Pencemaran lingkungan sampai sekarang masih menjadi masalah kronis yang belum dapat
ditemukan solusinya. Mental manusia yang umumnya belum menyadari arti pentingnya
kebersihan, kerapian, dan kesehatan menjadi salah satu faktor internal manusia yang membuat
dunia ini menjadi tercemar dengan berbagai macam limbah. Kebiasaan membuang sampah
sembarangan, tidak ada kepedulian untuk menjaga kerapian lingkungan, serta tidak peduli pada
kesehatan lingkungan telah melupakan posisi manusia sebagai makhluk yang hidup di
lingkungan. Menghadapi permasalahan ini, kita sebenarnya tidak bisa mengandalkan
pemerintah khususnya petugas kebersihan untuk mengatasi permasalah ini. Penanggulangan
pencemaran lingkungan merupakan tugas bersama.
Pendidikan dapat turut andil dalam menjaga lingkungan. Selain menjaga kebersihan, kerapian,
dan kesehatan di lingkungan sekolah, guru juga dapat mengajak siswa untuk memanfaatkan
sampah atau limbah lingkungan sebagai bagian dari media pembelajaran kreatif. Melalui
pembuatan media kreatif berbahan sampah atau limbah lingkungan, ini berarti telah membantu
siswa untuk membangun pengetahuan lewat media pembelajaran kreatif serta mengkondisikan
agar lingkungan terbebas dari sampah atau limbah lingkungan yang menjadi penyebab
pencemaran lingkungan.
Media pembelajaran kreatif berbahan limbah atau sampah lingkungan adalah alat bantu
pembelajaran yang bentuk dan bahannya mengandung nilai keindahan atau estetika atau seni
yang berguna bagi guru atau siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran adalah mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan media ini
adalah sampah-sampah atau limbah yang umumnya oleh masyarakat sudah tidak digunakan.
Sampah atau limbah lingkungan yang bisa digunakan untuk menjadi bahan media
pembelajaran kreatif antara lain botol plastik, plastik pembungkus, styrofoam, cangkang telur,
kain perca, kaleng, batok kelapa, kardus atau kertas, koran atau majalah bekas, dll.
Hal utama yang harus dilakukan adalah pastikan bahwa limbah atau sampah yang digunakan
untuk membuat media pembelajaran telah bersih dan aman untuk dimanfaatkan. Selanjutnya
guru dapat mempertimbangkan materi yang disampaikan dengan model media yang dihasilkan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara mengoperasikan media pembelajaran
kreatif ini dengan benar sehingga ketika sedang menggunakannya, guru atau siswa tidak
mengalami kesulitan yang akan mengganggu pembelajaran. Pastikan bahwa media
pembelajaran kreatif juga sesuai dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan.
Sampah atau limbah bisa menjadi media pembelajaran kreatif yang berguna bagi guru atau
siswa untuk mencapai tujuan belajar. Cintailah bumi ini seperti bumi ini mencintai kita semua.
Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal
yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum media modern hadir, para guru telah
menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk
menjelaskan materi pelajarannya. Para guru terdahulu mungkin lebih banyak
memiliki kreativitas karena dipaksa oleh keadaan yang masih serba terbatas.
Mereka harus bekerja keras agar siswanya bias belajar dan menyerap materi
pelajaran semaksimal mungkin. Dengan datangnya media berteknologi modern
menyebabkan berbagai masalah yang selama ini tidak dapat dipecahkan telah
mampu dipecahkan dan memungkinkan mata ajaran apapun diajarkan dan
dijelaskan dengan sebaik-baiknya. Namun, banyak guru di kota-kota besar yang
telah terlena dengan kemajuan teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan.
Media modern telah memudahkan mereka memecahkan berbagai masalah didalam
proses belajar mengajar. Ketika dalam keadaan tertentu mereka harus jauh dari
media tersebut mereka menjadi bingung karena ketergantungan pada media
tersebut. Mereka telah melupakan media yang bias dikembangkan dari bahan-
bahan sederhana disekitar mereka. Akibatnya mereka menjadi kurang peka
terhadap potensi disekitar lingkungan mereka. Sehingga menyebabkan guru tidak
mempunyai banyak ide tentang media apa yang harus dibuat untuk memudahkan
siswa belajar, guru juga tidak mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk
membuat media yang diinginkan sehingga guru tidak mempunyai cukup
keterampilan untuk membuat suatu media. Sebenarnya, kreativitas seorang guru
bias terlihat ketika ia mencoba memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang bias
dijadikan suatu media didalam mata pelajarannya.
