Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166

Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560

PENYELESAIAN SENGKETA PENANAMAN MODAL ASING (STUDI KASUS


SENGKETA CHURCHILL MINING PLC DAN PLANET
MINING PTY LTD MELAWAN INDONESIA)

Elsa Rahmawati
Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia
elsarahmawati1717@gmail.com

Abstrak
Salah satu dorongan perekonomian nasional datang dari penanaman modal asing. Penanaman modal
asing sendiri, di atur melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
Selain itu, Indonesia menegaskan bahwa penyelesaian sengketa antara Indonesia dengan penanam
modal asing dilaksanakan melalui arbitrase internasional, salah satunya yaitu ICSID. Konvensi
ICSID di ratifikasi melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1968 Tentang Penyelesaian Perselisihan
Penanaman Modal antara Negara dengan Warga Negara Asing. Pada tahun 2012 Indonesia digugat
oleh Churchill Mining Plc dan Planet Mining Pty Ltd melalui arbitrase ICSID. Kemudian, pada tahun
2016 ICSID memberikan putusan yang menyatakan menolak gugatan Churchill Mining Plc dan
Planet Mining melawan Indonesia. Tentunya mulai dari proses awal penyelesaian sengketa hingga
putusan dikeluarkan memiliki dampak bagi para pihak, khususnya Indonesia sebagai negara host
state. Penelitian ini menggunakan penelitian normatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Churchill Mining Plc dan Planet Mining sebelum menempuh upaya hukum
melalui ICSID telah menempuh jalur hukum pada PTUN Samarinda melalui PT Ridlatama.
Meskipun Indonesia menang melawan Churchill Mining Plc dan Planet Mining tentu ke depannya
harus lebih berhati-hati dalam melakukan pengawasan dan pemberian izin terhadap penanam modal
asing.
Kata Kunci: Penanaman Modal Asing; Churchill Mining Plc; Planet Mining Pty Ltd; ICSID.

Abstract
One of the suggestions for the national economy comes from foreign direct investement. Foreign
direct investement itself, regulated through Law Number 25 of 2007 concerning Investment. In
addition, Indonesia emphasized that the settlement of disputes between Indonesia and foreign
investors is carried out through international arbitration, one of which is ICSID. The ICSID
Convention was ratified through Law no. 5 of 1968 concerning Settlement of Investment Disputes
between Countries and Foreign Citizens. In 2012 Indonesia was sued by Churchill Mining Plc and
Planet Mining Pty Ltd through ICSID arbitration. Then, in 2016 ICSID issued a decision stating that
it rejected Churchill Mining Plc and Planet Mining's lawsuit against Indonesia. Of course, starting
from the initial settlement process until the decision issued has an impact on the parties, especially
Indonesia as the host country. This study uses normative research with a case study approach. The
results of this study indicate that Churchill Mining Plc and Planet Mining before taking legal action
through ICSID had taken legal action at the Samarinda State Administrative Court through PT
Ridlatama. Even though Indonesia won against Churchill Mining Plc and Planet Mining, of course
in the future, we must be more careful in conducting supervision and granting permits to foreign
investors.
Keywords: Foreign Direct Investment; Churchill Mining Plc dan Planet Mining Pty Ltd; ICSID.

A. Pendahuluan internasional melalui perdagangan, namun


Dewasa ini seluruh negara di dunia tidak juga dengan menarik investor asing untuk
hanya menggerakkan perekonomian menanamkan modal di negaranya. Salah satu

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 21
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
bentuk usaha yang dapat dilakukan yaitu sengketa penanaman modal yang melibatkan
foreign direct investment (FDI) atau Indonesia yang diselesaikan melalui lembaga
penanaman modal asing. Penanaman modal ICSID. Salah satunya yaitu sengketa Churchill
asing di Indonesia sendiri diatur pada Undang- Mining Plc dan Planet Mining Pty Ltd. Pada
Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Putusan No. ARB/12/14 dan 12/40 dijelaskan
Penanaman Modal yang sebelumnya diatur bahwa Penyelesaian sengketa Churchill
sendiri melalui Undang-Undang Nomor 1 Mining Plc dan Planet Mining Pty Ltd dengan
Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Indonesia diserahkan ke ICSID berdasarkan
Asing. Berdasar pada Pasal 1 Angka 3 UU No Bilateral Investment Treaty (BIT) antara
25 Tahun 2007, yang mana dijelaskan terkait Pemerintah Kerajaan Inggris, Irlandia Utara,
penanaman modal asing merupakan kegiatan dan Indonesia tertanggal 24 Maret 1977 dan
penanaman modal yang dilakukan di wilayah berdasarkan BIT antara Pemerintah Australia
NKRI oleh penanam modal asing, baik dengan Indonesia tertanggal 17 November
menggunakan modal asing secara eksklusif 1992.
