PEMAHAMAN RADIKALISME
Resti Wahyuni, Hanum Lady Fatisya Rahma & Herdayanti Hermawan Putri
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Email: wahyuniresti23@gmail.com , hanumlady9@gmail.com & hermawanputri867@gmail.com
Abstrak
Adanya perbedaan suku, budaya, ras, dan agama menjadi pemicu akan terjadinya radikalisme. Potensi
penyebaran Radikalisme yang sangat besar terjadi pada kalangan remaja khususnya mahasiswa di
Perguruan Tinggi. Teknik Observasi yang digunakan adalah Metode Kualitatif dengan objek pada
observasi ini adalah mahasiswa perguruan tinggi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa
kuesioner dengan pertanyaan–pertanyaan mendasar mengenai kasus radikalisme. Tujuan dari
penelitian ini adalah pertama mengkaji potensi mahasiswa yang memiliki paham radikal. Kedua
merumusakan dampak dan cara penanggulangan radikalisme. Ketiga hasil penelitian yang diperoleh
akan menjadi bahan kajian dalam pembelajaran mata kuliah Pancasila. Keempat menumbuhkan rasa
toleransi dan demokratis antar sesama.
Kata kunci: Radikalisme, Remaja, Universitas, Demokratis
Abstract
The existence of differences in ethnicity, culture, race, and religion is a trigger for radicalism. The potential
for the spread of radicalism is very large among teenagers, especially students in universities. The research
method used is a qualitative method with the object of this research is college students. The data collection
technique used was in the form of a questionnaire with basic questions regarding cases of radicalism. The
purpose of this research is to first examine the potential of students who have a radical understanding.
Second, formulate the impact and methods of overcoming radicalism. The three research results obtained
will be used as study material in learning Pancasila courses. Fourth, foster a sense of tolerance and
democracy among others.
Keywords: Radicalism, Teenager, University, Democratic
PENDAHULUAN
Pada jaman sekarang ini banyak Faktor ideologi adalah pemicu
terjadi radikalisme di kampus, dengan berkembangnya radikalisme di kalangan
tujuan untuk memecah belahkan solidaritas mahasiswa. Secara teoritis orang yang
di kampus, terjadi karena berbagai banyak sudah mempunyai bekal wawasan
faktor seperti faktor ideologi, dan faktor setingkat mahasiswa apabila sudah
non-ideologi seperti ekonomi, dendam, memegang kepercayaan radikal maka akan
sakit hati, ketidakpercayaan dan lain lain. sulit untuk di hilangkan, perlu adanya tukar
Faktor ideologi merupakan hal yang sangat pendapat di kalangan mahasiswa agar
sulit di berantas atau di hilangkan pemahaman radikal yang sudah tertanam
memerlukan melibatkan semua elemen di sejak lama itu hilang.
yang berada di kampus. Faktor ekonomi Gerakan radikal di kampus banyak
merupakan faktor yang mudah di berantas juga terjadi karena faktor dari luar yang
karena fakrtor ini terjadi karena banyak memprovokasi kalangan mahasiswa.
kesenjangan yang terjadi karena ada sirkel Banyaknya komunikasi jaringan jariangan
atau kelompok yang hanya ingin berteman dari luar kampus, dengan demikian gerakan
dengan yang gaya hidupnya sama radikalisme sudah terjadi sejak lama
dengannya, cara memberantasnya dengan dengan cara merekrut kalangan mahasiswa
membuat meraka hidup layak dan sebagai kalangan terdidik, untuk bertindak
sejahtera. anarkis, maka dari itu laporan karya ilmiah
mengambil tema tentang Radikalisme yang pengisian kuesioner pada remaja di tingkat
terjadi di kampus. Perguruan tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Tema yang dikaji pada penelitian ini
mengetahui lebih jauh apa saja yang adalah kasus radikalisme yang belakangan
mengakibatkan radikalisme di kampus, ini sering terjadi dikalangan remaja
untuk mengetahui keadaan umum khususnya pada tingkat Perguruan tinggi.
radikalisme di kalangan mahasiswa, dan Oleh sebab itu, Responden yang terlibat
untuk mengetahui faktor apa saja yang dalam pengisian kuesioner pada penelitian
menybabkan radikalisme di kalangan ini adalah mahasiswa dari berbagai
mahasiswa. kalangan jurusan di Universitas Jendral
Radikalisme kampus yang terjadi di Achmad yani Yogyakarta. penelitian
indonesia sejak tahun 2018 terdapat 7 dilakukaan dengan menentukan sempel 30
kampus terpapar radikalisme lalu tahun orang mahasiswa dengan menggunakan
selanjutnya bertambah menjadi 10 kampus, Teknik analisis data Model miles Hubermn
Radikalisme justru berkembang di tempat (Sugiono, 2010) dengan Langkah sebagai
dimana keleluasaan pendidikan justru tidak berikut:
berkembang. Forum pendidikan itu tidak 1. Menentukan masalah yang akan diteliti
ada. Maka, ketika forum pendidikan itu 2. Mengumpulkan referensi yang relevan
sedikit, sebenarnya di situlah gerakan dengan masalaah kajian yang diteliti
radikalisme meluas sedikit demi sedikit. 3. Menyusun Kuesioner berupa pertanyan
Banyaknya kesalah pahaman antara yang akan digunakan untuk menggali
pemerintah dan mahasiswa yang informasi yang relevan terkait kasus
mengakibatkan terjadinya radikalisme di radikalisme dikalangan mahasiswa
kalangan mahasiswa, sehingga banyak perguruan Tinggi
mahasiswa yang membuat kelompok 4. Mengumpulkan data hasil dari
kelompok radikal diluar aktivitas kampus, kuesioner yang diberikan kepada
maka Kemendikbud melakukan upaya yaitu responden dan mengklasifikasikan data
dengan membuat Merdeka belajar dan yang sesuai dan tidak sesuai dengan
Kampus merdeka harapannya agar kampus tema penelitian.
atau mahasiswa lebih dekat dengan 5. Data yng sesuai dengan tema penelitian
masalah masalah yang sedang marak di kemudian ditafsirkan
kalangan masyarakat. 6. Data hasil penafsiran dicatat dan
kemudian ditulis dalam laporan hasil
METODE PENELITIAN penelitian.
Cara yang kami gunakan pada
observasi ini ialah metode penelitian Penelitian tentang kasus radikalisme
kalitatif. Menurut Moleong (2017) metode ini berlokasikan di Universitas Jendral
Penelitian kualitatif ialah tata cara dalam Achmad Yani, Sleman, DI Yogyakarta,
penelitian lalu menghasilkan data deskriptif selama 2 minggu yaitu pada tanggal 01
berupa kalimat tulis atau lisan berdasarkan sampai 15 Desember 2021.
kejadian yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Hasil Penelitian
Penelitian kuantitatif terdiri dari Munculnya isu radikalisme menjadi
bebeberapa macam, untuk lebih dalam ancaman baru untuk masyarakat indonesia.
mengetahui tentang radikalisme yang Dunia Pendidikan menjadi salah satu Latar
terjadi perguruan tinggi penulis melakukan belakang tumbuh dan berkembangnya
pendekatan kepada responden melalui paham radikalisme. Istilah radikalisme
terhadap Agama Islam” oleh A Faiz Yunus, bebas dari kompromi, penjinaan, dan
dijelaskan jika radikalisme agama reinterpretasi (penafsiran) (Azra, 1993:4)
bertumbuh sebagai dampak dari politik a. Radikalisme ini bisa diartikan baik atau
global dunia Islam yang berlanjut menjadi buruk, bermanfaat atau malah
objek untuk memecah belahkan dunia merugikan.
islam. Radikalisme tidak sesuai dengan b. Radikalisme akan bermakna baik dan
ajaran Islam sehingga tidak patut untuk bermanfaat bila dilindungi dengan sifat
ditujukan dalam agama Islam karena toleran dan menjaga diri dalam
sesungguhnya dalam Islam tidak ada yang masyarakat.
namanya radikalisme. c. Radkalisme berdampak buruk atau
Menurut Kamus Besar Bahasa merugikan apabila didasari dengan sifat
Indonesia, radikalisme adalah paham atau egois dan mementingkan diri sendiri
aliran yang menghendaki perubahan sosial diatas kepentingan bersama.
