Anda di halaman 1dari 9

Lomba Karya Tulis

JUDUL PROGRAM

EFISIENSI TAHFIZ AL-QUR’AN BERBASIS AUDIO VISUAL PADA


SISWA KELAS 1 SD AL-ANWAR KOTA PASURUAN

BIDANG KEGIATAN:
KARYA TULIS ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan Oleh:
Nama : M. ROFIUD DAROJAT
SD AL-ANWAR
JL. KH. WACHID HASYIM NO.169 KEBONSARI
PANGGUNGREJO KOTA PASURUAN
2023

EFISIENSI TAHFIZ AL-QUR’AN BERBASIS AUDIO VISUAL PADA


SISWA KELAS 1 SD AL-ANWAR KOTA PASURUAN
M.Rofiud Darojat
oviuchiha64@gmail.com

ABSTRAK: Masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan watak ideal


seorang anak. Pada masa itu mereka mudah menerima apa saja
yang ia tangkap dalam indera penglihatannya. Maka semestinya
gambar yang banyak dilihat oleh anak ialah tulisan bacaan al-
Qur’an. SD AL-ANWAR mempunyai program tahfiz al-Qur’an,
dalam penerapannya menggunakan media audio visual pada
siswa-siswi kelas 1. Demikian itu terbukti efisien bagi siswa-
siswi kelas 1 yang masih belum dapat membaca tulisan al-
Qur’an, bisa menghafalkan dengan mendengar, melihat, dan
mengikuti video surah Al-Qur’an yang ditayangkan, dan
selanjutnya dihafalkan oleh para siswa-siswi tersebut.
Kata Kunci: Efisiensi, Tahfiz al-Qur’an, Audio

PENDAHULUAN

Di antara pendidikan yang diberikan pada anak, pendidikan paling mulia


yang dapat diberikan orang tua ialah pendidikan al-Qur’an. Ditekankannya
memberikan pendidikan al-Qur’an pada anak-anak berlandaskan pemikiran bahwa
masa kanak-kanak adalah masa pembentukan watak ideal. Pada masa itu mereka
mudah menerima apa saja gambar yang dilukiskan kepadanya, diperlukan
pendidikan membaca al-Qur’an sejak dini.1

Lebih lanjut menurut Abdulwaly, jika berkaitan dengan anak usia dini, ia
lebih setuju jika seorang dibimbing untuk terlebih dahulu menghafal al-Qur’an
sebelum mempelajari ilmu-ilmu lainnya, mengingat bahwa anak-anak seusia
mereka belum bisa diajak berpikir secara sempurna. Karenannya, hafalan menjadi
materi pendidikan terpenting bagi mereka. Bahkan hafalan al-Qur’an akan
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kecerdasan mereka.2

Menghafal ayat al-Qur’an tentu tidak serta merta dimulai tanpa melalui
proses pembelajaran dasar-dasar al-Qur’an. Pembelajaran yang dimaksud dimulai
dari mengetahui huruf-huruf sampai pada kemampuan membaca al-Qur’an
dengan menggunakan ilmu Tajwid. Metode ini yang sering dilakukan oleh para
uztaz maupun uztazah dalam pembelajaran al-Qur’an kepada murid-muridnya.
Seorang anak ketika ingin menghafalkan al-Qur’an terlebih dahulu membaca
berkali-kali dan terus mengulanginya, maka dari itu tentunya ia sudah bisa
membaca al-Qur’an dengan lancar dikarenakan sudah mengetahui huruf-huruf dan
tatacara membaca al-Qur’an.

Proses demikian itu menurut peneliti memerlukan waktu lama bagi


seorang anak yang ingin menghafalkan al-Qur’an. Modern kini, telah berkembang
media digital sebagaimana sudah digandrungi oleh anak zaman sekarang. Dari
media digital berbasis audio visual yang mana memunculkan gambar yang
menarik dan suara berupa video tentunya akan membuat anak menghafal tanpa
terlebih dahulu mengenal huruf-huruf dan tatacara membaca al-Qur’an. Dan
terlebih lagi anak menjadi tidak bosan dan menyenangkan. Maka, menurut
peneliti lebih efisien waktu yang digunakan oleh anak menggunakan media audio
visual dalam menghafalkan al-Qur’an.

Dari latarbelakang demikian, peneliti mengobservasi siswa-siswi kelas 1


di SD AL-ANWAR sebagai obyek pada penelitian ini, Observasi awal yang
dilakukan peneliti yaitu mengamati anak ketika menghafal Al-Qur’an dengan
1
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai al-Qur’an, (Depok:
Gema Insani Press, 2004), 88.
2
Abdulwaly, 40 Alasan Anda Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2017), 116.
menggunakan media audio visual, melihat bagaimana efektivitas penggunaan
media audio visual dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an pada siswa-siswi kelas
1 di SD AL-ANWAR. Selain mengamati, peneliti juga memperhatikan guru
dalam melakukan penggunaan metode ketika menghafal Al-Qur’an didalam kelas.
Serta melihat minat dan ketertarikan siswa-siswi ketika menghafal dengan
menggunakan media audio visual.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini


juga termasuk penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan
data sebagaimana penelitian lapangan yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dari data yang diperoleh tersebut, selanjutnya akan dianalisis
dengan analisis model Miles and Huberman.3

Peneliti memilih lokasi penelitian SD Al-ANWAR yang mempunyai


program tahfiz al-Qur’an dan selanjutnya fokus pada siswa-siswi kelas 1.

PEMBAHASAN

SD AL-ANWAR sebagai lembaga pendidikan Islam yang mempunyai


program tahfiz al-Qur’an dan BTQ (Baca Tulis al-Qur’an) sebagai salah satu
program unggulannya. Dan sekolah ini menerapkan full day school yakni
pembelajaran mulai pagi hari sampai sore hari.

Visi dan Misi SD AL-ANWAR diperoleh dari dokumen maupun data


sekolah, sebagai berikut;

Visi Sekolah; Pembentukan karakter dasar ke-Islaman yang berhaluan


Ahlussunah Wal Jama’ah dan kebangsaan serta pengembangan kecendekiaan
anak yang berakhlaqul karimah.

Misi Sekolah:

3
Aktivitas dalam analisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Lihat, Abd. Hadi, Penelitian Kualitatif Studi
Fenomenologi, Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi, (Banyumas: Pena Persada,
2021), 74.
1. Menumbuhkan ketaatan kepada Allah SWT, rasa cinta kepada
Rasulullah SAW, serta keluarga dan para sahabatnya;
2. Menumbuhkembangkan rasa bakti kepada orang tua, guru, dan rasa
cinta kepada diri sendiri, bangsa dan negara serta lingkungan;
3. Menumbuhkan ilmu pengetahuan dasar dalam rangka menghasilkan
lulusan yang siap melanjutkan jenjang Sekolah Menengah disamping
menumbuhkembangkan kecendekiaan yang berakhlaqul karimah.

WAKTU KEGIATAN

06.30 – 06.45 Sholat Dhuha Berjama’ah

06.45 – 07.00 Muraja’ah Juz 30 (Sesuai Target Hafalan)

07.00 – 08.00 Tahfidz (Sesuai Target Hafalan)


Pembelajaran BTQ (Baca Tulis al-Qur’an)

08.00 – 08.30 Istirahat

08.30 – 11.30 KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

11.30 – 12.00 Sholat Dzuhur Berjama’ah (Menyusaikan Masuk


Sholat Dzuhur)

12.00 – 12.30 Istirahat

12.30 – 14.45 KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

14.45 – 15.00 Pembacaan Aqidatul ‘Awam


Tabel Jadwal Kegiatan Aktif Hari Senin Sampai Hari Jumat

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti temui pada siswa-siswi kelas 1


SD AL-ANWAR dalam menghafalkan al-Qur’an menggunakan media audio
visual. Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan
menghafal pada siswa-siswi yaitu dengan cara guru menampilkan sebuah
tayangan video surah yang akan dihafalkan oleh anak melalui proyektor yang
kemudian dilihat bersama oleh siswa-siswi. Ketika video ditampilkan anak terlihat
sangat senang dan bersemangat melihat gambar yang ditampilkan, saat anak
antusias melihat gambar maka guru juga ikut melafalkan surah tersebut.

Observasi tersebut juga didukung dari penyampaian informan oleh guru


BTQ kelas 1 SD AL-ANWAR yang menyampaikan:
“Penggunaan media pembelajaran audio visual dalam meningkatkan
kemampuan menghafal Al-Qur’an pada siswa-siswi dilakukan secara rutin
setiap paginya mulai jam 07.00 setelah shalat dhuha berjama’ah. Kegiatan
awal guru mengucapkan salam dan memimpin doa, setelah penayangan
video menggunakan proyektor. Penggunaan media audio visual di dalam
kelas yaitu dengan menampilkan video animasi yang disukai siswa-siswi
serta lantunan surah akan dihafalkan oleh siswa-siswi. Ketika video
diputar akan terlebih dahulu melihat dan mendengarkan lantunan ayat
demi ayat yang diputar. Setelah itu guru akan melafalkan ayat yang sudah
didengar anak dan anak akan ikut membacanya, tetapi media yang
digunakan sepertinya kurang efektif terlihat ketika menampilkan tayangan
video media yang digunakan tidak terlihat dengan jelas”.4
Pembelajaran ini setiap harinya diterapkan oleh guru BTQ kelas 1 SD AL-
ANWAR, dengan dipahami detail tahap pembelajarannya sebagai berikut;

Pertama, salam dan doa; Kegiatan dimulai dengan anak-anak memberi


salam dan berdoa sebelum memulai sesi menghafal. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan suasana yang tenang dan fokus sebelum mereka memulai proses
belajar.

