Anda di halaman 1dari 23

Apa ada cara mengolah limbah sampah jadi media pembelajaran?

Pencemaran lingkungan sampai sekarang masih menjadi masalah kronis yang belum dapat
ditemukan solusinya. Mental manusia yang umumnya belum menyadari arti pentingnya
kebersihan, kerapian, dan kesehatan menjadi salah satu faktor internal manusia yang membuat
dunia ini menjadi tercemar dengan berbagai macam limbah. Kebiasaan membuang sampah
sembarangan, tidak ada kepedulian untuk menjaga kerapian lingkungan, serta tidak peduli pada
kesehatan lingkungan telah melupakan posisi manusia sebagai makhluk yang hidup di
lingkungan. Menghadapi permasalahan ini, kita sebenarnya tidak bisa mengandalkan
pemerintah khususnya petugas kebersihan untuk mengatasi permasalah ini. Penanggulangan
pencemaran lingkungan merupakan tugas bersama.

Pendidikan dapat turut andil dalam menjaga lingkungan. Selain menjaga kebersihan, kerapian,
dan kesehatan di lingkungan sekolah, guru juga dapat mengajak siswa untuk memanfaatkan
sampah atau limbah lingkungan sebagai bagian dari media pembelajaran kreatif. Melalui
pembuatan media kreatif berbahan sampah atau limbah lingkungan, ini berarti telah membantu
siswa untuk membangun pengetahuan lewat media pembelajaran kreatif serta mengkondisikan
agar lingkungan terbebas dari sampah atau limbah lingkungan yang menjadi penyebab
pencemaran lingkungan.

Media pembelajaran kreatif berbahan limbah atau sampah lingkungan itu


apa?

Media pembelajaran kreatif berbahan limbah atau sampah lingkungan adalah alat bantu
pembelajaran yang bentuk dan bahannya mengandung nilai keindahan atau estetika atau seni
yang berguna bagi guru atau siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran adalah mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan media ini
adalah sampah-sampah atau limbah yang umumnya oleh masyarakat sudah tidak digunakan.
Sampah atau limbah lingkungan yang bisa digunakan untuk menjadi bahan media
pembelajaran kreatif antara lain botol plastik, plastik pembungkus, styrofoam, cangkang telur,
kain perca, kaleng, batok kelapa, kardus atau kertas, koran atau majalah bekas, dll.

Mengapa membuat media pembelajaran kreatif berbahan sampah atau


limbah lingkungan?
Fungsi utama media adalah alat bantu pembelajaran. Oleh karena itu, media ini dibuat untuk
membantu proses pembelajaran bagi guru atau anak. Bahan yang dipilih berupa sampah atau
limbah karena untuk memperolehnya sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya. Selain
itu, melalui pembuatan media ini berarti telah turut serta dalam program pelestarian lingkungan.
Guru dan siswa telah melakukan tindakan nyata untuk membuat lingkungan menjadi bersih,
indah dan rapi.

Bagaimana membuat media pembelajaran kreatif berbahan sampah atau


limbah lingkungan?

Hal utama yang harus dilakukan adalah pastikan bahwa limbah atau sampah yang digunakan
untuk membuat media pembelajaran telah bersih dan aman untuk dimanfaatkan. Selanjutnya
guru dapat mempertimbangkan materi yang disampaikan dengan model media yang dihasilkan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara mengoperasikan media pembelajaran
kreatif ini dengan benar sehingga ketika sedang menggunakannya, guru atau siswa tidak
mengalami kesulitan yang akan mengganggu pembelajaran. Pastikan bahwa media
pembelajaran kreatif juga sesuai dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan.

Sampah atau limbah bisa menjadi media pembelajaran kreatif yang berguna bagi guru atau
siswa untuk mencapai tujuan belajar. Cintailah bumi ini seperti bumi ini mencintai kita semua.

