Nama: M Mario
211103010604
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
BOGOR
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkawinan dimana dalam istilah asingnya disebut dengan marital rape,
merupakan salah satu contoh bahwa kejahatan bisa Dilakukan oleh siapa saja. Dalam hukum
pidana umum Indonesia, yakni KUHP, Perkosaan yang dikenal adalah perkosaan yang terjadi
di luar Perkawinan, dalam artian baik pelaku maupun korban tidak Terikat perkawinan.
Perkosaan dalam perkawinan (marital rape) Termasuk ke dalam tindakan kekerasan seksual,
sebagaimana Diatur dalam UU. No. 23 Thn. 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.
2
Perkawinan tidak hanya mempunyai unsur lahir atau Jasmani saja, tetapi juga unsur
batin atau rohani yang mempunyai Peranan yang sangat penting dalam mewujudkan keluarga
Bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Perkawinan Tidak hanya merupakan
persoalan hukum antara pasangan suami
Istri tetapi juga memiliki kaitan dengan persoalan keagamaan Sebagaimana diatur
dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 yang menyebutkan bahwa
“Perkawinan adalah Sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama Dan
kepercayaannya itu”. Hal ini berbeda dengan ketentuan Pasal 26 KUH Perdata yang
memandang perkawinan sebagai masalah keperdataan saja, dimana persoalan keagamaan
bukan menjadi penghalang untuk terjadi nya perkawinan.
Sebagai konsekuensi logis dari adanya satu perkawinan, maka akan lahirlah gak dan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pasangan. Pemenuhan hak oleh suami dan
istri setara dan sebanding Dengan beban kewajiban yang harus dipenuhi. Suami Istri memikul
kewajiban yang luhur untuk menegakkan Rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan
Masyarakat. Hak dan kedudukan istri seimbang dengan Hak dan kewajiban suami dalam rumah
tangga dan Pergaulan hidup bersama dalam masyarakat. Masing-Masing pihak (suami istri)
berhak untuk melakukan Perbuatan hukum.
Ajaran Islam memberikan aturan jelas terkait hak dan Kewajiban suami istri dalam
perkawinan, bahkan al-Quran Memberikan aturan khusus terhadap suami untuk menggauli
Istrinya dengan baik ( ma’ruf) dengan demikian bagi istri itu Ada hak-hak yang berimbang
dengan kewajiban-kewajibannya Secara ma’ruf dan bagi suami setingkat lebih di atas istri
(Bastiar, 2018;78) Sebagaimana QS. Al Baqoroh : 228. Namun demikian, Suatu perkawinan
bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan Seksual saja tetapi juga tentang saling
mencintai,menyayangi dan Melindungi, sehingga tidak dibenarkan dalam praktiknya ada Pihak
yang menjadikan salah satu pihak hnaya mementingkan Kebutuhan biologisnya tanpa
mempertimbangkan kebutuhan Pasangannya, terlebih cara pemenuhan kebutuhan biologis
Yang hanya mempertimbangkan kepuasan dengan menjadikan Pasangannya korban kekerasan
seksual dalam sebuah rumah Tangga dan apabila di dalam perkawinan terjadi suatu tindakan
Kekerasan seksual.
3
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, terdapat beberapa identifikasi
masalah, antara lain :
C. TUJUAN PENELITIAN
Terdapat beberapa tujuan yang sekiranya ingin dicapai dari penulisan ini, antara lain:
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Ada 3 (tiga) kegunaan dari penelitian ini, sebagai berikut:
1. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat.
Temuan dari penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kekerasan seksual dalam pernikahan, membantu mengurangi stigma terhadap korban, dan
mendorong adopsi perilaku yang lebih inklusif dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
4
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum
normatif doktinal 1 . Penelitian hukum normatif atau doktrinal adalah penelitian dalam ilmu
hukum yang membahas mengenai Dokrin-dokrin ataupun asas-asas.
1. Jenis penelitian
2. Analisa data
Dalam hal ini, data yang peneliti lakukan adalah menggunakan metode analisis
Deskriptif kualitatif, yaitu cara penelitian yang menggunakan dan menghasilkan data
Deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis maupun lisan Dan juga
perilaku nyata yang akan diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh. Metode analisis
deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman Yang mendalam tentang
kondisi, situasi, dan perilaku yang terkait dengan Implementasi kebijakan anti-pelecehan
seksual di lingkungan Pendidikan.
3. Sumber data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua data yang umumnya digunakan dalam
penelitian kualitatif, yakni primer dan sekunder.
Dan contohnya.”jurnal
5
a) Sumber Data primer
Sendiri merupakan bahan pustaka utama yang dijadikan rujukan. Dalam penelitian Ini, data
tersebut diambil dari karya Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, Perlindungan Terhadap
Kekerasan Seksual: Advokasi Atas Hak Asasi Perempuan,
6
DAFTAR PUSTAKA
Foucault, Michel. (1997) . Seks dan Kekuasaan: Sejarah Seksualitas. Rahayu S. Hidayat
(Penerj.) Jakarta: GramediaPustaka Utama,
Simson Ruben, (2015) ”Kekerasan Seksual Terhadap Istri Ditinjau Dari Sudut Pandang
Hukum Pidana”, No.5, Vol.IV, Juli.