Anda di halaman 1dari 184

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIK DAN

LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP


KINERJA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SERANG

SKRIPSI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :
NAMA : ELSAVIRGINIA PUTRI
NPM : 17010087

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BANTEN
2021
Jl. Letnan Jidun No. 7c, Lontarbaru, Kec. Serang,
Kota Serang, Banten
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Elsa virginia Putri, NPM. 17010087

menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi dengan judul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Karismatik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang” adalah hasil tulisan

saya sendiri.

2. Karya tulis ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik sarjana, baik di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten,

maupun di perguruan tinggi lain.

3. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing dan tim penguji.

4. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas sebagai

acuan dalam naskah dengan disebutkan nama penulis dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

5. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau

simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis

lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak
terdapat bagian atau keseluruhan bagian yang saya salain itu, atau yang saya

ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

6. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di

atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik

skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian

terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang

lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan gelar dan ijazah yang saya peroleh

dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten.

Serang,.........................2021
Yang membuat pernyataan

Elsa virginia Putri


NPM. 17010087
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Disusun oleh Mahasiswa :


Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik dan
Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang
Penyusun : Elsa virginia Putri
NPM : 17010087
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Pembimbing Utama : Fathurrohman, SE., MM
Pendamping : Erik Herlambang, ST., MM

Disetujui Oleh :

Pembimbing Utama Pendamping

(Fathurrohman, SE., MM) (Erik Herlambang, ST., MM)

Mengetahui :

(A.Hidayat, S. Pd, SE., M.Si.) (Saeful Fachri, S.Pd., M.E.Sy.)


Wakil Ketua I STIE Banten Ketua Program Studi
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI

TELAH DISELENGGARAKAN

Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Serang,...........................2021

Tim Penguji :

Penguji I Penguji II

(..........................................) (............................................)

Mengetahui :

(H. Anis Fuad Salam, SE., MM) (Saeful Fachri, S.Pd., M.E.Sy.)
Ketua STIE Banten Ketua Program Studi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridho-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Pengaruh

Gaya Kepemimpinan Karismatik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap

Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang”

Penulis menyadari atas segala keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki untuk melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena

itu penulis mohon bantuan kritik dan saran yang membangun, guna perbaikan

bagi penulis dimasa yang akan datang.

Skripsi ini tentunya tidak akan terselesaikan tepat pada waktunya tanpa

adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth:

1. Bapak H.E.R. Taufik, Ph.D. Selaku Ketua Yayasan Pusat Pengembangan

Pendidikan Banten.

2. Bapak H. Anis Fuad Salam, SE., MM. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Banten.

3. Bapak A. Hidayat, S.Pd., SE., M.Si. Selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten.

4. Bapak Abdurrohman, SE., MM. Selaku Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan

Kepegawaian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten.

i
5. Bapak Fathurrohman, SE., MM Selaku pembimbing materi yang telah banyak

membantu dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

Bapak Erik Herlambang, ST., MM

6. Selaku pembimbing teknis yang telah banyak membantu dan mengarahkan

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Saeful Fachri, S.Pd., M.E.Sy. Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banten.

8. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang beserta

jajarannya dan segenap pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam

mendapatkan bahan penelitian.

9. Seluruh keluarga tercinta terutama orang tua yang telah membantu do’a dan

menyemangati hingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis.

Akhirnya segala usaha telah penulis lakukan, semoga yang telah

diikhtiarkan menjadi suatu pengalaman yang baik dan mendapatkan hasil yang

baik pula, hanya kepada Allah SWT kita memohon dan semoga karya tulis ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

Serang,.........................2021

Penulis

Elsa virginia Putri

ii
ABSTRAK

Elsa virginia Putri, NPM. 17010087 “Pengaruh Gaya Kepemimpinan


Karismatik dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang”. Dibawah
bimbingan Bapak Fathurrohman, SE., MM. selaku pembimbing materi dan
Bapak Erik Herlambang, ST., MM selaku pembimbing teknis.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aya kepemimpinan
karismatik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang. Metode dan pendekatan
penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif, dengan
teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Teknik pengambilan sampel
menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 69 responden.
Hasil analisis deskriptif menujukkan bahwa gaya kepemimpinan karismatik,
lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai tergolong baik, dimana dari ketiga
variabel tersebut berada pada rentang skala penilaian 3,40 – 4,19. Hasil dari
regresi linear berganda didapatkan nilai koefisien regresi variabel gaya
kepemimpinan karismatik sebesar 0,173 dan nilai koefisien regresi variabel
lingkungan kerja non fisik sebesar 0,621 yang kedua variabel independen
mempunyai hubungan yang searah atau positif dengan kinerja pegawai.
Sedangkan nilai analisis korelasi berganda (R) sebesar 0,797 yang berarti bahwa
besarnya korelasi antara variabel gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan
kerja non fisik terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Serang adalah kuat dan untuk nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar
0,636 dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan
karismatik dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sebesar 63,6%.
Serta pengujian hipotesis berdasarkan hasil uji t untuk variabel gaya
kepemimpinan karismatik diperoleh nilai thitung > ttabel (2,954 > 1,996), untuk
variabel lingkungan kerja non fisik diperoleh nilai thitung > ttabel (9,701 > 1,996).
Serta berdasarkan hasil uji F didapatkan nilai Fhitung > Ftabel (57,657 > 3,14).
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
karismatik dan lingkungan kerja non fisik baik secara parsial maupun simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Karismatik, Lingkungan Kerja Non Fisik,


Kinerja Pegawai.

iii
ABSTRACT

Elsa virginia Putri, NPM. 17010087 “The Influence of Charismatic


Leadership Style and Non-Physical Work Environment on the Performance of
Serang City Population and Civil Registration Service Employees”. Under the
guidance of Mr. Fathurrohman, SE., MM as material supervisor and Mr. Erik
Herlambang, ST., MM. as technical advisor.
This study was conducted to determine whether charismatic leadership style
and non-physical work environment affect the performance of the Serang City
Population and Civil Registration Service employees. The research method and
approach used descriptive methods and quantitative approaches, with data
collection techniques through questionnaires. The sampling technique used
saturated sampling with a total sample of 69 respondents.
The results of the descriptive analysis show that the charismatic leadership
style, non-physical work environment and employee performance are classified as
good, which of the three variables are in the range of a rating scale of 3,40 –
4,19. The results of multiple linear regression obtained the regression coefficient
value of the charismatic leadership style variable of 0,173 and the regression
coefficient value of the non-physical work environment variable of 0,621, both
independent variables have a unidirectional or positive relationship with
employee performance. While the value of multiple correlation analysis (R) is
0,797, which means that the magnitude of the correlation between the charismatic
leadership style variable and non-physical work environment on the performance
of the Serang City Population and Civil Registration Service employees is strong
and for the coefficient of determination (R 2) of 0,636 it can be concluded that The
magnitude of the influence of charismatic leadership style and non-physical work
environment on employee performance at the Office of Population and Civil
Registration of Serang City is 63,6%.
As well as hypothesis testing based on the results of the t test for the
charismatic leadership style variable, the value of tcount > ttable (2,954 > 1,996),
for the non-physical work environment variable, the value of tcount > ttable
(9,701 > 1,996). And based on the results of the F test, the value of Fcount >
Ftable (57.657 > 3.14). The conclusion of this study shows that the charismatic
leadership style and non-physical work environment either partially or
simultaneously have a positive and significant effect on the performance of the
Serang City Population and Civil Registration Office.

Keywords: Charismatic Leadership Style, Non-Physical Work Environment,


Employee Performance.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
ABSTRAK.........................................................................................................iii
ABSTRACT........................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN ATAU LAMBANG.................................................xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah...............................................................1
1.2. Identifikasi dan Batasan Masalah.................................................6
1.2.1. Identifikasi Masalah...........................................................6
1.2.2. Batasan Masalah................................................................7
1.3. Rumusan Masalah.........................................................................7
1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian.....................................................8
1.5. Manfaat Penelitian........................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS.........................................................................................10
2.1. Tinjauan Pustaka...........................................................................10
2.1.1. Gaya Kepemimpinan Karismatik.......................................10
2.1.1.1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Karismatik.......10
2.1.1.2. Faktor yang Mempengaruhi dan Dampak
Dari Gaya Kepemimpinan Karismatik.................11
2.1.1.3. Perilaku dan Ciri Dari Pemimpin Karismatik. 12
2.1.1.4. Indikator Gaya Kepemimpinan Karismatik.........14
2.1.2. Lingkungan Kerja Non Fisik.............................................16
2.1.2.1. Pengertian Lingkungan Kerja Non Fisik.............16
2.1.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan
Kerja Non Fisik....................................................16
2.1.2.3. Macam-macam Lingkungan Kerja Non Fisik. 18
2.1.2.4. Indikator Lingkungan Kerja Non Fisik................20
2.1.3. Kinerja Pegawai.................................................................21
2.1.3.1. Pengertian Kinerja Pegawai.................................21
2.1.3.2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai 22
2.1.3.3. Tujuan Kinerja Pegawai.......................................24
2.1.3.4. Indikator Kinerja Pegawai...................................26

v
2.1.4. Hubungan Antar Variabel..................................................28
2.1.4.1 Hubungan Gaya Kepemimpinan Karismatik
Terhadap Kinerja Pegawai....................................28
2.1.4.2 Hubungan Lingkungan Kerja Non Fisik
Terhadap Kinerja Pegawai....................................29
2.1.4.3 Hubungan Gaya Kepemimpinan Karismatik
dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap
Kinerja Pegawai....................................................30
2.1.5. Penelitian Terdahulu..........................................................31
2.2. Kerangka Pemikiran.....................................................................32
2.3. Hipotesis Penelitian......................................................................35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................36


3.1. Metode dan Pendekatan Penelitian...............................................36
3.1.1. Metode Penelitian..............................................................36
3.1.2. Pendekatan Penelitian........................................................37
3.2. Operasional Variabel Penelitian...................................................38
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................41
3.3.1. Populasi Penelitian.............................................................41
3.3.2. Sampel Penelitian..............................................................42
3.4. Metode Pengumpulan Data...........................................................43
3.5. Metode Analisis Data....................................................................44
3.5.1. Uji Coba Instrumen............................................................44
3.5.1.1. Uji Validitas Data................................................44
3.5.1.2. Uji Reliabilitas Data.............................................45
3.5.2. Analisis Deskriptif.............................................................46
3.5.3. Uji Asumsi Klasik..............................................................50
3.5.3.1. Uji Normalitas......................................................50
3.5.3.2. Uji Multikolinearitas............................................52
3.5.3.3. Uji Heteroskedastisitas........................................53
3.5.3.4. Uji Autokorelasi...................................................55
3.5.4. Analisis Regresi Linear Berganda.....................................56
3.5.5. Uji Korelasi........................................................................56
3.5.6. Koefisien Determinasi (R2)................................................59
3.5.7. Uji Hipotesis......................................................................60
3.5.7.1. Uji t-Test..............................................................60
3.5.7.2. Uji F-Test.............................................................63
3.6. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................65
3.6.1. Tempat Penelitian..............................................................65
3.6.1.1. Profil Instansi.......................................................65
3.6.1.2. Visi dan Misi Instansi..........................................66
3.6.1.3. Struktur Organisasi Instansi.................................67
3.6.2. Waktu Penelitian................................................................73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................75


4.1. Hasil Analisis................................................................................75

vi
4.1.1. Uji Coba Instrumen............................................................75
4.1.1.1. Uji Validitas Data................................................75
4.1.1.2. Uji Reliabilitas.....................................................80
4.1.2. Deskriptif Data...................................................................82
4.1.2.1. Deskriptif Data Responden..................................82
4.1.2.2. Hasil Tanggapan Responden Terhadap
Gaya Kepemimpinan Karismatik.........................85
4.1.2.3. Hasil Tanggapan Responden Terhadap
Lingkungan Kerja Non Fisik...............................93
4.1.2.4. Hasil Tanggapan Responden Terhadap
Kinerja Pegawai...................................................100
4.1.3. Analisis Deskriptif.............................................................105
4.1.4. Pengujian Asumsi Klasik...................................................110
4.1.4.1. Uji Normalitas......................................................110
4.1.4.2. Uji Multikolinearitas............................................113
4.1.4.3. Uji Heteroskedastisitas........................................114
4.1.4.4. Uji Autokorelasi...................................................117
4.1.5. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik
dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja
Pegawai..............................................................................118
4.1.5.1. Analisis Regresi Linear Berganda.......................118
4.1.5.2. Analisis Korelasi Berganda.................................120
4.1.5.3. Analisis Determinasi (R2)....................................122
4.1.5.4. Analisis Uji t-Test................................................123
4.1.5.5. Analisis Uji F-Test...............................................126
4.2. Pembahasan..................................................................................129