Dalam berbagai proses pembelajaran di Indonesia, peranan guru masih sangat


dominan walaupun sebagian dari mereka telah berupaya untuk menjadi fasilitator
disamping sebagai sumber informasi. Hingga saat ini guru masih dianggap sebagai
orang yang mempunyai jawaban terhadap semua pertanyaan siswanya sehingga
seringkali guru merasa dirinya sebagai satu-satunya sumber informasi. Namun pada
kenyataannya pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga kita perlu sumber-
sumber informasi lainnya baik dalam belajar maupun membelajarkan orang lain.
Guru sebagai penyampai materi (fasilitator) pelajaran tidak hanya menyampaikan
bahan ajar yang sesuai dengan rancangan program pembelajaran. Namun guru
juga dituntut untuk bias memberikan kemudahan bagi para siswa dengan proses
pembelajaran yang mudah dipahami dan menyenangkan. Siswa diharapkan
memperoleh dan menemukan nilai ilmu pengetahuan yang disampaikan guru . oleh
sebab itu pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menyajikan
pelajaran perlu diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan dan pengharapan siswa
dengan menggunakan berbagai sumber informasi. Namun untuk menciptakan
suasana pembelajaran seperti itu bukan persoalan yang mudah. Diperlukan
komponen-komponen lain untuk mendukung proses pembelajaran agar mudah dan
menyenangkan. salah satu komponen yang bias memudahkan siswa belajar adalah
pemanfaatan media. Media mempunyai klasifikasi mulai dari yang sederhana
hingga yang canggih.

Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal
yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum media modern hadir, para guru telah
menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk
menjelaskan materi pelajarannya. Para guru terdahulu mungkin lebih banyak
memiliki kreativitas karena dipaksa oleh keadaan yang masih serba terbatas.
Mereka harus bekerja keras agar siswanya bias belajar dan menyerap materi
pelajaran semaksimal mungkin. Dengan datangnya media berteknologi modern
menyebabkan berbagai masalah yang selama ini tidak dapat dipecahkan telah
mampu dipecahkan dan memungkinkan mata ajaran apapun diajarkan dan
dijelaskan dengan sebaik-baiknya. Namun, banyak guru di kota-kota besar yang
telah terlena dengan kemajuan teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan.
Media modern telah memudahkan mereka memecahkan berbagai masalah didalam
proses belajar mengajar. Ketika dalam keadaan tertentu mereka harus jauh dari
media tersebut mereka menjadi bingung karena ketergantungan pada media
tersebut. Mereka telah melupakan media yang bias dikembangkan dari bahan-
bahan sederhana disekitar mereka. Akibatnya mereka menjadi kurang peka
terhadap potensi disekitar lingkungan mereka. Sehingga menyebabkan guru tidak
mempunyai banyak ide tentang media apa yang harus dibuat untuk memudahkan
siswa belajar, guru juga tidak mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk
membuat media yang diinginkan sehingga guru tidak mempunyai cukup
keterampilan untuk membuat suatu media. Sebenarnya, kreativitas seorang guru
bias terlihat ketika ia mencoba memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang bias
dijadikan suatu media didalam mata pelajarannya.

KAJIAN TEORI

A. Definisi Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah , “
perantara’, atau ‘ pengantar dalam bahasa arab media berarti perantara. Atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Adapun pengertian media menurut sebagian para ahli diantaranya :


1). Fleming ( 1987: 234). Beliau mengartikan media adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.

2). Heinich , dan kawan – kawannya, mengemukakan istilah medium sebagai


perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima . jadi seperti
telivisi , foto , radio , rekaman audio , gambar yang diproyeksikan , bahan – bahan
cetakan dan sejenisnya . adalah media komunikasi.

3). Hamijojo dalam latuheru ( 1993), memberi batasan media sebagai semua bentuk
perantara yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyampaikan
ide, , gagasan atau pendapat. Sehingga ide , gagasan dan pendapat itu sampai
kepada penerima yang dituju.

4). Gerlach & Ely ( 1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia , materi , atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan , keterampilan , atau sikap
,dalam pengertian ini guru , buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

2. Pengertian Pembelajaran

UU No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut Sutomo (1993), pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan


seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar
untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula.1

Gagne dan Briggs (1979:3), instruction atau pembelajaran adalah suatu system
yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar yang bersifat internal.

Secara implisit Gagne dan Briggs ( 1975), mengatakan bahwa media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran
, yang terdiri antara lain buku , tape recorder, kaset video camera , video recorder,
film slide ( gambar bingkai ), foto gambar , grafik , telivisi dan computer .

Berdasarkan pengertian media dan pembelajaran diatas, maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, informasi atau pesan-pesan penting dari guru
kepada muridnya dalam suatu pembelajaran, sehingga proses belajar menjadi
efektif dan efisien.

B. Barang Bekas dan Peralatan Sederhana

1. Pengertian Barang Bekas

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang
berwujud sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang
menjadi sisa dipakai.2

Jadi, barang bekas bisa diartikan sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa),
yang kegunaannnya tidak sama seperti benda yang baru.

2. Peralatan Sederhana

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia peralatan sederhana adalah sesuatu


yang dipakai untuk mencapai tujuan, maksud, dan keinginan (alat) yang bentuknya
tidak terlalu rumit dan mudah digunakan(sederhana).

