OLEH :
ANDI
NPM : 21149011035
PALEMBANG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN KASUS KELOLAH
1) Definisi
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan berubahnya bentuk tinja dengan
intensitas buang air besar secara berlebihan lebih dari 3 kali dalam kurun waktu satu
hari (Prawati & Haqi, 2019). Diare adalah kondisi dimana seseorang buang air besar
dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari (Direktorat Jenderal
dimana terjadi pola perubahan BAB lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai
perubahan konsistensi tinja lebih encer atau berair dengan atau tanpa darah dan tanpa
lendir.
2) Etiologi
a. Infeksi enteral yaitu adanya infeksi yang terjadi di saluran pencernaan dimana
merupakan penyebab diare pada anak, kuman meliputi infeksi bakteri, virus,
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan seperti
susu.
berikut :
a. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
b. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan
berat badan.
f. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekanan daran menurun,
h. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan
dalam.
4) Patoflow
saluran pencernaan kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus
yang dapat menurunkan usus. Berikutnya terjadi perubahan dalam kapasitas usus
cairan dan elektrolit. Dengan adanya toksis bakteri maka akan menyebabkan
gangguan sistem transpor aktif dalam usus akibatnya sel mukosa mengalami iritasi
elektrolit ke dalam usus yang dapat meningkatkan rongga usus sehingga terjadi diare.
Pada factor makanan dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak diserap dengan baik
Patway
5) Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nuraarif & Kusuma (2015) pemeriksaan penunjang pada diagnos
dan kadar gula dalam tinja, dan resistensi feses (colok dubur).
asam basa.
6. Penatalaksanaan
kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang
terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi,
Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kgbb dan
dehidrasi.
diberikan
besar dapat minum langsung dari gelas. Bila terjadi muntah hentikan
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah
besar ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang
selama diare, anak dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan
diare serta menjaga agar anak tetap sehat. Zinc merupakan salah satu zat gizi
mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada
dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare.
Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.
Obat Zinc merupakan tablet dispersible yang larut dalam waktu sekitar 30
berikut:
c. Pemberian Makan
penderita diare akan membantu anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
berkurangnya berat badan. Sering sekali balita yang terkena diare jika tidak
diberikan asupan makanan yang sesuai umur dan bergizi akan menyebabkan
anak kurang gizi. Bila anak kurang gizi akan meningkatkan risiko anak
1) Bagi ibu yang menyusui bayinya, dukung ibu agar tetap menyusui
d. Antibiotik Selektif
Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare
karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit lain. Efek samping dari
2) Muntah berulang-ulang
5) Demam
6) Tinjanya berdarah
Konsep masalah keperawatan meliputi definisi, kriteria masalah, dan faktor yang
1) Definisi
2) Penyebab
Ketidakseimbangan ventliasi-perfusi
Mayor :
a) Subjektif : Dispnea
b) Objektif :
(1)
Penurunan/Peningkatan PCO2
(2)
PO2 menurun
(3)
Takikardia
(4)
pH arteri meningkat/menurun
(5)
Bunyi napas
a) Subjektif :
(1) Pusing
(2) Penglihatan Kabur
b) Objektif :
(1) Sianosis
(2) Diaforesis
(3) Gelisah
b. Diare (D.0020)
1) Pengertian
Diare merupakan pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
2) Penyebab
a) Subjektif : -
b) Objektif :
(1)
Defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam
(2)
Feses lembek atau cair
Kriteria Minor :
a) Subjektif :
(1) Urgency
b) Objektif :
c. Hipovolemia (D.0023)
1) Pengertian
2) Penyebab
Mayor
a) Subjektif: -
b) Objektif :
Kriteria Minor :
a) Subjektif :
b) Objektif :
1) Pengertian
2) Penyebab
a) Perubahan sirkulasi
b) Penurunan mobilitas
Mayor
a) Subjektif :-
b) Objektif :
Kriteria Minor :
a) Subjektif :-
b) Objektif :
(1) Nyeri
(2) Perdarahan
(3) Kemerahan
(4) Hematoma
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik berlangsung
respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan
dengan kesehatan. Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada kasus diare
b) Diare
c) Hipovolemi
e) Defisit nutrisi
f) Risiko syok
g) Ansietas
OLEH :
ANDI
NPM : 21149011035
2. Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama : An.C masuk Puskesmas Cambai pada tanggal 4
Januari 2022 dengan keluhan BAB 3 x sehari
encer, mual, muntah 1x/hr
b. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
An. C merupakan anak pertama dan selama
1. Prenatal
hamil ibu klien melakukan pemeriksaan rutin
ke bidan kurang lebih 6 × (kali).
