Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH IDUL FITRI Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,

Oleh : Ophic Setiawan, S.Pd


َ ِِ ٍِ ْ‫ ِى ْيَؤ‬ٙ‫ْف لَ ر َ ْج ِس‬
ٛ‫َ ْد ِز‬ٝ َ‫ َٗ ٕ َ٘ ل‬.... ‫ فِ َساقِ ِٔ دٍ ْ٘ع‬َٚ‫ػي‬ َ ٞ‫َم‬
ِ‫ َٗس ْج َحبَُ هللا‬،‫ ًْسا‬ِٞ‫ َٗ ْاى َح َْد للِ َمث‬،‫ ًْسا‬ِٞ‫ هللا أ َ ْمجَس َمج‬،»‫هللا أ َ ْمجَس «رسؼب‬ ‫ ِٔ زج ْ٘ع‬ْٞ َ‫ ػ َْ ِس ِٓ إِى‬ِٜ‫ ىَٔ ف‬ٜ َ ‫ٕ َْو ثَ ِق‬
.‫ هللا أ َ ْمجَس َٗللِ ْاى َح َْد‬،ً‫ال‬ْٞ ‫ص‬ ِ َ ‫َٗثِ َح َْ ِد ِٓ ث ْن َسح ً َٗأ‬ “Duhai bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak berlinang kala
‫ َٗ ِس َغ‬ِٙ‫ َٗ ْاى َح َْد للِ اىَّر‬،‫ ًْسا‬ٝ‫ء فَقَدَّ َزٓ ر َ ْق ِد‬ْٜ ‫ش‬ َ ‫ َخيَقَ م َّو‬ِٙ‫اى َح َْد للِ اىَّر‬ berpisah dengan bulan Ramadhan.
Sementara dia tidak mengetahui apakah ada yang tersisa dari
،‫ ًْسا‬ٞ‫بٍ ِد ِٓ َح َْدًا َم ِث‬ ِ ‫ ِْغ ٍَ َح‬َِٞ ‫ ّ َْح ََدٓ ِث َج‬،‫ ًْسا‬ٞ‫ء َز ْح ََخً َٗ ِػ ْي ًَب َٗر َ ْد ِث‬َٜ ْ ‫م َّو ش‬ umurnya untuk kembali bertemu dengan ramadhan.”
َُ‫َ ًْ٘ َمب‬ٞ‫ش َٖبدَح ً أَد َِّخسَٕب ِى‬ َ ،َٔ‫ َْل ى‬ٝ‫َٗأ َ ْش َٖد أ َ ُْ لَ ِإىَٔ إِلَّ هللا َٗ ْحدَٓ لَ ش َِس‬ Kita sedih ditinggalkan Ramadhan, yang tersisa sekarang hanyalah
harapan, semoga Allah memanjangkan umur kita sampai Ramadhan yang
َٙ‫ ثَؼَثَٔ ِث ْبىٖد‬،ٔ‫ػجْد هللاِ َٗ َزس ْ٘ى‬ َ ‫ َٗأ َ ْش َٖد أ َ َُّ ٍ َح ََّدًا‬،‫ ًْسا‬ٞ‫ش َُّسٓ ٍ ْسز َ ِط‬ akan datang, dalam keadaan yang lebih baik dan sehat, dengan ibadah yg
،‫ ًْسا‬ِْٞ ٍ ‫ هللاِ ِثئِ ْذ ِّ ِٔ َٗ ِس َسا ًجب‬َٚ‫ًب ِإى‬ٞ‫ َٗدَا ِػ‬،‫ ًْسا‬ٝ‫ ًْسا ََّٗ ِر‬ٞ‫ق ثَ ِش‬ ِ ‫ ِِْ ْاى َح‬ٝ‫َٗ ِد‬
lebih khuyuk‟ dan penuh curahan rahmat Allah swt.

