2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1340
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI
POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH
SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH :
RISMI TRI PUTRI
NIM 131501149
OLEH :
RISMI TRI PUTRI
NIM 131501149
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
skripsi yang berjudul Penggunaan Obat pada Pasien Ibu Hamil di Poliklinik
Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan Tahun 2016.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof.
Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan dan
memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga
M.Pharm., Ph.D., Apt dan Ibu Dr. Aminah Dalimunthe, selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama penelitian hingga
selesainya penyusunan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dr.
Edy Suwarso,SU., Apt., Bapak Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc., Apt., selaku
dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan arahan kepada penulis
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu
bimbingan kepada penulis selama perkuliahan. Bapak dan Ibu staf pengajar
yang tulus kepada Ayahanda H. Drs. Riswan, Ak., Ca., dan Ibunda Hj. Deetje
iv
kesuksesan penulis, untuk kakak dan abang saya dr. Riske Eka Putri, M. Ked
(OG)., Sp.OG, Arwansyah Chairul Amin Daulay., S.H., M.M., Risyella Dwi
Putri, S.E, M.B.A., Tengku Muhammad Rizkansyah., S.E., yang selalu setia
memberi doa, dorongan kepada penulis serta keponakan saya Arissa Kamila Putri
Daulay dan Ariq Kahfi Putra Daulay yang selalu memberi semangat penulis
asisten lab farmasi komunitas, abang dan adik kelas saya atas segala bantuan dan
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda
atas kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
JUDUL ....................................................................................................... i
ix
LAMPIRAN ............................................................................................... 40
xi
xii
Gambar Halaman
xiii
Lampiran Halaman
xiv
PENDAHULUAN
perlu dipersiapkan oleh wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan
aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tidak dapat
terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting untuk fungsi optimal
Pada umumnya hampir semua obat yang digunakan pada ibu hamil, akan
mempunyai efek pada janin yang dikandungnya. Untuk menghindari efek obat
yang tidak diinginkan terhadap janin yang sedang tumbuh, pemilihan dalam
menggunakan obat pada ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan (Sartono,
2005).
banyak obat yang dapat melintasi plasenta sehingga dapat mempengaruhi janin
dimana obat tersebut dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga membentuk
berdasarkan data dari studi manusia dan hewan untuk membantu dokter
(FDA) pada tahun 1979, dengan menggunakan huruf A, B, C, D dan X untuk lima
Obat dapat menyebabkan efek yan tidak dikehendaki pada janin selama
masa kehamilan. Seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan
kesehatan yang membutuhkan obat. Banyak ibu hamil yang menggunakan obat
terhadap ibu hamil dan janin dalam kandungan. Penelitian yang dilakukan di
poliklinik obstetri dan ginekologi RSU Bunda Thamrin Medan tahun 2015
berdasarkan kategori FDA ialah: kategori A sebesar 469 obat (52,28%), kategori
B sebesar 249 obat (27,75%), kategori C sebesar 177 obat (17,73%), kategori D
sebesar 2 obat (0,22%), dan tidak terdapat kategori X dalam peresepan obat ibu
Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RS Swasta Royal Prima Medan belum pernah
dilakukan penelitian tentang penggunaan obat pada pasien ibu hamil. Pada
penelitian ini penggunaan obat mengacu pada kategori keamanan obat yang
ditetapkan oleh FDA, yang mengkategorikan obat- obat menjadi 5 kategori yaitu
kategori A, B, C,D, dan X. Uraian tersebut sampai saat ini masih dipakai sebagai
Penelitian ini mengkaji tentang profil penggunaan obat pada pasien ibu
kerangka pikir penelitian ini ditunjukan pada Gambar 1.1 dibawah ini
adalah bagaimana profil penggunaan obat pada pasien ibu hamil di Poliklinik
1.4 Hipotesis
profil penggunaan obat pada pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri dan
obatan pada pasien ibu hamil dengan rata–rata penggunaan 1 obat perpasien,
golongan obat yang digunakan pada pasien ibu hamil adalah vitamin dan
peresepan obat yang paling banyak digunakan pada pasien ibu hamil berdasarkan
Berdasarkan penjelasan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
gunakan pada pasien ibu hamil dan penggunaan obat pada pasien ibu hamil di
instalasi rawat jalan RS Royal Prima Medan Tahun 2016 berdasarkan kategori
FDA.