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah , “
perantara’, atau ‘ pengantar dalam bahasa arab media berarti perantara. Atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
3). Hamijojo dalam latuheru ( 1993), memberi batasan media sebagai semua bentuk
perantara yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyampaikan
ide, , gagasan atau pendapat. Sehingga ide , gagasan dan pendapat itu sampai
kepada penerima yang dituju.
4). Gerlach & Ely ( 1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia , materi , atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan , keterampilan , atau sikap
,dalam pengertian ini guru , buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
2. Pengertian Pembelajaran
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Gagne dan Briggs (1979:3), instruction atau pembelajaran adalah suatu system
yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar yang bersifat internal.
Secara implisit Gagne dan Briggs ( 1975), mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran
, yang terdiri antara lain buku , tape recorder, kaset video camera , video recorder,
film slide ( gambar bingkai ), foto gambar , grafik , telivisi dan computer .
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang
berwujud sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang
menjadi sisa dipakai.2
Jadi, barang bekas bisa diartikan sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa),
yang kegunaannnya tidak sama seperti benda yang baru.
2. Peralatan Sederhana
2 Tanti Yuniar, (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Agung
Media aulia, hal.76
BAB III
PEMBAHASAN
Jika kita memperhatikan sekeliling kita, maka kita dapat menemukan begitu banyak
sumber belajar yang bias dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bias
mengembangkan menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah
proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru
yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak
terhingga.
c. Amatilah lingkungan sekolah dan rumah peserta untuk menemukan barang bekas
yang bisa digunakan.
d. Membeli atau meminjam media sederhana yang telah ada adalah jalan terakhir
guru jika lingkungan sekitar kurang mampu memberikan solusi yang tepat.
e) Tugaskan mereka mencatat atau menuliskan setiap hal yang di dengar, amati
selama guru memanfaatkan media sederhana ciptaannya. Hal ini dilakukan agar
daya ingat siswa dapat digunakan lebih baik. Mendengar atau mengamati sambil
mencatat adalah lebih baik ketimbang siswa hanya mendengar tanpa adanya
aktivitas komunikasi tertulis.
3). Kendala-kendala
Alangkah lebih baik jika media yang dikembangkan telah dilengkapi dengan buku
teks, tugas-tugas dan lembaran kerja. Hal itu perlu dilengkapi dengan pertimbangan
dan kemungkinan guru akan menghadapi berbagai kendala ketika menggunakan
media yang terbuat dari bahan-bahan sederhana.
e. Lingkungan belajar yang kurang memadai bagi siswa untuk menyimak penjelasan
guru secara lisan maupun ketika dia akan praktek atau demonstrasi.
h. Banyaknya siswa yang harus dibimbing oleh seorang guru dalam suatu waktu
pelajaran sehingga beban guru terlalu berat.
i. Tidak adanya teman sejawat atau orang lain yang akan diminta bantuan dalam
seggi teknis maupun pengembangan materinya.
Lima hal yang terkait dengan pemilihan media yang dibuat dari barang bekas dan
peralatan sederhana adalah;
2. Materi yang tersaji dalam media tersebut menyenangkan, memiliki daya tarik dan
minat untuk dipelajari, dicoba dan dipraktekkan.
Sampah ada dimana-mana. Berbagai macam sumber sampah dapat kita temukan
diberbagai tempat di lingkungan kita. Di rumah, di pasar, di sekolah di perkantoran
adalah tempat-tempat yang sering kita jumpai sampah. Kita bias menemukan
sampah organik dan nonorganik.
Arti sampah adalah sesuatu benda yang tidak berguna lagi. Sampah dapat
menimbulkan masalah yang bias menggangu kesehatan, kebersihan dan keindahan
lingkungan.
1. Sampah Kertas
Dari berbagai sampah yang ada ternyata sampah kertas lebih banyak jumlahnya
daripada bentuk sampah lain. Kertas memang merupakan bahan baku yang banyak
digunakan untuk keperluan hidup manusia. Walaupun sudah disebut ternyata
sampah kertas masih bias dimanfaatkan untuk berbagai hal.
Sampah kertas bias dijadikan media yang sangat baik untuk meningkatkan
kesadaran lingkungan yang bersih dan sehat. Siswa bias diajarkan tentang
bagaimana sampah bisa menurunkan kualitas d n merusak lingkungan hidupnya.
Disamping itu siswa juga diajarkan bagaimana memanfaatkan kertas sebagai
medium pembelajaran mereka.
