Anda di halaman 1dari 31

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

A. MOTTO
1. Kebanggaan yang murni dari seseorang yang bekerja keras tidak
terletak pada jumlahupaya melainkan nilai karyanya bukan
hasilnya.
2. Membaca adalah sumber kehidupan untuk meraih prestasi
3. Hargailah karya orang lain, karena dengan menghargai karya orang
lain berarti menghargai diri sendiri.
4. Ikhtiar, sabar dan ikhlas adalah kunci yang harus kamu pegang
untuk menuju kesuksesan.
5. Pintar bukan berarti ahli dalam ilmu matematika, fisika, kimia
maupun biologi. Pintar yang sebenarnya adalah pintar dalam
mengatur waktu serta senantiasa memanfaatkan segala kesempatan
yang ada.

B. PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHAN KEPADA
Ayah Bunda tercinta, sebagai motivator
Tersebar dalam hidupku do’a dan kasih sayang
serta semua pengorbanan dan kesabaran yang telah mengantarkanku
sampai kini

Guru-guruku di SMK PLUS KARYA BHAKTI PERTIWI sebagai sumber cahaya


Tiada henti memberi sinar kepada kami menerangi hingga kini
dengan kesabaran yang hakiki tanpa merasa letih dan frustasi

Teman-temanku seperjuangan yang tak


Mungkin penulis sebutkan satu persatu,
For you all I miss u foreve
IDENTITAS DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI

Nama Dunia Usaha/Dunia Industri : Pasda Cake


Bidang Usaha :
Alamat : Kp. Pasirjambu, RT/RW 04/02
Ds. Pasirdalem, Kec. Kadupandak
Kab. Cianjur
Nomor Telpon/Faxmile : 081323041418
Nama Pimpinan/Direktur : Resti Mulyati
Nama Pembimbing/Instruktur : Redi Setiansah A.M.Pust
IDENTITAS PESRTA

1. Nama Lengkap : Nur Ajijah


2. NIS/NISN :
3. Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 10 April 2006
4. Alamat Peserta : Kp. Wargasaluyu, RT/RW. 04/01, Desa
Pasirdalem, Kecamatan Kadupamdak,
kabupaten Cianjur
5. Nomor Telpon : 085861131372
6. Nama Sekolah : SMK PLUS KARYA BHAKTI PERTIWI
7. Kelas : XI (Sebelas)
8. Kompetensi Keahlian : Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian
9. Nama Otangtua/Wali : Ade Suhandi
10. Alamat Orangtua/Wali : Kp. Wargasaluyu, RT/RW. 04/01, Desa
Pasirdalem, Kecamatan Kadupamdak,
Kabupaten Cianjur
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap alhamdulilah segala pujji dan syukur senantiasa kita


panjatkan kehadirat allah swt atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga
pesserta bisa menyusun dan membuat Laporan kerja iandrustri ini dengan lancar.
Laporan Kerja Indrustri ini dibuat berdasarkan ilmu dan pengalaman yang
telah peserta dapatkan selama melaksanakan Perakti Kerja Industri (PRAKERIN)
diperusaan Pasda Cake
Dalam pelaksanaan dan pembuatan Laporan PRAKERIN pesersta tidak
mendapatkan suatu hambatan yang berarti karena mendapatkan banyak dukungan
dan bimbingan dari pihak-pihak terkait. Laporan peserta ini buat dalam rangka
untuk memenuhi tugas dari sekolah dan sebagai bahan pertanggung jawaban atas
kegiatan Peraktik Kerja Indrusti (PRAKERIN) yang telah dilaksanakan

Dalam kesempatan ini pesrta ining mengucapkan terimakasih yang sebesar-


bessarnya kepada :
1. ALLAH SWT, karena telah memberikan limpahan rahmat serta karunia-
Nya sehingga peserta bisa melaksanakan kegiatan dan membuat laporan
PRAKERIN ini secara lancar
2. Orang tua, karena telah memberikan banyak dukungan dan dorongan
moral maupurn materi
3. Bapak CEP YOGI HARTO, S.Kom. Selaku kepala sekolah SMK Plus
Karya Bhakti Pertiwi
4. Ibu RESTI MULYATI, selaku pimpinan perusahaan Pasda Cake
5. Bapak REDI SETIANSAH, A.M.Pust. selaku pembimbing perusahaan
pasda cake
6. Ibu RATIH PURWASIH, selaku ketua program kejuruan agrobisnis
pengolahan hasil pertanian
7. Bapak SAMSUL FAUZI, S.Pd. Selaku Pembimbing Sekolah
8. Dewan guru dan keluarga besar SMK Plus Karya Bhakti Pertiwi
9. Seluruh staf dan karyawan perusaan pasda cake yang telah memberikan
bimbingan selama pelaksanaan PRAKERIN
10. Semua pihak yang telah membantu dan proses penyusunan laporan ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan

Semoga Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini bisa dijadikan


bekal ilmu serta pengalam kepada peserta. Maka dari itu, segala saran dan kritik
yang bersifat perbaikan sangat peserta harapkan

Peserta,

Nur ajijah
NISN.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan bagian
pendidikan sistem ganda adalah satu wujud nyata berbagai saran dalam melatih
siswa dalam menerapkan pengetahuan teori keterampilan kerja yang diperoleh
disekolah, dimana siswa yang bersangkutan ditempatkan dalam suatu industri atau
perusahaan yang relevan dengan kejuruannya dalam jangka waktu tertentu.
Sehingga dapat memahami fungsi dan kedudukannya didunia industri, sehingga
setelah lulus dari sekolah dapat terjun langsung kedunia kerja tanpa mengalami
banyak hambatan
Pada dasarnya, kegiatan PRAKERIN merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan dengan Sistem Ganda di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan
ilmu yang telah dipelajari disekolah sama dengan di Dunia Usaha/Dunia Industri
(DU/DI)
Program PRAKERIN dengan sistem ganda merupakan aspek-aspek
pendidikan yang meliputi diantaranya :
1. Kompetensi, yaitu mata pelajaran teori-teori kejuruan dan lingkup studi
tertentu.
2. Kompetensi praktik dasar kejuruan yang meliputi praktik menujang dalam
melakukan beberapa jenis pekerjaan yang relevan di dunia usaha/dunia
indusrti.

