pada Masa Kehamilan

Selama kehamilan seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau

gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Obat sebaiknya diresepkan pada

ibu hamil jika keuntungan yang diharapkan lebih besar daripada risiko bagi janin

sehingga ibu dapat melahirkan bayi yang sehat dengan selamat (Depkes RI,

2006).

14

Universitas Sumatera Utara


a. Vitamin

Vitamin merupakan salah satu faktor utama yang berguna untuk

mempertahankan kesehatan selama kehamilan dan melahirkan janin yang sehat.

Vitamin yang diberikan berupa zat-zat gizi yang cukup dalam bentuk energi,

protein, vitamin, dan mineral, contohnya: Vitamin B12, Vitamin B6 (Rainanhita,

2009).

b. Asam Folat

Satu-satunya suplemen yang dianggap esensial bagi semua ibu hamil di

Inggris (UK) adalah asam folat yang menurunkan insidens defek neural tube

sebesar 50-70%. Pemberian asam folat berdasarkan bukti dari sejumlah penelitian

penting yang meliputi beberapa uji-klinis terkontrol acak (Jordan, 2004)

Pada manusia, asam folat merupakan unsur esensial dalam pembentukan

timidin yang merupakan komponen DNA. Tanpa asam folat akan terjadi

gangguan pembelahan sel yang mempengaruhi embrio dan pembentukan sel-sel

darah. Selama kehamilan, kebutuhan terhadap asam folat meningkat dua kali lipat

dan tetap tinggi pada masa laktasi (Jordan, 2004).

c. Zat Besi

Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi didalam

tubuh. Zat besi disimpan dalam hatidan sum-sum tulang, sekitar 70% zat besi

yang ada di dalam tubuh berada dalam hemoglobulin dan 3% nya dalam

mioglobin (simpanan oksigen intramuskuler) (Jordan, 2004).

Untuk mengatasi kehilangan zat besi, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5–

4 mg zat besi per hari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam

trimester terakhir, yaitu dari rata-rata 2,5 mg/hari pada awal kehamilan menjadi

15

Universitas Sumatera Utara


6,6 mg/hari. Zat besi yang tersedia dalam makanan berkisar dari 0,9 hingga 1,8

mg/hari dan ketersediaan ini bergantung pada kecukupan dietnya. Karena itu,

pemenuhan kebutuhan pada kehamilan memerlukan mobilisasi simpanan zat besi

dan peningkatan absorpsi zat besi. Meskipun, absorbsi zat besi meningkat cukup

besar selama kehamilan, namun bila kehamilan yang satu dengan yang lain

memiliki jarak yang cukup dekat dan/atau bila simpanan zat besinya rendah, maka

asupan zat besi yang cukup hanya dapat dipenuhi lewat suplementasi. Hanya pada

keadaan yang sangat ekstrem, bayi akan lahir dengan defisiensi zat besi.

Defisiensi zat besi selama kehamilan berkaitan dengan berat badan bayi rendah,

kelahiran prematur, kematian janin, kematian ibu, pre eklampsia, kerentanan

terhadap infeksi dan gangguan fungsi kognitif bayi (Jordan, 2004).

d. Anti Emetik

Mual dan muntah selama kehamilan paling banyak dikeluhkan oleh ibu

hamil (kira-kira 80 %), hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar gonadotropik.

Perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan emosi. Bila mual dan muntah

terlalu sering disebut hiperemasis. Hiperemasis gravidarum adalah muntah-

muntah pada wanita hamil yang dapat berakibat fatal. Penderita hiperemasis

gravidarum mengalami muntah terus-menerus sehingga cadangan karbohidrat,

protein dan lemak terpakai untuk energi dan mengakibatkan tubuh menjadi kurus.

Dengan demikian akan berkurang proses penyerapan zat-zat makanan sehingga

ibu hamil perlu dirawat di Rumah Sakit guna mendapatkan asupan penggantian

cairan tubuh dan obat anti muntah parenteral (Sartono, 2005 ).

e. Antibiotik

Antibiotik diperlukan bila terjadinya infeksi. Infeksi merupakan penyebab

utama kematian pada bayi. Bakteri, virus, dan parasit memiliki berbagai cara

16

Universitas Sumatera Utara


untuk masuk ke dalam tubuh. Penularannya juga terjadi dengan berbagai cara,

misalnya ibu hamil dengan bayi dalam kandungannya melalui plasenta (Jordan,

2004)

17

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian retrospective

observation. Penelitian retrospective observation adalah penelitian dengan

mengkaji informasi atau mengambil data–data yang telah lalu (Notoatmodjo,

2010). Penelitian ini dilakukan dilakukan dengan mengumpulkan data–data rekam

medis pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RS Royal Prima Medan periode

Januari 2016 – Desember 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang rekam medis RS Royal Prima Medan pada

bulan Februari 2017.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medis

pasien ibu hamil di RS Royal Prima Medan tahun 2016. Sampel yang dipilih

harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.

Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel

adalah dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :

n=

n=

n = 333 pasien

18

Universitas Sumatera Utara


Keterangan :

n = Jumlah sampel

N= jumlah populasi

e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance) 5%

Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh subjek penelitian sebanyak 333 pasien.

3.3.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2009). Kriteria

inklusi yaitu rekam medis pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RS Royal

Prima Medan dalam periode Januari – Desember 2016. Rekam medis yang

digunakan, terdiri dari: nomor rekam medis, usia pasien ibu hamil, usia

kehamilan, jenis paritas, dan obat.

3.3.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah subjek penelitian yang dihilangkan dari penelitian

karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2009). Kriteria eksklusi yaitu rekam

medis pasien ibu hamil di RS Royal Prima Medan tahun 2016 yang memiliki data

yang tidak lengkap.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Profil penggunaan obat kehamilan adalah gambaran tentang pola

penggunaan obat ibu hamil yang dinilai berdasarkan usia, usia

kehamilan,jenis paritas, dan jenis obat yang diberikan.

b. Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu

19

Universitas Sumatera Utara


hidup di luar rahim dengan usia kehamilan 28 minggu.

c. Usia kehamilan adalah total waktu hidup janin berada dalam rahim.

d. Kategori A yaitu studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya

resiko bagi janin pada trisemester pertama kehamilan dan tidak ada bukti

mengenai resiko pada trisemester kedua dan ketiga. Kemungkinan adanya

bahaya terhadap janin rendah. Contohnya asam folat (Lacy, 2008)

e. Kategori B yaitu studi tentang reproduksi binatang percobaan yang tidak

memperlihatkan adanya resiko pada janin tetapi belum ada studi terkontrol

pada ibu hamil atau system reproduksi binatang percobaan yang

menunjukkan efek samping, dimana tidak ada penegasan dengan studi

control pada wanita saat trisemester pertama dan tidak ada bukti resiko janin

pada trisemester berikutnya. Contohnya beberapa antibiotika seperti

amoksisilin dan eritromisin.

f. Kategori C yaitu studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek

samping pada janin (teratogenik) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita

dan binatang yang tersedia. Obat dalam kategori ini hanya boleh diberikan

kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari resiko yang

mungkin terjadi pada janin. Contohnya asam mefenamat dan aspirin

g. Kategori D yaitu obat-obatan yang terbukti beresiko pada janin manusia, tapi

keuntungan penggunaan bagi wanita hamil boleh dipertimbangkan (terjadi

situasi yang dapat mengancam ibu hamil, dimana obat lain tidak dapat

digunakan atau tidak efektif). Contohnya karbamazepin

h. Kategori X yaitu obat-obatan yang studi pada binatang percobaan atau

manusia telah memperlihatkan adanya kelainan janin (abnormalitas) atau

terbukti beresiko terhadap janin. Resiko penggunaan obat pada wanita hamil

20

Universitas Sumatera Utara


jelas lebih besar dari manfaat yang diperoleh. Obat kategori x merupakan

kontraindiasi bagi wanita hamil. Contohnya simvastatin (Lacy, 2008).