golongan darahnya.
lama
Problem menyusui
Ibu megatakan tidak ada masalah saat
menyusui .
(a) Genogram
Ayah Ibu
1 Thn
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meningal
: Hubungan Pernikahan
: Hubungan saudara
…… : Serumah
: Pasien
e. Riwayat sosial
An. C diasuh oleh kedua orang tuanya dan
1. Yang mengasuh
tinggal dirumah yang sama.
rumah
Hubungan dalam keluarga baik
2. Hubungan dengan anggota keluarga
3. Kebutuhan Dasar
a. Makanan yang disukai/tidak disukai :
Selera : Makan anak baik
Alat makan yang dipakai : Sendok
Pola makan/jam : Baik/3 jam
b. Pola tidur
Kebiasaan sebelum tidur : Minum susu
Tidur siang : 2-3 jam
Mandi : Baik
c. Aktivitas bermain : Baik
d. Eliminasi :
j. Hasil laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Wbc 5,6 103/UL 5700-18000 sel/m
HgB 10,2 9/dl 11-13 g/dl
Hct 29,1 % 40-50%
MCV 79,3 FI 73-101fl
MCH 27,8 Pg 23-31 pg
RBC 3,6 106/UL 4,1 - 5,5 juta / mcl
k. Hasil rontgen :
l. Data tambahan :
5. Pengkajian fisik
Data klinis : TB: 60 cm BB (aktual/perkiraan): 10 ̌̌̌̌kg, kesadaran : CM Apatis
◻ somonolen sopor soporocoma coma, GCS.... M : ......V : .... E.........,
Suhu 370C, nadi 138x/min . kuat lemah teratur tidak teratur, tekanan
darah : lengan kanan ..... mmHg, lengan kiri.... mmHg, duduk....mmHg,
tidur.....mmHg.
a. Kesan Umum
Tampak sakit : ringan sedang berat tidak sakit pucat
sesak kejang lain-lain ..........................................................................
b. Kulit
Warna : pucat sianosis kelabu kuning lain-lain …….................
Suhu : hangat dingin, turgor : buruk, lesi petechie lain-lain
..........................................................................................................................
c. Kepala
Bentuk : normal hematoma luka
Rambut : warna hitam, lain-lain ...........................................................
d. Mata
Mata : jernih mengalir kemerahan lain-lain ....cekung.............
Visus : 6/6 6/60 6/300 6/tak terhingga anopsia
Pupil : isokor unisokor miosis midriasis, reaksi terhadap
cahaya : ka positif negatif, kiri : positif negatif ptosis
exopthalmus glaukoma katarak, conjunctiva : merah jambu
anemis sklera putih ikterik, lain-lain ................................................
e. Telinga
simetris lain-lain …. peradangan gemrebeg keluar cairan/darah
rinne test webber test schwabach tes pendengaran : berkurang
lain-lain ........................................................................................................
f. Hidung
simetris lain-lain …..concha : membesar tidak septum nasi
sentral pilek epistaksis lain-lain ........................................................
g. Mulut
Bibir : pucat sianosis labio/palatoschizis stomatitis
Gusi : plak putih lesi lain-lain ...............................................................
Gigi : garies lain-lain ................................................................................
h. Tenggorok
Tonsil / pharinx : meradang dan lain-lain .................................................
i. Leher
Simetris Nodul desakan Vena trakea disentral struma JVP ..
lain ................................................................................................................
j. Dada
Bentuk : simetris barrel chest funnel chest pigeone chest
kifoskoliosis torakik flail chest benjolan lain-lain .............................
Paru-paru :
Inspeksi : stridor RR : ....30. x/min, irama pernapasan : takipnea
hiperventilasi cheyne stoke biots dyspnea retraksi intercostal/ supra :
sternal d’effort inspirasi/ekspirasi orthopnoe
Palpasi NT ekspansi pernapasan taktil fremitus Perkusi :
sonor redup pekak timpani
Auskultasi : irama teratur suara napas vesicular brokho-vesikular
bronkhial trakeal vokal resonans bronchophony pectoniloquy
egophony, suara tambahan rales halus/ sedang/ kasar ronchi kering/
basah pleural friction rub.
Jantung :
Infeksi : ictus cordis melebar lain-lain .....................................................
Palpasi : perabaan ictus cordias : melebar lain-lain ............................
HR........x/min, thrill
Perkusi : Redup pekak, batas jantung ....................................................
Auskultasi : irama teratur tidak, SI : normal abnormal......., S II :
normal abnormal......, murmur grade 1 2 3 4 5 6 gallops, lain-lain
..............................................................................................................
k. Abdomen
Bentuk simetris tidak defence muskuler kembung acties H/L
teraba ............................................................................................................
...
Peristaltik : ada ....... x/min tidak ada borborygmi BT strie
spider nevi lain-lain ......................................................................................
l. Genitalia dan anus
Penis : fimosis hipospadia discharge ................................................
Scrotum dan testis hernia hidrokel orkitis peidedemitis varikokel
lain-lain ........................................................................................................
Vagina sekret, warna........., lain-lain ........................................................
Anus pelebaran vena ani prolap recti fissura fistula atresia ani
lain-lain ............................................................................................................
m. Ekstremitas
Superior interior
Warna / /
Edema -/- -/-
Luka -/- -/-
Tremor -/- -/-
Clubing -/- -/-
Sensibilitas -/- -/-
Spastik -/- -/-
Flacids -/- -/-
Parese -/- -/-
ROM / /
Lain-lain / /
ANALISA DATA
Nama
Masalah dan
No Data Senjang Etiologi
Keperawatan Paraf
Perawat
1 DS: Virus, Diare
Ibu klien mengatakan Parasit,Bakteri,
anaknya BAB sejak 5 Mikroorganisme
hari yang lalu.
Ibu klien mengatakan
anaknya BAB encer 3 Infeksi pada sel
sehari.
Diare
2 DS: Diare Kerusakan integritas kulit
Ibu Klien mengatakan
anaknya BAB sejak 5
hari yang lalu. Frekuensi BAB
Ibu klien mengatakan meningkat
anaknya BAB encer ±
3 x / sehari.
Ibu mengatakan Hilangnya cairan dan
anaknya lemas. elektrolit berlebihan
DO:
Nampak BAB encer 3
x / sehari. Gangguan Keseimbangan
Mukosa bibir kering cairan dan elektrolit
Turgor kulit kering.
Klien tampak lemah
dan lemas. Dehidrasi
Tana-tanda vital
a. Nadi : 138x/menit
Risiko kekurangan
b. Pernapasan
volume cairan
: 30x/menit
c. Suhu : 37 C
3. DS : Diare Kekurangan volume cairan
1. Ibu mengatakan anak C
mengalami sesak nafas
2. Ibu mengatakan anaknya Mual, muntah
tidak nafsu makan
3. Ibu mengatakan mual
DO : Nafsu makan menurun
1. Pasien lemah
2. kesadaran
composmentis Kekurangan volume
(E4V5M6) cairan
3. warna kulit kemerahan
DAFTAR MASALAH
Nama Pasien : An. C Diagnosa Medis : Diare
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 210855
No. Kamar Bed : Hari/tanggal : 05-01-22
1. Diare
2. Kerusakan Integritas Kulit
3. Kekurangan Volume Cairan
PRIORITAS MASALAH
Nama Pasien : An. C Diagnosa Medis : Diare
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 210855
No. Kamar Bed : Hari/tanggal : 05-01-55
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. C Diagnosa Medis : Diare
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Medis Record : 210855
No. Kamar Bed :
Hari/tanggal : 05-01-22
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama
Diagnosa
No Jam Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) dan TT
Keperawatan
perawat
1 Diare 10.00 Setelah dilakukan NIC :
berhubungan tindakan keperawatan 1. Diarhae Menagement
dengan proses 3x24 jam diharapkan 2. Evaluasi efek samping
infeksi, inflamasi Diare pada klien teratasi. pengobatan terhadap
di usus gastrointestinal
DS: NOC : 3. Ajarkan pasien untuk
Ibu klien 1. Bowel elimination menggunakan obat anti
mengatakan 2. Electrolyte and acid diare
anaknya BAB base balance 4. Evaluasi intake
sejak 5 hari yang makanan yang masuk
lalu. Kriteria hasil : 5. Identifikasi faktor
Ibu klien 1. Fases berbentuk, BAB penyebab dari diare
mengatakan 2. Menjaga daerah 6. Monitor tanda dan
anaknya BAB sekitar rectal dari gejala diare
encer 3 sehari. iritasi 7. Observasi turgor kulit
3. Tidak mengalami secara rutin
DO: diare 8. Ukur diare/keluaran
Nampak BAB 4. Menjelaskan BAB
encer 3 x penyebab diare dan 9. Hubungi dokter jika ada
/sehari rasional tindakan kenaikan bising usus
Peristaltik usus 5. Mempertahankan 10. Monitor persiapan
24 x/ menit turgor kulit makanan yang aman
Anak tampak
lemah dan
lemas
2 Kerusakan 11.00 Setelah dilakukan NIC :
integritas kulit tindakan keperawatan 1. Pressure management
berhubungan 3x24 jam diharapkan 2. Anjurkan klien untuk
dengan klien tidak terjadi infeksi menggunakan pakaian
ekskresi/BAB NOC : yang longgar
sering 1. Issue Integrity : Skin 3. Jaga kebersihan kulit
DS: and mucous agar tetap bersih dan
Ibu Klien membranes kering
mengatakan 2. Hemodyalis akses 4. Monitor kulit akan
anaknya BAB adanya kemerahan
sejak 5 hari Kriteria Hasil : 5. Oleskan lotion atau
yang lalu. 1. Integritas kulit yang minyak/baby oil pada
Ibu klien baik bisa di daerah yang kemerahan
mengatakan pertahankan (sensasi, 6. Monitor status nutrisi
anaknya BAB elastisitas, temperatur, pasien
encer ± 3 x / hidrasi, pigmentasi). 7. Memandikan pasien
sehari. 2. Tidak ada luka/lesi dengan air hangat
Ibu mengatakan pada kulit
anaknya lemas. 3. Perfusi jaringan baik
DO: 4. Menunjukan
Nampak BAB pemahaman dalam
encer 3 x / proses perbaikan kulit
sehari. dan mencegah
Mukosa bibir terjadinya cedera
kering berulang
Turgor kulit 5. Mampu melindungi
kering. kulit dan
Klien tampak mempertahankan
lemah dan
lemas.
Tana-tanda vital
a. Nadi :
138x/menit
b. Pernapasan
: 30x/menit
c. Suhu : 37 C
3 Kekurangan 12.00 Setelah dilakukan 1. Kaji tanda – tanda
volume cairan tindakan keperawatan vital pasien
berhubungan selama 3x24 jam 2. Kaji tanda – tanda
dengan kehilangan diharapkan kekurangan dehidrasi
cairan aktif volume cairan teratasi 3. Kaji intake dan output
DS : dengan kriteria hasil : cairan
1. Ibu mengatakan anak 1. Tidak ada tanda-tanda 4. Anjurkan keluarga
C mengalami sesak dehidrasi untuk memberikan
nafas
2. Ibu mengatakan
2. Elastis turgor baik, minum sedikit tapi
anaknya tidak nafsu membrane mukosa sering.
makan lembab 5. Kolaborasi dengan tim
3. Ibu mengatakan mual 3. BAB normal medis dalam
DO : 4. TTV dalam batas pemberian obat
1. Pasien lemah normal
2. kesadaran
composmentis
(E4V5M6)
3. warna kulit kemerahan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. C Diagnosa Medis : Diare
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Medis Record : 210855
No. Kamar Bed :
Hari/tanggal : 05-01-22
Nama
Nomor Tindakan
No Jam Respon dan TT
Diagnosa Keperawatan
Perawat
1 Dx. 1 10.00 1. Menganjurkan kepada 1. Ibu klien mengatakan
ibu klien untuk anaknya bab encer ± 3x
memberikan obat anti Sehari
diare pada klien 2. Ibu klien mengatakan
masih adanya kemerahan
pada daerah anus
2. Penatalaksanaan 3. Fases berbentuk, BAB
pemberian medikasi obat sehari sekali tiga kali
4. Klien belum bisa minum
3. Mengopservasi turgor obat
kulit 5. Belum mampu
mempertahankan turgor
kulit
4. Memonitoring kulit akan 6. Keluarga belum mampu
adanya kemerahan mempertahankan
kelembaban kulit pada
klien
7. Tampak kemerahan pada
bagian anus
8. Pemberian L. Bio
1tab/oral , Zink 1tab/oral
2 Dx. 2 11.00 1. Mengopservasi turgor 1. Ibu klien mengatakan
kulit masih adanya kemerahan
pada daerah anus
2. Anjurkan pada ibu klien 2. Belum mampu
untuk mengganti pakaian mempertahankan turgor
yang longgar pada klien kulit
3. Keluarga belum mampu
3. Memonitoring kulit akan mempertahankan
adanya kemerahan kelembaban kulit pada
klien
4. Tampak kemerahan pada
4. Mengoleskan lotion atau bagian anus
baby oil pada daerah
anus
3 Dx.3 12.00 1. Kaji tanda – tanda vital 1. Ibu mengatakan anaknya
pasien banyak minum air putih
2. Kaji tanda – tanda dehidrasi 2. Pemberian L. Bio
3. Kaji intake dan output
1tab/oral , Zink 1tab/oral
cairan
4. Anjurkan keluarga untuk
3. Pasien nampak lemah
memberikan minum sedikit 4. Ttv
tapi sering. TB : 60 cm
5. Kolaborasi dengan tim BB : 10 kg
medis dalam pemberian S : 37 c
obat N : 138x/m
RR : 37x/m
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. C Diagnosa Medis : Diare
Jenis Kelamin : Perempuan No. Medis Record : 210855
No.Kamar Bed : Hari/Tanggal :05-01-22
Dx. Keperawatan Tanggal & Jam Evaluasi Paraf
Diare berhubungan 05-01-22 S:
dengan proses infeksi, 1. Ibu klien mengatakan
inflamasi di usus anaknya bab encer ± 3x
Sehari
2. Ibu klien mengatakan masih
adanya kemerahan pada
daerah anus
O:
1. Fases berbentuk, BAB
sehari sekali tiga kali
2. Klien belum bisa minum
obat
3. Belum mampu
mempertahankan turgor
kulit
4. Keluarga belum mampu
mempertahankan
kelembaban kulit pada klien
5. Tampak kemerahan pada
bagian anus
6. Pemberian L. Bio
1tab/oral , Zink 1tab/oral
P : Intervensi dilamjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
Kekurangan volume 05-01-22 S:
cairan berhubungan 1. Ibu mengatakan anaknya
dengan kehilangan banyak minum air putih
cairan aktif
O:
1. Pemberian L. Bio
1tab/oral, Zink 1tab/oral
2. Pasien nampak lemah
3. Ttv
TB : 60 cm
BB : 10 kg
S : 37 c
N : 138x/m
RR : 37x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan