Anda di halaman 1dari 23

ANALISA PERKEMBANGAN GLOBALISASI TERHADAP

MARAKNYA FENOMENA USAHA BERBASIS VIRTUAL


DENGAN @SHOESAIC

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Disusun oleh :

Novia Tri Handayani (155120401111003)

Putri Nur Haliza (155120401111004)


Indah Ayu Styarini (155120401111063)
Hanny Yustika Putri (155120401111018)

Georgeiana Astrid Marchela (155120401111025)


Naufal Aufa T (155120401111040)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HUBUNGAN


INTERNASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan rahmatnya serta izin-nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan
hasil penelitian yang berjudul ”shoesaic”. Judul tersebut merupakan ketertarikan kelompok kami
dalam mekanisme impor yang dilakukan oleh Online Shop”shoesaic” yang berbasis awal di USA.
Kelompok kami berharap pada seluruh pihak yang membaca dapat mengetahui lebih mendalam
mengenai mekanisme dan kendala apa saja yang dihadapi oleh sebuah Online Shop.

Terwujudnya laporan hasil penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak dalam
mendorong dan membimbing kelompok kami, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh
karena itu, kelompok kami ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami, yang telah
memberikan dorongan motivasi, doa restu, dan bantuan moral maupun material.

Berikutnya, kami menguapkan terimakasih kepada bapak Muhaimin Zulkarnain, S.IP,


M.A selaku dosen pembimbing kami dalam menyusun laporan hasil penelitian ini. Tidak lupa
kami mengucapkan pada seluruh dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Brawijaya
yang telah memberikan ilmu dan telah membantu kelompo kami dalam menyelesaikan tugasnya
sebagai mahasiswa.

Terimakasih kami ucapkan pada pihak Online Shop”Shoesaic” yang telah kooperatif dan
ikut membantu menyelesaikan penelitian kami terkait mekanisme impor yang pihak ’Shoesaic”
lakukan dan segala kendala yang dihadapi.

Semoga seluruh bantuan, doa maupun dalam bentuk support akan digantikan oleh Allah
SWT sebagai amal ibadah, amin. Kami menyadari bahwasanya laporan penelitian ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kritik maupun saran yang membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan bagi perkembangan yang jauh lebih baik lagi.

Wassalamualaikum, wr. wb.

Malang, 14 Mei 2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
i
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................3
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................................3
1.4. MANFAAT PENELITIAN....................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
TINJUAN PUSTAKA DAN KONSEP........................................................................................4
2.1 KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................4
2.2 TEORI DAN KONSEP...........................................................................................................5
2.2.1 Global Transformation; Transformalist Perpsective................................................................5
2.2.2 The 5 -scapes of Appadurai; Technoscapes..................................................................................6
2.3 OPERASIONALISASI KONSEP..........................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.............................................................................................................9
3.1 JENIS PENELITIAN..............................................................................................................9
3.2 RUANG LINGKUP PENELITIAN.......................................................................................9
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN & JENIS DATA......................................................................9
BAB IV.........................................................................................................................................11
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN........................................................................11
4.1 OBJEK PENELITIAN..........................................................................................................11
4.1.1 Profil dari Online ShopShoesaic.................................................................................................11
4.1.2 Struktur dan Kegiatan Online ShopShoesaic.............................................................................13
BAB V...........................................................................................................................................15
FINDINGS....................................................................................................................................15
5.1 MEKANISME EKSPOR IMPOR................................................................................................15
5.2 TANTANGAN YANG DIHADAPI SHOESAIC.........................................................................17
BAB VI.........................................................................................................................................19
PENUTUP....................................................................................................................................19
5.1 KESIMPULAN ....................................................................................................................19
5.2 SARAN...................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................21

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Globalisasi merupakan salah satu proses dalam perubahan tatanan masyarakat yang lebih
modern, dengan komunikasi yang lebih mudah dan cepat tanpa mempedulikan batas-batas
wilayah maupun negara. Dalam Globalisasi di bidang perekonomian merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana seluruh dunia menjadi satu kesatuan pasar tanpa
rintangan batas territorial negara. Globalisasi sendiri juga memilki makna menurut John Huckle
adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan adalah satu bagian dunia
menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah jauh. (Miriam
Steiner, 1996)

Tekanan globalisasi menuntut berkembangnya ilmu pengetahuan membuat manusia


berlomba-lomba menciptakan inovasi terbaru dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan adanya perkembangan yang terus menurus secara tidak langsung membawa manusia
untuk lebih sadar akan teknologi. Salah satu hasil dari perkembangan dan kemajuan dibidang
teknologi informasi dan komunikasi ialah Internet. Internet ( interconnection networking) sendiri
adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran
jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti
telepon, satelit dan lain sebagainya.1

Sebelum adanya internet, pelaku kegiatan ekonomi melakukan kegiatannya dengan cara
tradisional. Mulai dari berdagang, berbelanja bahkan kegiatan lelang pun dilakukan dengan cara
bertatap muka langsung (face to face), Seperti para pembeli yang membeli barang di toko-toko
atau dapat dilihat secara langsung sehingga terjadi pertemuan antara pedagang dan pembeli.
Sehingga proses transaksi pertukran uang dan tawar menawarpun terlihat jelas. Namun, berkat
kemajuan era globalisasi mendorong adanya internet dan terciptalah teknologi perdagangan
secara online yang disebut juga Online Shop.

Namun, internet juga dapat menambah pendapatan seseorang dalam bidang perekonomian.
Apalagi di zaman seperti sekarang ini, manusia menyukai semua hal yang berbau praktis dan
1 Priyanto, dwi. Belajar mudah internet. Yogyakarta: Mediakom. 2009. Hal. 9.
1
otomatis untuk menjalankan kelangsungan hidupnya terutama dalam hal menjalankan transaksi
jual beli. Ini menimbulkan terjadinya globalisasi ekonomi dimana proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan, dimana Negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batasan territorial Negara.