3.5 Teknik Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan merupakan data dari rekam medis yang

menuliskan obat untuk pasien ibu hamil yang dilayani di RS Royal Prima Medan.

Data yang diperlukan dicatat pada lembar pengumpulan data yaitu nomor rekam

medis, usia pasien, usia kehamilan, paritas, jenis obat dan jumlah obat yang

digunakan.

3.6 Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program Microsoft

Excel, kemudian disajikan dalam bentuk persentase, nilai rata-rata dan tabel.

3.7 Langkah Penelitian

Cara pengambilan data yang dilakukan untuk pengumpulan data rekam

medis pasien adalah:

a. meminta rekomendasi dari Dekan Fakultas Farmasi USU untuk dapat

melakukan penelitian di RS Royal Prima Medan.

b. menghubungi kepala bidang pendidikan dan penelitian RS Royal Prima

Medan untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dengan membawa

surat rekomendasi dari fakultas.

c. mengumpulkan semua data rekam medis yang masuk dari bulan Januari-

Desember 2016 di RS Royal Prima Medan.

21

Universitas Sumatera Utara


d. memilih data rekam medis yang sesuai dengan kriteria inklusi.

e. melakukan analisis deskriptif.

f. penarikan kesimpulan.

22

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebanyak 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi RS Royal Prima Medan tahun 2016 digunakan sebagai sampel

pada penelitian ini, dengan hasil sebagai berikut :

4.1 Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Kelompok Usia di Rumah Sakit Royal
Prima Medan

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi RS Royal Prima Medan tahun 2016 menunjukan pasien ibu hamil

berdasarkan kelompok usia yaitu kelompok usia dibawah 21 tahun berjumlah 2

pasien (0,60%), kelompok usia 21-25 tahun berjumlah 66 pasien (19,82%),

kelompok usia 26-30 tahun berjumlah 175 pasien (52,55%), kelompok usia diatas

30 tahun berjumlah 90 pasien (27,02%). Data dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Pasien ibu hamil berdasarkan kelompok usia


Usia Jumlah Pasien Persentase (%)
<21 Tahun 2 0,60
21-25 Tahun 66 19,82
26-30 Tahun 175 52,55
>30 Tahun 90 27,02
Jumlah 333 100

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas diperoleh bahwa mayoritas pasien ibu hamil

di Rumah Sakit Royal Prima adalahusia 26-30 tahun dengsan jumlah 175 pasien

ibu hamil (52,55%). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ginting

(2015) pasien terbanyak dengan usia 26-30 tahun.

Usia menjadi salah satu penentu status kesehatan ibu hamil. Kehamilan yang

terjadi pada usia di bawah 20 tahun, dapat menyebabkan kehamilan lebih mudah

23

Universitas Sumatera Utara


mengalami perdarahan serta komplikasi dibandingkan kehamilan dan persalinan

pada usia reproduksi sehat yaitu 20-30 tahun. Hal ini disebabkan organ-organ

reproduksi belum berfungsi dengan sempurna (Kusumawati, 2006).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan

masyarakat yang juga ditetapkan sebagai salah satu indikator Millenium

Development Goals (MDG’s) AKI juga merupakan indikator Sustainable

Development Goals (SDG’s) 2016-2030 ke-3 yaitu menjamin kehidupan yang

sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia. Target 3.1 SDG’s

pada tahun 2030 yaitu mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari

70 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan angka Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia naik menjadi 359 per

100.000 kelahiran hidup dari tahun 2007 yang sebesar 228 per 100.000 kelahiran

hidup. AKI dari hasil Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015 sebesar 305

per 100.000 kelahiran hidup.Peningkatan AKI ini merupakan tantangan bagi

pemerintah untuk mencapai sasaran RPJMN tahun 2015-2019 yang sebesar 102

per 100.000 kelahiran hidup. (BPS, 2016)

Upaya menurunkan AKI di Indonesia salah satunya dilakukan dengan

pengendalian tingkat fertilitas, yaitu mengendalikan persalinan pada ibu usia

remaja. Hal ini disebabkan sistem reproduksi ibu belum sempurna sehingga

memperbesar risiko kematian. Upaya ini direalisasikan dengan berbagai program

di bidang keluarga berencana dan peningkatan kesehatan ibu. Perhatian terhadap

kesehatan ibu khususnya pada saat hamil dan pasca melahirkan menjadi penting

bukan hanya untuk menurunkan angka kematian ibu, tetapi juga angka kematian

bayi. (BPS, 2016)

24

Universitas Sumatera Utara


Risiko kematian seorang ibu meningkat pada saat mengandung dan

melahirkan. Risiko ini semakin besar saat ibu hamil pada usia muda. Hal ini

disebabkan pada usia ini sistem reproduksi belum sempurna untuk melakukan

persalinan sehingga dapat mengakibatkan pendarahan dan komplikasi kehamilan

lainnya. Rata-rata ibu mengandung anak pertamanya di Indoensia pada usia 21,4

tahun. Usia hamil pertama ibu di perdesaan relatif lebih muda (20,69 tahun)

dibandingkan dengan di perkotaan (22,14 tahun). (BPS, 2016)

Kehamilan di usia 30 tahun keatas sering disebut sebagai kehamilan

beresiko tinggi karena pada usia di atas 30-an, biasanya penyakit-penyakit

degenerative seperti tekanan darah tinggi atau diabetes sudah sering muncul.

Selain itu kehamilan di usia 30-40 tahun meningkatkan resiko terbentuknya bayi

down sindrom, masalah kehamilan dengan penyakit diabetes dan tekanan darah

tinggi, serta persalinan yang sulit dan lama atau dengan bedah Caesar (Muskibin,

2005).

4.2 Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Royal Prima
Medan

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan tahun 2016, maka diperoleh

mayoritas pasien ibu hamil berdasarkan paritas yaitu pada kehamilan primigravida

(kehamilann anak pertama) sebanyak 130 pasien (39,04%), kehamilan

secubdagravida sebanyak 122 pasien (36,64%) dan kehamilan multigravida

(kehamilan anak lebih dari dua kali) sebanyak 81 pasien (24,32%). Data dapat

dilihat pada Tabel 4.2

25

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 Jumlah pasien ibu hamil berdasarkan paritas
Paritas Jumlah Pasien Persentase (%)
Primigravida 130 39,04
Secundagravida 122 36,04
Multigravida 81 24,32
Jumlah 333 100

Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2015)

dimana jumlah pasien ibu hamil yang memeriksa kehamilan ke RSU Bunda

Thamrin Medan periode Januari – Desember 2015 yaitu secundagravida

(kehamilan anak kedua) sebanyak 135 pasien (40,05%), diikuti kehamilhan

primigravida (kehamilan anak pertama) sebanyak 126 pasien (37,38%) dan

kehamilan multigravida (kehamilan lebih dari dua kali) yakni sebanyak 76 pasien

(22,55%).

