Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Perilaku Konsumen
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
22/510591/PPS/04341
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN PADA BRAND EIGER
mohammadyusronabadi1998@mail.ugm.ac.id
Pendahuluan
persaingan yang ketat. Data yang dilaporkan oleh Statistia (2023) mengenai
diproyeksikan menyentuh angka $5,82 miliar pada tahun 2023 dan diekspektasikan
akan meningkat sebesar 4,58% (senilai $7.28 miliar) pada tahun 2028. Selain itu, data
yang dilaporkan oleh Kredivo menunjukkan tren belanja sepanjang tahun 2019
didominasi oleh pembelian pakaian (39,3%) dibandingkan pembelian produk yang lain,
seperti gadget (36,8%), peralatan rumah tangga (18%), otomotif, (16%), dan peralatan
elektronik (15,1%). Pemaparan data ini mengindikasikan bahwa geliat tren dalam
bidang fashion merupakan potensi usaha yang amat besar dibandingkan usaha di bidang
lain.
Salah satu brand yang juga bergerak di bidang fashion yang kini tengah naik daun
adalah Eiger. Eiger merupakan merk dagang yang didirikan oleh Ronny Lukito yang
menyediakan berbagai kebutuhan kegiatan outdoor, mulai dari pakaian, tas, sepatu,
hingga perkakas yang menunjang kegiatan alam lainnya, seperti tenda, kursi camping,
matras, dan perkakas lainnya. Dalam perjalanannya, tentu merk dagang ini mengalami
berbagai macam rintangan. Kisah merk dagang ini diawali dengan kerja keras Ronny
Lukito untuk meneruskan usaha tas milik ayahnya. Pada saat itu, Ronny menggunakan
merk dagang ‘Butterfly’ untuk mempromosikan produknya. Nama merk ini diambil
dari salah satu brand mesin jahit yang terkenal kala itu.
Pada titik ini, usaha dagang Ronny cukup membuahkan hasil. Produk tas
miliknya mulai banyak dilirik oleh banyak pelanggan hingga akhirnya Ronny
sayangnya merk dagang ini telah dimiliki oleh perusahaan kenamaan asal Amerika,
Penggantian nama ini nampaknya menjadi keputusan yang tepat bagi Ronny
karena penjualan produknya kian hari kian meningkat. Selain itu, toko-toko retail
store lainnya turut menjualkan produknya. Setelah sukses meraih keuntungan besar dari
merk Export, baru pada tahun 1989 merk Eiger lahir untuk memenuhi kebutuhan para
pecinta alam.
identifikasi segmen pasar yang tepat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan untuk melayani seluruh kebutuhan yang diminta
pasar yang jelas, sehingga produk yang dihasilkan tepat sasaran bagi konsumen
segmentasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa kondisi tempat tinggal yang
gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang mirip. Sehingga dapat disimpulkan
pihak perusahaan perlu menentukan satu atau lebih dari segmen pasar tersebut
untuk memasarkan produknya. Dalam kacamata bisnis, hal ini disebut sebagai
Dalam hal ini, Eiger memiliki segmentasi pasar dan targeting jelas, di
perlengkapan kegiatan di alam bebas. Eiger secara jelas memiliki tiga jenis
segmen pasar, yakni segmen petualang sejati, segmen urban adventure, dan
segmen adventure lifestyle (Tresnati, 2006). Melalui segmen petualang sejati, Eiger
eksplorasi alam. Pada segmen urban adventure, Eiger menyasar konsumen yang
Segmentasi pasar dari Eiger ini bisa dilihat secara lebih jauh dari
tropis.