1.2 Manfaat dan Tujuan PRAKERIN


Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dilakukan dalam upaya untuk
melatih/meningkatkan mutu siswa/siswi Sekola Menengah Kejuruan (SMK),
Menambah Wawasan dan pembelajaran baru untuk menambah bekal mas
mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin berkualitas dan ketat dalam
persaingannya seperti dimasa sekarang
1. Mengembangkan kempuan dan menambah wawasan siswa di lingkungan
kerja nyata
2. Bejar bertanggung jawab dalam melaksanakn tugas dan keguiatan
3. Sebagai saran prtaktek atas teori yang telah diberikan disekolah
4. Sebagai motivasi bagi peserta untuk memasuki dunia kerja setelah keluar dari
sekolah
5. Untuk membekali siswa/siswi agar memiliki atas kerja yang baik, meliputi
kempuan kerja, kereatifita dan keterampilan
6. Melatih siswa/siswi dalam membuat sebuah laporan.
1.3 Pelaksanaan PRAKERIN
1. Tempat PRAKERIN
Nama DU/DI : Pasda Cake
Nama Pimpinan/direktur : Resti Mulyati
Alamat DU/DI : Kp. Pasirjambu, RT/RW 04/02
Ds. Pasirdalem, Kec. Kadupandak
Kap. Cianjur

2. Waktu Pelaksanaan PRAKERIN


Mulai Tanggal : 09 Januari 2023
Selesai Tanggal : 09 Maret 2023

1.4 Metode Pelaksanaan PRAKERIN


Kegiatan PRAKERIN dapat terlaksana setelah adanya kerja sama antara pihak
sekolah dengan perusahan/DU/DI. Siswa/siswi yang melaksanakan PRAKERIN tentunya
harus mengikuti peratuan yang berlaku di perusahaan serta sekolah agar kegiatan
PRAKERIN dapat terlaksana dengan lancar.

1.5 Strategi Pelaksanaan PRAKERIN


Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum PRAKERIN antara lain :
1. Melakuakan persiapan baik dari segi moral, mental maupun matrial lainnya
2. Siswa diberi pengarahan oleh pihak sekolah seperti dari ketua panitia
PRAKERIN, ketua perogram kejuruna, guru pembimbing dan lainnya
3. Melakukan survei tempat PRAKERIN
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Sejarah Singkat Prusahaan, Nama Perusahaan Pasda Cake merupakan
prusahaan makan yang memproduksi berbagai macam kue dimuali dari kue kering
maupun kue basah. Awalmya usaha ini merupakan suatu hobby dari pemilik yang
bernama cep yogi harto yang suka membuat kue. Mula-mula pemilik hanya
membuat kue ubtuk makanan cemilan sehari-hari. Pemilik berfikir untuk
mengembangkan usaha ini dengan menawarkannya dengan masyarakat. Lama
kelamaan pemilik menitipkan kue buatannya ke toko-toko dan warung-warung
terdekat dan juga bekerjasama

2.2 Struktur Organinsasi Perusahaan


Nama Perusahaan : Pasda Cake
Direktur Utama : Resti Mulyati
Marketing : Redi Setiansah, A.Ma.Pust
HRD : Nunuy Wahyuningsih, S.Pd.I
Bidang Usaha :
Alamat Perusahaan : Kp. Pasirjambu, RT/RW 04/02
Ds. Pasirdalem, Kec. Kadupandak
Kab. Cianjur
Nomor Telepon : 081323041418
E-Mail : pasdacake5@gmail.com
Website :
Kode Pos : 43268

Visi dan Misi


 Visi :
Menjadikan kue sebagai makanan atau camilan yang disenangi oleh masyarakat
seluruh indonesia
 Misi :
1. Membuat kue dengan beraneka ragam mulai dari Bolu cake sampai jelly
2. Membuat dengan berbagi parian rasa
3. Mrlakukan inovasi
4. Melakukan strategi pemasaran internet (Maeketing online)
5. Menerapkan sistem pelayanan prima terhadap customer

2.3 Tujuan dan Fungsi Perusaaan


Tujuan Dan Fungsi Perusaaan Pasda Cake adalah membuat aneka kue kering
dan basah
BAB III
KAJIAN TEORI

1.1 Pengertian Roti


Roti merupakan produk pangan berbahan dasar tepung terigu yang di
fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan
cara dipanggang (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Roti termasuk dalam salah satu

produk bioteknologi konvensional karena adanya proses fermentasi yang


memanfaatkan mikroorganisme (Mudjajanto dan Yulianti, 2007).
Roti dibuat melalui dua proses yaitu pembuatan dan pemanggangan,
dimana keduanya sangat penting dalam menentukan mutu produk akhir dari
roti.Jenis roti ada berbagai macam yaitu roti kukus, roti panggang, dan roti
goreng. Roti tawar dan roti manis merupakan jenis roti yang dipanggang
(Suprapti, 2003).
Zat gizi yang terdapat didalam roti yaitu β-karoten, tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), niasin, serta sejumlah mineral berupa zat besi, iodium,
kalsium dan sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino tertentu untuk
meningkatkan mutu protein bagi tubuh. Kandungan protein yang terdapat dalam
roti mencapai 9,7%, lebih tinggi dibandingkan nasi yang hanya 7,8%
(Jenie,1993).
Hampir semua jenis roti dibuat dengan proses yang sama yaitu
pencampuran (mixing), fermentasi, pembentukan (proofing), pengempesan
(sheeting), pencetakan (molding), pemanggangan (baking), penurunan
suhu(cooling), dan (terkadang) pengirisan (slicing) (Zhoudan Hui, 2004).

1.2 Bahan Baku Roti


Bahan baku roti terdiri dari tepung terigu, ragi, gula, telur, garam (NaCl),
air, susu, dan mentega (Auliana, 2009).

1.2.1 Tepung Terigu


Salah satu bahan utama pembuat roti yaitu tepung terigu. Tepung yang
digunakan dalam pembuatan roti merupakan tepung yang mengandung protein
tinggi sebesar 11-13% protein. Protein dalam tepung terigu sangat bermanfaat
dalam pembuatan roti karena dapat memberikan sifat mudah dicampur,
difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling.
Tepung terigu hasil penggilingan harus bersifat mudah tercurah, kering,
tidak mudah menggumpal jika ditekan, berwarna putih, bebas dari kulit, tidak
berbau asing seperti busuk, tidak berjamur atau tengik, juga bebas dari serangga
tikus, kotoran, dan kontaminasi benda-benda asing lainnya. Kadar protein tepung
terigu dan kadar abu merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan. Kadar
protein mempunyai korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan kadar abu
erat hubungannya dengan tingkat dan kualitas adonan.
Bahan dasar tepung yang biasa digunakan adalah gandum dan jagung.
Dalam pembuatan roti disarankan menggunakan tepung gandum guna
menghasilkan pengembangan roti yang lebih baik karena beberapa jenis protein
dalam gandum akan menghasilkan glutein jika dicampur dengan air. Senyawa ini
berguna dalam proses pengembangan roti. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat
untuk menahan gas yang dibuat oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis
kembali
Berdasarkan kandungan glutein (protein), tepung terigu yang terdapat
dipasaran yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang, dan
tepung terigu protei rendah. Pati merupakan komponen terbanyak dalam tepung
terigu yaitu sekitar 70% yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Kandungan
amilosa dalam pati sekitar 20% dengan suhu gelatinisasi 560C-620C (Astawan,
2008). Nilai kalori tepung terigu per 100 gram bahan yaitu 340 kal (Kent, 1983).