b. sebagai gambaran dalam pemilihan atau penggunaan obat yang tepat pada
ibu hamil dan juga sebagai evaluasi terhadap peresepan obat pada ibu
hamil.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
Proses kehamilan didahului oleh proses pembuahan satu sel telur yang
bersatu dengan sel spermatozoa dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot
membelah diri mulai dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, dan
seterusnya. Pada hari ke empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang siap
dimulai sejak terjadi proses nidasi ini. Pada hari ketujuh gumpalan tersebut sudah
tersusun menjadi lapisan sel yang mengelilingi satu ruangan yang berisi
trimester yang masing- masing terdiri dari 13 minggu atau 3 bulan menurut
atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir. Pembuahan terjadi ketika ovulasi
konsepsi dan seiring dengan berkembangnya fetus. Ada tiga periode berdasarkan
ini sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Ibu hamil harus tetap berusaha
untuk makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Kenaikan berat badan ibu
nafsu makan ibu sudah mulai pulih kembali. Pertumbuhan janin lebih pesat
harinya dan kenaikan berat badan ibu normalnya antara 6,7 kg – 7,4 kg (Huliana,
2001).
dengan usia kandungan 7 – 9 bulan. Nafsu makan ibu sangat baik namun harus
terkadang juga bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani. Selama 9 bulan
menjalani proses ini volume rahim akan meningkat sebanyak 1000 kali lipat.
Berikut ini berbagai keluhan yang dialami selama masa kehamilan (Musbikin,
2005):
Morning sickness yang dialami hampir seluruh ibu dapat terjadi kapan
saja dan tidak selalu dipagi hari, hal ini terjadi karena perubahan hormonal dan
akan berakhir pada kehamilan minggu ke 12. Obat anti muntah hanya dibutuhkan
pada sebagian kasus. Jika muntah yang dialami amat berlebihan hingga ibu hamil
tidak dapat makan dan minum, disarankan agar menjalani rawat inap di rumah
b. Sakit Kepala
Penyebab sakit kepala bisa karena perubahan hormon yang terjadi pada
ibu hamil cenderung lebih mudah terserang sakit kepala ketika mengalami
c. Sering Berkemih
pertama dan ketiga. Hal ini terjadi karena kandungan kemih tertekan oleh rahim
yang membesar dan akan hilang pada trimester kedua. Gejala ini kembali pada
trimester ketiga kehamilan karena kandungan kemih ditekan oleh kepala janin
(Mochtar, 2004).
d. Kaki bengkak
Kaki bengkak yang dialami oleh wanita hamil disebabkan oleh adanya
hambatan aliran cairan dan darah didalam tubuh, karena tekanan oleh rahim yang
pembengkakan pada kaki. Kejadian kaki bengkak ini akan hilang sendirinya
e. Anemia
Anemia dalam kehamilan member pengaruh kurang baik bagi ibu, baik
penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah keguguran (abortus), kelahiran
kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca
kordis. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada
a. Energi
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Kebutuhan energi yang tinggi
paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan
b. Protein
perkiraan 925 gr protein yang dideposit dalam janin, plasenta dan jaringan
c. Zat Besi
janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi
berfungsi untuk :
d. Asam Folat
metabolism beberapa asam amino, sintesis purin dan timidilat sebagai senyawa
penting dalam sintesis asam nukleat. Sekitar 24-60% wanita baik di negara
berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan asam folat karena
kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak cukup untuk
2010)
e. Kalsium
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari
tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis.
lain :
1. Vitamin A (Retinol) yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup yang
dan gigi dan dalam pembentukan maturasi epitel, vitamin ini dapat diperoleh dari
hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh-tumbuhan, sayur- sayuran
dan buah-buahan.
dalam air akan tetapi tidak larut dalam lemak, yang dapat menyebabkan penyakit
edema, asam piruvat dalam darah akan meningkat apabila tersedia dalam jumlah
yang kurang, kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari dalam hati, daging, susu.
vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, apabila kurang dapat
ini dapat diperoleh di dalam susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran
dalam air. Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel darah merah dalam
sumsum tulang, pengaruh kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia dan
vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu, dan keju.
