Anda di halaman 1dari 2

Penyakit kardiovaskular, ginjal, dan metabolik sering terjadi pada pasien akibat

komplikasi dari diabetes mellitus. Terapi SGLT2i merupakan jenis terapi yang diberikan pada

pasien dengan kondisi diabetes mellitus type 2. Terapi ini menghambat natrium dan glukosa,

dimana kondisi pasien yang mengalami diabetes mellitus type 2 serta memiliki komplikasi

lain yaitu gangguan pada jantung dan ginjal. Terapi SGLT2i yang dikombinasikan dengan

GLP-1 RA dapat memberikan efek penurunan berat badan sehingga hal ini bermanfaat bagi

pasien DM yang mengalami kelebihan berat badan. Secara mekanisme kerja kombinasi dari

SGLT2i dan GLP-1 RA dapat menurunkan HBA1c yang signifikan.

Dari gambar yang ditampilkan diperlihatkan bahwa adanya gangguan

kardiovascullar dengan spesifikasi gangguan atherosclerosis myocardial lalu kondisi tersebut

diberikan terapi SGLT2i dan GLP-1 RA Finerenone. Pemberian ini berdampak pada sistem

saraf simpatik dan sistem renin-angiotensin-aldostero yang mengalami defisiensi. Defisiensi

SNS menyebabkan gangguaan pada sel β akibatnya produksi insulin berkurang, ketika

produksi insulin sudah berkurang maka terapi lain diberikan yaitu jenis SGLT2i dan GLP-1

RA Tirzepatide. Setelah pemberian SGLT2i dan GLP-1 RA Tirzepatide terjadi kondisi

hiperglikemia yang menyebabkan gangguan pada sistem endotel terapi lanjutannya diberikan

SGLT2i dan GLP-1 RA Tirzepatide Finerenone. Kombinasi obat ini diberikan ketika pasien

sudah berada tahap gangguan ginjal serta defisiensi vitamin D. Penggunaan SGLT2i

dikaitkan dengan peningkatan risiko DKA dan ISK, namun memberikan efek yang

menguntungkan, terutama pemeliharaan fungsi ginjal, penurunan risiko gagal jantung dan

CKD dan IHD.


Pustaka

1. Mathew Anson dkk. 2023. SGLT2i and GLP-1 RA therapy in type 1 diabetes and

reno-vascular outcomes: a real-world study. Springer.

2. Tatsuya Ishibashi, Shuhei Morita dkk.2023. Renoprotective potential of concomittant

medications with SGLT2 inhibitors and renin-angiotensin system inhibitors in

diabetic nephropathy without albuminuria: a retrospective cohort study. Pubmed.

3. Yokoyama, H. et al. Declining trends of diabetic nephropathy, retinopathy and

neuropathy with improving diabetes care indicators in Japanese patients with type 2

and type 1 diabetes (JDDM 46). BMJ Open Diabetes Res. Care 6, e000521 (2018).

4. Yoshida, Y. et al. Conditions, pathogenesis, and progression of diabetic kidney

disease and early decliner in Japan. BMJ Open Diabetes Res. Care 8, e000902 (2020).

Anda mungkin juga menyukai