Anda di halaman 1dari 1

MATERI LISTRIK STATIS : PENANGKAL PETIR

Tugas : Selidiki cara kerja penangkal petir yang biasanya dipakai di gedung-gedung yang
tinggi.

Penangkal petir merupakan suatu perangkat yang terdiri dari serangkaian jalur yang
difungsikan sebagai media menyalurkan arus listrik petir menuju ke permukaan bumi, tanpa
merusak benda apapun yang dilewati oleh petir tersebut.
Muatan listrik yang ada pada petir akan berusaha mencari jalur terpendek untuk mengalir dari
awan ke tanah atau sebaliknya. Adapun jalur terpendek yang dapat dicapai oleh muatan listrik
adalah melalui bangunan-bangunan tinggi, seperti rumah, gedung sekalipun manusia yang
ketika terjadi petir berada ditengah lapangan atau sedang ada di area terbuka.
Apabila pemasangan penangkal petir pada gedung tinggi tidak dilakukan, maka bangunan
tersebut akan beresiko terkena sambaran petir. Tanpa penangkal petir, masing-masing
serangan dapat menyebabkan kerusakan, kerusakan listrik atau kebakaran.

Penangkal petir memiliki 3 bagian utama, yaitu :


1. Batang penangkal petir. Berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada
ujung logam yang runcing. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu
bangunan.
2. Kabel konduktor. Terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinannya sekitar 1-2
cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan
listrik ke tanah. Dan dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.
3. Tempat pembumian. Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan
listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di
tanah. Bataang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter
1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 – 3 m.

Cara kerja penangkal petir :

Petir dapat terjadi karena berkumpulnya ION bebas bermuatan negtif dan positif yang ada
di awan. Ketika muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan
listrik positif yang ada di tanah akan segera tertarik.
Muatan listrik tersebut kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor menuju
ujung batang penangkal petir.
Saat muatan listrik negatif sudah berada cukup dekat dengan bagian atas atap, maka daya atau
kekuatan tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat.
Hal ini menyebabkan muatan positif yang ada di ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan
negatif yang berasal dari bagian bawah awan.
Hasilnya, pertemuan kedua muatan tadi akan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik ini
nantinya akan mengalir kedalam tanah melalui kabel konduktor yang dipsang di dinding
rumah menuju tempat pembumian.
Karena mengalir ke tanah melalui kabel konduktor inilah, petir tidak akan mengenai bangunan
dan mengancurkannya. Tetapi, jika kabel konduktor penangkal petir terhubung dengan kawat
jaringan listrik, maka sambaran petir dapat merambat kedalam bangunan melalui kawat
jaringan listrik tersebut, sehingga bisa merusak alat-alat elektronik di bangunan yang
terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Untuk mengurangi resiko tersebut, biasanya rumah ataupun bangunan yang memiliki
penangkal petir akan dipasangi alat penstabil arus listrik (surge arrester).

Kelompok 6 : Suci Novitasari Setianingsih


Mila Noviani
Alum Wulan Sari
Kelas : IX-B
Mapel : IPA – LISTRIK STATIS.

Anda mungkin juga menyukai