‫ْو‬َّٞ‫ت اىي‬ َ َ‫ ِي َل ٍ َح ََّد ٍَب رَؼَبق‬ْٞ ‫ِك َٗ َزس ْ٘ ِى َل َٗ َخ ِي‬ َ ‫ػ ْجد‬ َ َٚ‫ػي‬ َ ‫ص ِو‬ َ ٌَّ َّٖ‫اىي‬ Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd
‫ذ‬ ِ َ‫ َٗأ َ ْٗ َزق‬،‫َبز‬ٞ‫ط‬ ْ َ ‫د اْأل‬ِ َ‫ َٗغ ََّسد‬،‫ذ اْأل َ ّْ َ٘از‬ ِ ‫ ِٔ ٍَب لَ َح‬ْٞ َ‫ػي‬ َ ‫ص ِو‬ َ َٗ ،‫َٗاىَّْ َٖبز‬ Kaum Muslimin muslimat yang dirahmati Allah swt.
Pagi hari ini kita basahi lidah kita dengan takbir, tahmid, dan tahlil. Kita
َ َٗ ،‫ اىح َّجبج َٗ ْاىؼ ََّبز‬َّٚ‫ َٗىج‬،‫ذ اىثِ ََبز‬
‫ ًَب‬ْٞ ‫س ِي ٌْ ر َ ْس ِي‬ ِ َ‫َْؼ‬ْٝ َ ‫ َٗأ‬،‫اْأل َ ْش َجبز‬ gemakan kebesaran Allah swt ke segala penjuru angkasa dengan penuh
.‫ ًْسا‬ِٞ‫َمث‬ sukacita – kadang dengan tetesan air mata – sebagai ekspresi rasa harap kita
akan rahmat-Nya, sebagai ekspresi rasa takut kita akan azab-Nya, sebagai
:‫أ َ ٍَّب ثَ ْؼد‬ ekspresi rasa harap kita semoga bala bencana wabah yang menimpa
–) ُ٘‫ ارق٘هللا حق رقبرٔ ٗل رَ٘رِ إل ٗأّزٌ ٍسي‬.‫ب ػجبد هللا‬ٝ( ‫فَـ‬ masyarakat dunia sekarang ini diangkat oleh Allah, dan sebagai ekspresi
rasa syukur kita atas nikmat-nikmat-Nya. Kita bersyukur hadirin mulia,
ٌْ ‫ َٗأ َ ْٗلَم‬،ًِ َ‫إل ْسال‬ ِ ‫ ٍَب َٕدَام ٌْ ِى‬َٚ‫ػي‬ َ ْٓٗ ‫ َٗا ْشنس‬،َٚ‫بز َك َٗرَؼَبى‬ َ َ‫ارَّق٘ا هللاَ رَج‬ Allah masih sayang kepada kita, kita masih dijaga oleh Allah, masih

ِ ‫ َٗ َجؼَيَن ٌْ ٍِ ِْ أ ٍَّ ِخ ْاىق ْس‬،ً‫اإل ّْؼَ ِب‬


.ُ‫آ‬ ِ َٗ ‫ض ِو‬ ْ َ‫ٍَِِ ْاىف‬ dianugerahkannya umur panjang sehingga dipertemukan kita dengan
Ramadhan dan merayakan Idul Fitri bersama-sama. Padahal, banyak
‫ ٗلل اىحَد‬-‫ثالثب‬- ‫هللا أمجس‬ saudara kita pada hari ini, tidak bisa hadir bersama kita di tempat ini,
Hadirin jamaah shalat „id, rahimakumullah lantaran sakit, terhalang, atau karena ajalnya telah mendahului kita. Sejenak
Ramadhan telah meninggalkan kita. Ada rasa haru dalam hati kita kita tengok di depan rumah kita, samping kanan dan kiri, orang tua kita,
ketika ditinggalkan Ramadhan yang penuh berkah. Disebutkan dalam anak kita, saudara, nenek dan kakek, tetangga handaitaulan, yang tahun-
pepatah Arab, idza zuqta halawat al-washilah la ‘arafta murrat al- tahun lalu pada hari raya seperti ini, saling terukir senyuman seraya kita
qathi’ah – jika engkau pernah merasakan nikmatnya bersatu dan bersama jabat erat tangannya, sekarang tangan-tangan mereka itu –almarhum dan
dengan sesuatu, niscaya engkau akan merasakan pahitnya perpisahan almarhumah- tidak mampu lagi menjabat tangan kita, hanya untaian doa
dengannya.
