Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI ANALOG

Q-METER

OLEH :

NAMA : PUTRI AMALIA RAMADHANI


NIM : 422 21 059
KELAS : 2C D4-TRJT
KELOMPOK : 6
DOSEN PEMBIMBING : Riesa Krisna Astuti S, S.T., M.Eng

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN


TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
2022
I. TUJUAN PERCOBAAN:
a. Mempelajari prinsip kerja Q-Meter
b. Mengukur nilai induktansi suatu lilitan dengan Q-meter
c. Mengukur factor kualitas (Q) sebuah lilitan
d. Mengalisis pengaruh panjang, diameter dan jumlah lilitan terhadap nilai
induktansi kumparan (inductor)

II. DASAR TEORI


Q-meter adalah salah satu instrument ukur untuk mengukur factor kualitas (Q-
factor) dan nilai induktansi sebuah lilitan (inductor) resistansi lilitan dari kapasitansi
sebuah kapasitor. Besarnya nilai reaktansi sebuah inductor ditentukan oleh frekuensi
dimana inductor tersebut bekerja.
Pada frekuensi tinggi, sebuah lilitan mempunyai rangkaian ekivalen seperti pada
Gambar 1 Sebuah lilitan (kumparan) selain mempunyai sifat sebagai sebuah
inductor, padanya terdapat juga kapasitif parasitic yang timbul diantara lilitan satu
dengan lainnya serta rugi-rugi ‘ohmic’ dan konduktor.

Gambar 1. Rangkaian ekivalen lilitan pada frekuensi tinggi

Keterangan:

L1 = induktansi diri lilitan (self inductive)

R1 = resistansi seri lilitan yang menimbulkan rugi-rugi dalam lilitan (nilai


resiantasi menggambar ukuran kualitas sebuah inductor)

C1 = kapasitansi parallel yang dibangkitkan antara lilitan yang berdekatan.

Kurva karakteristik sebuah lilitan sebagai fungsi dari frekuensi diperlihatkan


pada Gambar 2. Dari gambar terlihat bahwa dibawah frekuensi resonansi dan sebuah
lilitan, sebuah lilitan akan bersifat induktif, dan diatas frekuensi resonansi, lilitan
lebih bersifat kapasitif. Artinya, lilitan telah berubah sifat (karakteristik) menjadi
sebuah kapasitor. Fenomena ini berlaku secara terbalik bagi kapasitor. Hal ini
disebabkan adanya komponen-komponen parasitik dalam induktor dan kapasitor
yang secara alami sulit dihilangkan.

Gambar 2.Kurva karakteristik sebuah ilitan bag fungsi frekuensi


Perbandingan antara restansi seri RS dengan reaktansi induktif disebut sebagi
faktor kualitas (quality factor, Q) dari sebuah lilitan.
𝑋𝐿 2𝜋𝑓𝐿
𝑄= =
𝑅𝑆 𝑅𝑆
Lilitan akan berosonansi dengan dirinya sendiri bila

Dalam percobaan, harga kapasitansi parasistik parallel dari lilitan dianggap cukup
kecil untuk dapatdiabaikan. Untuk mengetahui harga induktansi dari liltan yang akan
di ukur, maka lilitan tersebut di resonansikan dengan variable kapasitor yang
terdapat dalam Q-Meter.

Saat lilitan beresonansi dengan kapasitor internal Q-Meter, maka harga factor
kualitas Q pada Q meter akan besar dan menunjuk pada harga tertentu. Bila
frekuensi diketahui dan harga variable kapasitor yang terbaca pada Q-meter
diketahui, maka nilai induktansi lilitan akan diketahui.

Dengan diperolehnya harga induktansi dari lilitan serta diketahuinya harga


factor kualitas Q (hasil ukur), maka nilai resistansi seri dalam lilitan dapat dihitung.

Besarnya harga induktansi sebuah lilitan ditentukan oleh jumlah lilitan (N)
diameter lilitan (d), panjang lilitan (p) diameter kawat lilitan (r) serta inti lilitan.
Sebuah litan yang mempunyai dimensi yang sama tetapi mempunyi inti lilitan yang
berbeda (ferrit atau udara) akan mempunyai harga factor kualitas Q dan harga
indukttansi yang berbeda pula.
III. ALAT DAN BAHAN
• Q-Meter (HP-.....)

• Koker diameter r = 4 mm
• Koker diameter r = 8 mm
• Kawal email 0,2 mm & 0,4 mm masing-masing 40 cm.
• Cutter
• Tang potong
• Jangka sorong
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buatlah sebuah lilitan dan kawat email dengan diameter 0,2 mm pada koker 4
mm (inti udara) dan pada koker 8 mm (inti udara) dengan jumlah lilitan masing-
masing 10 lilitan Upayakan agar ada sisa kawat pada ujung koker agar mudah
dikoneksikan pada terminal Q-Meter.
2. Pasangkan lilitan tersebut pada termiuant pengukuran Q-Meter seperti gambar
berikut. Lihat panelatas Q-Meter [8].

Gambar 3. Terminal pengukuran pada Q-Meter

3. Atur skala pengatur frekuensi [3] sehingga garis penunjuk tepat pada huruf L
warna biru padadisplay. (lihat gambar 4)
4. Atur skala batas ukur induktansi pada tombol kiri bawah [2] Q-meter dan skala
factor kualtias Q pada kanan bawah [17] Q-Meter.
5. On-kan Q-Meter [1]. Putar perlahan-lahan pengatur nilai variable kapasitor [16]
sehingga diperoleh simpangan maksimum pada jarum meter. Posisi jarum
penunjuk pada AC [15] pada posisi 0 pF.
Gambar 4. Front panel Q-Meter dan fungsi-fungsinya

6. Harga yang ditunjukkan oleh jarum meter menyatakan harga factor kualitats Q
dari lilitan. [9]
7. Baca harga induktansi lilitan pada panel display pemutar variable kapasitor yang
berwarna biru [12]. Nilai induktansi lilitan adalah harga yang tertera pada display
dikalikan dengan factor pengali sesuai batas ukur pada tombol yang ditentukan
semula [2].
8. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk dengar, inti koker adalah ferrit. Catat hasilnya.
9. Lakukan hal yang sama untuk diameter kawat 0,4mm.
10. Metode kedua dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Tentukan harga
frekuensi kerja pada frekuensi 10 MHz. [5] dan [6]
11. Putar vanable kapasitor [16] sehingga diperoleh simpangan maksimum pada
jarum Q-Meter.
12. Catat nilai variable kapasitor sesuai penunjukan pada panel display warna hitam
[14]
13. Dengan menggunakan persamaan (3) pada dasar teori, hitunglah harga nilai R dari
lilitan.
14. Buatlah analisa dan kesimpulan dari percobaan yang saudara lakukan.
V. DATA HASIL PERCOBAAN
1. Bahan lilitan : Ferit
Diameter
Jumlah Diameter Panjang Faktor Kapasitor
kawat Frekuensi Induktor
lilitan lilitan (D) lilitan qualitas (C) pf
email (d) (f) MHz (L) µH
(N) mm (P)cm (Q)
mm

9 0,4 8,8 0,57 9 98,5 1,43 279

9 0,4 8,8 0,57 11 105 2,15 186

9 0,4 8,8 0,57 13 115 2,9 134

9 0,4 8,8 0,57 15 120 3,9 101

9 0,4 8,8 0,57 17 125 5,1 78

9 0,4 8,8 0,57 19 126 6,4 63

9 0,4 8,8 0,57 21 130 7,9 51

9 0,4 8,8 0,57 23 130 9,4 43

2. Bahan lilitan : udara


Diameter
Jumlah Diameter Panjang Faktor Kapasitor
kawat Frekuensi Induktor
lilitan lilitan (D) lilitan (P) qualitas (C) pf
email (d) (f) MHz (L) µH
(N) mm mm (Q)
mm