Pada awalnya Online Shopdi Indonesia banyak menjamur di Jakarta, kemudian ke kota-kota
besar yang lain sampai akhirnya merambah ke daerah kecil lainnya, salah satu contoh nyata dari
berkembangnya online-shop dari sektor perdagangan terutama bidang fashion, perhiasan, mainan
anak-anak, buku bacaan, peralatan olahraga, hingga kebutuhan rumah tangga, dapat kita jumpai
di Online Shopsehingga tidak perlu keluar rumah untuk berbelanja. Online Shopmenarik
pembelinya tanpa mengenal batasan usia karena kepraktisannya dan pelaku Online Shopjuga
tidak kenal usia dan pekerjaan karena keuntungan yang menggirukan.

Alasan lain ialah berbelanja lewat Online Shopialah harga yang lebih murah. Dikarenakan
biaya untuk menjual produk di dunia maya lebih murah dan tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan seperti biaya untuk menyewa toko atau lapak dan juga membayar pegawai, cukup
berbekal akses internet dapat langsung menjajakan dagangannya sehingga calon pembeli berhak
mendapatkan harga barang yang lebih murah daripada langsung beli ditoko (offline shop).
Konsumen juga diuntungkan dengan tidak mengeluarkan biaya parkir, bensin, dan juga tenaga
untuk membeli sebuah barang.

Online Shopsendiri menjadi ranah empuk bagi penjual barang-barang impor. Istilah impor
diartikan sebagai suatu kegiatan pembelian barang dari luar negeri yang kemudian material
tersebut dijual di dalam negeri untuk kebutuhan dalam negeri. Melihat keefektifan berbelanja
didunia maya ketimbang berbelanja langsung ke toko (offline store) dimana tidak sedikit orang
yang mengingkan suatu barang tetapi barang tersebut hanya dijual diluar negeri atau ketika
barang tersebut dijual didalam negeri, harganya malah melambung tinggi dari harga yang
sesungguhnya. Ini memunculkan ide para penjual yang terjun di Online Shopping membuka sesi
pre-order. dimana barang belum siap didalam gudang atau bahkan belum ada di Indonesia tetapi
barang sudah dapat dipesan oleh pembeli, pembeli harus siap menunggu barang untuk ready
stock di Indonesia.2 Pembeli dapat melihat barang-barang tersebut 24 jam tanpa batasan waktu
dan tanpa batasan jarak.

Tantangan yang didapat dalam menjalankan bisnis online adalah bagaimana mendapat
kepercayaan pembeli dan dapat menampung kesabaran pembeli yang melakukan pembelian
2 Pengertian pre- order. Diakses di laman http://flipersshop.com/kamus-arti-singkatan-dalam-jual-beli-di-
onlineshop/ pada 11 april 2017.
preorder. Dimana penjual harus se-transparan mungkin memberikan detail informasi barang
tersebut. Dan memastikan bahwa barang yang pembeli pesan sesuai seperti apa yang
pemeliinginkan sehingga pembeli tidak merasa kecewa dengan produk yang dijual.

Dalam makalah ini kami mewawancari Shoesaic yang merupakan Online Shopyang menjual
produk-produk sepatu (sneakers) yang sedang marak dibeli dan diminati dari berbagai umur

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana mekanisme kegiatan impor yang dilakukan Online ShopShoesaic?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh Online ShopShoesaic?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui adakah dorongan globalisasi dalam menjalankan kegiatan impor yang
dilakukan oleh Online ShopShoesaic.
2. Mengetahui apakah terdapat tantangan yang dihadapi oleh Online ShopShoesaic.

1.4. MANFAAT PENELITIAN


1. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta
referensi terhadap penelitian yang sejenis.
2. Menambah wawasan para peneliti dan masyarakat bahwa kegiatan impor dapat dilakukan
oleh siapa saja dari kalangan manapun.

BAB II

TINJUAN PUSTAKA DAN KONSEP

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Beberapa penelitian menjelaskan mengenai gaya hidup konsumsi dengan berorientasi


pada teknologi salah satunya adalah dalam penelitian skripsi dengan judul ”Gaya Hidup
3
Tekhnoseksual Dalam Tinjauan Perilaku konsumen” atau studi kasus pada pria pekerja bidang
teknologi informasi dan komunikasi di Semarang, yang ditulis oleh Prasetyo, 2009. Penelitian
ini mengemukakan bahwa gaya hidup mempengaruhi pola perilaku para individu terutama dalam
mengkonsumsi sebuah produk teknologi serta pengaruhnya terhadap lingkungan sosial para
individunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya hidup tekhnoseksual,
terhadap pola konsumsi seorang pria, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan sebagai akibat
gaya hidup tekhnoseksual dan perilaku konsumsinya terhadap kehidupan sosialnya.

Penelitian ini memusatkan perhatian pada pola perilaku gaya hidup teknoseksual akibat
penggunaan produk teknologi pada pria yang bekerja di bidang Teknologi dan Informasi di
Semarang. Pengertian teknoseksual adalah seorang laki-laki atau perempuan, tapi pada umumnya
identik dengan laki-laki yang mempunyai ketertarikan dan kecintaan pada teknologi. Pada
penelitian ini, terungkap bahwa ada beberapa dampak yang terjadi akibat penggunaan teknologi
oleh para pria yang bekerja di bidang teknologi dan informasi. Konsumsi teknologi para pelaku
gaya hidup teknoseksual mempengaruhi kehidupan sosialnya dari peningkatan prestasi kinerja
hingga kehidupan sosial seperti pertukaran dan keterbukaan gaya hidup, serta tingkat konsumsi
yang meningkat akibat penggunaan teknologi yang meningkat pula.

