14886-Article Text-29752-1-10-20170608
14886-Article Text-29752-1-10-20170608
Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis instrumen faktual terkait pengukuran sikap siswa
Diterima 25 Maret 2016 terhadap radikalisme atas nama agama Islam, (2) Mengembangkan instrumen hipotetik
Disetujui 19 Juni 2016 pengukuran sikap siswa terhadap radikalisme atas nama agama Islam berbasis, (3) Menghasilkan
Dipublikasikan 15 instrumen akhir berupa buku panduan bagi guru untuk mengukur sikap siswa terhadap radikalisme
Agustus 2016 atas nama agama Islam. yang valid secara isi, valid secara konstruk, reliabel, dan praktis. Metode
________________ penelitian adalah mixed methode dengan desain R&D. desain pengembangan instrumen terdiri atas
Keywords: 12 langkah yang terbagi dalam 4 tahap. Teknik pengumpul data menggunakan wawancara, studi
Pengembangan Instrumen, dokumen, expert judgement, dan kuesioner. Instrumen pengumpul data menggunakan pedoman
Pengukuran Sikap, wawancara, daftar cek, lembar penilaian ahli, dan angket. Validasi isi diuji dengan teknik expert
Radikalisme Agama Islam judgement dan analisis item, validitas konstruk diuji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA),
____________________ reliabilitas diuji dengan koefisien Alpha Cronbach. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Jepara. Hasil
validasi ahli menghasilkan kesepakatan ahli bahwa instrumen dinyatakan valid. Butir instrumen
hipotetik adalah 60 butir. Hasil uji coba I diperoleh 48 butir valid dan 12 butir tidak valid. Hasil uji
coba II diuji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan analisis korelasi item menghasilkan 44
butir valid. Hasil uji kepraktisan diperoleh skor 21,7 yang masuk pada kriteria sangat praktis.
Simpulan hasil penelitian, instrumen pengukuran sikap siswa terhadap radikalisme atas nama
agama Islam terdiri atas 44 butir valid dari segi isi, valid dari segi konstruk, reliable, dan praktis,
yang dikemas dalam bentuk buku panduan guru untuk mengukur sikap siswa terhadap radikalisme
atas nama agama Islam.
Abstrac
_____________________________________________________________
The purpose of this research are to (1) analyze factual instruments related attitude measurement student
towards Islamic radicalism, (2) Develop the instrument hipotetik of the measurement of student`s attitude
toward the islamic radicalism, (3) produces a final instrument in the form of handbooks for teachers to measure
the attitude of students towards islamic radicalism.. The research method is the mixed method design with
R&D. design development instrument consists of 12 steps that are divided into 4 stages. The technique of
collecting data using interviews, document studies, expert judgement, and questionnaires. Instrument collecting
data using the guidelines check list, interview, expert assessment sheets, and question form. Validation of the
content tested by expert judgement and analysis of the item, the validity of invalid constructs were tested by
Confirmatory Factor Analysis (CFA), reliability, tested with Cronbach Alpha coefficient. The research was
carried out in MAN 1 Jepara. The results of validation experts produce a deal experts that the instrument was
declared valid. Item of hipotetik instrument is 60 item. Trial results I obtained 48 item valid. Trial results II
tested by Confirmatory Factor Analysis (CFA) and item correlation analysis yielded 44item. Practicability test
results obtained score 21.7 that goes on very practical criteria. A summary of research results, the measurement
instrument attitude of students towards islamic radicalism consists of 44 utem valid in terms of content,
constructs validity, reliable, and practical, were cast in a teacher's Guidebook to measure the attitude of
students towards islamic radicalism.
© 2016 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: P-ISSN 2252-6420
Kampus Pascasarjana Unnes, Jalan Kelud Utara III Semarang 50237
E-ISSN 2503-1732
E-mail: haris.burhansyah@gmail.com
64
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
65
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
membuat mereka lebih rentan mengalami krisis data dari karakteristik individu yaitu berupa
identitas (Haddad, dkk., 2015). Oleh karena itu instrumen. Instrumen memegang kunci utama
untuk mengetahui sejauh mana potensi sebagai alat yang diharapkan dapat dengan valid
masuknya paham radikal mengatasnamakan dan tepat mengukur potensi sikap radikalisme
agama Islam dalam diri siswa perlu adanya atas nama agama Islam dalam diri siswa.