BAB V PENUTUP.............................................................................................134
5.1. Kesimpulan...................................................................................134
5.2. Saran.............................................................................................135

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................137
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT IZIN PENELITIAN
SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN
LEMBAR BIMBINGAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Pencapaian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kota Serang Tahun 2020.........................................................5
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu...............................................................31
Tabel 3.1. Operasional Variabel Penelitian.......................................................40
Tabel 3.2. Data Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Serang Berdasarkan Unit Kerja........................................................42
Tabel 3.3. Skala Likert......................................................................................47
Tabel 3.4. Skala Penilaian Gaya Kepemimpinan Karismatik...........................48
Tabel 3.5. Skala Penilaian Lingkungan Kerja Non Fisik..................................49
Tabel 3.6. Skala Penilaian Kinerja Pegawai.....................................................50
Tabel 3.7. Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi.....................55
Tabel 3.8. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien
Korelasi............................................................................................58
Tabel 3.9. Jadwal Penelitian..............................................................................74
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Variabel X1........................................................75
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel X2........................................................77
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Y.........................................................78
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Seluruh Variabel...............................................79
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1.................................................... 80
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2....................................................80
Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y.....................................................81
Tabel 4.8. Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Variabel............................................81
Tabel 4.9. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................................82
Tabel 4.10. Data Responden Berdasarkan Usia..................................................83
Tabel 4.11. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.........................84
Tabel 4.12. Data Responden Berdasarkan Masa Kerja.......................................85
Tabel 4.13. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.1................................................86
Tabel 4.14. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.2................................................87
Tabel 4.15. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.3................................................87
Tabel 4.16. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.4................................................88
Tabel 4.17. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.5................................................89
Tabel 4.18. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.6................................................89
Tabel 4.19. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.7................................................90
Tabel 4.20. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.8................................................91
Tabel 4.21. Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.9................................................91
Tabel 4.22. Hasil Rata-rata Kuesioner Variabel Gaya Kepemimpinan
Karismatik (X1)................................................................................92
Tabel 4.23. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.1................................................93
Tabel 4.24. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.2................................................94
Tabel 4.25. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.3................................................95
Tabel 4.26. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.4................................................95
Tabel 4.27. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.5................................................96

viii
Tabel 4.28. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.6................................................97
Tabel 4.29. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.7................................................98
Tabel 4.30. Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.8................................................98
Tabel 4.31. Hasil Rata-rata Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja Non
Fisik (X2)..........................................................................................99
Tabel 4.32. Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.1.................................................100
Tabel 4.33. Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.2.................................................101
Tabel 4.34. Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.3.................................................102
Tabel 4.35. Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.4.................................................102
Tabel 4.36. Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.5.................................................103
Tabel 4.37. Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.6.................................................104
Tabel 4.38. Hasil Rata-rata Kuesioner Variabel Kinerja Pegawai (X2)..............105
Tabel 4.39. Skala Interval Penilaian...................................................................106
Tabel 4.40. Hasil Analisis Deskriptif Variabel X1..............................................106
Tabel 4.41. Hasil Analisis Deskriptif Variabel X2..............................................108
Tabel 4.42. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Y...............................................109
Tabel 4.43. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov.......................................................113
Tabel 4.44. Hasil Uji Multikolinearitas..............................................................114
Tabel 4.45. Hasil Uji Glejser..............................................................................115
Tabel 4.46. Hasil Uji Autokorelasi.....................................................................117
Tabel 4.47. Hasil Regresi Linear Berganda........................................................118
Tabel 4.48. Hasil Analisis Korelasi Variabel X1 Terhadap Variabel Y..............120
Tabel 4.49. Hasil Analisis Korelasi Variabel X2 Terhadap Variabel Y..............121
Tabel 4.50. Hasil Analisis Korelasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel
Y.......................................................................................................121
Tabel 4.51. Hasil Analisis Determinasi (R2).......................................................122
Tabel 4.52. Hasil Uji t.........................................................................................124
Tabel 4.53. Hasil Uji F........................................................................................127

ix
DAFTAR

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian............................................................... 34


Gambar 3.1. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X1 Terhadap Variabel Y 62
Gambar 3.2. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X2 Terhadap Variabel Y 63
Gambar 3.3. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y ............................................................................... 65
Gambar 3.4. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Serang .................................................................... 67
Gambar 4.1. Grafik Histogram..................................................................... 111
Gambar 4.2. Grafik Normal P-P Plot ........................................................... 112
Gambar 4.3. Grafik Scatterplot .................................................................... 116
Gambar 4.4. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X1 Terhadap Variabel Y 125
Gambar 4.5. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X2 Terhadap Variabel Y 126
Gambar 4.6. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X1 dan X2 Terhadap
Variabel Y ............................................................................... 128

x
DAFTAR

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data Penelitian
Lampiran 4 Hasil Tabel r
Lampiran 5 Hasil Tabel Durbin Watson
Lampiran 6 Hasil Tabel t
Lampiran 7 Hasil Tabel F

x
DAFTAR SINGKATAN ATAU

a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
dk : Derajat Kebebasan
e : Standard error of estimates
n : Jumlah Data
R : Koefisien Korelasi
R2 : Koefisien Determinasi
X1 : Gaya Kepemimpinan Karismatik
X2 : Lingkungan Kerja Non Fisik
Y : Kinerja Pegawai

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Efektivitas suatu organisasi dapat dicapai dengan tepat dan diharapkan dapat

bersaing dengan organisasi lain. Kelangsungan suatu organisasi bergantung pada

sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia yang baik akan

mempengaruhi perkembangan organisasi. Sumber daya manusia merupakan salah

satu faktor penting yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi.

Dalam organisasi bawahan, jika pemimpin tidak memiliki kemampuan

kepemimpinan pekerjaan selalu bergantung pada pemimpin, dan tugas-tugas yang

sangat kompleks tidak dapat diselesaikan dengan benar. Setiap pemimpin

membantu menyelesaikan tugas yang menjadi beban kerja masing-masing unit.

Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung makna perilaku sebagai

pemimpin yang berkaitan dengan kemampuan kepemimpinan. Perwujudan ini

biasanya membentuk pola atau bentuk tertentu.

Dalam suatu organisasi, kepemimpinan dapat diartikan sebagai hubungan

kerja yang saling menguntungkan yang dibangun antara atasan dan bawahan

untuk mencapai tujuan bersama. Gaya kepemimpinan yang baik merupakan gaya

kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kepada bawahan. Pegawai dapat

menganggap pemimpin mereka sebagai pemimpin yang efektif berdasarkan

kepuasan yang diperoleh dari pengalaman kerja yang kaya.

1
2

Jika pemimpin dapat memberikan motivasi yang tepat, dan pemimpin

memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh pegawai dan

mendukung terciptanya suasana kerja yang baik, maka kinerja pegawai akan

semakin baik. Dengan cara ini, setiap pegawai akan dengan senang hati

menjalankan tugasnya tanpa paksaan dan memberikan hasil yang maksimal.

Sebaliknya, gaya kepemimpinan yang tidak efektif tidak akan memberikan

arahan yang baik kepada bawahan, sehingga sebagian besar pegawai akan

memaksakan diri untuk melakukannya, namun hasilnya tidak memuaskan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa menurut Togar Naibaho, SE.M.Si (2020) gaya

kepemimpinan yang benar akan meningkatkan kinerja pegawai, dan variabel

kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai pada PT. PLN (persero) Pembangkit dan Penyalur

(Kitlur) Sumbagut.

Peran pemimpin sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi yang

dibutuhkan termasuk penyelenggaraan pemerintahan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang, khususnya dalam meningkatkan kinerja pegawai

berprestasi, maka perlu berbagai cara yang dilakukan oleh pemimpin organisasi

pemerintah. Artinya, menggunakan gaya kepemimpinan.yang tepat.

Organisasi yang baik dimulai dari hal-hal yang baik di sekitar, dan

organisasi dalam pemerintahan pasti akan terpengaruh oleh lingkungan kerja.

Lingkungan kerja pegawai dalam organisasi sangat penting untuk mendukung

kinerja akhir. Lingkungan kerja yang kurang baik akan membuat pegawai merasa

stres, sulit berkonsentrasi dan menurunkan produktivitas, serta lingkungan kerja


3

yang nyaman akan membuat pegawai bekerja dengan baik sehingga hasil kerjanya

memuaskan. Menurut hasil penelitian oleh Andy Praditya (2019) dengan judul

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Motivasi terhadap

Kinerja Pegawai (Studi pada pegawai bagian kolektor PT. Cakrawala Citramega

Multifinance Cabang Semarang) bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai PT. Cakrawala Citramega Multifinance

Cabang Semarang.

Lingkungan kerja berada disekitar aspek fisik dan non fisik dari berbagai

situasi dan kondisi disekitar pekerjaan. Faktor lain yang berkontribusi terhadap

penurunan kinerja pegawai antara lain kondisi lingkungan kerja, lingkungan kerja

yang segar dan nyaman yang memenuhi standar permintaan yang layak, yang

akan membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan nyaman.

Lingkungan non fisik yang meliputi sikap ramah dan saling menghargai

ketika pegawai berbeda pendapat, hal ini merupakan syarat wajib untuk terus

menumbuhkan kualitas berfikir pegawai, yang pada akhirnya dapat terus

menumbuhkan kinerja pegawai yang baik. Menurut hasil penelitian oleh Falen K.

Bawintil (2019) bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Provinsi Sulawesi Utara.

Berdasarkan hasil observasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang ditemukan adanya permasalahan dalam gaya kepemimpinan,

misalnya pemimpin sering berganti, sehingga pegawai harus menyesuaikan diri


4

dengan pemimpin baru karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan masa

lalu, yang berujung pada rendahnya kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil observasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang, ditemukan adanya permasalahan mengenai lingkungan kerja non

fisik, seperti: hubungan antar pegawai satu dengan yang lainnya selalu memiliki

pemahaman yang berbeda, saling bertentangan, dan memiliki daya saing kerja

dalam melakukan banyak hal. Organisasi tentunya membutuhkan pegawai yang

berkualitas untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga perlu memperhatikan

banyak hal yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

Kinerja pegawai memegang peranan yang sangat penting dalam kinerja

perusahaan, oleh karena itu perlu dilakukan manajemen kinerja untuk memastikan

dan menjaga pengendalian yang benar atas kinerja pegawai perusahaan secara

keseluruhan. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor untuk

meningkatkan kinerja suatu organisasi, perusahaan dikatakan maju jika

mempunyai sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik. Hasil kutipan

dari penelitian oleh Uzlifatul Mufidah (2019), bahwa pengaruh kepemimpinan

dan lingkungan kerja non fisik secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai di PT. Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari Jombang.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang merupakan

organisasi publik yang bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat di

lingkungan pemerintahan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang memiliki kewenangan sebagai

berikut: layanan kependudukan, layanan pencatatan sipil, pendataan


5

kependudukan, tampilan database kependudukan, dan penyusunan profil

kependudukan. Disinilah peran pegawai diharapkan dapat berperan dalam

mewujudkan permasalahan yang ada pada masyarakat.

Tabel 1.1
Data Pencapaian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Serang Tahun 2020
Target
No Program/Kegiatan Indikator
Pencapaian
1 Indeks Kepuasan Pelayanan
88%
Kesekretariatan
Presentase Sarana Dan
Prasarana Kantor Dalam 87%
Program Pelayanan Dan Kondisi Baik
Peningkatan Kapasitas Tingkat Ketersediaan
Dokumen Pengelolaan 100%
barang Milik Daerah
Tingkat Kehadiran Aparatur 100%
2 Tingkat Ketersediaan
Dokumen Pengelolaan Dan 100%
Pelaporan Keuangan
Program Pengelolaan Dan
Tingkat Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Penyampaian Dokumen
100%
Pengelolaan Dan Pelaporan
Keuangan
3 Program Peningkatan Tingkat ketersediaan
Perencanaan, Dokumen Perencanaan,
Pengendalian Dan 100%
Pengendalian Dan
Pelaporan Capaian Pelaporan Capaian Kinerja
Kinerja
Tingkat Ketepatan Waktu
Penyampaian Dokumen
Perencanaan, Pengendalian 100%
Dan Pelaporan Capaian
Kinerja
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

Berdasarkan hasil evaluasi data kinerja Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang menunjukkan indeks pelayanan kesekretariatan dan

permasalahan infrastruktur perkantoran belum mencapai target 100%. Hal ini

disebabkan oleh kurangnya gaya kepemimpinan yang benar, dan masih adanya
6

beberapa pegawai yang kurang bersahabat dengan indeks pelayanan

kesekretariatan, yang berdampak pada pencapaian tujuan pelayanan. Apabila

sarana dan prasarana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

tidak memenuhi target, maka pentingnya sarana dan prasarana yang tepat di

lingkungan kerja akan memaksimalkan kinerja pegawai.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dan mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik dan

Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang”.

