Anda di halaman 1dari 4

Daftar Pertanyaan dan Jawaban Kelompok 1

(Etika bisnis dan Tanggung jawab sosial)

Pertanyaan 1 (Nur Hikmah)


Apa peran utama etika dalam konteks bisnis?
Jawaban (Akhdan Safwan Saputra)
Etika bisnis memiliki peran krusial dalam membentuk perilaku suatu perusahaan, memastikan
keputusan yang bertanggung jawab, dan membangun kepercayaan pelanggan serta mitra bisnis.
Berikut adalah beberapa peran utama etika dalam bisnis:
1. Menyediakan Pedoman Moral
Etika bisnis memberikan kerangka kerja moral yang membimbing tindakan dan keputusan
perusahaan. Ini membantu perusahaan dan individu dalam organisasi untuk memahami apa yang
dianggap benar dan salah dalam konteks bisnis.
2. Mendukung Reputasi dan Kepuasan Pelanggan
Perusahaan yang beroperasi dengan etika biasanya membangun reputasi yang baik di mata
pelanggan. Ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperkuat hubungan bisnis
jangka panjang.
3. Menghindari Konsekuensi Hukum dan Reputasi Buruk
Etika bisnis membantu perusahaan untuk menghindari tindakan ilegal, sengketa hukum, dan
skandal yang dapat merusak reputasi perusahaan. Ini mengurangi risiko dan potensi kerugian
finansial.
4. Pertumbuhan Berkelanjutan
Keputusan etis dalam bisnis sering berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang. Ini dapat
menghasilkan hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan, termasuk investor dan
masyarakat, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan.
5. Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan yang beretika sering terlibat dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang
positif, seperti kegiatan amal, praktik lingkungan yang berkelanjutan, dan kontribusi pada
masyarakat. Ini berdampak positif pada komunitas dan lingkungan.
Pertanyaan 2 (Muhammad Alvito Zaky M)
Bagaimana perusahaan mengevaluasi pengeluaran untuk tanggung jawab sosial guna
memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara efektif?
Jawaban (Rizky Aryanto)
Evaluasi pengeluaran untuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah langkah penting
dalam memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara efektif. Berikut cara perusahaan
dapat melakukan evaluasi pengeluaran:
1. Pelaporan Transparan
Perusahaan harus merinci dan melaporkan secara transparan pengeluaran dan pencapaian CSR.
Ini termasuk menunjukkan bagaimana dana CSR telah dialokasikan dan bagaimana hasilnya
menggambarkan pencapaian tujuan yang ditetapkan.
2. Audit
Beberapa perusahaan memilih untuk menjalani audit dari program CSR mereka. Audit ini
dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memiliki kepentingan dalam organisasi dan membantu
memverifikasi pencapaian dan pengeluaran CSR.
3. Evaluasi Dampak Jangka Panjang
Evaluasi pengeluaran CSR tidak boleh hanya berfokus pada hasil jangka pendek. Perusahaan
harus juga mengevaluasi dampak jangka panjang program-program CSR mereka, termasuk
bagaimana program tersebut memengaruhi citra perusahaan dan hubungan dengan pelanggan,
karyawan, dan pemegang saham.
4. Perbaikan Berkelanjutan
Hasil dari evaluasi pengeluaran CSR harus digunakan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan.
Jika suatu program CSR tidak mencapai hasil yang diharapkan, perusahaan harus siap untuk
menyesuaikan strategi atau mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
5. Keseimbangan antara Keuntungan Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan harus menjaga keseimbangan yang baik antara mencapai tujuan bisnis dan
memenuhi tanggung jawab sosial. Pengeluaran untuk CSR harus mendukung visi dan misi
perusahaan.
Pertanyaan 3 (Riandy Aulia Fajar Ridwan)
Apa itu kreditor dalam sebuah perusahaan dan contohnya?
Jawaban (Ihwan Maulana)
Kreditor dalam sebuah perusahaan adalah pihak atau entitas yang memiliki klaim terhadap
perusahaan karena perusahaan memiliki utang atau kewajiban terhadap mereka. Kreditor
biasanya adalah pihak yang telah memberikan pinjaman uang atau barang kepada perusahaan,
dan perusahaan harus mengembalikan pinjaman tersebut dalam jangka waktu tertentu. Contoh-
contoh kreditor dalam sebuah perusahaan meliputi:
1. Bank
Bank adalah salah satu kreditor yang paling umum. Perusahaan seringkali memiliki utang berupa
pinjaman bank untuk modal kerja, investasi, atau pembiayaan proyek.
2. Pemasok
Pemasok adalah kreditor ketika perusahaan menerima barang atau layanan dari pemasok
dengan janji untuk membayar nanti. Ini sering terjadi dalam transaksi kredit di mana pembayaran
dilakukan beberapa waktu setelah barang diterima.
3. Obligasi dan Pemegang Saham Obligasi
Perusahaan yang menerbitkan obligasi memiliki kewajiban untuk membayar bunga dan modal
utang kepada pemegang obligasi pada tanggal jatuh tempo yang ditentukan.

Pertanyaan 4 (Yayu kartini)


Bagaimana jika perusahaan tidak menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya?
Jawaban (Putri Khalisa Wijaya)
Jika perusahaan tidak menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya dengan baik, itu
dapat berdampak pada berbagai aspek bisnis dan masyarakat secara negatif. Berikut merupakan
beberapa dampak jika perusahaan tidak menerapkan etika bisnis dan tanggung jawab sosial:
1. Reputasi yang Buruk
Perusahaan yang dianggap tidak etis atau tidak bertanggung jawab sosial seringkali menghadapi
masalah reputasi yang serius. Ini dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan pelanggan,
pemegang saham, dan masyarakat umum.
2. Kehilangan Pelanggan dan Pemegang Saham
Pelanggan dan pemegang saham yang peduli tentang isu-isu etika dan tanggung jawab sosial
dapat menarik diri dari hubungan bisnis dengan perusahaan yang dianggap tidak etis.
3. Dampak Lingkungan dan Sosial yang Negatif
Perusahaan yang tidak bertanggung jawab secara sosial atau lingkungan dapat memberikan
dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya, seperti polusi, penggunaan sumber
daya yang tidak berkelanjutan, atau pelanggaran hak asasi manusia.
4. Gangguan pada Hubungan dengan Pemasok dan Mitra Bisnis
Pelanggaran etika bisnis dapat mengakibatkan masalah dengan pemasok dan mitra bisnis, yang
dapat mempengaruhi rantai pasokan dan kinerja keseluruhan perusahaan.
5. Gugatan Hukum
Perusahaan dapat menghadapi tuntutan hukum dari individu atau kelompok yang merasa
dirugikan oleh tindakan tidak etis atau pelanggaran tanggung jawab sosial perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mematuhi etika bisnis dan tanggung jawab
sosial sebagai bagian integral dari operasi mereka. Mematuhi nilai-nilai etika dan bertanggung
jawab sosial dapat meminimalkan risiko-risiko ini dan menghasilkan dampak positif pada
reputasi, keberlanjutan bisnis, dan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitar.

Anda mungkin juga menyukai