10
yang mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya, kekurangan
vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka, vitamin ini
6. Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan
stabil dalam suasana panas, vitamin ini berguna dalam pengatur penyerapan dan
usus, mengatur kadar alkali fosfatase serum, kekurangan vitamin ini akan
7. Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil
karoten, vitamin A dan asam linoleat serta menstabilkan membran apabila terjadi
kekurangan dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur
dan akan menyebabkan kehilangan keutuhan saraf. Vitamin E dapat diperoleh dari
berfungsi sebagai pembentukan protombin, faktor koagulasi II, VII, IX, X yang
harus tersedia dalam tubuh yang cukup apabila terjadi kekurangan dapat
menyebabkan perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini
tersedia dalam sayuran berdaun hijau, daging dan hati. (Pudjiadi, 2001).
defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama masa laktasi, pada alkoholik dan juga
11
adalah pelayananan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung
kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah.
berkembang dengan normal dan menghasilkan bayi sehat cukup bulan melalui
jalan lahir namun kadang- kadang tidak sesuai dengan yang di harapkan. Oleh
karena itu ibu hamil dianjurkan mengunjungi dokter atau bidan sedini mungkin
(Saifudin, 2001).
kembang bayi.
dan bayi.
3. Menemukan sejak dini bila ada masalah atau gangguan dan komplikasi yang
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan
normal.
12
memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Rukiyah, 2011).
a. Kunjungan Pertama
kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat
kunjungan ulang.
b. Kunjungan Ulang
Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua
(usia kehamilan 14-28 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan
tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian
Pemakaian obat bebas dan obat resep perlu diperhatikan selama kehamilan
sampai masa nifas. Penggunaan obat pada wanita hamil perlu berhati-hati karena
13
pada kesehatan ibu dan janin.Selama trimester pertama, obat dapat menyebabkan
cacat lahir (teratogenesis), dan resiko terbesar terjadi pada kehamilan 3-8
dan perkembangan fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta (Depkes
RI, 2006).
Efek obat pada jaringan reproduksi, uterus dan kelenjar susu pada
kehamilan. Efek obat pada jaringan tidak berubah bermakna karena kehamilan,
walau terjadi perubahan misalnya curah jantung dan aliran darah ke ginjal.
tidak dibutukan pada saat tidak hamil, contohnya glikosida jantung dan diuretik
dibutuhkan untuk mengontrol glukosa darah pada diabetes (Depkes RI, 2006).
ibu hamil jika keuntungan yang diharapkan lebih besar daripada risiko bagi janin
sehingga ibu dapat melahirkan bayi yang sehat dengan selamat (Depkes RI,
2006).
14
Vitamin yang diberikan berupa zat-zat gizi yang cukup dalam bentuk energi,
2009).
b. Asam Folat
Inggris (UK) adalah asam folat yang menurunkan insidens defek neural tube
sebesar 50-70%. Pemberian asam folat berdasarkan bukti dari sejumlah penelitian
timidin yang merupakan komponen DNA. Tanpa asam folat akan terjadi
darah. Selama kehamilan, kebutuhan terhadap asam folat meningkat dua kali lipat
c. Zat Besi
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi didalam
tubuh. Zat besi disimpan dalam hatidan sum-sum tulang, sekitar 70% zat besi
yang ada di dalam tubuh berada dalam hemoglobulin dan 3% nya dalam
Untuk mengatasi kehilangan zat besi, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5–
4 mg zat besi per hari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam
trimester terakhir, yaitu dari rata-rata 2,5 mg/hari pada awal kehamilan menjadi
15
mg/hari dan ketersediaan ini bergantung pada kecukupan dietnya. Karena itu,
dan peningkatan absorpsi zat besi. Meskipun, absorbsi zat besi meningkat cukup
besar selama kehamilan, namun bila kehamilan yang satu dengan yang lain
memiliki jarak yang cukup dekat dan/atau bila simpanan zat besinya rendah, maka
asupan zat besi yang cukup hanya dapat dipenuhi lewat suplementasi. Hanya pada
keadaan yang sangat ekstrem, bayi akan lahir dengan defisiensi zat besi.
Defisiensi zat besi selama kehamilan berkaitan dengan berat badan bayi rendah,
d. Anti Emetik
Mual dan muntah selama kehamilan paling banyak dikeluhkan oleh ibu
hamil (kira-kira 80 %), hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar gonadotropik.
Perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan emosi. Bila mual dan muntah
muntah pada wanita hamil yang dapat berakibat fatal. Penderita hiperemasis
protein dan lemak terpakai untuk energi dan mengakibatkan tubuh menjadi kurus.
