Anda di halaman 1dari 16

Kliping Bencana Alam Banjir Terbaru Lengkap

by aris winarno · November 16, 2013

Kliping biasanya merupakan tugas yang diberkan kepada siswa-siswi sekolah untuk mengumpulkan
informasi termasuk gambar dan data berkenaan dengan sesuatu hal. Kali ini kami mencoba membantu
dengan memberikan artikel kliping bencana alam banjir disertai dengan gambar dan berita terbaru
yang lengkap.

Sebentar lagi kita akan memasuki musim hujan tentunya segala hal untuk menghindari bencana alam
pada musim hujan sebaiknya dipersiapkan mulai dari membersihkan selokan, saluran air dan
menyediakan rumah pompa untuk memindahkan air dari tempat yang tergenang air.

Banjir merupakan bencana alam yang sering melanda tanah air terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta dan Surabaya. Tentunya kita semua ingin terbebas dari banjir, untuk itu dengan kliping
bencana banjir ini diharapkan generasi muda mengerti penyebab banjir dan dampaknya sehingga dapat
menghindari hal-hal penyebab banjir dimasa depan.

Perlu diketahui bahwa banjir bukanlah tsunami, karena tsunami merupakan luapan gelombang air laut
yang menerjang kawasan pantai akibat gempa.

Dibawah ini adalah penyebab banjir yang sebaiknya diketahui:

Penyebab Bencana Alam Banjir


- Habisnya vegetasi di hulu akibat penebangan hutan secara liat merupakan penyebab utama banjir.
Sebagai contoh adalah banjir kiriman dari Bogor yang setiap tahun melanda Jakarta akibat sungai yang
meluap. Jika di bagian hulu masih banyak terdapat pepohonan maka air hujan akan tertahan oleh
pohon sebelum masuk ke sungai.

- Tersumbatnya saluran air baik itu selokan, gorong-gorong dan sungai oleh sampah juga merupakan
penyebab banjir yang utama. Untuk itu hendaknya warga masyarakat menghindari membuang sampah
ke saluran air. Selain itu pendangkalan sungai juga bisa menjadi penyebab banjir.

- Curah hujan yang tinggi bisa juga memicu terjadinya banjir, seperti baru-baru ini adanya topan
Haiyan yang melanda Filipina yang membawa air hujan dengan intensitas tinggi.

Gambar Kliping Banjir

Untuk melengkapi artikel kliping banjir ini, berikut beberapa gambar dasyatnya banjir yang melanda
berbagai kota.

Kliping Banjir
Kliping Bencana Banjir

Kliping Bencana Alam Banjir

Seperti terlihat pada gambar diatas banjir sangat merugikan baik secara ekonomi maupun dampak
yang lain seperti timbulnya berbagai penyakit dimasyarakat.

Mudah-mudahan dengan kliping bencana alam banjir ini bisa membantu adik-adik dalam mengerjakan
tugas kliping secara menghindari penyebab banjir.

Home » Tugas Sekolah » Kliping Bencana Alam:Banjir, Tsunami, Tanah Longsor dan Gunung Meletus

Kliping Bencana Alam:Banjir, Tsunami, Tanah


Longsor dan Gunung Meletus
Advertisement

Kliping bencana alam berupa banjir, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus dibawah ini untuk
membantu adik-adik yang masih duduk dibantu sekolah. Tugas kliping merupakan PR yang umum
diberikan kepada siswa-siswi SD sampai SLTA. Pada jaman saya dulu ketika internet belum
berkembang seperti sekarang, tugas kliping bencana alam hanya menggunakan koran atau majalah.
Biasanya, potongan gambar dan berita dari koran atau majalah ditempel di kertas manila lalu ditulis
nama kelompoknya dan juga dikasih tali pengait untuk digantung didinding kelas. Kalau sekarang
tugas kliping bencana alam menggunakan komputer, biasanya data-datanya dari internet lalu di print
dan ditempel.

Baiklah tanpa panjang lebar lagi dibawah ini adalah kliping bencana alam yang terjadi di Indonesia
dan dunia.
1. Tsunami di Samudera Hindia

Diawali dengan gempa 9.1 skala richter yang mengguncang Sumatra selama 8 menit kemudian diikuti
tsunami yang menewaskan 230.000 jiwa di 14 negara.

