“ Jurnal ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Hukum Pidana III ”
Nama Kelompok :
Wulandari
Eka Nurbahiya
Fadiyah
Fakultas Hukum
2023
ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP LAKI-
LAKI DAN PERLINDUNGAN HUKUMNYA
Abstrak
Tujuan dari esai ini adalah untuk memutuskan apakah laki-laki dewasa
membutuhkan perlindungan hukum segera dan seperti apa. Maraknya kasus kriminal
pelecehan seksual yang cukup menyita perhatian publik ketika korbannya adalah
perempuan atau anak-anak namun seolah luput dari perhatian ketika korbannya laki-laki,
menjadi inspirasi dipilihnya isu ini. Laki-laki korban pelecehan seksual memiliki dampak
yang sama dengan perempuan, bahkan seringkali lebih. Peraturan yang sekarang berlaku
memprioritaskan menghukum pelaku daripada melindungi korban.
Dengan pendekatan perundang-undangan dan komparatif, penelitian ini
menggunakan teknik penelitian normatif. Kemudian, bahan hukum primer, sekunder, dan
tersier digunakan untuk penelitian online dan studi pustaka. Penafsiran sistematis adalah
metode analisis yang digunakan, dan ini mencakup analisis suatu peraturan perundang-
undangan yang dikaitkan dengan suatu pasal dalam undang-undang lain. Menurut temuan
penelitian, yang diperoleh dengan menggunakan teknik-teknik tersebut di atas,
diperlukan perlindungan legislatif baru bagi laki-laki korban pelecehan seksual. Manusia
adalah korban di sini.
Hal ini dilakukan karena beberapa alasan, yang kesemuanya bertujuan untuk
melindungi laki-laki korban pelecehan seksual kriminal. Kemudian, dengan
mempertimbangkan undang-undang yang mengatur pelecehan seksual di Filipina dan
berbagai undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan korban di Indonesia, maka
perlu diatur mengenai perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pelecehan
seksual yang diderita oleh laki-laki, antara lain terkait dengan definisi, bentuk
pencegahan tindak pidana pelecehan seksual, bentuk perlindungan korban yang diberikan
kepada korban, lembaga yang berwenang memberikan perlindungan, dan
2. Tujuan Penulisan
Pada Penulisan ini, perspektif masyarakat terhadap maskulinitas serta
pelecehan seksual pada laki-laki dibahas..
B. Pembahasan
Dasar hukum yang mengatur tentang pelecehan seksual terdapat dalam undang-
undang Nomor 12 Tahun 2022. Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Kekerasan
seksual adalah pelanggaran hak asasi manusia yang harus dihapuskan. Menurut UU
TPKS, jenis pelecehan seksual yang meliputi:
Pelecehan seksual nonfsik dan fisik
Pemaksan kontrasepsi
Pemaksaan sterililissi
Pemaksaan pernikahan
Penyiksaan, eksploitasi dan Perbudakan seksual
Kekerasaan seksual yang didukung oleh elektronik.
Bukan itu saja, dalam UU TPKS menyebutkan berbagai jenis pelanggaran kekerasan
seksual yang lain, seperti:
Rudapaksa
Perbuatan cabul
Hubungan seksual dengan anak
Perbuatan asusila terhadap anak dan pelecehan seksual terhadap anak •
Perbuatan melanggar kesusilaan yang bertentangan dengan kehendak korban
• Pornografi yang secara eksplisit menampilkan kekerasan dan eksploitasi
seksual terhadap anak atau pornografi yang menampilkan anak-anak
Pemaksaan pelacuran;
Pelanggaran perdagangan manusia untuk eksploitasi seksual;
Kekerasan seksual di rumah;
Tindak pidana pencucian uang dimana tindak pidana asalnya adalah
kejahatan kekerasan seksual;
Tindak pidana lain yang dinyatakan secara eksplisit sebagai tindak pidana
kekerasan seksual menurut undang-undang.
Pelecehan seksual adalah tindakan atau atensi seksual yang tidak diinginkan dan
mengakibatkan pelecehan terhadap korban. Pelecehan seksual termasuk, namun tidak
terbatas pada, membayar untuk seks ketika pelaku menginginkan sesuatu, memaksa
aktivitas seksual, membuat komentar yang merendahkan meminta aktivitas seksual yang
dinikmati pelaku, pernyataan atau tindakan yang memiliki konotasi seksual. Semuanya.
apa yang bisa diklasifikasikan sebagai seksual, seperti pelecehan.