ibu hamil perlu dirawat di Rumah Sakit guna mendapatkan asupan penggantian
e. Antibiotik
utama kematian pada bayi. Bakteri, virus, dan parasit memiliki berbagai cara
16
misalnya ibu hamil dengan bayi dalam kandungannya melalui plasenta (Jordan,
2004)
17
METODE PENELITIAN
medis pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RS Royal Prima Medan periode
suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam medis
pasien ibu hamil di RS Royal Prima Medan tahun 2016. Sampel yang dipilih
n=
n=
n = 333 pasien
18
n = Jumlah sampel
N= jumlah populasi
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2009). Kriteria
inklusi yaitu rekam medis pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RS Royal
Prima Medan dalam periode Januari – Desember 2016. Rekam medis yang
digunakan, terdiri dari: nomor rekam medis, usia pasien ibu hamil, usia
medis pasien ibu hamil di RS Royal Prima Medan tahun 2016 yang memiliki data
19
c. Usia kehamilan adalah total waktu hidup janin berada dalam rahim.
resiko bagi janin pada trisemester pertama kehamilan dan tidak ada bukti
memperlihatkan adanya resiko pada janin tetapi belum ada studi terkontrol
control pada wanita saat trisemester pertama dan tidak ada bukti resiko janin
samping pada janin (teratogenik) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita
dan binatang yang tersedia. Obat dalam kategori ini hanya boleh diberikan
kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari resiko yang
g. Kategori D yaitu obat-obatan yang terbukti beresiko pada janin manusia, tapi
situasi yang dapat mengancam ibu hamil, dimana obat lain tidak dapat
terbukti beresiko terhadap janin. Resiko penggunaan obat pada wanita hamil
20
menuliskan obat untuk pasien ibu hamil yang dilayani di RS Royal Prima Medan.
Data yang diperlukan dicatat pada lembar pengumpulan data yaitu nomor rekam
medis, usia pasien, usia kehamilan, paritas, jenis obat dan jumlah obat yang
digunakan.
Excel, kemudian disajikan dalam bentuk persentase, nilai rata-rata dan tabel.
c. mengumpulkan semua data rekam medis yang masuk dari bulan Januari-
21
f. penarikan kesimpulan.
22
Sebanyak 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi RS Royal Prima Medan tahun 2016 digunakan sebagai sampel
4.1 Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Kelompok Usia di Rumah Sakit Royal
Prima Medan
Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi RS Royal Prima Medan tahun 2016 menunjukan pasien ibu hamil
kelompok usia 26-30 tahun berjumlah 175 pasien (52,55%), kelompok usia diatas
30 tahun berjumlah 90 pasien (27,02%). Data dapat dilihat pada Tabel 4.1
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas diperoleh bahwa mayoritas pasien ibu hamil
di Rumah Sakit Royal Prima adalahusia 26-30 tahun dengsan jumlah 175 pasien
ibu hamil (52,55%). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ginting
Usia menjadi salah satu penentu status kesehatan ibu hamil. Kehamilan yang
terjadi pada usia di bawah 20 tahun, dapat menyebabkan kehamilan lebih mudah
23
pada usia reproduksi sehat yaitu 20-30 tahun. Hal ini disebabkan organ-organ
sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia. Target 3.1 SDG’s
pada tahun 2030 yaitu mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia naik menjadi 359 per
100.000 kelahiran hidup dari tahun 2007 yang sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup. AKI dari hasil Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015 sebesar 305
pemerintah untuk mencapai sasaran RPJMN tahun 2015-2019 yang sebesar 102
remaja. Hal ini disebabkan sistem reproduksi ibu belum sempurna sehingga
kesehatan ibu khususnya pada saat hamil dan pasca melahirkan menjadi penting
bukan hanya untuk menurunkan angka kematian ibu, tetapi juga angka kematian
24
melahirkan. Risiko ini semakin besar saat ibu hamil pada usia muda. Hal ini
disebabkan pada usia ini sistem reproduksi belum sempurna untuk melakukan
lainnya. Rata-rata ibu mengandung anak pertamanya di Indoensia pada usia 21,4
tahun. Usia hamil pertama ibu di perdesaan relatif lebih muda (20,69 tahun)
degenerative seperti tekanan darah tinggi atau diabetes sudah sering muncul.
Selain itu kehamilan di usia 30-40 tahun meningkatkan resiko terbentuknya bayi
down sindrom, masalah kehamilan dengan penyakit diabetes dan tekanan darah
tinggi, serta persalinan yang sulit dan lama atau dengan bedah Caesar (Muskibin,
2005).
