PPSD 1705412106
PPSD 1705412106
Exclude URL: NO
SPSS.23.
Hasil
Ultrastruktural karapas
Hasil scanning electron microscope (SEM) ultrastruktural karapas kepiting bakau (Scylla .sp) selama penelitan
Gambar 1. Ultrastruktural karapas kepiting bakau (Scylla .sp) pada kadar calsium yang berbeda: A (200 ppt), B
Gambar 1 menunjukan struktur pipih dari eksoskeleton kepiting bakau selama penelitian. Terdapat tiga lapisan
pada eksoskeleton kepiting bakau yakni epicuticle, exocuticle dan endocutile. Setiap perlakuan memberikan
gambaran yang berbeda terhadap ketebalan lapisan pada karapas kepiting bakau. Ketebalan rata-rata lapisan
exocutile pada perlakuan 200pptt (82,52µm) dan pada endocutile (179,71 µm) merupakan ketebalan lapisan
yang kecil jika dibandingkan dengan perlakuan lain. Secara keseluruhan ketebalan lapisan pada karapas
Tes mekanik
Hasil tes menggunakan alat uji tekanan yang akan membebani karapas dari kepiting bakau dapat dilihat pada
grafik berikut.
Gambar 2. Tes mekanik terhadap karapas yang diberikan tekanan pada Ca2+ yang berbeda: A (200ppt),
Page 1 of 4
Gambar 2 di atas menunjukan tekanan rata-rata pada karapas kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca2+
yang berbada. Karapas yang mendapat tekanan yang tertinggi terdapat pada kadar Ca2+ 400ppt dengan nilai
tekanan yang dapat di terima sebesar 7,57±2,94 Newton. Serta nilai tekanan yang dapat ditermi berikutnya
berturut-turut adalah 4,33±0,96 dan 5,13±1,4 Newton. Hasil uji Anova memperlihatkan nilai yang signifikan.
Selanjutnya hasil uji lanjut Duncan memperlihatkan perlakuan B berbeda nyata terhadap perlakuan A dan C
sebaliknya perlakuan A dan C memberi pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap tekanan yang diberikan.
Hasil scanning electron microscope (SEM) ultrastruktural karapas kepiting bakau (Scylla sp.) yang telah diuji
mekanik.
Gambar 3. Ultrastruktur SEM pada karapas kepiting bakau (Scylla sp.) pada endocuticle diamati dengan variasi
Gambar 3 di atas menunjukan hasik gambaran dari ketebalan karapas kepiting bakau yang telah dilakukan uji
mekanik (bending). Ukuran bouligand pada tiap karapas berbeda tiap perlakuan dimana ukuran bouligand
terbesar pada perlakuan 600ppt dengan nilai 15,78µm. Nilai kekerasan pada karapas pada perlakuan Ca2+
yang berbeda berturut-turut adalah 4,33, 7,57 dan 5,13 Newton. Tekanan yang tinggi dapat diterima pada
karapas dengan perlakuan 400ppt dengan ketebalan karapas 401,4µm dan ketebalan endocuticle 303,49µm.
Pertumbuhan
Hasil rata-rata pertumbuhan kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca yang berbeda dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 4. Rata-rata pertumbuhan mutlak kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca2+ yang berbeda: A
Gambar 4. di atas menunjukan nilai pertumbuhan kepiting bakau pada kadar salinitas yang berbeda. Nilai
pertumbuhan tertinggi terdapat pada kadar Ca 200ppt sebesar 20,95±17,71g, diikuti dengan kadar Ca2+ 400ppt
sebesar 13,9±14,12g dan kadar Ca2+ 600ppt dengan nilai 11,15±2,6g. hasil uji Anova menunjukan adanya
pengaruh yang berbeda nyata antara tiap perlakuan. Selanjutnya hasil uji Duncan menunjukan perlakuan A
berbedanyata terhadap perlakuan B dan C, namun perlakuan B tidak berbedanyata terhadap perlakuan C.
Hasil rata-rata rasio konversi pakan kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca2+ yang berbeda dapat dilihat
Gambar 5. Hasil rata-rata rasio konversi pakan kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca2+ yang berbeda: A
Gambar 5. di atas menunjukan nilai rata-rata rasio konversi pakan artinya berapa banyak pakan yang diubah
Page 2 of 4
menjadi daging. Hasil pengamatan menunjukan bahwa peningkatan FCR pada perlakuan A sebesar 9,62±5,3%
diikuti dengan perlakuan B sebesar 5,61±2,64�n perlakuan C sebesar 5,45±2,93%. Hasil uji ANOVA
menunjukan bahwa adanya perpedaan nyata antara tiap perlakuan. Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan
menunjukan bahwa perlakuan A berbeda nyata terhadap perlakuan B dan C, sedangkan perlakuan B tidak
Hasil rata-rata tingkat kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca2+ yang berbeda dapat
Gambar 6. Nilai rata-rata kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca2+ yang berbeda: A
Gambar 6. di atas menunjukan nilai rata-rata kelangsungan hidup kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar
salinitas yang berbeda. Hasil pengamatan menunjukan bahwa tingkat kelangsungan hidup kepitng bakau pada
perlakuan A(200ppt) dan B (400ppt) lebih tinggi dengan nilai 88%. Nilai kelangsungan hidup terendah ada pada
perlakuan C(600ppt) dengan nilai 80%. Hasil uji ANOVA menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
Kualitas air
Kualitas air selama pemeliharaan kepitng bakau (Scylla sp.) pada kisaran salinitas yang berbeda dapat dilihat
Composition Perlakuan
ABC
Tabel 1. Nilai rata-rata kuaitas air pada pemeliharaan kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar Ca yang berbeda:
Tabel 1. di atas menunjukan niai rata-rata kualitas air pada memeliharan kepiting bakau (Scylla sp.) pada kadar
salinitas yang berbeda dengan sistem resirkulasi. Secara keseluruhan pada parameter kualitas air masih
MATCHED SOURCES:
Page 3 of 4
Report Generated on January 16, 2024 by https://www.check-plagiarism.com/ (https://www.check-
plagiarism.com/)
Page 4 of 4