PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga professional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang
sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia
cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru yang bermartabat sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
dan konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, tidak cukup bila guru hanya
melakukan tugasnya mengajar, membimbing dan mendidik para siswa, melainkan
harus selalu mengembangkan profesinya tersebut. Pengembangan terhadap profesi
guru tersebut hendaklah dilaksanakan secara terprogram dan berkelanjutan melalui
kegiatan keprofeionalan berkelanjutan(PKB) yang merupakan salah satu kegiatan yang
dirancang untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. Salah satu jenis
kegiatannya adalah melaksanakan karya inovatif. Kegiatan Karya Inovatif PKB terdiri
dari 4 (empat) kelompok, yakni; 1) menemukan teknologi tepat guna, 2)
Menemukan/menciptakan karya seni, 3) Membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum, 4) Mengikuti pengembangan penyusunan standar,
pedoman soal dan sejenisnya.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembuatan alat peraga “Miniatur DOHINALTI” ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi penulis sebagai guru, baik kompetensi pedagogic,
kompetensi profesionalisme, kompetensi managerial maupun kompetensi social yang
penulis rasakan masih kurang, maupun meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
1
C. Manfaat
1. Manfaat alat peraga “Miniatur DOHINALTI” adalah untuk menjelaskan suatu
materi dan menciptakan inovasi dan kreatifitas miniatur dongkrak hidrolik
untuk menjelaskan konsep Hukum Pascal dengan menggunakan bahan-bahan
bekas yang selama ini tidak dimanfaatkan.
2. Dapat membantu meningkatkan motivasi semangat belajar siswa, khususnya
dalam mata pelajaran fisika yang dianggap susah bagi kebanyakan siswa.
2
BAB II
IDENTITAS ALAT DAN MATERI
3
adanya miniatur DOHINALTI ini siswa akan lebih memahami konsep hukum
Pascal tersebut.
2. Hukum Pascal
Hukum Pascal ditemukan pertama kali oleh Blaise Pascal, seorang ilmuwan
Prancis (1623-1662). Pada dasarnya Blaise Pascal adalah seorang ahli filsafat dan
teologi, namun hobinya pada ilmu matematika dan fisika terutama geometri
proyektif, mengantarkannya menjadi ilmuwan dunia dalam bidang fisika mekanika
fluida yang berhubungan dengan tekanan dan gaya yang dikenal dengan Hukum
Pascal.
Adapun bunyi hukum pascal adalah “tekanan yang diberikan kepada zat
cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah”. Pada
bejana dengan dua tabung berpiston yang beda luas penampangnya masing-masing
A1 dan A2 diberi gaya F1 maka dalam keadaan setimbang zat cair akan memberikan
gaya sebesar F1 ke atas. Akibatnya gaya F1 pada penampang dengan luas A1 akan
𝐹1
timbul tekanan sebesar 𝑃 = yang akan diteruskan ke segala arah sama besar.
𝐴1
3. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari hukum
Pascal. Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah saat pengisap kecil diberi gaya
tekan, gaya tersbut akan diteruskan oleh fluida yang terdapat di dalam pompa.
Akibatnya, fluida dalam dongkrak akan menghasikan gaya angkat pada pengisap
besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
4
Prinsip kerja dongkrak hidrolik ini memanfaatkan hukum Pascal. Dongkrak
hidrolik ini terdiri dari dua tabung yang berhubungan dan memiliki ukuran diameter
yang berbeda. Apabila tabung yang permukaannya besar ditekan ke bawah, maka
setiap bagian udara juga ikut tertekan. Besarnya tekanan yang diberikan oleh
tabung yang permukaannya besar diteruskan keseluruh bagian. Akibatnya, udara
menekan pipa yang luas permukaannya lebih kecil hingga pipa terdorong ke atas.
