Anda di halaman 1dari 6

Pendidikan Pancasila

Pancasila Sebagai Nilai


Kehidupan
Terbantuknya BPUPKI
Pada masa penjajahan tentara jepang Dai Nippon / Jepang.
Tanggal 7 September 1944 perdana menteri jepang
mengumumkan ke seluruh dunia tentang pemberian kemerdekaan
kepada rakyat Indonesia. Pada waktu itu bersamaan Jepang
sedang terdesak sekutu yang menyerang Papua Nugini, Kep.
Marshal, Salamon, Ambon, Manado, Makasar, juga Surabaya. Pada
tanggal 1 Maret 1945 Kumakichi Harada (Panglima tentara jepang)
mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai / BPUPKI
(Badan Penyelidik Usah-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Anggota BPUPKI terdiri atas 67 orang, temasuk 7 orang jepang dan
4 orang Cina dan Arab. Diketuai K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
dibantu dua ketua muda yaitu 1. Ketua muda I (orang jepang) dan
ketua muda II R. Pandji Suroso

Sidang BPUPKI
Tujuan terbentuknya BPUPKI adalah untuk menyelidiki kesiapan
bangsa indonesia dalam menyongsong kemerdekaan dan
membentuk pemerintahan sendiri. Anggota BPUPKI dilantik
tanggal 28 Mei 1945.
Sidang pertama BPUPKI diadakan tanggal 28 Mei - 1 Juni 1945
membahas mengenai dasar-dasar negera sebgaai landasan.
Tanggal 29 Mei 1945 sidang perumusan dasar-dasar negara. Tiga
tokoh yang mengemukakan pendapat yaitu M. Yamin, Supomo,
dan Ir. Soekarno.
Supomo
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyak
Muhammad Yamin
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Ir. Soekarno
1. kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme
2. Peri kemanusiaan (Internasionalisme)
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Kelima dasar tersebut Soekarno sebut Pancasila, Panca = lima, Sila
= dasar.

Perbedaan Pandangan Gol Islam dan Paham Kebangsaan

Golongan Islam Paham kebangsaan

menghendaki agar islam sebagai dasar menghendaki paham kebangsaan


negara sebagai inti dasar negara

Akibat dari perbedaan pendapat, dibentuklah panitia kecil BPUPKI, yang


dikenal dengan panitia sembilan.
Anggota panitia sembilan yaitu:
1. Ki Bagus Hadikusuma
2. Kyai Haji Wakhid Hasyim
3. Muhammad Yamin
4. Ahmad Subarjo
5. Abdul Kahar Muzakir
6. Abikusno Cokrosuyoso
7. Moh. Hatta
8. H. Agus Salim
9. Ir. Soekarno (sebagai ketua)
Lahirnya Piagam Jakarta

Sidang kedua BPUPKI tanggal 10 Juli 1945, Soekarno melaporkan


hasil dari rapat panitia sembilan terkait rumusan pancasila yang
dikenal dengan Piagam Jakarta (Djakarta Charter)
Rumusannya berbunyi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at islam bagi
para pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keputusan tersebut merupakan jalan tengah untuk mengatasi
perbedaan pandangan antar golongan.

Pengesahan Pancasila

Setelah berkumandang kemerdekaan, terdapat penolakan dari


tokoh Indonesai timur terkait bunyi "Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syari'at islam bagi para pemeluk-pemeluknya." Moh.
Hatta mengambil langkah cepat dengan melaksakan rapat dengan
BPUPKI untuk mengganti bunyi sila pertama pada piagam jakarta
menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan
Lambang Pancasila, Makna dan Bunyi
"Lambang Negara"
Lambang negara Indonesia adalah Burung Garuda Pancasia (Burung Garuda).
Lambang burung garuda menggambarkan kebesaran dan kekuatan
Kepala burung menoleh ke sebelah kanan, melambangan
kebaikan
Pada sayap, leher, dan ekor, memiliki sejumlah bulu
dengan makna :
Sepasang sayap memiliki bulu berjumlah 17 yang
bermakna tanggal kemerdekaan
Ekor memiliki buru berjumlah 8 yang bermakna bulan
kemerdekaan yaitu bulan Agustus
Pangkal ekor memiliki bulu berumlah 19 yang bermakna
tahun kemerdekaan
Leher memiliki bulu berjumlah 45 yang bermakna tahun
kemerdekaan