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
akan dilakukan, yaitu menganalisa serta mengetahui faktor teknologi dalam bidang konsumsi
masyarakat. Namun, ada beberapa hal yang membedakan seperti pada penelitian ini, bagian yang
di teliti ialah dampak yang diciptakan dari teknologi itu sendiri yaitu E-Trading dan ECommerce
atau yang lebih dikenal dengan Online Shop, dengan memperhatikan faktor dari adanya
globalisasi serta respon yang diberikan terhadap fenomena Online Shopitu sendiri dari perpektif
atau kaca mata globalisasi, dan bukan menganalisa jumlah atau tingkatan dari

konsumsi online tersebut. Serta memperdalam analisa dimensi yang terlibat dalam penelitian ini
menurut Arjun Appadurai.

2.2 TEORI DAN KONSEP

Dalam berbicara mengenai globalisasi, maka respon yang diberikan terhadap hal ini tentu
berbeda pula. Ada banyak perspektif atau cara pandang terkait bagaimana respon yang diberikan
oleh masyarakat ialah respon bagaimana kemudian perlakuan yang diberikan akan adanya
fenomena globalisasi. Ada tiga bentuk respon dari adanya globalisasi yaitu, Hyperglobalist,
AntiGlobalist dan Transformalist.3 Dalam penelitian ini, akan digunakan perspektif
Transformalist.

2.2.1 Global Transformation; Transformalist Perpsective

Transformalist atau yang juga sering disebut sebagai transformasionalis, adalah


perspektif yang cenderung melihat globalisasi dengan mengambil jalan tengah diantara
sudut pandang kaum hiperglobalis dengan kaum skeptis. Kaum transformasionalis
berargumen bahwa globalisasi di dorong oleh adanya perubahan yang sangat cepat dalam
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang berintregasi membentuk sebuah model
masyarakat yang baru dan tatanan dunia yang baru. Transformasionalis percaya akan
adanya perubahan yang dibawa oleh globalisasi, dan perubahan tersebut akan membentuk
masyarakat modern dan keteraturan dunia baru sehingga globalisasi yang telah muncul
tersebut kemudian akan tersebar dan memperluas jaringannya sehingga setiap manusia
merasakan dampak dari efek globalisasi sendiri dan kemudian hidup mereka pun akan
mengikuti bagaimana globalisasi merubah kebiasaan lama mereka kearah yang lebih
modern.4

Pandangan transformasionalis adalah proses kontemporer dari sejarah globalisasi


belum pernah terjadi sedemikian rupa sehingga pemerintah dan masyarakat di seluruh
dunia harus menyesuaikan ke dunia dimana tidak ada perbedaan yag jelas antara urusan
internasional dan domestik maupun internal dan eksternal. Seperti yang telah disebutkan

bahwa transformasionalis adalah perspektif yang menjembatani dua kubu yang


bersebrangan, dan melakukan pemanfaatan akan adanya globalisasi yang mengarah
kepada modernitas. Hanya saja, transformasionalis tidak membawa keterbukaan yang
dimiliki kearah kapital atau global yang terlalu besar yang melemahkan peran negara di
dalamnya. globalisasi dipandang sebagai proses dinamis dan terbuka yang tergantung pada
berbagai pengaruh dan perubahan. Pandangannya bahwa globalisasi sebagai kekuatan
sentral dibalik spekstrum perubahan yang luas yang sekarang ini sedang membentuk
masyarakat modern. Menurut mereka, tatanan global mengalami perubahan, tetapi masih

3 Held, David et. al. 1999. “Introduction”, dalam Global Transformation: Politics, Economics, and Culture, Stanford
University Press. Di Akses Dari http://bit.ly/gadgets_cheap

4 Loc.Cit
5
banyak juga pola-pola lama yang bertahan. Pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan
walaupun pada saat yang sama ketergantungan pada global juga terasa.5

2.2.2 The 5 -scapes of Appadurai; Technoscapes


Appadurai ialah salah satu tokoh yang sangat dikenal dalam dunia globalisasi
kontemporer. Menurutnya, dalam dunia globalisasi tidak ada satu dimensi saja yang
dapat merubah situasi atau keadaan tertentu. Dalam lima escapes atau dimensi ini,
Appadurai menitik beratkan pada pandangan bahwa globalisasi tidak membawa
homogenisasi nilai atau penyeragaman budaya. Karena tataran yang dibawa
gobalisasi bagi sistem global, tidak akan bersifat tunggal, tapi memiliki banyak
dimensi dan terminologi yang membedakan dunia di setiap perubahan-perubahannya
yang terjadi.6 Lima dimensi perubahan tersebut antara lain :

1. Ethnoscapes : meliputi ruang pergerakan manusia ( the transnational movement of


people), termasuk didalamnya turis,migran,pengungsi dan pebisnis lintas Negara.

2. Technoscapes : meliputi ruang pergerakan informasi dan teknologi yang menyebar


melalui pasar dan pergerakan social yang lintas Negara.

3. Financescapes : pergerakan meliputi bidang ekonomi (the flow of global capital)


sebagaimana terjadi karena adanya pasar komoditas dimana didalamnya terjadi
tukar-menukar saham dan obligasi.

4. Mediascapes : pergerakan melalui media dimana persebaran informasi global


melalui media, seperti contoh : Koran, internet, televisi, surat kabar, majalah dan lain
sebagainya.

5. Ideoscapes : meliputi ruang pergerakan politik dunia seperti penyebaran Ideologi


Negara barat (the transnational flow of ideologies and counter-ideologies).