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:

1. Akibat kualitas pelayanan yang buruk, masyarakat memiliki keluhan dan

ketidakpuasan.

2. Masih kurangnya perhatian dari pimpinan kepada pegawai khususnya dalam

bidang peningkatan kemampuan kerja.

3. Pemimpin sering berganti, sehingga pegawai harus menyesuaikan diri dengan

pemimpin baru karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan masa lalu,

yang berujung pada rendahnya kinerja pegawai.

4. Pegawai yang menunda kerja dan datang terlambat kerja.


7

5. Dilingkungan kerja, masih terjadi perselisihan dan persaingan antar pegawai

di tempat kerja.

6. Para pegawai dan sesamanya selalu memiliki pemahaman yang berbeda di

lingkungan kerja.

1.2.2 Batasan Masalah

Walaupun secara teoritis banyak faktor yang mempengaruhi kinerja

pegawai, karena adanya keterbatasan dari peneliti ditinjau dari aspek waktu,

tenaga, biaya, dan kemampuan. Maka penelitian ini hanya pada dua faktor penting

yang diteliti dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang?

2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai

pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang?


8

3. Apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja

non fisik secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Pada dasarnya, penelitian yang dilakukan bermaksud dapat memberikan

masukan bagi instansi yang terkait dalam mencapai peningkatan kinerja pegawai

serta diharapkan dengan efektifnya gaya kepemimpinan karismatik yang

diterapkan dan lingkungan kerja non fisik yang baik, kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang dapat ditingkatkan sehingga

dapat mempengaruhi pencapaian tujuan instansi yang telah direncanakan.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Serang.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai

pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.


9

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan

sebagai berikut:

1. Bagi penulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

perkembangan ilmu pengetahuan peneliti sendiri dalam menganalisa dan

meneliti tentang masalah gaya kepemimpinan karismatik, lingkungan kerja

non fisik dan kinerja pegawai.

2. Bagi instansi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

memberikan sumbangan pemikiran dan saran sekaligus sebagai bahan analisa

bagi instansi yang terkait tentang masalah gaya kepemimpinan karismatik,

lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai.

3. Bagi lembaga (STIE Banten). Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi

akademisi untuk khasanah kepustakaan. Serta penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan bahan pembanding maupun studi lanjutan bagi mahasiswa yang

ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah gaya

kepemimpinan karismatik, lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Gaya Kepemimpinan Karismatik

2.1.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan Karismatik

Menurut Kartono (2016:289) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan

karismatik yaitu pengakuan oleh pengikut atas kualitas seorang pemimpin

karismatik yang ditentukan melalui perilaku, keahlian, dan serta aspek situasi.

Selain itu, menurut Mas’ud (2014:321) gaya kepemimpinan karismatik adalah

dimana para bawahan membuat sebuah atribut kepahlawan atau keahlian seorang

pemimpin dalam kepemimpinan yang luar biasa dan dapat diamati melalui

perilaku-perilaku tertentu.

Sedangkan menurut Matteson (2016:254) gaya kepemimpinan karismatik

yaitu seorang pemimpin yang sangat antusias, memiliki kepercayaan diri yang

sangat luar biasa, dan apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut dapat

memberikan pengaruh pada orang-orang untuk bertindak. Serta menurut Sudita

(2016:208) gaya kepemimpinan karismatik adalah kemampuan dan kekuatan yang

diberikan Tuhan kepada seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau

bekerja sama dan mengelola segala sesuatu yang Tuhan sudah berikan.

10
1

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi dan Dampak Dari Gaya Kepemimpinan

Karismatik

Menurut Samsudin (2016:260) bagaimana seorang pemimpin karismatik

dalam mempengaruhi bawahannya dalam menyelesaikan sebuah misi, telah

banyak dibahas. Beberapa hal proses mempengaruhi dalam kepemimpinan

karismatik terhadap bawahannya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi pribadi. Suatu proses mempengaruhi yang dapat terjadi bagi

sejumlah pengikut pemimpin karismatik. Adanya identifikasi pribadi yang

kuat, maka para pengikut atau bawahan akan mengikuti perintah atau patuh,

meniru tindakan pemimpin, dan memberikan upaya yang lebih untuk

menyenangkan pemimpin.

2. Identifikasi sosial. Adanya identifikasi sosial yang tinggi, orang-orang akan

merasa bangga menjadi bagian dari sebuah organisasi atau tim dan

menganggap keikutsertaan tersebut sebagai bukti identitas sosial.

3. Internalisasi. Pengikut memandang peran kerja mereka sebagai suatu hal yang

tidak dapat dipisahkan dari konsep diri dan nilai diri, sehingga mereka

menjalankan peran tersebut sebagai bagian dari sifat dan takdir penting

mereka.

4. Kapasitas diri (self-efficacy). Seseorang yakin bahwa dirinya kompeten dan

dapat meraih tujuan tugas yang sulit. Orang yang memiliki kapasitas diri

(self-efficacy) akan memberikan seluruh kemampuannya dan lebih giat dalam

mengatasi suatu masalah demi mencapai suatu tujuan tugas.


1

Sedangkan menurut Sunyoto (2017:78) pemimpin karismatik memiliki

dampak atau pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada bawahannya di mana para

pengikit merasa keyakinan pemimpin benar, mereka bersedia mematuhi perintah

pemimpin, mereka merasa kasih sayang pada pemimpin, secara emosional mereka

terikat dengan misi perusahan, dan mereka memiliki sasaran kinerja yang tinggi

dan mereka merasa yakin dapat berkontribusi pada keberhasilan misi.

2.1.1.3 Perilaku dan Ciri dari Pemimpin Karismatik

Menurut Sutikno (2016:75) pemimpin karismatik memiliki beberapa

perilaku-perilaku didalam kepemimpinannya yaitu sebagai berikut:

1. Karisma akan diatribusikan kepada para pemimpin yang membela sebuah visi

yang sangat tidak sesuai dengan status quo, namun masih tetap berada dalam

ruang gerak yang dapat diterima oleh para pengikut.

2. Karisma akan diatribusikan kepada para pemimpin yang bertindak secara

tidak konvensional untuk mencapai visi tersebut.

3. Para pemimpin akan tampak karismatik bila mereka membuat pengorbanan-

pengorbanan bagi diri sendiri, mengambil risiko pribadi dan mendatangkan

biaya tinggi untuk mencapai visi yang mereka dukung.

4. Para pemimpin yang tampak percaya diri dengan usulan-usulannya akan

dipandang lebih karismatik daripada pimpinan yang tampak ragu-ragu.

5. Para pengikut akan mengatribusikan karisma kepada para pemimpin yang

menggunakan personal power dan permintaan persuasif untuk memperoleh


1

komitmen, dari pada para pemimpin yang menggunakan kewenangan atau

sebuah proses pengambilan keputusan partisipatif.

Sedangkan menurut Danim (2016:89) terdapat beberapa ciri gaya

kepemimpinan yang menerapkan kepemimpinan karismatik yaitu sebagai berikut:

1. Cara berkomunikasi. Setiap pemimpin harus mampu memberikan informasi

yang jelas dan untuk itu harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang

baik dan lancar. Karena dengan komunikasi yang baik dan lancar, tentu hal

ini akan memudahkan bagi bawahannya untuk menangkap apa yang

dikehendaki oleh seorang pemimpin.

2. Pemberian motivasi. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk

berkomunikasi yang baik dan lancar tentu saja juga harus mempunyai

kemampuan untuk memberikan dorongan-dorongan atau motivasi kepada

bawahannya. Perhatian seorang pemimpin akan sangat berarti bagi bawahan,

bahwa dari segi penghargaan ataupun pengakuan sangat memberikan makna

yang sangat tinggi bagi karyawan atau bawahan.

3. Kemampuan memimpin. Tidak setiap pemimpin mampun memimpin, karena

yang berkenaan dengan bakat seseorang untuk mempunyai kemampuan

memimpin adalah berbeda-beda. Hal ini dapat terlihat dalam gaya

kepemimpinannya, apakah mempunyai gaya kepemimpinan otokratik,

partisipatif, atau bebas kendali.

4. Pengambilan keputusan. Seorang pemimpin harus mampu mengambil

keputusan berdasarkan fakta dan peraturan yang berlaku di perusahaan serta

keputusan yang diambil tersebut mampu memberikan motivasi bagi karyawan


1

untuk bekerja lebih baik bahkan mampu memberikan kontribusi bagi

kemajuan dari perusahaan.

5. Kekuasaan yang positif. Seorang pemimpin dalam menjalankan organisasi

atau perusahaan walaupun dengan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda

tentu saja harus memberikan rasa aman bagi karyawan (bawahan) yang

bekerja.

2.1.1.4 Indikator Gaya Kepemimpinan Karismatik

Menurut Saragih (2017:289) terdapat beberapa indikator dari gaya

kepemimpinan karismatik yaitu sebagai berikut:

1. Percaya diri, pemimpin tersebut benar-benar percaya akan penilaian dan

kemampuan yang dimilikinya.

2. Satu visi, merupakan tujuan ideal yang mengajukan suatu masa depan yang

lebih baik.

3. Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang. Pemimpin

mampu memperjelas dan menyatukan visi dalam kata-kata yang dapat

dipahami oleh orang lain. Artilkulasi ini menunjukkan suatu pemahaman

akan kebutuhan para pengikut dan oleh karena itu akan bertindak sebagai

suau kekuatan motivasi.

4. Keyakinan kuat akan mengenai visi tersebut. Pemimpin karismatik memiliki

komitmen yang kuat dan bersedia mengambil risiko pribadi yang tinggi,

mengelarkan biaya tinggi, dan melibatkan diri dalam pengorbanan untuk

mencapai visi tersebut.


1

5. Perilaku yang diluar aturan. Pemimpin karismatik ikut serta dalam perilaku

yang dipahami sebagai sesuatu yang baru, tidak konvensional, dan tidak

berlawanan dengan norma-norma. Bila berhasil, perilaku ini menimbulkan

kejutan dan kekaguman para pengikut.

6. Dipahami sebagai sebagai seorang agen perubahan. Pemimpin karismatik

dipahami sebagai agen perubahan yang radikal.

7. Kepekaan lingkungan. Pemimpin ini mampu membuat penilaian yang

realistis terhadap kendala lingkungan dan sumber daya yang diperlukan untuk

menghasilkan perubahan.

8. Respek terhadap kinerja kelompok. Adanya hubungan antara pemimpin

dengan pegawai atau karyawan yang peduli akan hasil kinerja kelompok.

9. Keteladanan. Keteladanan menjadi dasar bagi ketertarikan para pengikut

dalam suatu kepemimpinan adalah persepsi mengenai pemimpinnya yang

dipandang luar biasa dihargai sebagai seorang yang dapat memberikan

teladan bagi pengikutnya.

Sedangkan menurut Rivai (2016:248) terdapat beberapa indikator dari gaya

kepemimpinan karismatik yaitu sebagai berikut:

1. Peduli terhadap konsteks lingkungannya.

2. Memiliki strategi dan artikulasi visi.

3. Peduli terhadap kebutuhan pengikutnya.

4. Memiliki personal risk, serta memiliki perilaku yang tidak konvensional.

5. Memilki kekuatan yang besar dan paham dalam mempergunakannya dengan

tepat dan semaksimal mungkin.


1

2.1.2 Lingkungan Kerja Non Fisik

2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja Non Fisik

Menurut Sutrisno (2014:118) lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan

kerja yang menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis

antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja tidak

hanya mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang

bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Selain itu, menurut Wursanto (2014:21)

lingkungan kerja non fisik merupakan keadaan disekitar tempat kerja yang

bersifat non fisik. Lingkungan kerja non fisik tidak dapat di tangkap oleh panca

indera manusia, namun dapat dirasakan oleh perasaan misalnya, hubungan antara

karyawan dengan pimpinan.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2016:22) lingkungan kerja non fisik

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hubungan pekerjaan maksudnya

adalah hubungan pekerjaan dengan atasan atau pimpinan dan hubungan sesame

teman kerja. Serta menurut Nitisemito (2015:139) lingkungan kerja non fisik

menggambarkan suatu keadaan yang membantu untuk kerjasama antara tingkat

pimpinan dengan bawahan maupun sesama teman kerja yang mempunyai status

jabatan setara di tempat kerja.

2.1.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Non Fisik

Menurut Suwatno dan Priansa (2014:163) terdapat faktor yang

mempengaruhi lingkungan kerja non fisik yaitu sebagai berikut:


1

1. Pekerjaan yang berlebihan. Pekerjaan yang berlebihan dengan waktu yang

terbatas atau mendesak dalam penyelesaian suatu pekerjaan akan

menimbulkan penekanan dan ketegangan terhadap karyawan, sehingga hasil

yang didapat kurang maksimal.

2. Sistem pengawasan yang buruk. Sistem pengawasan yang buruk dan tidak

efisien dapat menimbulkan ketidak puasaan lainnya, seperti ketidak stabilan

suasana politik dan kurangnya umpan balik prestasi kerja.

3. Frustasi. Frustasi dapat berdampak pada terhambatnya usaha pencapaian

tujuan, misalnya harapan perusahaan tidak sesuai dengan harapan karyawan,

apanbila hal ini berlangsung terus menerus akan menimbulkan frustasi bagi

karyawan.

4. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk. Perubahan yang terjadi dalam

pekerjaaan akan mempengaruhi cara orang-orang dalam bekerja, misalnya

perubahan lingkungan kerja seperti perubahan jenis pekerjaan, perubahan

organisasi, dan pergantian pemimpin perusahaan.

5. Perselisihan antara pribadi dan kelompok. Hal ini terjadi apabila kedua belah

pihak mempunyai tujuan yang sama dan bersaing untuk mencapai tujuan

tersebut. Perselisihan ini dapat berdampak negatif yaitu terjadinya peselisihan

dalam berkomunikasi, kurangnya kekompakan dan kerjasama. Sedangkan

dampak positifnya adalah adanya usaha positif untuk mengatasiperselisihan

ditempat kerja, diantaranya: persaingan, masalah status dan perbedaan antara

individu.
1

Sedangkan menurut Hariandja (2016:298) terdapat faktor yang

mempengaruhi lingkungan kerja non fisik yaitu antara lain:

1. Perhatian dan dukungan pemimpin yaitu sejauh mana pegawai merasakan

bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan dan perhatian serta

menghargai mereka.

2. Kerjasama antar kelompok yaitu sejauh mana pegawai merasakan ada

kerjasama yang baik diantara kelompok yang ada.

3. Kelancaran komunikasi yaitu sejauh mana pegawai merasakan adanya

komunikasi yang baik, terbuka dan lancar baik antara teman maupun dengan

pimpinan.

2.1.2.3 Macam-macam Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik merupakan lingkungan kerja yang tidak dapat

terdeteksi oleh panca indera manusia, namun dapat dirasakan. Beberapa macam

lingkungan kerja yang bersifat non fisik menurut Simanjuntak (2016:79) yaitu

sebagai berikut:

1. Perasaan aman pegawai Perasaan aman pegawai merupakan rasa aman dari

berbagai bahaya yang dapat mengancam keadaan diri pegawai, perasaan

aman tersebut adalah sebagai berikut:

b. Rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul pada saat menjalankan

tugasnya.

c. Rasa aman dari pemutusan hubungan kerja yang dapat mengancam

penghidupan diri dan keluarganya.


1

d. Rasa aman dari bentuk intimidasi ataupun tuduhan dari adanya

kecurigaan antar pegawai.

2. Loyalitas Pegawai. Loyalitas pegawai merupakan sikap pegawai untuk setia

terhadap perusahaan atau organisasi maupun terhadap pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya. Loyalitas ini terdiri dari dua macam yaitu

loyalitas yang bersifat vertikal dan loyalitas yang bersifat horizontal.

3. Kepuasan pegawai. Kepuasan pegawai merupakan perasaan puas yang

muncul dalam diri pegawai yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Perasaan puas ini meliputi kepuasan karena kebutuhannya terpenuhi, dan

kebutuhan yang bersifat psikologis juga terpenuhi.

Sedangkan menurut Mardiana (2015:98) terdapat beberapa macam dari

lingungan kerja non fisik yaitu antara lain:

1. Hubungan yang harmonis. Hubungan yang harmonis merupakan bentuk

hubungan dari suatu pribadi ke pribadi yang lain dalam suatu organisasi.

Apabila tercipta hubungan yang harmonis dapat menguntungkan pihak

perusahaan karena karyawan dapat mengembangkan diri tanpa perlu terbatasi

dengan yang lainnya.

2. Kesempatan untuk maju. Kesempatan untuk maju merupakan suau peluang

yang dimiliki oleh suatu peluang yang dimiliki oleh seorang karyawan yang

berprestasi dalam menjalankan pekerjaannya agar mendapatkan hasil yang

lebih.

3. Keamanan dalam pekerjaan, adalah keamanan yang dapat dimasukan

kedalam lingkungan kerja. Dalam hal ini terutama keamanan milik pribadi
2

bagi karyawan. Baik keamanan meliputi internal maupun eksternal harus

selalu terkordinasi secara baik oleh pihak keamanan perusahaan.

2.1.2.4 Indikator Lingkungan Kerja Non Fisik

Menurut Siagian (2016:61) terdapat beberapa indikator lingkungan kerja

non fisik yaitu sebagai berikut:

1. Hubungan rekan kerja setingkat. Indikator hubungan dengan rekan kerja yaitu

hubungan dengan rekan kerja yang harmonis dan tanpa saling intrik diantara

sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan

tetap tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis

dan kekeluargaan.

2. Hubungan atasan dengan pegawai. Hubungan atasan dengan bawahan atau

pegawainya harus dijaga dengan baik dan harus saling menghargai antara

atasan dengan bawahan, dengan saling menghargai maka akan menimbulkan

rasa hormat diantara individu masing-masing.

3. Kerjasama antar pegawai. Kerjasama antara pegawai harus dijaga dengan

baik, karena akan mempengaruhi pekerjaan yang mereka lakukan. Jika

kerjasama antara pegawai dapat terjalin dengan baik maka pegawai dapat

menyelesaikan pekerjaan mereka secara efektif dan efisien.

Sedangkan menurut Isyandi (2016:134) terdapat beberapa indikator dari

lingkungan kerja non fisik yaitu sebagai berikut:

1. Suasana kerja, meliputi:

a. Suasana kekeluargaan.
2

b. Suasana nyaman.

2. Perlakuan, meliputi:

a. Perlakuan yang baik antara sesama rekan kerja.

b. Perlakuan yang adil antar sesama rekan kerja dan pimpinan.

3. Rasa aman, meliputi:

a. Perlindungan dari ancaman pemberhentian.

b. Perlindungan dari ancaman kecelakaan kerja.

4. Hubungan yang harmonis, meliputi:

a. Komunikasi sesama pegawai.

b. Komunikasi dengan pimpinan.

2.1.3 Kinerja Pegawai

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Pegawai

Menurut Mangkunegara (2015:52) pengertian kinerja pegawai adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Selain itu menurut Muharram (2016:125) kinerja pegawai adalah hasil dari suatu

pekerjaan yang telah dilakukan, baik berupa fisik atau material maupun non fisik

atau non material.

Sedangkan menurut Simanjuntak (2016:43) kinerja pegawai merupakan

tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang pegawai dari sasaran yang harus

dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu serta

menurut Nawawi (2015:181) mendefenisikan kinerja pegawai sebagai hasil dari


2

pelaksanaan suatu pekerjaan dari seorang pegawai, baik yang bersifat

fisik/material maupun non fisik/non material dalam suatu tenggang waktu

tertentu.

2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Menurut menurut Mangkunegara (2017:16-17) menyimpulkan bahwa

faktor-faktor penentu kinerja individu atau pegawai dalam organisasi adalah

sebagai berikut:

1. Faktor individu. Secara psikologis, individu yang normal adalah individu

yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya

(jasmaniah). Dengan integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik,

maka individu rersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang

baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola

dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan

kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

Konsentrasi individu dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh kemampuan

potensi, yakni kecerdasan pikiran (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ).

2. Faktor lingkungan kerja organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat

menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan

organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang

memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi yang efektif,

hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier

dan fasilitas kerja yang relatif memadai.


2

Sedangkan menurut Silalahi (2015:29) menyatakan bahwa terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu sebagai berikut:

1. Kualitas pekerjaan (quality of work), merupakan tingkat baik atau buruknya

sesuatu pekerjaan yang diterima bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari

segi ketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan kecakapan.

2. Kuantitas pekerjaan (quantity of work), merupakan seberapa besarnya beban

kerja atau sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seorang pegawai.

Diukur dari kemampuan secara kuantitatif didalam mencapai target atau hasil

kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru.

3. Pengetahuan pekerjaan (job knowledge), merupakan proses penempatan

seorang pegawai yang sesuai dengan background pendidikan atau keahlian

dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau dari kemampuan pegawai dalam

memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.

4. Kerjasama tim (teamwork), melihat bagaimana seorang pegawai bekerja

dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak

hanya sebatas secara vertikal ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi

kerjasama secara horizontal merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan

organisasi yaitu dimana antar pimpinan organisasi dengan para pegawainya

terjalin suatu hubungan yang kondusif dan timbal balik yang saling

menguntungkan.

5. Kreativitas (creativity), merupakan kemampuan seorang pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang dianggap


2

mampu secara efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan-

perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.

6. Inovasi (inovation), kemampuan menciptakan perubahan-perubahan baru

guna perbaikan dan kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide

cemerlang dalam mengatasi permasalahan organisasi.

7. Inisiatif (initiative), melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk

mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi kesulitan, kemampuan

untuk melakukan sesuatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk

mengambil tahapan pertama dalam kegiatan.

2.1.3.3 Tujuan Kinerja Pegawai

Menurut Rivai (2016:311) menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan

kinerja pegawai yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi pegawai.

2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji

pokok dan intensif uang.

3. Mendorong pertanggung jawaban dari karyawan.

4. Meningkatkan motivasi kerja.

5. Meningkatkan etos kerja.

6. Sebagai pembeda antara karyawan yang satu dengan yang lainnya.

7. Memperkuat hubungan karyawan melalui diskusi tentang kemajuan kerja

mereka.
2

8. Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan sumber daya manusia

dan karir.

9. Membantu penempatkan karyawan sesuai dengan pencapaian hasil kerjannya.

10. Sebagai alat untuk tingkatan kinerja.

Sedangkan menurut Supriyono (2017:282) menyatakan bahwa untuk

mewujudkan tujuan suatu perusahaan agar dapat menerapkan konsep manajemen

kinerja yang berkulitas dan profesional maka perlu kita pahami apa yang menjadi

tujuan menyeluruh dan spesifik dari menejemen kinerja, adapun tujuan spesifik

menejemen kinerja adalah sebagai berikut:

1. Mencapai peningkatan yang dapat diraih dalam kinerja organisasi.

2. Bertindak sebagi pendorong perubahaan dalam mengembangkan suatu

budaya yang berorientasi pada kinerja.

3. Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan.

4. Memungkinkan individu mengembangkan kemampuan mereka,

meningkatkan. Kepusan kerja mereka dan mencapai potensi penuh mereka

bagi bagi keuntungn mereke sendiri san organisasi secara keseluruhan.

5. Mengembangkan hubungan kontruksi dan terbuka antara invividu dan

manajer dalam suatu proses dialog yang dihubungkan dengnan pekerjan yang

sedang dilaksanaakan secara sepanjang tahun.

6. Memberikan kerangka kerja bagai bagi kesepakataan sasaran sebagimana

diekspresikan dalam target dam standar kinerja sehingga pengertian bersama

tentang sasaran dan peran yang harus dimainkan manajer dan individu dalam

mencapi sasaran tersebut meningkat.


2

7. Memuaskan perhatian pada atribut dan kopetensi yang diperlukan agar dapat

dilaksanakaan secara efektif dan apa yang seharusnya dilakukan untuk

mengembangkan atribut dan kopetensi tersebut.

8. Memberikan ukuran yang akurat dan objektif dala kaitanya dengan target dan

standar yag disepakatai sehingga individu menerima upah balik dari manajer

tentang seberapa baik yang mereka lakukan.

9. Asas dasar penilaian ini, mungkin individu bersama manajer menyepaktai

rencana peningkatan dan metode pengimplemtasikan dan secara bersama

mengkaji training dan pengembangan serta menyepakati bagaiman kebutuhan

itu dipenuhi.

10. Memberi kesepakataan individu untuk mengungkapkan aspirasi perhatian

mereka tentang pekerjaan mereka.

11. Menujukkan pada setiap orang bahwa organisasi menilai mereka sebagai

individu.

12. Membantu memberikan wewenang kepada orang memeberi orang lebih

banyak ruang lingkup untuk bertanggung jawab atas pekerjaan dan

melaksanakan kontrol atas pekerjaan itu.

13. Membantu mempertahankan orang-orang yang mempunyai kualitas yang

tinggi.

2.1.3.4 Indikator Kinerja Pegawai

Menurut Muharram (2016:137) terdapat beberapa indikator dari kinerja

individu dalam organisasi yaitu sebagai berikut:


2

1. Berkepribadian tangguh dan mandiri yang membuatnya mampu menghadapi

persoalan dengan pikiran jernih.