maupun patungan dengan penanam modal Churchill Mining Plc mengajukan
dalam negeri. Banyak sekali tujuan adanya gugatan arbitrase ke ICSID pada tanggal 22
penanaman modal asing bagi negara tuan Mei 2012, kemudian dengan dasar
rumah khususnya Indonesia, pada Pasal 3 Ayat permohonan yang sama Planet Mining Pty Ltd
2 dijelaskan bahwa tujuan dari penanaman mengajukan arbitrase ke ICSID pada tanggal
modal di Indonesia yaitu meningkatkan 26 November 2012. Kemudian, sesuai dengan
pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan kesepakatan para pihak sengketa Churchill,
lapangan kerja, mendorong pembangunan Planet, dan Indonesia bergabung pada
ekonomi berkelanjutan, meningkatkan daya persidangan arbitrase yang sama namun
saing usaha nasional, meningkatkan kapasitas dengan putusan yang berbeda. Dilatar
dan kemampuan teknologi bangsa, mendorong belakangi karena merasa dirugikan atas
pembangunan ekonomi melalui pemanfaatan investasi yang telah dilakukan di Indonesia dan
sumber daya, dan meningkatkan kesejahteraan pencabutan izin pertambangan yang dilakukan
rakyat. Sebelum dilakukannya penanaman secara tiba-tiba membuat Churchill Mining
modal hendaknya dilakukan pembuatan dan Planet Mining mengajukan gugatan nya ke
kontrak. ICSID. Namun, pada tanggal 6 Desember 2016
Hal yang paling penting untuk berdasarkan Putusan No. ARB/12/14 dan
diperhatikan yaitu tentang penegakan hukum 12/40, ICSID menolak gugatan yang diajukan
kontrak, yang mana apabila timbul dan terjadi Churchill Mining dan Planet Mining dengan
sengketa sudah jelas aturan dan penyelesaian dasar izin yang dimiliki pihak Churchill
sengketa yang dapat ditempuh (Purnamasari Mining adalah palsu dan ICSID menilai due
2020). Pada Pasal 32 Ayat 4 UU No 25 Tahun diligence yang dilakukan Churchill tidak
2007 juga dijelaskan bahwa apabila terjadi cukup. Sehingga, Indonesia memenangkan
perselisihan investasi antara Pemerintah gugatan sebesar US$1,31 miliar atau setara
dengan penanam modal asing, dengan Rp17 triliun. Selain itu, Indonesia juga
penyelesaiannya akan dilakukan melalui menerima dana kompensasi sebesar 8,6 juta
arbitrase internasional yang harus disetujui Dollar AS. Penggugat dibebankan mengganti
oleh para pihak. Salah satu lembaga arbitrase biaya administrasi yang dikeluarkan Indonesia
internasional yaitu The International Centre for sebesar 800.000 Dollar AS (Purnamasari
the Settlement of Investment Disputes 2020).