ِ ‫غ َخ ْي‬ْٞ َِ ‫َ ْس ََؼٔ َج‬ٝ ‫ص ْ٘د‬
‫ق هللاِ إل‬ ِ ِٓ ‫ أ َ ْف َ٘ا‬َٚ‫ػي‬
َ ِ‫َْبد َُْٗ ث‬ٝ ‫اىس َن ِل‬ َ َُْ٘ ‫َ ِقف‬َٞ‫ف‬
semoga mereka berbahagia di alam kubur sana sebagaimana berbahagianya
kita pada hari yang idul fitri ini.
‫ٗاإل ّْس‬
ِ ُِّ ‫اىج‬
ِ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd Malaikat2 ini berdiri di sudut-sudut jalan, mereka bersorak menyambut
Di penghujung ramadhan, tepat di ujung ayat 185 Surah Al Baqarah, Allah kedatangan kaum muslimin, dengan suara yg dapat didengar oleh semua
swt memerintahkan hamba2nya yang berpuasa makhluk kecuali jin dan manusia
ُٗ‫ ٍب ٕدامٌ ٗىؼينٌ رشنس‬ٚ‫ٗىزنَي٘ا اىؼدح ٗىزنجسٗا هللا ػي‬ َ ّْ َّ‫َ ْغ ِفس اىر‬َٝٗ ‫ َو‬ْٝ ‫ ْاى َج ِص‬ٜ‫ ْؼ ِط‬ٝ ٌْٝ ‫ َزة َم ِس‬َٚ‫ب أٍخَ ٍحَد أ َ ْخ ِسج ْ٘ا ِإى‬ٝ
‫ت‬
“Supaya kalian sempurnakan bilangan puasa kalian (29/30 hari), juga
supaya kalian bertakbir membesarkan Allah atas petunjuknya yg diberikan ٌَ ْٞ ‫ْاىؼَ ِظ‬
kepada kalian, dan agar kalian pandai bersyukur”
Maka Hadirin yang mulia, bertakbirlah ! dari lubuk hati yang terdalam, “Wahai umat Muhammad, keluarlah dari rumah kalian, datanglah menuju
Rabb Yang Maha Mulia. Yang memberikan ganjaran dan mengampuni dosa
seraya menyadari betul bahwa selama ini yang kita takbirkan besarkan
yang besar.
adalah bukan Allah. Kita lupa bahwa Dia Allah, adalah yang Maha Besar.
Allahu Akbar. Bertakbirlah ! Selama ini kita banggakan harta, jabatan, : ٚ‫ ٍصالٌٕ قبه هللا رؼبى‬ٚ‫فَئِذَا ثَ َسش ْٗا إى‬
gelar, popularitas, dan kita lupa bahwa Dia Allah, adalah yang Maha Besar. Ketika kaum muslimin telah sampai pada tempat sholat idul fitri mereka,
Bertakbirlah ! besarkanlah Allah ! Selama ini kita telah meninggalkan Allah berfirman,
Allah, berlebihan khawatir akan makhluk Allah yang kecil bahkan sangat ‫ػ ََئَ؟‬
َ ‫ػَو‬
ِ ‫س إذا‬ٞ‫األج‬
ِ ‫ ٍب جصاء‬ٜ‫ب ٍالئنز‬ٝ“
kecil, kita jaga imun dan lupa bahwa kita juga harus menjaga iman. “Wahai malaikatku, kira apakah yang didapatkan orang apabila telah selesai
Bertakbirlah! Bahwa pada pagi hari yang cerah ini kita telah menjadi umat dari pekerjaannya?”
yang mendapatkan kemenangan, kita menang karena dosa-dosa kita telah
diampuni Allah, kita telah menang atas solat, puasa, zakat yang ditunaikan, ،ٓ‫َٔ أ َ ْج َس‬ِٞ‫دّب أُ ر َ٘ف‬ٞ‫ ِإىَ ََْٖب ٗس‬: ُ٘‫ق٘ى‬ٞ‫ف‬
kita menang atas hawa nafsu yang dijaga kita selama bulan Ramadhan. Malaikat menjawab, “Tuhan kami, tentu ia diberikan upah gajinya”.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd


ٌْ ِٖ ٍ‫ب‬
ِ َ ٞ‫ص‬ َ ‫ قَ ْد َجؼَ ْيذ‬ْٜ َِّ ‫ أ ْش ِٖدم ٌْ أ‬: ‫ق٘ه ػص ٗجو‬ٞ‫ف‬
ِ ِْ ٍِ ٌْ َٖ‫ث٘اث‬
Wahai kaum muslimin muslimat para pemenang ! Apakah yang ، ْٜ ِ‫ ٗ ٍَ ْغ ِف َسر‬ٛ‫ب‬
َ ‫ض‬َ ‫بٍ ٌِٖ ِز‬ٞ‫ق‬
ِ َٗ
sesungguhnya perkara yang terjadi pada pagi hari ini? Mari perhatikan
sabda kekasih kita Nabi Muhammad saw (Riwayat Imam Baihaqi) Allah berfirman, “Saksikanlah wahai para malaikatku, bahwa pagi hari ini,
sebagaimana termaktub dalam kitab Syu‟abul Iman : Aku memberikan ganjaran pahala dari puasa dan sholat mereka dengan
keridhoan dan ampunan-Ku.”