1 Denny Setiawan,dkk. (2008). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta :


Universitas Terbuka, hal. 28

2 Tanti Yuniar, (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Agung
Media aulia, hal.76

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Barang Bekas dan Peralatan Sederhana Menjadi Media


Pembelajaran
1. Cara Mengembangkan dan Memunculkan kreativitas Guna Mengembangkan
Barang Bekas menjadi Media

Jika kita memperhatikan sekeliling kita, maka kita dapat menemukan begitu banyak
sumber belajar yang bias dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bias
mengembangkan menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah
proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru
yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak
terhingga.

Untuk mengembangkan atau memunculkan kreativitas guna mengembangkan


barang bekas yang ada, berikut disajikan beberapa cara yang harus dilakukan.

a. Sebelum menentukan media sederhana yang akan dikembangkan dari barang


bekas maka rencanakannlah terlebih dulu program pengembangan yang akan
dilakukan berdasarkan garis-garis besar program pengajaran.

b. Analisislah kematangan dan kemampuan peserta didik yang akan mengikuti


pelajaran.

c. Amatilah lingkungan sekolah dan rumah peserta untuk menemukan barang bekas
yang bisa digunakan.

d. Membeli atau meminjam media sederhana yang telah ada adalah jalan terakhir
guru jika lingkungan sekitar kurang mampu memberikan solusi yang tepat.

2. Beberapa pedoman yang harus diperhatikan ketika akan mengembangkan media


dari barang bekas dan peralatan sederhana.

a) Gunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh disekitar lingkungan sekolah,


tempat tinggal guru dan siswa, ataupun bahan-bahan yang bias diperoleh ditoko
atau pasar terdekat.

b) Penggunaan media yang dibuat guru hendaknya bias meningkatkan perhatian


dan pemahaman siswa melalui pendengarannya. Penggunaan media yang sesuai
akan mengakibatkan siswa menjadi lebih berminat dan mendengarkan serta
memperhatikan setiap hal yang dikatakan guru.

c) Kembangkan bahan-bahan yang bias menciptakan siswa berpikir kritis,


mengundang siswa selalu ingin bertanya, ingin tahu, dan ingin mencari kebenaran.
Media yang tercipta diharapkan akan mendorong siswa untuk melakukan penilaian
dan analisis terhadap kredibilitas dan keabsahan materi pelajaran yang diterimanya.
d) Buatlah media yang mampu memberikan kebersamaanbagi siswa dengan kondisi
yang menyenangkan dalam mengikuti pelajaran.

e) Tugaskan mereka mencatat atau menuliskan setiap hal yang di dengar, amati
selama guru memanfaatkan media sederhana ciptaannya. Hal ini dilakukan agar
daya ingat siswa dapat digunakan lebih baik. Mendengar atau mengamati sambil
mencatat adalah lebih baik ketimbang siswa hanya mendengar tanpa adanya
aktivitas komunikasi tertulis.

3). Kendala-kendala

Alangkah lebih baik jika media yang dikembangkan telah dilengkapi dengan buku
teks, tugas-tugas dan lembaran kerja. Hal itu perlu dilengkapi dengan pertimbangan
dan kemungkinan guru akan menghadapi berbagai kendala ketika menggunakan
media yang terbuat dari bahan-bahan sederhana.

Kendala-kendala tersebut, misalnya:

a. Keterbatasan waktu yang tersedia,dikaitkan dengan luasnya materi pelajaran dan


sasaran/tujuan perkuliahan.

b. Keterbatasan bahan-bahan sederhana yang dibutuhkan dan tidak ada bahan


pengganti.

c. Ketidaktersediaan alat-alat yang akan digunakan dalam membuat dan


mengembangkan media.

d. Keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan komunikasi lisan.

e. Lingkungan belajar yang kurang memadai bagi siswa untuk menyimak penjelasan
guru secara lisan maupun ketika dia akan praktek atau demonstrasi.

f. Keterbatasan perbendaharaan kata yang dikuasai siswa sehingga mereka kurang


mampu mencerna penjelasan dari gurunya.

g. Latar belakang dan tingkat kemampuan siswa yang heterogen sehingga


menambah beban guru selama menjelaskan materi pelajaran.

h. Banyaknya siswa yang harus dibimbing oleh seorang guru dalam suatu waktu
pelajaran sehingga beban guru terlalu berat.

i. Tidak adanya teman sejawat atau orang lain yang akan diminta bantuan dalam
seggi teknis maupun pengembangan materinya.