2. Gunung Meletus

Peristiwa gunung meletus yang terjadi di Tangkuban Perahu terjadi pada tahun 2013 letusan yang
disertai semburan abu vulkanik sejauh 200 ratus meter ke udara ini sempat membuat petugas dan
warga, terutama pedagang yang berada di lokasi sekitar Kawah Ratu panik.

3. Banjir

Bencana banjir tiap tahun melanda Jakarta, termasuk tahun 2013 dimana hampir seluruh pelosok DKI
Jakarta terendam banjir.

Demikianlah beberapa kliping bencana alam yang terjadi di Indonesia tahun 2013 mudah-mudahan
bisa membantu tugas adik-adik semua.

Topik yang dicari:


bencana alam di indonesia,kliping bencana alam,bencana alam,bencana alam banjir,bencana alam di
indonesia tahun 2013,bencana alam tsunami,kliping bencana alam di indonesia,kliping tentang bencana
alam,berita bencana alam,bencana alam gunung meletus
Tsunami di Aceh , 26 Desember 2004

Bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh merupakan salah satu bencana alamdahsyat di Indonesia
bahkan di dunia untuk kurun waktu 40 tahun terahir. Menurut PBB,sebanyak 229.826 korban gempa
dan tsunami hilang dan 186.983 lainnya tewas. TsunamiSamudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami
terburuk 10 tahun terakhir. Gempa berkekuatan9.3 SR (menurut Pacific Tsunami Warning Center) ini
telah meluluh lantahkan aceh bagianutara, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia,
Thailand, Pantai Timur India, SriLanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Bencana ini merupakan
kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara
dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia sebanyak 126 ribu jiwa melayang akibat bencana
tersebut, dan lebih dari30 ribu lainya dinyatakan hilang. Wilayah yang paling parah terkena dampak
bencana gempa bumi dan tsunami adalah meulaboh dan Banda aceh. Hampir 50 % bangunan di
wilayahtersebut hancur tekena dampak gempa bumi yang diikuti oleh gelombang tsunami
yangketinggiannya mencapai 9 meter.

Erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta

Gunung merapi merupakan salah satu gunung teraktif di dunia yang memiliki siklus puncak erupsi
setiap dua hinga lima tahun . Dalam kurun waktu 10 tahun terahir, tercatat 2letusan besar yang terjadi.
Letusan besar pertama terjadi pada tahun 2006, tepatnya pada Juni2006 dan yang kedua yaitu erupsi
yang terjadi pada 5 November 2010.Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat dini hari 5
November 2010merupakan erupsi terbesar sejak tahun 1872. Luncuran awan panas mencapai yang 15
kmmerupakan luncuran awan panas terpanjang sejak 1872 silam yang mencapai 11- 12 km.Letusan
pada 5 November menewaskan lebih dari 200 korban. Wilayah yang terkenadampak dari letusan
gunung merapi merupakan wilayah yang berjarak sekitar 16 sampai 18kilometer dari puncak Merapi.
Letusan itu bahkan menghempaskan kubah Merapi yang baruterbentuk.Jika dibandingkan dengan
letusan yang terjadi pada tahun 2006, letusan gunungMerapi pada november 2010 ini mengeluarkan
energi yang jauh lebih besar. Jika sebelumnyaguguran lava hanya menjangkau 3- 4 km dari puncak,
pada tahun 2010 jarak guguran lavamencapai lebih dari 10 km. Tanda tanda terjadinya erupsi pun juga
terdapat perbedaan, jika pada tahun 2006 terdapat kubah lava yang terbentuk terlebih dahulu sehingga
ketika kubahlava tersebut tidak stabil dan kemudian gugur, saat itulah terjadi awan panas. Akan
tetapi pada erupsi tahun 2010 hal tersebut tidak terjadi, justru yang terjadi adalah erupsi yang berupa
letusan( eksplosif) sehingga resikonya lebih besar. Selain hal- hal yang telahdisebutkan sebelumnya,
jika ditilik dari jumlah korban erupsi merapi pada tahun 2010 jauh lebuh banyak yaitu mencapai 275
korban ( menurut BNPB) yang mencakup warga DIY dan jawa Tengah. Sedangkan erupsi pada tahun
2006 menelan 2 korban jiwa.
Gempa bumi Sumatera Barat , 30 september 2009.

