Anda di halaman 1dari 24

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI TENGAH

GENERASI MUDA
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Sekolah Menengah Atas

DISUSUN OLEH :

OKTAVIA SYAHRANI

212210025

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI BISNIS MANAJEMEN

SMK PGRI 1 KOTA BOGOR


Jl. Raya Semplak Jl. Cemplang Utara No.276, RT.02/RW.13, Cilendek Bar., Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa
Barat 16114
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, zat Yang Maha Indah
dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas
dari segala sifat lemah semua makhluk- Nya. Makalah ini berjudul “Bahaya narkoba pada generasi muda”
yang nantinya akan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan
narkoba serta dampaknya pada remaja. Mungkin penulis tidak bisa membuat makalah ini sesempurna
mungkin. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari para pembaca. Khususnya dari
dosen yang telah membimbing penulis dalam mata kuliah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terkait,yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal sholeh yang senantiasa
mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah Subhana wa Ta’ala.Amin. Akhir kata,
penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Penulis

Oktavia Syahrani

I
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................I


KATA PENGANTAR ...................................................................................................................II
DAFTAR ISI..................................................................................................................................III
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................IV

BAB I ..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................1
1.4 Manfaat......................................................................................................................................1

BAB II .............................................................................................................................................2
KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Narkoba Menurut Para Ahli ....................................................................................2

BAB III ...........................................................................................................................................4


PEMBAHASAN .............................................................................................................................4
3.1 Pengertian Narkoba ...................................................................................................................4
3.2 Jenis - Jenis Narkoba ................................................................................................................5
3.3 Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda ......................................................9
3.4 Dampak Narkoba Terhadap Generasi Muda ..........................................................................10
3.5 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Narkoba ...................................................10

BAB IV..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 14
4.2 Saran....................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
LAMPIRAN...................................................................................................................................16
BIOGRAFI.....................................................................................................................................17

II
DAFTAR GAMBAR

1.1 Katakan Tidak Pada Narkoba……............................................................................................4


1.2 Jenis-Jenis Narkoba...................................................................................................................6
1.3 Poster Jauhi Narkoba…...........................................................................................................13

III
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah
lain yang diperkenalkan khususnya olehDepartemen Kesehatan Republik Indonesiaadalah Napza
yang merupakan singkatan dari Narkotika,PsikotropikadanZat Adiktif. Narkoba sering sekali kita
dengar dan bukan menjadi barang yang awam dalam kehidupan sekarang ini, apalagi di dunia
pendidikan di Indonesia. Banyak dari siswa – siswi yang kurang mengetahui akan bahaya narkoba
bagi masa depan mereka, yang lebih parah lagi banyak sekali siswa mencoba narkoba karena sifat
penasaran. Hal ini dikarenakan banyaknya jenis narkoba yang telah beredar di seluruh wilayah
Indonesia. Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun
pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit
diberantas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak
meluas., sehingga merugikan masa depan bangsa, karena merosotnya kualitas sumber daya manusia
terutama generasi mudanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu narkoba?
2. Apa dampak narkoba terhadap generasi muda?
3. Bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memahami apa itu narkoba dan jenis-jenisnya
2. Untuk mengetahui dampak penggunaan narkoba pada generasi muda
3. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan remaja

1.4 Manfaat Penulisan


1. Dapat mengetahui narkoba dan jenis-jenisnya
2. Dapat mengetahui dampak penggunaan narkoba pada generasi muda
3. Dapat mencegah penyalahgunaan narkoba

1 1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian narkoba menurut para ahli :

1. Smith Kline dan French Clinical


Pengertian narkoba menurut para ahli yang tergabung di perusahan farmasi Smith Kline
dan French Clinical di Amerika Serikat. Narkoba adalah zat-zat atau obat yang dapat
mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut bekerja dengan
mempengaruhi susunan saraf sentral.

2. Ghoodse
Menurut Ghoodse, pengertian narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat
kesehatan, saat zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka akan terjadi satu atau lebih
perubahan fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan secara fisik dan
psikis pada tubuh, sehingga jika zat tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi
gangguan secara fisik dan psikis.