9 0,4 8,8 0,57 11 120 91,2 438

9 0,4 8,8 0,57 13 131 1,27 315

9 0,4 8,8 0,57 15 140 1,69 238

9 0,4 8,8 0,57 17 149 2,16 185

9 0,4 8,8 0,57 19 155 2,7 149

9 0,4 8,8 0,57 21 171 3,3 122

9 0,4 8,8 0,57 23 175 3,9 101

9 0,4 8,8 0,57 25 176 4,7 85


VI. ANALISA DATA
Berdasarkan rumus mencari RS yaitu:

1. Bahan lilitan : ferrit


2πfL 2×3,14×9×1,43
• R= Q
= 98,5
= 0,82 Ω

2πfL 2×3,14×11×2,15
• R= Q
= 105
= 1,41 Ω

2πfL 2×3,14×13×2,9
• R= Q
= 115
= 2,05 Ω

2πfL 2×3,14×15×3,9
• R= Q
= 120
= 3,06 Ω

2πfL 2×3,14×17×5,1
• R= Q
= 125
= 4,35 Ω

2πfL 2×3,14×19×6,4
• R= Q
= 126
= 6,06 Ω

2πfL 2×3,14×21×7,9
• R= Q
= 130
= 8,01 Ω

2πfL 2×3,14×23×9,4
• R= Q
= 130
= 10,4 Ω

2. Bahan lilitan : Udara

2πfL 2×3,14×11×91,2
• R= Q
= 120
= 52,5 Ω

2πfL 2×3,14×13×1,27
• R= Q
= 131
= 0,79 Ω

2πfL 2×3,14×15×1,69
• R= Q
= 140
= 1,37 Ω

2πfL 2×3,14×17×2,16
• R= Q
= 149
= 1,54 Ω

2πfL 2×3,14×19×2,7
• R=
Q
=
155
= 2,07 Ω

2πfL 2×3,14×21×3,3
• R= Q
= 171
= 2,54 Ω

2πfL 2×3,14×23×3,9
• R= Q
= 175
= 3,21 Ω

2πfL 2×3,14×25×4,7
• R= Q
= 176
= 4,19 Ω
Berdasarkan data diatas kita dapat mengetahui bahwa nilai R memiliki pengaruh
terhadap faktor qualitas, induktansi, dan kapasitansi. Semakin tinggi resistansinya, maka
semakin rendah kapasitansinya, namun faktor qualitas dan induktansi akan tinggi juga
mengikuti R. Tapi jika bahan lilitannya atau bahan initnya beda maka nilainya juga beda.
Misalnya pada bahan lilitan ferrit dengan bahan liltan udara pada frekuensi 15, nilai
induktansinya cenderung stabil diangka 3,9 µH untuk bahan ferrit dan 1,69 untuk bahan
udara, faktor qualitas 120 untuk bahan ferrit dan 140 untuk bahan udara, nilai kapasitansi
101 untuk bahan ferrit dan 238 untuk bahan udara. Jadi dapat diketahui jika bahan intinya
ferrit maka nilai Q-nya akan stabil dan cukup rendah dari pada bahan inti udara, nilai
L(induktansi) akan lebih tinggi dari pada yang berbahan inti udara, nilai C (kapasitansi)
lebih rendah dari pada yang berbahan inti udara, dan nilai R (resistansi) akan lebih tinggi
dari pada yang berbahan inti udara.

VII. KESIMPULAN
Q-Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur Quality Frequency (QF) atau
factor penyimpanan atau factor kualitas dari rangkaian frekuensi radio. Nilai Q dapat
digunakan untuk memperkirakan efisiensi keseluruhan kapasitor dan kumparan yang
digunakan dalam aplikasi RF. Prinsip kerja Q-Meter adalah resonansi seri karena resonansi
terjadi pada rangkaian setelah kapasitansi dan reaktansi sama. Mereka menyebabkan energi
bersosialisasi antara inductor dan medan listrik serta magnet kapasitor. Angka ini sangat
tergantung pada kapasitamsi, induktansi, dan karakteristik resistansi.

Anda mungkin juga menyukai