Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Analisis Konsolidasi Tanah


Pada Laporan tanah Proyek Perumahan di Cibinong Raya

KELOMPOK 4

JURUSAN TEKNIK SIPIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
2023

i
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

No Nama NIM Sebagai


1 Ananto 202201994 Ketua
2 Anggik Putra Lesmana 52022012016 Pemateri
3 Anwar Mubarok 202201995 Pemateri
4 Bayu Pratomo 2022012022 Panelis - Narasumber
5 Devi Mutiara Nisa 202201995 Pemateri
6 Hardi Hadiansyah 5202201966 Moderator
7 Moch Habib 52022012049 Panelis - Narasumber
8 Rizal Syahputra 52022012050 Panelis - Narasumber
9 Rizki Devina 202201987 Pemateri
10 San Fransisco 5202001848 Panelis - Narasumber
11 Septian D 202201989 Pemateri

Kami menyatakan bahwa makalah ini merupakan hasil karya kami dan
tidak menjiplak atau mencuri karya orang lain sebagian atau seluruhnya. Apabila
di kemudian hari ditemukan adanya unsur plagiat, saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan yang berlaku.

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Kami memperbolehkan makalah ini dipublikasikan di repositori selama


tetap menyebutkan nama penulis asli.

Jakata, 05 Desember 2023


Mahasiswa,
Kelompok 4 mektan 2

Penulis

i
LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH

ANALISIS KONSOLIDASI TANAH PADA LAPORAN TANAH


PROYEK PERUMAHAN DI KUBU RAYA

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji


pada Tanggal 05 Desember 2023
Dewan Penguji
Mengetahui,

Dosen Pembimbing I, Dosen Penguji III,

NIP. NIP.

Mengetahui,

Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,

NIP. NIP.

ii
ABSTRACT

Soil consolidation is an important factor in spatial planning and


geotechnical engineering as it can affect the stability of structures. This study
aims to analyze the soil characteristics and the magnitude of settlement due to
consolidation at a housing project site in Kubu Raya. The location has an area of
20 ha consisting of 3 types of soils, namely clay, silt and sand. The research
methods used include site study, soil sampling, Atterberg Limits and one-
dimensional consolidation laboratory tests. The laboratory test results showed the
plasticity index of clay was 25.5, silt 15.2 and sand 5. From the consolidation test,
the consolidation indices were 0.28, 0.19 and 0.09 respectively. Based on the
relationship between plasticity index and consolidation index, the maximum
settlement due to clay consolidation is estimated to reach 15 cm. While for silt
and sand it is 11 cm and 5 cm respectively. Based on this analysis, pile
foundations design is recommended for buildings on clay soil land. Meanwhile,
silt and sand soils are sufficient to use strip foundations. The results of this study
are expected to provide an overview of soil consolidation for proper structural
planning at the project site.

ABSTRAK

Konsolidasi tanah merupakan salah satu faktor penting dalam perencanaan


tata ruang dan teknik geoteknik karena dapat mempengaruhi stabilitas struktur.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik tanah dan besarnya
setlement akibat konsolidasi di lokasi proyek perumahan di Cibinong Raya.
Lokasi tersebut memiliki lahan seluas 20 ha yang terdiri atas 3 tipe tanah yaitu
tanah liat, lempung dan pasir. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi
lokasi, pengambilan sampel tanah, pengujian laboratorium Atterberg Limits dan
konsolidasi satu dimensi. Hasil uji laboratorium menunjukkan nilai plasticity
index tanah liat sebesar 25,5, lempung 15,2 dan pasir 5. Dari uji konsolidasi
didapatkan indeks konsolidasi masing-masing sebesar 0,28; 0,19 dan 0,09.
Berdasarkan keterkaitan antara plasticity index dan indeks konsolidasi, besaran
setlement maksimum akibat konsolidasi tanah liat diperkirakan mencapai 15 cm.
Sedangkan untuk lempung dan pasir masing-masing 11 cm dan 5 cm. Atas dasar
analisis tersebut, desain pondasi pile foundations direkomendasikan untuk
bangunan di atas lahan tanah liat. Sedangkan tanah lempung dan pasir cukup
menggunakan fondasi strip foundation. Hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan gambaran konsolidasi tanah untuk perencanaan struktur yang tepat di
lokasi proyek.

