Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT INFEKSIUS

DISUSUN

Oleh :

PUTRI WULANDARI
(C031201001)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023/2024
Bluetongue (BT) adalah penyakit virus tidak menular yang mempengaruhi kehidupan
manusia maupun kehidupan hewan. Virus ini ditularkan oleh serangga, khususnya genus
Culicoides. Ditemukan dua puluh empat (24) serotipe yang berbeda yang telah diidentifikasi yang
kemampuan setiap strain menyebabkan penyakit sangat bervariasi. Tingkat keparahan penyakit
bervariasi antara spesies yang berbeda dengan gejala yang sedang hingga parah. Misalnya pada
domba yang mengakibatkan kematian, penurunan berat badan dan gangguan pada pertumbuhan
wol. Untuk domba sendiri umumnya akan menyebabkan Kematian rata-rata 2-30% tetapi dapat
mencapai 70%.

Serangga merupakan vektor pembawa virus bluetongue antar hewan. Tanpa vektor, penyakit
tidak dapat menyebar dari hewan ke hewan. Penularan virus bluetongue dapat terjadi sepanjang
tahun, terutama pada musim hujan. Sapi yang terinfeksi memainkan peran penting dalam
mempertahankan virus di suatu wilayah. Sapi dapat berperan sebagai sumber penularan virus.
Virus dapat ditemukan dalam air mani dari sapi jantan dan domba jantan yang terinfeksi.
Selanjutnya akan ditularkan ke sapi dan domba yang rentan, virus ini juga dapat ditularkan dari
induk ke fetus. Virus bluetongue tidak dapat menular melalui kontak dengan hewan, wol ataupun
konsumsi susu.

Tanda klinis dari virus ini adalah demam, perdarahan dan ulserasi rongga mulut serta
jaringan hidung, hipersalivasi, leleran pada hidung, pembengkakan bibir, lidah dan rahang,
kelemahan, depresi, penurunan berat badan, diare yang banyak, muntah, pneumonia, lidah
berwarna biru akibat sianosis bahkan pada hewan yang hamil dapat menyebabkan keguguran.
Serta akan menyebakan kerusakan pada pertumbuhan wol untuk hewan domba.

Untuk diagnosis laboratorium sendiri dapat digunakan beberapa sampel:

 Hewan hidup: darah dalam heparin


 Hewan yang baru mati: limpa, hati, red bone marrow, darah jantung dan kelenjar getah
bening
 Hewan baru lahir yang diaborsi dan terinfeksi secara kongenital: serum pra-kolostrum
ditambah sampel yang sama seperti untuk hewan yang baru mati
Untuk pembuatan sampelnya sendiri. Semua sampel harus diawetkan pada suhu 4°C, dan tidak
dibekukan.
Langkah-langkah pengendalian yang dapat dilakukan:

 Identifikasi, surveilans dan penelusuran orang yang rentan


 karantina dan/atau pembatasan pergerakan selama periode aktivitas serangga
 Identifikasi zona tertentu
 Vaksinasi
 Tindakan pengendalian serangga.
Bluetongue pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dimana wabah ini menyerang kawanan
ruminansia. Pada tahun 1943 Wabah bluetongue di Cyprus menyebabkan kerugian 60-70%. Pada
tahun 1956 virus ini menyebabkan kematian 46.000 domba di Portugal dan 133.000 di Spanyol.
Serta wabah ini uga telah mulai ditemukan di Belanda pada tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai