852 4233 1 PB
852 4233 1 PB
Andre Hendrajaya
ABSTRACT
Management of type II diabetes mellitus is a science transporters are ideal targets for the treatment of
that continues to develop. Treatment of type II diabetes diabetes because they account for approximately 90%
mellitus can affect various organ functions, one of of filtered glucose reabsorption SGLT2 inhibitors can
which is the kidneys, which function to excrete glucose, be a useful option in obese and hypertensive patients
namely SGLT II inhibitors. The class of sodium-glucose because of their weight loss and antihypertensive
transport protein 2 (SGLT2) inhibitors has a new benefits and thus benefit cardiovascular function.
mechanism of action and is complementary to the Patients at high risk for hypoglycemia may benefit
older drugs used to treat type II diabetes. The sodium- from a combination of metformin and SGLT2 inhibitors
glucose cotransporter-2 (SGLT2) protein is expressed because the risk of hypoglycemia with SGLT2 inhibitors
in the proximal tubule of the renal convolution. These is small when compared with insulin and sulfonylurea.
Keywords: Type II Diabetes Mellitus, Hyperglycemia, SGLT II Inhibitors, Management of Type II Diabetes Mellitus.
Cite This Article: Hendrajaya, A. 2021. Terapi penghambat Sodium Glucose Co-Transporters-2 (SGLT-2) dalam
pengobatan Diabetes Melitus Tipe-2 (DM-2): tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis 12(1): 131-136. DOI: 10.15562/
ism.v12i1.852
ABSTRAK
Tatalaksana DM mellitus tipe II merupakan ilmu yang ini adalah target yang ideal untuk pengobatan diabetes
terus berkembang. Pengobatan DM tipe II dapat karena mereka bertanggung jawab atas sekitar 90%
mempengaruhi berbagai fungsi organ, salah satunya dari reabsorpsi glukosa yang difiltrasi Inhibitor SGLT2
adalah ginjal yang berfungsi untuk mengeksreksikan dapat menjadi pilihan yang berguna pada pasien
glukosa yakni penghambat SGLT II. Kelas obat obesitas dan hipertensi karena penurunan berat badan
Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir, Sumbawa, penghambat sodium-glukosa transport protein 2 dan manfaat antihipertensi sehingga memberikan
Indonesia
(SGLT2) memiliki karakteristik ini, dan mekanisme manfaat terhadap fungsi kardiovaskular. Pasien yang
aksi yang baru melengkapi obat yang lebih lama berisiko tinggi untuk hipoglikemia dapat mengambil
yang digunakan untuk mengobati DM tipe II. Protein manfaat dari kombinasi metformin dan inhibitor SGLT2
*Korespondensi:
sodium-glukosa cotransporter-2 (SGLT2) diekspresikan karena risiko hipoglikemia dengan inhibitor SGLT2 kecil
Andre Hendrajaya;
Rumah Sakit H.L. Manambai Abdulkadir, Sumbawa,
dalam tubulus proksimal konvolusi ginjal. Transporter jika dibandingkan dengan insulin dan sulfonylurea.
Indonesia;
andre.hendrajaya@gmail.com Kata kunci: DM Tipe II, Hiperglikemia, Penghambat SGLT II, Tatalaksana DM tipe II.
Sitasi Artikel ini: Hendrajaya, A. 2021. Terapi penghambat Sodium Glucose Co-Transporters-2 (SGLT-2) dalam
pengobatan Diabetes Melitus Tipe-2 (DM-2): tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis 12(1): 131-136. DOI: 10.15562/
Diterima: 07-11-2020 ism.v12i1.852
Disetujui: 23-03-2021
Diterbitkan: 01-04-2021
Published
Open access:
by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 131-136 | doi: 10.15562/ism.v12i1.852
http://isainsmedis.id/ 131
ORIGINAL ARTICLE
PENDAHULUAN
Selama 2 dekade terakhir, pengobatan
diabetes mellitus tipe 2 telah menjadi ilmu
yang berkembang.1 Dengan kemajuan
terapi, prevalensi komplikasi berat seperti
amputasi, gagal ginjal yang membutuhkan
dialisis, dan kebutaan akibat retinopati
telah menurun secara signifikan.2 Dewasa
ini obat-obatan yang dikembangkan telah
berhasil memenuhi tujuan pengobatan.