sebuah pengukuran. Instrumen sebagai alat ukur harus
Poin penting dalam upaya mengantisipasi dirancang dengan baik agar hasilnya dapat
meluasnya paham radikal mengatasnamakan dipertanggungjawabkan dan konsisten (Yudha,
agama Islam adalah melalui pengukuran sikap. dkk., 2014). Syarat alat ukur yang baik yaitu
Sikap menjadi kunci penting, karena sikap valid dan reliabel yang diuji dengan uji validitas
berpengaruh terhadap adanya perasaan dan uji reliabilitas (Purwanto, 2012). Validitas
mendukung atau memihak maupun perasaan berhubungan dengan sejauh mana alat ukur
tidak mendukung atau tidak memihak pada dapat menjalankan fungsi pengukuran secara
objek tertentu (Azwar, 2013). Informasi atau tepat terhadap objek yang diukur (Azwar, 2014),
objek yang yang direspon merupakan sesuatu sedangkan reliabilitas mengacu pada
yang buruk, maka akan melahirkan respon sikap keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang
yang buruk pula. berhubungan dengan seberapa tinggi kecermatan
Elmubarok (2013) menjelaskan sikap pengukuran (Farnik, dkk, 2010).
adalah kondisi mental seseorang berupa evaluasi Model measurrement by scales dipilih
perasaan dan kecenderungan untuk bereakasi sebagai teknik untuk menyusun instrumen
terhadal suatu hal, secara sederhana ada pengukuran sikap karena merupakan model
stimulus maka ada respon. Respon dalam sikap yang paling tepat digunakan untuk mengukur
diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respon dan mengungkap karakteristik sikap seseorang
kognisi (respons perseptual dan pernyataan (Azwar, 2013). Sedangkan Madrasah Aliyah
mengenai apa yang diyakini), respon afeksi Negeri (MAN) 1 Jepara dipilih menjadi lokasi
(respons syaraf simpatetik dan pernyataan penelitian karena beberapa alasan. Pertama,
afeksi), serta respon konasi (respons berupa MAN 1 Jepara merupakan lembaga pendidikan
kecenderungan bertindak) (Boer, 2012). formal sederajat SMA yang berbasis agama
Sikap munculnya diawali dengan adanya Islam sehingga lebih memperhatikan dan
objek, informasi, atau fenomena sosial yang concern pada aktifitas keagamaan siswa. Kedua,
disebut sebagai objek sikap. Objek sikap MAN 1 Jepara sebagai lembaga pendidikan
selanjutnya direspon oleh tiga respon pembentuk formal sederajat SMA dimana peserta didiknya
sikap, yaitu respon kognisi, afeksi, dan konasi berusia 16 – 19 tahun menjadi objek yang riskan
(Graaf, 2009). Hasil evaluasi psikologis dan rentan dengan masuknya paham
berdasarkan ketiga respon akan memunculkan radikalisme agama Islam. Asumsi ini didasarkan
kondisi mental berupa sikap seseorang terhadap pada hasil penelitian dari Qodir (2013) yang
objek. menyatakan bahwa salah satu elemen
Pengukuran menjadi poin penting untuk masyarakat yang sangat potensial dan rentan
dilakukan dalam mengungkap kecenderungan dengan radikalisasi adalah remaja (kaum muda)
sikap seseorang (Milas, G., 2013). Begitu pula yang berumur 16-19 tahun setingkat SMA di
dalam mengukur siswa terhadap radikalisme Indonesia. Ketiga, MAN 1 Jepara merupakan
atas nama agama Islam, karena melalui sekolah sederajat SMA yang berbasis agama
pengukuran sikap, potensi radikalisme Islam namun tidak mengkhususkan diri atau
mengatasnamakan agama Islam dalam diri berafiliasi dengan organisasi-organisasi
siswa dapat terungkap. Pengukuran keagamaan Islam tertentu, sehingga perbedaan
membutuhkan alat bantu untuk mengumpulkan pemahaman keagamaan siswa dari lingkungan
66
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
keluarga maupun masyarakat menjadi praktisi guru BK MAN 1 Jepara. Validasi isi
keragaman dalam pola beragama siswa di MAN kedua menggunakan analisis item untuk
1 Jepara. Keempat, adanya kebutuhan MAN 1 mengetahui kualitas butir instrumen (Sugiyono,
Jepara untuk mengetahui potensi radikalisme 2013).
agama Islam dalam diri siswa. Validitas konstruk dianalisis
Berdasarkan permasalahan dan adanya menggunakan analisis faktor konfirmatori untuk
kebutuhan serta harapan MAN 1 Jepara tentang menguji kontribusi indikator terhadap faktor-
adanya instrumen yang dapat digunakan untuk faktor pembentuk variabel. Reliabilitas
mengungkap potensi radikalisme menggunakan rumus reliabilitas Cronbach Alpa
mengatasnamakan agama Islam dalam diri (Suharsimi, 2012).
siswa, maka penelitian ini berusaha
menjembatani dan memfasilitasi dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
mengembangkan sebuah model panduan
pengukuran berupa instrumen pengukuran sikap Proses pengembangan sebuah produk
yang diharapkan secara efektif dapat digunakan harus didasarkan atas adanya kebutuhan produk
untuk mengetahui potensi radikalisme secara faktual. Kebutuhan faktual menjadi
mengatasnamakan agama Islam dalam diri landasan dikembangkannya suatu produk baru,
siswa. demikian pula dalam pengembangan instrumen,
maka perlu dikaji terlebih dahulu instrumen
METODE faktual atau instrumen yang telah ada.