(ICSID). Pada Pasal 1 Ayat 2 Konvensi ICSID
dijelaskan bahwa tujuan didirikannya ICSID B. Metode Penelitian
“untuk memberikan fasilitas konsiliasi dan Jenis penelitian yang digunakan yaitu
arbitrase dalam penyelesaian sengketa penelitian normatif dengan pendekatan studi
penanaman modal antara negara satu dan kasus. Penelitian normatif yaitu penelitian
warga negara dari negara lainnya”. Konvensi hukum dengan menggunakan hukum sendiri
ICSID berlaku di Indonesia pada tanggal 28 sebagai objeknya. Bahan hukum primer dalam
Oktober 1968 (Purnamasari 2020). Banyak penelitian ini yaitu Undang-Undang No. 25
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 22
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, harus membuat Perjanjian Karya Pengusahaan
Konvensi ICSID, Putusan ICSID No. Pertambangan Batu Bara (PKP2B). Pada Pasal
ARB/12/14 dan 12/40. Sedangkan, bahan 1 Angka Peraturan Pemerintah No 96 Tahun
hukum sekunder dalam penelitian ini yaitu 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
buku, jurnal, dan sumber-sumber yang Pertambangan Mineral dan Batu Bara,
mendukung lainnya. Data yang diperoleh akan dijelaskan bahwa PKP2B merupakan
di analisa dengan pendekatan analisis perjanjian antara pemerintah dengan
deskriptif. perusahaan berbadan hukum Indonesia untuk
melakukan kegiatan usaha pertambangan batu
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan bara. Dalam melakukan penanaman modal
Penyelesaian penanaman modal asing di tentu diperlukan aturan yang dapat
bidang pertambangan yang terjadi pada mengantisipasi peristiwa yang akan terjadi di
sengketa antara Churchill Mining Plc dan masa yang akan dating selama proses kegiatan
Planet Mining Pty Ltd dengan Indonesia penanaman modal berlangsung (Brahmana,
melalui ICSID. Pada Pasal 5 Ayat 2 UU NO 25 Ginting, and Siregar 2013). Dalam rangka
Tahun 2007 dijelaskan bahwasanya menarik penanam modal asing, tentu kepastian
penanaman modal asing wajib dalam bentuk hukum haruslah terjamin. Maka dari itu,
perseroan terbatas berdasarkan hukum Pemerintah Indonesia membuat aturan
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah mengenai penyelesaian sengketa melalui
NKRI, kecuali ditentukan lain oleh Undang- arbitrase internasional, salah satunya yaitu
Undang. Selanjutnya, pada Pasal 77 UU No 6 melalui International Centre for the Settlement
Tahun 2023 Tentang Penetapan Peraturan of Investment Disputes (ICSID).
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Maka, berdasarkan hal ini penanam
Nomor 2 Tahun 22 Tentang Cipta Kerja modal asing, khususnya Churchill Mining Plc
Menjadi Undang-Undang dijelaskan bahwa dan Planet Mining Pty Ltd membawa sengketa
semua usaha terbuka untuk kegiatan perjanjiannya dengan Indonesia ke ICSID.
penanaman modal kecuali bidang usaha yang Berikut merupakan kronologi terjadinya
tertutup dan terbuka dengan persyaratan. sengketa Churchill Mining dengan Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 7 Ayat 1 Peraturan Sebelumnya, pada tahun 2005 Bupati Kutai,
Presiden Nomor 10 tahun 2021 dijelaskan Kalimantan Timur memberikan perizinan pada
bahwa “Penanam Modal asing hanya dapat Nusantara Group untuk melakukan eksplorasi
melakukan kegiatan usaha pada Usaha Besar batu bara, namun Nusantara Group tidak
dengan nilai investasi lebih dari Rp memulai eksplorasi (Korporasi and
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) di Kedaulatan n.d.). sehingga muncul keberadaan
luar nilai tanah dan bangunan”. Namun, dalam PT Ridlatama yang mengambil alih tambang
Pasal 8 dijelaskan bahwa “ketentuan karena masa kontrak Nusantara Group telah
pembatasan penanaman modal tersebut tidak berakhir. PT Ridlatama, sebuah perusahan
berlaku terhadap kegiatan penanaman modal yang bergerak di bidang pertambangan asal
yang dilakukan dalam Kawasan ekonomi Indonesia memperkenalkan proyek East Kutai
khusus”. Coal Project (EKCP) kepada Churchill Mining
Selain itu, untuk melakukan penanaman Plc yang merupakan perusahaan multinasional
modal di Indonesia, tentunya harus melakukan bidang pertambangan asal Inggris dan Planet
pendaftaran dan memperoleh izin usaha dari Mining Pty Ltd merupakan perusahaan asal
instansi yang memiliki kewenangan, yang Australia (Syahmin, Hukum, and Sriwijaya
mana untuk mekanismenya telah diatur pada 2019). Churchill mengumumkan temuan
Peraturan Badan Koordinasi Penanaman cadangan batubara dalam cakupan area EKCP.
Modal RI No4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Berdasar pemeriksaan dan eksplorasi lanjutan,
dan Tata cara Pelayanan Perizinan Berusaha EKCP menjadi asset batubara terbesar.
Berbasis Resiko dan Fasilitas Penanaman Berdasar hal tersebut, Churchill tertarik untuk
Modal. Penanam modal asing di bidang menanamkan modalnya dan melakukan
pertambangan mineral dan batu bara, selain akuisisi pada PT Ridlatama untuk
memenuhi ketentuan yang telah diatur juga pengembangan proyek EKCP sebesar 75%
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 23
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
(Syahmin, Hukum, and Sriwijaya 2019). 1. Gugatan PTUN
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Churchill Mining Plc melalui PT
Timur menerbitkan 4 kuasa pertambangan Ridlatama Trade Powerindo mengajukan
yakni kepada (Syahmin, Hukum, and gugatan tertanggal 25 Agustus 2010
Sriwijaya 2019): dengan perkara No. 32/G/2010/PTUN-
a. PT Ridlatama Trade Powerindo SMD yang mana objek sengketa nya yaitu
b. PT Ridlatama Tambang Mineral Surat Keputusan Bupati Kutai Timur No.
c. PT Investmine Nusa Persada 540.1/K.444/HK/V/2010 tentang
d. PT Investama Resources (selanjutnya pencabutan keputusan Bupati Kutai Timur
disebut “Ridlatama”). No. 188.4.45/119/HK/III/2009, tentang
Izin Usaha Pertambangan eksploitasi
Selama masa eksplorasi Kutai Timur, PT kepada PT Ridlatama Trade Powerindo
Ridlatama dan Churchill melakukan yang terletak di Kecamatan Busang Kutai
permintaan kepada Pemerintah Kabupaten Timur. Kemudian, pada tanggal 3 Maret
Kutai Timur untuk melakukan peningkatan 2011, PTUN Samarinda menolak gugatan
terhadap kuasa pertambangan yang mana PT Ridlatama untuk seluruhnya atau
memperlihatkan peningkatan status proyek dengan kata lain tindakan pencabutan izin
pertambangan batubara di Kutai Timur. yang dilakukan oleh Bupati Kutai Timur
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Kutai tidak menyalahi prosedur. Pada tanggal 09
Timur memberikan izin kepada Ridlatama dan Maret 2011 PT Ridlatama mengajukan
Churchill berupa izin eksplorasi pada tanggal 9 permohonan banding atas putusan PTUN
April 2008 dan izin eksploitasi pada tanggal 27 Samarinda ke PTUN Jakarta, namun
Maret 2009 untuk jangka waktu 40 tahun dalam putusan PTUN No.