Sampah kertas bisa dimanfaatkan tanpa harus diolah menjadi bubur kertas tetapi
langsung dirancang dan diolah kedalam aplikasi kebutuhan manusia seperti kertas
surat,amplop, hiasan dinding dan lain-lain. Manfaat bagi siswa ketika mereka
diajarkan membuat barang-barang dari sampah kertas adalah mereka akan belajar
mengenal dan menggunakan berbagai alat dan bahan seperti pisau potong, gunting
kertas, penggaris siku/lurus, pensil, penghapus, karton tebal, lem, muka/kaca dan
sebagainya. Mereka juga belajar memotong, mengukur, menggaris, membuat
lingkaran, melipat, membuat lubang, memadukan berbagai unsur agar barang yang
dibuatnya menjadi lebih menarik dan indah. Mereka juga bisa belajar tentang seni
mewarnai, memilih hiasan yang sesuai, menciptakan suatu model dari hasil
pemikirannya. Begitu banyak keterampilan yang akan diperoleh hanya dari kertas
sampah.
Contoh lain adalah membuat sandiwara boneka dengan menggunakan bahan kaos
kaki yang sudah tidak digunakan lagi (kaos kaki bekas). Media ini memberikan
pendidikan sekaligus hiburan yang menyegarkan dengan cerita-cerita lucu.
Pengetahuan juga bias disajikan dalam bentuk boneka dengan cara ringan
sehingga anak tidak merasa seperti belajar. Kalau misalnya ada siswa yang takut
menghadapi dokter, maka boneka ini bisa menyajikan profil dokter yang bisa
dijadikan kawan, ramah dan tidak menakutkan. Pengembangan cerita dalam
tampilan boneka dapat menambah wawasan anak dengan informasi IPTEK, berita
dunia, dan berita-berita unik.
Cara membuat:
• Gunting
• Spidol
b. Cara membuatnya:
Magnet merupakan benda yang berguna dalam kehidupan kita. Daya yang terjadi di
antara magnet-magnet disebut magnetisme. Magnetisme adalah kekuatan alam
yang luar biasa. Ada aneka bentuk dan ukuran magnet. Magnet digunakan pada
telepon, pesawat teletivi, radio, dan barang-barang elektronik lain. Magnet dapat
menggerak-gerakkan mesin-mesin besar, menunjukkan arah dan menimbulkan
daya listrik. Dengan magnet guru dapat menunjukkan berbagai hal yang menarik
pada siswa. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan magnet.
a) Membuat kompas
• Sebuah gabus
• Sebuah magnet
b. Cara membuatnya:
• Sakelar
b. Cara membuat;
• Lilitkan kabel pada baut dengan rapi sehinggan membentuk beberapa lapis lilitan.
Sisakan ujung kabel sehingga terdapat dua ujung. Sementara itu susunlah dua
baterai( beri nama A dan B) dengan susunan seperti kereta api dan tempelkan
ujung positif (kepala baterai) A dengan ujung negatif ( dasar baterai) B. kemudian
tempelkan ujung kabel yang lain pada ujung negatif pada baterai A dan ujung kabel
yang lain pada ujung positif baterai B.pada saat kedua ujung kabel menempel pada
baterai, maka baut telah menjadi magnet listrik. Dekatkan benda-benda yang
terbuat dari besi, seperti paku, jarum dan lain-lain. Mintalah siswa untuk mengamati
apa yang terjadi. Lepaskan salah satu ujung kabel, mintalah siswa mengomentasi
apa yang dilihatnya. Dengan demikian guru telah membuat siswa aktuf dalam
belajarnya.
Cara belajar seperti ini berarti menerapkan Integrated Learning dengan pendekatan
prinsip belajar sambil bekerja dan bermain, sesuai dengan kematangan dan
perkembangan fisik dan psikologis anak, dan disajikan secara atraktif, kreatif, aman,
dan menyenangkan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
4. Banyak barang bekas yang bisa dijadikan media sederhana contohnya sampah
kertas, kaos kaki bekas dan peralatan sederhana seperti jarum, baskom/piring,
gabus, gunting, baut dan lain sebagainya.
5. Media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana cukup efektif untuk
membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru, mereka bisa belajar
sambil berkarya.Selain belajar mereka juga bisa mengembangkan kemampuannya
menuangkan ide dan mengembangkan kreativitasnya karena ikut serta dalam
pembuatan media tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Arief S, dkk. 2005. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Yuniar, Tanti, (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta ;PT Agung Melia
Utama
http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/
Abstrak: Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang sangat besar di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2014 (dalam Angga & Djunaidi, 2017)
menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sampah sekitar 187, 2 juta ton / tahun dan
menempati urutan kedua sebagai penghasil sampah terbesar di dunia. Sampah bukan hanya
berasal dari rumah tangga tetapi juga dari lingkungan sekolah. Jika sampah ini dibiarkan, maka
hal itu dapat menyebabkan penyakit. Banyaknya sampah ini juga disebabkan oleh
ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Oleh karena itu, eco-literacy harus
ditanamkan sejak usia sekolah dasar. Siswa yang sudah memiliki sikap kepedulian terhadap
lingkungan, mereka akan berusaha untuk menjaga kehidupan berkelanjutan. Eco-literacy ini
juga diperlukan agar siswa mampu mengolah sampah menjadi media pembelajaran sekaligus
menjadi modal bagi siswa untuk memahami pembelajaran dengan lebih mudah. Penelitian ini
menggunakan metode studi pustaka dari beberapa artikel jurnal, buku, maupun sumber lain
yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
daur ulang sampah mengakibatkan siswa lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan lebih
mudah memahami proses pembelajaran di kelas.