dan politik dengan cara menggunakan
tindakan kekerasan sebagai batu loncatan Cara untuk mencegah terorisme,
untuk menjustifikasi keyakinan mereka harus diawali dengan mencabut akar atau
yang dianggap benar. Ada dua jenis kaum sumber dari masalah tersebut yaitu
radikalisme: Pertama, kaum radikal dalam ketidakadilan dan kecacatan tatanan
pemikiran dan pemahaman. Kelompok ini hubungan internasional. (Nurlaila, 2018)
biasanya adalah mereka yang melakukan Warga Indonesia yang digerakkan
pembantaian terhadap nyawa orang lain. oleh mahasiswa menuntut dilakukannya
Dapat disimpulkan bahwa radikalisme pembaruan tatanan politik dan birokrasi
adalah paham yang menginginkan yang artinya melakukan perubahan sistem
perubahan tapi dengan melakukan dari yang tadinya menggunakan sistem
kekerasan, agar keyakinannya yang dimiliki otoriter menjadi sistem demokrasi. Dan
di anggap paling benar dan harus Hasilnya tuntutan redormasi diterima
diterapkan. sehingga bangsa Indonesia melakukan
Gerakan radikal di Indonesia perubahan secara keseluruhan dalam
dianggap Yudi Latif karena mereka tidak sistem demokrasi.
menerima perbedaan. Perbedaan yang ada a. Pertama, pendidikan pasti dilaksanakan
dimasyarakat diartikan sebagai sebuah dengan kesadaran penuh.
ancaman terhadap eksistensi kaum radikal. b. Kedua, pendidikan telah melalui
Mereka berasumsi bahwa untuk pertimbngan secara matang dalam
menunjukkan eksistensi mereka maka aspek positif dan negatifnya.
mereka harus mengeliminasi eksistensi c. Ketiga, pendidikan sudah pasti mampu
orang lain. dalam melahirkan semangat belajar bagi
Konsep Radikalisme memiliki siswa dan dalam proses belajar.
makna yang berbeda diantara kelompok d. Keempat, pendidikan wajib
kepentingan. Pada lingkup keagamaan, mengembangkan semua kemampuan
radikalisme memiliki arti sebagai gerakan- dan potensi yang ada di dalam diri setiap
gerakan keagamaan yang berusaha siswa.
merubah secara total tatanan sosial dan e. Kelima, tujuan dari adanya pendidikan
politik yang ada dengan menggunakan jalan adalah terlaksananya pemahaman
kekerasan (Rubaidi, 2007:33). Sedangkan spiritual keagamaan, bisa memegang
radikalisme agama, bertolak dari gerakan kendali atas diri sendiri, mempunyai
politik yang mendasarkan diri pada suatu pribadi yang dapat dikendalikan, serta
doktrin keagamaan yang paling mempunyai kepintaran, budi pekerti,
fundamentalis, secara penuh dan literal dan bakat yang dibutuhkan untuk diri
sekarang, kita masih dalam tahap mencari sebanyak tahun 90-an dari radikalisme kita
jati diri sehingga bersikap labil. Selain itu, belajar bahwa kita hanyalah manusia wajar
remaja seumuran kami selalu ingin jika tidak sempurna, dan karena itu kita
mencoba hal yang baru dan menginginkan sebagai warga negara Indonesia wajib
perubahan. menyempurnakannya jangan malah kita
Dari referensi yang kelompok kita mengasingkan orang tersebut atau
peroleh radikalisme juga menyerang di kelompok tersebut.
lingkungan sekolah kebanyakan yang Seseorang yang melakukan tindakan
terjadi di lingkungan sekolah adalah radikalisme bisa di katakan bahwa orang
radikalisme dalam bidang ekonomi, warna tersebut awalnya ketika berpendapat
kulit dan kemampuan seseorang dalam mereka merasa di asing-kan, seiring
bidangnya, banyak terjadi siswa atau siswi berjalannya Waktu mereka mulai berani
yang tidak memiliki srikel atau kelompok melakukan tindakan radikalisme padahal
bermain di lingkungan sekolah mereka di ada cara lain selain harus melakukan
kucilkan dan di anggap asing. tindakan radikalisme, yang awalnya mereka
Sedangkan di perguruan tinggi ditindas dan mereka mencari kelompok
masalah radikalisme ini lebih kompleks baru untuk menindas kelompok yang di
atau bisa di katakan sudah berani bawahnya.