Dari kelima dimensi tersebut, yang menjadi unit eksplanasi dalam penelitian ini ialah
dimensi teknologi atau Technoscape. Technoscape dipilih menjadi dimensi untuk
menjelaskan fenomena Online Shopkarena, kemajuan teknologi atau perubahan yang
terjadi pada bidang teknologi sangat berpengaruh dengan kecenderungan munculnya
5 Wunderlich, Jens-Uwe dan Meera Warier. 2007. A Dictionary of Globalization. London: Routledge
6 Appadurai, Arjun. 1996. Modernity at Large; Cultural Dimensions of Globalization. Public Worlds, Volume 1
Online Shop. Belanja online hanya dapat dilakukan dengan tunjangan fasilitas
teknologi, dan tanpa teknologi yang memadai adanya Online Shoptidak akan
semarak seperti sekarang. seperti yang dikatakan Appadurai bahwa dengan adanya
persebaran lintas negara suatu teknologi dapat mempengaruhi budaya di tingkatan
lokal tertentu. Namun, meskipun Technoscape atau dimensi teknologi terlihat jelas
pengaruh perubahan yang dibawa, tetapi pengaruh pada dimensi lainnya juga tetap
dirasakan, seperti Mediascape dimana media mempunyai peranan yang cukup besar
dalam mendorong pecepatan fenomena Online Shop, juga Financescape karena
banyak Online Shopyang berbasis website yang terdiri dari kepemilikan bersama
melalu saham.

2.3 OPERASIONALISASI KONSEP

Konsep Variabel Indikator

Transformalist Perspective Online Shop Perubahan kecenderungan yang


terjadi dalam modernisasi yang
mendorong penggunaan teknologi
secara marak, dan aktivitas
perdagangan lintas negara yang
diiringi dengan respon dan keadaan
lokal yang masih asli. Juga melalui
pemanfaatan modernisasi serta

teknologi yang ada.

Techno-Scapes Online Shop Perubahan perilaku tren dimana


berbelanja tidak lagi dilakukan
secara langsung atau konvensional
tetapi secara online melalui
teknologi berbasis website dan
aplikasi tertentu.

7
Mediascape,Financescape, Online Shop Perubahan-perubahan yang turut
Ethnoscape. Dll. terjadi diluar dimensi teknologi
yang sangat terlihat. Menjelaskan
bagaimana Media berpengaruh
pada percepatan fenomena Online
Shop, arus keuangan global pada
usaha tertentu dan ekspansi pasar
yang besar, serta arus pergerakan
manusia yang melakukan usaha
global.

Konsep yang ada dijadikan sebagai kaca mata dalam mempelajari dan mengkaji fenomena
Online Shopdalam penelitian ini. Dimana variabel yang ada dioperasionalisasikan kedalam
konsep, untuk mendapatkan indikator-indikator perubahan kecenderungan yang terjadi dari
belanja konvensional atau secara langsung, menjadi belanja secara online tanpa harus bertatap
muka akibat dari kemudahan yang dibawa teknologi, serta bentuk pemanfaatan dari modernisasi
globalisasi.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN


Jenis penelitian yang dipakai dalam laporan penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai fenomena Online Shopyang sudah marak
seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini kami berusaha untuk menganalisa dan mendeskripsikan mengenai bagaimana
Online Shoptersebut mulai membuka usahanya, kendala apa saja yang dialami dalam usaha
tersebut, serta omzet yang didapat perbulannya. Sehubungan dengan dinamika globalisasi yang
ada, maka Online Shopyang kami gunakan sebagai objek penelitian telah memenuhi syarat
sebagimana proses globalisasi yaitu melewati lintas batas negara dengan melakukan ekspor dan
impor dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini selaras dengan konsep yang
dikemukakan oleh Arjun Appadurai yaitu Techno-Scapes.
3.2 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti meninjau ruang lingkup dalam penelitiannya adalah pada
cara dari pemilik Oline Shop Shoesaic memenejemen usahanya dalam upaya untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha yang dimiliknya serta cara mereka untuk menngatasi
berbagai kendala yang dihadapi. Dengan banyaknya situs Online Shopyang ada, maka akan
menjadi kendala tersendiri bagi seorang pengusaha sehingga fokus dari penelitian kami ini
adalah pada cara dari Online Shopini menghadapi kendala-kendala seperti persaingan dagang,
kendala dalam ekspor impor, serta cara mengatasi pembeli yang tidak bertanggungjawab.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN & JENIS DATA


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara
secara lagsung kepada pemilik dari Shoesaic. Dimana pada wawancara yang dilakukan, peneliti
berusaha untuk mengetahui dan mencari informasi lebih dalam mengenai Shoesaic ini sendiri.
Dalam wawancara yang kami lakukan, kami melakukan wawancara secara terstruktur dan tidak
terstruktur. Dimana dalam wawancara terstruktur, kami telah menyiapkan beberapa pertanyaan
inti yang menjadi acuan bagi kami dalam mendapat informasi mengenai Shoesaic. Sedangkan
wawancara tidak terstruktur yang kami gunakan merupakan pengembangan dari wawancara yang
kami lakukan secara spontan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam.

Terdapat dua jenis data yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis data primer dan
sekunder. Dimana data primer ini diperoleh melalui wawancara langsung yang dilakukan oleh
peneliti dengan pemilik Shoesaic. Sementara data sekunder yang digunakan diperoleh dari
berbagai sumber referensi seperti buku dan sumber online seperti berita dan buku elektronik.