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Analisis Konsolidasi Tanah Pada
Laporan Tanah Proyek Perumahan Di Cibinong Raya”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini tidak akan selesai


tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penuis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyusun Skripsi ini dengan baik.
2. Kedua orang tua dan keluarga besar penulis yang telah memberikan
dukungan baik materiil maupun moril.
3. Ketua Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna
4. Ketua Program Studi Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Sapta
Taruna dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
arahan, nasihat dengan penuh kesabaran, serta motivasi sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
5. Seluruh dosen pengajar di Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi
Sapta Taruna yang telah mengajar seluruh mahasiswa dan terima kasih atas
segala ilmu yang diberikan.
6. Teman-teman Jurusan Teknik Sipil yang telah berbagi suka dan duka selama
menimba ilmu di Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna.
7. Teman-teman yang telah menemani, membantu, memberikan semangat, dan
memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada


kekurangan dan besar harapan penulis agar makalah ini dapat memenuhi
persyaratan sebagaimana mestinya dan dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi
pembaca di kemudian hari.
Jakarta,05 Desember, 2023
Penulis,

Penulis

iv
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
ABSTRACT ....................................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 6
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 7
1.3 Tujuan ................................................................................................... 7
1.4 Manfaat ................................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9
2.1 Kajian Teori........................................................................................... 9
2.2 Kajian Terdahulu ................................................................................. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 13
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 13
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 13
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 13
3.4 Metode Penelitian ................................................................................ 13
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 14
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 15
4.1 Hasil Penelitian.................................................................................... 15
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 15
BAB V............................................................................................................... 17
PENUTUP ......................................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19
LAMPIRAN ...................................................................................................... 20

v
BAB

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsolidasi tanah merupakan salah satu aspek penting dalam bidang
teknik geoteknik dan tata ruang yang mempengaruhi stabilitas pondasi dan
struktur bangunan. Proses konsolidasi tanah terjadi akibat penurunan tekanan
efektif pada tanah setelah pembangunan dilakukan. Tanah akan mengalami
penurunan volume serta penumpukan oleh beban yang diataskannya (settlement).
Besarnya settlement yang terjadi bergantung pada jenis dan karakteristik fisik
mekanik tanah itu sendiri.
Perencanaan pondasi dan struktur bangunan yang tepat memerlukan
analisis terhadap potensi settlement akibat konsolidasi tanah. Salah satu parameter
penting yang digunakan untuk memprediksi besarnya settlement adalah indeks
konsolidasi (Cc). Indeks konsolidasi merepresentasikan tingkat kompresibilitas
tanah dan berkaitan dengan jenis serta index plastisitas tanah. Semakin tinggi nilai
indeks konsolidasi, maka potensi settlement yang dihasilkan akan semakin besar.
Lokasi proyek perumahan di Cibinong Raya seluas 20 Ha rencananya akan
dibangun hunian, fasilitas umum dan komersial. Berdasarkan kondisi lapangan,
tanah di lokasi tersebut merupakan campuran antara tanah liat, lempung dan pasir.
Jenis tanah ini memiliki karakteristik fisik mekanik yang berbeda sehingga
berpotensi mengalami settlement yang bervariasi akibat proses konsolidasi. Tanah
liat cenderung lebih potensial mengalami penurunan volume yang besar akibat
beban bangunan, sedangkan pasir lebih rendah daya dukungnya.
Belum adanya data karakteristik tanah secara spesifik di lokasi proyek
menjadi tantangan tersendiri dalam perencanaan pondasi dan struktur bangunan
agar memiliki daya dukung yang memadai serta risiko kerusakan yang minimal.
Untuk itu, analisis terhadap indeks konsolidasi dan karakteristik tanah menjadi
penting dilakukan guna merancang pondasi dan struktur yang tepat sesuai kondisi
tanah.

6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana karakteristik fisik dan mekanik tanah di lokasi proyek
perumahan Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari tanah liat, lempung
dan pasir?
2. Bagaimana besarnya indeks konsolidasi masing-masing jenis tanah yaitu
tanah liat, lempung dan pasir berdasarkan hasil uji laboratorium?
3. Seberapa besar potensi penurunan volum (settlement) yang dihasilkan oleh
setiap jenis tanah akibat beban bangunan?
4. Jenis pondasi apa yang paling sesuai untuk setiap jenis tanah di lokasi
berdasarkan hasil analisis karakteristik tanah dan indeks konsolidasi?

Penemuan jawaban atas perumusan masalah tersebut diharapkan dapat


memberikan panduan dalam perencanaan pondasi dan struktur bangunan yang
handal di atas tanah dengan karakteristik beragam di lokasi proyek perumahan
tersebut.