Kecemasan yang dialami oleh pasien primigravida didasarkan pada

ketidaktahuan dalam mengatasi kecemasan menjelang persalinan pertamanya,

mulai dari kecemasan akan perkembangan janin dalam rahim, cemas jika bayi

lahir premature, cemas terhadap kematian bayinya, cemas jika bayinya lahir cacat,

cemas akan proses persalinan, cemas terhadap kemungkinan komplikasi saat

persalinan, cemas terhadap nyeri yang timbul saat persalinan (Kusumawati, 2010)

4.3 Usia Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Royal Prima
Medan

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik

Obstetri dan Ginekologi RS Royal Prima Medan tahun 2016 didapatkan usia

pasien ibu hamil di bawah 21 tahun merupakan pasien primigravida sebesar 2

pasien (100%). Sebanyak 66 pasien ibu hamil yang berusia 21-25 tahun, pada

primigravida berjumlah 64 pasien (96,97%), secundagravida 1 pasien (1,52%) dan

26

Universitas Sumatera Utara


multigravida 1 pasien (1,52%). Pasien ibu hamil berusia 26-30 tahun berjumlah

175 pasien, pada pasien primigravida 62 pasien (35,43%), secundagravida 95

pasien (54,29%), multigravida 18 pasien (10,28%). Pada pasien ibu hamil berusia

lebih dari 30 tahun berjumlah 90 pasien dimana pada primigravida 2 psien

(2,22%), secundagravida 26 pasien (28,89%) dan multigravida 62 pasien

(68,89%). Data dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Usia pasien ibu hamil berdasarkan paritas


Paritas
Usia
Primigravida Secundagravida Multigravida
<21 tahun 2 (100%) - -
21 - 25 64 (96,97%) 1 (1,52%) 1 (1,52%)
26 - 30 62 (35,43%) 95 (54,29%) 18 (10,28%)
>30 2 (2,22%) 26 (28,89%) 62 (68,89%)
Jumlah 130 122 81

Usia ibu sewaktu hamil sangat berpengaruh pada kesiapan ibu untuk

menerima tanggung jawab sebagai seorang ibu sehingga kualitas sumber daya

manusia akan semakin meningkat. Begitu juga kehamilan di usia tua akan

menimbulkan kecemasan terhadap kehamilan dan persalinan serta alat-alat

reproduksi ibu terlalu tua untuk hamil (Prawirohardjo, 2010).

Usia 20-30 tahun adalah usia yang tergolong reproduktif baik dari segi

fisik maupun dari segi psikologis serta dijumpai adanya kematangan dalam

berfikir dan mengambil suatu keputusan, hal ini disebabkan karena adanya

kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap oebuhan dan masalah kehidupan

dan mengontrol emosi dalam mengambil keputusan (Hayes dan Kee, 1996).

Hasil yang didapatkan dapat dibandingkan dengan penelitian yang

dilakukan di RSU Bunda Thamrin Medan pada tahun 2015, pada pasien di bawah

21 tahun diperoleh 6 pasien primigravida (100%), pada pasien umur 21-25 pasien

27

Universitas Sumatera Utara


primigravida sebanyak 55 pasien (83,33%), pasien usia 26-30 tahun kelompok

secundagravida merupakan kelompok tertinggi yaitu 74 pasien (51,74%) dan pada

pasien usia lebih dari 30 tahun diperoleh 57 pasien (41,91%) untuk kelompok

multigravida.

4.4 Jumlah Kunjungan Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di


Rumah Sakit Royal Prima Medan

Berdasarkan 355 kunjungan pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri dan

Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan pada tahun 2016 didapatkan jumlah

pasien yang berkunjung memeriksa kehamilan pada trisemester pertama sebanyak

57 kunjungan (16,06%), pada usia kehamilan trisemester kedua sebanyak 220

kunjungan (61,97%) dan sebanyak 78 kunjungan (21,97%) pasien usia kehamilan

trisemester ketiga. Data dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Kunjungan pasien ibu hamil berdasarkan usia kehamilan


Usia Kehamilan Jumlah Persentase (%)
Trisemester Pertama 57 16,06
Trisemester Kedua 220 61,97
Trisemester Ketiga 78 21,97
Jumlah 355 100

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, rata-rata kunjungan pasien ibu hamil

sebesar 1,07 kunjungan, yang diperoleh dari rasio jumlah kunjungan pasien yakni

sebesar 355 kunjungan dengan jumlah 333 rekam medik pasien. Hasil penelitian

yang diperoleh menujukkan bahwa pasien ibu hamil dengan usia kehamilan

trisemester kedua adalah pasien yang paling banyak jumlah kunjungan.

Kehamilan adalah satu fenomena fisiologis yang dimulai sejak konsepsi

dan diakhiri dengan proses persalinan. Tiga periode berdasarkan lamanya

kehamilan, yaitu kehamilan trisemester I : (0 – 12 minggu), kehamilan trisemster

28

Universitas Sumatera Utara


II : (12 – 28 minggu ), kehamilan trisemster III : (28 – 40 minggu) (Hayes dan

Kee, 1996).

Asuhan antenatal (Antenatal Care) meliputi pengawasan terhadap

kehamilan untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan umum, menegakkan

secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini

komplikasi kehamilan, dan menetapkan risiko kehamilan (risiko tinggi, risiko

meragukan atau risiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan

persalinan menuju kelahiran bayi yang baik (well born baby) dan kesahatan ibu

yang baik (well health mother), mempersiapkan pemeliharan bayi dan laktasi,

memfasilitasi pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir nifas

(Manuaba, 2008).

Kunjungan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang dianjurkan

kepada ibu hamil minimal 4 kali selama hamil antara lain : kehamilan trisemester

I (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trisemester II (14-28 minggu) satu

kali kunjungan, dan trisemester III (28-40 minggu) dua kali kunjungan. Walaupun

demikian disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan

jadwal sebagai berikut : sampai kehamilan 28 minggu periksalah empat minggu

sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan

36-40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan

tertentu (Pantikawati, 2010).

Kehamilan pada trisemester II akan memperlihatkan secara jelas bentuk

perubahan tubuh wanita, dikarenakan ukuran perut yang lebih membesar

dibandingkan sebelumnya. Trisemester kedua dianggap sebagai masa kehamilan

yang terbaik.Ibu hamil merasa lebih nyaman saat ini karena perut belum terlalu

besar sehingga masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari (Suririnah, 2008).

29

Universitas Sumatera Utara


4.5 Jumlah Jenis Obat Yang Diresepkan Selama Kehamilan di Rumah Sakit
Royal Prima Medan

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan pada tahun 2016 diperoleh

bahwa mayoritas pemberian obat terhadap ibu hamil sebanyak 2 jenis obat yaitu

155 pasien (46,55%), disusul oleh pasien ibu hamil yang diberikan 1 jenis obat

sebanyak 131 pasien (39,34%), pasien ibu hamil yang diberikan 3 jenis obat

sebanyak pasien 33 pasien (9,91%) dan dikuti dengan empat dan lima jenis obat

yaitu 13 pasien (3,90%) dan 1 pasien (0,3%). Rata-rata penggunaan obat per

pasien adalah 1,79 jenis obat selama kehamilan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Jumlah jenis obat yang diresepkan selama kehamilan


Jumlah Macam Obat Jumlah Pasien Persentase (%)
1 131 39,34
2 155 46,55
3 33 9,91
4 13 3,90
5 1 0,3
Jumlah 333 100

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2015) di RSU Bunda Thamrin Medan

Tahun 2015 mayoritaspasien ibu hamil menerima 1 jenis obat selama kehamilan

sebanyak 123 pasien (36,49%), diikuti dengan 2 dan 3 jenis obat yaitu 104 pasien

(30,86%) dan 53 pasien (15,72%) serta 57 pasien menerima lebih dari 3 jenis

obat.