‫مو ثيد‬ ِ ‫ األ َ ْز‬َٚ‫ذ ْاى ََ َال ِئ َنخ ِإى‬
ِ ٜ‫ض ف‬ ِ ‫ط‬ ْ ‫ ِد ْاى ِف‬ْٞ ‫َ ْ٘ ًَ ِػ‬ٝ َُ‫ِإذَا َمب‬
َ ‫ط ِس َٕ ِج‬ ٜ‫ َٗ َج َال ِى‬ْٜ ِ‫ فَ َ٘ ِػ َّصر‬ِّْٜ٘ ‫سي‬
َ : ‫ق٘ه‬ٝٗ
“Saat pagi hari raya idul fitri, Allah mengirimkan malaikat2nya ke bumi di Dengarkan wahai kaum muslimin, di sini Allah Swt berbicara kepada kita
setiap negeri. yang berkumpul pada pagi hari ini, Allah berkata kepada kita “Mintalah
dengan kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku,
َ َٞ‫ ْاى‬َِّْْٜ٘ ‫َل ر َ ْسأ َى‬
َ ‫خسرِنٌ إل أ َ ْػ‬ٟ ‫ َج َْ ِؼنٌ َٕرَا‬ٜ‫ئب ف‬ٞ‫ً٘ ش‬
ْٓ٘ َ‫زن‬ْٞ ‫ط‬ itulah yang mendapatkan puncak kemenangan). Seorang ulama pernah
ditanya, kapan kita istirahat di dunia? Ulama tersebut menjawab : tidak ada
Tidak ada satupun dari kalian yang meminta persoalan akhiratnya pada hari
istirahat di dunia, tidak pula ada di alam kubur (karena di kubur pun masih
ini, kecuali Aku berikan untuk kalian.
ada ujian pertanyaan malaikat, masih ada doa-doa dari orang yang masih
َ َّ ‫َبمٌ إل‬ّْٞ ‫ٗل ِىد‬
،ٌ‫ظ ْسد ىن‬ hidup yang diharapkan), sampai satu langkah kaki kita masuk ke dalam
Begitu juga tidak ada di antara kalian pada pagi ini yang meminta persoalan pintu surga. Di situlah baru kita beristirahat.
dunia kalian kecuali Aku beri untuk kalian Sekali lagi, pastikan diri kita tetap berada di barisan sof-sof masjid.
‫ث‬ٝ‫ (حد‬.ٌْ ‫ػ ْْن‬
َ ‫ذ‬ْٞ ‫ض‬ َ ‫ قد أ َ ْز‬،ٌ‫ص ِسف٘ا ٍَ ْغف ْ٘زا ً ىَّن‬
ِ ‫ َٗ َز‬ِّٜ ْ٘ َ‫ز‬ْٞ ‫ض‬ َ ّْ ‫ا‬ Tetaplah kita berada di barisan ahlul khair, sebagai apapun profesi kita,
jadikanlah sebagai penolong agama Allah, sebagai pelopor-pelopor
" ٓ‫س‬ٞ‫ مزبة فضبئو زٍضبُ ٗغ‬ٜ‫ت ف‬ٞ‫ٍسف٘ع خسجٔ سيَخ ثِ شج‬ kebaikan, amar maruf nahi munkar.
Bangkitlah dan Pulanglah ke rumah-rumah kalian dalam kepada dosa-dosa Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd
kalian telah diampuni. Kalian telah membuat-Ku ridho dan Aku telah ridho Terakhir, Idul fitri adalah hari nikmat, anugrah Allah, maka
pada kalian.” (HR. al-Baihaqi dalam Syu‟abul Iman). tundukkan kepala, sampaikan pada hari apapun permohonan kita. Doakan
masalah dunia-akhirat, doakan ulama2 yang pada hari banyak mendekam di
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd penjara karena menyuarakan kebenaran. Doakan apapun pada hari ini.
Pada pagi hari ini, semoga menjadi awal lembaran baru, untuk Sekalipun kita sembunyikan doa itu di dalam lubuk hati yg paling dalam,
dekat dengan Allah SWT. Tidakkah terpatri dalam jiwa dan lubuk hati termasuk rintihan malam-malam hari yg sunyi, termasuk jeritan hati kita
kita, bahwa bekal menuju Allah SWT bukan sekedar harta yang yang hanya diungkapkan dengan deraian air mata kita. Allah yg maha
dikumpulkan, rumah luas nan megah yang dibangun, melainkan kita sadar mengetahui, dan mengabulkannya.
bahwa pada tatkala saat kematian seorang digotong dengan keranda - Sayang seribu sayang kalau anugrah berupa doa-doa pagi ini kita
bukan dengan mobil mewahnya-, dimasukkan ke liang lahat tidak ada sia-siakan, dan lebih sayang lagi, kalau ampunan dan pahala berlimpah itu
sedikit harta duniapun yang dibawa dan keluarga tercinta tidak satupun tidak diberikan kepada kita. Para malaikat yg mengunjungi kita pada pagi
yang menemani, melainkan hanya bekal amal solih. hari ini adalah malaikat yg datang menjenguk kita, pada malam Lailatul
Maka, usah hiraukan masa kelam kita yang barangkali penuh Qadar. Dengarkan apa yg dikisahkan nabi Muhammad Saw, pada waktu
dengan dosa-dosa, pada hari ini sesali dan mohon ampun kepada Allah, terbit fajar malam lailatul qadar, tanazzalul... malaikat jibril menyuruh
sembari berdoa semoga Allah menjadikan kita orang-orang minal a’idin malaikat lain untuk kembali ke langit, dan para malikat bertanya : wahai
wal faidizn (kembali kepada fitrah dan mendapat titel kemenangan). jibril, apa yg dilakukan Allah Swt untuk memenuhi permohonan kaum
Kemudian setelah kemenangan ini didapatkan, kita terus pertahankan. muslimin umat nabi Muhammad Saw. Malaikat jibril menjawab : Allah
Allah berfirman : Wa’bud rabbaka hatta ya’tiyakal yaqin (teruslah memperhatikan doa-doa mereka, mengampuni semua dosa – dosa mereka
menunjukkan pengabdian kepada Allah, sampai datang al yakin/ kematian). kecuali 4 golongan.
Maka pertahankan kemenangan pada hari ini, sampai kita raih puncak dari 1. Orang yg suka meminum khomar
segala kemenangan. Apa dia? Famanzuhziha aninnar dst... barang siapa yg 2. orang yang Memutus tali silaturrahim
diselamatkan dari neraka, kemudian dimasukkan dalam surga, maka mereka 3. orang menyebar kebencian dan kerusuhan
4. Durhaka kepada orang tua
Allahu Akbar... Semoga Allah mencatat kita yang hadir di pagi hari ini termasuk
Pada pagi hari ini, aturan ini masih berlaku, memohon apapun pada dalam golongan orang yang mendapatkan kemenangan dengan diampuni
hari ini in sya Allah, Allah tidak akan menolak doa-doa kita, selama kita dosa-dosa kita oleh Allah, diterima amal ibadah ramadhan dan diijabah doa-
pada pagi ini tidak meminum minuman keras, tapi apa yg menjamin doa- doa kita.
doa ini dikabulkan jika kita memutuskan persaudaraan di antara sesama, .............................................................. ٌ‫ ٗىن‬ٜ‫ثبزك هللا ى‬
jika kita menebar kebencian dan kerusuhan, jika kita durhaka kepada orang ‫َب‬ٞ‫ٔ ٗسيَ٘ا رسي‬ٞ‫ِ آٍْ٘ا صي٘ ػي‬ٝ‫ٖب اىر‬ٝ‫ب أ‬ٝ ٜ‫ اىْج‬ٚ‫صيُ٘ ػي‬ٝ ٔ‫إُ هللا ٍٗيئنز‬
tua.
Maka hadirin yang mulia. Di sana, ada ayahanda yang kulitnya ٚ‫ اىيٌٖ صو ٗسيٌ ػي‬.‫ب زة مَب ػيَزْب ّشنسك مَب ػيَزْب أُ ّشنسك‬ٝ ‫اىيٌٖ ّحَدك‬
terbakar panas tumpah keringat bahkan darahnya demi mencari sesuap .‫دّب ٍٗ٘لّب دمحم‬ٞ‫ٌ س‬ٝ‫ل اىنس‬ٞ‫ّج‬
makanan yang halal untuk anak-anaknya. Di sana, ada ibunda, yang
mengandung selama 9 bulan 10 hari dalam keadaan lemah di atas lemah, Duhai Allah dengan segala kemuliaanMu, kami ‫اىيٌٖ ّسأىل ثنيَبد‬
melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya, dia raba dia hitung jari-jari memohon kepadaMu dengan kami takbir yang ‫ب‬ٝ ٌٖ‫ اىي‬.‫س هللا أمجس‬ٞ‫اىزنج‬
kami kumandangkan. Ya Allah, kami hadir di
tangan kita ketika lahir khawatir kita lahir dalam keadaan cacat. Tapi ٜ‫ ل ردع ىْب ف‬,‫غفبز‬
sebagian sudah meninggalakn kita. Hanya doa tulus kita panjatkan . tempat ini mendekat kepadaMu membawa lumuran
allahummag firlaha ... tak terbalas air matanya. Maka pagi ini, curahan noda dan dosa. Mohon jangan biarkan kami ٔ‫ٍقبٍْب ٕرا ذّجب إل غفسر‬
anugrah Allah Swt kepadamu dengan mendatangi orang tua, letakkan meninggalkan tempat solat id ini kecuali engkau
kepala diatas pangkuan mereka, raih tangan itu yang sudah lemah itu dan Engkau ampunkan dan maafkan dosa-dosa kami
mohon kemaafan, akui kita telah menyakiti mereka atas kedurhakaan kita,
duhai allah, jikalau ada di tempat ini yang ٔ‫ٗل َٕب إل فسجز‬
betapa banyak kata-kata terlontar dari mulut kita padahal mulut ini mulut
membawa kegelisahan di jiwanya, jangan biarkan
yang diajarkan orang tua bicara kita kecil, justru dengan mulut kita pula kita
kami meninggalkan tempat ini melainkan engkau
bentak dia. Akui salah pada mereka karna kita sibuk mengejar dunia
telah tenangkan keadaan hatinya
sehingga kita tidak sempat menjenguk mereka, meluangkan waktu untuk
mereka, bahkan untuk sekedar menyapa pun tidak bisa. Ya Allah, jika ada yang hadir di tempat ini ٔ‫سسر‬ٝ ‫ٗل ػسسا إل‬
Mungkin ada di antara kita hari ini yg orang tuanya, anak atau membawa kesulitan hidup, sulit dalam rumah
saudaranya sudah wafat, akui bahwa selama hidupnya tidak sempat kita tangga, dalam pekerjaan, mohon engkau angkat dan
membahagiakan mereka, apa lagi membalas jasa-jasanya kebaikannya. mudahkan ya Allah
Maka doakanlah mereka. ziarahi kuburan mereka, kunjungi karib kerabat
mereka, bersedekahlah atas nama mereka, waqafkan harta kepada masjid, Duhai Allah, jika di antara kami yang ikut bertakbir ٔ‫ز‬ٞ‫ٗل ٍسضب إل شف‬
musolla, rumah2 quran atas nama mereka. Seorang perempuan datang pada saat ini dengan keadaan fisik yang engkau uji
kepada rasulullah, ya rasulallah, ummi matat ... ucapkanlah doa yang tulus dengan sakit, angkat dan sembuhkanlah segala
semoga mereka bahagia di alam kubur sana sebagaimana bahagia kita pada penyakitnya
pagi hari ini.
Ya Allah, ini kami hambaMu bersimpuh dihadapanMu, mengaku dengan kami, qiyamul lail kami. Hantarkan usia kami ya Allah ke ramadhan-
segala lumuran dosa yang kami lakukan. Ampuni kami Ya Allah. maafkan ramadhan yang akan datang.
khilaf dan kesalahan kami ya Rabbana.
Ya Allah angkatlah malapateka, angkatlah bencana, wabah COVID 19 yang
Ampuni pula ayah dan ibunda kami yang darah dagingnya masi mengalir menimpa hampir seluruh bumi ya Allah. Jika itu adalah hukuman dan
deras di tubuh kami anak-anaknya. Dia ibunda kami mengandung kami 9 peringatan atas dosa-dosa maka perkenankan terimalah permohonan ampun
bulan berjuang antara hidup dan mati. Perkenankan ya Allah kami bisa kami, istigfar dan taubat kami. Gantikanlah keadaan ini dengan rasa aman.
berbakti kepada keduanya, perkenankan Ya Rabb kami bisa berkumpul lagi
dengan mereka di surga yang kau janjikan ya Rabbal „alamin Ya Allah, jadikanlah negeri kami sebagai negeri yang maju yang Engkau
ridai. Berikanlah petunjuk jalan yang lurus untuk pemimpin-pemimpin
Ya Rabbana, kami mohon Ya Allah. jangan dulu kau cabut nyawa kami kami. Sadarkanlah mereka kondisi negara kami sedang tidak baik-baik saja.
sebelum tuntas kami melaksanakan perintahmu. Sebelum berhasil kami Berikanlah kemudahan bagi mereka untuk menunaikan tanggung jawab dan
menjauhi semua laranganmu. Dan andaikan tubuh kami kelak harus terbujur janjinya (sebagai pemimpin) untuk keberhasilan kehidupan bangsa kami
kaku karena engkau ambil nyawa kami, ijinkan Ya Allah, mata ini telah kau menuju masa depan yang cerah menjanjikan.
ampuni dari penglihatan yang haram, telinga ini telah kau ampuni dari
pendengaran yang haram, mulut ini pun telah engkau ampuni dari ٌٞ‫ْب إّل أّذ اىز٘ة اىسح‬ٞ‫ٌ ٗرت ػي‬ٞ‫غ اىؼي‬َٞ‫اىيٌٖ زثْب رقجو ٍْب إّل أّذ اىس‬
pembicaraan yang barangkali telah membuat orang tersinggung. Tangan
‫خسح حسْخ ٗقْب ػراة اىْبز‬ٟ‫ ا‬ٜ‫ب حسْخ ٗف‬ّٞ‫ اىد‬ٜ‫زثْب آرْب ف‬
dan kaki kami maafkan ya Allah. kami dambakan ampunanMu Ya Rabb.

Ya Allah andaikan kami harus meninggalkan duniamu yang fana ini, ijinkan ‫ ٗآخس دػ٘اّب‬.ٌ‫ آىٔ ٗصحجٔ ٗثبزك ٗسي‬ٚ‫ ٗػي‬ٍٜ‫ األ‬ٜ‫دّب دمحم اىْج‬ٞ‫ س‬ٚ‫ هللا ػي‬ٚ‫ٗصي‬
ya Allah kami yang berada di tempat ini telah menjadi anak yang soleh .َِٞ‫أُ اىحَد لل زة اىؼبى‬
kepada orang tua, telah menjadi suami yang pantas diteladanii oleh anak-
anak kami. telah berhasil menjadi istri yang taat kepada suami kami. Telah ........................... ٌ‫ن‬ٞ‫ٗاىسالً ػي‬
menjadi orang tua yang telah berhasil mendidik anak dan generasi kami
menjadi anak-anak yang soleh solehah, yang telah Engkau lembutkan
hatinya, yang kau muliakan akhlaknya, yang engkau cerahkan masa
depannya, yang kau pilihkan jodohnya dengan ridomu, karena merekalah
warisan kami yang paling berharga. Yang kelak akan senantiasa basah
lisannya menghantarkan doa untuk kami ketika kami sudah pulang menuju
keharibaanMu dengan doanya yang tulus.

Ya Allah walaupun masih jauh dari khusyu‟, namun kami mohon terimala
sholat kami Ya Allah. walaupun masih jauh dari optimal, kami mohon
dengan kasih sayangMu terimalah puasa kami, tadarusan kami, sodaqah

Anda mungkin juga menyukai