1.2.2 Ragi atau Yeast


Ragi/yeast merupakan mikroorganisme atau suatu mahkluk hidup
berukuran kecil, pada umumnya yaitu jenis Saccharomyces cerevisiae yang biasa
dimanfaatkan dalam pembuatan roti. Ragi berfungsi sebagai pengembang adonan
dengan produksi gas CO2, serta sebagai pelunak glutein dengan asam yang
dihasilkan, pemberi rasa dan aroma
Jenis-jenis ragi yang terdapat dipasaran yaitu ragi tape berbentuk bulat
pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran, dan ragi tempe berbentuk bubuk.
Saccharomyces cerevisiae berasal dari kata Saccharo yang berarti gula, myces
yang berarti makan, dan cerevisae yang berarti berkembang biak, sehingga ragi
roti merupakan spesies yang hidup dalam berkembang biak dengan memakan
gula. Enzim ragi yang disebut zymase dan karbon dioksida. Prosesnya biasa
disebut fermentasi alkohol (Lange, 2004).

1.2.3 Gula
Gula yang digunakan dalam proses pembuatan roti umumnya adalah gula
sukrosa (gula pasir) yang berasal dari tebu atau beet (Wahyudi, 2003).
Menurut Wahyudi (2003) gula sukrosa (gula pasir) yang biasa digunakan
dalam pembuatan roti dapat berbentuk kristal maupun berbentuk tepung,
Penggunaan gula pada roti manis memiliki tujuan seperti:
1 Menyediakan makananan untuk ragi (yeast) dalam fermentasi,
2 Memperbaiki tekstur produk,
3 Membantu memepertahankan air sehingga memperpanjang kesegaran,
4 Menghasilkan kulit (crust) yang baik, dan
5 Menambah nilai nutrisi pada produk.
Sukrosa merupakan disakarida yang tersusun atas sebuah D-
glucopyranosil dan D-fructofuranosil yang berikatan antar ujung reduksinya.
Sukrosa tidak memiliki ujung pereduksi sehingga termasuk dalam gula non
pereduksi. Sukrosa (C12H22O11) bersifat mudah larut dalam air dan sedikit
higroskopis, sehingga semakin tinggi suhu kelarutan semakin besar (Tirtowinata,
2006).
Pada proses pembuatan roti, gula berfungsi sebagai makanan ragi (yeast)
untuk membantu jalannya proses fermentasi sehingga adonan roti dapat
mengembang. Gula juga memberi rasa manis serta memperbaiki warna dan aroma
karena proses karamelisasi dan reaksi Maillard (khususnya gula reduksi) selama
pemanggangan. Akan tetapi gula lebih banyak dimanfaatkan dalam pembuatan
biskuit dan kue, dimana selain memberikan rasa manis gula juga mempengaruhi
tekstur (Winarno, 2004). Nilai kalori gula pasir per 100 gram bahan yaitu 364 kal
(Darwin, 2013).
Fruktosa adalah bahan pemanis alami yang memiliki kadar kemanisan 2,5
kali lipat dari sukrosa (Sikumbang dan Hindersah, 2009). Fruktosa disebut juga
gula buah. Fruktosa merupakan jenis monosakarida yang paling manis, banyak
ditemukan pada mahkota bunga, madu, dan hasil hidrolisis gula tebu.
Didalamfruktosa didapatkan dari hasil pemecahan sukrosa (Nugraheni et al.,
2011).
Salah satu contoh gula fruktosa yaitu high fructose syrup (HFS). High
Fructose Syrup merupakan kelompok sirup gula cair melalui proses enzimatis
untuk meningkatkan kandungan fruktosa. High Fructose Syrup dapat dibuat
dengan bahan dasar seperti tepung tapioka dan jagung. Gula jagung memiliki
karakteristik warna putih, manis, seperti gula lainnya. Selain itu, gula jagung
kadar kalorinya rendah dibandingkan dengan gula lainnya. Salah satu gula jagung
yang banyak digunakan dalam produk baking yaitu HFS 90 yang rata-rata terdiri
dari 90% fruktosa dan 10% glukosa (Pramana et al., 2007). Fruktosa termasuk
gula reduksi yang mampu membentuk reaksi Maillard (pencoklatan) apabila
bereaksi dengan protein dan dipicu oleh panas (Winarno,2004).

1.2.4 Telur
Telur dalam pembuatan roti berfungsi membentuk suatu kerangka yang
bertugas sebagai pembentuk struktur. Telur dapat memberikan pengaruh pada
warna, rasa, dan melembutkan tekstur roti dengan daya emulsi dari lesitin yang
terdapat pada kuning telur. Telur juga berfungsi sebagai pelembut dan pengikat.
Fungsi lainnya adalah untuk aerasi, yaitu kemampuan menangkap udara pada saat
adonan dikocok sehingga udara menyebar rata pada adonan (Astawan, 2008).
Telur berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi, memberikan rasa yang lebih enak
dan membantu untuk memperlemas jaringan zat glutein karena adanya lesitin
dalam telur yang menghasilkan roti menjadi lebih empuk dan lemas (Koswara,
2009).
Telur merupakan sumber zat protein hewani yang bergizi tinggi. Fungsi
telur sebagai pengental, perekat atau pengikat dalam pengolahan pangan
(Tarwotjo, 1998). Penggunaan kuning telur dapat memberikan tekstur yang
lembut pada roti dimana kuning telur mengandung lesitin (emulsifier). Kuning
telur memiliki bentuk yang padat dan kadar airnya sekitar 50% sedangkan putih
telur kadar airnya 86%. Nilai kalori pada kuning telur yang digunakan dalam
pembuatan roti yaitu 361 kkal (Bennion, 1980).

