Anda di halaman 1dari 19

BELAJAR FISIKA DENGAN KERTAS

Belajar didefenisikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan


oleh pengalaman (Dahar, 1989: 21). Dalam suatu proses belajar indvidu atau
seseorang akan memperoleh pengalaman berupa ketrampilan dan
pengetahuan baru. Dengan belajar, individu pelajar akan mengalami
perubahan penambahan ilmu pengetahuan atau wawasan seiring dengan
berubahnya tingkah laku, sikap, pola pikir, minat, keterampilan menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengantarkan pemahaman siswa
tentang konsep dan keterkaitannya dalam memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran saat ini telah berorientasi pada industri abad 21
yang memiliki perbedaan dengan pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran
terdahulu dilakukan tanpa memperhatikan standar, sedangkan kini
memerlukan standar sebagai acuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Melalui standar yang telah ditetapkan, guru mempunyai pedoman yang pasti
tentang apa yang diajarkan dan yang hendak dicapai. Kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam
bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Salah satu pembelajaran
abad 21 yaitu berorientasi pada pemberdayaan kreativitas siswa dalam
memecahkan suatu permasalah khususnya pada pembejaran fisika yang
sangat erat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Media memiliki peranan yang penting dalam belajar (Smaldino,
Lowther, & Russel, 2011:14). Ketika pembelajaran terpusat pada guru, Media
berperan dalam mendukung penyajian pembelajaran. Disisi lain, ketika
pembelajaran yang terpusat pada siswa, siswa akan menjadi pengguna
media untuk menyajikan hasil pemikiran, hasil penelitian dan lain sebagainya.
Namun pada umumnya, media pada saat pembelajaran terpusat pada guru.
Salah satu peranan dari media adalah untuk mendukung lingkungan
pembelajaran agar ilmu yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan
baik oleh siswa.
Pembelajaran yang menarik merupakan salah satu faktor penentu
terciptanya motivasi siswa sehingga siswa akan merasa nyaman dan senang
ketika mempelajari materi atau mata pelajaran tertentu. Pembelajaran akan
menarik jika menggunakan media seperti gambar, video, atau alat peraga
ketika menyampaikan materi paa proses pembelajaran. Sangat banyak
benda yang dapat digunakan sebagai alat bantu atau peraga yang berfungsi
sebagai media pembelajaran. Khususnya dalam menjelaskan suatu konsep
Fisika dalam suatu pembelajaran. Benda yang sederhana dapat digunakan
sebagai alat bantu atau peraga yang dapat berfungsi sebagai media
pembelajaran fisika. Selain sederhana, benda-benda yang digunakan sangat
mudah dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran fisika dianggap sebagai pembelajaran yang abstrak oleh
siswa karena siswa hanya melihat fisika sebagai pembelajaran tentang
rumus-rumus dan hitungan. Siswa cenderung menghafal rumus tanpa
mengetahui makna konsep dari materi yang diajarkan dalam pembelajaran.
Guru dapat memanfaatkan benda sebagai media dalam pembelajaran fisika
sehingga siswa dapat mempelajari sifat fisis dari konsep yang diajarkan.
Benda yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran fisika
sesungguhnya dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari tetapi
terkadang tidak menyadari benda yang sederhana dapat menjadi alat bantu
dalam menerangkan konsep fisika misalnya saja kertas.
Bab ini akan menjelaskan mengenai kertas yang dapat digunakan
sebagai media belajar fisika. Kertas, sebagai salah satu benda yang kita
gunakan sehari-hari, dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran fisika
lebih dari yang dibayangkan, seperti mempelajari materi mekanika yang
didalamnya terdapat Konsep Kinematika dan Dinamika, Hukum 1 Newton,
dan Hukum Bernoulli tentang penerapan gaya angkat pesawat.
Kertas yaitu bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
Kata sulit
kompresi serat yang bermula dari pulp. Serat yangdimengerti
dipakai kebanyakan yaitu
alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai
media utama bagi menulis, mencetak serta melukis