Apa yang dimaksud dengan limbah? Secara umum, pengertian limbah adalah
buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga).
Ada juga yang mengatakan bahwa definisi limbah adalah semua material sisa atau
buangan yang berasal dari proses teknologi maupun dari proses alam dimana
kehadirannya tidak bermanfaat bagi lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis.
Pada dasarnya berbagai jenis limbah dihasilkan oleh kegiatan manusia, baik itu
kegiatan industri maupun domestik (rumah tangga) dan berdampak buruk terhadap
lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia.
1. Susilowarno
Menurut Susilowarno (2007), pengertian limbah adalah sisa atau hasil sampingan dari
kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Karmana
Menurut Karmana (2007), definisi limbah adalah sisa atau sampah dari suatu proses
kegiatan manusia yang dapat menjadi bahan polutan di suatu lingkungan.
5. Deden Abdurahman
Menurut Deden Abdurahman, pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), dimana
kehadirannya dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Karakteristik Limbah
Jenis-Jenis Limbah
Jenis-jenis limbah dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu berdasarkan wujudnya,
berdasarkan sumbernya, berdasarkan senyawanya. Adapun penjelasan macam-macam
limbah adalah sebagai berikut;
Seperti yang telah disinggung pada pengertian limbah di atas, ada beragam dampak
limbah yang dapat terjadi pada lingkungan dan juga kesehatan manusia. Adapun
dampak limbah adalah sebagai berikut:
Misalnya, limbah cair yang mengkontaminasi sungai. Racun yang terdapat pada
limbah tersebut akan menyebabkan banyak organisme di dalam sungai tersebut mati
keracunan, misalnya ikan.
Kerusakan pada sungai tersebut pada akhirnya akan mengganggu keseimbangan
ekosistem mahluk hidup secara keseluruhan.
Diare
Keracunan
Sesak napas
Penyakit tifus
Jamur pada kulit
Gangguan saraf
Baca juga: Mitigasi Adalah
Kelebihan :
1. Ekonomis
Dalam membuat media barang bekas membutuhkan biaya yang minimum, karena
sebagian besar bahannya diperoleh dari barang0barang yang tidak terpakai.
4. Mudah diperoleh
Barang-barang yang sudah tidak terpakai di lingkungansekitar bisa digunakan untuk
membuat media.
5. Bentuknya konkrit
Media pembelajaran barang bekas berupa benda-benda konkrit sehingga bisa
membantu pemahaman siswa.
Kekurangan :
Analisis dari Video Pembelajaran Matematika SD Melalui Kaos Lompat dari Barang Bekas
Kelebihan :
1. Kesesuaian media dengan materi: Media yang digunakan sesuai dengan mapel
matematika pada anak SD (bilangan genap, bilangan kelipatan 2, dll).
2. Kesesuaian materi dengan pengguna media: Media tersebut cocok diterapkan untuk
anak SD karena media tersebut merupakan cerminan dari kegiatan yang sering mereka
lihat dalam kehidupan sehari – hari, sehingga mereka dapat terus teringat dengan apa
yang telah disampaikan dengan media tersebut.
3. Karakter media: Merangsang siswa untuk aktif/ikut serta dalam menggunakan media
sebab media tersebut dapat digerakkan.
4. Desain: sederhana dan menarik, dapat digerak – gerakkan sehingga siswa tidak bosan
dengan media yang diam/ monoton
Kekurangan :
1. Tidak bisa menjangkau ke sudut ruangan yang luas sebab media berukuran sedang.
1. Tidak bisa untuk mencari KPK dan FPB dengan nilai yang besar.
2. Tidak adanya audio sehingga harus dijelaskan oleh guru.
3. Sulit ditampakkan dalam kelas dengan kuantitas peserta didik yang banyak
4. Media pembelajaran ini mudah lepas karena gelas plastik hanya di lem.
5. Alat ini kurang fleksibel untuk dibawa karna ukuran yang memang besar dan tidak bisa ditekuk.
6. Yang kurang paham dengan konsep perkalian yang menyangkut tentang kelipatan dan faktor
persekutuan akan bingung menggunakan alat ini.