Kompetensi yang harus dimiliki guru terkait dengan keterlibatannya dalam


memanfaatkan media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana, yaitu:

1. Kemampuan menyeleksi media dari bahan-bahan sederhana yang telah tersedia


secara tepat dan relevan dengan program pelajaran.

2. Kemampuan untuk menyususn sendiri dan menggunakannya secara baik dan


benar.

Lima hal yang terkait dengan pemilihan media yang dibuat dari barang bekas dan
peralatan sederhana adalah;

1. Memiliki keterkaitan yang jelas antara tujuan dengan proses pembelajaran.

2. Materi yang tersaji dalam media tersebut menyenangkan, memiliki daya tarik dan
minat untuk dipelajari, dicoba dan dipraktekkan.

3. Keterkaitan dengan kepentingan dan proses pembelajaran yang sedang


dilaksanakan.

4. Bahasa yang digunakan didalam media dan komunikasi lisan mudah


dipahami,sederhana jelas, tegas dan terarah.

5. Terjangkau oleh intelektual siswa.

B. Barang Bekas dan Peralatan Sederhana yang Bisa Dijadikan Media


Pembelajaran

Sampah ada dimana-mana. Berbagai macam sumber sampah dapat kita temukan
diberbagai tempat di lingkungan kita. Di rumah, di pasar, di sekolah di perkantoran
adalah tempat-tempat yang sering kita jumpai sampah. Kita bias menemukan
sampah organik dan nonorganik.

Arti sampah adalah sesuatu benda yang tidak berguna lagi. Sampah dapat
menimbulkan masalah yang bias menggangu kesehatan, kebersihan dan keindahan
lingkungan.

1. Sampah Kertas

Dari berbagai sampah yang ada ternyata sampah kertas lebih banyak jumlahnya
daripada bentuk sampah lain. Kertas memang merupakan bahan baku yang banyak
digunakan untuk keperluan hidup manusia. Walaupun sudah disebut ternyata
sampah kertas masih bias dimanfaatkan untuk berbagai hal.

Sampah kertas bias dijadikan media yang sangat baik untuk meningkatkan
kesadaran lingkungan yang bersih dan sehat. Siswa bias diajarkan tentang
bagaimana sampah bisa menurunkan kualitas d n merusak lingkungan hidupnya.
Disamping itu siswa juga diajarkan bagaimana memanfaatkan kertas sebagai
medium pembelajaran mereka.

a) Membuat barang-barang berguna

Sampah kertas bisa dimanfaatkan tanpa harus diolah menjadi bubur kertas tetapi
langsung dirancang dan diolah kedalam aplikasi kebutuhan manusia seperti kertas
surat,amplop, hiasan dinding dan lain-lain. Manfaat bagi siswa ketika mereka
diajarkan membuat barang-barang dari sampah kertas adalah mereka akan belajar
mengenal dan menggunakan berbagai alat dan bahan seperti pisau potong, gunting
kertas, penggaris siku/lurus, pensil, penghapus, karton tebal, lem, muka/kaca dan
sebagainya. Mereka juga belajar memotong, mengukur, menggaris, membuat
lingkaran, melipat, membuat lubang, memadukan berbagai unsur agar barang yang
dibuatnya menjadi lebih menarik dan indah. Mereka juga bisa belajar tentang seni
mewarnai, memilih hiasan yang sesuai, menciptakan suatu model dari hasil
pemikirannya. Begitu banyak keterampilan yang akan diperoleh hanya dari kertas
sampah.

b) Membuat sandiwara boneka

Contoh lain adalah membuat sandiwara boneka dengan menggunakan bahan kaos
kaki yang sudah tidak digunakan lagi (kaos kaki bekas). Media ini memberikan
pendidikan sekaligus hiburan yang menyegarkan dengan cerita-cerita lucu.
Pengetahuan juga bias disajikan dalam bentuk boneka dengan cara ringan
sehingga anak tidak merasa seperti belajar. Kalau misalnya ada siswa yang takut
menghadapi dokter, maka boneka ini bisa menyajikan profil dokter yang bisa
dijadikan kawan, ramah dan tidak menakutkan. Pengembangan cerita dalam
tampilan boneka dapat menambah wawasan anak dengan informasi IPTEK, berita
dunia, dan berita-berita unik.