3. Kurniawan
Menurut Kurniawan, pengertian narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan
psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati, dan perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

4. Jackobus
Menurut Jackobus, pengertian narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.

5. Wresniwiro
Menurut Wresniwiro, pengertian narkoba adalah zat atau obat yang bisa menyebabkan
ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja dengan mempengaruhi saraf pusat
manusia.

6. Istilah Narkoba Menurut Bahasa


Selain diketahui bahwa narkoba menurut para ahli, dikenal juga narkoba menurut bahasa
yaitu narkotika, psikotropika, obat-obatan terlarang dan zat adiktif. Sehingga Departemen

2
Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan istilah tersebut sebagai Napza merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif. Narkoba memiliki kepanjangan yakni
narkotika, psikotropika, obat-obatan terlarang, dan zat adiktif.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN NARKOBA

Gambar 1.1 Katakan tidak pada narkoba

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika
digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1undang-undang tersebut.
Yang termasuk jenis narkotika adalah:
a.) Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opiumobat,morfina,
kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
b.) Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan
sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.Psikotropika adalah zat atau obat,
baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).
Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah
diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II
dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika
hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang
termasuk psikotropika antara lain:
- Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic
Diethylamide) dan sebagainya.

4
- Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis
yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat,
seperti:
- Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau
obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dansebagainya.

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkobaitu
pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan
rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudahmenjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat
ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian
mengalami ketergantungan.

Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada kehidupan dan
kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat
yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa
jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan
karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa
menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang
menyenangkan.

Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang
bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidak
mengurangi jumlah pemakainya.Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa
disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau tidak
memakai sama sekali.

3.2 JENIS- JENIS NARKOBA

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman
ataubukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantunganNarkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:

5
Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.
Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Morfin, Petidin.
Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. Contoh: Codein.

Gambar 1.2 Jenis-jenis narkoba

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetisbukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari
4 golongan:
Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
Golongan III: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.

6
Golongan IV: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam
terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).Zat Adiktif Lainnya

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
Narkotika dan Psikotropika, meliputi:Minuman Alkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari
– hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika
akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol:
a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)
b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker)
Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik,
yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin.
Yang sering disalahgunakan adalah: Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.Tembakau,
pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalamupaya
penanggulangan Narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus
menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan Narkoba lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari Narkoba dapat digolongkan
menjadi 3 golongan:
a. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis Narkoba yang berfungsi mengurangi aktifitas
fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat
tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative
(penenang), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).
b. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis NARKOBA yang merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan
bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
c. Golongan Halusinogen, adalah jenis NARKOBA yang dapat menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang
berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).

Di dalam masyarakat Narkoba yang sering disalahgunakan adalah:1. Opiada, terdapat 3


golongan besar:
a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.

7
b. Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik: Metadon.

- Kokain
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larutNama jalanan:
koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakainnya: membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang
permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau
dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko
kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain: pemakai akan
merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa
sakit dan lelah.

- Kanabis
Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari
tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan
menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong
cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering
berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut
dan tenggorokan.

- Amphetamine
Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna
putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup. Sedangkan yang
berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine:MDMA (methylene dioxy
methamphetamine) Nama jalanan: Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan
capsul.Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan
mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca
yang dirancang khusus (boong).

- Lysergic Acid
Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk:
biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko
dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan:
meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian,
menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu

8
sehinggatimbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan
penggunaanya paranoid.

- Sedatif-hipnotik (benzodiazepin) Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan


hipnotika (obat tidur). Nama jalanan: Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara
pemakaian: dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang
medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai
obat tidur.

- Solvent/InhalasiAdalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol,
Lem, Isi korek apigas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya digunakan
dengan cara coba-coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu. Efek
yang ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi
paru, jantung dan hati

3.3 PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA GENERASI MUDA

Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh banyak faktor,
baik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis akan memaparkan faktor faktor tersebut
sebagai berikut :
1. Faktor Internal : faktor yang berasal dari diri seseorang.
A. Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka
seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya
mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen narkoba.
B. Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja
menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih
mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
C. Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah
dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal :Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup kuat mempengaruhi
seseorang.
A. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya
seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi
seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup lemah, akan mudah
terjerumus.

9
B. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki
organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan


penelitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut
trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain lain, maka narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan
ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:


1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan

3.4 DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN NARKOBA BAGI GENERASI MUDA

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal.Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.

Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguankesadaran, kerusakan syaraf tepi .
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaranbernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

10
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat
ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.

Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :


1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa
sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan
dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata
fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang
tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangandiri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka
suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa
juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Datamenunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi
bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal
ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan

11
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya
HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

3.5 PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA GENERASI MUDA

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi
tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus
turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya
yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang
untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara
rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan
kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak
kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.Karena
salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan
moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka
jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan
waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak yang masih rentan akan
pengaruh budaya asing.

Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan
membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran
informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah,
seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini.
b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik,
antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara
bertahap.
c. Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan dan Fase
sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahgunaan narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling,
membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

12
Gambar 1.3 Poster Jauhi Narkoba

Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari penulis optimisi anak didik akan terjaga dan
terawasi dari penyalahgunaan narkoba dan bahaya narkoba.Sehingga harapan semua komponen
masyarakat untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan
narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi
pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua,
insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar
mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua,
masyarakat, negara dan agama sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “ No
To Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri.
Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang
dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan
narkoba.

4.2 SARAN

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari
pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.Semoga kita senantiasa terhindar dari
bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat
meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, maupun mengikuti kegiatan berorhganisasi yang
dapat mengembangkan kreativitas kita.Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti
kepada kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan
membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan
bagi diri kita sendiri di masa yang akan datan

14
14
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/preprints/osf/amgwx
https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-narkoba/
https://wennymochi24.wordpress.com/2012/12/18/karya-ilmia-tentang-bahaya-narkoba-bagi-
generasi-muda/
https:///hjhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan

15
LAMPIRAN

16
BIOGRAFI

Oktavia Syahrani adalah nama saya. Saya lahir di Bogor


tanggal 02 Oktober 2004. Saya anak pertama dari 2 bersaudara,
ibu saya bernama Junayah dan ayah saya bernama Muslim, serta
adik saya yang bernama Salsabila. Hobi saya memasak, cita-cita
menjadi pengusaha sukses. Saya tinggal di Kp. Situpete blok
bambu rt03/09 Kelurahan Sukadamai Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor Kode Pos 16165.

Pendidikan formal saya di mulai SDN Sukadamai 1, dimana


saya mengukir perjalanan dalam dunia pendidikan .Setelah
menyelesaikan pendidikan dasar, saya melanjutkan ke Mts Nurul Huda, yang ikut serta membentuk dasar
pengetahuannya.

Saya tertarik terhadap dunia akuntansi membawa saya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini
saya bersekolah di SMK PGRI 1 KOTA BOGOR dan saya mengambil jurusan Akuntansi
Saya sekarang siswa kelas 12 , aktif dalam mengikuti ketiatan di sekolah.

Saya dikenal sebagai individu yang ramah. Keinginan saya untuk terus belajar dan berkembang membuat
saya bersemangat untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Dengan latar belakang pendidikan saya dan semangat belajar saya yang tinggi, saya siap menghadapi
tantangan di dunia yang akan datang. Saya berharap dapat memberikan energi positif bagi masyarakat
dan mencapai sukses dalam karir.

17
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui, Bogor,__________________2024
Guru Mata Pelajaran Siswa/Siswi SMK PGRI 1 Bogor

( Widya Hapsari, S.Pd ) ( Oktavia Syahrani )

II

Anda mungkin juga menyukai