5
tabung suntikan besar tidak dapat memenuhi panjangnya tabung suntikan kecil dan
akan terasa ringan saat mendorong tabung suntikan kecil
Bahan yang digunakan dalam pembuatan miniatur dongkrak hidrolik ini adalah :
o Karton
o Tabung suntikan bekas
o Kertas origami
o Lem
o Lem lilin
o Kardus
o Selang
o Penjepit pipa
o Benang
o Mp3
o Papan kayu
o Cat pilok
H. Cara Pembuatan
1. 'Pengumpulan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pembuatan pola pada kardus penutup miniatur.
3. Lapisi kardus dengan karton hitam dan bentuk menjadi kubus.
4. Siapkan papan penyangga dengan ukuran yang telah ditentukan.
6
5. Amplas permukaan papan dan kemudian cat dengan menggunakan cat
pilok.
6. Rangkai miniatur DOHINALTI pada papan penyangga.
7. Letakkan rangkaian miniatur DOHINALI ke dalam kardus penutup.
8. Buatlah pola bunga, pohon, dan rumput-rumputan pada karton.
9. Tempelkan pola pada kertas origami dan koran.
10. Beri hiasan pada sisi luar dan sisi atas kardus agar lebih menarik dari pola-
pola tersebut.
7
Selanjutnya, untuk bahan miniaturnya gunakan tabung suntikan bekas.
Ambil jarum yang masih menempel pada tabung suntikan, kemudian cuci bersih
tabung suntikan tersebut dari sisa tinta yang menempel.
3. Perangkaian miniatur
Sebelum melakukan perangkaian pada alat tabung suntikannya, siapkan
papan kayu sebagai penyangganya. Dengan ukuran panjang 23 cm dan lebar 14 cm.
Papan kayu yang akan digunakan harus diamplas terlebih dahulu, agar
menghasilkan permukaan yang halus sehingga mempermudah pengecatan.
Kemudian, ambil dua buah tabung suntikan dengan diameter yang berbeda
lalu hubungkan dengan selang di tiap ujungnya. Dan pasangkan tabung suntikan
tersebut pada papan penyangga, dengan menggunakan penjepit pipa. Agar lebih
kuat pasangkan dengan paku pada ujung diameternya.
8
Setelah perangkaian miniaturnya selesai, letakkan miniatur tersebut didalam
kardus dengan menggunakan lem. Jika kita menggunakan paku atau penjepit pipa,
akan merusak alas kardus jadi, sebaiknya kita menggunakan lem kayu saja.
Kemudian, buatlah lingkaran diatas kardus penutup sebagai tempat keluarnya
tabung suntikan.
9
j. Penghiasan
Dalam langkah penghiasan ini, buatlah berbagai macam pola pada karton
hitam seperti, pola bunga, pohon, dan rumput-rumputan. Kemudian tempelkan pada
kertas origami berwarna. Setelah, pola selesai dibuat hiasi bagian sisi luar dan atas
kardus penutup miniatur DOHINALTI dengan pola-pola tersebut.
Mobil mainan
10
G. Cara menggunakan alat dalam kegiatan pembelajaran
Satu set alat Miniatur DHONALTI dan beberapa beban dengan ukuran yang
berbeda. Dengan sistematika pemakaian adalah secara bersamaan meletakan beban
kecil di jarum suntik kecil dan beban besar di jarum suntik yang besa ikut naikr.
Sesuai dengan Hukum Pascal, maka beban yang ukurannya besar naik akibat di
tekan oleh beban kecil.
Gambar siswa sedang menggunakan alat dalam proses pembelajaran.
11
BAB III
PENUTUP
Dengan pembuatan alat peraga pembelajaran ini, diharapkan dapat membantu guru
Fissika dalam mengajarkan materi yang terkait dengan Hukum Pascals. Serta
meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan seorang guru.
Akhir kata, mari kembali kita renungkan, bahwa profesi guru adalah profesi yang
amat mulia, yang memerlukan kreativitas pengembangan secara terus menerus dan tidak
semua orang dapat melakukannya. Oleh karena itu setiap guru harus selalu siap, mau dan
mampu untuk membelajarkan diri sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan
anak didiknya.
12