Cara membuat:

a. Bahan yang diperlukan:

• Kaos kaki bekas yang bersih

• Gunting
• Spidol

b. Cara membuatnya:

• Siapkan kapas yang dibuat bulatan untuk mengisi bagian kepala,

• Gambarlah mukanya dengan memakai spidol,

• Gunting sedikit sisi kiri dan kanan sebagai tempat jari-jari,

• Buat beberapa boneka dengan karakter wajah yang berbeda.

2. Bermain Dengan Magnet

Magnet merupakan benda yang berguna dalam kehidupan kita. Daya yang terjadi di
antara magnet-magnet disebut magnetisme. Magnetisme adalah kekuatan alam
yang luar biasa. Ada aneka bentuk dan ukuran magnet. Magnet digunakan pada
telepon, pesawat teletivi, radio, dan barang-barang elektronik lain. Magnet dapat
menggerak-gerakkan mesin-mesin besar, menunjukkan arah dan menimbulkan
daya listrik. Dengan magnet guru dapat menunjukkan berbagai hal yang menarik
pada siswa. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan magnet.

a) Membuat kompas

a. Bahan yang dibutuhkan:

• Sebuah baskom/piring yang berisi air

• Sebuah jarum jahit

• Sebuah gabus

• Sebuah magnet

b. Cara membuatnya:

Isilah baskom/piring dengan air bersih sehingga setengan penuh. Pukul-pukulkanlah


jarum sambil digosok dengan magnet, sedikitnya lima puluh kali. Pukulan magnet
pada jarum harus selalu searah dan angkatlah magnet dari jarum setiap kali
memukul. Sekarang jarum telah menjadi magnet tetap. Tancapkanlah jarum pada
gabus secara mendatar sehingga gabus dapat mengambang di air dengan
seimbang. Biarkan airnya tenang. Jarum akan mencari arah utara kutub bumi dan
menunjuk ke utara. Guru dapat menjelaskan kepada siswa mengapa hal itu bias
terjadi. Selama jarum bergerak, jaga jangan sampai ada benda dari besi atau
bermuatan magnet didekatinya agar gerak jarum tidak terpengaruh.
b) Membuat magnet buatan

a. Bahan yang dibutuhkan:

• Baut besar dengan murnya

• Kabel dan kawat berisolasi

• Dua buah batu baterai

• Sakelar

b. Cara membuat;

• Lilitkan kabel pada baut dengan rapi sehinggan membentuk beberapa lapis lilitan.
Sisakan ujung kabel sehingga terdapat dua ujung. Sementara itu susunlah dua
baterai( beri nama A dan B) dengan susunan seperti kereta api dan tempelkan
ujung positif (kepala baterai) A dengan ujung negatif ( dasar baterai) B. kemudian
tempelkan ujung kabel yang lain pada ujung negatif pada baterai A dan ujung kabel
yang lain pada ujung positif baterai B.pada saat kedua ujung kabel menempel pada
baterai, maka baut telah menjadi magnet listrik. Dekatkan benda-benda yang
terbuat dari besi, seperti paku, jarum dan lain-lain. Mintalah siswa untuk mengamati
apa yang terjadi. Lepaskan salah satu ujung kabel, mintalah siswa mengomentasi
apa yang dilihatnya. Dengan demikian guru telah membuat siswa aktuf dalam
belajarnya.

C. Efektifitas Manfaat Media Sederhana dari Barang Bekas dan Peralatan


Sederhana terhadap Siswa

Media pada intinya adalah memberikan kemudahan dalam menyampaikan materi


pelajaran pada siswa. Hal itu berarti media yang digunakan guru adalah untuk
kepentingan siswa. Sepintas memang kegiatan tersebut seperti bermain dan tidak
melakukan proses belajar mengajar, namun pada hakikatnya, kegiatan-kegiatan
tersebut telah membuat mereka berpikir mengenai kejadian alam yang terjadi
disekitar mereka.bahkan dalam sebuah percobaan sering kali mereka mencoba
berbagai imajinasi, ide dan gagasan.melemparkan pertanyaan kepada gguru dan
siswa, serta berusaha mendapatkan jawaban atas persoalan dan pertanyaan
mereka. Jadi pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana menjadi media
sederhana dalam pembelajarn juga cukup efektif untuk membantu siswa memahami
materi yang disampaikan. Melalui belajar sambil bermain, siswa berkesempatan
untuk mengembangkan berbagai kemampuannya.

Cara belajar seperti ini berarti menerapkan Integrated Learning dengan pendekatan
prinsip belajar sambil bekerja dan bermain, sesuai dengan kematangan dan
perkembangan fisik dan psikologis anak, dan disajikan secara atraktif, kreatif, aman,
dan menyenangkan.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

1. Proses belajar dapat merupakan yang sangat membosankan untuk dikerjakan


oleh siswa, untuk itu guru harus memiliki kreativitas untuk mengembangkan materi
yang disampaikan agar lebih menarik dan membuat siswa berminat untuk belajar.