(Syahmin, Hukum, and Sriwijaya 2019). 110/B/2011/PT.TUN.JKT tertanggal 8
Kemudian muncul permasalahan yaitu Agustus 2011 justru malah menguatkan
Pemerintah Daerah Kutai Timur mencabut Izin putusan PTUN Samarinda. Upaya yang
Usaha Pertambangan (IUP) tanggal 04 Mei terakhir melalui PTUN yaitu melakukan
2010 terhadap PT Ridlatama Group. kasasi, Churchill melalui PT Ridlatama
Pencabutan ini dilakukan berdasar pada: melakukan permohonan kasasi pada 26
a. Adanya temuan audit BPK pada tahun September 2011 ke Mahkamah Agung RI,
2008-2009 yang mengindikasikan adanya melalui putusan No. 367 K/TUN/2011
kuasa pertambangan palsu yang dimiliki tertanggal 19 Januari 2011, Mahkamah
oleh PT Ridlatama. Agung RI menolak permohonan kasasi
b. PT Ridlatama memegang IUP yang tidak dari PT Ridlatama. Tidak berhenti disitu,
tcrdaftar di Dinas Pertambangan dan pada tanggal 6 Desember 2012 PT
Planologi Kabupatcn Kutai Timur. Ridlatama masih berupaya dengan
c. Perusahaan yang tergabung pada PT mengajukan permohonan peninjauan
Ridlatama melakukan tindakan kembali, hingga akhirnya pada putusan
penambangan di kawasan hutan produksi No. 137 PK/TUN/2012 tertanggal 14 Juni
tan perizinan pinjam pakai dari 2013, Mahkamah Agung RI juga menolak
Kementerian Kehutanan. permohonan peninjauan kembali yang
d. Saham yang dialihkan PT Ridlatama dilakukan PT Ridlatama. Upaya hukum
kepada penanam modal asing dilakukan yang dilakukan oleh Churchill Mining
tanpa izin pemerintah dan tidak sesuai melalui PT Ridlatama ke PTUN dikatakan
dengan prosedur penanaman modal asing. sebagai jalur yang benar, karena legal
standing bagi PT Ridlatama setidaknya
Hal tersebut berujung pada sengketa yang dapat terlihat seperti berikut:
kemudian dibawa Churchill Mining Plc ke a. PT Ridlatama merasa dirugikan atas
PTUN Samarinda dan ICSID. Berikut sirat pencabutan Izin Usaha
merupakan upaya hukum yang dilakukan oleh Pertambangan yang dikeluarkan Bupati
Churchill Mining Plc (Syahmin, Hukum, and Kabupaten Kutai Timur, hal ini sesuai
Sriwijaya 2019): dengan Pasal 53 Ayat 1 Undang-
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 24
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Churcill dengan No. ARB/12/14.
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Kemudian, Planet Mining Pty Ltd
No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan mengajukan gugatan arbitrase ke ICSID
Tata Usaha Negara yang menyatakan pada 26 November 2012 Sekretaris
bahwa dalam hal ini PT Ridlatama Jenderal ICSID mendaftarkan
selaku bada hukum perdata merasa permohonan arbitrase Planet dengan No.
kepentingannya dirugikan oleh ARB/12/40. Lembaga ICSID merupakan
keputusan Tata Usaha Negara sehingga lembaga arbitrase yang berbeda karena
PT Ridlatama berhak mengajukan merupakan lembaga arbitrase
gugatan ke pengadilan yang internasional yang memiliki keterkaitan
berwenang. dengan bank dunia (Syahmin, Hukum, and
b. Surat Keputusan Bupati Kutai Timur Sriwijaya 2019). Pelaksanaan ICSID
No. 540.1/K.444/HK/V/2010 tentang diatur pada konvensi ICSID. Konvensi
pencabutan keputusan Bupati tersebut terdiri dari 10Bab dalam75 Pasal
KutaiTimur No. memiliki tujuan untuk mengisi
188.4.45/119/HK/III/2009, tentang kekosongan upaya hukum dalam
Izin Usaha Pertambangan eksploitasi menyelesaikan penanaman modal yang
kepada PT Ridlatama Trade Powerindo dilakukan dengan mekanisme khusus
yang terletak di Kecamatan Busang berupa arbitrase atau konsolasi dan
Kabupaten Kutai Timur, merupakan melindungi serta mendorong arus modal
penetapan tertulis. Hal ini telah sesuai dari negara maju kepada negara ketiga
dengan Pasal 1 Angka 9 Undang- (Geraldi 2017). Wewenang ICSID khusus
Undang No. 51 Tahun 2009. dan terbatas pada penanaman modal yang
c. Bupati Kutai Timur ketika salah satu pihaknya yaitu negara
mengeluarkan Surat Keputusan Bupati penanaman modal (host state). Yurisdiksi
Kutai Timur No. Lembaga arbitrase ICSID terbatas pada
540.1/K.444/HK/V/2010 tentang sengketa hukum akibat penanaman modal.