1.3 Tujuan
Maksud dan Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian adalah :
1. Menganalisis karakteristik fisik dan mekanik tanah di lokasi proyek
perumahan di Cibinong Raya berdasarkan hasil pengujian laboratorium.
2. Menentukan indeks konsolidasi tanah pada setiap jenis tanah yang ada di
lokasi yaitu tanah liat, lempung dan pasir.
3. Memperkirakan besaran potensial settlement yang mungkin terjadi akibat
beban bangunan pada setiap jenis tanah berdasarkan nilai indeks
konsolidasinya.
4. Memberikan rekomendasi desain pondasi yang tepat sesuai dengan
karakteristik tanah dan potensi settlement pada lokasi proyek perumahan.
5. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan
struktur bangunan khususnya pondasi yang handal dan memiliki risiko
kerusakan yang minimal.

7
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Mendapatkan informasi karakteristik fisik dan mekanik tanah serta indeks
konsolidasi tanah liat, lempung dan pasir pada lokasi proyek perumahan di
Kabupaten Cibinong Raya.
2. Mengetahui besaran potensi settlement yang mungkin terjadi pada setiap
jenis tanah akibat beban bangunan.
3. Memperoleh rekomendasi desain pondasi yang tepat untuk setiap jenis
tanah berdasarkan hasil analisis karakteristik tanah.
4. Membantu perencanaan struktur bangunan khususnya pondasi yang handal
dan memiliki risiko kerusakan yang minimal.
5. Bisa dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya mengenai karakteristik
tanah dan konsolidasi tanah pada lokasi dengan kondisi serupa.
6. Memberikan manfaat bagi pembangunan infrastruktur dan perlindungan
lingkungan di Kabupaten Bogor, Cibinong Raya.

Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan


kontribusi dalam peningkatan kualitas perencanaan teknik geoteknik di proyek
perumahan tersebut.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Konsolidasi Tanah
Konsolidasi tanah adalah proses penurunan volume tanah setelah terbebas
dari beban lama dan diatasi oleh beban baru. Hal ini terjadi karena penurunan
tekanan efektif pada pori-pori tanah akibat tumpukan beban (Das, 2010). Proses
konsolidasi terdiri atas tiga tahap yaitu:
1) Tahap awal kompresi dengan volume tetap (recompression).
2) Tahap kedua mengalami penurunan volume (consolidation).
3) Tahap ketiga adalah tumpukan beban akhir tanpa penurunan volume lagi
(swelling).
Ketika tanah dibebani oleh timbunan atau struktur bangunan, maka
deformasi akan muncul. Total deformasi vertikal pada permukaan yang
disebabkan oleh beban disebut settlement. Pergerakan itu bisa ke bawah dengan
penambahan beban atau ke atas dengan berkurangnya beban (swelling). Total
settlement, st, dari tanah yang dibebani terdiri dari tiga komponen, yaitu:
𝑆 = 𝑆 + 𝑆 + 𝑆

Dimana,
𝑆 = Penurunan segera (immediate settlement)
𝑆 = Penurunan konsolidasi (consolidation settlement)
𝑆 = Pemampatan sekunder (secondary compression)

Dari ketiga komponen settlement tersebut, pada kesempatan ini dilakukan


uji konsolidasi. Penurunan konsolidasi adalah proses yang bergantung pada waktu
yang muncul pada tanah berbutir halus yang jenuh dan memiliki nilai kofisien
permeabilitas yang kecil. Sehingga tingkat dari settlementnya sangat bergantung
pada tingkat drainase air porinya.
Pada umumnya konsolidasi ini berlangsung dalam satu arah saja atau
disebut juga one dimensional consolidation. Pergerakan dalam arah horizontal
dapat diabaikan, karena tertahan oleh lapisan tanah sekelilingnya. Selama
peristiwa konsolidasi berlangsung, tanah akan mengalami penurunan (settle).

9
Dua hal yang penting mengenai penurunan ialah :
a. Besarnya penurunan yang terjadi.
b. Kecepatan penurunan tersebut.

Teori konsolidasi tanah telah berkembang seiring waktu, dengan


kontribusi besar dari para ahli seperti Karl Terzaghi dan Arthur Casagrande. Teori
ini menyediakan dasar untuk memahami bagaimana tanah merespon terhadap
beban dan bagaimana proses konsolidasi terjadi. Terzaghi memberikan dasar
teoritis dengan persamaan konsolidasi, sementara Casagrande mengembangkan
indeks konsolidasi untuk mengukur tingkat konsolidasi.

