MENGAPA KERTAS?
Bila obyek dan foto dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena
beberapa siswa lebih siap merespons terhadap obyek riil ketimbang bahan
pembelajaran yang abstrak, serta gelas plastik dan lembaran plastic pembungkus
makanan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan prinsip kerja Perkusi, mengapa
kertas yang juga merupakan benda yang mudah ditemukan dalam keseharian kita
dan dapat didaur ulang, tidak dapat digunakan? Bila kita mengetahui sifatsifat dari
kertas maka kita dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran, yang dalam
tulisan ini akan digunakan untuk mempelajari fisika.
Kertas yang digunakan adalah kertas HVS berukuran A4 dengan satuan
grammage (g/m2) 80 g. Ukuran kertas A4 adalah 210 mm × 297 mm [4] yang
bermassa ~ 5 g (80 g × 1/16 m2) setiap lembarnya [5]. Dengan informasi ini maka
satu lembar kertas HVS A4 80 g dapat digunakan sebagai suatu standar, misalnya
saja luas ataupun massa.
Gambar 1. Selembar kertas
Sumber: http://portal-fisika.dd.web.id
Kertas pertama kali ada pada saat Peradaban Mesir Kuno yang
memperkenalkan papirus sebagai media tulis menulis. Dari kata papirus (papyrus)
itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris. Dalam sejarah yaitu peradaban
Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Yaitu Tsai Lun yang menemukan
kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101
Masehi. Kertas tersebar keseluruh dunia melalui masa penjajahan antara beberapa
negara-negara yang jatuh pada masa itu.
Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan babak bagi membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire
screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal
sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun
1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam
pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder bagi pertama kalinya
dipakai dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai
menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya keperluan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan babak mekanik
pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar
tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan
kertas dengan menggunakan babak soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari
Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent bagi babak
sulfit. Pulp yang dihasilkan dari babak sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Babak
kraft dihasilkan dari eksperimen landasan oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Babak ini biasa dinamakan babak sulfat, karena Na2SO4 dipakai sebagai make-up
kimia bagi sisa larutan pemasak.
Proses awal dari pembuatan kertas ini adalah dengan penyiapan bahan
baku dengan mengambil kayu dihutan dan kayu itu disimpan untuk persediaan
bahan baku. Kayu yang akan diolah disebut Log. Kemudian dengan menggunakan
alat Drum Barker Log ini dikupas kulitnya. Kemudian Log ini dibersihkan dari
bahan-bahan lain dengan menggunakan alat stone trap, Log yang sudah bersih
kemudian dipotong kedalam bentuk yang lebih kecil(Chip). Lalu chip dipisahkan
menjadi dua yaitu yang dipakai dengan yang tidak dipakai dengan penyaringan.
Chip yang dipakai tersebut dimasak terlebih dahulu dengan cairan yang disebut
cooking liquor. Chip menjadi bubur dan dipisahkan dengan cara penyaringan dan
pencucian Pulp(bubur kertas) disaring untuk membebaskannya dari bahan
pengotor yang ada. Bubur kertas tersebut ditambahkan O2 dan NaOH, tujuan
penambahan ini sebagai pengurangan lignin serta memutihkan pulp.Pulp yang
tingkat keputihannya sudah mencapai standar lalu dikirim ke paper machine untuk
diolah menjadi kertas.
Pada proses pembelajaran pemilihan model, strategi, metode, dan teknik
menjadi sangat penting saat berlangsungnya proses pembelajaran sehingga lenih
terarah kedalam pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Selain
komponen tersebut, media yang digunakan dalam pembelajaran juga berperan
penting sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang ada dikelas.
Dalam pembelajaran fisika kita juga dapat memanfaatkan kertas sebagai alat bantu
untuk menyampaikan pesan mengenai konsep fisika kepada siswa. Dalam bab ini
akan memaparkan konsep Fisika yang dijelaskan melalui pemanfaatan kertas.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam
dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk
ini menyebabkan kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di
bagian bawah (v2>v1).
Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan:
2 2
P1 + ρ . v 1 + ρ g h1=P2 + ρ . v 2+ ρ g h 2
Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga ρ g h1 = ρ g h2.
Dengan demikian, persamaan di atas dapat ditulis :
2 2
P1 + ρ . v 1=P2 + ρ . v 2
2 2
P1−P2= ρ. v 2−ρ . v 1
2 2
P1−P2= ρ(v 2 −v 1 )
Pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa jika v2>v1 kita dapatkan P1> P2 untuk
luas penampang sayap F1 = P1 A dan F2 = P2 A, kita dapatkan bahwa F1> F2. Selisih
gaya pada bagian bawah dan bagian atas sayap (F 1 – F2) menghasilkan gaya
angkat pada pesawat terbang. Dengan demikian, gaya angkat pesawat terbang
dirumuskan sebagai:
1 2 2
F 1−F2= ρ A (v 2−v 1)
2
Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang mengalir dari
bawah berdesak-desakan dengan udara lainnya yang ada di atas. Mirip seperti air
yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya
sempit. Akibatnya, laju udara di atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat,
maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di bawah sayap
lebih rendah, karena udara tidak berdesak-desakan (tekanan udaranya lebih besar).
Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena
sayapnya menempel dengan badan pesawat, maka badan pesawat ikut terangkat.
Prinsip Bernoulli
Jadi dalam gambar kedua, terlihat bahwa di dalam pipa di atas titik B dengan
kecepatan yang lebih rendah maka tekanannya akan lebih tinggi. Sedangkan di atas
titik A, karena pipa yang dilewati fluida lebih sempit maka kecepatan menjadi lebih
tinggi dan ternyata tekanannya menjadi lebih rendah.
Dengan bentuk yang melengkung di atas, maka aliran udara di atas sayap
membutuhkan jarak yang lebih panjang dan membuatnya “mengalir” lebih cepat
dibandingkan dengan aliran udara di bawah sayap pesawat. Karena kecepatan
udara yang lebih cepat di atas sayap, maka tekanannya akan lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan udara yang “mengalir” di bawah sayap. Tekanan di
bawah sayap yang lebih besar akan “mengangkat” sayap pesawat dan disebut
GAYA ANGKAT / LIFT.
Hal yang menarik dari kendaraan yang bernama pesawat terbang adalah
terbang ke atas melawan gravitasi bumi. Ini di sebut lift atau gaya angkat. Untuk
kesederhanaan tulisan, maka selanjutnya kata lift dan istilah-istilah lain hanya
diterjemahkan di awal tulisan.
Pembahasan dalam aerodinamika ini dibatasi pada pesawat berbaling-baling
dan bermesin piston. Aneka kombinasi letak mesin tidak dibahas. Pesawat dengan
model seperti ini mempunyai mesin piston yang memutar baling-baling di depan
pesawat. Seperti halnya kipas angin, baling-baling ini meniup udara ke belakang
dengan kuat sehingga terjadi reaksi dari pesawat itu sendiri untuk bergerak ke
depan. Gaya dorong dari baling-baling ini disebut THRUST. Gaya ini bekerja ke
depan.