4.2 Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Royal Prima
Medan
Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan tahun 2016, maka diperoleh
mayoritas pasien ibu hamil berdasarkan paritas yaitu pada kehamilan primigravida
(kehamilan anak lebih dari dua kali) sebanyak 81 pasien (24,32%). Data dapat
25
Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2015)
dimana jumlah pasien ibu hamil yang memeriksa kehamilan ke RSU Bunda
kehamilan multigravida (kehamilan lebih dari dua kali) yakni sebanyak 76 pasien
(22,55%).
mulai dari kecemasan akan perkembangan janin dalam rahim, cemas jika bayi
lahir premature, cemas terhadap kematian bayinya, cemas jika bayinya lahir cacat,
persalinan, cemas terhadap nyeri yang timbul saat persalinan (Kusumawati, 2010)
4.3 Usia Pasien Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Royal Prima
Medan
Obstetri dan Ginekologi RS Royal Prima Medan tahun 2016 didapatkan usia
pasien (100%). Sebanyak 66 pasien ibu hamil yang berusia 21-25 tahun, pada
26
pasien (54,29%), multigravida 18 pasien (10,28%). Pada pasien ibu hamil berusia
Usia ibu sewaktu hamil sangat berpengaruh pada kesiapan ibu untuk
menerima tanggung jawab sebagai seorang ibu sehingga kualitas sumber daya
manusia akan semakin meningkat. Begitu juga kehamilan di usia tua akan
Usia 20-30 tahun adalah usia yang tergolong reproduktif baik dari segi
fisik maupun dari segi psikologis serta dijumpai adanya kematangan dalam
berfikir dan mengambil suatu keputusan, hal ini disebabkan karena adanya
dan mengontrol emosi dalam mengambil keputusan (Hayes dan Kee, 1996).
dilakukan di RSU Bunda Thamrin Medan pada tahun 2015, pada pasien di bawah
21 tahun diperoleh 6 pasien primigravida (100%), pada pasien umur 21-25 pasien
27
pasien usia lebih dari 30 tahun diperoleh 57 pasien (41,91%) untuk kelompok
multigravida.
Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan pada tahun 2016 didapatkan jumlah
sebesar 1,07 kunjungan, yang diperoleh dari rasio jumlah kunjungan pasien yakni
sebesar 355 kunjungan dengan jumlah 333 rekam medik pasien. Hasil penelitian
yang diperoleh menujukkan bahwa pasien ibu hamil dengan usia kehamilan
28
Kee, 1996).
persalinan menuju kelahiran bayi yang baik (well born baby) dan kesahatan ibu
yang baik (well health mother), mempersiapkan pemeliharan bayi dan laktasi,
memfasilitasi pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir nifas
(Manuaba, 2008).
kepada ibu hamil minimal 4 kali selama hamil antara lain : kehamilan trisemester
I (<14 minggu) satu kali kunjungan, kehamilan trisemester II (14-28 minggu) satu
kali kunjungan, dan trisemester III (28-40 minggu) dua kali kunjungan. Walaupun
sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan
36-40 minggu setiap satu minggu sekali dan apabila terdapat keluhan-keluhan
yang terbaik.Ibu hamil merasa lebih nyaman saat ini karena perut belum terlalu
29
Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan pada tahun 2016 diperoleh
bahwa mayoritas pemberian obat terhadap ibu hamil sebanyak 2 jenis obat yaitu
155 pasien (46,55%), disusul oleh pasien ibu hamil yang diberikan 1 jenis obat
sebanyak 131 pasien (39,34%), pasien ibu hamil yang diberikan 3 jenis obat
sebanyak pasien 33 pasien (9,91%) dan dikuti dengan empat dan lima jenis obat
yaitu 13 pasien (3,90%) dan 1 pasien (0,3%). Rata-rata penggunaan obat per
pasien adalah 1,79 jenis obat selama kehamilan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.5.
penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2015) di RSU Bunda Thamrin Medan
Tahun 2015 mayoritaspasien ibu hamil menerima 1 jenis obat selama kehamilan
sebanyak 123 pasien (36,49%), diikuti dengan 2 dan 3 jenis obat yaitu 104 pasien
(30,86%) dan 53 pasien (15,72%) serta 57 pasien menerima lebih dari 3 jenis
obat.
berhati-hati serta lebih selektif, namun penggunaan obat tidak dapat dihindarkan
apabila ibu hamil memiliki riwayat penyakit seperti asma, diabetes maupun
30
diperlukan strategi dan control keamanan asma saat hamil (Woude, 2012).
Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan pada tahun 2016 didapatkan
rata-rata jumlah penggunaan obat yang diresepkan pada ibu hamil berdasarkan
paritas yaitupada pasien primigravida rata-rata penggunaan obat adalah 1,84 obat
perpasien dan pada pasien multigravida rata-rata penggunaan obat adalah 1,74
penggunaan obat berdasarkan paritas yang paling tinggi adalah pada pasien
primigravida (kehamilan anak pertama) dengan rata – rata 1,84 obat, pada
secundagravida (kehamilan anak kedua) dengan rata-rata 1,78 obat dan pada
31
jumlah penggunaan obat yang diresepkan pada tiap ibu hamil berdasarkan paritas
selama kehamilan sebanyak 12.009 (86%) ibu hamil yang menebus obat
didapatkan rata-rata sebesar 2,9 (rentang 1-15) yang menggunakan resep. Tujuh
puluh sembilan persen wanita menerima rata-rata 3,3 obat (Briggs, 2002).
Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan didapatkan golongan obat yang
paling sering diresepkan pada ibu hamil yaitu golongan vitamin sebanyak 386
obat (64,66%), obat anti anemia 118 obat (19,76%) dan gastrointestinal 21 obat
32
33
menggunakan obat vitamin sebanyak 446 (49,66%), obat anti fungi sebanyak 85
Ibu hamil membutuhkan vitamin A untuk pertumbuhan, vitamin B12, vitamin B2,
protein oleh tubuh dan vitamin B12, serta asam folat berguna untuk pembentukan
sel-sel lain. Selain itu juga, ibu hamil membutuhkan vitamin C dan vitamin D
(Muskibin, 2005).
Pemberian zat besi pada ibu hamil merupakan salah satu syarat pelayanan
kesehatan K4 pada ibu hamil. Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali
sesuai jadwal yang dianjurkan. Dimana jumlah suplemen zat besi yang diberikan
selama kehamilan ialah sebanyak 90 tablet (Fe3+). Zat besi merupakan mineral
yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain
digunakan untuk pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan sebagai
oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan
jaringan penyambung), serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam sistem
Berdasarkan 333 kartu rekam medis pasien ibu hamil di Poliklinik Obstetri
dan Ginekologi Rumah Sakit Royal Prima Medan ,dari 597 jumlah penggunaan
34
adalah kategori A dengan jumlah 504 obat (84,42%), kategori B dengan jumlah
64 obat (10,72%) dan kategori C dengan jumlah 26 obat (4,36%). Berikut ini tabel
instalasi rawat jalan RSU Bunda Thamrin Medan adalah kategori A dengan
jumlah 469 obat (52,28%), kategori B dengan jumlah 249 obat (27,75%) dan
A,B,C,D dan X, dimana kategori A dianggap sebagai obat yang paling aman
untuk wanita hamil, sedangkan X adalah yang paling tidak aman dan tidak
35
5.1 Kesimpulan
medis psien ibu hamil di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Royal
Prima Medan tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa jumlah penggunaan obat pada
pasien ibu hamil dengan rata-rata 1,79 obat selama masa kehamilan, golongan
obat yang paling banyak digunakan pada pasien ibu hamil adalah golongan
vitamin dengan jumlah 386 obat (64,66%) dan penggunaan obat yang paling
banyak digunakan menurut kategori FDA adalah kategori A dengan jumlah 504
obat (84,42%).
5.2 Saran
menyusui.
36
Aritonang, E. (2010). Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press. Hal. 89
As’ad, S. (2002). Gizi Kesehatan Ibu dan Anak. Makassar : Proyek Peningkatan
Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Depertemen Pendidikan Nasional. Hal. 3-11
Badan Pusat Statistik (BPS). (2016). Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2015. Hal.
65-67.
Barasi, M. (2009). At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 80-81
Briggs G., Freeman R.K., Yaffe S.J,. (2002). Drugs in Pregnacy and Lactation
sixth edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. Hal. 10
Ginting, P.A. (2016). Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari
2015- Desember 2015.Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Utara. Hal
25,34-36.
37
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L. (2008). Drug
Information Handbook A Comprehensive Resource for All Clinicians and
Healthcare Professionals 17th edition. USA: Lexi-Comp. Hal. 198-203
Manuaba, I.A., Ester M., (2008). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan
Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hal 96
Medidata. (2015). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 15. Jakarta: PT.
Buana Ilmu Populer. Hal. 53
Pudjiadi, S. (2001). Ilmu Gizi Klinis pad Anak. Edisi Keempat. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC. Hal. 58
38
Sukandar, E.Y., Andrajati R., Sigit I.J., Adnyana .I.k., Adji A.P.S., dan
Kusnandar. (2013). ISo Farmakoterapi. Edisi Kedua. Penerbit: PT.ISFI
Penerbitan-Jakarta. Hal. 375
Zeztra Van der woude, PA, Vroegop, S.Bos,J. DeJong- Van den Berg,LT (2012).