1.2.5 Garam (NaCl)


Garam dapur (NaCl) sering kali dimanfaatkan dalam industri pangan.
Penggunaan garam dengan jumlah yang sedikit berfungsi sebagai pembentuk cita
rasa, sedangkan dalam jumlah yang cukup banyak berperan sebagai pengawet.
Garam mengalami peristiwa hidrasi ion dimana garam akan terionisasi dan
menarik sejumlah molekul air. Semakin besar konsentrasi garam, maka semakin
banyak ion hidrat dan molekul air yang terjerat sehingga menyebabkan aktivitas
air (aw) bahan pangan menurun (Winarno, 2004). Garam juga digunakan sebagai
bahan pengawet. Menurut Pereira (2013) garam pada pembuatan roti harus
memenuhi kriteria yang baik yaitu bersih (bebas dari bahan-bahan yang tidak
dapat larut), halus, tidak bergumpal, dan mudah larut saat diolah.
1.2.6 Air
Garam dapur (NaCl) sering kali dimanfaatkan dalam industri pangan.
Penggunaan garam dengan jumlah yang sedikit berfungsi sebagai pembentuk cita
rasa, sedangkan dalam jumlah yang cukup banyak berperan sebagai pengawet.
Garam mengalami peristiwa hidrasi ion dimana garam akan terionisasi dan
menarik sejumlah molekul air. Semakin besar konsentrasi garam, maka semakin
banyak ion hidrat dan molekul air yang terjerat sehingga menyebabkan aktivitas
air (aw) bahan pangan menurun (Winarno, 2004). Garam juga digunakan sebagai
bahan pengawet. Menurut Pereira (2013) garam pada pembuatan roti harus
memenuhi kriteria yang baik yaitu bersih (bebas dari bahan-bahan yang tidak
dapat larut), halus, tidak bergumpal, dan mudah larut saat diolah.

1.2.7 Susu
Penggunaan susu untuk produk bakery berfungsi membentuk flavor,
mengikat air, sebagai bahan pengisi, membentuk struktur yang kuat karena adanya
protein berupa kasein, membentuk warna karena terjadi reaksi pencoklatan dan
menambah keempukan karena adanya laktosa (Koswara, 2009). Keutamaan susu
yaitu meningkatkan nilai gizi. Susu mengandung protein (kasein), gula laktosa
dan mineral kalsium. Susu juga memberikan efek terhadap kulit roti dan
memperkuat gluten karena kandungan kalsiumnya (U.S. Wheat Associates, 1983).
Susu bentuk bubuk adalah susu yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat roti
(Eko dan Eirry, 2007). Hal ini dikarenakan susu bubuk memiliki masa simpan
yang lebih panjang. Susu cair UHT juga dapat digunakan dalam pembuatan roti.
Kandungan gizi susu bubuk per 100 gram adalah 509 kkal (Mahmud, 2005),
sedangkan kandungan kalori susu cair UHT yaitu 150 kkal (Prastiwi, 2015).
1.2.8 Mentega
Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau yang asam.
Mentega dari lemak yang asam memiliki citarasa yang kuat. Lemak susu dapat
dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat dimasamkan dengan
penambahan pupukan murni bakteri asam laktat pada lemak susu yang manis yang
telah dipasteurisasikan, sehingga memungkinkan terjadinya fermentasi (Winarno,
2004).
Mentega berfungsi sebagai pelumas untuk memperbaiki remah roti,
memperbaiki daya iris roti, melunakkan kulit roti, dan dapat menahan air sehingga
umur simpan lebih lama. Selain itu lemak juga bergizi, memberikan rasa lezat,
mengempukkan, dan membantu pengembangan susunan fisik roti (Mudjajanto
dan Yulianti, 2004). Menurut Ardiman (2014) mentega merupakan sumber
biokalori yang cukup tinggi nilai kilokalorinya yaitu sekitar 9 kilokalori setiap
gramnya.
1.2.9 Bread Improver
Bread Improver merupakan bahan tambahan dalam pembuatan roti yang
mengandung protein dalam bentuk gluten. Gluten memiliki fungsi untuk
mempertahankan udara yang masuk kedalam adonan pada saat proses pengadukan
dan gas yang dihasilkan oleh ragi pada waktu fermentasi, sehingga adonan
menjadi mengembang. Bahan yang dapat digunakan seperti xanthan gum, dan
bahan lain seperti Carboxymethyl Cellulose (CMC), alginate, gliseril monostearat
dan sebagainya. Bahan-bahan ini akan meningkatkan daya tarik menarik antara
butir-butir pati, sehingga sebagian besar gas yang terdapat di dalam adonan dapat
dipertahankan. Adonan yang dihasilkan akan cukup mengembang dan akan
diperoleh roti dengan volume yang relatif besar, remah yang halus, dan tekstur
yang lembut (Koswara. 2009)
1.3 Prinsip Pembuatan Roti
Menurut Koswara (2009) secara garis besar prinsip pembuatan roti terdiri dari
pencampuran (mixing), peragian, pembentukan, dan pemanggangan.
Tujuanpencampuran adalah membuat dan mengembangkan sifat daya rekat,
gluten tidak ada dalam tepung. Tepung mengandung protein dan sebagian besar
protein akan mengambil bentuk yang disebut gluten bila protein itu dibahasi,
diaduk-aduk, ditarik, dan diremas. Tujuan peragian (fermentasi) adonan adalah
untuk pematangan adonan sehingga mudah ditangani dan menghasilkan produk
bermutu baik, serta berperan dalam pembentukan cita rasa roti. Pada tahap
pembentukan secara berurutan adonan dibagi dan dibulatkan, diistirahatkan,
dibentuk, dimasukkan kedalam loyang dan fermentasi akhir sebelum dipanggang.
Sedangkan pada proses pemanggangan dilakukan pada suhu sekitar 180°C yang
pada akhir pembakaran terjadi pembentukan crust serta aroma. Pembentukan crust
terjadi sebagai hasil reaksi Maillard dan karamelisasi gula.