dibuat untuk menjawab kebutuhan konsumen akan gaya hidup ala pendaki
luasnya segmentasi pasar yang dimiliki oleh Eiger dalam menyasar kebutuhan
konsumen, di mana Eiger tidak hanya mementingkan segmen pasar bagi pecinta
konsumsi masyarakat. Selain itu, produk dari Eiger juga dapat dinikmati oleh
Strategi pemasaran
Salah satu strategi yang digunakan oleh Eiger untuk menarik banyak
Cara ini terbilang efektif untuk memunculkan persepsi positif dari konsumen
dengan mudah menggunakan metode cashless. Hal ini diperkuat dengan studi
yang dilakukan oleh Firdaus & Sulistyowati (2021) yang mengungkapkan bahwa
strategi pemasaran O2O secara signifikan memiliki korelasi dengan afek positif
dari konsumen.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa salah satu keunggulan yang dimiliki
oleh Eiger adalah kualitas produknya yang terjamin. Studi yang dilakukan oleh
Ahmadi & Herlina (2017) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang
Dalam hal ini, kualitas produk yang dikedepankan oleh Eiger memiliki tujuan
komponen dalam consumer imagery, yakni perceived value, perceived quality, dan
teknologi yang dapat menunjang produknya, seperti penggunaan bahan dry fit
pada kaos yang dapat membantu pengelolaan kelembapan dan regulasi suhu,
bahan waterproof yang dapat melindungi jaket dari air, serta teknologi fashion
yang lainnya.
produk Eiger relatif lebih tinggi, namun kemanfaatan yang diberikan oleh
teknologi ini sendiri menjadi nilai lebih yang dimiliki oleh Eiger. Sehingga, pihak
Eiger. Dari sudut pandang ini, consumer imagery yang diupayakan oleh Eiger juga
Wisenblit, 2019).
peran penting dalam menciptakan motivasi pembelian. Lebih jauh lagi, kualitas
loyalitas konsumen. Hal ini dapat dikonfirmasi melalui studi yang dilakukan
hari ini, salah satunya ialah konsep #SHIFT. #SHIFT sendiri merupakan
perihal positioning, di mana Eiger menciptakan citra merk (brand image) yang
berbeda di mata konsumennya. Shen & Ahmad (2022) menjelaskan bahwa brand
image merupakan citra yang tercipta di benak konsumen atas kesan keseluruhan
merk terhadap konsumen. Citra ini penting untuk diciptakan karena brand image
juga dapat menandakan bahwa posisi yang dimiliki oleh pihak pemasar benar-
Kesimpulan
segmentasi pasar yang kuat dan jelas. Hal ini dapat dilihat dari adanya tiga segmen
pasar yang dimiliki oleh Eiger, yakni segmen petualang sejati, segmen adventure
traveling, dan segmen adventure lifestyle. Lebih jauh lagi, optimalisasi yang dilakukan
konsumen, serta loyalitas konsumen. Hal ini mengindikasikan bahwa brand Eiger
Bhakuni, P., Rajput, S., Sharma, B., & Bhakar, S. (2021). Relationship Between Brand
Firdaus, A., & Sulistyowati, R. (2021). Analisis Pengaruh Strategi Offline To Online
Kotler, P., & Keller, K. L. (2006). Marketing management (12. ed). Pearson Prentice Hall.
Lee, S. Y., Jung, S., Jung, H. Y., Choi, S. T., & Oh, S. (2019). Imagination matters: Do
Schiffman, L. G., & Wisenblit, J. (2019). Consumer behavior (Twelfth edition). Pearson.
Shen, Y., & Ahmad, R. (2022). The Influence of Brand Image and Favorability Toward
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.740269
Somalua, R., Asim, Nurminingsih, & Siregar, R. (2022). The Effect Of Product Quality
https://doi.org/10.55047/marginal.v1i2.132
https://www.statista.com/outlook/emo/fashion/indonesia
Subakti, H. (2023). Lima Strategi Rahasia Eiger Dalam Memperluas Pasar Hingga Go
rahasia-eiger/
https://doi.org/10.29313/mediator.v7i2.1284
Widasari, H. V., & Azzuhari, M. (2016). Consumer Motivation, Product Quality, and
3(2).