Akan tetapi pengobatan tersebut sering
dikaitkan dengan risiko hipoglikemia dan
kenaikan berat badan yang lebih tinggi.3,4
Saat ini kontrol glukosa yang lebih
baik telah berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu kedokteran. Obat yang
baru dikembangkan harus mengontrol
glukosa tanpa hipoglikemia yang
signifikan dan juga membantu penurunan
berat badan. Kelas obat penghambat
sodium-glukosa transport protein 2
(SGLT2) memiliki karakteristik ini, dan
mekanisme aksi yang baru melengkapi
obat yang lebih lama yang digunakan
untuk mengobati DM tipe II.5
Berkaitan dengan pemaparan di atas,
tinjauan pustaka ini mencoba untuk
menjelaskan peran terapi penghambat
Sodium Glucose Co-Transporters-2
(SGLT-2) dalam pengobatan Diabetes
Melitus Tipe-2 (DM-2), dimulai dari peran
ginjal dalam metabolism glukosa, fisiologi
dari inhibisi SGLT, perkembangan dan
indikasi pengobatan penghambat SGLT
pada pasien DM tipe II, hingga berbagai
obat SGLT 2 Inhibitor pada pengobatan
DM Tipe II.
Gambar 1. SGLT dan GLUT pasif pada tubuklus proksimalis ginjal. SGLT, sodium
PERAN GINJAL DALAM glucose co-transporter; GLUT, glucose transporter; ATPase, adenosine
METABOLISME GLUKOSA PADA triphosphatase.9
ORANG NORMAL DAN DIABETES
Ginjal memiliki penting dalam konservasi
gula darah, menyaring 160-180 gram glukosa, glukosa secara pasif ditransport 1:1 di dalam tubulus proksimalis awal.
glukosa per hari pada orang normal, lewat membran sel dari kompartemen Glukosa kemudian direasobsi ke dalam
dimana direabsropsi di tubulus proksimalis intraseluler ke dalam plasma.7 sirkulasi melalui GLUT2.8 Sisa glukosa
ginjal.6 Reabsorpsi glukosa terjadi melalui Pada bagian tubulus proksimal, di serap oleh SGLT 1, transporter afinitas
SGLT dan GLUTs. Energi untuk transport dua subtipe SGLT dan GLUT berperan tinggi yang diekspresikan di tubulus
glukosa secara aktif yang dimediasi SGLT terhadap penyerapan kembali glukosa dan proksimalis bagian distal (Na-glukosa
melewati membran sel adalah berasal diekpresikan berturut-turut pada luminal rasio adalah 2:1) dan kemudian diserap ke
dari gradient potensial Na elektro-kimia. brush border dan membran basolateral dalam darah melalui GLUT1 (Gambar 1).