2. Bekerja keras, tidak suka berpangku tangan atau bermalas-malasan, sebagai

cermin dari tingginya semangat dan motivasi.

3. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas, sehingga bisa selesai dengan baik.

4. Bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya.

5. Cerdas, arif dan bijaksana, yang membuatnya mampu mengendalikan diri dan

menyikapi orang lain, baik ketika situasi konflik maupun saat tenang.

6. Terampil dalam bekerja dan selalu berupaya meningkatkan keterampilannya.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2016:67) terdapat beberapa indikator

dari kinerja pegawai yaitu sebagai berikut:

1. Kualitas kerja, yaitu kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja dengan

tidak mengabaikan volume pekerjaa, dengan adanya kualitas kerja yang baik

dapat menghindari tingkat kesalahan dalam penyeleseian suatu pekerjaan

serta produktivitas kerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi kemajuan

organisasi.

2. Kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal.

Kuantitas kerja menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan

dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai

dengan tujuan organisasi.

3. Tangung jawab, yaitu menunjukkan seberapa besar karyawan dapat

mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang

dipergunakan serta perilaku kerjanya.


2

4. Inisiatif, yaitu menunjukkan seberapa besar kemampuan pegawai untuk

menganalisis, menilai, menciptakan dan membuat keputusan terhadap

penyelesaian masalah yang dihadapinya.

5. Kerjasama, yaitu merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan

bekerja sama dengan pegawai lain secara vertikal atau horizontal didalam

maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan semakin baik.

6. Ketaatan, yaitu merupakan kesediaan pegawai dalam mematuhi peraturan-

peraturan yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang

diberikan kepada pegawai.

2.1.4 Hubungan Antar Variabel

2.1.4.1 Hubungan Gaya Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja

Pegawai

Salah satu dari bentuk gaya kepemimpinan adalah kepemimpinan yang

bersifat karismatik. Jika pemimpin berhasil memengaruhi bawahan dengan

visinya, menanamkan karismanya, memotivasi dan menghargai karyawan atau

pegawainya maka dapat dipastikan pegawai akan bekerja dengan baik, sungguh-

sungguh dan loyal pada organisasi sehingga kinerjanya dapat meningkat

(Heidrachman dan Husnan, 2016:227).

Sedangkan menurut Suradinata (2017:319) kepemimpinan karismatik

adalah kepemimpinan yang diakui oleh bawahan bahwa pemimpin memiliki

kelebihan atau daya tarik pada dirinya, memiliki visi dan artikulasi, peduli

terhadap bawahan, dan lingkungan, serta memiliki perilaku diluar aturan dan
2

berani mengambil risiko pribadi untuk mencapai suatu misi maka secara bersama-

sama antara pimpinan dengan pegawai akan mampu meningkatkan kinerja

organisasi.

2.1.4.2 Hubungan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai

Lingkungan kerja non fisik yang baik akan memberikan rasa nyaman dan

memungkinkan pegawai untuk dapat bekerja optimal. Jika pegawai menyenangi

lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah ditempat

kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja dipergunakan secara

efektif. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai maka pegawai tidak

betah berada ditempat kerja karena merasa kurang puas dengan kondisi yang

demikian sehingga dapat menurunkan kinerja pegawai (Nuraini, 2016:103).

Menciptakan lingkungan kerja non fisik secara nyaman akan mampu

memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan dan

memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai yang pada akhirnya pegawai

akan meningkatkan kinerjanya. Pegawai mengharapkan adanya lingkungan kerja

non fisik yang nyaman yang bisa memanjakan pegawai dalam bekerja.

Lingkungan kerja non fisik yang tidak nyaman akan menurukan tingkat kinerja

pegawai maupun moral pegawai sehingga akan memepengaruhi tujuan organisasi.

Kondisi lingkungan kerja non fisik yang tidak nyaman dapat menyebabkan para

pegawai mudah stres, tidak semangat untuk bekerja, datang terlambat, demikian

juga sebaliknya apabila lingkungan kerja non fisik itu nyaman maka para pegawai
3

tentunya akan semangat dalam bekerja sehingga kinerjanya pun dapat meningkat

pula (Ekaningsih, 2016:184).

2.1.4.3 Hubungan Gaya Kepemimpinan Karismatik dan Lingkungan Kerja

Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai

Menurut Kartasasmita (2015:253) apabila lingkungan kerja non fisik yang

ada di dalam organisasi sudah baik, maka ada kemungkinan pegawai dapat

menyelesaikan pekerjaanya dengan baik. Apabila hal tersebut didukung dengan

penerapan gaya kepemimpinan karismatik yang baik pula, maka kinerja yang

dihasilkan oleh pegawai akan maksimal, dengan itu visi dan misi organisasi pun

akan tercapai.

Sedangkan menurut Kaswan (2017:341) menerapkan gaya kepemimpinan

karismatik maupun menciptakan lingkungan kerja non fisik yang baik ataupun

keduanya merupakan upaya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan serta upaya organisasi dalam meningkatkan kualitas pegawai yang

pada akhirnya kinerja organisasi maupun pegawainya pun dapat meningkat.

Adanya kepemimpinan karismatik yang diakui pegawainya akan mampu

mencapai visi organisasi dan didukung lingkungan kerja fisik maupun non fisik

yang baik diharapkan dapat mendorong pegawai untuk bekerja dengan baik

sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi maupun kinerja individu.


3

2.1.5 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis memaparkan 9 penelitian terdahulu yang

relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang pengaruh gaya

kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang, yang dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
1 Rofiliana dan Faktor-faktor yang Gaya kepemimpinan
Rofiuddin Mempengaruhi Kinerja karismatik dan lingkungan
(2021) Pegawai Bank Syariah kerja non fisik berpengaruh
Indonesia positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai
2 Hapsari dkk. Analisis Faktor Gaya Gaya kepemimpinan
(2020) Kepemimpinan, Lingkungan karismatik dan lingkungan
Kerja dan Konflik Terhadap kerja non fisik berpengaruh
Kinerja Pegawai Bagian positif dan signifikan
Sewing PT Solo Kawistara terhadap kinerja pegawai
Garmindo
3 Aldian (2020) Pengaruh Gaya Gaya kepemimpinan
Kepemimpinan Karismatik, karismatik berpengaruh
Gaya Kepemimpinan positif dan signifikan
Transformasional dan Gaya terhadap kinerja pegawai
Kepemimpinan Transaksional
Terhadap Kinerja Melalui
Kepuasan Pada Pegawai di PT
Bank Mandiri Yogyakarta
4 Suleman (2020) Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan kerja fisik
Lingkungan Kerja Non Fisik berpengaruh positif dan
Terhadap Kinerja Pegawai signifikan terhadap kinerja
Sekretariat DPRD Kabupaten pegawai
Tojo Una-Uana
5 Saefudin dkk. Pengaruh Kepemimpinan Gaya kepemimpinan
(2019) Karismatik Terhadap karismatik berpengaruh
Kinerja Profesiobal Dosen positif dan signifikan
Dalam Menghadapi Era terhadap kinerja pegawai
Industrialisasi 4.0
3

Nama Peneliti
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun)
6 Noorainy Pengaruh Lingkungan Kerja Lingkungan kerja non fisik
(2019) Fisik dan Non Fisik Terhadap berpengaruh positif dan
Kinerja Pegawai Pada signifikan terhadap kinerja
Sekretariat Daerah pegawai
Kabupaten Pangandaran
7 Mulya dan Pengaruh Gaya Gaya kepemimpinan
Abdurahman Kepemimpinan dan karismatik dan lingkungan
(2018) Lingkungan Kerja Non Fisik kerja non fisik berpengaruh
Terhadap Semangat Kerja positif dan signifikan
Pegawai CV Gammara Jaya terhadap kinerja pegawai
Mondial
8 Budiadi (2018) Analisa Dampak Gaya kepemimpinan
Kepemimpinan Karismatik karismatik berpengaruh
Terhadap Kinerja Pegawai di positif dan signifikan
Pemerintah Daerah terhadap kinerja pegawai
Kabupaten Sukoharjo
9 Kristanti (2018) Pengaruh Lingkungan Kerja Lingkungan kerja non fisik
Fisik dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan
Non Fisik Terhadap Stres signifikan terhadap kinerja
Kerja dan Dampaknya pegawai
Terhadap Kinerja (Studi Pada
Kantor Bersama Samsat
Mojokerto Kota)
Sumber: Diolah Dari Berbagai Sumber (2021)

2.2 Kerangka Pemikiran

Setiap instansi pemerintahan dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber

daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber

daya manusia tidak lepas dari faktor pegawai yang diharapkan dapat berprestasi

sebaik mungkin demi mencapai tujuan instansi pemerintahan. Untuk mencapai

tujuan instansi diperlukan pegawai yang sesuai dengan persyaratan yang ada

didalam instansi dan pegawai juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang

telah ditentukan oleh instansi. Setiap instansi akan selalu berusaha untuk

meningkatkan kinerja pegawainya, dengan harapan agar tujuan instansi dapat

tercapai.
3

Menerapkan gaya kepemimpinan karismatik yang baik dan optimal

merupakan upaya instansi dalam meningkatkan kinerja pegawai. Kepemimpinan

karismatik pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk lebih baik dari apa yang

biasa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau

keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kerja.

Untuk menunjang keberhasilan manajemen dibutuhkan seorang pemimpin yang

dapat melaksanakan tugas dan fungsi manajemen. Seorang pemimpin yang baik

harus memberikan motivasi agar dapat mencapai kualitas kerja dan kepuasan

kerja bawahannya sehingga mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Selain penerapan gaya kepemimpinan karismatik, menciptakan lingkungan

kerja non fisik yang baik merupakan bentuk upaya lainnya yang dilakukan

instansi dalam meningkatkan kinerja pegawai. Lingkungan kerja non fisik sebagai

segala kondisi atau keadaan yang terjadi di lingkungan kerja yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan

kerja maupun hubungan dengan bawahan.

Lingkungan kerja non fisik dipengaruhi oleh struktur kerja, perhatian

pemimpin, dukungan pemimpin, tanggung jawab kerja, dan kerja sama antar

kelompok, serta lancarnya komunikasi. Suasana hangat antara pimpinan dengan

pegawai dan keakraban yang terjalin antar pegawai merupakan sedikit gambaran

mengenai lingkungan kerja non fisik yang mampu meningkatkan semangat kerja

sehingga pada akhirnya kinerja pegawai dapat meningkat dan tujuan organisasi

dapat diraih.
3

Atas dasar uraian tersebut, dapat digambarkan bahwa gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik dan pengawasan merupakan dua faktor

yang dapat meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Serang. Maka kerangka pemikiran ini diringkas dalam paradigma

penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
Gaya Kepemimpinan Karismatik (X1)
Percaya diri.
Satu visi.
Kemampuan mengungkapkan visi. HI
Keyakinan kuat akan visi.
Perilaku yang diluar aturan.
Seorang agen perubahan.
Kepekaan lingkungan. Kinerja Pegawai (Y)
Respek terhadap kinerja kelompok. Berkpribadian tangguh dan mandiri.
Keteladanan. Bekerja keras.
Saragih (2017:289) H3 Disiplin.
Bertanggung jawab.
Cerdas, arif dan bijaksana.
Terampil
Muharram (2016:137)
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Suasana kerja.
Perlakuan.
Rasa aman.
Hubungan yang harmonis. Isyandi (2016:134) H2

Sumber: Diolah Dari Berbagai Sumber (2021)

Keterangan:

1. Pada tanda panah H1 menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan karismatik (X1)

memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

2. Pada tanda panah H2 menjelaskan bahwa lingkungan kerja non fisik (X2)

memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).


3

3. Pada tanda panah H3 menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan karismatik (X1)

dan lingkungan kerja non fisik (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai (Y).

2.3 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:57) hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah

kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Berdasarkan dari

perumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H1 : Gaya kepemimpinan karismatik berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang.

2. H2 : Lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

3. H3 : Gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

metode kausal. Metode deskriptif ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci

peranan dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan

rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang (Arikunto,

2016:7). Adapun penerapan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dalam menyelidiki

permasalahan yang terjadi di subjek penelitian.

2. Adanya permasalahan yang diidentifikasi, adapun permasalahan dalam

penelitian ini adalah penerapan gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik yang masih kurang baik menyebabkan kinerja

pegawai belum optimal.

3. Adanya saran dari akhir penelitian yang dapat digunakan sebagai bahan bagi

peneliti selanjutnya dan perusahaan terkait yang menjadi subjek penelitian

tentang masalah gaya kepemimpinan karismatik, lingkungan kerja non fisik

dan kinerja pegawai.

Sedangkan metode kausal yaitu metode yang berguna untuk hubungan-

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau bagaimana suatu

36
3

variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2015:7). Adapun penerapan

metode kausal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik terhadap

kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang.

