Anda di halaman 1dari 22

BAB 8 – PERSETUJUAN DALAM WTO (PERJANJIAN – PERJANJIAN)

I. Karakteristik susunan Perjanjian WTO

∙ Prinsip2 umum (GATT, GATS, TRIPs):


∙ Annex (lampiran): berisi persyaratan2 khusus dari beberapa sektor (memperjelas dr
prinsip2 umum yang ada dlm gatt, gats, trips tsb.)
∙ Daftar/jadwal terperinci komitmen negara anggota untuk mengizinkan barang atau
jasa asing masuk pasar domestic:
o Dalam GATT komitmennya berbentuk tarif yang mengikat (binding tariff)
untuk barang dan kombinasi tarif serta kuota untuk produk pertanian.
o Dalam GATS komitmennya tergantung pada banyaknya sektor jasa untuk
asing yang dibuka

II. General Agreement on Tariff and Trade (GATT)

• Mengenai perdagangan barang&jasa

• Penjanjian dalam GATT:

o Pertanian o Pre-shipment Inspection


o Sanitary and Phytosanitary o Rules of Origin
o Tekstil and Clothing o Import Licencing
o Standar produk o Subsidies and Countervailing
Measures
o Tindakan investeasi yang
terkait perdagangan (TRIMS) o Safeguard measure
o Custom Valuation Methods

III. TARIF

• Tariff adalah pajak masuk terhadap barang impor.

• Kalau misalnya ada 1 negara yang merasa ekonominya terancam (salah satu sektor industri
tertentu) dia bisa menaikkan di atas binding tariff dengan minta/menegosiasikan apa yang
disebut dengan safe guard measures untuk sektor industri tertentu.
• Tapi ada kompensasi lain dimana misalnya dia safe guard u/ produk tekstil tp dia hrs
kasih kompensasi lain seperti membuka di sektor lain. Safe guard ada tempo&jangka
waktu tertentu.

• Binding tariff wto (negara maju 99%, berkembang 70%an).

IV. Agreement on Agriculture (AoA)

• Salah satu isu kontroversial di GATT

• Meliputi:

o Tarifikasi produk pertanian: mengubah kuota dan hambatan lain ke dalam


sistem tarif. Tarifikasi akan memastikan adanya kepastian impor dan tidak
adanya pelarangan. Tarifikasi akan mengacu kepada sistem “kuota tarif”
yaitu pengenaan tarif yang lebih tinggi bila melampaui batas kuota.

o Subsidi ekspor pertanian: dilarang kecuali dimasukkan dalam daftar


komitmen untuk dikurang secara bertahap

o Subsidi domestik: Menjadi dilema bagi pemerintah karena subsidi


domestik kerap kali dibutuhkan oleh petani miskin, pembangunan pedesaan,
dan infrastruktur pertanian. Maka dibedakan antara yang memiliki pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap produksi. Yang memiliki pengaruh langsung
harus dihilangkan.

o Sanitary and Phytosanitary (SPS): diperboleh menggunakan standar


yang berbeda-beda namun harus diberitahukan kepada WTO. WTO dalam hal
ini mengacu kepada Codex Alimentarius Commission (pangan), The
International Office of Epizooties (hewan ternak), dan International Plant
Protection Convention (tanaman)

o Negara Berkembang Terbelakang dan Negara Yang Tergantung Impor


Pangan: mereka kebalikannya justru tergantung pada impor pangan murah
dengan kata lain mereka justru membutuhkan impor pangan yang tersubsidi.
Solusinya adalah dalam skema bantuan pangan atau pertanian.

V. Persetujuan Bidang Tekstil

• Kenapa tekstil?

o Karena tekstil tempat org cari makan baik negara maju maupun berkembang,
tekstil lebih kepada buruh pabrik tekstilnya.

• Awalnya diatur dalam Multifibre Arrangement (MFA) namun sejak Putaran Uruguay
digantikan oleh Agreement on Textiles and Clothing (ATC). ∙ Persoalan yang
mendominasi adalah sistem kuota impor tekstil. Untuk itu sistem ini harus dihapuskan.

• Ada empat jenis produk yang diintegrasikan sistem WTO: benang (tops and yarn), serat
bahan (fabric), made-up textile products, dan pakaian jadi (clothing). ∙ Pembentukan
Textile Monitoring Body (TMB):

VI. General Agreement on Services (GATS)

• GATS ini merupakan sektor jasa.

• Kegiatan jasa dalam GATS di kelompokkan:

o Cross Border Supply atau Pasok Lintas Batas, misal hubungan telpon internasional

o Consumption Abroad atau Konsumsi di Luar Negeri, yaitu badan usaha


yang menggunakan jasa di negara lain, misal: pariwisata (travel agent).

o Commercial Presence atau Kehadiran Komersial, yaitu perusahaan asing


yang membuka cabang di negara lain, misal bank asing membuka cabang di
negara lain.

o Presence of Natural Persons atau Kehadiran Manusia Secara Nyata, yaitu individu
yang memberikan jasa di luar negeri, misal: peragawati peragaan di luar negeri,
misalnya artis, konsultan something di hire di luar negeri
VII. Prinsip GATS

• Most Favoured Nations • Komitmen spesifik: yaitu


komitmen yang dimuat dalam
• National Treatment
suatu jadwal
• Tranparansi
• Peraturaan jasa nasional yang
objektif dan akuntabel

• Pengakuan: pemberlakuan standar kualifikasi jasa tertentu diperbolehkan dengan


syarat MFN dan dilaporkan ke WTO.

• Pembayaran dan transfer internasional: pemerintah tidak boleh membatasi transfer


uang keluar negeri atas pembayaran suatu jasa

• Liberalisasi progresif: melalui perundingan WTO lebih lanjut

VIII. Sektor-sektor jasa dalam GATS

1. Jasa angkutan udara


2. Jasa Keuangan
3. Perpindahan Manusia (Movement of Natural Person)
4. Telekomunikasi
5. Lalu ada sektor lain yang juga sedangkan dirundingkan yaitu transportasi laut

IX. TRADE RELATED ASPECTS OF INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS


(TRIPS)

• Disebut juga Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)

• Dasarnya bahwa pemikiran dan pengetahuan merupakan bagian penting dari perdagangan
internasional karena ia dapat dikomersialkan karena memiliki nilai dan kreatifitas. Contoh
penemuan, buku, rekaman musik, film, perangkat lunak, merek, dll
• Selama ini ada World Intellectual Property Organization (WIPO), yang merupakan badan
khusus PBB tapi dianggap kurang memiliki kekuatan memaksa secara nasional; WIPO
dirasa kurang.

• Maka hasil dari Uruguay Round dibentuklah Agreement on TRIP

X. Persetujuan dalam TRIPS


• Penegakan hukum HKI
• Prinsip-prinsip dasar
perdagangan dan persetujuan • Penyelesaian sengketa

HKI • Pengaturan khusus selama masa

• Perlindungan HKI transisi

XI. Bentuk-bentuk Kekayaan Intelektual

• Hak cipta: ketika kita menciptakan sesuatu (buku, musik, film). Hak
yang diperoleh ketika kita menciptakan sesuatu.
• Paten: terkait dgn penemuan, misalnya: kita menemukan vaksin covid maka
itu dipatenkan.
o Kalau itu dipatenkan maka siapapun yang nanti menggunakan formulanya, dia
bisa mengakses dengan membayar patennya ke kita. Begitu pula dengan hak
cipta.
• Merek Dagang/Jasa: contoh; starbucks, bakmi gm. Tidak boleh memakai itu tanpa
meminta izin atau pun membayar (buka franchise)
• Indikasi Geografis: nama produk yang nempel dengan geografis/wilayah tertentu.
o contohnya champagne itu sebenarnya nama sebuah daerah tempat awal kalinya di
produksi produk wine jenis champagne tadi.
• Desain Industri

• Tata Letak Sirkuit Terpadu: mengenai masalah design juga

• Informasi Tertutup, termasuk rahasia dagang: resep, manajemen (bagaimana cara


produksinya mereka, dsb.)
BAB 9 – ISU ISU LAIN DALAM WTO

I. ISU-ISU YANG MENDAPAT PERHATIAN WTO


∙ Isu-Isu Singapura
∙ Perdagangan dan Lingkungan
∙ E-commerce
∙ Regionalisme

II. ISU PERDAGANGAN DAN LINGKUNGAN DI DALAM WTO


• WTO merupakan lembaga yang fokusnya pada perdagangan.
• Perdagangan internasional kerap kali bersinggungan dengan masalah lingkungan.
Ketika isu itu menyenggol masalah lingkungan maka akan memanggil WTO. WTO
sendiri tidak membuat standarisasi permasalahan lingkungan.
• Sejak 1994 WTO membentuk Committe on Trade and Environment (CTE). WTO
hanya akan fokus kepada masalah perdagangan dan tidak akan ikut campur dalam
kebijakan nasional atau internasional, serta menetapkan standar standar lingkungan
hidup.
• Namun terdapat Multilateral Environmental Agreements (MEA) di luar WTO
yang memiliki dampak terhadap perdagangan, misal:
o Montreal Protocol (masalah ozon),
o Basel Convention (transportasi limbah beracun),
o Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) (perdagangan
fauna langka).
• Persoalan terkait lingkungan hidup dan perdagangan adalah:
o meskipun kebijakan lingkungan hidup sangat penting, namun jangan sampai
ia menjadi alat proteksi dan diskriminasi perdagangan.

III. Isu Lingkungan Yang Terkait Perdagangan


• Penyelesaian sengketa perdagangan yang terkait lingkungan hidup: sedapat mungkin
diselesaikan di luar WTO bila pihak-pihak telah meratifikasi perjanjian lingkungan hidup
terkait
• Eco-labelling: WTO memastikan bahwa tidak ada proteksi terselubung dalam kebijakan
ini
• Tranparansi: anggota WTO harus melaporkan kebijakan lingkungan hidupnya. ∙
Perdagangan barang berbahaya (dangerous chemicals)
• Lingkungan hidup dan TRIPs: hal ini terkait dengan biological diversity, terutama terkait
lokasi atau negara yang menjadi sumber daya biologis yang digunakan dan pembagian
benefitnya.
• Barang Lingkungan (Environmental Goods): tuntutan agar environmental
goods dibebaskan atau dikurangi tarifnya memancing perdebatan bahwa hal ini hanya akan
menguntungkan negara maju

IV. Persetujuan WTO Terkait Lingkungan Hidup

• Non-diskriminasi: jangan sampai kebijakan lingkungan hidup


disalahgunakan sebagai kebijakan proteksi dan diskriminasi
• Kebijakan perdagangan barang dan jasa yang terkait perlindungan terhadap kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan dikeluarkan dari GATT dan GATS dalam kondisi
tertentu
• Kebijakan Sanitary dan Phytosanitary: mendukung pelestarian lingkungan hidup.
• Subsidi: WTO memperbolehkan subsidi terhadap produksi yang terkait
kebijakan lingkungan hidup
• Kekayaan lingkungan hidup: pemerintah dapat menolak paten bagi produk
yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup

V. REGIONALISME
• Regionalisme perdebatannya adalah mengenai apakah regionalisme akan
mendukung atau bertentangan dengan perdagangan multilateral WTO. Blok perdagangan
tidak boleh menjadi blok proteksi bagi non anggota.
• Pada tahun 1996 dibentuk Committe on Regional Trade Agreement guna mengkaji
apakah aturan perdagangan regional akan bertentangan dengan WTO.
• Apakah regionalisme mendukung atau bertentangan dengan perdagangan multilateral
WTO?
o Regionalisme seharusnya saling melengkapi dengan sistem
perdagangan multilateral WTO
o Blok perdagangan tidak boleh menjadi blok proteksi bagi non-anggota

VI. ISU SINGAPURA (SINGAPORE ISSUES)


• Isu yang muncul di dalam pertemuan di Singapore. Berhubungan dgn investasi
dan kebijakan pemerintah terkait kompetisi.
• Keterkaikan perdagangan dan investasi (Trade Related Investment): tentang hak dari
perusahaan PMA untuk menggunakan barang-barang impor sebagai input.
• Keterkaitan perdagangan dan kebijakan kompetisi (Trade and Competition Policy):
mengenai kebijakan pemerintah dalam mengatasi praktek monopoli. Persoalan
kompetisi dan investasi adalah sangat terkait.
• Transparansi dalam pengadaan oleh pemerintah (Transparency in
Government Procurement).
• Penyederhanaan prosedur perdagangan (Trade Facilitation)
• Terkait Kasus Google Tax sampai saat ini belum ada yang memperkarakan, tidak
ada yang membawa ke WTO.
• Mungkin karena pihak yg dikenakan pajak mengakui bahwa itu salah, google tax
itu memanfaatkan celah di dlm aturan perpajakan yang memang belum diatur,
terutama terkait dgn perusahaan2 yang investasinya&perdagangannya berkaitan dgn
elektronik.

VII. Electronic Commerce


• Isu mengenai pembebasan bea masuk bagi produk yang diperdagangkan melalui
transmisi elektronik
• Intinya adanya suatu ajuan u/membebaskan bea masuk bagi produk
yang diperdagangkan melalui transmisi elektronik.
• Pemerintah sekarang sedang menggodoki PPN (10%) untuk dinaikkan. PPN
akan dinaikkan diatas 10%, harga barang akan mahal, termasuk juga sembako.
BAB 10 - NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DALAM WTO DAN DOHA ROUND

I. WTO membantu negara berkembang dengan cara:


• persetujuan WTO memuat ketentuan khusus mengenai negara berkembang
• pembentukan Committee on Trade and Development (CTD) guna menangani isu
negara berkembang dalam WTO
• Sekertariat WTO menyediakn bantuan teknis bagi negara berkembang

II. Perlakuan khusus kepada negata berkembang dr WTO


• prinsip non resiprositas (ngr berkembang dikasih kemudaham buat tidak memberikan
perlakuan yg sama dengan perlakuan yg diberikaan negara maju)
• spesial and differential treatment (ada konsenzi khusus bagi ngr berkembang)
• tambahan waktu untuk memenuhi perjanjian WTO
• negara maju harus mau membuka pasar terhadap negara berkembang
• anggota2 WTO wajib melindungi kepentingan ngr berkembang (kyk norma)
• bantuan teknis bagi negara berkembang

III. Kendala yg di hadapi ngr berkembang di dlm perdagangan dlm wto


• penghapusan subsidi pertanian oleh negara2 eksportir pangan, JADI harga pangan di
negara berkembang jd naik
• kalo perwakilan negara berkembang ada di HQ Swiss akan jd problem lain
• negara maju masih suka menaikan tariff mereka (special & differential treatment jd
susah di terapkan)
• isu mengenai TRIPs dan Public Health: ketika TRIPs di berlakukan negara
berkembang kesulitan untuk bs bayar paten obat2an, krn yg bs riset obat2an ngr maju.
SOLUSInya adalah Compulsory Lisence yaitu lisensi untuk dpt menjual obat2an
paten tanpa perlu bayar paten
• Preference Erosion, konsensi bagi negara berkembang yg di berikan negara maju
dalam kerangka Generalised System of Preference (GSP), GSP bs di cabut oleh
negara maju kl dia anggep negara berkembang tsb udah ga berkembang lg (jd maju)
IV. DOHA ROUND
• adalah putaran perundingan dari Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke 4 WTO yang
menghasilkan Deklarasi Doha tahun 2001
• perundingan mengenai isu implementasi yang belum selesai
• Yang di bahas:
o perundingan mengenai akses pasar, masing masing negara maju maupun
berkembang.
o perundingan mengenai aturan WTO tentang dumping, subsidi, dan regional
trade agreement
o perundingan tentang pertanian
o perundingan tentang jasa
o perundingan tentang TRIPs

V. Prinsip dalam Perundingan Doha


• Single undertaking • Special & Differential
• Partisipasi Treatment
• transparansi • Sustainable Development

VI. Isu-isu Kontroversial dalam Doha Round


• Pertanian
• Non Agricultural Market Access (NAMA)
• Jasa

VII. Perundingan Pertanian di Doha


• AS dan EU mau pertahankan subsidi bagi petani tp mendorong negara
berkembang untuk buka pasar
• G10 (Swiss, Jepang, Norwegia, Korsel, Mauritius, Israel) ingin pertahanin subsidi
dan gamau buka pasar untuk produk pertanian, tapi yidak secara agresif memaksa
negara berkembang membuka pasar
• G20 dan Cairns Group (negara2 yg petani nya terbilang efisien (australia
contohnya)), mereka mau hapus subsidi negara maju dan meliberalisasi
perdagangan pertanian
• G33 (dikoordinasikan Indonesia), mereka melihat bahwa negra berkembang
jangan semua diliberalisasi (contoh indo berusaha agar beras ga di liberalisasi)
• ACP (Afri, Carribean, Pacific), mau ttp preference ttp diberikan negara maju ke
mereka

VIII. Perundingan NAMA

• Negara-negara maju dan beberapa negara berkembang menginginkan agar tarif dunia
diturunkan drastis bahkan dihapuskan.

• Sebagian negara berkembang ingin penurunan tarif lebih moderat.

• Isu mengenai formula penurunan tarif.

o Isu keterkaitan perundingan pertanian dan non pertanian. Negara berkembang


ingin keduanya dikaitkan sehingga progresnya akan lebih cepat,
sedangkan negara maju menginginkan keduanya terpisah

o AS, EU, Jepang, Swiss, dan sebagian negara maju serta beberapa
negara berkembang (Singapura, Cile, dan Kosta Rika) menginginkan
penurunan tarif progresif disemua negara termasuk negara berkembang. AS
malah menginginkan penghapusan semua tarif.

o Beberapa negara berkembang keberatan dengan usulan menghapus


semua tarif, bahkan Kelompok Afrika (African Group) bersikap hati-hati
terhadap liberalisasi produk industri.
IX. Perundingan Jasa

• negara maju menuntut negara berkembang membuka akses pasar mereka dan
membuat komitmen yang lebih tinggi
• negara berkembang keberatan (termasuk indo), pgn bukanya pelan2 ga secara
agresif
• negera berkembang memiliki kepentinagn besar terhadap akses pasar Mode 4
(Movement of Natural Person)
• negara maju lainnya ga perduli alasan negra berkembang terkait keamanan,
kualifikasi, dll
• Emegency Safeguard Measures: Negara berkembang mengatakan bahwa ESM
merupakan katup pengaman bila industri jasa domestik terancam dan bagian tak
terpisahkan dari GATS.

X. Bali Package

• Kebuntuan Doha Round terus berlanjut dalam perundingan-perundingan


WTO selanjutnya dan baru agak terbuka dalam KTM IX tahun 2013 di Bali
dengan dikeluarkannya Bali Package.
• Intinya kesepakatan untuk menurunkan tarif impor dan subsidi pertanian,
dengan tujuan mempermudah perdagangan negara berkembang dengan negara
maju.
• Poin pentingnya adalah Paket Bali membuka kembali jalan bagi
kelanjutan perundingan DDA (Doha Development Agenda).
BAB 11 – BILATERAL DAN REGIONAL TRADE AGREEMENT (AFTA & EU)

I. Dibutuhkannya kerjasama perdagangan adalah untuk menghilangkan hambatan-


hambatan perdagangan.
II. JENIS KERJASAMA PERDAGANGAN BILATERAL
• Bilateral Preferential Trade Agreement (PTA)
o adalah kerjasama perdagangan yang bersifat terbatas maksutnya tidak semua
produk dan penurunan tarifnya tidak mesti sampai 0%.
o Jadi kalo kerjasamanya perdagangan maka poinnya adalah menghilangkan
hambatan perdagangan karna tanpa kerjasama perdagangan kemungkinan
negara akan memberlakukan hambatan perdagangan kepada negara lain,
dengan adanya kerjasama perdagangan maka hambatan tersebut berusaha
dihilangkan.
o Kenapa dihilangkan? karna asumsinya jika hambatan dihilangkan maka volume
perdagangannya akan meningkat, ketika volume perdagangan meningkat maka
harga barang menjadi kompetitif artinya barang-barang impor akan menjadi
lebih murah.
o Contohnya Indonesia-Pakistan PTA, PTA ini didasari oleh kepentingan
Indonesia untuk mengimpor kelapa sawitnya ke Pakistan serta india, yang jika
tanpa PTA maka pasar kelapa sawit Indonesia di Pakistan akan direbut oleh
Malaysia karna kompetisi yang kuat.

• Bilateral Free Trade Agreement (FTA)


o adalah kesepakatan bilateral bahwa hambatan tarif perdagangan bilateral 0%
(penghilangan hambatan perdagangan),
o dalam arti lain perdagangan bebas untuk semua produk atau paling tidak semua
produk, kecuali produk yang di kecualikan dari kesepakatan.
o Jadi jika kalo memang dirasakan perlu bahwa volume perdagangan harus di 0
kan untuk semua produk yang diperdagangkan maka negara akan melaju
kepada FTA, dan FTA untuk semua produk kecuali yang dikeluarkan dari
kesepakatan tersebut. Contoh: US-Singapore FTA
• Bilateral Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)
o yaitu kerjasama bilateral komprehensif yang biasanya dia meliputi pergerakan
bebas barang, jasa, uang, dan orang (sector perdagangan).
o CEPA adalah bentuk yang lebih luas jika dibandingankan dengan PTA dan
FTA yang biasanya hanya berfokus kepada bentuk dan pelaksanannya
perdagangannya saja tetapi jika CEPA meliputi persoalan invenstasi, PMA,
pergerakan orang dan semacamnya. Contoh Indonesia-Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA), Indonesia-Australia CEPA, Indonesia-Chile
CEPA.

III. JENIS KERJASAMA PERDAGANGAN REGIONAL


• Bilateral Preferential Trade Agreement (PTA),
o mengenai pemberlakuan PTA di dalam kerjasama regional biasanya berupa
pejajakan atau tahapan awal sebelum menuju FTA yang lebih luas dan
menyeluruh sampai kepada 0%.
o Contoh dalam kasus ASEAN Common Effective Preferential Tariff (CEPT). Jadi
intinya PTA memang biasanya dirancang sebagai tahapan sebelum menuju FTA.
• Regional Free Trade Agreement
o yaitu kesepakatan regional bahwa hambatan tarif perdagangan terhadap
sesama anggota adalah 0% (dikawasan yang sama), namun untuk tarif
perdagangan terhadap selain anggota dikembalikan kepada masing-masing anggota
(berbeda-beda) Contoh AFTA, NAFTA.
o Jika ada negara kawasan yang merasa perlu untuk membangun proteksi (jika sudah
FTA) dari luar kawasan dengan berbagai alasan yang intinya RFTA adalah cara
yang paling efektif untuk meningkatnya pedagangan internal kawasan mereka yang
di sebut costum union.
• Custom Union
o yaitu kesepakatan regional bahwa tarif perdagangan dengan di luar anggota
diberlakukan seragam, namun untuk sesama anggota 0%.
o Namun untuk keluar kemudian diberlakukan Common Tariff atau tarif bersama jadi
kalo ada 10 negara akan memberlakukan tarif yang sama kepada siapapun mitra
eksternal mereka di dalam perdagangan. Contoh: European Single Market.
• Common Market atau pasar bersama,
o ciri khas nya adanya custom union, kemudian yang kedua membebaskan
pergerakan barang, jasa, uang dan orang.
o Namun opsi yang pertama bentuknya akan custom union atau tidak itu bersifat
opsional dan yang pasti dari common market itu adalah freedom of four (barang,
jasa, uang dan orang).
• Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP),
o yaitu kerjasama yang biasanya meliputi pergerakan uang barang jasa dan orang.
RCEP meliputi freedom of four atau barang, jasa, uang dan orang juga namun
tahapannya tidak sampai kepada common market. Contoh: APEC, RCEP

IV. DAMPAK DARI REGIONALISME EKONOMI, ADA DUA YAKNI:


• Trade Creation dia akan menciptakan perdagangan di dalam intra regional atau
sesama anggota,
o jadi ketika sebuah negara melakukan regionalism ekonomi sesama kawasan
maka akan terbentuk sebuah perdagangan. Karena hambatan perdagangan di
hilangkan maka makin banyak yang melakukan perdagangan.
• Trade Diversion adalah perdagangan yang tadinya keluar akan bergeser menjadi
ke dalam, trade diversion kemudian menjadi kekhawatiran oleh negara negara yang
tidak ikut kerjasama perdagangan tersebut.
o Hal ini karena trade diversion selain dengan pergeseran eksternal ke internal
juga bisa internal ke internal misal kita dagang dengan Malaysia namun begitu
produk yang sama diturunkan tarifnya ternyata Vietnam jadi lebih murah
akhirnya Indonesia berdagang bersama Vietnam.
V. REGIONALISME VS MULTILATERALISME
• Hal yang lain adalah perdebatan mengenai regional trade vs multilateral trade mengenai
apakah regionalism itu akan menjadi hambatan terhadap perdagangan multilateral atau
WTO?
o IYA, bila regionalisme menciptakan hambatan perdagangan terhadap negara
bukan anggota
o TIDAK, bila regionalism dianggap sebagai fondasi dari multilateralisme,
karena regionalism mempercepat dan memperkuat perdagangan bebas dalam
skala Kawasan

VI. EUROPEAN UNION


• SEJARAH EU:
o European Coal and Steel Community (ECSC) (1951)
o European Economic Community (EEC) (1957)
o European Community (1965)
o European Union (EU) pada 1992
• European Economic Community (EEC) (1957),
o disini membentuk Common Market, dimana hambatan perdagangan mulai
dihapuskan kemudian orang dan uang mulai dibebaskan,
o kemudian dijaman itu juga dari sejak awal Uni Eropa memang sudah Custom
Union dia punya yang namanya common external tariff, s
o elain itu dia juga punya Common Agriculture Policy untuk proteksi dan subsidi
dalam sector pertanian.
• European Community (EC) (1965) dia meluncurkan Single Market Program pada
tahun 1985
o sebenernya single market itu ya common market.
o Namun kemudian diartikan sebagai sebuah bentuk penegasan bahwa dalam
7 tahun ke depan perhambatan dalam perdagangan barang jasa dan uang
akan dihapuskan.
VII. EUROPEAN SINGLE MARKET
• Adalah jaminan bahwa empat sector (barang, jasa, uang dan orang) akan bisa
diaplikasikan dalam European Union.
• ESM memberlakukan custom union atau common external tariff terhadap barang
import ke EU.
• Di samping itu di dalam ESM ada program lain seperti; Common Agricultural Policy
(CAP) juga sangat protektif terhadap impor pangan dan memberlakukan subsidi bagi
petani-petani EU.
• Trade Policy di dalam EU pun memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan
ASEAN dimana ketika negara menjadi anggota EU maka seluruh urusan negosiasi
perdagangan dengan eksternal hanya dilakukan oleh European Commission
selaku eksekutifnya EU, jadi tidak ada satupun negara anggota yang melakukan
negosiasi bilateral dengan non EU.
• Dalam bentuk perdagangan European commisssion melakukan yang namanya
negosiasi, diplomasi kemudian mengatur dan mengurus dispute settlement.
Dalam WTO representasinya adalah uni eropa.