Penggunaan obat pada masa kehamilan cenderung membuat ibu lebih

berhati-hati serta lebih selektif, namun penggunaan obat tidak dapat dihindarkan

apabila ibu hamil memiliki riwayat penyakit seperti asma, diabetes maupun

30

Universitas Sumatera Utara


hipertensi. Pada sebuah penelitian didapatkan kesimpulan banyak wanita

menghentikan atau mengurangi pengobatan asma saat merekam hamil sehingga

diperlukan strategi dan control keamanan asma saat hamil (Woude, 2012).

4.6 Penggunaan Obat Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Royal Prima


Medan

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan pada tahun 2016 didapatkan

rata-rata jumlah penggunaan obat yang diresepkan pada ibu hamil berdasarkan

paritas yaitupada pasien primigravida rata-rata penggunaan obat adalah 1,84 obat

perpasien, pasien secundagravida rata-rata penggunaan obat adalah 1,78 obat

perpasien dan pada pasien multigravida rata-rata penggunaan obat adalah 1,74

obat per pasien. Data dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Jumlah peggunaan obat berdasarkan paritas


Jumlah Persentase Jumlah Persentase Rata –
Paritas
Pasien (%) Obat (%) Rata
39,04 40,03
Primigravida 130 239 1,84
36,04 36,35
Secundagravida 122 217 1,78
24,32 23,62
Multigravida 81 141 1,74
Jumlah 333 100 597 100 1,79

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah

penggunaan obat berdasarkan paritas yang paling tinggi adalah pada pasien

primigravida (kehamilan anak pertama) dengan rata – rata 1,84 obat, pada

secundagravida (kehamilan anak kedua) dengan rata-rata 1,78 obat dan pada

multigravida dengan rata-rata 1,74 obat. Rata-rata keseluhuran penggunaan obat

berdasarkan paritas adalah 1,79 obat

31

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian yang di lakukan oleh Ginting (2015) diperoleh rata-rata

jumlah penggunaan obat yang diresepkan pada tiap ibu hamil berdasarkan paritas

yaitu 2,66 obat dengan mayoritas pasien multigravida dengan rata-rata

penggunaan 2,85 obat.

Hasil survei The World Health Organization (WHO) penggunaan obat

selama kehamilan sebanyak 12.009 (86%) ibu hamil yang menebus obat

didapatkan rata-rata sebesar 2,9 (rentang 1-15) yang menggunakan resep. Tujuh

puluh sembilan persen wanita menerima rata-rata 3,3 obat (Briggs, 2002).

4.7 Golongan Obat Yang Diresepkan Selama Kehamilan

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan didapatkan golongan obat yang

paling sering diresepkan pada ibu hamil yaitu golongan vitamin sebanyak 386

obat (64,66%), obat anti anemia 118 obat (19,76%) dan gastrointestinal 21 obat

(3,52%). Data dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Golongan obat yang diresepkan selama kehamilan


No Jenis Obat Kategori Jumlah Persentase (%)
1 Vitamin 386 64,66
Promavit
A 259 43,38
Calcifar Plus
A 85 14,24
Cal-95
A 25 4,19
Piridoxin HCl
A 7 1,17
Osfit DHA
A 2 0,34
Ossoral
A 3 0,50
Vitamin B12
A 1 0,17
Moloco 12
A 1 0,17
Methylcobalt
A 1 0,17
Vitamin B kompleks
A 1 0,17
Nutri Mama
A 1 0,17
Tabel 4.7 Golongan obat yang diresepkan selama kehamilan (lanjutan)

32

Universitas Sumatera Utara


2 Anti Anemia 118 19,76
Hemobion A 1 0,17
Etabion A 63 10,55
Folamil Genio A 46 7,71
Folac A 8 1,34
3 Obat Analgesik 11 1,84
Parasetamol B 6 1,01
Asam Mefenamat C 5 0,84
4 Obat Hormonal 5 0,84
Duphaston C 2 0,34
Premaston C 1 0,17
Utrogestan B 2 0,34
5 Obat Antiemetik 10 1,68
Ondansetron B 9 1,50
Domperidon C 1 0,17
6 Obat Anti Fungi 2 0,34
Flagystatin C 2 0,34
7 Obat
4 0,67
Kardiovaskular
Nifedipine C 4 0,67
8 Obat Respirasi 15 2,51
Ambroxol B 13 2,18
Salbutamol C 2 0,34
9 Obat Anti Inflamasi 2 0,34
Meloxicam C 2 0,34
10 Anti Trombolitik 7 1,17
Asam Traneksamat B 4 0,67
Aspilet D 3 0,50
11 Obat
21 3,52
Gastrointestinal
Omeprazol C 3 0,50
Ranitidine B 3 0,50
Antasida B 12 2,01
Ulsafate B 3 0,50
12 Obat Anti Bakteri 12 2,01
Amoxicillin B 6 1,01
Gentamicin 0.1% C 1 0,17
Cefadroxil B 5 0,84
13 Relaksan Uterus 3 0,50
Isoxsuprine HCl C 3 0,50
14 Anti Diare 1 0,17
New Diatabs B 1 0,17
Jumlah 597 100

33

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian tidak jauh berbeda dengan penelitian Ginting (2015) yang

menggunakan obat vitamin sebanyak 446 (49,66%), obat anti fungi sebanyak 85

(9,46%) dan obat anti anemia sebanyak 72 (8,02%).

Selama kehamilan vitamin merupakan faktor utama dalam

mempertahankan kesehatan dan bermanfaat untuk melahirkan janin yang sehat.

Ibu hamil membutuhkan vitamin A untuk pertumbuhan, vitamin B12, vitamin B2,

untuk menghasilkan energi. Vitamin B6 berguna untuk mengatur penggunaan

protein oleh tubuh dan vitamin B12, serta asam folat berguna untuk pembentukan

sel-sel lain. Selain itu juga, ibu hamil membutuhkan vitamin C dan vitamin D

(Muskibin, 2005).

Pemberian zat besi pada ibu hamil merupakan salah satu syarat pelayanan

kesehatan K4 pada ibu hamil. Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali

sesuai jadwal yang dianjurkan. Dimana jumlah suplemen zat besi yang diberikan

selama kehamilan ialah sebanyak 90 tablet (Fe3+). Zat besi merupakan mineral

yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain

digunakan untuk pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan sebagai

salah satu komponen dalam membentuk mioglobin (protein yang membawa

oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan

jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem

pertahanan tubuh. (Depkes RI, 2014).

4.8 Kategori Obat Berdasarkan Risiko Terhadap Janin

Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri

dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan ,dari 597 jumlah penggunaan

34

Universitas Sumatera Utara


obat diperoleh bahwa kategori tertinggi obat berdasarkan resiko terhadap janin

adalah kategori A dengan jumlah 504 obat (84,42%), kategori B dengan jumlah

64 obat (10,72%) dan kategori C dengan jumlah 26 obat (4,36%). Berikut ini tabel

data pasien ibu hamil berdasarkan kategori resiko terhadap janin.

Tabel 4.8 Kategori obat berdasarkan kategori resiko terhadap janin


Kategori Jumlah Obat Persentase (%)
A 504 84,42
B 64 10,72
C 26 4,36
D 3 0,50
X 0 0
Jumlah 597 100

Penelitian yang di lakukan oleh Ginting (2015),kategori tertinggi di

instalasi rawat jalan RSU Bunda Thamrin Medan adalah kategori A dengan

jumlah 469 obat (52,28%), kategori B dengan jumlah 249 obat (27,75%) dan

kategori C dengan jumlah 177 obat (17,73%).