2. Menjelaskan apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

3. Menjelaskan apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai

pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

3.1.2 Pendekatan Penelitian

Menurut Soemartono (2015:121) menyatakan bahwa pendekatan penelitian

adalah rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan.

Pendekatan penelitian ini harus memuat segala sesuatu yang berkaitan dengan

pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Sifat desain penelitian mendekati

komprehensif dari keseluruhan kerja penelitian, maka apabila peneliti telah siap

dengan desain penelitian berarti separuh kerja penelitiannya telah selesai (Bungin,

2015:73).

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian dengan

menggunakan teknik analisis data yang mengunakan angka-angka agar

pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti dengan perhitungan matematik


3

(Sudjana, 2016:23). Sedangkan menurut Orniati (2016:146) menyatakan bahwa

penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan keadaan yang

menjadi fokus dalam penelitian berdasarkan data berupa angka yang telah

dikumpulkan.

Penelitian kuantitatif yaitu sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sanusi, 2017:32). Adapun penerapan pedekatan kuantitatif dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Adanya variabel yang menjadi objek penelitian yaitu variabel X1 (gaya

kepemimpinan karismatik), variabel X2 (lingkungan kerja non fisik) dan

variabel Y (kinerja pegawai). Semua variabel tersebut didefinisikan dalam

bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.

2. Adanya data-data atau angka-angka statistik dalam penelitian ini yaitu skala

likert dan kriteria penilaian.

3. Teknik pengumpulan data-data atau angka-angka statistik dalam penelitian ini

menggunakan bentuk pengamatan langsung (survei) dan kuesioner.

4. Adanya analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

regresi linear berganda, uji korelasi, analisis determinasi, dan uji hipotesis.

3.2 Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sunyoto (2015:75) menyatakan bahwa operasional variabel adalah

suatu cara untuk mengukur konsep dan bagaimana caranya sebuah konsep harus
3

diukur sehingga terdapat variabel-variabel yang saling mempengaruhi dan

dipengaruhi, yaitu variabel yang dapat menyebabkan masalah dan variabel yang

situasi dan kondisinya tergantung oleh variabel lain. Sesuai dengan judul

penelitian yang diteliti yaitu apakah gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang, maka permasalahan yang

akan diteliti ada dua variabel yaitu:

1. Variabel bebas atau variabel X adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Adapun yang

menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan

karismatik (X1) dan lingkungan kerja non fisik (X2).

2. Variabel terikat atau variabel Y adalah dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kinerja pegawai.

Berikut ini merupakan operasional variabel dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.1.


4

Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Butir
No Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Pernyataan
1 Gaya Pengakuan oleh pengikut 1. Percaya diri 1) Memiliki 1 Likert
kepemimpinan atas kualitas seorang kepercayaan tinggi
karismatik pemimpin karismatik yang dalam memimpin
(X1) ditentukan melalui 2. Satu visi 2) Memiliki satu visi 2
perilaku, keahlian, dan yaitu mencapai
serta aspek situasi tujuan instansi
(Kartono, 2016:289) 3. Kemampuan 3) Mampu 3
mengungkapkan menyatukan visi
visi dalam perkataan
yang dapat
dipahami
4. Keyakinan kuat 4) Memiliki 4
akan visi komitmen yang
kuat dalam
mencapai visi
5. Perilaku yang 5) Memiliki 5
diluar aturan perilaku yang
menimbulkan
kekaguman dari
para pegawai
6. Seorang agen 6) Mampu 6
perubahan mengubah
perilaku pegawai
kearah lebih baik
7. Kepekaan 7) Mampu 7
lingkungan memanfaatkan
sumber daya
disekitar
lingkungan kerja
8. Respek 8) Peduli akan hasil 8
terhadap kinerja kinerja unit kerja
kelompok
9. Keteladanan 9) Mampu 9
memberikan
contoh
keteladanan
kepada para
pegawai
2 Lingkungan Suatu keadaan yang 1. Suasana kerja 1) Suasana 1–2 Likert
kerja non fisik membantu untuk kekeluargaan
(X2) kerjasama antara tingkat 2) Suasana nyaman
pimpinan dengan bawahan 2. Perlakuan 3) Perlakuan yang 3–4
maupun sesama teman baik
kerja 4) Perlakuan yang
Nitisemito (2015:139) adil
3. Rasa aman 5) Adanya jaminan 5–6
kesehatan kerja
6) Adanya jaminan
kecelakaan kerja
4

Butir
No Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Pernyataan
4. Hubungan yang 7) Adanya 7–8 Likert
harmonis hubungan baik
antar sesama
pegawai
8) Adanya
hubungan yang
antar pegawai
dengan pimpinan
3 Kinerja pegawai Suatu keseluruhan 1. Berkpribadian 1) Memiliki 1 Likert
(Y) kemampuan seseorang tangguh dan kepribadian
untuk bekerja sedemikian mandiri tangguh dan
rupa sehingga mencapai mandiri
tujuan kerja secara optimal 2. Bekerja keras 2) Mampu bekerja 2
(Siagian, 2016:27) keras
3. Disiplin 3) Memiliki disiplin 3
tinggi
4. Bertanggung 4) Bertanggung 4
jawab jawab atas tugas
yang diberikan
5. Cerdas, arif dan 5) Mampu bersikap 5
bijaksana. cerdas, arif dan
bijaksana dalam
memecahkan
permasalahan
6. Terampil 6) Terampil dalam 6
bertugas
Sumber: Diolah Dari Berbagai Sumber (2021)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Algifari (2016:59) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang

dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti. Adapun berikut ini merupakan data
4

jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

berdasarkan unit kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2
Data Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang
Berdasarkan Unit Kerja
Status
Jumlah
No Unit Kerja PNS Non PNS (orang)
(orang) (orang)
1 Sekretariat 6 9 15
2 Bidang Pelayanan
6 18 24
Pendaftaran Penduduk
3 Bidang Pelayanan
5 9 14
Pencatatan Sipil
4 Bidang Pengelolaan
Informasi Administrasi 5 4 9
Kependudukan
5 Bidang Pemanfaatan
Data dan Inovasi 4 3 7
Pelayanan
Total (orang) 26 43 69
Sumber: https://disdukcapil.serangkota.go.id (2021)

Berdasarkan pada tabel 3.2 dapat dilihat jumlah populasi dalam penelitian

ini adalah jumlah keseluruhan pegawai yang berada dilingkungan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sebanyak 69 pegawai

(responden).

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Algifari (2016:60) menyatakan bahwa pengertian sampel adalah

bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi. Apabila penelitian

menggunakan sampel, maka yang bisa didapat yaitu ciri-ciri sampel yang

diharapkan bisa menaksir ciri-ciri populasi. Selain itu dalam sampel sendiri juga
4

terdapat jumlah sampel serta ukuran sampel yang mana memiliki pengertian yang

sama dengan ukuran dan jumlah populasi.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2016:85) sampling jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain

sampling jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Dapat disimpulkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

populasi yaitu sebanyak 69 responden (pegawai).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:7) menyatakan bahwa data-data yang diperoleh

dari hasil penelitian dan dikumpulkan melalui dua metode pengumpulan data

diantaranya:

1. Library Research (studi kepustakaan) yaitu mencari dan mengumpulkan data

dari literature yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

2. Field Research (studi lapangan) yaitu paneliti langsung ke objek penelitian

untuk mempelajari masalah yang ada dan mendapatkan data yang dibutuhkan.

Adapun studi lapangan yang dilakukan antara lain:

a. Observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan objek penelitian secara

langsung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.


4

b. Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara langsung

dengan responden untuk mendapatkan jawaban sebagai data penunjang

bagi penelitian.

c. Angket/kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden yang ditetapkan menjadi

sampel dengan angket yang telah disediakan.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Coba Instrumen

3.5.1.1 Uji Validitas Data

Uji validitas data dilakukan untuk menunjukkan keabsahan dari data yang

akan dipakai pada penelitian. Menurut Arikunto (2016:72) menyatakan bahwa

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan

suatu data. Pengertian validitas tersebut menunjukkan ketepatan dan kesesuaian

alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel. Alat ukur dapat dikatakan

valid jika benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang

akan diukur. Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan

dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien validitas.

Perhitungan uji validitas ini menggunakan bantuan aplikasi software IBM

SPSS Statisticsts agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Uji validitas

dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam

kuesioner dengan total skor yang ingin diukur. Jika rhitung > rtabel maka

pengukuran tersebut valid. Jika apabila rhitung < rtabel maka pengukuran tersebut
4

tidak valid. Selain itu teknik analisis item instrumen untuk menguji validitas

empiric menggunakan rumus Pearson Correlation Product Moment (Arikunto,

2016:72)
:

n xy  ( x)( y)
rxy 
n x 2  ( x) 2 n y 2  ( y)2 
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item.
n = Jumlah subyek.
X = Skor suatu butir/item.
Y = Skor total.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan suatu instrument (alat

ukur) didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam wktu yang berbeda.

Menurut Ghozali (2018:98) menyatakan bahwa reliabilitas data adalah suatu

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

maka akan menghasilkan data yang sama.

Hasil pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan

mampu memberikan hasil yang terpercaya. Nilai reliabilitas dinyatakan dengan

koefisien Cronbach᾽s Alpha berdasarkan kriteria batas terendah reliabilitas adalah

0,6. Bila kriteria pengujian terpenuhi maka kuesioner (item) dinyatakan reliable.

Perhitungan uji reliabilitas ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS versi

22 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Selain itu teknik analisis

item instrumen untuk menguji reliabilitas data dapat menggunakan koefisien

reliabilitas Cronbach᾽s Alpha yaitu (Arikunto, 2016:75):


4

𝑟11 = ( k

) (1 ∑ 𝜎2
− t )
(k−1) 𝜎2t

Dimana:
r11 = Reliabilitas instrumen.
k = Banyaknya butir pertanyaan.
Σσt2 = Jumlah varians butir.
σt2 = Varians butir.

3.5.2 Analisis Deskriptif

Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah

analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2017:206) analisis deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.

Analisis deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel independen dan variabel dependen. Dalam statistik deskriptif antara

lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,

perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan

persentase (Sugiyono, 2017:207-208). Pada penelitian ini penyajian data

menggunakan tabel dan analisis datanya menggunakan mean. Adapun rumus

mean menurut Sugiyono (2017:208) adalah sebagai berikut:

∑X
i
X̅ =
𝑛
4

Keterangan:
X̅ = Mean (rata-rata)
∑ Xi = Jumlah nilai X ke i sampai ke n.
n = Banyaknya data.

Data yang terkumpul diproses dan dianalisa dengan cara menggunakan

skala likert. Adapun bobot skala likert dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3
Skala Likert
No Alternatif` Bobot
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sunyoto (2015:78)

Untuk memudahkan penilaian dari rata-rata variabel-variabel dalam

penelitian ini, penulis menggunakan rumus interval yaitu sebagai berikut

(Sunyoto, 2015:80):

𝑅e𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑃 = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾e𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑛𝑡e𝑟𝑣𝑎𝑙

Dimana:
P = Interval.
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah.
Banyak Kelas Interval = 5.

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung panjang kelas interval

sebagai berikut:

5−1
P= 5
4
P=
5
P = 0,8
4

Setelah menghitung panjang kelas interval, maka dapat ditentukan masing-

masing skala penilaian untuk variabel-variabel dalam penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Gaya kepemimpinan karismatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah penerapan gaya kepemimpinan karismatik pada Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Serang sudah berjalan dengan baik. Peneliti

menggunakan skala penilaian untuk mengetahui apakah penerapan gaya

kepemimpinan karismatik pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang berjalan dengan baik atau tidak. Berdasarkan skala penilaian,

jika hasil perhitungan semakin mendekati angka 5 maka sikap responden

semakin positif. Hasil perhitungan yang semakin positif menunjukkan

penerapan gaya kepemimpinan karismatik pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang sangat baik. Sebaliknya, jika hasil perhitungan

semakin mendekati angka 1 maka sikap responden semakin negatif yang

menunjukkan penerapan gaya kepemimpinan karismatik pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sangat tidak baik. Adapun

skala penilaian untuk penerapan gaya kepemimpinan karismatik dapat diihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4
Skala Penilaian Penerapan Gaya Kepemimpinan Karismatik
No Kelas Interval Penilaian
1 4,20 – 5,00 Sangat baik
2 3,40 – 4,19 Baik
3 2,60 – 3,39 Kurang baik
4 1,80 – 2,59 Tidak baik
5 1,00 – 1,79 Sangat tidak baik
Sumber: Sugiyono (2017:93)
4

2. Lingkungan kerja non fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

lingkungan kerja non fisik pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Serang sudah baik. Peneliti menggunakan skala penilaian untuk

mengetahui apakah lingkungan kerja non fisik pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sudah baik atau tidak.

Berdasarkan skala penilaian, jika hasil perhitungan semakin mendekati angka

5 maka sikap responden semakin positif. Hasil perhitungan yang semakin

positif menunjukkan lingkungan kerja non fisik pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sangat baik. Sebaliknya,

jika hasil perhitungan semakin mendekati angka 1 maka sikap responden

semakin negatif yang menunjukkan lingkungan kerja non fisik pada Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sangat tidak baik.

Adapun skala penilaian untuk lingkungan kerja non fisik dapat diihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 3.5
Skala Penilaian Lingkungan Kerja Non Fisik
No Kelas Interval Penilaian
1 4,20 – 5,00 Sangat puas
2 3,40 – 4,19 Puas
3 2,60 – 3,39 Kurang puas
4 1,80 – 2,59 Tidak puas
5 1,00 – 1,79 Sangat tidak puas
Sumber: Sugiyono (2017:93)

3. Kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sudah baik.

Peneliti menggunakan skala penilaian untuk mengetahui apakah kinerja


5

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sudah baik

atau tidak. Berdasarkan skala penilaian, jika hasil perhitungan semakin

mendekati angka 5 maka sikap responden semakin positif. Hasil perhitungan

yang semakin positif menunjukkan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang sangat baik. Sebaliknya, jika hasil perhitungan

semakin mendekati angka 1 maka sikap responden semakin negatif yang

menunjukkan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang sangat tidak baik. Adapun skala penilaian untuk kinerja

karyawan dapat diihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.6
Skala Penilaian Kinerja Pegawai
No Kelas Interval Penilaian
1 4,20 – 5,00 Sangat baik
2 3,40 – 4,19 Baik
3 2,60 – 3,39 Kurang baik
4 1,80 – 2,59 Tidak baik
5 1,00 – 1,79 Sangat tidak baik
Sumber: Sugiyono (2017:93)

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

3.5.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal. Untuk menguji asumsi

normalitas dari suatu data penelitian ini menggunakan grafik histogram, grafik

normal probability plot (P-Plot) dan uji kolmogorov smirnov.


5

Menurut Ghozali (2017:109) adapun dasar pengambilan keputusan analisis

grafik histogram adalah semakin histogram berbentuk lonceng yang kedua sisinya

melebar maka data dikatakan normal serta terdapat beberapa dasar pengambilan

keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis

diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk uji statistik

apakah data terdistribusi normal ataukah tidak terdistribusi normal. Uji

Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan yaitu jika nilai signifikansi Kolmogorov

Smirnov lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan maka data

terdistribusi secara normal (Algifari, 2016:60).

Menurut Algifari (2016:60) menyatakan bahwa terdapat beberapa dasar

pengambilan keputusan dari analisis uji Kolmogorov Smirnov adalah sebagai

berikut:

1. Jika nilai probabilitas (Kolmogorov Smirnov) > taraf signifikansi 5% (0,05),

maka distribusi data dikatakan normal.

2. Jika nilai probabilitas (Kolmogorov Smirnov) < taraf signifikansi 5% (0,05),

maka distribusi data dikatakan tidak normal.


5

Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menganalisis uji Kolmogorov

Smirnov dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2016:257):

√𝑛 1 + 𝑛 2
𝐾𝑆 = 𝑛1. 𝑛2

Keterangan:
KS = Jumlah Kolmogorov Smirnov yang dicari
n1 = Jumlah sampel yang diperoleh
n2 = Jumlah sampel yang diharapkan

3.5.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkolerasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2017:105).

Untuk menguji ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut:

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang

tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya


5

klerasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari

multikolonieritas, multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek

kombinasi dua atau lebih variabel independen.

Metode lain untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan uji

multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF masing-masing

variabel independen, jika nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka data

bebas dari gejala multikolinearitas. Adapun rumus yang dapat digunakan untuk

menganalisis uji multikolinearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2017:106):

𝑉𝐼𝐹 = 1
𝑇o𝑙e𝑟𝑎𝑛𝑐e atau 𝑇o𝑙e𝑟𝑎𝑛𝑐e = 1
𝑉𝐼𝐹

3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model

regresi yang baik adalah yang tidak mengandung masalah heteroskedastisitas atau

homokedastisitas. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas.

Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:139).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heteroskedastisiitas dengan uji glejser. Menurut Ghozali (2017:106) uji glejser

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen

dan jika tingkat signifikansinya hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka
5

persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti

non heteroskedastisitas atau homokedastisitas.

Menurut Ghozali (2017:107) menyatakan bahwa terdapat dua kriteria uji

glejser yaitu sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas (sig.) > 5% (0,05) maka dikatakan tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas.

2. Jika nilai probabilitas (sig.) < 5% (0,05) maka dikatakan terjadi gejala

heteroskedastisitas.

Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menganalisis uji glejser dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut (Ghozali, 2017:109):

|e| = {X1,X2}

| e| = Absolute error
X1, X2 = Variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi

Selain itu, cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam

suatu model regresi adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID. Menurut

Algifari (2016:61) menyebutkan bahwa deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan

sumber X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized. Adapun dasar analisis uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:


5

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

3. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi

yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini digunakan untuk

menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi (Ghozali,

2018:110). Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi

dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Adapun pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
No Hipotesis Nol Keputusan Jika
1 Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < DW < dL
2 Tidak ada autokorelasi positif No Decision dL ≤ DW ≤ dU
3 Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dL < DW < 4
4 Tidak ada korelasi negatif No Decision 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL
Tidak ada autokorelasi, positif
5 Tidak Ditolak dU < DW < 4 – dU
atau negatif
Sumber: Ghozali (2018:110)
5

3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis koefisien

regresi linear berganda, dimana analisis koefisien regresi linear berganda menurut

Sugiyono (2017:145) adalah analisis yang akan digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik

berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang. Adapun bentuk umum persamaan regresi linear

berganda menurut Sugiyono (2017:146) adalah sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1X1 + 𝑏2X2 + e

Dimana:
X1 = Gaya kepemimpinan karismatik.
X2 = Lingkungan kerja non fisik.
Y = Kinerja pegawai.
a = Y bila X = 0 (konstanta).
b1 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan kinerja pegawai yang didasarkan pada perubahan gaya
kepemimpinan karismatik.
b2 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan kinerja pegawai yang didasarkan pada perubahan lingkungan
kerja non fisik.
e = Standard error of estimates, artinya nilai variabel-variabel lain yang
tidak dimasukan dalam persamaan. Nilai ini biasanya tidak dihiraukan
dalam perhitungan.

3.5.5 Uji Korelasi

Dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi sederhana maupun berganda.

Menurut Sugiyono (2016:216) analisis korelasi sederhana (R) digunakan untuk


5

menerangkan kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya

hubungan antara X1 atau X2 dengan Y disebut koefisien kolerasi (R). Nilai

koefisien korelasi akan mempunyai range antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai

koefisien korelasi semakin mendekati 1, maka akan semakin kuat atau semakin

besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

bentuk rumus dari analisis korelasi sederhana adalah sebagai berikut (Supranto,

2017:189):

n xy  ( x)( y)
rxy 
n x 2  ( x) 2 n y 2  ( y)2 
Dimana:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah data
Y = Skor data variabel kinerja pegawai
X = Skor data variabel gaya kepemimpinan karismatik atau lingkungan kerja non
fisik

Menurut Sugiyono (2016:216) menyatakan bahwa kolerasi berganda

(multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya

hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel

yang lain. Cara mengetahui ada tidaknya korelasi dapat dilihat dari nilai

signifikansi F change. Jika nilai signifikansi F change < 0,5 dapat dikatakan

bahwa antara variabel independen dengan variabel dependen terdapat korelasi,

tapi jika nilai signifikansi F change > 0,5 dapat dikatakan bahwa antara variabel

independen dengan variabel dependen tidak terdapat korelasi.


5

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara

X1 dan X2 dengan Y disebut koefisien kolerasi (R). Nilai koefisien kolerasi harus

terdapat dalam batas -1 < R < 1, dimana (Sugiyono, 2016:216):

1. Bila nilai R = -1, maka kolerasi kedua variabel dikatakan sangat kuat dan

negatif artinya sifat hubungan dari kedua variabel berlawanan arah,

maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y akan turun atau sebaliknya.

2. Bila nilai R = 0 atau mendekati 0, maka kolerasi dari kedua variabel sangat

lemah atau tifak terdapat kolerasi sama sekali.

3. Bila nilai R = 1 atau mendekati 1, maka kolerasi dari kedua variabel sangat

kuat dan positif, artinya hubungan dari kedua variabel yang diteliti bersifat

searah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y juga naik atau sebaliknya.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut kuat atau rendah, maka dapat berpedoman pada ketentuan

menurut Sugiyono (2016:217) yang tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 3.8
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat rendah
2 0,20 – 0,399 Rendah
3 0,40 – 0,599 Cukup kuat
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2016:217)

Adapun bentuk rumus daripada analisis korelasi berganda adalah sebagai

berikut (Supranto, 2017:207):


5

Ryxx  121212 )2 (ryx )2  2.(ryx ).(ryx ).(rx .rx )


(ryx
1 2
1(rx1.x2 )2
Dimana:
Ry.x1.x2 = Korelasi variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama variabel Y.
ryx1 = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dengan Y.
ryx2 = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara X2 dengan Y.
rx1.x2 = Korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1 dengan X2.

3.5.7 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai koefisien

determinasi (R2) yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya

menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2017:311).

Analisis determinasi (R2) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi

perubahan variabel X1 (gaya kepemimpinan karismatik) dan variabel X2

(lingkungan kerja non fisik) terhadap variabel Y (kinerja pegawai). Sedangkan

sisanya atau selebihnya perubahan variabel Y disebabkan oleh faktor lain yang

tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Adapun bentuk rumus koefisien

determinasi (Supranto, 2017:205) adalah:

𝐾𝑑 = 𝑅2 X 100%

Dimana:
Kd = Koefisien determinasi
R = Nilai korelasi
6

3.5.8 Uji Hipotesis

3.5.8.1 Uji t-Test

Menurut Orniati (2016:146) pengujian uji t-test dilakukan untuk menguji

apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat atau menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang ada dalam

hal ini dinyatakan bahwa gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja

non fisik secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji dua belah pihak yang

mengacu kepada tingkat keyakinan 5% dan derajat kebebasan (dk). Pengujian ini

dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung yang diperoleh dari

perhitungan uji hipotesis dengan nilai ttabel yang terdapat dalam tabel t dengan

tingkat keyakinan atau level of confident sebesar 5% atau 0,05.

Adapun bentuk pengujian hipotesis uji t-test dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan karismatik terhadap kinerja pegawai, hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

a. H0:b1=0, artinya gaya kepemimpinan karismatik secara parsial tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

b. HI:b1≠0, artinya gaya kepemimpinan karismatik secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.


6

2. Lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai, hipotesisnya adalah

sebagai berikut:

a. H0:b2=0, artinya lingkungan kerja non fisik secara parsial tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

b. HI:b2≠0, artinya lingkungan kerja non fisik secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang.

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi

software SPSS versi 22 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.

Adapun rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2016:184) dalam menguji

hipotesis (uji t-test) dalam penelitian ini adalah:

𝑏
1
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛 X1 =
g
𝑆𝑏1

dan
𝑏
2
X2 =
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g 𝑆𝑏2

Keterangan:
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g X1 = Nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g variabel X1
𝑏1 = Koefisien regresi variabel X1
𝑆𝑏1 = Standar error variabel X1
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g X2 = Nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛g variabel X2
𝑏2 = Koefisien regresi variabel X2
𝑆𝑏2 = Standar error variabel X2

Hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria uji sebagai

berikut (Orniati, 2016:147):


6

1.
Jika thitung > ttabel pada 𝘢 = 5% atau -thitung < -ttabel atau P value (sig) < 𝘢 maka

H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).

2.
Jika thitung < ttabel pada 𝘢 = 5% atau -thitung > -ttabel atau P value (sig) > 𝘢 maka

H0 diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah bentuk pengujian hipotesis

dua sisi, hal itu dikarenakan hubungan yang diprediksi kemungkinan bisa positif

atau negatif. Adapun pengujian hipotesis untuk variabel gaya kepemimpinan

karismatik (X1) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.1
Kuva Pengujian Hipotesis
Variabel X1 Terhadap Variabel Y

Area Penolakan Area Penolakan


H0 H0
Area Penerimaan
Area pengaruh H0
negatif Area pengaruh
Area tidak ada positif
pengaruh

-thitung X1 -ttabel ttabel thitung X1


0

Sumber: Sugiyono (2016:185)

Sedangkan pengujian hipotesis untuk variabel lingkungan kerja non fisik

(X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut ini.