1.3.1 Pencampuran (mixing)


Setiap tahap pembuatan roti ini memiliki fungsi masing-masing. Fungsi
dari pencampuran adalah menghomogenkan semua bahan, membentuk dan
melunakkan glutein, mendapatkan hidrasi yang sempurna pada karbohidrat dan
protein, serta menahan gas pada glutein. Pencampuran harus tetap dilakukan
hingga glutein berkembang dan air menyerap secara optimal. Proses pencampuran
tidak boleh terlalu lama karena akan merusak susunan glutein, adonan menjadi
panas, dan proses fermentasi semakin lambat. Proses mixing tergantung pada alat
yang digunakan, kecepatan pencampuran, penyerapan air dari glutein, formula
dan masa peragian, dan jenis roti yang diinginkan. Waktu mixing umumnya
selama 8-10 menit atau 10-12 menit dengan mixer roti (Mudjajanto dan Yulianti,
2004).
1.3.2 Peragian
Tahap kedua yaitu peragian. Tahap ini penting dalam pembuatan roti
dimana terjadinya pembentukan volume dan rasa. Fermentasi sangat dipengaruhi
oleh suhu pembuatan dan kelembaban udara. Kondisi yang baik saat fermentasi
adonan roti yaitu dengan kelembaban udara 75% dan suhu ruangan 35°C.
Semakin panas suhu ruangan, semakin cepat proses fermentasi dalam adonan roti.
Namun sebaliknya, semakin dingin suhu ruangan semakin lama proses
fermentasinya. Selama peragian, adonan menjadi lebih besar dan ringan. Pada
adonan langsung, adonan perlu sekali dilipar, ditusuk, atau dipukul 1-2 kali
selama peragian dan pada akhir peragian. Pemukulan dilakukan agar suhu adonan
rata, gas CO2 hilang, dan udara segar tertarik kedalam adonan sehingga rasa asam
pada roti dapat hilang. Jika terlalu banyak pukulan, gas yang keluar dari adonan
terlalu banyak sehingga roti tidak mengembang (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).
Enzim β-amilase secara normal terdapat dalam terigu membantu pemecahan pati
menjadi maltosa, senyawa yang akan digunakan oleh ragi untuk membentuk gas
karbon dioksida dan etanol (Winarno, 2004).
1.3.3 Pembentukan
Tahap pembentukan terdiri dari pengadonan dan pencetakan.
Pembentukan adonan dilakukan dengan cara adonan yang telah diistirahatkan
digiling menggunakan roll pin, kemudian digiling atau dibentuk sesuai dengan
jenis roti yang diinginkan. Pada saat penggilingan, gas yang ada di dalam adonan
keluar dan adonan mencapai ketebalan yang diinginkan sehingga mudah untuk
digulung atau dibentuk (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Pengadonan yang
berlebihan akan merusak susunan glutein, adonan akan panas dan peragiannya
akan lambat. Adonan tersebut akan menghasilkan roti yang pertambahan
volumenya sangat buruk dan juga rotinya akan mempunyai remah pada bagian
dalam. Pengadonan yang kurang akan menyebabkan adonan menjadi kurang
elastis (Wheat Associates, 1983).
Agar roti sesuai dengan besarnya cetakan atau berdasarkan bentuk yang
diinginkan, adonan perlu ditimbang. Sebelum ditimbang, adonan dipotong-potong
dalam beberapa bagian. Proses penimbangan .
Harus dilakukan dengan cepat karena proses fermentasi tetap berjalan.
Adonan yang sudah digulung dimasukkan kedalam cetakan dengan cara bagian
lipatan diletakkan di bawah agar lipatan tidak lepas yang mengakibatkan bentuk
roti tidak baik. Selanjutnya, adonan diistirahatkan dalam cetakan sebelum
dimasukkan ke dalam pembakaran. Proses ini dilakukan agar roti mengembang,
sehingga hasil akhir roti diperoleh dengan bentuk dan mutu yang baik
(Mudjajanto dan Yulianti,2004).
1.3.4 Pemanggangan
Tahap terakhir yaitu pemanggangan. Roti dipanggang dalam oven pada
suhu kira-kira 205°C. Suhu pemanggangan roti kecil sekitar 220-230°C selama
14-18 menit. Sebelum pemanggangan selesai, pintu oven dibuka sedikit sekitar 2-
3 menit. Untuk roti lainnya, pembakaran dengan suhu oven 220-230°C, kemudian
menurun hingga 200°C selama 5-10 menit dan sebelum selesai, pintu oven dibuka
sedikit (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Setelah fermentasi cukup, adonan
dimasukkan kedalam oven dan dibakar sampai kulit atas roti biasanya berwarna
coklat, bahkan ada yang sedikit gosong. Mikroglobule menggelembung karena
gas CO2 mengembang oleh suhu oven yang tertinggi dan dinding glutein difiksasi
mempertahankan volume globula tersebut, sehingga konsistensi roti seperti spons
yang lunak dan empuk (Sediaoetama, 1993).
Perusakan zat gizi dalam bahan makanan yang dipanggang (umumnya roti dan
kue) terutama berkaitan dnegan suhu oven dan lamanya pemanggangan serta pH
adonan. Nampaknya taka da susut vitamin yang berarti dalam tahap pencampuran,
fermentasi, dan pencetakan. Bahkan kadar beberapa vitamin dapat meningkat
sedikit selama fermentasi, yaitu vitamin yang disintesa oleh sel khamir (Harris
dan Karmas, 1989).
1.4 Kajian Teknik Penyajian
Makanan yang diolah dengan baik, disajikan dengan baik dengan bentuk yang
mernarik maka akan menimbulkan rangsangan bagi seseorang untuk
menikmatinya. Oleh karna itu timbulnya keinginan untuk mencicipi makanan
sangat dipengaruhi oleh tampilan makan luar tersebut. Kualitas suatu makana
sangant dipengaruhi oleh berbagai faktor, sepeti bentuk warna, aroma, rasa dan
tekstur serta kandungan gizi. Pertama kali seseorang memilih makanan, didahului
oleh panca indra penglihatan. Bentuk, warna, dan penampilan tersendiri bagi
seseorang untuk mencicipi makanan tersebut (Anni Faridah, 2008:2).
Kemasan adalah duatu wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu
produk yang dilengkapi dengan lebel atau keterangan. Fungsi dari kemasa adalah
sebagai tempat atau wadah, sebgai pelindung, sebagai penunjang penyimpanan
dab transport, dan sebagai alat pesaing dalam pemasaran. Kemasan dapat terbuat
dari kayu, logam, kaca, kertas, plastik dan foil ( Fitri Rahmawati, 2013:1).
Ditinjau dari urutan atau kedekatan kemasan dengan produk, kemasan
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Primary Packaging
Kemasan primer adalah kemasan yang pertama kali persentuhan langsung
dengan isi produk
2. Secondary packaging
Kemasan sekunder adalah kemasan yang lebih besar yang membungkus atau
mewadahi beberapa kemasan primer
3. Tertiary packaging
Kemasan tersier adalah kemasan yang digunakan yang digunakan untuk
melindungi produk saat pengiriman atau pendistribusian.
BAB IV
PEKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTR

4.1 Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


Kami melaksanakan Prakerin Selama tiga bulan, dimulai pada tanggal 09
Januari 2022 sampai tanggal 09 Maret 2022 yang dilaksanakan enam hari dalam
seminggu Selama Prakerin kami berkegiatan membuat roti dan pizza
Kami melaksanakan Prakerin Selama tiga bulan dimulai pada tanggal 09
Januari 2022 sampai tanggal 09 Maret 2023 dilaksanakan enam hari dalam
seminggu Selama Prakerin kami berkegiatan membuat aneka kue kering dan
basah kami masuk pada jam 07:30 – 13:00

HARI JAM MASUK JAM JAM PULANG


ISTIRAHAT
MINGGU - - -
SENIN 07:30 11:30-12:15 13:00
SELASA 07:30 11:30-12:15 13:00
RABU 07:30 11:30-12:15 13:00
KAMIS 07:30 11:30-12:15 13:00
JUMAT - - -
SABTU 07:30 11:30-12:15 13:00

4.2 Pengertian Roti


Menurut SNI 1995, definisi roti adalah produk yang diperoleh dari adonan
tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.
Jenis roti yang beredar saat ini sangat beragam dan secara umum roti biasanya
dibedakan menjadi roti tawar dan roti manis atau roti isi.