9
BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

4.1 OBJEK PENELITIAN

4.1.1 Profil dari Online ShopShoesaic

Shoesaic merupakan salah satu Online Shopdi bidang fashion dengan


memfokuskan diri kepada penjualan sneakers dan streetwear. Shoesaic didirikan pada
pertengahan tahun 2016 oleh para pendirinya yang merupakan kalangan remaja.
Awalnya, Shoesaic ini merupakan sarana untuk menyalurkan hobi para foundernya dalam
mengoleksi barang-barang berbau streetwear yang saat ini sedang menjadi trend. Mereka
memfokuskan kepada barang-barang yang tergolong limited items. Kemudian
barangbarang tersebut awalnya hanya diperjualbelikan di wilayah Amerika Serikat
khususnya di Seattle, New York saja, dimana merupakan tempat para foundernya
menjalani studi. Namun lambat laun, para founder melihat demand atau ketertarikan
masyarakat (khususnya di Indonesia) terhadap produk-produk streetwear yang cukup
tinggi sehingga akhirnya menjadi trend baru masa kini. Dengan alasan tersebut, mereka
memutuskan untuk melebarkan sayapnya salah satunya melalui penggunaan internet
untuk membuka toko berbasis online atau yang seringkali disebut dengan Online
Shopagar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat (tidak hanya di lingkungan
sekitarnya, namun dalam cakupan yang lebih luas) terhadap barang-barang streetwear.

Sebelum berkembang menjadi Online Shopseperti saat ini, Shoesaic hanya


menyediakan barang-barang yang dapat dikategorikan sebagai limited items dimana
jumlah produknya yang beredar di pasaran sangatlah terbatas. Kemudian mereka
melakukan proses tawar-menawar barang-barang tersebut hanya dari mulut ke mulut.
Barang yang ditawarkanpun termasuk koleksi pribadi yang dimilikinya. Seiring
berjalannya waktu, Shoesaic mulai mengembangkan pasarnya yang semula hanya
mencakup lingkungan sekitarnya perlahan berubah menjadi sangat luas, ditambah dengan
kehadiran teknologi yang mampu membantu mereka menawarkan barang dagangannya
melalui internet. Hal ini dilakukan semata-mata karena melihat potensi untuk meraih
keuntungan yang lebih besar dengan banyaknya jumlah penawaran dan permintaan dari
masyarakat sekaligus respon positif dari pasar. Perluasan pasar ini juga dilakukan dengan
cara mengadakan kerjasama dengan beberapa toko yang juga menyediakan barang
serupa, kemudian Shoesaic menawarkan untuk menjadi distributornya. Inilah yang
kemudian menjadi awal karir bagi Shoesaic dalam pasar domestik Indonesia, adanya
kebutuhan Sneakers dan Streetwear yang tinggi maka dibuatlah mekanisme perdagangan
yang lebih serius.

Jika dikaitkan dengan adanya globalisasi khususnya di bidang teknologi, serta


peningkatan penggunaan media sosial yang semakin besar jumlahnya di era informatika
ini, maka Shoesaic memutuskan untuk masuk kedalam usaha berbasis online. Usaha
berbasis online ini dipilih karena beberapa alasan diantaranya karena faktor modal yang
lebih sedikit dibandingkan membuka toko dan sasaran pasar yang lebih luas dan
ditunjang dengan mudahnya penggunaan teknologi saat ini. Selain itu, keuntungan lebih
yang didapatkan oleh Shoesaic ialah kemudahan dalam mengambil barang langsung dari
Amerika tanpa harus mengeluarkan cost lebih. Terakhir, penggunaan usaha online ini
menguntungkan bagi mereka karena dapat melakukan pengamatan pasar telebih dahulu
akan permintaan suatu barang, kemudian baru dijual.

Berbicara mengenai modal usaha founder Shoesaic memang tidak terlalu


diberatkan dari segi cost seperti toko berbasis offlline lainnya karena keberadaannya yang
memanfaatkan kecanggihan teknologi. Namun perlu diingat, mereka tetap
mempertimbangkan cost tergantung pada jenis produk yang akan dijual mengingat modal
yang dimiliki berasal dari uang pribadi para founder Shoesaic tersebut. Biasanya,
semakin langka barang tersebut maka biaya yang harus dikeluarkan oleh para founder
Shoesaic juga semakin besar. Hal ini yang kemudian menjadikan barang tersebut
dipasang dengan harga mahal. Aspek lainnya yang juga perlu diingat, meskipun Shoesaic
merupakan usaha berbasis online namun mereka tidak hanya sekedar memasang katalog
di internet saja, terdapat beberapa cara ataupun strategi yang harus dipikirkan terkait
urusan marketing atau pemasaranya. Menurut hasil wawancara, para founder Shoesaic
lebih tertarik untuk menggunakan jasa influencer. Intinya, usaha berbasis online memang
tidak terlalu memikirkan dari segi modal, namun bagaimana mereka mampu meraup
keuntungan yang lebih besar dari toko-toko berbasis offline dengan menggunakan
strategi-strategi yang dianggap tepat.

4.1.2 Struktur dan Kegiatan Online ShopShoesaic

11
Kegiatan Online ShopShoesaic ini mencakup penjualan di bidang fashion
khususnya streetwear dan sneakers. Barang-barang yang ditawarkan pun seringkali
merupakan produk yang limited edition dan sulit didapatkan. Hal ini yang menjadikan
barang-barang tersebut dijual dengan harga cukup tinggi. Di samping itu, cakupan pasar
yang ditargetkan oleh Shoesaic tidak hanya melibatkan satu negara saja melainkan dalam
cakupan internasional karena memang segmentasi pasarnya tidak diperuntukkan hanya
untuk negara tertentu. Kegiatan jual-beli yang dilakukan oleh Shoesaic ini memang tidak
melibatkan karyawan mengingat mereka hanya mengandalkan toko berbasis online.
Hanya para foundernya lah yang beranggotakan empat orang yang bertugas untuk
mengakomodir seluruh mekanisme di dalam Shoesaic. Terdapat pembagian tugas yang
dilakukan oleh para founder tersebut secara bergantian dan dibagi atas pengaturan pasar
Indonesia dan Internasional (bergantung pada lokasi mereka masing-masing pada saat
itu).

Untuk mendapatkan barang-barang yang akan dijual oleh Shoesaic, biasanya para
founder melakukan kegiatan hunting ke berbagai toko di Amerika Serikat yang menjual
produk serupa. Memang tidak ada pengadaan kerjasama yang resmi oleh Shoesaic
dengan toko-toko lain disana, sehingga mereka harus berusaha untuk mencari
produkproduk yang diinginkan sendiri. Apabila membahas mengenai proses pengiriman
atau impor barang ke negara lain, mereka tidak melakukan kerja sama secara formal
dalam bentuk perjanjian terikat dengan instansi lain, tetapi langsung menggunakan kurir
dan jasa pengiriman yang ada. Di zaman teknologi yang sudah canggih seperti ini tentu
dapat memberi manfaat serta pengaruh yang sangat besar pada bisnis yang sedang
mereka geluti. Bila dibandingkan pada saat mereka menjalankan usaha ini dengan hanya
bermodalkan informasi dari mulut ke mulut, tentunya melalui pemanfaatan internet dapat
memberikan penghematan baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Pada intinya
usaha Online Shopini memberikan banyak kesempatan yang lebih dalam mengksplorasi
pasar online bagi Shoesaic .

Kegiatan Online Shopini juga tidak hanya meliputi pendistribusian barang saja,
melainkan penyusunan strategi bagaimana agar usaha ini bisa terus-menerus
mengeluarkan inovasi baru sebagai upaya menarik para pembeli. Dalam melakukan usaha
berbasis online, pasti seringkali ditemukan kasus yang disebut Hit & run. Hit & run
merupakan kondisi dimana para pemilik Online Shopmengalami kerugian akibat
penipuan yang dilakukan oleh konsumennya. Namun bagi para founder Shoesaic, hal ini
jarang ditemukan. Salah satu mekanisme yang diterapkan untuk mencegah terjadinya
kasus tersebut ialah menerapkan sistem yang mengharuskan konsumen untuk melakukan
pembayaran dimuka sebanyak 50% dari harga total barang. Selain itu, mereka juga
memberlakukan mekanisme penjualan Pre-order. Jadi, untuk barang-barang tertentu para
konsumen dapat me-request terlebih dahulu kemudian Shoesaic akan mencarikannya.
Dalam waktu dekat Shoesaic akan mencoba untuk lebih mengeksplor usahanya dengan
membuka toko berbasis offline yang ditargetkan akan terletak di Kota Jakarta dan juga
New York, mengingat kota tersebut dirasa akan memberi keuntungan besar karena gaya
hidup masyarakatnya yang juga tinggi.

Tantangan dalam manajemen pasar bagi Shoesaic sendiri adalah kondisi dimana
barang yang akan dijual memiliki harga beli yang terlalu tinggi, sehingga para founder
mengalami kesulitan dalam menentukan harga untuk diberlakukan di Indonesia. Serta hal
lain yang menjadi kendala terbesar dalam pengaturan mekanisme pasar, ketika ada
reseller lain yang melakukan banting harga atau pelemahan harga terhadap produk
tertentu yang tidak sebanding dengan harga aslinya, yang bertujuan untuk mengacaukan
harga pasar padahal barang yang harganya diturunkan tersebut sebenarnya tidak tersedia.

BAB V

FINDINGS

5.1 MEKANISME EKSPOR IMPOR

Mengetahui Online Shopyang semakin digemari oleh berbagai kalangan, karena dirasa dengan
adanya Online Shopyang memberi warna tersendiri di dunia bisnis dan penggunaanya pun lebih
efektif. Di era informatika ini, kemajuan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak positif
bagi pebisnis untuk meluaskan perdagangan dan mencapai keuntungankeutungan lainnya.

Pada penelitian kali ini, kami mempunyai kesempatan untuk meninjau lebih dalam mengenai
salah satu Online Shop, yaitu @shoesaic. Online Shopini memanfaatkan aplikasi sosial media
Instagram untuk melakukan pemasaran di internet melihat peluang dari adanya kemajuan
teknologi dan informasi yang membuat bisnis ini lebih efektif dan efisien untuk diambil sebagai
alat penjualannya. Pendiri Online Shopini menyadari adanya peluang menggunakan internet
untuk penjualannya di Indonesia. Dikarenakan dulu mereka hanya mengakomodir buyer yang

13
berada di USA yang menjadi tempat studi para founder Shoesaic pada masa itu, Kemudian
mereka melihat peluang bisnis tersebut dapat berkembang jika dilaksanakan di Indonesia. Maka
dari itu, penjualan Sneakers dan Street wear dikelola dengan lebih serius. Selain itu, usaha online
memiliki cakupan pasar yang sangat luas. Usaha berbasis online ini dapat menekan cost dan yang
terpenting adalah karena pengambilan barang langsung mengimpor dari USA.

Menurut para founder Shoesaic, jika dibandingkan dengan toko offline, membuka Online Shop
lebih menekan pada modal awal dan lebih praktis dalam pemasaran dan menekan biaya
penjualan daripada yang dilakukan oleh offline shop lainnya. Selain membuka akun social media
(Instagram), mereka juga melakukan strategi pemasaran dengan memakai jasa influencer.
Karena tidak jauh berbeda dengan offline shop (terkecuali modal awal pemasaran), Online
Shopmenawarkan pola yang lebih praktis dan cakupan lebih luas. Karena Online Shopini
mengambil barang langsung dari offline store USA dengan team mereka yang berada disana,
maka kegiatan import pun terjadi pada proses penjualan Shoesaic ini. Untuk kendala mengenai
resiko penjualan online seperti hit & run, belum pernah terjadi dikarenakan Shoesaic ini
menggunkan system Pre-order barang harus DP 50% selain barang yang tawarkan secara ready
stock.

Dalam menjalankan bisnis, mereka tidak menggunakan partnership secara formal dalam
bisnisnya. Jadi tidak begitu banyak kendala yang dihadapi Shoesaic sebagai Online Shopyang
rugi dalam jumlah yang besar. Tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi ialah tidak lain
bagaiamana mereka membesarkan nama Shoeasaic sendiri, mengingat Online Shopyang
bergerak dalam bidang yang sama dengan mereka telah menjamur di Indonesia. Selanjutnya ialah
bagaimana mereka menjaga harga yang mereka pasang agar dapat bersaing dengan kompetitor –
kompetitor mereka. Shoesaic juga terus berupaya agar menjaga hubungan yang baik kepada para
costumer mereka . Pada intinya Shoesaic harus terus melakukan inovasi – inovasi terbaru bukan
hanya dalam pemilihan produk yang di jual, tapi juga dari strategi berbisnisnya.

Dengan melihat realita yang ada pada era digital sekarang, hasil penelitian ini
menggunakan konsep dari Appadurai, dengan focus pada Techno scape yang meliputi ruang
gerak informasi dan teknologi yang menyebar melalui pasar dan pergerakan social yang lintas
batas negara.

Konsep tersebut dapat mengkaji fenonema Online Shopyang sedang marak dengan
fasilitas teknologi yang memadahi. Dengan adanya Online Shopbelanja tidak harus bertatap
muka, hanya dengan menggukan teknologi masa kini yang ada dan hal tersebut merupakan
dampak dari globalisasi.

Dalam penelitian kami dapat disimpulkan bahwa sikap dari para founder Shoesaic
tersebut memiliki sikap dan pandangan transformalist terhadap Globalisasi. Seperti pada
perspektif Trans formalist bahwa adanya perubahan yang dibawa oleh globalisasi, dan perubahan
tersebut akan membentuk masyarakat modern dan keteraturan dunia baru sehingga globalisasi
yang telah muncul tersebut kemudian akan tersebar dan memperluas jaringannya sehingga setiap
manusia merasakan dampak dari efek globalisasi sendiri dan kemudian hidup mereka pun akan
mengikuti bagaimana globalisasi merubah kebiasaan lama mereka kearah yang lebih modern. 7

Impor ekspor yang dilakukan oleh Shoesaic berawal dari pembukaan usaha yang mereka
lakukan dengan menargetkan pasar global. Awalnya mereka melakukan import barang dagangan
mereka dari negara-negara seperti Amerika dan negara-negara di Eropa. Pasar yang mereka
targetkan adalah luar, namun seiring dengan permintaan yang ada dalam negeri maka mereka
mulai membuka pasar didalam negeri juga. Hunting yang mereka lakukan diluar negeri seperti
Amerika dilakukan secara langsung oleh team mereka yang berada disana yang dilakukan baik
melalui offline store ataupun membeli dari seller lain. lalu dikirim ke store Shoesaic yang berada
di Jakarta dan dipasarkan melalui Online Shop.

5.2 TANTANGAN YANG DIHADAPI SHOESAIC

Dalam menjalankan bisnis online ini, tentunya terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh
pemilik Online Shop ini, diantaranya adalah cara membesarkan nama Shoesaic itu sendiri,
menjaga harga agar dapat bersaing dengan competitor sejenis, lalu kendala dari fenomena Online
Shop yang berbadan hukum dan fenomena banting harga.

Dalam menghadapi tantangan yang pertama yaiu dalam membesarkan nama, Shoesaic
mencoba melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Dengan bantuan
teknologi yang maju dan keterbukaan global yang cukup menjanjikan kesuksesan dalam
menjalankan bisnis online maka hal ini dapat menjadi peluang tersendiri bagi Shoesaic dengan
memanfaatkan media social sebagai wadah promosi.

7 Held, David et. al. 1999. “Introduction”, dalam Global Transformation: Politics, Economics, and Culture, Stanford
University Press. Di Akses Dari http://bit.ly/gadgets_cheap
15
Selanjutnya dalam menghadapi persaingan harga dengan competitor sejenis, shoesaic
sendiri mengandalkan pelabelan harga terbaik yang dapat mereka berikan serta dengan
menekankan kepada konsumen bahwa barang yang mereka tawarkan adalah barang original dan
mereka terus mengupayakan untuk tetap berhubungan baik dengan para kostumer. Tantangan
persaingan harga ini bagi Shoesaic sendiri adalah hal yang harus diperhatikan dengan baik karena
apabila mereka salah memberikan pelabelan dan tidak menjaga hubungan baik dengan

kostumer dapat saja usaha yang mereka geluti akan gulung tikar. Namun hingga saat ini Shoesaic
berhasil menghadapi tantangan ini dengan baik dan tentunya mereka juga menyiapkan
strategistrategi baru dalam menghadapi pasar.

Banyaknya kemunculan Online Shop yang telah berbadan hukum kini juga menjadi
tantangan tersendiri bagi Shoesaic. Online Shopyang berbadan hukum ini sendiri merupakan
Online Shop yang telah mendapat jaminan resmi dari pemerintah dan telah terdaftar sebagai
perusahaan resmi. Contoh dari Online Shop yang telah berbadan hukum yaitu OLX.com,
Toopedia, Lazada, Zalora. Hal ini menjadi tantangan bagi Shoesaic dikarenakan Online Shop
dengan badan hukum pastinya sudah melalui verifikasi dan standarisasi sehingga produk yang
mereka jual dapat terjamin dan tidak mengecewakan konsumen. Tentunya hal ini membuat
konsumen lebih memilih untuk membeli di Online Shop tersebut. Untuk menyikapi hal ini
Shoesaic tidak tinggal diam, walupun belum berbadan hukum, namun Shoesaic telah memiliki
NPWP yang membuktikan bahwa usaha yang mereka miliki juga telah berbau hukum dengan
wajib membayar pajak. Sehingga hal ini dapat digunakan oleh Shoesaic untuk menghadapi
tantangan seperti meyakinkan konsumen bahwa Online Shop yang mereka jalankan ini telah
terjamin keasliannya dan tidak menipu kostumer.

BAB VI

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Perkembangan globalisasi saat ini memberikan dampak yang besar bagi masyarakat
dunia. Selain dituntut agar lebih kompetitif dan mampu bersaing, globalisasi juga menyediakan
sarana dalam meningkatkan inovasi serta kreatifitas masyarakat. Salah satu hal yang dihasilkan
oleh globalisasi ialah kecanggihan teknologi yang berkembang sangat pesat. Perkembangan ini
jelas membawa banyak perubahan dalam gaya hidup masyarakat khususnya kecenderungan
beraktivitas dalam dunia maya.

Fenomena besar yang sedang merambah dunia maya saat ini ialah penjualan barang
berbasis online atau dikenal dengan Online Shop, Online Shopmerupakan kegiatan yang meliputi
jual-beli dan pemasaran terhadap barang yang dilakukan melalui sistem elektronik. Kegiatan
jual-beli seperti ini dirasa mampu memberi keuntungan lebih karena mampu meminimalisir
biaya, waktu, serta tenaga yang dikeluarkan namun keuntungan yang diperoleh dapat menyaingi
penjualan berbasis offline lainnya.

Salah satu Online Shopyang saat ini sedang mencoba peruntungannya di dunia maya ialah
Shoesaic. Online Shopini telah ada sejak pertengahan tahun 2016 dan mengalami proses
perkembangan yang cukup pesat hingga saat ini namanya telah terkenal di kalangan pengguna
sosial media. Online ShopShoesaic bergerak di bidang fashion dengan memfokuskan pada
penjualan barang-barang berjenis streat-wear. Barang-barang yang ditawarkan merupakan
produk impor yang langsung berasal dari USA.

Dalam menghadapi para kompetitornya di dunia maya, pemilik Shoesaic terus berusaha
melakukan inovasi terhadap barang-barang yang dijual. Selain itu, ia juga meningkatkan kegiatan
pemasarannya melalui jasa jasa influencer demi menunjang keberlangsungan usahanya tersebut.
Shoesaic juga terus berupaya agar menjaga hubungan yang baik kepada para costumer mereka.
Pada intinya, Shoesaic harus terus melakukan inovasi – inovasi terbaru bukan hanya dalam
pemilihan produk yang di jual, tapi juga dari strategi berbisnisnya.

Apabila dikaitkan dengan realita yang ada pada era digital sekarang, hasil penelitian ini
menggunakan konsep dari Appadurai yang memfokuskan pada Techno scape yang meliputi
ruang gerak informasi dan teknologi yang menyebar melalui pasar dan pergerakan social yang
melalui lintas batas negara. Dalam penelitian kami ini dapat disimpulkan juga bahwa sikap dari
para founder Shoesaic tersebut memiliki pandangan yang tergolong transformalist terhadap
globalisasi dimana mereka dipengaruhi oleh adanya perubahan yang dibawa oleh globalisasi dan
akan membentuk masyarakat modern.

5.2 SARAN

Dalam menjalankan bisnis berbasis online atau Online Shop, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh pemilik. Hal pertama ialah bagaimana pemilik mampu berpikir secara

17
kreatif dalam menciptakan inovasi terhadap produk-produk yang ditawarkan secara terusmenerus
mengikuti tren masa kini agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Selain itu, pemilik juga
harus mampu mencegah ataupun meminimalisir terjadinya kerugian, terutama yang diakibatkan
dari tindakan hit & run oleh para konsumennya, biasanya diatasi dengan cara mengharuskan
konsumen membayar uang muka terlebih dahulu 50% dari harga barang yang diinginkan
sebelum sampai ke tangan pembeli.

Dalam menghadapi persaingan di antara maraknya Online Shopsaat ini, pemilik harus
mempertimbangkan cara agar namanya tetap bertahan dan bahkan lebih dikenal di kalangan
masyarakat luas. Hal ini dapat diupayakan melalui penggunaan jasa influencer. Apabila
ketiganya telah dapat dipenuhi, maka secara tidak langsung akan memudahkan pemilik untuk
meraih keuntungan yang besar dalam menjalankan usaha Online Shop.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Appadurai, Arjun. 1996. Modernity at Large; Cultural Dimensions of Globalization. Public
Worlds, Volume 1
Priyanto, dwi. Belajar mudah internet. Yogyakarta: Mediakom. 2009. Hal. 9.
Wunderlich, Jens-Uwe dan Meera Warier. 2007. A Dictionary of Globalization. London:
Routledge
JURNAL
Held, David et. al. 1999. “Introduction”, dalam Global Transformation: Politics, Economics, and
Culture, Stanford University Press. Di Akses Dari http://bit.ly/gadgets_cheap pada tanggal 13
mei 2017.
SITUS INTERNET
Anonymous, Pengertian pre- order. Diakses di laman http://flipersshop.com/kamus-
artisingkatan-dalam-jual-beli-di-online-shop/ pada 11 april 2017.

Anda mungkin juga menyukai