MENGAPA KERTAS? Tidak kapital semua hurufnya


Jika kita menggunakan obyek dan foto sebagai media pembelajaran
dapat membuat siswa lebih siap merespons terhadap obyek riil ketimbang
bahan pembelajaran yang abstrak, kertas juga merupakan benda yang
mudah ditemukan dalam keseharian kita dan dapat didaur ulang, tidak dapat
digunakan? Bila kita mengetahui sifat-sifat dari kertas maka kita dapat
memanfaatkannya sebagai media pembelajaran, yang dalam tulisan ini akan
digunakan untuk mempelajari fisika.
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS berukuran A4 dengan
satuan grammage (g/m2) 80 g. Ukuran kertas A4 adalah 210 mm × 297 mm
[4] yang bermassa ~ 5 g (80 g × 1/16 m2) setiap lembarnya [5]. Dengan
informasi ini maka satu lembar kertas HVS A4 80 g dapat digunakan sebagai
suatu standar, misalnya saja luas ataupun massa.

Gambar 1. Selembar kertas


(Sumber: Dokumentasi Penulis)
Kertas pertama kali ada pada saat Peradaban Mesir Kuno yang
memperkenalkan papirus sebagai media tulis menulis. Dari kata papirus
(papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris. Dalam sejarah
yaitu peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Yaitu Tsai
Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di
seantero China pada tahun 101 Masehi. Kertas tersebar keseluruh dunia
melalui masa penjajahan antara beberapa negara-negara yang jatuh pada
masa itu.
Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan babak bagi membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire
screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini
dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John
Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan
mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam
cylinder bagi pertama kalinya dipakai dalam pengeringan dan pada tahun
1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya keperluan bahan baku kain bekas yang makin
lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan
babak mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang
dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh
Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan babak
soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew
Tilghman mendapatkan British Patent bagi babak sulfit. Pulp yang dihasilkan
dari babak sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Babak kraft dihasilkan dari
eksperimen landasan oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Babak ini
biasa dinamakan babak sulfat, karena Na2SO4 dipakai sebagai make-up
kimia bagi sisa larutan pemasak.
Proses awal dari pembuatan kertas ini adalah dengan penyiapan
Spasi antar kata satu spasi
bahan baku dengan mengambil kayu dihutan dan kayu itu disimpan
untuk persediaan bahan baku. Kayu yang akan diolah disebut Log.
Kemudian dengan menggunakan alat Drum Barker Log ini dikupas
kulitnya. Kemudian Log ini dibersihkan dari bahan-bahan lain dengan
menggunakan alat stone trap, Log yang sudah bersih kemudian dipotong
kedalam bentuk yang lebih kecil(Chip). Lalu chip dipisahkan menjadi dua
yaitu yang dipakai dengan yang tidak dipakai dengan penyaringan. Chip
yang dipakai tersebut dimasak terlebih dahulu dengan cairan yang
disebut cooking liquor. Chip menjadi bubur dan dipisahkan dengan cara
penyaringan dan pencucian Pulp(bubur kertas) disaring untuk
membebaskannya dari bahan pengotor yang ada. Bubur kertas tersebut
ditambahkan O2 dan NaOH, tujuan penambahan ini sebagai pengurangan
lignin serta memutihkan pulp.Pulp yang tingkat keputihannya sudah
mencapai standar lalu dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi kertas.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang pendidik (guru) guna menyampaikan informasi atau ilmu
pengetahuan kepada siswa. Pada proses pembelajaran pemilihan model,
strategi, metode, dan teknik menjadi sangat penting saat berlangsungnya
proses pembelajaran sehingga lenih terarah kedalam pembelajaran yang
lebih efektif dan menyenangkan. Selain komponen tersebut, media yang
digunakan dalam pembelajaran juga berperan penting sebagai alat untuk
menyampaikan pesan kepada siswa yang ada dikelas. Dalam pembelajaran
fisika kita juga dapat memanfaatkan kertas sebagai alat bantu untuk
menyampaikan pesan mengenai konsep fisika kepada siswa.
Sebagai seorang guru, dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang
menarik agar siswa merasa nyaman dan dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan aktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru
dalam memancing perhatian serta motivasi siswa yaitu dengan
menggunakan media pembelajaran fisika. Dalam bab ini akan memaparkan
konsep Fisika yang dijelaskan melalui pemanfaatan kertas.
1. Mekanika (Konsep Kinematika dan Dinamika)
Kalimat dalam isi terlaluGerak merupakan suatu perubahan kedudukan suatu benda
menjorok kedalamterhadap titik acuan tertentu. Lalu, pertanyaan yang timbul apa hubungan