Ini dipertahankan dengan transport ion sel epitel.6,7 SGLT2, kotransporter dengan Hubungan fisiologis antara kadar
Na intraseluler ke dalam darah melalui kapasitas-tinggi dan afinitas-rendah, glukosa plasma dan influks glukosa ginjal
pompa sodium-potassium adenosine bertanggung jawab terhadap sebagian (seperti filtrasi, reasorpsi, dan ekskresi)
triphosphatase (ATPase) yang terletak di besar reabsorpsi glukosa ginjal.8 Rasio secara tipikal disebut tipe hubungan
membran basolateral.6 GLUTs mengikat ikatan transport aktif Na dan glukosa ambang batas (threshold). Pada tahun
132 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 131-136 | doi: 10.15562/ism.v12i1.852
ORIGINAL ARTICLE
PERKEMBANGAN MEDIKASI
PENGHAMBAT SGLT SEBAGAI
PENGOBATAN DM TIPE II
Meskipun phlorizin diketahui untuk
meningkatkan ekskresi glukosa urin
dan didemonstrasikan menghambat
reabsorpsi glukosa renal pada tahun 1930,
Gambar 2. Penanganan glukosa di ginjal. Pada orang sehat, sebagian besar glukosa potensinya untuk meningkatkan glukosa
yang difiltrasi oleh ginjal diserap kembali oleh SGLT2 pada segmen S1 urin dalam meregulasi glukosa plasma
dan S2 tubulus proksimalis, dan sisanya diserap di SGLT1 di segmen S3.12 tidak ditunjukkan hingga tahun 1980an.13
Bagaimanapun, phlorizin merupakan
agen terapeutik yang tidak tepat karena
absorpsinya yang rendah, metabolisme
1930, Shannon dan Fisher mengamati kapasitas maksimum reabsorpsi glukosa
terhadap phloretin, sehingga menghambat
kinetik reabsorpsi glukosa ginjal pada tubular dilewati. Pada orang sehat, ambang
transporter glukosa (GLUTs), dan
anjing.10 Studinya menunjukkan bahwa: glukosa renal adalah sekitar 180-200 mg/
malabsorpsi usus yang potensial dengan
(1) ada kapasitas maksimum transport dL (kadar glukosa plasma), sedangkan
inhibisi SGLT 1.13
glukosa ginjal (the tubular maximum pada penderita diabetes ambang batas
Hal ini menuntun untuk pembuatan
glucose reabsorption rate [TmG]), (2) glukosa renal akan meningkat (sangat
penghambat SGLT 2 dengan karakteristik
hampir semua glukosa yang difiltrasi bervariasi antara 112-240 mg/dL).6,9,10
yang lebih baik. Publikasi pertama
direabsorsi kembali ketika kadar glukosa
mendemonstrasikan potensi SGLT 2
plasma masih dibawah nilai ambang batas FISIOLOGI DARI INHIBISI SGLT selektif (T-1095) sebagai pengobatan
yang disebut the renal threshold for glucose
Protein sodium-glukosa cotransporter 1 untuk diabetes pada model tikus pada
(RTG), dan (3) ekskresi glukosa urin
(SGLT1) memiliki transporter glukosa tahun 1999.13 Sejak saat itu, beberapa
meningkat secara linier dengan glukosa
dengan afinitas yang tinggi, kapasitas penghambat SGLT telah dikembangkan
plasma jika glukosa plasma diatas nilai
yang rendah. Mereka diekspresikan dan 3 senyawa disetujui untuk digunakan
ambang glukosa renal.10
dalam usus halus serta tubulus proksimal di Amerika dan Eropa (dapagliflozin,
Jumlah glukosa yang difiltrasi oleh
ginjal.11 Penghambatan SGLT1 dapat canagliflozin, and empagliflozin). Selain
renal meningkat secara linier dengan
menyebabkan komplikasi gastrointestinal, itu, luseogliflozin, topogliflozin, dan
meningkatnya kadar glukosa plasma
termasuk diare parah. Protein SGLT1 ipragliflozin telah disetujui di Jepang dan
dan menurun dengan menurunnya laju
dalam tubulus konvolusi proksimal ginjal senyawa lainnya pda studi klinis lanjut.
filtrasi glomerulus; reabsorpsi glukosa
bertanggung jawab atas kurang dari 10% Ketika beberapa komponen terutama
ginjal meningkat secara linier sampai
reabsorpsi glukosa yang difiltrasi. Peran dibuat untuk selektif terhadap SGLT
kadar tertentu glukosa plasma. Pada
protein SGLT1 dalam usus masih belum dibandingkan dengan SGLT 1, terdapat
orang normal, hampir semua glukosa
diketahui, tetapi dapat memainkan peran variabilitas pada selektivitas, terutama
yang difiltrasi diserap kembali di tubulus
sebagaimana yang diperhatikan dari bukti untuk sotaglifozin, dimana 20 kali lebih
ginjal.6 Namun demikian, jika beban
dari inhibitor ganda.11 selektif untuk SGLT 2 dibandingkan
filtrasi glukosa melebihi atas ambang
Protein sodium-glukosa dengan SGLT 1. Penghambat SGLT 1
kemampuan penyerapan kembali glukosa
cotransporter-2 (SGLT2) diekspresikan diuji pada studi fase 1 pada 12 subjek dan
(kapasitas maksimum reabsorpsi glukosa
dalam tubulus proksimal konvolusi ginjal.8 menunjukkan bahwa penghambat SGLT 1
tubular; sekitar 375 mg/menit [425 g/
Transporter ini adalah target yang ideal menghambat absorpsi glukosa pada usus,
hari] pada orang sehat), kelebihan glukosa
untuk pengobatan diabetes karena mereka mengurangi homron GLP-1 dan sekresi
akan diekskresikan melalui urine.6 Batas
bertanggung jawab atas sekitar 90% dari peptide YY. 13
ambang ginjal untuk ekskresi glukosa
reabsorpsi glukosa yang difiltrasi. Ambang
adalah kadar glukosa plasma pada mana
Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 131-136 | doi: 10.15562/ism.v12i1.852 133
ORIGINAL ARTICLE
134 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 131-136 | doi: 10.15562/ism.v12i1.852
ORIGINAL ARTICLE
Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 131-136 | doi: 10.15562/ism.v12i1.852 135
ORIGINAL ARTICLE
meningkatkan kontrol glikemik dengan berisiko tinggi untuk hipoglikemia dapat 7. Navale AM, Paranjape AN. Glucose
risiko rendah hipoglikemia. Obat ini juga mengambil manfaat dari kombinasi transporters: physiological and pathological
roles. Biophys Rev. 2016;8(1):5-9.
mengurangi berat badan dan tekanan metformin dan inhibitor SGLT2 karena 8. Vallon V, Platt KA, Cunard R, Schroth J, Whaley
darah tanpa peningkatan denyut jantung risiko hipoglikemia dengan inhibitor J, Thomson SC, et al. SGLT2 mediates glucose
dan memiliki beberapa efek pada lipid SGLT2 kecil jika dibandingkan dengan reabsorption in the early proximal tubule. J Am
plasma (peningkatan kolesterol HDL dan insulin dan sulfonylurea. Soc Nephrol. 2011;22(1):104-12.
9. Wilding JP. The role of the kidneys in glucose
LDL, dengan tidak ada perubahan dalam homeostasis in type 2 diabetes: clinical
rasio HDL-C / LDL-C. Kelas ini juga KONFLIK KEPENTINGAN implications and therapeutic significance
telah dilaporkan meningkatkan insidensi through sodium glucose co-transporter 2
Tidak terdapat konflik kepentingan dalam
infeksi saluran kemih dan genitourinari inhibitors. Metabolism. 2014;63(10):1228-1237.
penulisan tinjauan kepustakaan ini. 10. Shannon JA, Fisher S. The renal tubular
secara ringan, khususnya pada wanita.
reabsorption of glucose in the normal dog.
Umumnya untuk semua label kelas obat Amer J Physiol. 1938;122:165.
juga memiliki potensi efek samping yang 11. Hsia DS, Grove O, Cefalu WT. An update on
PENDANAAN
berhubungan dengan deplesi volume.14 sodium-glucose co-transporter-2 inhibitors for
Inhibitor SGLT-2 memiliki potensi Tidak ada. the treatment of diabetes mellitus. Curr Opin
Endocrinol Diabetes Obes. 2017;24(1):73-79.
untuk mengurangi risiko kardiovaskular 12. Chao EC. SGLT-2 Inhibitors: A New
di luar efek glukosel dan menunjukkan KONTRIBUSI PENULIS Mechanism for Glycemic Control. Clin
gambaran tentang persamaan dan Diabetes. 2014;32(1):4-11.
Andre Hendrajaya berperan dalam
perbedaan dari enam uji coba hasil yang 13. Mudaliar S, Polidori D, Zambrowicz B, Henry
penulisan tinjauan kepustakaan ini baik RR. Sodium-Glucose Cotransporter Inhibitors:
sedang berlangsung dari kelas ini, saat ini
dari tahap pencarian kepustakaan, analisis Effects on Renal and Intestinal Glucose
melibatkan lebih dari 41.000 pasien.14-16
dan sintesis, hingga pelaporan hasil Transport: From Bench to Bedside. Diabetes
tinjauan dalam bentuk publikasi ilmiah. Care. 2015;38(12):2344-2353.
KESIMPULAN 14. Inzucchi SE, Zinman B, Wanner C, Ferrari R,
Fitchett D, Hantel S, et al. SGLT-2 inhibitors
Obat golongan penghambat SGLT2 adalah DAFTAR PUSTAKA and cardiovascular risk: proposed pathways and
terapi yang relatif baru dalam pengobatan 1. Olokoba AB, Obateru OA, Olokoba LB. review of ongoing outcome trials. Diab Vasc Dis
DM tipe II. Dengan cara menghambat Type 2 diabetes mellitus: a review of current Res. 2015;12(2):90-100.
15. Novikov A, Vallon V. Sodium glucose
SGLT2 pada bagian tubulus proksimalis trends. Oman Med J. 2012;27(4):269-273.
cotransporter 2 inhibition in the diabetic
renal maka glukosa diekskresikan lebih 2. Aschner P. Recent advances in understanding/
managing type 2 diabetes mellitus. F1000Res. kidney: an update. Curr Opin Nephrol
banyak melalui urine, sehingga terjadi 2017;6:F1000 Faculty Rev-1922. Hypertens. 2016;25(1):50-58.
penurunan kadar glukosa di dalam darah. 3. Apovian CM, Okemah J, O’Neil PM. Body 16. Mulyani WRW, Sanjiwani MID, Sandra,
Prabawa IPY, Lestari AAW, Wihandani DM,
Dengan cara ini, penghambat SGLT2 Weight Considerations in the Management of
Type 2 Diabetes. Adv Ther. 2019;36(1):44-58. et al. Chaperone-Based Therapeutic Target
adalah obat yang berfungsi utama pada Innovation: Heat Shock Protein 70 (HSP70) for
4. Schwartz SS, Kohl BA. Glycemic control and
keadaan hiperglikemia masalah utama weight reduction without causing hypoglycemia: Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes Metab Syndr
pasien diabetes. Selain dapat menurunkan the case for continued safe aggressive care Obes. 2020;13:559-568.
glukosa darah, agen medikasi ini dapat of patients with type 2 diabetes mellitus and
memperbaiki beberapa faktor risiko avoidance of therapeutic inertia. Mayo Clin
morbiditas kardiovaskular dan efek Proc. 2010;85(12 Suppl):S15-S26.
5. Plodkowski RA, McGarvey ME, Huribal
proteksi terhadap renal, dengan efek HM, Reisinger-Kindle K, Kramer B, Solomon
samping masih bisa ditoleransi. Dalam M, et al. SGLT2 Inhibitors for Type 2
uji klinis keamanan kardiovaskuler, obat Diabetes Mellitus Treatment. Fed Pract. 2015
empagliflozin salah satu obat penghambat Oct;32(Suppl 11):8S-15S.
6. Robson L. The kidney--an organ of critical
SGLT2 telah terbukti lebih baik terkait importance in physiology. J Physiol.
luaran kardiovaskuler. Pasien yang 2014;592(18):3953-3954.
136 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 131-136 | doi: 10.15562/ism.v12i1.852