2. Kreativitas guru dapat dilihat dari kemampuannya membuat media sederhana


dari bahan-bahan yang ada disekitarnya.

3. Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana dapat dijadikan media


dalam pembelajaran dengan memperhatikan kebutuhan siswa. Menyesuaikan
media dengan materi yang akan disampaikan. Dan harapan yang diinginkan dari
pembelajaran tersebut. Guru dapat memilih dan membuat media sederhana dari
barang bekas dan peralatan sederhana yang ada disekitar lingkungannya.

4. Banyak barang bekas yang bisa dijadikan media sederhana contohnya sampah
kertas, kaos kaki bekas dan peralatan sederhana seperti jarum, baskom/piring,
gabus, gunting, baut dan lain sebagainya.

5. Media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana cukup efektif untuk
membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru, mereka bisa belajar
sambil berkarya.Selain belajar mereka juga bisa mengembangkan kemampuannya
menuangkan ide dan mengembangkan kreativitasnya karena ikut serta dalam
pembuatan media tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Robson, Pam (1995). Bengkel Kreativitas Magnetisme. Jakarta : Taman Garaha

Sadiman, Arief S, dkk. 2005. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.

Setiawan, Denny,dkk. (2008). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta :


Universitas Terbuka

Yuniar, Tanti, (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta ;PT Agung Melia
Utama

http://edu-articles.com/mengenal-media-pembelajaran/

Abstrak: Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang sangat besar di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2014 (dalam Angga & Djunaidi, 2017)
menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sampah sekitar 187, 2 juta ton / tahun dan
menempati urutan kedua sebagai penghasil sampah terbesar di dunia. Sampah bukan hanya
berasal dari rumah tangga tetapi juga dari lingkungan sekolah. Jika sampah ini dibiarkan, maka
hal itu dapat menyebabkan penyakit. Banyaknya sampah ini juga disebabkan oleh
ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Oleh karena itu, eco-literacy harus
ditanamkan sejak usia sekolah dasar. Siswa yang sudah memiliki sikap kepedulian terhadap
lingkungan, mereka akan berusaha untuk menjaga kehidupan berkelanjutan. Eco-literacy ini
juga diperlukan agar siswa mampu mengolah sampah menjadi media pembelajaran sekaligus
menjadi modal bagi siswa untuk memahami pembelajaran dengan lebih mudah. Penelitian ini
menggunakan metode studi pustaka dari beberapa artikel jurnal, buku, maupun sumber lain
yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media
daur ulang sampah mengakibatkan siswa lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya dan lebih
mudah memahami proses pembelajaran di kelas.
Apa yang dimaksud dengan limbah? Secara umum, pengertian limbah adalah
buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga).

Ada juga yang mengatakan bahwa definisi limbah adalah semua material sisa atau
buangan yang berasal dari proses teknologi maupun dari proses alam dimana
kehadirannya tidak bermanfaat bagi lingkungan dan tidak memiliki nilai ekonomis.

Pada dasarnya berbagai jenis limbah dihasilkan oleh kegiatan manusia, baik itu
kegiatan industri maupun domestik (rumah tangga) dan berdampak buruk terhadap
lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia.

Baca juga: Pengertian Sampah

Pengertian Limbah Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa definisi limbah, maka kita bisa merujuk kepada pendapat
beberapa ahli berikut ini:

1. Susilowarno
Menurut Susilowarno (2007), pengertian limbah adalah sisa atau hasil sampingan dari
kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Karmana
Menurut Karmana (2007), definisi limbah adalah sisa atau sampah dari suatu proses
kegiatan manusia yang dapat menjadi bahan polutan di suatu lingkungan.

3. Cahyono Budi Utomo


Menurut Cahyono Budi Utomo, pengertian limbah adalah suatu zat atau benda yang
timbul sebagai hasil dari kegiatan manusia yang tidak digunakan lagi dan dibuang.

4. Hieronymus Budi Santoso


Menurut Hieronymus Budi Santoso, pengertian limbah adalah bahan yang dibuang/
terbuang dari hasil aktivitas manusia atau berbagai proses alam, dan tidak memiliki
nilai ekonomi, bahkan dapat merugikan manusia.

5. Deden Abdurahman
Menurut Deden Abdurahman, pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), dimana
kehadirannya dapat menurunkan kualitas lingkungan.