Indonesia masih mengacu pada sistem klasifikasi yang telah ditetapkan

oleh FDA. Beberapa monograf obat di Indonesia masih menggunakan klasifikasi

A,B,C,D dan X, dimana kategori A dianggap sebagai obat yang paling aman

untuk wanita hamil, sedangkan X adalah yang paling tidak aman dan tidak

dianjurkan untuk digunakan pada kehamilan (Christianty,2012).

35

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 333 kartu rekam

medis psien ibu hamil di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Royal

Prima Medan tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa jumlah penggunaan obat pada

pasien ibu hamil dengan rata-rata 1,79 obat selama masa kehamilan, golongan

obat yang paling banyak digunakan pada pasien ibu hamil adalah golongan

vitamin dengan jumlah 386 obat (64,66%) dan penggunaan obat yang paling

banyak digunakan menurut kategori FDA adalah kategori A dengan jumlah 504

obat (84,42%).

5.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian di Rumah Sakit Royal Prima

disarankan perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan obat oleh ibu

menyusui.

36

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama. Hal.100.

Almatsier S, Susirah S, Moesijanti S. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur


Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 159-195.

Aritonang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press. Hal. 89

As’ad, S. (2002). Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Makassar : Proyek Peningkatan
Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Depertemen Pendidikan Nasional. Hal. 3-11

Badan Pusat Statistik (BPS). (2016). Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2015. Hal.
65-67.

Barasi, M. (2009). At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 80-81
Briggs G., Freeman R.K., Yaffe S.J,. (2002). Drugs in Pregnacy and Lactation
sixth edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. Hal. 10

Christianty, F.M. (2012).Penggunaan Obat Selama Kehamilan Tinjauan dari


Aspek Risk and Benefit Ratio. Jurnal. Jember Fakultas Farmasi
Universitas Jember, Jember. Hal. 4.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Pelayanan Farmasi Untuk Ibu


Hamil dan Keluarga Berencana. Hal. 27.

Departemen Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014. Hal 80

Ginting, P.A. (2016). Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari
2015- Desember 2015.Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Utara. Hal
25,34-36.

Hauser, A.R.(2007). Antibiotic Basic For Clinicans : Choosing The Right


Antibacterial Agent. London: Lippincott Wilkins. Hal. 24,32.

Hayes, E., dan Kee, J. (1996). Farmaskologi Pendekatan Proses


Keperawatan.Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal. 606.

Kusumawati, E. (2010).Hubungan Pengetahuan Primigravida Tentang Kehamilan


Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Kehamilan Trisemester 1 di Bps

37

Universitas Sumatera Utara


Fathonah Wn. Skripsi. Surakarta : Program Studi DIV Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Hal. 18-19.

Kusumawati, Y. (2006). Faktor-faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap


Persalinan Dengan Tindakan (Studi Kasus di RS dr. Moerwadi Surakarta.
Tesis. Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Semarang. Hal. 22.

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L. (2008). Drug
Information Handbook A Comprehensive Resource for All Clinicians and
Healthcare Professionals 17th edition. USA: Lexi-Comp. Hal. 198-203

Manuaba, I.A., Ester M., (2008). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan
Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hal 96

Medidata. (2015). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 15. Jakarta: PT.
Buana Ilmu Populer. Hal. 53

Muskibin, I. (2005) Ibu Hamil dan Melahirkan.Cetakan Pertama. Yogyakarta:


Mitra Pustaka. Hal. 224.

Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rikena Cipta.


Hal. 27.

Nugrahini, D. (2009). Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil DI


Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Tahun 2008.Skiripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah, Surakarta. Hal. 14

Nursalam. (2009). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Keperawatan.
Edisi II. Jakarta: Salemba Medika. Hal. 80-89.

Pantikawati, I. (2010). Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Yogyakarta : Tuya


Medika. Hal. 8-9.

Prawirohardjo, S. (2010).Ilmu Kebidanan. Jakarta: YSB-SP. Hal. 279.

Pudjiadi, S. (2001). Ilmu Gizi Klinis pad Anak. Edisi Keempat. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC. Hal. 58

Rukiyah, Yulianti, Maemunah, Susilawati. (2011) Asuhan Kebidanan


(kehamilan), Trans Info Media. Jakarta. Hal. 67

38

Universitas Sumatera Utara


Saifudin, A. (2001). Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Hal. 88

Sartono. (2005). Obat dan Wanita. Bandung: Penerbit ITB. Hal 6.

Sukandar, E.Y., Andrajati R., Sigit I.J., Adnyana .I.k., Adji A.P.S., dan
Kusnandar. (2013). ISo Farmakoterapi. Edisi Kedua. Penerbit: PT.ISFI
Penerbitan-Jakarta. Hal. 375

Suririnah. (2008). Buku Pintar Kehamilan Dan Persalinan.Jakarta: Penerbit PT.


Gramedia Pustaka Utama. Hal. 92-93.

Zeztra Van der woude, PA, Vroegop, S.Bos,J. DeJong- Van den Berg,LT (2012).
A Population Analysis of Prescription For Asthma Medication During
Pregnancy. American Academy of Allergy, Asthma and Immunology.131
(3): 711.

39

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Surat Ethical Clearence

40

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

41

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian

42

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Data pasien ibu hamil di poliklinik obstetrik dan ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan tahun 2016

Usia Kehamilan Metode


No usia pasien (tahun )
No. Rekam Medis (minggu) Paritas Obat Dosis Pembayaran
1 000195 30 20--22 Multigravida Promavit 1x1 Asuransi

2 000266 30 28--30 Secundagravida folamil genio 1x1 Umum

calcifar plus 1x1


3 10--11 Primigravida
000350 24 Promavit 1x1 BPJS

1x1
22--23
cal-95 Promavit 1x1
4 000523 38 25--26 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

5 000605 33 32--34 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
6 5--7
002607 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

Promavit calcifar 1x1


7 15--17
002843 24 Primigravida plus 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


8 28--29
003749 34 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

43

Universitas Sumatera Utara


Promavit 1x1
9 30--32
004069 29 Multigravida Osfit DHA 1x1 BPJS
10 004403 24 8--10 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
11 17--18
004407 28 Secundagravida calcifar plus 1x1 BPJS
23--24 Etabion 1x1

As.Traneksamat 3x1
12 18--19
004462 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

13 004479 25 4--6 Primigravida Folamil genio 1x1 Umum

Cal-95 1x1
14 28--30
005006 29 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi

15 005410 26 25--27 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

16 005877 38 20--22 Multigravida Promavit 1x1 BPJS


17 007497 29 10--12 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

18 007545 22 26--27 Primigravida Ambroxol 3x1 BPJS


19 007551 23 10--12 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

amoxicillin 3x1
24--25 Paracetamol 3x1
Ulsafate 4x2 C

44

Universitas Sumatera Utara


Promavit calcifar 1x1
20 27--29
007709 28 Primigravida plus 1x1 BPJS
21 007877 28 15--16 Secundagravida Folamil Genio 1x1 Umum

22 007888 30 34--36 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

23 007890 34 20--22 Secundagravida Folamil genio 1x1 Umum

24 15--17 Promavit 1x1


007983 24 Primigravida Asam Traneksamat 3x1 Umum
Promavit 1x1
25 36--37
007986 28 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

