Anda di halaman 1dari 14

BELAJAR FISIKA DENGAN KERTAS

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan indvidu agar memiliki


kompetensi berupa ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar akan
membawa perubahan pada individu pelajar, perubahan tersebut bukan hanya
penambahan ilmu pengetahuan saja, namun juga berubahnya tingkah laku, sikap,
pola pikir, minat, keterampilan menjadi lebuh baik dari sebelumnya.
Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengantarkan pemahaman siswa
tentang konsep dan keterkaitannya dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-
hari. Pembelajaran di abad 21 ini memiliki perbedaan dengan pembelajaran di masa
yang lalu. Pembelajaran terdahulu dilakukan tanpa memperhatikan standar,
sedangkan kini memerlukan standar sebagai acuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Melalui standar yang telah ditetapkan, guru mempunyai pedoman
yang pasti tentang apa yang diajarkan dan yang hendak dicapai. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam
bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Salah satu pembelajaran abad 21
yaitu berorientasi pada pemberdayaan kreativitas siswa dalam memecahkan suatu
permasalah khususnya pada pembejaran fisika yang sangat erat berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
Media memiliki peranan yang penting dalam belajar. Ketika pembelajaran
terpusat pada guru, Media berperan dalam mendukung penyajian pembelajaran.
Disisi lain, ketika pembelajaran yang terpusat pada siswa, siswa akan sebagai
pengguna media untuk menyajikan hasil pemikiran, hasil penelitian dan lain
sebagainya. Namun pada umumnya, media terjadi pada saat pembelajaran terpusat
pada guru. Salah satu peranan dari media adalah untuk melayani perubahan
lingkungan pembelajaran.
Dalam pembelajaran fisika banyak benda yang dapat digunakan sebagai alat
bantu atau peraga dalam menjelaskan suatu konsep Fisika. Benda yang sederhana
dapat digunakan sebagai alat bantu atau peraga yang dapat berfungsi sebagai
media pembelajaran fisika. Selain sederhana, benda-benda yang digunakan sangat
mudah dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran fisika dianggap sebagai pembelajaran yang abstrak oleh siswa
karena siswa hanya melihat fisika sebagai pembelajaran tentang rumus-rumus dan
hitungan. Siswa cenderung menghafal rumus tanpa mengetahui makna konsep dari
materi yang diajarkan dalam pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan media dalam
pembelajaran fisika sehingga siswa dapat mempelajari sifat fisis dari konsep yang
diajarkan. Media yang digunakan dalam pembelajaran fisika sesungguhnya dapat
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari tetapi terkadang tidak menyadari benda
yang sederhana dapat menjadi alat bantu dalam menerangkan konsep fisika
misalnya saja kertas.
Kertas, sebagai salah satu benda yang kita gunakan sehari-hari, dapat
digunakan sebagai alat bantu pembelajaran fisika lebih dari yang dibayangkan,
seperti mempelajari materi hukum Bernoulli tentang penerapan gaya angkat
pesawat.
Kertas yaitu bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang bermula dari pulp. Serat yang dipakai kebanyakan yaitu alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama bagi
menulis, mencetak serta melukis

MENGAPA KERTAS?
Bila obyek dan foto dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena
beberapa siswa lebih siap merespons terhadap obyek riil ketimbang bahan
pembelajaran yang abstrak, serta gelas plastik dan lembaran plastic pembungkus
makanan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan prinsip kerja Perkusi, mengapa
kertas yang juga merupakan benda yang mudah ditemukan dalam keseharian kita
dan dapat didaur ulang, tidak dapat digunakan? Bila kita mengetahui sifatsifat dari
kertas maka kita dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran, yang dalam
tulisan ini akan digunakan untuk mempelajari fisika.
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS berukuran A4 dengan satuan
grammage (g/m2) 80 g. Ukuran kertas A4 adalah 210 mm × 297 mm [4] yang
bermassa ~ 5 g (80 g × 1/16 m2) setiap lembarnya [5]. Dengan informasi ini maka
satu lembar kertas HVS A4 80 g dapat digunakan sebagai suatu standar, misalnya
saja luas ataupun massa.
Gambar 1. Selembar kertas
Sumber: http://portal-fisika.dd.web.id