6. Daniel A. Okun dan George Ponghis


Menurut Daniel A. Okun dan George Ponghis (1875), pengertian limbah adalah
semua limbah cair rumah tangga, termasuk air kotor dan semua limbah industri yang
dibuang ke sistem saluran limbah cair, kecuali air hujan atau drainase permukaan.

Baca juga: Pencemaran Udara


Karakteristik Limbah

Karakteristik Limbah

Limbah memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan benda lainnya.


Adapun beberapa karakteristik limbah adalah sebagai berikut:

1. Berukuran Mikro, limbah memiliki ukuran kecil atau partikel-partikel


kecil yang masih dapat dilihat oleh mata manusia.
2. Bersifat dinamis, limbah selalu bergerak sesuai dengan lingkungan
sekitarnya. Misalnya, ketika limbah masuk ke sungai maka limbah tersebut
akan mengikuti arah aliran sungai tersebut.
3. Penyebarannya berdampak luas, dampak yang ditimbulkan oleh limbah
pada lingkungan dan manusia efeknya beragam. Ketika kontaminasi limbah
sudah berat maka akan menyebabkan kerusakan bagi lingkungan dan
manusia.
4. Berdampak jangka panjang, limbah dapat menimbulkan dampak yang
cukup lama di wilayah yang terkontaminasi. Sehingga dibutuhkan waktu
yang cukup lama untuk mengembalikan kondisi wilayah tersebut.
Baca juga: Pemanasan Global

Jenis-Jenis Limbah

Asap kendaraan merupakan limbah berwujud gas beracun

Jenis-jenis limbah dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu berdasarkan wujudnya,
berdasarkan sumbernya, berdasarkan senyawanya. Adapun penjelasan macam-macam
limbah adalah sebagai berikut;

1. Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya


 Limbah padat, yaitu limbah yang wujudnya padat, sifatnya kering, dan
tidak dapat berpindah sendiri. Contohnya; sampah, potongan kayu, sisa
makanan, logam, dan plastik.
 Limbah cair, yaitu limbah yang wujudnya cair, dapat larut dalam air, dan
dapat berpindah sendiri. Contohnya; air cucian piring, air bekas pencucian
kendaraan, dan lainnya.
 Limbah gas, yaitu limbah zat yang wujudnya gas yang yang mengandung
racun (CO2, HCL, SO2, dan lainnya) dan dapat berpindah-pindah.
Contohnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lainnya.

2. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya


 Limbah industri, yaitu limbah yang berasal dari pembuangan atau sisa
kegiatan industri.
 Limbah pertanian, yaitu limbah yang timbul sebagai akibat dari kegiatan
pertanian.
 Limbah pertambangan, yaitu limbah yang timbul karena kegiatan
pertambangan.
 Limbah domestik, yaitu limbah yang disebabkan oleh kegiatan rumah
tangga, restoran, pasar, dan lainnya.

3. Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya


 Limbah organik, yaitu jenis limbah yang dapat diuraikan (mudah
membusuk) dan berbaur dengan alam. Misalnya kotoran hewan dan kotoran
manusia.
 Limbah anorganik, yaitu jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak
dapat diuraikan. Misalnya sampah plastik, potongan baja, dan lain-lain.
Baca juga: Pengertian Bencana Alam
Dampak Limbah

Limbah berdampak buruk terhadap kesehatan manusia

Seperti yang telah disinggung pada pengertian limbah di atas, ada beragam dampak
limbah yang dapat terjadi pada lingkungan dan juga kesehatan manusia. Adapun
dampak limbah adalah sebagai berikut:

1. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan


Secara umum, limbah memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Selain merusak lingkungan dan menyebabkan nilai estetika lingkungan menjadi
buruk, limbah juga dapat menyebabkan kematian terhadap organisme yang terdapat di
lingkungan tersebut.

Misalnya, limbah cair yang mengkontaminasi sungai. Racun yang terdapat pada
limbah tersebut akan menyebabkan banyak organisme di dalam sungai tersebut mati
keracunan, misalnya ikan.
Kerusakan pada sungai tersebut pada akhirnya akan mengganggu keseimbangan
ekosistem mahluk hidup secara keseluruhan.

2. Dampak Limbah Terhadap Manusia


Meskipun sebagian besar limbah dihasilkan oleh manusia, namun sebenarnya yang
paling merasakan dampak negatif pencemaran limbah adalah manusia itu sendiri. Ada
banyak sekali gangguan kesehatan yang terjadi jika limbah beracun sudah mencemari
lingkungan manusia.