mengkritik pemerintah dan lainnya, Harus ada pengawasan dari orang
dikalangan kampus ini bisa dikatakan harus tua, lingkungan, dan teman teman agar
lebih diperhatikan lagi tentang radikalisme radikalisme ini tidak ada lagi, perlunya
karena sangat berbahaya jika dibiarkan saja edukasi Radikalisme sejak dini agar
tanpa adanya pengawasan. nantinya anak anak yang nantinya menuju
Sedangkan di tempat kerja tahap dewasa atau remaja tidak merasa
radikalisme ini lebih kearah penindasan kaget di lingkungan barunya, dengan cara
kaum bawah, perlu adanya pengawasan sosialisasi tiap tahunnya. Kerjasama antar
dari atasan, atau perusahaan merekrut pemerintah dan masyarakat atau sekolah
anggota Agara di perusahaan tersebut tidak dan organisasi organisasi yang berada di
terjadinya radikalisme. Indonesia.
Dan yang terakhir di kalangan Harapan Kelompok kita dengan
masyarakat mungkin ini merupakan adanya karya ilmiah ini sebagai kalangan
sesuatu radikalisme yang susah untuk mahasiswa, radikalisme dikalangan pelajar
dibubarkan karena banyak sekali orang atau mahasiswa semakin berkurang atau
yang terlibat, radikalisme dikalangan lebih baik lagi jika sudah tidak ada. Selalu
masyarakat ini harus di cabut dari akarnya mengedukasi masyarakat tentang buruknya
atau bisa di katakan kita mencari orang radikalisme di kalangan masyarakat
yang memprovokasi Radikalisme di tersebut.
kalangan masyarakat. Radikalisme antara organisasi
Faktor organisasi politik, agama, dan organisasi di Indonesia justru yang masih
instansi bisa dikatakan radikalisme yang sulit untuk di hilangkan, karena mereka
sangat besar atau Sangat berpengaruh di masih mementingkan organisasinya masing
Indonesia harus ada kerja sama yang baik masing, masih kurang edukasi tentang
agar nantinya radikalisme ini hilang dengan kebersamaan, visi misi awal organisasi itu
sendirinya, walaupun tidak bisa langsung di buat, semoga perbedaan ini segera bisa di
hilang namun sedikit demi sedikit dari pada atasi.
tidak sama sekali.
Namun seiring berjalannya waktu
radikalisme saat ini mulai berkurang tidak
DAFTAR PUSTAKA
Autoridad Nacional del Servicio Civil. (2021). 済無No Title No Title No Title. In Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Bashri, A., Surabaya, U. N., Nugroho, R., Aji, B., Surabaya, U. N., Ashadi, K., Surabaya, U. N., &
Surabaya, U. N. (2020). Buku Menangkal Radikalisme di Kampus (Issue March).
Dwiningrum, N. R. (2019). Potensi Radikalisme di Perguruan Tinggi ( Studi Kasus di Politeknik
Negeri Balikpapan ) Indonesia menjadi negara Islam . oleh kelompok tertentu dengan
ragam bentuknya , dengan. 3(1), 84–91.
Fakultas, D., Adab, U., Agama, I., Negeri, I., Email, I., Pengabdian, A., Kerinci, I., & Kunci, K. (2020).
Sosialisasi Menangkal Radikalisme di Kalangan Mahasiswa. 47–63.
Harahap, R. H., Hanafiah, R., & Sinaga, R. S. (2018). Abstrak Keywords : Utilization , Discussion
Group , Student , Radicalism , Terrorism. 3(1), 63–67.
Haryanto, B. S. (2018). STRATEGI PENANGGULANGAN RADIKALISME DI PERGURUAN TINGGI
KABUPATEN BANYUMAS. November, 541–552.