4.3 Bahan-bahan
4.3.1. Tepung Terigu Protein Tinggi

4.3.2. Ragi atau yeast


4.3.3. Guka pasir

4.3.4. Telur

4.3.5. Air

4.3.6. Susu bubuk


4.3.7. Breand improver

4.3.8. Mentega

4.3.9. Garam

4.4 Alat
4.4.1 Timbangan digital
4.4.2 Gelas dan sendok ukur

4.4.3 Mangkuk

4.4.4 Mixer

4.4.5 Meja kerja


4.4.6 Rolling pin

4.4.7 Scapper dough

4.4.8 Loyang roti

4.4.9 Oven
4.4.10 Kuas kue

4.5 Tahapan Proses Produksi Roti

4.5.1 Penyiapan Bahan


Menyiapkan semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan
roti isi coklat, baik bahan baku maupun bahan penunjang.

4.5.2 Penimbangaan
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula/resep. Penimbangan bahan harus
di lakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan bahan.
Untuk jenis bahan baku tepung terigu cakra kembar, mentega, garam dan bahan
penunjang lainnya yang merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
tetapi sangat penting agar roti yang dihasilkan dapat berkualitas baik sehingga
dalam penimbangaannya harus teliti.

4.5.3 Pencampuran
Tahap selanjutnya adalah pencampuran yaitu mencampur
semua bahan kedalam mixer. Langkah pertama yaitu memasukkan
semua bahan kering dan kuning telur, diaduk dengan kecepatan
rendah lalu air dimasukkan sedikit demi sedikit. Setelah tercampur
rata kemudian garam dan mentega dimasukkan. Adonan diaduk
dengan kecepatan sedang hingga kalis. Penggadukkan dihentikan
setelah adonan menjadi kalis. Kalis adalah pencapaian pengadukan
maksimum sehingga terbentuk permukaan film pada adonan.
Tanda-tanda adonan roti telah kalis adalah jika adonan tidak lagi
menempel di wadah atau di tangan atau saat adonan dilebarkan,
akan terbentuk lapisan tipis yang elastis.

4.5.4 Peragian/fermentasi
Setelah adonan roti kalis dilanjutkan dengan proses
fermentasi, yaitu adonan dibiarkan beberapa saat. Di perusahaan
roti pasda cake proses dilakukan dengan sederhana yaitu adonan di
fermentasi dalam suhu tertutup selama 1 jam.
4.5.5 Pemotongan dan Pembentukan Adonan
Kemudian adonan ditimbang dengan berat 45g, dan di roll
pin. Pada tahap ini adonan yang telah homogen dibentuk lembaran-lembaran
mengunakan roll pin press sampai mencapai lembaran
adonan. Proses produksi dalam fase ini adalah tebal tipisnya
lembaran adonan antara adonan yang satu dengan adonan yang lain
diusahakan sama, agar supaya tingkat kematangan dan ukuran
rotinya sama. Untuk penempatan coklat sebelum dioven, adonan yang sudah
dibelabrkan langsung diberikaan coklat lalu lipat adonan rapat-rapat supaya isian
coklat tidak keluar.
4.5.6 Pengovenan
Pada proses pengovenan roti ini suhu yang digunakan 200ºC selama
kurang lebih 15 menit. Proses pengovenan dapat dikatakan selesai apabila kulit
atas dari roti telah berwarna emas kecoklatan. Hal itu dapat terjadi dikarenakan
reaksi browning yang terjadi antar protein dan karbohidrat. Roti yang dihasilkan
dapat berkualitas baik apabila bagian dalam roti berwarna putih dan empuk dan
kulit bagian atas berwarna coklat. Proses produksi pada fase ini adalah pada
lamanya waktu pengovenan, jika waktu pengovenen terlalu lama maka
menyebabkan roti menjadi gosong, jika terlalu pendek maka menyebabkan roti
menjadi kurang masak, sehinga waktu pengovenan diusahakan tepat

4.6 Kondisi Proses


4.6.1 Proses pembuatan adonan
Peralatan yang digunakan harus bersih. Pengadukan tidak boleh terlalu
singkat, jika terlalu lama adonan menjadi keras dan jika terlalu singkat
adonan menjadilengket. Bulatan adonan ditutup dengan lembaran
plastik bersih agar tidak terkontaminasi dan adonan tidak menjadi
kering.
4.6.2 Proses pemotongan adonan
Pisau untuk memotong harus bersih dan tidak berkarat.
Alas untuk memotong harus bersih. Adonan yang sudah dipotong
harus segera ditutup plastik agar tidak terkontaminasi kotoran dan agar
adonan tidak terlalu kering.
4.6.3 Proses pengovenan
Oven untuk memanggang harus bersih dan tidak berkarat. Loyang
untuk tempat adonan harus bersih dan tidak berkarat. Api pada oven
harus menyala dengan rata. Tabung gas yang digunakan dalam oven
tidak boleh bocor.
4.6.4 Proses pengemasan
Roti yang akan dikemas harus dalam keadaaan dingin saat dimasukkan
dalam plastik pengemas. Kemasan harus rapat, mudah dibuka dan
menarik. Roti yang dikemas harus mempunyai ukuran yang seragam.

4.7 Pengendalian mutu bahan baku


4.7.1 Tepung terigu
Analisa yang dilakukan pada produk roti perusahaan Pasda cake
mengunakan tepung terigu Tepung terigu cakra kembar mempunyai
kandungan gluten yang lebih tinggi, cakra kembar yang mampu
menyerap air dalam jumlah besar, memiliki elastisitas yang baik
untuk menghasilkan roti tekstur lembut, volume besar.
4.7.2 Air
Air yang digunakan dalam proses produksi harus benar-benar
bersih dan higiene, agar keamanan produk akhir terjamin. Air
yang digunakan dalam perusahaan roti Milano adalah air sumur
yang dialirkan melalui pipa-pipa. Sebab air sumur kualitasnya
lebih bagus dibandingkan air PAM. Karena air sumur tidak
berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan langsung dari dalam
tanah.
4.7.3 Telur
Pengendalian mutu telur dipabrik roti Milano dilakukan
dengan sederhana yaitu melakukan monitoring telur dari
kemungkinan pecah. Telur yang digunakan adalah telur berukuran
besar dan sedang, bebas kotoran, kuning telur utuh dan bebas
noda, putih telur jernih dan pekat, mengunakan jenis telur ayam
boiler, dan penyimpanan didalam plastik jenis PP terbungkus
rapat diusahakan udara tidak masuk karena sifat telur yang mudah
pecah
4.7.4 Gula
Pengendalian mutu melakukan analisa gula pasir tersebut
berwarna coklat bersih, bebas benda asing dan kotoran, kering dan
tidak lembab, bebas semut dan serangga lainnya.
4.7.5 Susu
Pengendalian mutu susu diperusahaan roti Milano dengan
mengunakam jenis susu bubuk skim. penyimpanan susu bubuk
senantiasa dijaga agar tetap kering, hal ini dilakukan karena susu
bubuk bersifat sangat rentan terhadap kerusakan dari lingkungan
terutama air.
4.7.6 Margarin
Pengendalian mutu di perusahaaan Milano dilakukan dengan
mengunakan margarin, marek palmia dan pastikan margarin yang
dibeli tidak terlalu keras. Pada saat dibuka, warnanya kuning
cerah, serta pada saat digunakan, mudah dioleskan (pada roti) atau
mudah meleleh pada saat memasak maupun memanggang.
Hindari meletakkan persediaan margarin dalam satu tumpukan
yang terlalu banyak. Jangan biarkan margarin terkena sinar
matahari langsung, panas kompor serta mesin. Pastikan
tempat/ruangan tempat menyimpan margarin memiliki sirkulasi
udara yang baik serta hindarkan kemasan margarin yang telah
dibuka terkena udara langsung karena akan menyebabkan
perubahan warna dan bau. Pastikan margarin tersimpan secara baik
dalam khusus, tanpa kontaminasi benda lain.

4.8 Pengendalian Mutu Proses


Pengendalian terhadap proses dilakuakan denagan cara :
4.8.1 Memperhatikan lama pengadukan pada adonan hingga adonan kalis,
atau elastis tidak lengket pada mesin mixer. Jika pengadukan adonan
terlalu lama akan menyebabkan volume roti pisang yang dihasilkan
sangat besar dan tidak kenyal, sebaliknya jika pengadukan adonan
terlalu singkat menyebabkan adonan roti kurang elastis, dan waktu
pengovenan akan runtuh atau hancur ketika mengembang.
4.8.2 Memonitoring adonan ketika melakukan proses pengadukan agar
adonan tetap terjaga kebersihannya.
4.8.3 Pengendalian mutu peragian (fermentasi) selama 1 jam. Adonan
dibungkus dengan plastik putih, agar adonan tetap terjaga
kebersihannya
4.8.4 Pemotongan adonan dengan berat 45g agar besar ukuranya seragam.
4.8.5 Jarak penataan roti dalam loyang kurang lebih 4 cm agar adonan satu
sama lain dan bentuknya bagus saat mengemang.
4.8.6 mengontrol berjalannya proses pengovenan apakah api oven tetap
menyala atau tidak pada waktu 15 menit dengan suhu 200ºC

4.9 Kualitas Produk Akhir


Agar mendapatkan produk akhir dengan kualitas yang baik maka perlu
dilakukan Sortasi terhadap produk akhir. Sortasi merupakan salah satu cara dalam
menjaga kualitas produk sehingga dapat dihasilkan kualitas baik yang dapat
disukai konsumen. Tujuan dari tahap sortasi untuk meneliti kembali produk dan
memisahkan produk yang berkualitas baik dengan produk yang tidak baik dengan
gambaran seperti berikut, roti pisang patah, tidak mengembang, terdapat noda
hitam. Sortasi produk akhir dilakukan oleh bagian pengemasan.

4.10 Pengemasan Pengepakan dan Penyimpanan


Pengemasan dapat dijadikan sebagai sarana promosi untuk menarik daya beli
konsumen. Oleh karena itu, bentuk, warna, dan bahan kemasan perlu diperhatikan
dan direncanakan dengan baik. Selain sebagai sarana promosi, kemasan berfungsi
utama untuk mempertahankan mutu, mencegah kerusakan, melindungi dari
pencemaran dan gangguan fisik (benturan) serta memudahkan penyimpanan,
pengangkutan, dan pendistribusian.
Adapun pengemasannya dengan cara roti yang setelah selesai dipanggang
harus segera dikeluarkan dari oven agar tidak gosong. Roti yang masih panas
tersebut sebelum dimasukkan kedalam kemasan plastik, dibiarkan diudara
terbuka, namun udaranya tidak boleh terlalu lembab dan dingin. Jika udara udara
terlalu lembab maka permukaan roti akan basah sehinga roti mudah busuk dan
berjamur. Demikian juga, jika roti dimasukkan masih dalam keaadan panas
kedalam kemasan, akanmenyebabkan terjadinya uap air dan menempel pada
kemasan plastik. Hal ini juga akan mengakibatkan roti mudah busuk dan
berjamur.
Penyimpanan roti yang ideal adalah dengan cara dibungkus plastik, kemudian
diudara terbuka. Hanya saja udara tersebut tidak terlalu lembab dan tidak terlalu
panas. Selain itu, tempat penyimpanan harus bersih, tidak banyak debu dan tidak
terdapat lalat dan serangga.
Bab r pemasaran

4.11 Pemasaran Produk


Metode pemasaran di perusahaan pasda cake dilakukan dengan dua cara
yaitu:
1. Menjual secara langsung kepada konsumen masyarakat terdekat
2. Mengunakan media sosial yaitu pesan antar (Konsumen memesan
dengan cara online dan bisa langsung diantar)
3. Menitipkan roti ke toko-toko dan warung-warung terdekat
5 C
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan prakerin yang saya lakukan dapat di simpulkan bahwa
pembuatan roti yang baik adalah mengikuti prosedur yang ada. Apabila prosedur
tersebut tidak di ikuti dengan baik, maka roti yang dihasilkan tidak akan sempurna
dan tidak sesuai yang diinginkan. Setelah selesai melakukan Prakerin saya dapat
mengetahui cara kerja di industri itu bagaimana dan mengetahui cara membuat
roti. Melalui prakerin ini wawasan dan pengetahuan saya bertambah dan saya bisa
mengetahui bagaimana cara membuat roti yang baik dan benar. Laporan yang
saya buat ini sesuai dengan apa yang saya peroleh dan dapatkan selama kegiatan
prakerin ini, Melalui prakerin ini saya mendapat peluang untuk membuka usaha
sendiri serta bagaimana cara kerja yang baik jika nanti saya memasuki dunia
kerja. Prakerin ini juga mengajarkan saya agar lebih terampil di bidang
pengolahan suatu produk.

Melalui prakerin ini kita wajib menerapkan prosedur K3 (kesehatan


keselamatan dalam bekerja). Dan kami juga dapat mengetahui mana mutu yang
baik dan mana mutu yang tidak baik dari komoditas (bahan baku mentah) dalam
proses pembuatan roti. Dan syarat-syarat kerja yang baik pun saya sudah peroleh
dan sudah saya terapkan selama proses prakerin yang kami laksanakan.

5.1 Tahap proses produksi


5.1.1 Penyiapan bahan
5.1.2 Penimbangan bahan
5.1.3 Pencampuran bahan dalam mixer (pencampuran dihentikan hingga adonan
telah menjadi kalis atau elastis)
5.1.4 Peragian/fermentasi sejenak selama 1 jam.
5.1.5 Pemotongan dan pembentukan adonan dengan berat 45g agar ukuran roti
seragam
5.1.6 Pengovenan dengan suhu 200 drajat C kurang lebih 15 menit.
5.1.7 Tahap terakhir yaitu pendinginan pada roti dan pengemasan roti.

5.2 Cara pemilihan bahan/sortasi bahan :


5.2.1 Tepung terigu dengan kualitas baik dan tidak kadaluarsa serta kemasan
atau saknya tidak rusak, sehingga bebas dari serangga.
5.2.2 Telur yang dipilih yaitu telur yang tidak pecah, bentuknya
proporsional, warna seragam dan tidak berbau.
5.2.3 Gula yang digunakan gula yang berbebtuk kristal yang ukuranya
seragam, warna putih bersih, bebas dari kotoran dan tidak ada semut
5.2.4 Air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, bebas kotoran.
5.2.5 Mentega, ragi dan susu bubuk juga dipilih yang berkualitas
baik dan tidak kadaluarsa. Sedangkan untuk mentega yang digunakan
yaitu yang warnanya jernih, bersih dari cemaran dan tidak berbau tengik

5.3 Dari semua proses yang dilakukan dalam pembuatan roti, yang
perlu diperhatikan kaitannya dengan pengendalian mutu antara lain :
5.3.1 Memperhatikan lama pengadukan adonan, apabila
pengadukan adonan terlalu lama menyebabkan volume roti
pisang yang dihasilkan sangat besar dan tidak kenyal,
disebabkan adonan mengalami kematangan awal dalam
proses pengadukan. Jika pengadukan adonan terlalu singkat
menyebabkan adonan roti kurang elastis, volume roti pisang
sangat kurang dan roti yang dihasilkan akan runtuh ketika
mengembang sebelum dibakar atau ketika dalam oven.
5.3.2 Menghilangkan atau memonitoring adonan agar tetap
terjaga kualitasnya seperti menghilangkan benda asing yang
terdapat dalam adonan yang dapat menurunkan kualitas roti
pisang yang dihasilkan.
5.3.3 Jarak penataan roti pisang dalam loyang kurang lebih 4 cm
agar adonan tidak lengket satu sama lain dan bentuknya
bagus saat mengembang.
5.3.4 Pengovenan adonan roti pisang dilakukan selama 15 menit
pada suhu kurang lebih 200 drajat C
5.4 H
5.5 H
SARAN
Saran Untuk Prusahaan :
Kepada karyawan perusahaan pasda cake diharapkan lebih meningkatkan
kedisiplinan terutama disiplin waktu demi kelangsungan perusahaan pasda cake
agar terciptanya mekanisme kerja yang baik dan lebih menghargai waktu
JURNAL KEGIATAN

No Tempat/Tanggal Mulai Selesai kegiatan Paraf


pukul pukul pembimbing

1 Aula PC/09-0I-2023 07.30 13.00 Redi Setiansah


A.M.Pust

2 Aula PC/10-0I-2023 07.30 13.00  Materi pembuatan Redi Setiansah


gula semut A.M.Pust
 Membuat gula semut
3 Aula PC/11-0I-2023 07.30 13.00  Membuat Roti Redi Setiansah
A.M.Pust
4 Aula PC/12-0I-2023 07.30 13.00  Membuat Roti Redi Setiansah
A.M.Pust
5 Aula PC/14-0I-2023 07.30 13.00  Membuat Roti Redi Setiansah
A.M.Pust
6 Aula PC/16-0I-2023 07.30 13.00  Membuat Roti Redi Setiansah
A.M.Pust
7 Aula PC/17-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
 Memcuci loyang
8 Aula PC/18-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
9 Aula PC/19-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
10 Aula PC/21-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
 Mencuci loyang
11 Aula PC/24-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
12 Aula PC/25-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
13 Aula PC/26-0I-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruanagn Pasda Cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
14 Aula PC/28-0I-2023 07.30 13.00  Sortasi Redi Setiansah
bahan/menyiapkan A.M.Pust
bahan
15 Aula PC/30-0I-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
16 Aula PC/31-0I-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
17 Aula PC/01-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
18 Aula PC/02-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
19 Aula PC/04-02-2023 07.30 13.00  Brefing Redi Setiansah
A.M.Pust
20 Aula PC/06-02-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruangan pasda cake A.M.Pust
 Membuat roti
 Packing roti
 Marketing roti
 Membersihkan
peralatan produksi
roti
21 Aula PC/07-02-2023 07.30 13.00  Breafing Redi Setiansah
 Membersihkan A.M.Pust
ruanagn pasda cake
22 Aula PC/08-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Membuat roti
 Packing roti
 Marketing roti
23 Aula PC/09-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Membuat roti
 Packing roti
 Markering roti
24 Aula PC/11-02-2023 07.30 13.00  Membersihkan Redi Setiansah
ruangan pasda cake A.M.Pust
 Maeketing roti
25 Aula PC/13-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Membuat roti
26 Aula PC/14-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Maeketing roti
27 Aula PC/15-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Membuat roti
 Markering roti
28 Aula PC/16-02-2023  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Membuat roti
 Membersihkan
ruangan pasda cake
29 Aula PC/22-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
produksi roti A.M.Pust
 Membuat roti
30 Aula PC/27-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
31 Aula PC/28-02-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
32 Aula PC/01-03-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
33 Aula PC/02-03-2023 07.30 13.00  Brifing Redi Setiansah
 Membersihksn A.M.Pust
peralatan produksi
roti
34 Aula PC/04-03-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
 Membuat roti dan
fizza
 Packing roti dan fizza
 Membersihkan
peralatan membuat
roti
35 Aula PC/06-03-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
 Marketing roti
36 Aula PC/07-03-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
 Membuat roti
37 Aula PC/08-03-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
 Membuat roti dan
fizza
 Packing roti dan fizza
38 Aula PC/09-03-2023 07.30 13.00  Mengelola keuangan Redi Setiansah
pasda cake A.M.Pust
 Sortasi
bahan/menyiapkan
bahan
 Membuat fizza

Anda mungkin juga menyukai