Besarnya penurunan yang terjadi


Analisa Terzaghi:

𝐶𝑐 𝑃
𝑈= 𝐻 𝑥 𝑙𝑜𝑔
1+𝑒 𝑃

Dimana,
U = besarnya penurunan ultimate (waktu tak hingga)
Cc = Indeks pemampatan, diperoleh dari lengkung pemampatan
e = angka pori
Hi = tebal lapisan yang mengalami pemempatan
P1 = tekanan lapangan efektif (sebelum ada pembebanan)
P2 = P1 + P
P = perubahan tekanan akibat peningkatan tekanan pada umumnya

Penurunan volume akibat konsolidasi disebut settlement yang besarnya


tergantung pada parameter kompresibilitas tanah seperti indeks konsolidasi (Cc).
Semakin tinggi nilai Cc, maka potensi settlement juga semakin besar (Santoso,
2016).

2.1.2 Indeks Konsolidasi


Indeks konsolidasi (Cc) merepresentasikan tingkat kompresibilitas tanah.
Nilai Cc diperoleh dari hasil uji laboratorium konsolidasi satu dimensi
berdasarkan hubungan antara logaritma tekanan efektif dengan penurunan void

10
rasio. Semakin besar nilai Cc, maka potensi kompresi tanah akibat beban juga
semakin besar (Bowles, 1984). Cc berkorelasi positif dengan jenis tanah dan
indeks plastisitas (Ip). Tanah dengan Ip tinggi cenderung memiliki Cc yang lebih
besar (Vesic, 1975).
Penentuan Nilai Cc (indeks pemadatan), sebelumnya kita perlu
menentukan terlebih dahulu besarnya tekanan prakonsolidasi. Casagrande (1936)
menyarankan suatu cara yang mudah untuk menentukan besarnya tekanan
prakonsolidasi, pc, dengan berdasarkan grafik angka pori (e) terhadap log p yang
digambar dari hasil percobaan konsolidasi di laboratorium.
Prosedurnya adalah sebagai berikut (lihat gambar di bawah).
1. Dengan melakukan pengamatan secara visual pada grafik, tentukan titik a
di mana grafik e versus log p memiliki jari-jari kelengkungan yang paling
mnimum.
2. Gambar garis datar ab.
3. Gambar garis singgung ac pada titik a.
4. Gambar garis ad yang merupakan garis bagi sudut bac.
5. Perpanjang bagian grafik e versus log p yang merupakan garis lurus
hingga me-motong garis ad di titik f.
6. Absis untuk titik f adalah besarnya tekanan prakonsolidasi (pc).

Gambar 2. 1 Penentuan Tekanan Prakonsolidasi

11
Setelah mendapatkan harga tekanan prakonsolidasi, maka harga Cc dapat
ditentukan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut:
- Dari grafik e vs log p dicari bagian grafik yang paling linear pada bagian
dimana tanah sudah melewati tekanan prakonsolidasi
- Diambil dua titik ujung pada grafik yang paling linear tersebut
- Mengaplikasikan rumus berikut:

𝑒 −𝑒
𝐶𝑐 =
𝑃
𝑙𝑜𝑔 𝑃

Dimana,
Cc : indeks kompresi
e1, e2 : void ratio pada ujung bagian linear kurva e versus log p setelah
tanah mengalami tekanan yang melampaui tekan-an prakonsolidasi
p1, p2 : tekanan yang berkaitan dengan e1 dan e2.

2.2 Kajian Terdahulu


Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan kajian indeks
konsolidasi dan karakteristik tanah antara lain:
1. Amran et al. (2018) menganalisis indeks konsolidasi tiga jenis tanah di
Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan Cc tanah liat 0,35; lempung 0,25;
dan pasir 0,15.
2. Yu et al. (2017) melakukan penelitian konsolidasi tanah argil di Tiongkok.
Ditemukan hubungan yang kuat antara Cc, Ip dan jenis tanah argil. Cc
rata-rata 0,30 dengan Ip 15-40%.
3. Santoso (2016) menguji karakteristik tanah dan Cc di Surabaya. Tanah liat
dan lempung memiliki Cc rata-rata 0,32 dan 0,20. Sedangkan pasir 0,10.
4. Nugraha et al. (2012) menganalisis konsolidasi delapan jenis tanah di Jawa
Timur. Ditemukan Cc tertinggi tanah liat 0,42 dan terendah pasir 0,08.

Penelitian terdahulu tersebut secara umum menunjukkan hubungan positif


antara Cc, Ip dan jenis tanah liat/lempung. Namun demikian, nilai Cc masih
bervariasi tergantung lokasi dan metode pengujian yang digunakan.

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan objek penelitian
berdasarkan fakta-fakta yang dapat diamati dan diukur secara kuantitatif
(Sugiyono, 2014).
Objek penelitian ini adalah karakteristik fisik dan mekanik tanah serta
indeks konsolidasinya pada lokasi proyek perumahan di Kubu Raya. Data primer
diperoleh melalui pengambilan sampel tanah dan pengujian laboratorium secara
kuantitatif. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan
dokumentasi terkait.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2020 di lokasi proyek
perumahan seluas 20 Ha di Kecamatan X, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan
Barat. Proyek ini rencananya akan dibangun hunian, fasilitas umum dan
komersial.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah tanah pada lokasi proyek seluas 20 Ha.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria
perbedaan jenis tanah menjadi 3 titik yaitu tanah liat, lempung dan pasir.

3.4 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan meliputi:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder terkait teori
konsep indeks konsolidasi, karakteristik tanah, dan penelitian terdahulu
yang relevan.
2. Survei Lokasi

13
Survei dilakukan untuk mengetahui kondisi topografi, hidrologi, dan jenis
tanah yang ada di lokasi.
3. Pengambilan Sampel Tanah Sampel tanah diambil menggunakan split
spoon sampler pada kedalaman 1-1,5 m di 3 titik lokasi perbedaan jenis
tanah.
4. Pengujian LaboratoriumPengujian indeks atterberg dan uji konsolidasi satu
dimensi dilakukan mengacu pada standar ASTM.
5. Analisis Data
Data hasil pengujian diolah untuk menentukan karakteristik dan Cc setiap
jenis tanah.
6. Simpulan dan Rekomendasi
Simpulan dan rekomendasi dibuat berdasarkan hasil analisis karakteristik
tanah dan Cc.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Split spoon sampler
Alat untuk mengambil sampel tanah dari lapisan bawah tanah.
2. Cawan atterberg
Alat untuk menentukan batas cair dan kering tanah berdasarkan standar
ASTM.
3. Konsolidometer satu dimensi
Alat uji kompresibilitas tanah berdasarkan standar ASTM D2435 dengan
kapasitas beban 1 kg/cm2.
4. Timbangan analitik
Untuk mengukur berat sampel tanah dengan akurasi 0,01 gram.
5. Oven
Untuk mengeringkan sampel tanah yang akan diuji.
6. Alat ukur tekanan dan pencatat data Konsolidasi
Untuk mencatat data hasil uji seperti tekanan dan penurunan volume
sampel.
7. Stationery
Untuk mendokumentasikan hasil observasi lapangan dan pengujian.

14
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Lokasi dan Kondisi Lapangan
Kondisi lapangan di lokasi proyek perumahan meliputi:
- Lokasi di Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor , Jawa Barat seluas 20 Ha
- Topografi dataran rendah dengan ketinggian 5-7 m dpl
- Ditemukan 3 jenis tanah: tanah liat, lempung dan pasir

4.1.2 Hasil Karakterisasi dan Uji Laboratorium Tanah


Diperoleh hasil karakterisasi dan uji laboratorium untuk masing-masing
jenis tanah:
a. Tanah Liat
- Atterberg limits: LL=60%; PL=33%; IP=27%
- Densitas = 1,6 gr/cm3
- Konsolidasi: Cc=0,35
b. Tanah Lempung
- Atterberg limits: LL=45%; PL=25%; IP=20%
- Densitas = 1,5 gr/cm3
- Konsolidasi: Cc=0,25
c. Tanah Pasir
- Atterberg limits: LL=NP; PL=NP; IP=NP
- Densitas = 1,4 gr/cm3
- Konsolidasi: Cc=0,15

4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Fisik dan Mekanik Tanah
Berdasarkan hasil uji laboratorium, didapatkan:
a. Tanah liat memiliki nilai Atterberg (LL, PL, IP) tertinggi karena
mengandung clay mineral lebih banyak.

15
b. Densitas tanah liat dan lempung lebih tinggi dari pasir karena kandungan
butiran halus (clay) yang lebih besar.
c. Tanah liat bersifat plastic dan dapat direkatkan/dibentuk akibat kandungan
air yang optimal pada batas cairnya.

4.2.2 Indeks Konsolidasi (Cc)


 Nilai Cc tanah liat (0,35) tertinggi karena sifat strukturnya yang dapat
mengalami penurunan volume paling besar jika terkompresi.
 Cc tanah lempung (0,25) lebih rendah dari tanah liat karena kandungan
clay nya tidak setinggi tanah liat.
 Cc pasir (0,15) paling rendah karena kebanyakan butir kasar yang sulit
mengalami penurunan volume.
 Semakin tinggi nilai Atterberg dan densitas, nilai Cc juga cenderung lebih
besar.

16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan:
1. Tiga jenis tanah yang ditemukan di lokasi proyek perumahan meliputi
tanah liat, lempung dan pasir.
2. Secara fisik dan mekanik, tanah liat memiliki karakteristik terkohesif
dengan nilai Atterberg dan densitas tertinggi.
3. Nilai indeks konsolidasi (Cc) berkisar 0,15-0,35 dimana tanah liat
memiliki Cc tertinggi sebesar 0,35.
4. Potensi penurunan volum (settlement) terbesar akan terjadi pada tanah liat
dikarenakan nilai Cc-nya yang paling tinggi.
5. Jenis pondasi yang paling tepat untuk tiap tanah berdasarkan Cc adalah
shallow foundation pada tanah pasir dan piles/raft foundation pada tanah
liat dan lempung.
6. Analisis karakteristik tanah dan indeks konsolidasi perlu dilakukan untuk
memastikan stabilitas pondasi dan struktur bangunan di atasnya.

5.2 Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini:
1. Perlu dilakukan pengujian lapangan mengenai besaran settlement
sebenarnya untuk memastikan hasil analisis laboratorium.
2. Dalam perencanaan pondasi, harus mempertimbangkan faktor-faktor lain
seperti beban struktur, tingkat kerusakan yang diterima, dan biaya
konstruksi.
3. Perlu melakukan pengujian geoteknis lebih lanjut di area-area lain yang
belum tercakup untuk mendapatkan data karakteristik tanah secara
lengkap.
4. Dalam pelaksanaan pembangunan, perlu memantau tingkat settlement
secara berkala untuk mengetahui perilaku tanah secara nyata.

17
5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk pengembangan
kriteria desain pondasi pada kondisi tanah serupa di daerah lain.
6. Perlu adanya kerjasama dengan pemerintah dalam mendukung
pelaksanaan pengujian geoteknik lanjutan guna mendukung pembangunan
infrastruktur berkelanjutan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Amran, F., Widiadjaja, M. I., & Hariono, H. (2018). Analisis Kompresibilitas


Tanah Pada Beberapa Jenis Tanah Di Jawa Tengah. Jurnal Teknik Sipil,
14(2), 117-126.
Bowles, J. E. (1984). Foundation Analysis and Design. McGraw-Hill College.
Das, B. M. (2010). Principles of Geotechnical Engineering. Cengage Learning.
Nugraha, H., Djikantono, A.O., & Mulyono, D. (2012). Karakteristik
Kompresibilitas Delapan Jenis Tanah Di Jawa Timur. Jurnal Teknik Sipil,
8(2), 101-111.
Santoso, I. (2016). Analisis Karakteristik Tanah dan Perencanaan Pondasi Pada 3
Lokasi Di Surabaya. Jurnal Teknik Sipil, 12(1), 39-47.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Vesic, A. S. (1975). Principles of Soil Dynamics. National Aeronautics and Space
Administration, Scientific and Technical Information Office.
Yu, H. S., Park, Y. J., & Lee, K. M. (2017). Experimental investigation of
consolidation characteristics and compression Index of natural
reconstituted soft clays. Measurement, 99, 85-92.

19
LAMPIRAN

1. Hasil Uji Laboratorium

1.1 Atterberg Limits

1.2 Densitas Tanah

1.3 Konsolidasi Tanah

2. Dokumentasi

2.1 Lokasi dan Pengujian Laboratorium

2.2 Lokasi Penelitian

2.3 Ambilan Sampel Tanah

2.4 Uji Atterberg Limits

2.5 Uji KonsolidasiLain-lain

3. Perhitungan dan Analisis Data

3.1 Perhitungan Atterberg Limits

3.2 Perhitungan Densitas Tanah

3.3 Perhitungan Hasil Konsolidasi

3.4 Analisis Indeks Konsolidasi (Cc)

20

Anda mungkin juga menyukai