Kedua, penggunaan media audio visual; selama sesi belajar, guru akan
menggunakan media audio visual, seperti rekaman suara atau video, yang memuat
bacaan surah atau ayat-ayat yang harus dihafal oleh anak-anak. Media ini bisa
berisi pengulangan bacaan surah secara berulang-ulang sehingga anak-anak dapat
mengikuti dan menghafal dengan mudah.

Ketiga, proses pengulangan; kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap pagi,
dan ayat-ayat yang diajarkan sebelumnya akan diulang kembali di hari-hari
berikutnya. Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak mempertahankan
hafalan mereka dan memperkuat daya ingat.

Keempat, tambahkan ayat tambahan: setelah anak-anak berhasil menghafal


surah atau ayat yang ditargetkan untuk hari itu, guru akan menambahkan ayat
tambahan untuk dihafalkan. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
menghafal anak-anak secara bertahap dan memastikan bahwa mereka terus
meningkatkan kemampuan mereka setiap harinya.

4
Wawancara kepada Bu Shiddiqiyah selaku Guru BTQ (Baca Tulis al-Qur’an) Kelas 1 SD AL-
ANWAR
Kelima, evaluasi; selama proses menghafal berlangsung, guru juga akan
melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa anak-anak benar-benar memahami
dan mampu menghafal dengan baik. Jika ada hafalan yang masih belum
maksimal, guru dapat memberikan bantuan dan dukungan tambahan kepada anak
untuk membantu mereka mencapai tujuan hafalan.

Untuk menguatkan penulisan penelitian ini, peneliti menyebutkan


dokumentasi kegiatan hafalan al-Qur’an menggunakan media audio visual:

Dokumentasi Hafalan Al-Qur’an Menggunakan Media Audio Visual

Lebih lanjut penyampaian guru BTQ kelas 1 SD AL-ANWAR


memaparkan hasil satu tahun hafalan al-Qur’an siswa-siswi kelas 1. Ia
menjelaskan:

“Anak kelas 1 yang sudah naik target 2 dari target 1 mulai hafalan surah
Al-Humazah sampai surah An-Nas bejumlah 29 anak, dari total
sebelumnya 33 anak. Ada 4 anak yang masih target 1. Penggunaan media
audio visual ini cukup membantu anak menghafalkan al-Qur’an padahal ia
masih belum bisa membaca al-Qur’an”.
Pada penuturan tersebut jika diambil rata-rata keberhasilan menghafal al-
Qur’an surah Al-Humazah sampai surah An-Nas sebagai berikut:
Hafalan Al-Qur'an Kelas 1

11%
Naik Target 2
Masih Target 1

89%

Diagram Hasil Hafalan Kelas 1 Selama Satu Tahun

Penggunaan media audio visual dalam hafalan al-Qur’an pada siswa-siswi


terbukti efisien, karena siswa-siswi dapat menghafal al-Qur’an meskipun siswa-
siswi belum bisa membaca al-Qur’an.

Sejalan dengan penjelasan Ahmad Syaifuddin yang peneliti kutip


pendapatnya, masa kanak-kanak mudah menerima apa saja gambar yang
dilukiskan kepadanya. Maka penggunaan media audio visual terbukti efisien pada
siswa kelas 1 SD AL-ANWAR dalam menghafalkan al-Qur’an.

KESIMPULAN

Dari pemaparan sebelumnya peneliti dapat menarik benang merah sebagai


poin penting dalam penelitian ini, diantaranya:

Pertama, Masa kanak-kanak merupakan masa paling ideal dalam


menghafalkan al-Qur’an karena lebih mudah menerima dan mengingat apa saja
gambar yang dilihat. Dalam hal ini siswa-siswi kelas 1 sudah waktunya
menghafalkan al-Qur’an.

Kedua, Penggunaan media audio visual kepada siswa-siswi kelas 1 terbukti


efisien, dikarenakan meskipun belum mampu membaca al-Qur’an bisa
mendengarkan dan mengikuti bacaan yang ditayangkan video surah-surah pendek
di proyektor.

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti menuturkan terima kasih sebanyak-banyaknya khususnya kepada
guru BTQ kelas 1 yang berkenan diwawanacara seputar proses pembelajaran
hafalan al-Qur’an di kelas 1.

Tak lupa kepada guru-guru SD AL-ANWAR semuanya terskhusus juga


kepada Kepala Sekolah yang memberikan peluang peneliti dalam menulis
penelitian ini dan mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh
Dinas Pendidikan Kota Pasuruan.

DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin, Ahmad. 2004. Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai al-
Qur’an. Depok: Gema Insani Press.

Abdulwaly. 2017. 40 Alasan Anda Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Hadi, Abd. 2021. Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded
Theory, Etnografi, Biografi. Banyumas: Pena Persada.

Anda mungkin juga menyukai