26 008013 26 27--28 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS

27 008078 25 35--36 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

folac 1x1
28 29-30
008091 27 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS

Promavit calcifar 1x1


29 30--32
008095 35 Multigravida plus 1x1 BPJS
Cal-95 1x1
30 19--20
008100 28 Primigravida Promavit 1x1 Umum

calcifar plus 1x1


31 2--3
008126 22 Primigravida folac 1x1 Umum
28--30 Vomceran 3x1

45

Universitas Sumatera Utara


Histolan 1x1
32 35--36
008200 34 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

33 008290 30 34--35 Secundagravida calcifar plus 1x1 BPJS


34 008335 26 19--20 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

35 008430 21 28--29 Primigravida Promavit 1x1 BPJS


Sanmol 3x1
36 25--26
008433 28 Multigravida Vit B12 1x1 BPJS

Cal-95 1x1
37 28--30
008544 30 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

38 008551 26 20--21 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

39 008558 26 35--37 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

40 008640 27 37--38 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

41 008642 38 20--22 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS


42 008980 31 26--27 Secundagravida Hemobion 1x1 BPJS

Aspilet 1x1
43 29--30 Promavit 1x1
010626 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

Folamil Genio 1x1


44 27--28
010626 33 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

46

Universitas Sumatera Utara


1x1
32--33
Aspilet Etabion 1x1
45 010772 28 21--23 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

piridoxine Hcl 1x1


46 26--27 Folac 1x1
010801 24 Primigravida Folamil 1x1 BPJS

47 011371 35 37--38 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Piridoxine Hcl 1x1


48 29--31 calcifar plus 1x1
011395 27 Multigravida Promavit 1x1 Umum

Omeprazole 1x1
promavit 1x1

Promavit calcifar 1x1


49 25--26
011405 27 Primigravida plus 1x1 BPJS
50 012010 23 27--28 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

51 012155 22 6--7 Primigravida Folac 1x1 Umum

Etabion 1x1
52 9--10
012203 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Ambroxol 3x1
53 14--15
012667 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

47

Universitas Sumatera Utara


calcifar plus 1x1
54 26--27
012754 26 Primigravida Etabion 1x1 BPJS
55 012903 27 22--23 Primigravida Folamil Genio 1x1 BPJS

Promavit 1x1
56 14--15
012932 33 Multigravida Ambroxol 3x1 BPJS
57 012961 31 26--27 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

58 013128 33 24--25 Multigravida Promavit 1x1 BPJS


59 013643 25 10--11 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
60 20--21
014278 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Cefadroxil 2x1
26--27
Promavit 1x1

Piridoxine Hcl 1x1


Folac 1x1
61 23-24
Promavit 1x1
014788 29 Primigravida calcifar plus 1x1 Umum

Promavit 1x1
62 30--32
014884 37 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS

Ambroxol 3x1
63 8--9
015037 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

64 015380 24 27--28 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

48

Universitas Sumatera Utara


calcifar plus 1x1
65 26--27
015647 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

66 015826 29 30--32 Secundagravida Asam Mefenamat 3x1 Umum


calcifar plus 1x1
67 4--5
015921 19 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
calcifar plus 1x1
68 25--26
015958 26 Primigravida Promavit 1x1 Umum

utrogestan 1x1
69 30--31
015996 30 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Antasida 2x1
70 22--23 Etabion 1x1
016145 27 Primigravida Ambroxol 1x1 BPJS

Etabion 1x1
71 10--11 Promavit 1x1
016172 25 Secundagravida Antasida 2x1 BPJS

72 016488 26 8--9 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


73 22-23 Paracetamol 3x1
016607 28 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


74 15--16
016696 29 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

49

Universitas Sumatera Utara


Salbutamol 3x1
Ambroxol 3x1
75 11--13
calcifar plus 1x1
017112 27 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
76 23--24
017389 24 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS

77 017508 29 12--13 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Ambroxol 3x1
32--33 Domperidon 3x1
Promavit 1x1

78 017600 26 27--28 Primigravida Promavit 1x1 BPJS


calcifar plus 1x1
79 14--16
017608 26 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

Promavit 1x1
80 19--20
017865 22 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


81 22-24
017977 27 Multigravida Promafit 1x1 BPJS

82 018759 29 17--18 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


83 5--6
018764 23 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

50

Universitas Sumatera Utara


Promavit 1x1
84 25--26 Etabion 1x1
018948 32 Multigravida Antasida 2x1 BPJS
Etabion 1x1
85 19--20
019087 30 Secundagravida Flagystatin 1x1 Umum

86 019220 33 28--29 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plusPlus 1x1


87 16--17
019365 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Ambroxol 3x1
29--30
Paracetamol 3x1

Promavit 1x1
88 24--25
019384 32 Secundagravida amoxicillin 3x1 Umum

calcifar plus 1x1


89 21--22
019490 30 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
calcifar plus 1x1
90 17--18
019544 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Paracetamol 3x1
91 20--21
019847 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

92 019993 23 14--15 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


93 28--29
019996 28 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

51

Universitas Sumatera Utara


Promavit 1x1
94 14--15
020004t 26 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS
95 020009 28 19--20 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi

Promavit 1x1
96 26--27
020090 32 Multigravida Paracetamol 3x1 BPJS
97 020146 28 10--12 Secundagravida Folamil Genio 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


98 29--30
020175 31 Multigravida Promavit 1x1 Umum

99 020253 31 14--16 Secundagravida Etabion 1x1 Umum

Promavit 1x1
100 22--23
020256 34 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS

101 020260 26 21--22 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


102 14--15
020300 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


103 24--25
020317 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
104 33--34
020405 36 Multigravida amoxicillin 3x1 BPJS

105 020647 31 20--21 Secundagravida Folamil Genio 1x1 BPJS

52

Universitas Sumatera Utara


Ranitidine 3x1
106 28--29 Etabion 1x1
020654 27 Primigravida Methylcobalt 3x1 BPJS
UlasafateSuspensi 1x1
107 24--26
020688 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

1x1
108 18--19
020701 24 Primigravida Promavit Ossoral 1x1 BPJS

109 020820 28 12--13 Secundagravida Folamil Genio 1x1 BPJS


110 020939 26 25--17 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

promavit 1x1
111 6--7
020945 27 Secundagravida UlsafateSuspensi 1x1 BPJS

promavit 1x1
Ondansetron 2x1
14--15
Ranitidine 3x1
Nifedipine 2x1

calcifar plus 1x1


112 23--25
021016 43 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

113 021072 25 16--17 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

114 021088 30 20--22 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


115 14--16 Multigravida Umum
021178 32 Promavit 1x1

53

Universitas Sumatera Utara


116 021193 33 23--24 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
117 12--13 calcifar plus 1x1
021197 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

Piridoxine Hcl 1x1


Folac 1x1
118 26--28
Promavit 1x1
021270 27 Secundagravida calcifar plus 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


119 13--15
021410 38 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


120 17--18
021617 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

amoxicillin 3x1
121 29--30 Promavit 1x1
021627 28 Secundagravida calcifar plus 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


122 23--24
021680 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


123 16--17
021730 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


124 26--27
021743 23 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

125 021879 26 18--19 Secundagravida New Diatabs 3x1 Umum

54

Universitas Sumatera Utara


126 022000 27 28--29 Multigravida Folamil Genio 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


127 21-22
022073 24 Primigravida Promavit 1x1 Umum

2x1
128 14--16 Antasida Promavit 1x1
022076 27 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS

Ulsafate Suspensi 4x2


Promavit 1x1
129 12--13
Flagystatin 1x1
022093 25 Primigravida Supositoria BPJS

calcifar plus 1x1


130 20--21
022124 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


131 27-28
022148 29 Secundagravida Promafit 1x1 BPJS

Ossoral 1x1
132 18--19
022254 32 Multigravida Folamil 1x1 BPJS

Salbutamol 3x1
31--32
Ambroxol 3x1
calcifar plus 1x1
133 14--15
022396 27 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

134 022412 34 30--31 Multigravida Duvaston 1x1 BPJS


135 022521 26 17--18 Primigravida Osfit DHA 1x1 BPJS

55

Universitas Sumatera Utara


Nutrimama 1x1
136 8--9 calcifar plus 1x1
022581 25 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi
1x1
137 25--26
022658 28 Primigravida Promavit Ossoral 1x1 BPJS

138 022661 27 17--18 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
139 26--27
022684 26 Primigravida Amboxol 3x1 BPJS
Promavit 1x1
140 21--22 calcifar plus 1x1
022772 25 Primigravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
141 25--26
022813 34 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS

142 022816 27 14--15 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum


Promavit 1x1
143 21--23
022903 28 Primigravida calcifar plus 1x1 Umum

144 022946 25 33--34 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Ambroxol 3x1
145 30--31
023101 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


146 14--15
023141 30 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

56

Universitas Sumatera Utara


calcifar plus 1x1
147 10--11
023201 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
calcifar plus 1x1
148 28--29
023231 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


149 3--4
023298 30 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

150 023309 29 23--24 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS

151 023312 35 6--7 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS

Promavit calcifar 1x1


152 27--28
023406 27 Primigravida plus 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


153 19--21 Promavit 1x1
023419 26 Primigravida Etabion 1x1 BPJS

Etabion 1x1
154 6--7 Multigravida Promavit 1x1
023423 29 calcifar plus 1x1 BPJS

1x1
15--16
Promavit Duvadilan 3x1

calcifar plus 1x1


155 24--25 Primigravida BPJS
023425 25 Promavit 1x1

Etabion 1x1
156 16--17
023480 31 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

57

Universitas Sumatera Utara


157 023504 26 22--23 Primigravida Etabion 1x1 BPJS

158 023561 28 33-34 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum


159 023632 33 22--23 Multigravida Promavit 1x1 Umum

calcifar plus 1x1


160 18--19
023639 36 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
Promavit 1x1
161 5--6
023692 27 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
162 26--27
023699 28 Secundagravida Nifedipine 2x1 BPJS

163 023709 24 18--19 Primigravida Promavit 1x1 BPJS


calcifar plus 1x1
164 18--19
023844 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


165 21--22
023848 33 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
166 8--9
023939 36 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
167 12--13
023965 26 Primigravida Etabion 1x1 BPJS

Promavit 1x1
168 14--15
024065 23 Primigravida Etabion 1x1 Umum

58

Universitas Sumatera Utara


Antasida 2x1
169 19--20
024264 35 Multigravida ondansetron 2x1 BPJS
Promavit 1x1
AsamMefenamat 3x1
170 28--27
amoxicillin 3x1
024331 32 Secundagravida cefadroxil 2x1 BPJS

Etabion 1x1
171 5--6
024348 37 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


172 18--19
024353 34 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

173 024380 36 25--26 Multigravida Folamil Genio 1x1 Umum


Aspilet 1x1
174 28--30
024398 34 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

1x1
175 24--25
024416 35 Multigravida Etabion Promavit 1x1 Umum

176 024465 30 15--16 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


177 21--22
024473 33 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


178 28--29 Piridoxin 1x1
024526 26 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi

59

Universitas Sumatera Utara


calcifar plus 1x1
179 14--15
024653 26 Secundagravida Promavit 1x1 Umum
calcifar plus 1x1
180 16--17
024680 32 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
181 21--22
024759 32 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
182 28--29
024834 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
183 024861 26 14--15 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

184 025044 25 13--14 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum

Promavit 1x1
185 22--24
025050 27 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS

Folamil Genio 1x1


186 16--17
025139 29 Secundagravida Etabion 1x1 Umum
24--25 Meloxicam 1x1

187 025213 28 10--11 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
188 21--22 Antasida 2x1
025228 32 Multigravida Ondansetron 2x1 BPJS
calcifar plus 1x1
189 25--26
025229 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

60

Universitas Sumatera Utara


Etabion 1x1
190 6--7
025274 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Etabion 1x1
191 8--9
025280 28 Secundagravida Promafit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


192 23--24
025332 29 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
193 18--19
025334 26 Primigravida Utrogestan 1x1 Umum
Etabion 1x1
194 23--24
025390 27 Primigravida Cefadroxil 2x1 BPJS

As.Mefenamat 3x1
28--29
Meloxicam 2x1

195 025478 36 26--27 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

2x1
30--32
Pemaston Antasida 2x1

Etabion 1x1
196 16--17
025483 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

197 025551 27 14--15 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
198 22--23
025560 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

61

Universitas Sumatera Utara


Promavit 1x1
199 6--7
025561 29 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
200 20--22
025568 35 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

Premaston 2x1
201 16--17
025625 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

1x1
202 22--23
025640 28 Secundagravida Promavit Etabion 1x1 Umum
Etabion 1x1
203 4--5
025865 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

1x1
13--14 omeprazole 2x1
antasida Promavit 1x1

Promavit 1x1
204 21--22
025911 27 Primigravida Etabion 1x1 BPJS

Etabion 1x1
205 19--20
025937 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Antasida 2x1
206 4--6
025938 26 Primigravida ondansetron 2x1 BPJS

Promavit 1x1
207 25--26
025995 29 Multigravida AsMefenamat 3x1 BPJS

62

Universitas Sumatera Utara


1x1
208 16--18
026075 33 Multigravida Promavit Etabion 1x1 Umum

Etabion 1x1
209 20--22
026076 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

1x1
210 8--10
026189 23 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
211 18--20
026196 29 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

212 026219 24 15--16 Primigravida Folac 1x1 BPJS

1x1
213 6--8
026263 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
214 19--20
026269 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

215 4--6
026282 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

18--19 Etabion 1x1

Promavit 1x1
216 28--30 Etabion 1x1
026291 26 Primigravida Folac 1x1 BPJS

Etabion 1x1
217 16--18
026419 27 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

63

Universitas Sumatera Utara


218 026433 24 14--15 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Etabion 1x1
219 20--21 Promavit 1x1
026441 24 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS

Promavit 1x1
220 16--17
026492 25 Primigravida Etabion 1x1 BPJS

221 026643 26 26--28 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
222 14--16
026668 27 Secundagravida calcifar plus 1x1 Umum

Promavit 1x1
223 6--8
026670 27 Secundagravida Etabion 1x1 Umum

224 026726 33 20--21 Multigravida Promavit 1x1 Umum

225 026741 30 19--20 Primigravida Promavit 1x1 Umum


Promavit 1x1
226 16--17
026813 29 Primigravida Ambroxol 3x1 BPJS

227 026827 30 20--22 Multigravida Folamil genio 1x1 Umum

228 026855 24 23--24 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum

Promavit calcifar 1x1


229 20--21
026858 36 Multigravida plus 1x1 BPJS

230 026928 26 25--26 Primigravida Etabion Promavit BPJS


1x1

64

Universitas Sumatera Utara


1x1

Etabion 1x1
231 21--22
027223 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