pencabutan keputusan Bupati Kutai Pada saat sengketa muncul, the Center
Timur No. 188.4.45/119/HK/III/2009, akan membentuk panel arbitrase atau
tentang Izin Usaha Pertambangan konsoliasi untuk menangani (Geraldi
eksploitasi kepada PT Ridlatama Trade 2017). Selain itu, ICSID hanya
Powerindo yang terletak di Kecamatan menyelesaikan sengketa penanaman
Busang Kabupaten Kutai Timur, modal terhadap kedua belah pihak yang
bertindak berdasar jabatannya sebagai telah melakukan perjanjian yang
badan atau pejabat tata usaha negara. menyatakan bahwa apabila terjadi
d. Gugatan yang dilakukan oleh PT sengketa akan dilaksanakan melalui
Ridlatama ke PTUN Samarinda sudah ICSID. Badan arbitrase ICSID hanya
sesuai dengan yurisdiksi atau memiliki wewenang untuk mengadili
kompetensi absolut PTUN. Oleh sengketa antara negara dengan warga
karena terhadap putusan-putusan ncgara asing dari negara lain yang
PTUN yang berkaitan dengan sengketa merupakan anggota dari Konvensi
PT Ridlatama di atas telah berkekuatan Washington. ICSID merupakan lembaga
hukum tetap, maka PT Ridlatama harus terakhir dalam penyelesaian sengketa
melaksanakan putusan tersebut secara penanaman modal asing dan proses upaya
sukarela (Syahmin, Hukum, and terakhir dalam penyelesaian sengketa,
Sriwijaya 2019). maka tidak ada banding atau kasasi,
2. Gugatan Arbitrase ke ICSID namun dapat dilakukan pembatalan
Setelah menempuh upaya hukum melalui putusan (Geraldi 2017). Proses
PTUN namun tidak membuahkan hasil, penyelesaian sengketa yang telah
Churchill Mining Plc kemudian 22 Juni dilakukan oleh Churchill Mining Plc dan
2012, Sekretaris Jenderal ICSID Planet Mining Pty Ltd dengan Indonesia
mendaftarkan permohonan arbitrase telah dilakukan melalui ICSID dengan
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 25
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
mekanisme (Syahmin, Hukum, and Indonesia dapat memilih arbiter yang
Sriwijaya 2019): sangat berkompeten. Pemilihan arbiter
a. File Request secara arif dan bijaksana juga dapat
b. Screening of a request and registration berdampak pada objektifitas dan kualitas
c. Number of arbitration and method of putusan (Geraldi 2017).
appointment d. Putusan ICSID bersifat final dan mengikat
d. Selection and appointment of Tribunal Sifat final dan mengikat putusan arbitrase
members ICSID ini tentu dapat mempercepat dan
e. Constition of the Tribunal memberi kemudahan pelaksanaan putusan
f. First Session (Geraldi 2017).
g. Other Procedures e. Pengakuan dan pelaksanaan putusan ICSID
h. Written Procedure Putusan yang menyangkut Indonesia
i. Evidence sebagai salah satu pihak yang bersengketa,
j. Oral Procedure dapat dilaksanakan ketika mendapatkan
k. Deliberations eksekuatur dari Mahkamah Agung RI.
l. Award Meskipun putusan ICSID bersifat final,
Namun, usaha Churchill Mining juga apabila Indonesia merasa dirugikan, masih
tidak membuahkan hasil, ICSID menolak dapat mengajukan pembatalan putusan
gugatan yang diajukan Churchill Mining ICSID (Geraldi 2017).