Beberapa contoh penyakit yang dapat timbul karena limbah diantaranya;

 Diare
 Keracunan
 Sesak napas
 Penyakit tifus
 Jamur pada kulit
 Gangguan saraf
Baca juga: Mitigasi Adalah

Itulah uraian singkat mengenai pengertian limbah, karakteristik, jenis-jenis, dan


dampak limbah bagi lingkungan hidup dan manusia. Mudah-mudahan artikel ini
bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran


Melalui Barang Bekas
Analisis Umum Media Pembelajaran Barang Bekas

Kelebihan :

1. Ekonomis
Dalam membuat media barang bekas membutuhkan biaya yang minimum, karena
sebagian besar bahannya diperoleh dari barang0barang yang tidak terpakai.

2. Meningkatkan kreatifitas guru dan murid


Membuat barang bekas memerlukan kreatifitas yang tinggi sehingga hasil yang akan
dibuat menjadi bernilai guna. Guru dan murid bisa bersama-sama membuat media
pembelajaran.

3. Bisa membantu mengurangi sampah (memanfaatkan sampah)


Banyaknya sampah bisa dikurangi dengan memanfaatkannya 4R (reuse, recycle,
reduce, replace), mengajak siswa untuk peduli sampah.

4. Mudah diperoleh
Barang-barang yang sudah tidak terpakai di lingkungansekitar bisa digunakan untuk
membuat media.

5. Bentuknya konkrit
Media pembelajaran barang bekas berupa benda-benda konkrit sehingga bisa
membantu pemahaman siswa.

Kekurangan :

1. Kurang tahan lama


Bahan dasar pembuatan media bahan bekas berasal dari barang-barang yang sudah
tidak terpakai.

2. Tampilan kurang menarik


Barang bekas biasanya memiliki kondisi yang kurang menarik baik dari segi bentuk,
warna.

3. Memerlukan penanganan khusus dalam pembuatannya


Barang bekas harus dicari diolah kembali agar bermanfaat.

Analisis dari Video Pembelajaran Matematika SD Melalui Kaos Lompat dari Barang Bekas

Kelebihan :

1. Kesesuaian media dengan materi: Media yang digunakan sesuai dengan mapel
matematika pada anak SD (bilangan genap, bilangan kelipatan 2, dll).

2. Kesesuaian materi dengan pengguna media: Media tersebut cocok diterapkan untuk
anak SD karena media tersebut merupakan cerminan dari kegiatan yang sering mereka
lihat dalam kehidupan sehari – hari, sehingga mereka dapat terus teringat dengan apa
yang telah disampaikan dengan media tersebut.
3. Karakter media: Merangsang siswa untuk aktif/ikut serta dalam menggunakan media
sebab media tersebut dapat digerakkan.

4. Desain: sederhana dan menarik, dapat digerak – gerakkan sehingga siswa tidak bosan
dengan media yang diam/ monoton

Kekurangan :

1. Tidak bisa menjangkau ke sudut ruangan yang luas sebab media berukuran sedang.

2. Tidak tahan lama/hanya untuk 1x pembelajaran dan mudah rusak.

Analisis dari Video Pembelajaran Matematika SD Melalui Dakon Matematika dari


Barang Bekas

Kelebihan Media Dakonmatika

1. Menjadikan pembelajaran matematika lebih variatif, inovatif dan kreatif.


2. Mempermudah pemahaman peserta didik karena lebih kongkrit.
3. Mempermudah guru dalam menyampaikan materi KPK dan FPB.
4. Lebih menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya KPK dan
FPB sehingga tidak membosankan.
5. Memotivasi peserta didik untuk belajar matematikan dan menyukai pelajaran matematika.
6. Memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan media pembelajaran yang menarik, efektif dan
efisien.
7. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
8. Dapat digunakan berulang kali.

Kelemahan Media Dakonmatika

1. Tidak bisa untuk mencari KPK dan FPB dengan nilai yang besar.
2. Tidak adanya audio sehingga harus dijelaskan oleh guru.
3. Sulit ditampakkan dalam kelas dengan kuantitas peserta didik yang banyak
4. Media pembelajaran ini mudah lepas karena gelas plastik hanya di lem.
5. Alat ini kurang fleksibel untuk dibawa karna ukuran yang memang besar dan tidak bisa ditekuk.
6. Yang kurang paham dengan konsep perkalian yang menyangkut tentang kelipatan dan faktor
persekutuan akan bingung menggunakan alat ini.

Anda mungkin juga menyukai