Ada beberapa warna pada lambang negara Garuda Pancasila


Warna Putih : memiliki arti Kesucian dan Kemurnian
Warna Merah : memiliki arti Keberanian
Warna Hijau : memiliki arti Kesuburan dan Kemakmuran
Warna Kuning : memiliki arti Kebesaran, Kemegahan dan Keluhuran
Wana Hitam : memiliki arti Keabadian
Lambang pada perisai dan kelima gambar didalamnya memiliki makna sebagai berikut:
"Ketuhanan Yang Maha Esa" "Kerakyatan yang dipimpin
Maknanya sebagai cahaya oleh hikmat kebijaksanaan
bagi kehiudpan. dalam permusyawaratan
"Kemanusiaan yang adil dan perwakilan" Maknanya
beradab" Maknanya manusia banteng memiliki simbul hewan
saling membutuhkan satu yang kuat sering berkelompok.
sama lain. "Keadilan sosial bagi seluruh
"Persatuan Indonesia" rakyat Indonesia" Maknanya
Maknanya bangsa Indonesia Negara bersungguh sungguh
menjadi tempat untuk mensejahterakan rakyat
berteduh seluruh masyarakat. tanpa membeda bedakan.
Contoh dari sila sila pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya
Saling menghormati antar umat beragama
Tidak memaksakan agam dan kepercayaan kepada orang lain
Bergaul dan berteman tanpa membeda bedakan

Kemanusiaan yang adil dan beradab


Menghormati hak orang lain
Bertindak Adil
Selalu bersikap sopan santun
saling menghargai pendapat

Persatuan Indonesia
Bangga akan karya bangsa
Menghargai pendapat
Menggunakan Bahasa Indonesia

Keadilan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan
Menerima kritik
Menguatkan musyawarah
Mendahulukan kepentingan orang banyak

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan dasarnya (pendidikan, ilmu
pengetahuan, seni budaya dan teknologi)
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan
diperlakukan sama di depan hukum.
Pendidikan Pancasila
Pancasila Sebagai Nilai
Kehidupan

Nilai nilai kebersamaan dalam perumusan pancasila


Nilai kebersamaan yang terdapat dalam perumusan pancasila yaitu sebagai beriku;
Para pejuang berbesar hati untuk menerima peribahan sila pertama dari "Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syari'at islam bagi pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang
Maha Esa"
Menerima hasil dari keputusan bersama hasil sidang panitia sembilan dan tidak
memaksakan kehendak dari pendapat pribadi
Nilai-nilai yang menonjol yaitu nilai kebersamaan atau nilai persatuan dan kesatuan, lebih
mengutakan kepentingan bersama daripada pribadi / golongan.

Makna nilai juang dalam proses perumusan pancasila


Nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila yang dapat kita teladani antara lain:
Semangat persatuan dan kesatuan
Membela dan memperjuangkan hak asasi manusia
Semangat kekeluargaan, kebersamaan dan cinta tanah air
Mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi.

Nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila sebagai dasar


negara
Nilai yang terdapat pada perumusan pancasila adalah nilai kebersamaan dimana disetiap
kepetusan diambil dari hasil musyawarah mufakat yang diterima dan dijalankan dengan
ikhlas dan tanggung jawab.
Nilai-nilai juang dan kebersamaan dari para tokoh bangsa yang dapat kita teladani antara
lain:
1. Semua nilai yang terdapat pada setiap sila Pancasila
2. Semua nilai yang terdapat pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
3. Semua nilai yang terdapat pada Undang Undang Dasar yaitu
Ketakwaan
Jiwa semangat dan merdeka
Nasionalisme dan Patriotisme
Pantang mundur
Persatuan dan kesatuan
Berani dan rela berkorban
Disiplin tinggi
Ulet dan tabah

Meneladani nilai-nilai juang para pendiri bangsa dalam kehidupan sehari


hari
Sikap yang perlu diteladani dari para tokoh pejuang kemerdekaan
Ir Soekarno
Tidak memaksakan kehendak dalam menyelesaikan masalah dan selalu mengutamakan
musyawarah untuk mufakat
Mr Supomo
Sikap rela berkorban
Semangat kebersamaan
Bersikap ikhlas
Bersikap gigih

Anda mungkin juga menyukai