232 027233 28 16--17 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum

233 027682 28 6--7 Secundagravida Folamil genio 1x1 Umum

234 027802 24 24--25 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum


235 028036 25 16--17 Primigravida Etabion 1x1 BPJS

236 028037 29 21--22 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

237 27--28 Omeprazole 1x1


028094 30 Secundagravida Ranitidine Inpepsa 3x1 Umum

238 028127 27 14--16 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS


239 028408 26 6--7 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum

240 028456 24 23--24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS


Promavit 1x1
241 34--35
028458 26 Secundagravida Nifedipine 2x1 BPJS

242 028463 24 14--15 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
243 24--26
028582 27 Secundagravida Ambroxol 3x1 BPJS

65

Universitas Sumatera Utara


244 028597 24 23--24 Primigravida Piridoxin Hcl 1x1 BPJS

ondansetron 2x1
31--32 Antasida Vit 2x1
B kompleks 1x1

245 028605 23 16--18 Primigravida Promavit 1x1 BPJS


246 028630 25 23--24 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

247 028749 27 21--22 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
248 22--24
028780 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS

249 029005 27 19--20 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

250 029061 29 27--28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

251 029624 34 21--22 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

252 029786 37 8--10 Multigravida Folamil genio 1x1 Umum


253 029877 32 34--36 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

254 029902 31 24--26 Secundagravida Folamil genio 1x1 Umum


255 030076 29 14--15 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

256 030216 28 25--26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


257 35--37
030292 26 Primigravida Etabion 1x1 Umum

66

Universitas Sumatera Utara


Promavit 1x1
258 20--24 Nifedipine 2x1
030344 38 Multigravida Gentamycin 0.1% 3x1 Umum
calcifar plus 1x1
259 27--28
030527 33 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi

260 030978 23 14--15 Primigravida Folamil genio 1x1 Umum

261 031193 36 8--10 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
262 12--14
032151 34 Secundagravida Piridoxin Hcl 1x1 Umum

Ambroxol 3x1
27--28
amoxicillin 3x1

263 032220 30 35--36 Primigravida Moloco B12 1x1 Umum

264 032313 28 14--16 Secundagravida Promavit 1x1 Umum


Folamil Genio 1x1
Cal-95 1x1
265 28--30
Lapicef 3x1
033374 27 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi

calcifar plus 1x1


266 25--26
034137 39 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Cal-95 1x1
267 26--28
034972 38 Multigravida Promavit 1x1 Umum

67

Universitas Sumatera Utara


268 035220 30 4--5 Secundagravida Folamil Genio 1x1 Umum

269 035293 32 13--14 Secundagravida Promavit 1x1 Umum


Cal-95 1x1
270 4--5
035294 29 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

271 035341 28 8--9 Secundagravida Folamil Genio 1x1 BPJS


Promavit 1x1
272 24--26
035432 25 Primigravida Cal-95 1x1 Umum
Cefadroxil 2x1
273 34--35 Etabion 1x1
035648 26 Secundagravida AsamMefenamat 3x1 BPJS

Promavit 1x1
274 16--18
035860 24 Primigravida Duphaston 1x1 BPJS

Cal-95 1x1
275 24--26
035891 27 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
276 036498 29 36--37 Secundagravida Folamil Genio 1x1 Asuransi

277 036545 33 16--18 Secundagravida folamil genio 1x1 Umum

278 036583 28 8--10 Secundagravida Folamil Genio 1x1 umum

279 036634 39 34--36 Multigravida Folamil genio 1x1 umum

280 036682 26 19--20 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

32--33
Antasida doen 2x1

68

Universitas Sumatera Utara


ondansetron 2x1

Cal-95 1x1
281 32--33
036939 24 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi

282 037270 26 36--38 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi

calcifar plus 1x1


283 35--37
037286 32 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


284 13--14 Promavit 1x1
037291 27 Primigravida Cal-95 1x1 Asuransi

calcifar plus 1x1


285 14--16
037377 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

Cal-95 1x1
286 31--32
037395 24 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi

Cal-95 1x1
287 16--17
037472 38 Multigravida Promavit 1x1 Umum

Cal-95 1x1
288 22--24
037729 34 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

1x1
289 14--16
037809 24 Primigravida Becom C Promavit 1x1 Umum

Promavit 1x1
290 24--25
037901 29 Secundagravida Cal-95 1x1 Umum

69

Universitas Sumatera Utara


291 037941 39 37--38 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

Promavit 1x1
292 33--34 Antasida 2x1
037954 28 Secundagravida Ondansetron 2x1 BPJS

calcifar plus 1x1


293 20--22
038010 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


294 28--30
038332 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
295 038978 34 28--30 Multigravida Folamil genio 1x1 Asuransi

Cal-95 1x1
296 34--35
039541 33 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

297 039557 29 28--30 Secundagravida Folamil genio 1x1 Umum

298 039638 35 20--22 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS


Promavit 1x1
299 26--27
039939 34 Secundagravida Cal-95 1x1 BPJS

Cal-95 1x1
300 32--33
040113 33 Secundagravida Promavit 1x1 Umum
301 040282 19 27--28 Primigravida Promavit 1x1 Umum

Dupaston 1x1
35--36
Duvadilan 3x1

70

Universitas Sumatera Utara


302 040538 39 26--28 Multigravida Promavit 1x1 BPJS

303 040667 29 34--35 Primigravida Folamil genio 1x1 Asuransi


304 040887 26 16--18 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

calcifar plus 1x1


305 20--22
040894 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
calcifar plus 1x1
306 20--22
041015 36 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
307 041138 31 15--16 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

308 041196 30 22--24 Primigravida Folamil genio 1x1 Umum

309 041607 29 34--36 Primigravida Folamil Genio 1x1 Umum

Cal-95 1x1
310 16--18
041918 29 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi

311 042074 26 6--7 Primigravida Folamil genio 1x1 Umum


312 042803 36 35--37 Multigravida Promavit 1x1 Asuransi

313 042966 26 12--14 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

314 043140 29 20--22 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

315 043519 27 20--21 Primigravida folamil genio 1x1 Umum

Cal-95 1x1
316 6--8
043613 24 Primigravida Promavit 1x1 Umum

71

Universitas Sumatera Utara


317 044092 35 28--30 Multigravida Folamil Genio 1x1 Umum

14—16
318 Cal-95 1x1
044169 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

Cal-95 1x1
319 12--13
044258 28 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

320 044357 34 15--16 Multigravida Folamil Genio 1x1 BPJS

Promavit 1x1
321 30--32
044674 27 Secundagravida AsamTraneksamat 3x1 Umum

322 044689 31 32--33 Secundagravida Folamil genio 1x1 Umum


Cal-95 1x1
323 4--6
044733 36 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi

324 044826 38 20--24 Multigravida Folamil Genio 1x1 umum


Cal-95 1x1
325 8--9
044947 34 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

326 044951 22 24--26 Primigravida Folamil genio 1x1 Umum

327 044966 28 6--8 Secundagravida Promavit 1x1 Umum

Cal-95 1x1
328 17--18
045133 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
329 045150 27 26--27 Primigravida Promavit 1x1 BPJS

72

Universitas Sumatera Utara


AsamTraneksamat 3x1
ondansetron 1x1
Promavit 2x1
330 045218 29 34--36 Secundagravida Folamil genio 1x1 Umum

331 045220 35 36--37 Multigravida Folamil genio 1x1 BPJS


332 045339 21 6--8 Primigravida Folamil genio 1x1 Umum

calcifar plus 1x1


333 30--32
045779 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS

73

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai