Anda di halaman 1dari 12

BAB 8 – PERSETUJUAN DALAM WTO (PERJANJIAN – PERJANJIAN)

I. Karakteristik susunan Perjanjian WTO

∙ Prinsip2 umum (GATT, GATS, TRIPs):


∙ Annex (lampiran): berisi persyaratan2 khusus dari beberapa sektor (memperjelas dr
prinsip2 umum yang ada dlm gatt, gats, trips tsb.)
∙ Daftar/jadwal terperinci komitmen negara anggota untuk mengizinkan barang atau
jasa asing masuk pasar domestic:
o Dalam GATT komitmennya berbentuk tarif yang mengikat (binding tariff)
untuk barang dan kombinasi tarif serta kuota untuk produk pertanian.
o Dalam GATS komitmennya tergantung pada banyaknya sektor jasa untuk
asing yang dibuka

II. General Agreement on Tariff and Trade (GATT)

• Mengenai perdagangan barang&jasa

• Penjanjian dalam GATT:

o Pertanian o Pre-shipment Inspection


o Sanitary and Phytosanitary o Rules of Origin
o Tekstil and Clothing o Import Licencing
o Standar produk o Subsidies and Countervailing
Measures
o Tindakan investeasi yang
terkait perdagangan (TRIMS) o Safeguard measure
o Custom Valuation Methods

III. TARIF

• Tariff adalah pajak masuk terhadap barang impor.

• Kalau misalnya ada 1 negara yang merasa ekonominya terancam (salah satu sektor industri
tertentu) dia bisa menaikkan di atas binding tariff dengan minta/menegosiasikan apa yang
disebut dengan safe guard measures untuk sektor industri tertentu.

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


• Tapi ada kompensasi lain dimana misalnya dia safe guard u/ produk tekstil tp dia hrs
kasih kompensasi lain seperti membuka di sektor lain. Safe guard ada tempo&jangka
waktu tertentu.

• Binding tariff wto (negara maju 99%, berkembang 70%an).

IV. Agreement on Agriculture (AoA)

• Salah satu isu kontroversial di GATT

• Meliputi:

o Tarifikasi produk pertanian: mengubah kuota dan hambatan lain ke dalam


sistem tarif. Tarifikasi akan memastikan adanya kepastian impor dan tidak
adanya pelarangan. Tarifikasi akan mengacu kepada sistem “kuota tarif”
yaitu pengenaan tarif yang lebih tinggi bila melampaui batas kuota.

o Subsidi ekspor pertanian: dilarang kecuali dimasukkan dalam daftar


komitmen untuk dikurang secara bertahap

o Subsidi domestik: Menjadi dilema bagi pemerintah karena subsidi


domestik kerap kali dibutuhkan oleh petani miskin, pembangunan pedesaan,
dan infrastruktur pertanian. Maka dibedakan antara yang memiliki pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap produksi. Yang memiliki pengaruh langsung
harus dihilangkan.

o Sanitary and Phytosanitary (SPS): diperboleh menggunakan standar


yang berbeda-beda namun harus diberitahukan kepada WTO. WTO dalam hal
ini mengacu kepada Codex Alimentarius Commission (pangan), The
International Office of Epizooties (hewan ternak), dan International Plant
Protection Convention (tanaman)

o Negara Berkembang Terbelakang dan Negara Yang Tergantung Impor


Pangan: mereka kebalikannya justru tergantung pada impor pangan murah

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


dengan kata lain mereka justru membutuhkan impor pangan yang tersubsidi.
Solusinya adalah dalam skema bantuan pangan atau pertanian.

V. Persetujuan Bidang Tekstil

• Kenapa tekstil?

o Karena tekstil tempat org cari makan baik negara maju maupun berkembang,
tekstil lebih kepada buruh pabrik tekstilnya.

• Awalnya diatur dalam Multifibre Arrangement (MFA) namun sejak Putaran Uruguay
digantikan oleh Agreement on Textiles and Clothing (ATC). ∙ Persoalan yang
mendominasi adalah sistem kuota impor tekstil. Untuk itu sistem ini harus dihapuskan.

• Ada empat jenis produk yang diintegrasikan sistem WTO: benang (tops and yarn), serat
bahan (fabric), made-up textile products, dan pakaian jadi (clothing). ∙ Pembentukan
Textile Monitoring Body (TMB):

VI. General Agreement on Services (GATS)

• GATS ini merupakan sektor jasa.

• Kegiatan jasa dalam GATS di kelompokkan:

o Cross Border Supply atau Pasok Lintas Batas, misal hubungan telpon internasional

o Consumption Abroad atau Konsumsi di Luar Negeri, yaitu badan usaha


yang menggunakan jasa di negara lain, misal: pariwisata (travel agent).

o Commercial Presence atau Kehadiran Komersial, yaitu perusahaan asing


yang membuka cabang di negara lain, misal bank asing membuka cabang di
negara lain.

o Presence of Natural Persons atau Kehadiran Manusia Secara Nyata, yaitu individu
yang memberikan jasa di luar negeri, misal: peragawati peragaan di luar negeri,
misalnya artis, konsultan something di hire di luar negeri

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


VII. Prinsip GATS

• Most Favoured Nations • Komitmen spesifik: yaitu


komitmen yang dimuat dalam
• National Treatment
suatu jadwal
• Tranparansi
• Peraturaan jasa nasional yang
objektif dan akuntabel

• Pengakuan: pemberlakuan standar kualifikasi jasa tertentu diperbolehkan dengan


syarat MFN dan dilaporkan ke WTO.

• Pembayaran dan transfer internasional: pemerintah tidak boleh membatasi transfer


uang keluar negeri atas pembayaran suatu jasa

• Liberalisasi progresif: melalui perundingan WTO lebih lanjut

VIII. Sektor-sektor jasa dalam GATS

1. Jasa angkutan udara


2. Jasa Keuangan
3. Perpindahan Manusia (Movement of Natural Person)
4. Telekomunikasi
5. Lalu ada sektor lain yang juga sedangkan dirundingkan yaitu transportasi laut

IX. TRADE RELATED ASPECTS OF INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS


(TRIPS)

• Disebut juga Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)

• Dasarnya bahwa pemikiran dan pengetahuan merupakan bagian penting dari perdagangan
internasional karena ia dapat dikomersialkan karena memiliki nilai dan kreatifitas. Contoh
penemuan, buku, rekaman musik, film, perangkat lunak, merek, dll

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


• Selama ini ada World Intellectual Property Organization (WIPO), yang merupakan badan
khusus PBB tapi dianggap kurang memiliki kekuatan memaksa secara nasional; WIPO
dirasa kurang.

• Maka hasil dari Uruguay Round dibentuklah Agreement on TRIP

X. Persetujuan dalam TRIPS


• Penegakan hukum HKI
• Prinsip-prinsip dasar
perdagangan dan persetujuan • Penyelesaian sengketa

HKI • Pengaturan khusus selama masa

• Perlindungan HKI transisi

XI. Bentuk-bentuk Kekayaan Intelektual

• Hak cipta: ketika kita menciptakan sesuatu (buku, musik, film). Hak
yang diperoleh ketika kita menciptakan sesuatu.
• Paten: terkait dgn penemuan, misalnya: kita menemukan vaksin covid maka
itu dipatenkan.
o Kalau itu dipatenkan maka siapapun yang nanti menggunakan formulanya, dia
bisa mengakses dengan membayar patennya ke kita. Begitu pula dengan hak
cipta.
• Merek Dagang/Jasa: contoh; starbucks, bakmi gm. Tidak boleh memakai itu tanpa
meminta izin atau pun membayar (buka franchise)
• Indikasi Geografis: nama produk yang nempel dengan geografis/wilayah tertentu.
o contohnya champagne itu sebenarnya nama sebuah daerah tempat awal kalinya di
produksi produk wine jenis champagne tadi.
• Desain Industri

• Tata Letak Sirkuit Terpadu: mengenai masalah design juga

• Informasi Tertutup, termasuk rahasia dagang: resep, manajemen (bagaimana cara


produksinya mereka, dsb.)

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


BAB 9 – ISU ISU LAIN DALAM WTO

I. ISU-ISU YANG MENDAPAT PERHATIAN WTO


∙ Isu-Isu Singapura
∙ Perdagangan dan Lingkungan
∙ E-commerce
∙ Regionalisme

II. ISU PERDAGANGAN DAN LINGKUNGAN DI DALAM WTO


• WTO merupakan lembaga yang fokusnya pada perdagangan.
• Perdagangan internasional kerap kali bersinggungan dengan masalah lingkungan.
Ketika isu itu menyenggol masalah lingkungan maka akan memanggil WTO. WTO
sendiri tidak membuat standarisasi permasalahan lingkungan.
• Sejak 1994 WTO membentuk Committe on Trade and Environment (CTE). WTO
hanya akan fokus kepada masalah perdagangan dan tidak akan ikut campur dalam
kebijakan nasional atau internasional, serta menetapkan standar standar lingkungan
hidup.
• Namun terdapat Multilateral Environmental Agreements (MEA) di luar WTO
yang memiliki dampak terhadap perdagangan, misal:
o Montreal Protocol (masalah ozon),
o Basel Convention (transportasi limbah beracun),
o Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) (perdagangan
fauna langka).
• Persoalan terkait lingkungan hidup dan perdagangan adalah:
o meskipun kebijakan lingkungan hidup sangat penting, namun jangan sampai
ia menjadi alat proteksi dan diskriminasi perdagangan.

III. Isu Lingkungan Yang Terkait Perdagangan


• Penyelesaian sengketa perdagangan yang terkait lingkungan hidup: sedapat mungkin
diselesaikan di luar WTO bila pihak-pihak telah meratifikasi perjanjian lingkungan hidup
terkait

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


• Eco-labelling: WTO memastikan bahwa tidak ada proteksi terselubung dalam kebijakan
ini
• Tranparansi: anggota WTO harus melaporkan kebijakan lingkungan hidupnya. ∙
Perdagangan barang berbahaya (dangerous chemicals)
• Lingkungan hidup dan TRIPs: hal ini terkait dengan biological diversity, terutama terkait
lokasi atau negara yang menjadi sumber daya biologis yang digunakan dan pembagian
benefitnya.
• Barang Lingkungan (Environmental Goods): tuntutan agar environmental
goods dibebaskan atau dikurangi tarifnya memancing perdebatan bahwa hal ini hanya akan
menguntungkan negara maju

IV. Persetujuan WTO Terkait Lingkungan Hidup

• Non-diskriminasi: jangan sampai kebijakan lingkungan hidup


disalahgunakan sebagai kebijakan proteksi dan diskriminasi
• Kebijakan perdagangan barang dan jasa yang terkait perlindungan terhadap kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan dikeluarkan dari GATT dan GATS dalam kondisi
tertentu
• Kebijakan Sanitary dan Phytosanitary: mendukung pelestarian lingkungan hidup.
• Subsidi: WTO memperbolehkan subsidi terhadap produksi yang terkait
kebijakan lingkungan hidup
• Kekayaan lingkungan hidup: pemerintah dapat menolak paten bagi produk
yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup

V. REGIONALISME
• Regionalisme perdebatannya adalah mengenai apakah regionalisme akan
mendukung atau bertentangan dengan perdagangan multilateral WTO. Blok perdagangan
tidak boleh menjadi blok proteksi bagi non anggota.
• Pada tahun 1996 dibentuk Committe on Regional Trade Agreement guna mengkaji
apakah aturan perdagangan regional akan bertentangan dengan WTO.

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


• Apakah regionalisme mendukung atau bertentangan dengan perdagangan multilateral
WTO?
o Regionalisme seharusnya saling melengkapi dengan sistem
perdagangan multilateral WTO
o Blok perdagangan tidak boleh menjadi blok proteksi bagi non-anggota

VI. ISU SINGAPURA (SINGAPORE ISSUES)


• Isu yang muncul di dalam pertemuan di Singapore. Berhubungan dgn investasi
dan kebijakan pemerintah terkait kompetisi.
• Keterkaikan perdagangan dan investasi (Trade Related Investment): tentang hak dari
perusahaan PMA untuk menggunakan barang-barang impor sebagai input.
• Keterkaitan perdagangan dan kebijakan kompetisi (Trade and Competition Policy):
mengenai kebijakan pemerintah dalam mengatasi praktek monopoli. Persoalan
kompetisi dan investasi adalah sangat terkait.
• Transparansi dalam pengadaan oleh pemerintah (Transparency in
Government Procurement).
• Penyederhanaan prosedur perdagangan (Trade Facilitation)
• Terkait Kasus Google Tax sampai saat ini belum ada yang memperkarakan, tidak
ada yang membawa ke WTO.
• Mungkin karena pihak yg dikenakan pajak mengakui bahwa itu salah, google tax
itu memanfaatkan celah di dlm aturan perpajakan yang memang belum diatur,
terutama terkait dgn perusahaan2 yang investasinya&perdagangannya berkaitan dgn
elektronik.

VII. Electronic Commerce


• Isu mengenai pembebasan bea masuk bagi produk yang diperdagangkan melalui
transmisi elektronik
• Intinya adanya suatu ajuan u/membebaskan bea masuk bagi produk
yang diperdagangkan melalui transmisi elektronik.
• Pemerintah sekarang sedang menggodoki PPN (10%) untuk dinaikkan. PPN
akan dinaikkan diatas 10%, harga barang akan mahal, termasuk juga sembako.

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


BAB 10 - NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DALAM WTO DAN DOHA ROUND

I. WTO membantu negara berkembang dengan cara:


• persetujuan WTO memuat ketentuan khusus mengenai negara berkembang
• pembentukan Committee on Trade and Development (CTD) guna menangani isu
negara berkembang dalam WTO
• Sekertariat WTO menyediakn bantuan teknis bagi negara berkembang

II. Perlakuan khusus kepada negata berkembang dr WTO


• prinsip non resiprositas (ngr berkembang dikasih kemudaham buat tidak memberikan
perlakuan yg sama dengan perlakuan yg diberikaan negara maju)
• spesial and differential treatment (ada konsenzi khusus bagi ngr berkembang)
• tambahan waktu untuk memenuhi perjanjian WTO
• negara maju harus mau membuka pasar terhadap negara berkembang
• anggota2 WTO wajib melindungi kepentingan ngr berkembang (kyk norma)
• bantuan teknis bagi negara berkembang

III. Kendala yg di hadapi ngr berkembang di dlm perdagangan dlm wto


• penghapusan subsidi pertanian oleh negara2 eksportir pangan, JADI harga pangan di
negara berkembang jd naik
• kalo perwakilan negara berkembang ada di HQ Swiss akan jd problem lain
• negara maju masih suka menaikan tariff mereka (special & differential treatment jd
susah di terapkan)
• isu mengenai TRIPs dan Public Health: ketika TRIPs di berlakukan negara
berkembang kesulitan untuk bs bayar paten obat2an, krn yg bs riset obat2an ngr maju.
SOLUSInya adalah Compulsory Lisence yaitu lisensi untuk dpt menjual obat2an
paten tanpa perlu bayar paten
• Preference Erosion, konsensi bagi negara berkembang yg di berikan negara maju
dalam kerangka Generalised System of Preference (GSP), GSP bs di cabut oleh
negara maju kl dia anggep negara berkembang tsb udah ga berkembang lg (jd maju)

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


IV. DOHA ROUND
• adalah putaran perundingan dari Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke 4 WTO yang
menghasilkan Deklarasi Doha tahun 2001
• perundingan mengenai isu implementasi yang belum selesai
• Yang di bahas:
o perundingan mengenai akses pasar, masing masing negara maju maupun
berkembang.
o perundingan mengenai aturan WTO tentang dumping, subsidi, dan regional
trade agreement
o perundingan tentang pertanian
o perundingan tentang jasa
o perundingan tentang TRIPs

V. Prinsip dalam Perundingan Doha


• Single undertaking • Special & Differential
• Partisipasi Treatment
• transparansi • Sustainable Development

VI. Isu-isu Kontroversial dalam Doha Round


• Pertanian
• Non Agricultural Market Access (NAMA)
• Jasa

VII. Perundingan Pertanian di Doha


• AS dan EU mau pertahankan subsidi bagi petani tp mendorong negara
berkembang untuk buka pasar
• G10 (Swiss, Jepang, Norwegia, Korsel, Mauritius, Israel) ingin pertahanin subsidi
dan gamau buka pasar untuk produk pertanian, tapi yidak secara agresif memaksa
negara berkembang membuka pasar

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


• G20 dan Cairns Group (negara2 yg petani nya terbilang efisien (australia
contohnya)), mereka mau hapus subsidi negara maju dan meliberalisasi
perdagangan pertanian
• G33 (dikoordinasikan Indonesia), mereka melihat bahwa negra berkembang
jangan semua diliberalisasi (contoh indo berusaha agar beras ga di liberalisasi)
• ACP (Afri, Carribean, Pacific), mau ttp preference ttp diberikan negara maju ke
mereka

VIII. Perundingan NAMA

• Negara-negara maju dan beberapa negara berkembang menginginkan agar tarif dunia
diturunkan drastis bahkan dihapuskan.

• Sebagian negara berkembang ingin penurunan tarif lebih moderat.

• Isu mengenai formula penurunan tarif.

o Isu keterkaitan perundingan pertanian dan non pertanian. Negara berkembang


ingin keduanya dikaitkan sehingga progresnya akan lebih cepat,
sedangkan negara maju menginginkan keduanya terpisah

o AS, EU, Jepang, Swiss, dan sebagian negara maju serta beberapa
negara berkembang (Singapura, Cile, dan Kosta Rika) menginginkan
penurunan tarif progresif disemua negara termasuk negara berkembang. AS
malah menginginkan penghapusan semua tarif.

o Beberapa negara berkembang keberatan dengan usulan menghapus


semua tarif, bahkan Kelompok Afrika (African Group) bersikap hati-hati
terhadap liberalisasi produk industri.

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA


IX. Perundingan Jasa

• negara maju menuntut negara berkembang membuka akses pasar mereka dan
membuat komitmen yang lebih tinggi
• negara berkembang keberatan (termasuk indo), pgn bukanya pelan2 ga secara
agresif
• negera berkembang memiliki kepentinagn besar terhadap akses pasar Mode 4
(Movement of Natural Person)
• negara maju lainnya ga perduli alasan negra berkembang terkait keamanan,
kualifikasi, dll
• Emegency Safeguard Measures: Negara berkembang mengatakan bahwa ESM
merupakan katup pengaman bila industri jasa domestik terancam dan bagian tak
terpisahkan dari GATS.

X. Bali Package

• Kebuntuan Doha Round terus berlanjut dalam perundingan-perundingan


WTO selanjutnya dan baru agak terbuka dalam KTM IX tahun 2013 di Bali
dengan dikeluarkannya Bali Package.
• Intinya kesepakatan untuk menurunkan tarif impor dan subsidi pertanian,
dengan tujuan mempermudah perdagangan negara berkembang dengan negara
maju.
• Poin pentingnya adalah Paket Bali membuka kembali jalan bagi
kelanjutan perundingan DDA (Doha Development Agenda).

CATATAN UAS PERDAGANGAN - ARAA

Anda mungkin juga menyukai