A Population Analysis of Prescription For Asthma Medication During
Pregnancy. American Academy of Allergy, Asthma and Immunology.131
(3): 711.
39
40
41
42
1x1
22--23
cal-95 Promavit 1x1
4 000523 38 25--26 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
Promavit 1x1
6 5--7
002607 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS
43
Promavit 1x1
11 17--18
004407 28 Secundagravida calcifar plus 1x1 BPJS
23--24 Etabion 1x1
As.Traneksamat 3x1
12 18--19
004462 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Cal-95 1x1
14 28--30
005006 29 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi
amoxicillin 3x1
24--25 Paracetamol 3x1
Ulsafate 4x2 C
44
folac 1x1
28 29-30
008091 27 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS
45
Cal-95 1x1
37 28--30
008544 30 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Aspilet 1x1
43 29--30 Promavit 1x1
010626 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS
46
Omeprazole 1x1
promavit 1x1
Etabion 1x1
52 9--10
012203 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Ambroxol 3x1
53 14--15
012667 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
47
Promavit 1x1
56 14--15
012932 33 Multigravida Ambroxol 3x1 BPJS
57 012961 31 26--27 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
Etabion 1x1
60 20--21
014278 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Cefadroxil 2x1
26--27
Promavit 1x1
Promavit 1x1
62 30--32
014884 37 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS
Ambroxol 3x1
63 8--9
015037 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
48
utrogestan 1x1
69 30--31
015996 30 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
Antasida 2x1
70 22--23 Etabion 1x1
016145 27 Primigravida Ambroxol 1x1 BPJS
Etabion 1x1
71 10--11 Promavit 1x1
016172 25 Secundagravida Antasida 2x1 BPJS
49
Promavit 1x1
76 23--24
017389 24 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS
Ambroxol 3x1
32--33 Domperidon 3x1
Promavit 1x1
Promavit 1x1
80 19--20
017865 22 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS
50
Promavit 1x1
88 24--25
019384 32 Secundagravida amoxicillin 3x1 Umum
Paracetamol 3x1
91 20--21
019847 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
51
Promavit 1x1
96 26--27
020090 32 Multigravida Paracetamol 3x1 BPJS
97 020146 28 10--12 Secundagravida Folamil Genio 1x1 BPJS
Promavit 1x1
100 22--23
020256 34 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS
Promavit 1x1
104 33--34
020405 36 Multigravida amoxicillin 3x1 BPJS
52
1x1
108 18--19
020701 24 Primigravida Promavit Ossoral 1x1 BPJS
promavit 1x1
111 6--7
020945 27 Secundagravida UlsafateSuspensi 1x1 BPJS
promavit 1x1
Ondansetron 2x1
14--15
Ranitidine 3x1
Nifedipine 2x1
53
Promavit 1x1
117 12--13 calcifar plus 1x1
021197 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS
amoxicillin 3x1
121 29--30 Promavit 1x1
021627 28 Secundagravida calcifar plus 1x1 BPJS
54
2x1
128 14--16 Antasida Promavit 1x1
022076 27 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS
Ossoral 1x1
132 18--19
022254 32 Multigravida Folamil 1x1 BPJS
Salbutamol 3x1
31--32
Ambroxol 3x1
calcifar plus 1x1
133 14--15
022396 27 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
55
Promavit 1x1
139 26--27
022684 26 Primigravida Amboxol 3x1 BPJS
Promavit 1x1
140 21--22 calcifar plus 1x1
022772 25 Primigravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
141 25--26
022813 34 Multigravida calcifar plus 1x1 BPJS
Ambroxol 3x1
145 30--31
023101 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
56
Etabion 1x1
154 6--7 Multigravida Promavit 1x1
023423 29 calcifar plus 1x1 BPJS
1x1
15--16
Promavit Duvadilan 3x1
Etabion 1x1
156 16--17
023480 31 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
57
Etabion 1x1
166 8--9
023939 36 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
Promavit 1x1
167 12--13
023965 26 Primigravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
168 14--15
024065 23 Primigravida Etabion 1x1 Umum
58
Etabion 1x1
171 5--6
024348 37 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
1x1
175 24--25
024416 35 Multigravida Etabion Promavit 1x1 Umum
59
Etabion 1x1
181 21--22
024759 32 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
Etabion 1x1
182 28--29
024834 28 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
183 024861 26 14--15 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Promavit 1x1
185 22--24
025050 27 Secundagravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
188 21--22 Antasida 2x1
025228 32 Multigravida Ondansetron 2x1 BPJS
calcifar plus 1x1
189 25--26
025229 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
60
Promavit 1x1
193 18--19
025334 26 Primigravida Utrogestan 1x1 Umum
Etabion 1x1
194 23--24
025390 27 Primigravida Cefadroxil 2x1 BPJS
As.Mefenamat 3x1
28--29
Meloxicam 2x1
2x1
30--32
Pemaston Antasida 2x1
Etabion 1x1
196 16--17
025483 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Etabion 1x1
198 22--23
025560 26 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
61
Premaston 2x1
201 16--17
025625 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
1x1
202 22--23
025640 28 Secundagravida Promavit Etabion 1x1 Umum
Etabion 1x1
203 4--5
025865 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
1x1
13--14 omeprazole 2x1
antasida Promavit 1x1
Promavit 1x1
204 21--22
025911 27 Primigravida Etabion 1x1 BPJS
Etabion 1x1
205 19--20
025937 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Antasida 2x1
206 4--6
025938 26 Primigravida ondansetron 2x1 BPJS
Promavit 1x1
207 25--26
025995 29 Multigravida AsMefenamat 3x1 BPJS
62
Etabion 1x1
209 20--22
026076 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
1x1
210 8--10
026189 23 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Etabion 1x1
211 18--20
026196 29 Multigravida Promavit 1x1 BPJS
1x1
213 6--8
026263 25 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Etabion 1x1
214 19--20
026269 26 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
215 4--6
026282 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Promavit 1x1
216 28--30 Etabion 1x1
026291 26 Primigravida Folac 1x1 BPJS
Etabion 1x1
217 16--18
026419 27 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
63
Etabion 1x1
219 20--21 Promavit 1x1
026441 24 Primigravida calcifar plus 1x1 BPJS
Promavit 1x1
220 16--17
026492 25 Primigravida Etabion 1x1 BPJS
Promavit 1x1
222 14--16
026668 27 Secundagravida calcifar plus 1x1 Umum
Promavit 1x1
223 6--8
026670 27 Secundagravida Etabion 1x1 Umum
64
Etabion 1x1
231 21--22
027223 29 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Promavit 1x1
243 24--26
028582 27 Secundagravida Ambroxol 3x1 BPJS
65
ondansetron 2x1
31--32 Antasida Vit 2x1
B kompleks 1x1
Promavit 1x1
248 22--24
028780 31 Multigravida Etabion 1x1 BPJS
66
Promavit 1x1
262 12--14
032151 34 Secundagravida Piridoxin Hcl 1x1 Umum
Ambroxol 3x1
27--28
amoxicillin 3x1
Cal-95 1x1
267 26--28
034972 38 Multigravida Promavit 1x1 Umum
67
Promavit 1x1
274 16--18
035860 24 Primigravida Duphaston 1x1 BPJS
Cal-95 1x1
275 24--26
035891 27 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
276 036498 29 36--37 Secundagravida Folamil Genio 1x1 Asuransi
32--33
Antasida doen 2x1
68
Cal-95 1x1
281 32--33
036939 24 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi
Cal-95 1x1
286 31--32
037395 24 Primigravida Promavit 1x1 Asuransi
Cal-95 1x1
287 16--17
037472 38 Multigravida Promavit 1x1 Umum
Cal-95 1x1
288 22--24
037729 34 Secundagravida Promavit 1x1 Umum
1x1
289 14--16
037809 24 Primigravida Becom C Promavit 1x1 Umum
Promavit 1x1
290 24--25
037901 29 Secundagravida Cal-95 1x1 Umum
69
Promavit 1x1
292 33--34 Antasida 2x1
037954 28 Secundagravida Ondansetron 2x1 BPJS
Cal-95 1x1
296 34--35
039541 33 Secundagravida Promavit 1x1 BPJS
Cal-95 1x1
300 32--33
040113 33 Secundagravida Promavit 1x1 Umum
301 040282 19 27--28 Primigravida Promavit 1x1 Umum
Dupaston 1x1
35--36
Duvadilan 3x1
70
Cal-95 1x1
310 16--18
041918 29 Secundagravida Promavit 1x1 Asuransi
Cal-95 1x1
316 6--8
043613 24 Primigravida Promavit 1x1 Umum
71
14—16
318 Cal-95 1x1
044169 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
Cal-95 1x1
319 12--13
044258 28 Secundagravida Promavit 1x1 Umum
Promavit 1x1
321 30--32
044674 27 Secundagravida AsamTraneksamat 3x1 Umum
Cal-95 1x1
328 17--18
045133 24 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
329 045150 27 26--27 Primigravida Promavit 1x1 BPJS
72
73