Gempa bumi terjadi dengan kekuatan 7,6Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul
17:16:10WIBtanggal30 September 2009.[3]
Gempaini terjadi di lepas pantaiSumatera,sekitar 50 km barat lautKota Padang. [3]
Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten
Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota
Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok,dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak
PB, setidaknya 6.234 orangtewasakibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera
Barat ,korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang,korban hilang 1 orang.
Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumahrusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
Menurut catatan ahli gempa wilayahSumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang
pada awal abadke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.Akibat yang di timbulkan oleh gempa
bumi ini adalah putusnya jaringantelekomunikasi, serta terjadinya kebakaran di sejumlah titik
disamping korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Banjir Wasior . 4 Oktober 2010

Banjir bandang yang terjadi tepatnya di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat inidisebabkan karena
kerusakan yang terjadi di hutan wasior sehingga ketika hujan secara terusmenerus mengguyur kota
tersebut mengakibatkan terjadinya luapan pada sungai batang Salai.Walhi memperkirakan sekitar 30 –
40% hutan di kawasan tersebut mengalami alih fungsisehingga memicu terjadinya luapan pada sungai-
sungai akibat tidak terserapnya dengan baik air hujan ke dalam tanah. Aktivitas penebangan pohon
sejak tahun 1990- an dinilai menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang berakibat pada terjadinya
banjir bandang.Banjir yang terjadi menyebabkan banyak infrastruktur di Wasior hancur
termasuk lapangan udara di Wasior, sementara kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah
sakit, jembatan dan juga beberapa gereja.Kerusakan yang terjadi disebabkan banjir yang
terjadimembawa serta batu-batuan besar, batang-batang pohon, lumpur.

Bencana banjir bandangyang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus
dan aktifitasmasyarakat lumpuh.Banjir bandang juga menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang
masih dinyatakanhilang Sementara sebagian besar korban luka-luka dibawa keManokwaridan Nabire.
Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat
pengungsian. Akibat banjir yang terjadi yang merusak rumah warga dan infrastruktur banyak warga
yang selamat memutuskan mengungsi ke Manokwari dengan menggunakankapal laut.

Badai
Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu.[1]
Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat.[2] Badai bergerak
di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam.[2] Badai bukan angin ribut
biasa.[3] Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan
menerbangkan atap bangunan dengan mudah.[3] Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah
sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang.[4] Terdapat berbagai macam badai, seperti badai
hujan, badai guntur, dan badai salju.[5] Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang
dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.
[1]

Penyebab Terjadinya Badai


Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut.[6] Perubahan di dalam energi atmosfer
mengakibatkan petir dan badai.[7] Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi
suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis.[6] Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara
sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. [6] Hal ini bisa
terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain.[6] Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di
Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.[6]

Tanah longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena
pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu.

Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama
kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-
faktor lainnya yang turut berpengaruh:

 erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut
yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
 lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
 gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah
pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
 gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
 getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
 berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

Tornado

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan
cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.
Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat
jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang
membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m
dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan
angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di
permukaan dengan lebih dari 100 km.[1][2][3]
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di
Amerika Serikat.[4] Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur
Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan
Australia, dan Selandia Baru.[5]
Tornado multi-pusaran
Tornado multi-pusaran adalah suatu jenis tornado dimana dua atau lebih kolom udara yang
menggumpal berputar mengelilingi pusat. Struktur multi-pusaran dapat terjadi di hampir setiap
sirkulasi, namum sangat sering teramati dalam tornado dahsyat.
Satelit tornado
Satelit tornado adalah suatu istilah untuk tornado lemah yang terbentuk dekat tornado besar kuat yang
terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit tornado muncul dari "orbit" tornado besar (sebagai
namanya), yang memperlihatkan wujud pusaran yang multi-pusaran. Namun, satelit tornado
merupakan corong yang berbeda, dan lebih kecil dibandingkan corong utama.[3]

Puting Beliung
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat oleh National Weather Service Amerika
Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting
beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
 Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik
yang sama dengan setan debu dan landspout.[18] Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus
congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis. [18] Angin ini memiliki angin yang secara relatif
lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan. [18] Angin ini sangat sering terjadi di
Florida Keys.[19]
 Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan".
Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat
yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi
jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini
dianggap jauh lebih membahayakan.

Kebakaran liar

Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang
terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya.
Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan
besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api
Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim

Penyebab
Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:

 Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
 Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan
api di perkemahan.
 Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
 Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan
pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut
kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:

1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan pada 1997
menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer (sumber
majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia pada
tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau
rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu
daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat
musim kemarau.
4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat
sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang
mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan
puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker
paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak.
Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara
lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut
asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada
keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan
perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu
berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di
musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering
terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
9. Musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.

Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu
wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang
panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan
(evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan
sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak
ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap
bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula
menyebabkan kerusakan yang signifikan.[1][2]
PBB memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang akibat
kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim. [3]
Akibat yang dapat ditimbulkan oleh kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana
yang terjadi di wilayah Tanduk Afrika dan Sahel.

Jul

18

Kliping Bencana Alam Gempa Bumi


Gempa Bumi hebat berskala 6 ritcher guncang Banten dan
Jakarta selama kurang lebih sekitar 20 detik

Gempa berkekuatan 6,0 Skala Richter terjadi di Pandeglang, Provinsi Banten, pada Minggu, pukul 02.26 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika gempa berpusat di
95 kilometer barat daya Pandeglang pada kedalaman 10 kilometer. Getaran gempa juga dirasakan oleh
masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.
Gempa Cilegon itu terasa hingga Jakarta bahkan Sukabumi. “Saya merasakan gempa cukup kencang dan
membuat panik saya,” kata Reni S warga Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Informasi BMKG gempa
yang terjadi pada 02.26 WIB berpusat di 7.17 lintang selatan-105.13 bujur timur di kedalaman 10 Km tidak
berpotensi tsunami.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, belum menerima adanya laporan
pada peristiwa gempa tersebut namun pihaknya bersiaga mengantisipasi adanya gempa susulan yang
menyebabkan kerusakan.
Belum ada laporan kerusakan dari pihak manapun baik dari satuan pelaksana penanggulangan becana daerah
di setiap kecamatan dan warga,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten
Sukabumi, Irwan Fajar.
Gempa bumi berkekuatan 6.0 SR sempat mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya pada Minggu
(15/4/2012) pukul 2.26 WIB.
Gempa yang berpusat di 95 km Barat Daya Pandeglang, Banten ini dirasakan di beberapa kota lain, seperti
Jakarta dan Depok. Bahkan, beberapa pengguna Twitter yang berada di Bogor melaporkan merasakan gempa
yang berpusat di sekitar Selat Sunda tersebut. Di Jakarta, guncangannya terasa cukup kuat selama kurang lebih
20 detik.
Menurut laporan Tribun News, kepanikan sempat terjadi di kantor Kompas TV di Palmerah, Jakarta. Sejumlah
karyawannya berhamburan keluar ketika gempa terjadi. Seperti dilansir BMKG, titik pusat gempa ini berjarak
216 km dari kota Jakarta.
ARTIKEL TENTANG BENCANA ALAM

http://adf.ly/ILjxmhttp://adf.ly/ILjxmPeristiwa/kejadian/fenomena alamiah yang disebabkan oleh


proses geologi dan mengakibatkan terjadinya kerusakan alam, kerugian harta benda serta jatuhnya
korban jiwa. Bencana Alam Geologi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, yaitu : Gempa
Bumi (Earthquake) , Tsunami (Tsunamis) , Letusan Gunungapi (Volcanic Eruptions) , dan Gerakan
Tanah (Mass Movement) .
Gempabumi (Earthquake) adalah getaran/goncangan/gerakan bergelombang yang dirasakan di
permukaan bumi yang terjadi akibat perubahan mendadak lapisan kulit bumi karena pengaruh aktivitas
tenaga asal dalam (endogen). Getaran tersebut dapat direkam oleh pencatat gempabumi (Seismograf).

JENIS GEMPABUMI
• Gempabumi Tektonik, gempa yang terjadi karena adanya dislokasi/pergeseran lapisan kulit bumi
akibat aktivitas tektonik berupa tenaga tarikan dan tekanan.
• Gempabumi Vulkanik, gempa yang terjadi akibat aktivitas gunungapi.
• Gempabumi Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua, tambang bawah tanah,
amblesan, dsb.

Indonesia merupakan salah satu wilayah /negara yang mempunyai intensitas kegempaan paling aktif di dunia,
yang disebabkan karena letaknya di pertemuan tiga lempeng tektonik yang aktif. Hampir 80% daerah di
Indonesia terletak di wilayah sebaran gempabumi. Wilayah ini berpenduduk padat dan sedang berkembang
pesat. Resiko atau korban akibat gempabumi tidak hanya jiwa manusia saja, tetapi juga harta benda, sarana
dan prasarana yang ada di wilayah dimana gempa tersebut terjadi. http://adf.ly/ILjxm

Gempabumi mempunyai karakter khusus umumnya terjadi tanpa peringatan dan terjadi secara cepat dalam
waktu menit atau detik. Karakter khusus lainnya dari gempabumi dicirikan oleh 3 fase yakni gempabumi awal
(fore shock), gempabumi utama (main shock) dan gempabumi susulan (after shock).

Gambar Peta Awan Bencana Geologi


TSUNAMI

Tsunami yang biasa disebut sebagai gelombang pasang, adalah suatu fenomena gelombang laut yang
tinggi/besar dan berkekuatan, yang terjadi akibat adanya gangguan mendadak pada permukaan dasar laut
yang secara vertikal mempengaruhi volume kolom air.
Mekanisme terjadinya tsunami :
1. Terjadi gempabumi tektonik akibat peristiwa tumbukan lempeng.
2. Terjadi pengurangan volume air sehingga air laut menyusut sesaat.
3. Terbentuklah gelombang laut yang semakin kuat ke arah pantai.
4. Terjadilah gelombang tsunami yang tingginya sesuai perbedaan elevasi.
5. Tsunami akan terpecah dan tertahan oleh tanggul pepohonan.

Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami :

1. Permukaan air laut dalam keadaan normal, tiba-tiba terasa ada goncangan tanah.

2. Air laut surut secara tiba-tiba menjorok jauh ke tengah laut. Segera lari menjauh dari pantai cari tempat
yang tinggi.

3. Berlindung di perbukitan atau daerah yang tinggi.

4. Tunggu hingga gelombang laut normal kembali, lakukan tindakan penyelamatan.

GUNUNGAPI

Gunungapi adalah bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat keluarnya magma
dan atau gas ke permukaan bumi. Di seluruh wilayah Indonesia terdapat 129 gunungapi aktif (+ 13 % dari
gunungapi aktif dunia). Semua gunungapi tersebut berada pada jalur tektonik yang memanjang mulai dari
Sumatera bagian utara menerus ke arah selatan melalui Jawa, Nusatenggara, sampai Laut Banda (sesuai
dengan penyusupan Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini dikenal sebagai jalur
Mediteran. Kelompok gunungapi lainnya terdapat di Sulawesi Utara dan Maluku (penyusupan Lempeng Pasifik
ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini disebut jalur Lingkar Pasifik (“Circum Pacific”).

Letusan gunungapi adalah suatu peristiwa alam yang terjadi akibat pembebasan energi yang terakumulasi di
dalam sebuah gunungapi. Apabila magmanya bersifat basa (cair), maka letusannya hanya berupa leleran lava.
Tetapi bila magmanya bersifat asam (kental), letusannya dapat berupa semburan bom, lapili, abu dan awan
panas.
SIFAT LETUSAN GUNUNGAPI :

 Letusan Efusif / Lelehan (Effusive eruption)


 Letusan Eksplosif / Ledakan (Explosive eruption)
 Letusan Campuran (Explosive-effusive eruption)

1. Efusif/Leleran/Lelehan (Effusions)

Letusan yang bersifat leleran/lelehan lava melalui retakan yg terdapat pada tubuh gunungapi, karena
magmanya encer dan tekanannya lemah.

2. Eksplosif/Ledakan (Explosions)

Letusan yang bersifat ledakan dengan menyemburkan material volkanik berupa bahan padat, cair dan gas,
karena magmanya kental dan tekanannya tinggi.

3. Campuran (Explosions-Effusions)

Letusan yang bersifat perselingan antara efusif dan eksplosif, sehingga membentuk gunungapi strato yang
terdiri atas perlapisan lava dan bahan-bahan lepas (piroklastik).

BAHAN MUNTAHAN GUNUNGAPI :

 Bom vulkanis, gumpalan batuan sebesar bongkah


 Slag/Terak vulkanis, gumpalan batuan sebesar kerakal dengan bentuk tidak teratur
 Lapili, batu-batu kecil sebesar kerikil
 Pasir vulkanis, bahan letusan sebesar pasir
 Abu vulkanis, bahan letusan sebesar debu/abu
 Batuapung, bahan letusan yang ringan dan berongga
BAHAYA GUNUNGAPI :

(BAHAYA LANGSUNG)

 Aliran lava, suhu 800 – 1200°C


 Awan panas, suhu 600°C, kecepatan 200 km/jam
 Jatuhan piroklastik : bom, lapili, pasir, debu, abu/gas
 Lahar letusan (gunung berdanau kawah)
 Gas beracun : CO, CO2, HCN, H2S, SO2, dll

(BAHAYA TIDAK LANGSUNG)

 Lahar hujan
 Banjir bandang
 Aliran lumpur
 Longsoran vulkanik

GERAKAN TANAH

Gerakan tanah (Mass Movement) adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, tanah,
bahan rombakan atau material campuran, yang bergerak ke bawah sebagai longsoran, runtuhan, aliran, atau
rayapan. Gerakan tanah dipengaruhi oleh curah hujan, kelembaban tanah, kestabilan lereng & kurangnya
vegetasi.

Peristiwa ini terjadi karena hilangnya keseimbangan pada lereng akibat hujan terus menerus, terjadinya
gempabumi, pengaruh gravitasi bumi, dll.
JENIS GERAKAN TANAH

1.Longsoran Translasi (Translation Landslides)

Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau bergelombang landai.
Longsoran jenis ini paling sering terjadi di Indonesia.

2. Longsoran Rotasi (Rotation Landslides)

Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Longsoran jenis ini juga paling
sering terjadi di Indonesia.

3. Pergerakan Blok (Block Movements)

Bergeraknya blok batuan pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi
blok batu.

4. Runtuhan Batu (Rock Falls)

Runtuhnya sejumlah besar batuan atau material lain dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng
yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai.

5. Rayapan Tanah (Land Creeping)

Longsornya tanah berbutir kasar dan halus secara lambat dan hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu
yang cukup lama, bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah menjadi miring.

6. Aliran Bahan Rombakan (Debris Flows)

Bergeraknya massa tanah akibat dorongan aliran air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng,
volume dan tekanan air, serta jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu
mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran
sungai di sekitar gunungapi. Longsoran ini paling banyak menelan korban jiwa manusia.

UPAYA MITIGASI BENCANA ALAM GERAKANTANAH :

 Memberi informasi kepada masyarakat luas tentang pengenalan kerentanan gerakan tanah dan
pengolahan lahan yang tidak menimbulkan bencana gerakantanah.
 Membuat dan memanfaatkan Peta Zona Gerakantanah.
 Melakukan penelitian kestabilan lereng dalam pembangunan tata ruang suatu daerah.
 Melakukan penataan tata lahan dan pemukiman yang berada pada lokasi rentan gerakan tanah.
 Mengendalikan penggarapan lahan pada daerah perbukitan dan pegunungan.

Anda mungkin juga menyukai