Kertas pertama kali ada pada saat Peradaban Mesir Kuno yang
memperkenalkan papirus sebagai media tulis menulis. Dari kata papirus (papyrus)
itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris. Dalam sejarah yaitu peradaban
Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Yaitu Tsai Lun yang menemukan
kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101
Masehi. Kertas tersebar keseluruh dunia melalui masa penjajahan antara beberapa
negara-negara yang jatuh pada masa itu.
Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan babak bagi membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire
screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal
sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun
1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam
pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder bagi pertama kalinya
dipakai dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai
menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya keperluan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan babak mekanik
pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar
tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan
kertas dengan menggunakan babak soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari
Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent bagi babak
sulfit. Pulp yang dihasilkan dari babak sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Babak
kraft dihasilkan dari eksperimen landasan oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Babak ini biasa dinamakan babak sulfat, karena Na2SO4 dipakai sebagai make-up
kimia bagi sisa larutan pemasak.
Proses awal dari pembuatan kertas ini adalah dengan penyiapan bahan

baku dengan mengambil kayu dihutan dan kayu itu disimpan untuk persediaan
bahan baku. Kayu yang akan diolah disebut Log. Kemudian dengan menggunakan
alat Drum Barker Log ini dikupas kulitnya. Kemudian Log ini dibersihkan dari
bahan-bahan lain dengan menggunakan alat stone trap, Log yang sudah bersih
kemudian dipotong kedalam bentuk yang lebih kecil(Chip). Lalu chip dipisahkan
menjadi dua yaitu yang dipakai dengan yang tidak dipakai dengan penyaringan.
Chip yang dipakai tersebut dimasak terlebih dahulu dengan cairan yang disebut
cooking liquor. Chip menjadi bubur dan dipisahkan dengan cara penyaringan dan
pencucian Pulp(bubur kertas) disaring untuk membebaskannya dari bahan
pengotor yang ada. Bubur kertas tersebut ditambahkan O2 dan NaOH, tujuan
penambahan ini sebagai pengurangan lignin serta memutihkan pulp.Pulp yang
tingkat keputihannya sudah mencapai standar lalu dikirim ke paper machine untuk
diolah menjadi kertas.
Pada proses pembelajaran pemilihan model, strategi, metode, dan teknik
menjadi sangat penting saat berlangsungnya proses pembelajaran sehingga lenih
terarah kedalam pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Selain
komponen tersebut, media yang digunakan dalam pembelajaran juga berperan
penting sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang ada dikelas.
Dalam pembelajaran fisika kita juga dapat memanfaatkan kertas sebagai alat bantu
untuk menyampaikan pesan mengenai konsep fisika kepada siswa. Dalam bab ini
akan memaparkan konsep Fisika yang dijelaskan melalui pemanfaatan kertas.

PRINSIP HUKUM BERNOULLI PADA GAYA ANGKAT PESAWAT TERBANG

Asas Hukum Bernoulli:


“Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil
daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah. Jadi semakin besar kecepatan
fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil
kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Hukum ini
diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu
pipa”.
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya
merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa
jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan
jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil dari nama
ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.
Penerapan Hukum Bernuolli
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pesawat terbang dapat terbang?
Mengapa bentuk sayap pesawat selalu seperti itu? Selain karena gaya dorong
mesin, sebuah pesawat dapat terbang karena adanya penerapan hukum Bernoulli
pada sayap pesawat. Banyak sayap pesawat terbang sedemikian rupa sehingga
garis arus aliran udara yang melalui sayap adalah tetap (streamline).
Gambar 2. Garis-garis arus di sekitar sayap pesawat terbang

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam
dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk
ini menyebabkan kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di
bagian bawah (v2>v1).
Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan:
2 2
P1 + ρ . v 1 + ρ g h1=P2 + ρ . v 2+ ρ g h 2

Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga ρ g h1 = ρ g h2.
Dengan demikian, persamaan di atas dapat ditulis :
2 2
P1 + ρ . v 1=P2 + ρ . v 2
2 2
P1−P2= ρ. v 2−ρ . v 1
2 2
P1−P2= ρ(v 2 −v 1 )
Pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa jika v2>v1 kita dapatkan P1> P2 untuk
luas penampang sayap F1 = P1 A dan F2 = P2 A, kita dapatkan bahwa F1> F2. Selisih
gaya pada bagian bawah dan bagian atas sayap (F 1 – F2) menghasilkan gaya
angkat pada pesawat terbang. Dengan demikian, gaya angkat pesawat terbang
dirumuskan sebagai:
1 2 2
F 1−F2= ρ A (v 2−v 1)
2
Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang mengalir dari
bawah berdesak-desakan dengan udara lainnya yang ada di atas. Mirip seperti air
yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya
sempit. Akibatnya, laju udara di atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat,
maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di bawah sayap
lebih rendah, karena udara tidak berdesak-desakan (tekanan udaranya lebih besar).
Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena
sayapnya menempel dengan badan pesawat, maka badan pesawat ikut terangkat.
Prinsip Bernoulli
Jadi dalam gambar kedua, terlihat bahwa di dalam pipa di atas titik B dengan
kecepatan yang lebih rendah maka tekanannya akan lebih tinggi. Sedangkan di atas
titik A, karena pipa yang dilewati fluida lebih sempit maka kecepatan menjadi lebih
tinggi dan ternyata tekanannya menjadi lebih rendah.

Gambar 3. Prinsip Bernoulli


Aplikasi pada sayap pesawat
Dengan teori di atas, maka sayap pesawat di buat seperti gambar di bawah ini.
Udara akan mengalir melewati bagian atas sayap dan bagian bawah sayap.
Sebenarnya bukan udara yang mengalir melewati sayap pesawat, tapi sayap
pesawatlah yang maju “menembus” udara. Tapi kita akan mengasumsikan aliran ini
dengan gambar sayap yang diam.
Gambar 4. Aliran Udara pada Sayap Pesawat

Dengan bentuk yang melengkung di atas, maka aliran udara di atas sayap
membutuhkan jarak yang lebih panjang dan membuatnya “mengalir” lebih cepat
dibandingkan dengan aliran udara di bawah sayap pesawat. Karena kecepatan
udara yang lebih cepat di atas sayap, maka tekanannya akan lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan udara yang “mengalir” di bawah sayap. Tekanan di
bawah sayap yang lebih besar akan “mengangkat” sayap pesawat dan disebut
GAYA ANGKAT / LIFT.

Gambar 5. Tekanan Udara Pesawat


Karena itu, kecepatan pesawat harus dijaga sesuai dengan rancangannya.
Jika kecepatannya turun maka lift nya akan berkurang dan pesawat akan jatuh,
dalam ilmu penerbangan disebut STALL. Kecepatan minimum ini disebut Stall
Speed.
Jika kecepatan pesawat melebihi rancangannya maka juga akan terjadi stall
yang dinamakan HIGH SPEED STALL. Tapi perlu juga diingat, bahwa hukum ini
bukanlah satu-satunya hukum yang bekerja untuk menghasilkan lift. Hukum
Bernoulli tidak bisa menjelaskan kenapa pesawat kertas yang kita buat bisa terbang.
Artikel berikut akan menjelaskan hukum lain yang terlibat: Pesawat terbang
dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil mungkin. Pesawat
pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya hambatan
udara, hambatan karena berat badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat
menabrak awan. Setelah dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan
teliti, langkah selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu
mengangkat dan mendorong badan pesawat. Pada dasarnya, ada empat buah gaya
yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang mengangkasa.
1. Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
2. Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh gesekan udara.
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara
Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka
gaya ke depan harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus
sama dengan berat pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang
tetap, maka resultan gaya mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini
berarti bahwa gaya ke depan sama dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama
dengan berat pesawat.
Gambar 6. Gaya Pada Pesawat

Hal yang menarik dari kendaraan yang bernama pesawat terbang adalah
terbang ke atas melawan gravitasi bumi. Ini di sebut lift atau gaya angkat. Untuk
kesederhanaan tulisan, maka selanjutnya kata lift dan istilah-istilah lain hanya
diterjemahkan di awal tulisan.
Pembahasan dalam aerodinamika ini dibatasi pada pesawat berbaling-baling
dan bermesin piston. Aneka kombinasi letak mesin tidak dibahas. Pesawat dengan
model seperti ini mempunyai mesin piston yang memutar baling-baling di depan
pesawat. Seperti halnya kipas angin, baling-baling ini meniup udara ke belakang
dengan kuat sehingga terjadi reaksi dari pesawat itu sendiri untuk bergerak ke
depan. Gaya dorong dari baling-baling ini disebut THRUST. Gaya ini bekerja ke
depan.

Gambar 7. Prinsip Bernoulli Pada Pesawat Baling-baling


Pada waktu bergerak ke depan, udara yang dilewati oleh pesawat
menghasilkan gesekan yang menahan gerakan pesawat tersebut. Gaya gesek ini
disebut DRAG. Dengan adanya DRAG maka dibutuhkan lebih banyak THRUST
untuk menggerakkan pesawat.
Pada waktu pesawat digerakkan ke depan dengan kecepatan tertentu, sayap
menghasilkan gaya angkat yang disebut LIFT. LIFT ini bertambah seiring dengan
bertambahnya kecepatan pesawat. Tapi jika kecepatan pesawat terus ditambah,
maka DRAG yang terjadi akan terlalu besar dan sayap pesawat akan berhenti
menghasilkan LIFT. Gaya yang terakhir adalah gaya yang kita kenal dengan berat,
yang dalam tulisan ini selanjutnya disebut WEIGHT.

KERTAS YANG DITIUP UNTUK MENJELASKAN HUKUM BERNUOLLI

Untuk menjelaskan konsep Fisika mengenai prinsip Bernoulli tentang


penerapan gaya angkat pesawat, kita dapat memanfaatkan kertas A4 atau HVS
yang sering kita temui di sekolah. Disekolah, kertas hanya dianggap sebagai media
cetak saja misalnya seperti buku cetak, modul, LKS dan lain-lain. Kita tidak
menyadari bahwa kertas dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mejelaskan
konsep Fisika.
Didalam penggunaanya, kertas berfungsi sebagai media untuk menuangkan
tinta dari sebuah pulpen. Padahal, jika kita fungsikan untuk membuktikan
hubungannya dengan ilmu fisika itu sangat menarik. Contoh selembar kertas yang di
pegang oleh seorang anak seperti gambar di bawah.
Arah tiupan mula-mula

Gambar 8. Eksperimen sederhana Hukum Bernoulli

Ketika ditiup, kertas tersebut justru mengangkat ke atas. Ini membuktikan


bahwa prinsip Bernouli itu benar adanya. Ketika ditiup oleh anak tersebut, terdapat
kelajuan yang mengalir di atas kertas. Sehingga kertas mengangkat ke atas karena
tekanannya menjadi rendah akibat terdapatnya kelajuan di atasnya. Ketika sudah
selesai ditiup kelajuan di atas permukaan kertas tersebut berkurang, dan lambat
laun kertas pun kembali turun seperti semula.
Untuk melihat pengaruh fluida yang bergerak, cobalah eksperimen di
bawah ini. Dekatkan ujung sebuah kertas ke mulut anda, lalu tiup pada dua sisi.
Tiupan pertama di bagian bahwa kertas dan tiupan kedua di bagian atas kertas.
Gambar 9. Kertas Ditiup Pada Bagian Atas
Eksperimen sederhana tersebut merupakan salah satu contoh
sederhana dari sebuah hukum bernama Hukum Bernoulli. Saat anda meniup
bagian bawah kertas, ujung kertas yang jauh dari mulut anda akan naik. Wajar. Hal
itu dikarenakan kertas mendapat gaya yang berasal dari tiupan udara anda. Saat
anda meniup kertas di bagian atasnya, kertas akan naik. Inilah yang membuat tidak
wajar. Kertas naik juga karena adanya tekanan udara Pada kasus kedua,
anda memberikan angin yang kencang pada bagian atas kertas. Kertas itu lalu
naik. Dengan demikian, tekanan di bawah kertas lebih besar daripada tekanan di
atas kertas. Simpulannya, tekanan yang tinggi dihasilkan oleh udara yang
bergerak lambat dan tekanan kecil dihasilkan oleh udara yang bergerak lebih
cepat.
Kemudian selanjutnya kita melakukan eksperimen yang kedua dengan
mendemonstrasikan dua buah kertas yang didekatkan kemudian ditiup diantara
kedua kertas seperti gambar berikut.
Gambar 10. Dua buah kertas yang ditiup
Dapat dilihat ketika dua buah kertas yang di dekatkan kemudian kita meniup
diatara kertas tersebut, dua buah kertas akan saling mendekati. Apa yang
menyebabkan hal tersebut terjadi? Hal ini disebabkan oleh ketika meniup diatara
kertas terdapat suatu kelajuan yang menyebabkan tekanan diantara kertas menjadi
rendah dan bagian diluar kertas memiliki tekanan yang lebih besar. Dapat diketahui
bahwa adanya aliran kelajuan di antara dua buah kertas sehingga kertas justru akan
saling mendekati.

Anda mungkin juga menyukai