VIII. PROSEDUR PENGAJUAN FTA DENGAN EU


• Jika satu negara mau mengajukan perjanjian perdagangan dengan EU maka
prosesnya akan panjang,
o yang pertama konsultasi public
o impact assessment terhadap perusahaan dan konsumen
o pembicaraan antara komisioner dengan negara anggota
o meminta otorisasi kepada para menteri menteri negara anggota
o meminta tanda tangan dari council EU parlemen memutuskan bisa menerima
atau menolak
o (jika diterima) harus diratifikasi lagi oleh 27 negara. Sehingga ini membuat
kenapa perjanjian ASEAN EU FTA tidak pernah terealisasi.
IX. ASEAN FREE TRADE AREA
• AFTA ditandatangani tahun 1992 di Singapore
• AFTA tidak memiliki Common External Tariff
• Proses liberalisasi perdagangan dalam AFTA dilakukan bertahap melalui dua tahap
yaitu:
1. Pemberlakuan CEPT yang sebenarnya adalah PTA dalam tingkat ASEAN. Skema
Common Effective Preferential Tariff (CEPT) Scheme yaitu 0-5% dimana
merupakan skema pengurangan secara bertahap.
o Kategori yang masuk CEPT Scheme ada 4 kategorisasi barang yakni:
o Inclusion list yaitu daftar barang yang harus segera diliberalisasi sesuai
skema CEPT kemudian ada perbedaan tenggat waktu untuk ASEAN 6
dengan CLMV;
o Temporary Exclusion List (TEL) yaitu produk yang bersifat
sementara dan dikecualikan dari skema CEPT hingga periode tertentu;
o Sensitive List yaitu daftar produk sensitive yang diberikan periode
lebih Panjang untuk dikecualikan dari CEPT yaitu produk pertanian
yang belum diproses;
o General Exception: yaitu produk yang secara permanen dikeluarkan
dari skema perdagangan bebas dengan alasan keamanan nasional,
moral, kesehatan, dan barang arkeologi.

2. Penghapusan seluruh hambatan tarif dan non tariff,


• pada tahun 2015 untuk ASEAN 6 dan 2018 untuk CLMV.
• Artinya penghapusan secara menyeluruh yang dimana jika melakukan ekspor
didalam negara ASEAN tarifnya sudah dihapuskan kecuali produk general
exception.
X. MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
• Cita cita dari ASEAN kemudian meningkat untuk mewujudkan apa yang disebut
sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN.
• Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan single market atau pasar tunggal jadi
dia mendorong terjadinya pergerakan bebas namun dia tidak melakukan common
external tariff, esensinya (MISI) sama yaitu;
1). Pergerakan bebas yang terdiri dari barang, jasa, investasi, modal,
tenaga kerja.
2). Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadikan wilayahnya menjadi
wilayah yang kompetitif, dia mengatur kebijakan kompetisi di dalam
Kawasan, dia mengatur masalah perpajakan dsb
3). Masyarakat Ekonomi ASEAN melakukan pengembangan ekonomi
yang adil, inklusifitas yang berarti berurusan dengan UMKM.
4). Masyarakat Ekonomi ASEAN berusaha membangun integrasi
terhadap ekonomi global intinya MEA membangun bridging dengan
ekonomi eksternal dengan membangun ASEAN Economic FTA. Inti
gagasannya adalah MEA ingin membentuk sebuah pasar tunggal di
Kawasan
• Diantara tiga pilar ASEAN (masyrakat keamana, masyarakan ekonomi dandan
masyarakat social budaya) maka yang paling cepat progress nya yaitu
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Indicator yang mencapai tujuannya lebih dulu
ada MEA. Hampir di semua kawasan pun yang menjadi pendorong utama yang
progressive pasti ekonomi.
BAB 12 – INTER-REGIONAL TRADE AGREEMENT (APEC, TPP, & RCEP)
I. Definisi
• secara definisi dapat diartikan proses perluasan
o (widening => anggotanya bertambah/Mencakup kerjasama diluar
kawasan/kerjasamanya di perintens)
• dan perdalaman
o (deepening=> programnya dibuat lebih detail, spesifek, aplikatif untuk di
jalankan) interaksi politik, ekonomi dan masyarakat antar kawasan
internasional (Roloff).
• secara fenomena interegionalism dilihat sebagai suatu jembatan yang menjembatani
antara fenomena regionalism dan fenomena multirateralisme.
• Bentuk perluasan dari regionalism adalah interegionalism. Inter ragionalism
merupakan fenomena yang cendrung baru, fenomena ini baru marak dikenal di era
90an.

II. 3 konsep terkait regionalism;


• inter regionalism, transregionalisme dan hybrid interregionalism.
o Perbedaannya terletak dari model kerjasamanya
o Interegionalism mencoba menghubungan antara organisasi dengan organisasi
lintas kawasan misalnya ASEAN ke EU.
o Transregionalism adalah kerjasamanya merupakan negara secara individual,
kerjasamanya adalah negara-negara yang ada di 2 kawasan, tanpa melibatkan
organisasi kawasannya.
o Hybrid interegionalism adalah kerjasama organisasi regional kepada negara lain
diluar kawasan, contohnya ASEAN+3.
• Yulius Purwadi membagi interegionalism sebagai berikut; [TABEL PPT]
o Ada yang model kerjasamanya dari organisasi ke organisasi (interegionalism
organisasi keorganisasi)
o ada lagi yang berbentuk organisasi regional kepada kelompok yang ada dialam
satu region (regional group = biasanya tidak terlalu formal hanya beberapa
negara di kawasan tertentu) yang disebut sebagai organization to group
interegionalism.
o Ada lagi yang berbentuk regional group ke regional group, jadi kelompok yang
ada di satu kawasan kepada kelompok lain di kawasan lain tetapi tidak individu
dan organisasi.
o Yang lain adalah organisasi inter regional yang beranggotakan negara dari
2 kawasan. Yang terakhir ada, organisasi regional kepada negara yang biasa
disebut sebagai hybrid interregional.

III. CONTOH FTA ANTAR KAWASAN


• Interegionalism
o Contohnya adalah ASEAN-EU FTA,
▪ meskipun kerjasamanya sedang di pending namun ini merupakan upaya
dari ASEAN untuk melakukan FTA dengan EU.
• Transregionalism
o Contohnya adalah APEC, TPP, RCEP.
• Hybrid
o Contohnya adalah Singapore-EU FTA, Vietnam-EU FTA, ASEAN-China
FTA (negara dengan organisasi).

IV. APEC
• adalah kerjasama ekonomi di kawasan asia pasifik.
• Sekertariat di SG, lahir tahun 1989 di Australia
• Asal mula lahirnya adalah politik dagang karena merasa terancam (terutama AS dan
australia) dengan penguatan Uni Eropa menjadi block perdagangan regional yang
berpotensi untuk kehilangan pasar mereka di eropa karena adanya uni eropa (trade
diversion), sehingga kemudian dibentuklah APEC.
• Ketika negara-negara merasa terancam UE yang menghambat pasar mereka di eropa,
negara-negara ini (Australia dan AS) menggagaskan ide untuk membentuk APEC yang
mengincar pasar asia.
• APEC persoalannya adalah:
o progresnya yang relative lamban, konkrit dari APEC ini dipertanyakan.
o selain itu, meskipun negara yang terlibat negara yang okay tapi progressnya
lambat.
o secara perdagangan misalnya dibidang perdagangan dari tahun 2006 APEC
telah memprakarsai FTA untuk kawasan asia pasifik tetapi tidak kunjung
terelasasi. (Hal ini didasari karena anggotanya yang beranggam)
o Program APEC banyak tetapi tujuan konkritnya tidak jelas. Sehingga memicu
muncul pada akhirnya bentuk kerjasama baru yang anggotanya lebih terbatas
yang di sebut Trans-Pacific Partnership (TPP).

V. TRANS PACIFIC PARTNERSHIP (TPP)


• TPP adalah kerjasama perdagangan bebas yang beranggotakan Australia, Brunei,
anada Chile, Japan, Malaysia, Mexico, Newzealand, Peru, Singapore, Vietnam dan US.
• Pembentukan TPP memiliki misi perdagangan bebas.
• Dittd tahun 2010 tp gapernah terjadi, trs AS mundur jd potensi TPP buat gagal
• Tahun 2018 negara-negara lain yang menyepakati untuk lanjut kerjasama ini
menghasilakan kesepaktan baru yang disebut comprehensive and progressive
agreement for trans-pacific partnership.

VI. RCEP (Regional Comprehensive Econic Partnership)


• Merupakan proposal kerjasama perdagangan bebas antara 10 negara ASEAN + Australia
+ china + Jepang + New Zealand + Korea selatan. Di mulai di ASEAN Summit di
Kamboja, 2012
• Alasan utama mereka mau untuk bekerjasama dalam perdagangan bebas karena mereka
sudah menjalin kerjasama-kerjasama sebelumnya.
• Beberapa negara anggota ini sudah menjalin FTA meskipun tidak semua.
• ASEAN percaya diri dalam RCEP dibanding TPP karena negara-negara ini merupakan
mitra lamanya ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai