METODE PENELITIAN
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara
dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan, atau manipulasi
terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 2018:4). Penelitian ini dilakukan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bulili Kota Palu Tahun 2023.
4.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia
pada kehamilan di Puskesmas Bulili Kota Palu Tahun 2023. Peneliti menetapkan
37
38
4.2.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini sejumlah 40 orang ibu hamil yang mengalami
anemia pada kehamilan di Puskesmas Bulili Kota Palu Tahun 2023 pada bulan April -
Juni 2023.
1. Besar Sampel
Pada penelitian ini teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
Total sampling yaitu cara pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sendiri
sampel yang diambil tidak secara acak tapi di temukan sendiri oleh peneliti.
a. Variabel Independen
nutrisi
b. Variabel Dependen
Varibel dependen penelitian ini adalah kejadian anemia pada ibu hamil.
39
Tabel 4.3.2 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tetang Kebutuhan
Nutrisi dengan Kejadian Anemia
No. Variabel Definisi Parameter Alat Skala Kategori
Operasional Ukur Ukur
Variabel
Independen:
Variabel
dependen
(Terikat) :
teknik pengumpulan data yang cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar
4.7.1 Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu:
1. Kuisioner
jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas (Sugiono,2018)
2. Dokumentasi
atau berkas. Dokumentasi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah ibu
1. Editing
Editing data meliputi peneliti memeriksa kembali data yang sudah terkumpul
2. Coding
Data Umum
Kode 1 = ≤ 25 Tahun
Kode 4 = ≥ 36 Tahun
b. Pendidikan terakhir
Kode 2 = SD
Kode 3 = SMP
c. Pekerjaan
42
Kode 2 = Wiraswasta
Data Khusus
Kode 1 = baik (Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 25-30)
Kode 2 = cukup (Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai 16-24)
Kode 3 = kurang (Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai 1-15)
3.Skoring
Memberi skor pada lembar observasi sesuai jawaban yang dipilih oleh
responden. Skoring:
4. Tabulating
Analisis data dilakukan dengan program SPSS for Windows ver 16.0.
Analisa univariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian.Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan
karakteristik masing-masing variabel yang di teliti, tergantung dari jenis data numerik
atau kategorik maka dapat di lihat dari angka atau jumlah dan presentasi masing-
suatu variabel atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi
sebagai berikut :
F
P= X 100 %
N
44
Keterangan :
P = prosentase reponden,
Menurut Santoso (2018) hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi
50% : Setengah.
100% : Seluruhnya.
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau
dilakukan analisa bivaiat, terlebih dahulu melihat skala variable ordinal-ordinal dan
akan diolah dengan system komputerisasi SPSS dengan taraf kesalah 5%. Untuk
45
mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable maka dalam penelitian ini
Sparman Rank(rho)adalah:
1) Jika nilai sig.< 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya hubungan antara
variabel independen (ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
nutrisi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bulili Kota Palu Tahun
2023
2) Jika nilai sig.> 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak artinya hubungan antara
kebutuhan nutrisi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bulili Kota
Palu Tahun 2023 tidak signifikan. Kriteria tingkat hubungan (koefisien korelasi) antar
variabel berkisar antara 0,00 sampai 1 tanda + adalah positif dan tanda – adalah
negatif.
Arah hubungannya ada dua yaitu hubungan searah dan hubungan berbanding
terbalik. Dikatakan searah jika nilai koefisien korelasinya positif. Artinya jika
variabel bebas (X) meningkat maka akan diikuti oleh peningkatan variabel terikat
46
(Y). Sebaiknya, jika variabel bebas (X) menurun maka juka akan diikuti oleh
Dikatakan berbanding terbalik jika nilai koefisen korelasinya negatif. Artinya jika
variabel bebas (X) menurun maka justru variabel terikat (Y) meningkat. Sebaliknya,
jika variabel bebas (X) meningkat makan justru variabel terikat (Y) menurun.