Didasarkan pada definisi di atas, pelecehan seksual dapat didefinisikan sebagai perilaku
atau aktivitas yang mengejutkan, mengganggu, dan tidak pantas bagi orang lain.
Pelecehan seksual juga dapat berupa perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan
secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya.
Pelaku tindak seksual dapat dijerat dengan pasal percabulan yang diatur dalam
Pasal 289 s.d. 296 KUHP atau Pasal 414 s.d. 422 UU 1/2023, dengan tetap
mengindahkan unsur-unsur aktivitas tindak pidana masing-masing. Penuntut umum akan
mengajukan dakwaannya kepada terdakwa pelecehan seksual di hadapan pengadilan jika
ada bukti yang cukup.
a) Keterangan Saksi;
b) Keterangan Ahli;
c) Surat;
d) Petunjuk;
e) Keterangan Terdakwa.
Setiap orang dapat mengalami kekerasan seksual. tidak peduli dari mana usia, orientasi
seksual, atau identitas gender seorang individu berasal. Remaja pria dan laki-laki dewasa
yang pernah mengalami pemerkosaan mungkin mengalami perasaan dan respons yang
sebanding dengan korban wanita. Meskipun demikian, sebagian besar orang yang malas
mengakui bahwa mereka takut menghadapi kesulitan karena perilaku sosial dan cacat
yang berkaitan dengan sifat laki-laki dan maskulinitas. Berdasarkan data yang dirilis oleh
Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada tahun 1994 dan TAAS pada tahun 2014,
9-10% dari korban kekerasan seksual atau perkosaan yang tidak berada di forum kriminal
ialah pria. Selain itu, asumsi yang dibuat oleh US Centers for Disease Control pada tahun
2005 menunjukkan bahwa 16 persen pria mengalami pelecehan seksual pada usia 18
tahun. Sementara itu, kuesioner National Intimate Partner and Sexual Violence (NISVS),
yang dirilis pada tahun 2010, menunjukkan statistik mencengangkan tentang kekerasan
seksual terhadap pria di Amerika Serikat. Itu berarti :
1. Setiap satu dari 71 pria mengalami perkosaan setidaknya sekali dalam hidup
mereka.
2. 52,4 persen korban laki-laki melaporkan diperkosa oleh orang yang mereka kenal,
dan 15,1 persen melaporkan diperkosa oleh orang asing
3. 35 persen pria mengalami efek jangka pendek atau jangka panjang yang
signifikan, seperti PTSD, dan 27,8 persen pria berusia 10 tahun atau lebih muda
ketika mereka menjadi korban pelecehan seksual pertama. Perlu diingat bahwa
pria yang mengalami pelecehan atau kekerasan seksual sebagai remaja mungkin
merespons secara berbeda dari pria dewasa yang juga mengalaminya..
Yang Harus Kita Lakukan Apabila Ada Laki Laki Sebagai Korban Kekerasan
Seksual
bila kamu punya sahabat atau kerabat laki-laki yang pernah mengalami kekerasan seksual
dan mencoba mengatakan kepada Anda, apa yang harus Anda lakukan?
1. Mendengarkan: Banyak orang yang menjadi korban merasa tidak ada yang
memahami mereka dan tidak ditanggapi serius. Tunjukkan kepada mereka bahwa
Anda memberikan perhatian penuh dan menghargai kasus mereka.
2. Memvalidasi perasaan mereka: Hindari membuat pernyataan yang terlalu positif atau
mencoba mengendalikan emosi mereka. Contoh pernyataan seperti "Saya percaya
kamu" atau "Terdengar seperti hal yang sangat sulit untuk dilalui" adalah contoh
pernyataan yang tidak boleh dilakukan.
3. Beri perhatian secara jelas. Dengan mengatakan, "Aku di sini untukmu", tunjukkan
kepada mereka bahwa Anda benar-benar peduli dan perhatian. Meskipun Anda
penasaran, jangan pernah bertanya secara rinci tentang peristiwa kekerasan seksual.
Coba dengarkan dengan cara yang mendukung daripada menghakimi, kecuali mereka
sendiri yang menceritakannya.