Huda, U., Haryanto, T., & Haryanto, B. S. (n.d.). STRATEGI PENANGGULANGAN RADIKALISME DI.
Lampung, R. I. (2020). No Title.
Muchith, M. S. (2016). Radikalisme Dalam Dunia Pendidikan. Addin, 10(1), 163.
https://doi.org/10.21043/addin.v10i1.1133
Nasional, P. S., Pascasarjana, P., & Pgri, U. (2017). “ M. November.
Nurlaila. (2018). Radikalisme di Kalangan Terdidik. IQ (Ilmu Al-Qur’an): Jurnal Pendidikan
Islam, 1(02), 266–285. https://doi.org/10.37542/iq.v1i02.19
Yogyakarta, U. M., Brawijaya, J., & Kasihan, K. (2020). IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA DALAM
MENEKAN RADIKALISME AGAMA Pendahu luan Ideologi Pancas ila dike nal s ebagai i deologi terbuka yang memiliki arti yai tu ideolo gi yang m ampu mengik uti arus perkemban gan zam an , dina mis , s is tem pemiki ran yang terbuka , d an has il kons ens us mas yarakat 3 . Oleh kar ena nya Pa ncas ila dijadi kan s ebagai das ar negara dala m s egala as pek kehidu pan berban gs a dan bernegara . 4 P ancas ila mu ncul pad a s aat mi nimnya kes adar an mas yaraka t unt uk bers atu , kes adaran in i muncul dari kes ediaan u ntuk berkorban demi kepen ting an yang bes ar dala m mem bentuk bangs a yang bes ar . 5 Hakekatnya f ungs i Pancas ila tidak berubah da n tid ak boleh u ntuk d iubah , d alam ar tian h arus teta p
s ebagaimana ya ng dirancang o leh pendiri ba ngs a s ebagai pedom an bangs a , das ar negara , dan s ebagai i deologi neg ara . Akan te tapi P ancas ila s ebagai ideol ogi terbuka mamp u unt uk menyes uaika n perkembanga n zaman ya ng terus berubah . 6 Ole h karena itu perlu dilakuk annya pen gkajian s ecara ilmia h dala m rangka ak tualis as i nilai -nila i Pancas ila d alam kehi dupan berba ngs a dan bernegara . Sebaga i langka h awal un tuk men gan tis ipas i dan meneka n arus radikalis as i di era globalis as i , bangs a In dones ia perlu opti mis agar dapa t bertaha n s ampai m as a akan da tang , mas yaraka t har us dibimbing d an s elalu diberikan s os ialis as i un tuk merektua lis as i nilai-n ilai das ar Pancas ila ya ng menja di penyan gga at au pilar kehid upan berba ngs a dan bernegara . Peran ideolo gi Pancas ila dalam me nekan da n mengh amba t radikalis me di I ndones ia men jadi hal pentin g dala m mewujud kan ban gs a yang berkemajua n yang m ampu me njalan kan ta tan an kenegaraan berdas arkan l andas an n ilai-n ilai das ar Pancas ila . I mplemen tas i nilai -nila i Pancas ila da lam kehid upan berba ngs a
dan bernegara dala m beberapa ta hun terakhir mulai p udar , hal ini d is ebabkan oleh beberap a kejadia n kekeras an s eperti adanya in timid as i terhadap kelo mpok-kel ompok kecil , ada nya kerus uhan an tar s uku dan ras , ancama n teroris me , s erta mas ih adanya konf lik an tar agama . Kehidup an berbangs a da n bernegara terus diuji den gan berbaga i peris tiwa yang me ngancam pondas i Pa ncas ila s ebagai ideolo gi negara . 7 Pa dahal P ancas ila s ebagai fa ls afah negara ya ng merupaka n land as an hidup b angs a yang mengako modas ikan kem ajemuka n s e bagai s atu - s atunya as as yang p aling coco k diterapkan d alam kehi dupan . M araknya aks i kekeras an , gerakan s eparatis dan ti ndaka n radikal yang mengus un g s emangat agama dan ideolo gi terten tu s anga t mengk hawat irkan . 8 Indo nes ia s ebagai negara yang bes ar memi liki berbagai t…. 13( 201 6) , 30–38.