dan Planet Mining. Putusan ICSID
tersebut bersifat final dan mengikat, Dampak yang merugikan Indonesia dalam
sehingga sudah menjadi keharusan untuk sengketa Churchill Mining Plc dan Planet
dilaksanakan oleh para pihak. Mining Pty Ltd melalui ICSID
Selain memiliki beberapa keuntungan
Dampak yang menguntungkan Indonesia bagi Indonesia dalam penyelesaian sengketa
dalam sengketa Churchill Mining Plc dan melalui ICSID dengan Churchill, berikut
Planet Mining Pty Ltd melalui ICSID merupakan dampak yang dapat merugikan
Adanya ICSID dapat meningkatkan Indonesia:
kepercayaan investor asing untuk melakukan a. Biaya beracara cukup besar
penanaman modal, karena mendapatkan Tentu ketika proses penyelesaian sengketa
kepastian hukum yang jelas ketika terjadi melawan Churchill, meskipun kemenangan
sengketa penanaman modal di kemudian hari. ada di pihak Indonesia, namun biaya yang
Keuntungan bagi Indonesia yaitu: harus dikeluarkan Indonesia juga cukup
a. Adanya prinsip kerahasiaan besar mulai dari biaya administrasi, proses
Hal ini tentu menguntungkan Indonesia persiapan hingga putusan, dan biaya jasa
dalam rangka menjaga integritas sehingga hukum serta akomodasinya (Geraldi 2017).
prospek pemerintah dalam menerima b. Memengaruhi iklim penanaman modal di
penanam modal tetap terjaga dan penanam Indonesia
modal dapat menjalankan usahanya di Sengketa antara Indonesia dengan Churchill
Indonesia (Geraldi 2017). Mining tentu dapat memengaruhi iklim
b. Proses sederhana dan cepat penanaman modal. Hal ini terjadi karena
Proses arbitrase ICSID dibuat sesederhana dampak dari latar belakang permasalahan
mungkin, sehingga tidak memerlukan sengketa Indonesia dengan Churchill.
waktu yang cukup lama. Proses yang Pemerintah Indonesia tidak memiliki
sederhana dan cepat tentu menguntungkan kehati-hatian terhadap konsekuensi dalam
para pihak, karena berdampak pula pada pemberian izin di bidang pertambangan
biaya yang dikeluarkan menjadi tidak sehingga di kemudian hari terjadi tumpang
terlalu besar (Geraldi 2017). tindih perizinan dan menimbulkan sengketa
c. Kebebasan memilih arbiter dalam perjanjian internasional sehingga
Kebebasan dalam memilih arbiter bagi para berpeluang untuk digugat untuk
pihak sangat menguntungkan. Dalam mendapatkan ganti rugi yang tentu sangat
sengketa Churchill dengan Indonesia, besar. Selain itu, sebelum mengajukan
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 26
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
gugatan nya ke ICSID, Churchill telah Indonesia harus membayar tuntutan dari
meminta perlindungan hukum untuk Churchill yang sangat besar dan juga
mencapai resolusi damai dan berdampak pada iklim penanaman modal di
menguntungkan dalam sengketa kepada Indonesia. Maka dari itu, berdasar penelitian
Presiden Indonesia, namun pada saat itu ini maka seharusnya Indonesia lebih berhati-
tidak mendapatkan tanggapan. Sehingga, hati dan teliti dalam pemberian Izin Usaha
pada akhirnya Churchill menempuh seluruh Pertambangan kepada investor. Selain itu,
upaya hukum baik di Indonesia maupun di investor juga harus mengedepankan prinsip
tataran internasional melalui ICSID. kehati-hatian dan melakukan due diligence
Sehingga, dengan kejadian ini juga dapat secara mendalam.
membuat calon penanam modal tidak
berminat menanamkan modal di Indonesia. E. Daftar Pustaka
c. Apabila Indonesia kalah dengan Churcill Brahmana, Sophie Dhinda Aulia, Budiman
Mining Ginting, and Mahmul Siregar. 2013.
Apabila Indonesia kalah melawan Churchill “Penyelesaian Sengketa Penanaman
di Indonesia tentu hal ini dapat merugikan Modal Melalui Arbitrase Internasional
keuangan negara, karena Churchill (Studi Kasus Pencabutan Izin Kuasa
menuntut Indonesia dengan nilai yang Pertambangan Churchill Mining Oleh
sangat tinggi yaitu setara Rp. 19 Triliun Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai
(Brahmana, Ginting, and Siregar 2013). Timur).” Transparency Journal of
Sehingga tidak hanya mengeluarkan biaya Economic Law 1(2): 1–10.
yang cukup besar untuk proses Churchill Mining Plc and Planet Mining Pty
penyelesaian sengketa namun juga Ltd v. Republic of Indonesia Award,
membayar kompensasi. Selain itu, 2016, ICSID. (Desember 6).