Instrumen faktual diperlukan untuk
Metode yang digunakan dalam penelitian mengetahui letak kekurangan yang perlu
ini adalah mixed methode Research dengan diperbaiki dan disempurnakan. Instrumen
desain penelitian dan pengembangan (R&D). faktual juga berfungsi sebagai dasar
Prosedur pengembangan adalah adopsi dan pengembangan instrumen agar hasil
modifikasi dari prosedur pengembangan pengembangan instrumen lebih berdaya guna
instrumen Sugiyono (2012), Purwanto (2012), dan aplikatif. Instrumen faktual sebagai dasar
dan Azwar (2014) yang dimodifikasi sesuai pengembangan instrumen, dalam prosesnya
kebutuhan penelitian. langkah-langah perlu dikaji dan dianalisis, kemudian celah-celah
pengembangan meliputi 1) Studi pendahuluan. kekurangan dari instrumen faktual menjadi
2) Menentukan subjek penelitian, 3) Deskripsi dasar pengembangan menjadi instrumen
teori, 4) Pengembangan spesifikasi instrumen, 5) hipotetik.
penulisan butir instrumen, 6) Validasi pakar, 7) Instrumen faktual yang didapatkan dari
Uji Coba I, 8) Uji Validitas dan reliabilitas, 9) penelitian adalah Daftar Cek Masalah disingkat
Uji coba II, 10) Uji validitas, reliabilitas, dan DCM. Menurut Rokhim (wawancara,
kepraktisan, 11) Kompilasi butir instrumen, 12) 16/02/2016) DCM merupakan “ alat ungkap
Finalisasi instrumen. Responden uji coba I masalah berupa instrumen untuk mencari dan
adalah 30 siswa kelas XII MAN 1 Jepara yang mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
dipilih secara acak. Responden uji coba II yang dialami peserta didik”.
adalah 113 siswa kelas XII MAN 1 Jepara yang DCM berisikan 243 butir yang terangkum
dipilih secara acak. dalam 13 tema. 240 butir terbagi dalam 12 tema
Validasi instrumen menggunakan berbentuk pernyataan yang bisa dipilih peserta
validitas isi dan konstruk. Uji validitas isi didik sesuai dengan permasalahan yang dialami.
instrumen oleh ahli melalui 3 validator yaitu 1 3 butir lainnya berbentuk pertanyaan singkat
akademisi ahli pengembangan instrumen, 1 tentang permasalahan yang dihadapi peserta
akademisi ahli bidang agama Islam, dan 1 didik, masuk ditema ke 13.
67
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
68
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
menunjukkan koefisien alpha r11 = 0, 935 > dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar
0,7 =. Sehingga instrumen hasil uji coba 1 penelitian ini. Lihat gambar 1.
dinyatakan reliabel.
Uji reliabilitas diperlukan karena
Faktor
Sebelum Rotasi
merupakan syarat sebuah instrumen dikatakan
Lain
baik. Reliabilitas digunakan untuk mengukur
32%
kehandalan dan konsistensi suatu alat ukur
(Mugiri & Lestari, 2013 : 9) Faktor
Uji validitas konstruk dilakukan terhadap Faktor 1
5 indikator untuk mengkonfirmasi 2 faktor 2 50%
pembentuk variabel. Hasil uji validitas konstruk 18%
menggunakan Confirmatory factor Analysis
Faktor setelah rotasi
(CFA) pada hasil uji coba II menunjukan nilai Lain
KMO sebesar 0,709. Karena nilai KMO = 0,709 32%
≥ 0,5. Maka indikator dan sampel yang ada Faktor
sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan 2 Faktor
analisis faktor. Nilai MSA pada masing-masing 32% 1
indikator juga mempunyai nilai > 0,5, sehingga 36%
keseluruhan indikator adalah memadai dan Gambar 1. Diagram Nilai sumbangan faktor
dapat digunakan untuk analisis faktor. terhadap variabel
Nilai communalities menunjukkan bahwa
indikator 1 dapat menjelaskan faktor sebesar Selanjutnya indikator menjadi bagian dari
79,3%, indikator 2 dapat menjelaskan faktor faktor jika indikator memberikan sumbangan /
sebesar 80,5%, indikator 3 dapat menjelaskan muatan faktor (factor loadings) > 0,5, hal ini
faktor sebesar 57,9%, indikator 4 dapat sejalan dengan pendapat Ghozali (2011) bahwa
menjelaskan faktor sebesar 64,7%, indikator 5 analisis faktor menghendaki bahwa matrik data
dapat menjelaskan faktor sebesar 59,1%. Hasil harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat
keseluruhan masing-masing indikator dilakukan analisis faktor, yaitu diatas 0,50.
menunjukkan > 50%, maka dapat disimpulkan Berdasarkan nilai rotasi matrik diperoleh
bahwa semua indikator dapat menjelaskan indikator 1 dan indikator 2 berkorelasi kuat
faktor terhadap faktor 1 dengan muatan faktor masing-
Pada nilai kumulatif pembentuk variabel, masing indikator 1 sebesar 0,882, dan indikator
sumbangan antara faktor 1 dan faktor 2 relatif 2 sebesar 0,868. Sedangkan indikator 3,
sama, yaitu faktor 1 mampu menjelaskan indikator 4, dan indikator 5 berkorelasi kuat
variabel sebesar 36,383%, dan faktor 2 mampu terhadap faktor 2 dengan muatan faktor masing-
menjelaskan variabel sebesar 31,912%, dengan masing indikator 3 sebesar 0,760, indikator 4
nilai nilai kumulatif faktor 1 dan faktor 2 sebesar 0,702, dan indikator 5 sebesar 0,677.
mampu menjelaskan variabel sebesar 68, 295%, Lihat tabel 1.
69
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
70
Muh Haris Burhanuddinsyah, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)
Farnik,M., Brożek, G., Pierzchała, W., Zejda, J., Puskakom UI. (Ed). 2015. Profil Pengguna Internet
Skrzypek, M.& Walczak, L. 2010. Indonesia 2014. Jakarta: Asosiasi
“Development, Evaluation and Validation of Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
A New Instrument for Measurement Quality Putriningtyas, I., Lestari, W., & Hartono. 2015.
of Life in the Parents of Children with chronic “Nilai Budi Pekerti pada Ragam Gerak Tari
Disease “. Health and Quality of Life Topeng Lanyapan Alus Kabupaten
Outcomes. 8(151): 2-9. Tegal”Catharsis. 4(2) : 92-98.
Graaf, Roelofs & Huibers. 2009. “Measuring Qodir, Zuly. 2013.“ Perspektif Sosiologi tentang
Dysfunctional Attitudes in the General Radikalisasi Agama Kaum Muda “.MAARIF.
Population”. Clinical Psychological Science. 8(1): 45-66.
33:345–355. Rachman, Maman. 2013. “Pengembangan
Haddad, M., Menchetti, M., McKeown, E., Tylee, Pendidikan Karakter Berwawasan Konservasi
A., & Mann, A. 2015. “ The development and Nilai-Nilai Sosial”. Forum Ilmu Sosial. 40(1) :
psychometric properties of a measure of 1-15.
clinicians’ attitudes to depression: the revised Scanlon, J.R. & Gerber, M.S. 2014. “ Automatic
Depression Attitude Questionnaire (R-DAQ) detection of cyber-recruitment by violent
“. BMC Psychiatry. 15(7): 2-12. extremists “ Security Informatics 3(5): 3-10.
Milas, G., Mlacic, B., & Mikloušic, I. 2013. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan:
“Construct Validation of A General Social Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Attitudes Scale (SAS_G)”.Journal of Bandung: Alfabeta.
Individual Differences. 34: 203-213. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi
Mugiri & Lestari, W. 2013.Instrumen Evaluasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Program Dana BOS Model CIPP”. Journal of Suharsimi, Arikunto. 2012.Prosedur Penelitian Suatu
Educational Research and Evaluation. 2 (1) : Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
7-11. Torok, Robyn. 2013.“ Developing an explanatory
Munip, Abdul. 2012.“ Menangkal Radikalisme atas model for the process of online radicalisation
nama agama Islam di Sekolah“.Jurnal and terrorism”, Security Informatics. 2(6): 2-
Pendidikan Islam. I(2):160-180. 10.
Purwanto. 2012.Instrumen Penelitian Sosial dan Yudha, R.V., Masrukhan, & Djuniadi. 2014.
Pendidikan; Pengembangan dan “Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik
Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Unjuk Kerja Materi Bangun Ruang di Sekolah
Dasar”. Journal of Education Research and
Evaluation. 3(2): 62-67.
71