Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dede Erlina

Instansi : SMPN 3 Kota Solok

GO GREEN WITH ECOBRICKS

Permasalahan sampah terutama sampah plastik adalah permasalahan yang tidak


pernah habis dijadikan topik karena semakin bertambahnya populasi manusia juga akan
membuat produksi sampah meningkat. Hal yang sama juga terjadi di sekolah saya SMPN 3
Kota Solok dimana produksi sampah terbanyak adalah berasal dari sampah plastik. Setiap
hari tong - tong sampah sekolah dipenuhi oleh berbagai jenis sampah bungkus makanan,
gelas air mineral, botol minuman instan, bungkus mie instan, dan bungkus permen.
Saya adalah seorang guru IPA yang mengajar di kelas VII dimana salah satu materinya
adalah “Pencemaran Lingkungan” . Pada materi ini saya merancang pembelajaran dengan
menggunakan strategi Project Based Learning ( PjBL ) dimana saya menugaskan murid-murid
saya untuk membuat sebuah proyek dengan tema “ Go Green With Ecobricks”. Saya
mengangkat tema ini dalam proyek pembelajaran adalah dalam rangka memberikan
pemahaman kepada anak didik saya bagaimana bisa mengelola sampah menjadi barang
yang berguna sekaligus juga bisa membantu mengatasi persoalan sampah yang ada di
sekolah. Selain itu ketika anak didik diajak untuk membuat ecobricks diharapkan bisa
memunculkan karakter profil pelajar pancasila pada diri mereka yaitu semangat untuk
berkolaborasi, kreatif, dan peduli lingkungan.
Dalam pengerjaan proyek ecobricks ini saya melibatkan para murid dalam setiap
langkah pengambilan keputusan sebagai perwujudan Student Agency (kepemimpinan
murid) dimana merekalah yang menentukan bagaimana mereka akan mengolah sampah
plastik tersebut menjadi ecobricks dan produk apa yang akan mereka hasilkan nantinya dari
ecobricks tersebut. Kegiatan dimulai dengan guru menayangkan video mengenai bagaimana
sampah plastik sangat merusak ekosistem yang ada di alam karena butuh ribuan tahun
untuk diuraikan oleh mikroorganisme. Berdasarkan tayangan video tersebut mereka
berdiskusi mengenai apa yang bisa mereka lakukan terkait masalah limbah plastik tersebut.
Anak didik mengemukakan berbagai ide dan pendapat mereka, selanjutnya anak didik mulai
melakukan survey lingkungan sekolah juga lingkungan sekitar untuk mengumpulkan sampah
botol air mineral bekas ukuran 600 ml dan sampah-sampah plastik kemasan. Anak didik
berdiskusi untuk menentukan apa produk yang akan mereka buat menggunakan ecobricks
tersebut dengan memperhatikan kebermanfaatan produk terhadap kenyamanan mereka
saat berada di lingkungan sekolah. Adapun produk atau barang yang mereka buat adalah
merakitnya ecobriks menjadi meja dan tempat duduk di pojok baca kelas mereka.
Harapan saya dengan adanya proyek Go Green with Ecobricks ini bisa memunculkan
rasa peduli lingkungan dan juga mengasah kreativitas mereka dalam berkarya. Saat mereka
diberikan kebebasan dalam menentukan produk yang akan mereka hasilkan menggunakan
ecobricks ini saya sudah memberikan kesempatan kepada anak didik saya untuk menjadi
pemimpin dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mengembangkan potensi unik yang mereka miliki.
Saat ini, hasil yang bisa saya petik dalam keseharian anak didik saya di sekolah adalah
mereka punya “habbit” baru dalam mengelola sampah plastik. Sebagai salah satu contoh
saat ada perlombaan antar kelas, mereka menggunakan botol air mineral bekas untuk
dekorasi kelas mereka dengan menjadikan botol bekas tersebut menjadi pot bunga, hiasan
dinidng kelas, bunga meja, dan lain-lain. Mereka juga sudah terbiasa ketika menemukan
botol air mineral bekas, makan mereka akan mengambilnya dan menyimpan di lemari kelas
mereka yang nantinya akan mereka olah menjadi barang-barang sesuai ingin mereka.
Semoga pembiasaan ini bisa sedikit membantu mengurangi masalah limbah plastik yang ada
di sekolah dan lingkungan sekitar mereka.

Anda mungkin juga menyukai