antara gerak dengan konsep mekanika, kinematika, dan dinamika?

Gambar 2. Pohon Kelapa


(Sumber: Fisikabc, 2017)

Coba perhatikan ilustrasi gambar diatas!


Pernahkah kalian meliahat atau mendengar bunyi ketika buah kelapa
yang jatuh dari pohonnya? Lalu apa yang menyebabkan buah kelapa
tersebut jatuh dari pohonnya? Jika kalian menjawab karena buah kelapa
tersebut sudah tua, jawaban yang benar dan belum tepat. Dan jika kalian
menjawab karena adanya gaya gravitasi bumi, itu jawaban benar dan
tepat.
Buah kelapa yang jatuh merupakan gerak jatuh bebas (GJB). Nah dalam
fisika gerak jatuhnya buah kelapa akan dikaji didalam mekanika.
Mekanika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang
mempelajari gerak benda. Lalu apa hubungannya dengan kinematika dan
dinamika? Kinematika dan dinamika adalah dua cabang ilmu fisika yang
masuk dalam ruang ringkup mekanika.
Kinematika merupakan suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari
gerak benda tanpa memperhatikan penyebab terjadinya gerakan pada
benda tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu fisika yang
mempelajari bagaimana gerak benda dengan memperhatikan penyebab
terjadinya gerakan benda tersebut.

Coba simak penjelasan berikut!

Contoh kasus buah kelapa diatas, jika kita kaji dalam kinematika adalah
kecepatan buah kelapa yang jatuh dari ketinggian serta waktu untuk
sampai ke tanah tanpa memperhatikan perlambatan yang disebabkan
oleh hambatan udara. Sedangkan jika kita kaji dalam dinamika adalah
kecepatan buah kelapa yang jatuh dari pohonnya dengan
memperhitungkan perlambatan yang disebabkan oleh hambatan udara.
Factor utama yang menyebabkan buah kelapa jatuh dari pohonnya yaitu
adanya gaya gravitasi bumi. Dalam fisika, gaya gravitasi bumi sebesar
m
9,8 2 . Jadi dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan suatu benda
s
bergerak adalah gaya.

Untuk lebih dapat memahami perbedaan antara kinematika dan dinamika


coba perhatikan gambar dibawah ini.
Dua buah kertas dijatuhkan pada ketinggian yang sama dengan keadaan
kertas pertama berbentuk lembaran dam keadaan kertas kedua dengan
diremas membentuk bulatan.

Gambar 3. Dua buah kertas yang dijatuhkan


(Sumber: Fisikabc, 2017)

Coba simak penjelasan berikut!

Dua buah kertas dengan berat yang sama dijatuhkan dari ketinggian
yang sama dengan keadaan kertas terlihat seperti Gambar 7. Setelah
waktu 1 sekon, ternyata kertas kedua lebih cepat sampai ke lantai
daripada kertas pertama.