masyarakat juga dapat terjadi resiko Geraldi, Aldo Rico. 2017. “PENYELESAIAN
kehilangan kekayaan alam yang merupakan SENGKETA INVESTASI MELALUI
hajat hidup orang banyak. INTERNATIONAL CENTRE FOR
SETTLEMENT OF INVESTMENT
D. Penutup DISPUTE (Studi Kasus Pemerintah
Sengketa antara Churchill Mining Indonesia vs Churchill Mining).”
dengan Indonesia dilatar belakangi oleh Tanjungpura Law Journal 1(2): 89–
pencabutan izin pertambangan oleh 113.
Pemerintah Daerah Kutai Timur, kemudian Konvensi “New York 1958 tentang Pengakuan
Churchill Mining merasa dirugikan. Oleh dan Pelaksanaan Putusan Arbitrase
karenanya penyelesaian sengketa penanaman Asing (Conventionon Recognition and
modal di bidang pertambangan antara Enforcement of Foreign Arbitral
Churchill Mining dengan Indonesia ditempuh Award).”
dengan melalui PTUN yang mana gugatan ini Konvensi “Washington 1965 tentang ICSID
diajukan oleh Churchill Mining melalui PT (Convention on the Settlement of
Ridlatama dan melalui arbitrase yang berada Investment Disputes between States
dibawah ICSID. Penyelesaian sengketa antara and National of Other States) United
Churchill Mining Plc dan Planet Mining Pty Nations-Treaty Series, No. 8359.”
Ltd melalui ICSID bagi Indonesia memiliki Korporasi, Ketika, and Mengabaikan
dampak yang menguntungkan seperti adanya Kedaulatan. “Gugatan Isds” : 1–50.
prinsip kerahasiaan, proses yang sederhana Peraturan Pemerintah “Nomor 96 Tahun 2021
dan cepat, bebas memilih arbiter, dan putusan Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
ICSID bersifat final dan mengikat. Selain itu, Pertambangan Mineral dan Batu Bara”
juga berdampak merugikan Indonesia seperti Peraturan Presiden “Nomor 10 tahun 2021
biaya yang dikeluarkan Indonesia dalam Tentang Bidang Usaha Penanaman
proses penyelesaian cukup besar dan kalau Modal”
sampai Indonesia kalah melawan Churchill Purnamasari, Ida Ayu Gde Wulan. 2020.
juga dapat merugikan keuangan negara karena “Kekuatan Mengikat Keputusan
https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 27
Jurnal Panah Keadilan P-ISSN 2775-3166
Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2023 E-ISSN 2776-3560
Arbitrase ICSID Dalam Penyelesaian
Sengketa Penanaman Modal.” Acta
Comitas 5(2): 401.
Putusan Mahkamah Agung “Nomor 137
PK/TUN/2012 Tahun 2013”
Putusan Mahkamah Agung “Nomor 367
K/TUN/2011 Tahun 2011”
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
“Nomor 110/B/2011/PT.TUN.JKT
Tahun 2011”
Putusan Pengadilan Tata Usaha-Usaha Negara
Samarinda “Nomor
32/G/2010/PTUN.SMD Tahun 2011
Syahmin, Fidelia; Fakultas Hukum, and
Universitas Sriwijaya. 2019. “Analisis
Putusan (Award) Arbitrase
Internasional Icsid Dalam Churchill
Mining Cases Versus Pemerintah
Indonesia.” Simbur Cahaya 25(2):
149–70. ICSID Convention,
Regulations, and Rules
Undang-Undang “Nomor 25 tahun 2007
tentang Penanaman Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4724).”
Undang-Undang “Nomor 5 Tahun 1968
tentang Persetujuan atas Konvensi
tentang Penyelesaian Perselisihan
Penanaman Modal antara Negara
dengan Warga Negara Asing
(Lembaran Negara No. 32 tahun
1968).”
Undang-Undang “Nomor 6 Tahun 2023
Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 22 Tentang Cipta
Kerja Menjadi Undang-Undang”.

https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan 28

Anda mungkin juga menyukai