Berdasarkan kasus kertas diatas, dinamika dapat menjelaskan


mengapa kertas yang diremas kecepatannya lebih besar dibandingkan
dengan kertas selembar utuh, meskipun kedua kertas tersebut memiliki
berat yang sama karena mempertimbangkan hambatan udara yang
memperngaruhi masing-masing kertas tersebut.
Sedangkan dalam kinematika hanya menghitung secara nyata
kecepatan kedua kertas tersebut meskipun hasil dan kesimpulannya
berbeda. Namun bagaimana jika kertas pada Gambar 7. Dijatuhkan
dalam ruang hampa (tidak ada hambatan udara)? Maka kedua kertas
tersebut akan sampai ke lantai atau dasar secara bersamaan.
2. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi bumi merupakan gaya tarik bumi terhadap benda-
benda yang ada di bumi. Dalam sejarahnya kalian pernah membaca
bahwa tentang Galileo yang bereksperimen menjatuhkan benda dengan
bentuk yang berbeda dari menara pisa dan kedua benda tersebut jatuh
secara bersamaan ditanah. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sekarang
kita akan menjatuhkan benda dengan bentuk yang berbeda pula tetapi
jatuhnya kedua benda tidak bersamaan. Mengapa? apakah eksperimen
yang dilakukan Galileo salah?

Apa yang kalian butuhkan?

Selembar kertas
Sebuah buku

Cobalah lakukan hal berikut!

Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu.


Kemudian jatuhkan kertas dan sebuah buku dijatuhkan dari ketinggian
yang sama, maka apa yang akan terjadi? Sekarang, letakkan lembaran
kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. jatuhkan secara tiba-tiba,
apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku?

Coba simak penjelasan ini!


Pada kasus pertama ketika lembaran kertas dan buku dijatuhkan
secara bersamaan dari ketinggian yang sama, buku akan lebih dulu
sampai ke lantai daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik
kedua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tetapi jatuhnya kertas
terhambat oleh adanya gesekan udara. Buku juga mendapat gesekan
udara yang sama dengan lembaran kertas, tetapi berat dari buku tersebut
mampu mempengaruhi gaya gesekan udara.
Pada kasus yang kedua ketika lembaran kertas diletakkan diatas
buku kemudian dijatuhkan, maka kedua benda tersebut akan jatuh
secara bersamaan. Kertas yang diletakkan diatas buku tidak dipengaruhi
oleh gesekan udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi
gaya gesekannya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas
dengan mudah sebagai satu sistem.
3. Hukum 1 Newton
Gerak suatu benda pada prinsipnya dipengaruhi oleh gaya. Dalam
fisika gaya merupakan suatu konsep penting. Hubungan suatu gerak
benda yang dipengaruhi oleh benda di bahas pada hukum newton
tentang gerak. Misalnhya dalam hukum 1 Newton yang menyatakan
bahwa setiap benda memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
kedudukannya. Sebuah benda yang diam memiliki kecenderungan akan
tetap diam, begitu pun sebaliknya ketika benda tersebut bergerak maka
benda tersebut memiliki kecenderungan untuk tetap bergerak. Sifat
seperti ini dinamakan sifat kelembaman atau inersia.
Sifat kelembaman dapat kalian rasakan ketika kita didalam mobil
yang sedang bergerak, kemudian secara tiba-tiba monil yang kita
tumpangi direm sehingga kita akan terdorong kedepan. Hal ini terjadi
karena ketika mobil sebelum direm, kita dalam keadaan bergerak
kedepan sama dengan kecepatan mobil yang kita tumpangi sehingga
ketika direm kita terdorong kedepan karena kita memiliki kecenderungan
untuk tetap bergerak. Apa yang akan kita alami ketika mobil mulai
bergerak kembali? Mengapa hal bias terjadi?
Sifat kelembaman benda diungkapkan oleh Isaac Newton sebagai
Hukum 1 Newton. Hukum 1 Newton menyatakan bahwa jika resultan
gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol ( F=0 ) maka
benda tersebut akan tetap diam atau bergerak lurus dengan kecepatan
konstan.
Coba perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar 4. Eksperimen Hukum 1 Newton


(Sumber: Dokumentasi Penulis)

Apa yang terjadi ketika kertas ditarik secara perlahan


dan secara cepat?

Simak penjelasan dibawah ini!


Kasus yang pertama
Sebuah spidol diletakkan diatas meja. Dibawah spidol ditaruh
selembar kertas. Kemudian ketika kita menarik kertas secara perlahan
maka posisi spidol akal berpindah. Apa yang menyebabkan hal itu
terjadi? Posisi spidol yang berpindah dari posisi semula disebabkan oleh
gaya yang diberikan ketika kita menarik kertas dalam waktu cukup lama
sehingga spidol tersebut tidak dapat mempertahankan keadaan diamnya.

Kasus yang kedua


Sebaliknya dengan kasus yang pertama, ketika kita menarik kertas
dengan cepat maka posisi spidol akan tetap. Hal ini disebabkan oleh
gaya yang diberikan ketika menarik kertas dengan cepat dal waktu
singkat (tidak ada gaya yang bekerja). Sehingga spidol dapat
mempertahankan keadaan tetap diam.
Berdasarkan dua eksperimen yang dilakukan diatas, ketika kertas
ditarik secara perlahan dan berhenti menarik, maka spidol akan terus
bergerak. Sebaliknya ketika kertas ditarik dengan cepa, maka spidol akan
tetap diam. Hal ini sesuai dengan Hukum 1 Newton. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa suatu benda akan bergerak tergantung pada gaya
yang kita berikan.
4. Prinsip Hukum Bernoulli Pada Gaya Angkat Pesawat Terbang
Asas Hukum Bernoulli:
“Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi
lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi
semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya
makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa
maka semakin besar tekanannya. Hukum ini diterapkan pada zat cair
yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa”.
Prinsip Bernoulli merupakan sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari
Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu
titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi
di titik lain pada jalur aliran yang sama.

Penerapan Hukum Bernuolli


Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa pesawat terbang dapat
terbang? Mengapa bentuk sayap pesawat selalu seperti itu? Selain
karena gaya dorong mesin, sebuah pesawat dapat terbang karena
adanya penerapan hukum Bernoulli pada sayap pesawat. Banyak sayap
pesawat terbang sedemikian rupa sehingga garis arus aliran udara yang
melalui sayap adalah tetap (streamline).

Coba perhatikan gambar dibawah ini!

Gambar 5. Garis-garis arus di sekitar sayap pesawat terbang


(Sumber: Nurachmandani, 2009: 299)
Agar dapat memahami konsep Fisika mengenai prinsip Bernoulli
tentang penerapan gaya angkat pesawat, kita dapat memanfaatkan
kertas A4 atau HVS yang sering kita temui di sekolah. Contoh selembar
kertas yang di pegang oleh seorang anak seperti gambar di bawah.

Jarak antara kalimat dan


gambar terlalu besar

Gambar 6. Eksperimen sederhana Hukum Bernoulli


(Sumber: Dokumentasi Penulis)

Ketika ditiup, kertas tersebut justru mengangkat ke atas. Ini


membuktikan bahwa prinsip Bernouli itu benar adanya. Ketika ditiup oleh
anak tersebut, terdapat kelajuan yang mengalir di atas kertas. Sehingga
kertas mengangkat ke atas karena tekanannya menjadi rendah akibat
terdapatnya kelajuan di atasnya. Ketika sudah selesai ditiup kelajuan di
atas permukaan kertas tersebut berkurang, dan lambat laun kertas pun
kembali turun seperti semula.
Coba simak penjelasan dibawah ini!

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pengaruh fluida yang


bergerak. Saat anda meniup bagian bawah kertas, ujung kertas yang
jauh dari mulut anda akan naik. Wajar. Hal itu dikarenakan kertas
mendapat gaya yang berasal dari tiupan udara anda. Saat anda
meniup kertas di bagian atasnya, kertas akan naik. Inilah yang membuat
tidak wajar. Kertas naik juga karena adanya tekanan udara Pada
kasus kedua, anda memberikan angin yang kencang pada bagian
atas kertas. Kertas itu lalu naik. Dengan demikian, tekanan di bawah
kertas lebih besar daripada tekanan di atas kertas. Simpulannya,
tekanan yang tinggi dihasilkan oleh udara yang bergerak lambat
dan tekanan kecil dihasilkan oleh udara yang bergerak lebih cepat.
Kemudian untuk melihat pengaruh fluida yang bergerak, cobalah
eksperimen di bawah ini. Dekatkan dua buah kertas ke mulut anda, lalu
tiup pada bagian tengah.

Gambar 7. Dua Buah Kertas yang ditiup


(Sumber: Dokumentasi Penulis)

Dapat dilihat ketika dua buah kertas yang di dekatkan kemudian kita
meniup diatara kertas tersebut, dua buah kertas akan saling mendekati.
Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Hal ini disebabkan oleh
ketika meniup diatara kertas terdapat suatu kelajuan pergerakan fluida
(aliran udara) yang menyebabkan tekanan diantara kertas menjadi rendah
dan bagian diluar kertas memiliki tekanan yang lebih besar. Dapat
diketahui bahwa adanya kelajuan pergerakan fluida (aliran udara) di antara
dua buah kertas sehingga kertas justru akan saling mendekati.

Nah, dari kedua eksperimen diatas dapat disimpulkan:


Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang
yang lebih tajam dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi
bagian bawahnya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara di
bagian atas lebih besar daripada di bagian bawah (v2>v1).
Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan:
2 2
P1 + ρ . v 1 + ρ g h1=P2 + ρ . v 2+ ρ g h 2
Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h 1 = h2), sehingga ρ g h1 =
ρ g h2. Dengan demikian, persamaan di atas dapat ditulis :
2 2
P1 + ρ . v 1=P2 + ρ . v 2
2 2
P1−P2= ρ. v 2−ρ . v 1
2 2
P1−P2= ρ(v 2 −v 1 )
Pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa jika v2>v1 kita dapatkan P1>
P2 untuk luas penampang sayap F 1 = P1 A dan F2 = P2 A, kita dapatkan
bahwa F1> F2. Selisih gaya pada bagian bawah dan bagian atas sayap (F 1
– F2) menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang. Dengan demikian,
gaya angkat pesawat terbang dirumuskan sebagai:
1 2 2
F 1−F2= ρ A (v 2−v 1)
2

Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang


mengalir dari bawah berdesak-desakan dengan udara lainnya yang ada di
atas. Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar
ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di atas sayap
meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi
kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di bawah sayap lebih rendah, karena
udara tidak berdesak-desakan (tekanan udaranya lebih besar). Adanya
perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena
sayapnya menempel dengan badan pesawat, maka badan pesawat ikut
terangkat.
Referensi

Dahar, W., R. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara


Pratama

Fisikabc. (2017). Pengertian dan Konsep Mekanika, Kinematika dan


Dinamika dalam Fisika. [Online]. Tersedia:
https://www.fisikabc.com/2017/05/mekanika-kinematika-dinamika.html.
[diakses 29 november 2019].

Nurachmandani, S. (2009). Fisika 2: Untuk SMA/MA XI. Jakarta: Grahardi.

Smaldino, E.,S., Lowther, L., D., & Russel, D., J. (2011). Teknologi
Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Terjemahan. Jakarta:
Kencana.

Sumarsono, J. (2009). Fisika: Untuk SMA/MA X. Jakarta: CV Teguh Karya.

Viridi, S. & Fauzi, F. (2015). Belajar Fisika dengan Kertas. Launching


Program Openlab Lpp Salman Itb, 5 September 2015, Bandung,
Indonesia. Doi: 10.13140/Rg.2.1.2176.5844.

Anda mungkin juga menyukai