6

Gambar 3.2
Kurva Pengujian Hipotesis
Variabel X2 Terhadap Variabel Y

Area Penolakan Area Penolakan


H0 H0
Area Penerimaan
Area pengaruh H0
negatif Area pengaruh
Area tidak ada positif
pengaruh

-thitung X2 -ttabel ttabel thitung X2


0

Sumber: Sugiyono (2016:185)

3.5.8.2 Uji F-Test

Menurut Orniati (2016:148) pengujian secara simultan (uji F-test) pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen. Adapun bentuk pengujian hipotesis uji F dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. H0:b1,b2=0, artinya gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non

fisik secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

2. HI:b1,b2≠0, artinya gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non

fisik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.


6

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi

software SPSS versi 22 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.

Adapun rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2016:192) dalam menguji

hipotesis (uji F) dalam penelitian ini adalah:

𝑅2/ (𝑘 − 1)
𝐹=
(1 − 𝑅2 )/(𝑛 − 1)

Keterangan:
F = Nilai Fhitung.
R2 = Koefisien determinasi.
k = Jumlah variabel.
n = Jumlah sampel.

Hasil hipotesis Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria uji sebagai

berikut (Orniati, 2016:148):

1.
Jika Fhitung > Ftabel pada 𝘢 = 5% atau atau P value (sig) < 𝘢 maka H0 ditolak

dan H1 diterima (berpengaruh).

2.
Jika Fhitung < Ftabel pada 𝘢 = 5% atau P value (sig) > 𝘢 maka H0 diterima dan

H1 ditolak (tidak berpengaruh).

Adapun pengujian hipotesis uji F-test dalam penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut ini.


6

Gambar 3.3
Kurva Pengujian Hipotesis
Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y

Area Penolakan Area Penolakan


H0 H0
Area Penerimaan
Area pengaruh H0
negatif Area pengaruh
Area tidak ada positif
pengaruh

-Fhitung -ttabel ttabel Fhitung


0

Sumber: Sugiyono (2016:185)

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat Penelitian

3.6.1.1 Profil Instansi

Perubahan Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial dan Tenaga Kerja

Kota Serang menjadi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 14 Tahun 2010 Tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang.

Dalam memberikan pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang tetap mengacu pada:

1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan.
6

2. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

3. Peraturan Presiden RI Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata

Cara Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil.

4. Peraturan Daerah Kota Serang No. 6 Tahun 2009 tentang Retribusi

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

5. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 13 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaraan Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

6. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 14 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang.

7. Petunjuk Pelaksanaan Adminduk dari Walikota Serang Nomor 470/146-

DKCST/20104.

3.6.1.2 Visi dan Misi Instansi

Adapun visi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

adalah “Terwujudnya kota peradaban yang berdaya dan berbudaya”. Sedangkan

misi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah sebagai

berikut:

1. Menguatkan peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan.

2. Meningkatkan sarana prasarana daerah yang berwawasan lingkungan.

3. Meningkatkan perekonomian daerah dan pemberdayaan masyarakat yang

berdaya saing.
6

4. Meningkatkan tata Kelola pemerintahan yang baik.

3.6.1.3 Struktur Organisasi Instansi

Adapun struktur organisasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.4
Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

Sumber: https://disdukcapil.serangkota.go.id (2021)


6

Adapun tugas dan fungsi susunan organisasi Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang yaitu sebagai berikut:

1. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin,

merumuskan dan mengkoordinasikan sasaran kegiatan dinas, melakukan

pembinaan dan pengarahan kegiatan Dinas serta menyelenggarakan,

mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Dinas sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Kepala Dinas meneyelenggarakan fungsinya sebagai berikut:

a. Pelaksanaan perumusan perencanaan kebijakan teknis operasional dan

administratif di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

b. Pelaksanaan penyelenggaraan, pengkoordinasian, dan pengendalian

kegiatan operasional dan administratif di bidang kependudukan dan

pencatatan sipil.

c. Pelaksanaan penyelenggaraan dan pembianaan aparatur pada dinas

kependudukan dan pencatatan sipil.

d. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian tugas unit pelaksana teknis

dinas di lingkungan dinas kependudukan dan pencatatan sipil.

e. Pelaksanaan pengkoordinasian di bidang kependudukan dan pencatatan

sipil dengan instansi terkait.

f. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaporan pertanggungjawaban

(akuntabilitas) dan kinerja dinas kependudukan dan pencatatan sipil.

g. Pelaksanaan tugas lain yang dibeikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.


6

2. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

penyusunan perencanaan dan program, evaluasi, pelaporan, pengelolaan

keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. Sekretaris menyelenggarakan

fungsinya sebagain berikut:

a. Pelaksanaan penyelenggaraan program, kegiatan dan pengendalian

kegiatan pada sekretariat.

b. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan program kerja, rencana

kegiatan dan pelaporan kinerja dinas.

c. Pelaksanaan penghimpunan rencana kerja dinas.

d. Pelaksanaan penyusunan rencana strategis dinas.

e. Pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan urusan administrasi umum,

kepegawaian, dan keuangan dinas.

f. Pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan rumah tangga dan

perlengkapan dinas.

g. Pelaksanaan pengkoordinasian dan sinkronisasi tugas, program dan

kegiatan tiap-tiap bidang pada dinas.

h. Pelaksanaan pengkoordinasian dan sinkronisasi tugas, program dan

kegiatan tiap-tiap bidang pada dinas.

i. Pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban (akuntabilitas) dan

kinerja dinas.

j. Pelaksanaan peyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan bidang

kependudukan dan catatan sipil.


7

k. Pelaksanaan pernyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban

walikota bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

l. Pelaksanaan penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan sekretariat.

m. Pelaksanaan tugas lain yang dibeikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

3. Sub bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. Sub bagian Program, Evaluasi

dan Pelaporan tugas pokoknya menyusunan perencana program dan kegiatan

dinas. Sub bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan

fungsinya:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan pada sub bagian program dan

evaluasi.

b. Penyusunan rencana strategis dinas.

c. Pelaksanaan penghimpunan rencana kerja sekretaris dan bidang.

d. Pelaksanaan pengelolaan bahan referensi kegiatan dinas.

e. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data laporan hasil kegiatan

dinas.

f. Pelaksanaan penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

administrasi kependudukan.

g. Pelaksanaan tugas lain yang dibeikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

4. Sub bagian Umum dan Kepegawaian. Sub bagian Umum dan Kepegawaian

tugas pokoknya melaksanakan urusan umum dan pegelolaan administrasi


7

kepegawaian. Sub bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan

fungsinya:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan sub bagian umum dan

kepegawaian.

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum dan tata usaha dinas.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian dinas.

d. Pelaksanaan pengelolaan kerumahtanggaan dinas.

e. Penyusunan rencana kebutuhan peralatan, perlengkapan dan jasa dinas.

f. Pelaksanaan pengadaan peralatan, perlengkapan dan jasa dinas.

g. Pelaksanaan pendistribusian bidang keperluan dinas.

h. Pelaksanaan pemeliharaan dan pemanfaatan barang inventaris dinas.

i. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sub bagian umum dan kepegawaian.

j. Pelaksanaan tugas lain yang dibeikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

5. Sub bagian Keuangan. Sub bagian Keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan. Sub bagian Keuangan

menyelenggarakan fungsinya:

a. Penyusunan rencana kegiatan sub bagian keuangan.

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi gaji pegawai dinas kependudukan

dan pencatatan sipil.

c. Pelaksanaan penyusunan anggaran belanja langsung dan tidak langsung

dinas.

d. Pelaksanaan verifikasi atas surat pertanggungjawaban (SPJ) dinas.


7

e. Pelaksanaan penyusunan alur kas keuangan dinas.

f. Pelaksanaan administrasi keuangan dinas.

g. Pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dinas.

h. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan keuangan dinas.

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

6. Bidang Administrasi Kependudukan. Bidang Administrasi Kependudukan

mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis

bidang pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan pengawasan penduduk.

Bidang Administrasi Kependudukan menyelenggarakan fungsinya:

a. Pelaksanaan penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidang

administrasi kependudukan.

b. Pelaksanaan penyelenggaraan program dan kegiatan pada bidang

administrasi kependudukan.

c. Pelaksanaan pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan tiap-tiap seksi

pada bidang administrasi kependudukan.

d. Pelaksanaan penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan di bidang

administrasi kependudukan.

e. Pelaksanaan penyelenggaraan koordinasi dengan instansi/pihak di bidang

administrasi kependudukan.

f. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang administrasi

kependudukan.
7

g. Pelaksanaan tugas lain yang dibeikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

7. Seksi Pendaftaran Penduduk. Seksi Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas

pokok melaksanakan kebijakan teknis bidang pendaftaran penduduk. Seksi

Pendaftaran Penduduk menyelenggarakan fungsinya:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan seksi pendaftaran penduduk.

b. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisaan data pada seksi

pendaftaran penduduk.

c. Pelaksanaan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan pada

seksi pendaftaran penduduk.

d. Pelaksanaan kegiatan teknis seksi pendaftaran penduduk.

e. Pelaksanaan pembinaan di seksi pendaftaran penduduk.

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan seksi pendaftaran

penduduk.

g. Pelaksanaan tugas lain yang dibeikan oleh atasan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

3.6.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dijadwalkan selama 6 bulan yang dimulai

bulan Mei sampai dengan bulan Oktober tahun 2021. Adapun untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


7

Tabel 3.9
Jadwal Penelitian
Tahun 2021
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 Pra Survei
2 Penyusunan dan
Bimbingan Proposal
Penelitian
3 Sidang Proposal
4 Pembuatan dan
Penyebaran Angket
5 Pengolahan dan
Analisa Data
6 Penyusunan dan
Bimbingan Skripsi
7 Sidang Skripsi
Sumber: Penulis (2021)
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis

4.1.1 Uji Coba Instrumen

4.1.1.1 Uji Validitas Data

Perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS versi 22 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.

Adapun hasil uji validitas dari variabel gaya kepemimpinan karismatik (X 1) dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel X1
Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1


** ** * *
X1.1 Pearson Correlation 1 .017 .536 .804 .222 .212 .299 .270 .113 .650**
Sig. (2-tailed) .892 .000 .000 .066 .081 .013 .025 .355 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.2 Pearson Correlation .017 1 .409** .246* .077 .205 .000 .181 .547** .509**
Sig. (2-tailed) .892 .000 .042 .531 .091 1.000 .137 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.3 Pearson Correlation .536** .409** 1 .537** .373** -.012 .248* .173 .183 .649**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .920 .040 .154 .132 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.4 Pearson Correlation .804** .246* .537** 1 .182 .332** .167 .172 .189 .679**
Sig. (2-tailed) .000 .042 .000 .134 .005 .170 .159 .119 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.5 Pearson Correlation .222 .077 .373** .182 1 .074 .738** .079 .227 .563**
Sig. (2-tailed) .066 .531 .002 .134 .544 .000 .521 .061 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.6 Pearson Correlation .212 .205 -.012 .332** .074 1 .424** .213 .182 .528**
Sig. (2-tailed) .081 .091 .920 .005 .544 .000 .079 .135 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69

75
76

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1


X1.7 Pearson Correlation .299* .000 .248* .167 .738** .424** 1 .200 .138 .630**
Sig. (2-tailed) .013 1.000 .040 .170 .000 .000 .099 .258 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.8 Pearson Correlation .270* .181 .173 .172 .079 .213 .200 1 .138 .468**
Sig. (2-tailed) .025 .137 .154 .159 .521 .079 .099 .258 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.9 Pearson Correlation .113 .547** .183 .189 .227 .182 .138 .138 1 .533**
Sig. (2-tailed) .355 .000 .132 .119 .061 .135 .258 .258 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1 Pearson Correlation .650** .509** .649** .679** .563** .528** .630** .468** .533** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa nilai rhitung untuk semua item

pernyataan dari variabel X1 (gaya kepemimpinan karismatik) nilainya lebih besar

dari rtabel (0,237). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan yang ada

pada variabel gaya kepemimpinan karismatik dapat dikatakan valid untuk

digunakan sebagai indikator variabel X1. Sedangkan untuk hasil uji validitas dari

semua item pernyataan yang ada pada variabel X2 (lingkungan kerja non fisik)

dapat dilihat pada tabel berikut ini.


7

Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel X2
Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2


X2.1 Pearson Correlation 1 .712** .179 .086 .171 .165 .072 -.052 .523**
Sig. (2-tailed) .000 .141 .483 .159 .177 .558 .669 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.2 Pearson Correlation .712** 1 .199 .143 .116 .088 .281* -.021 .555**
Sig. (2-tailed) .000 .102 .242 .342 .470 .019 .865 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.3 Pearson Correlation .179 .199 1 .237 .260* .188 .008 .212 .524**
Sig. (2-tailed) .141 .102 .050 .031 .121 .950 .080 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.4 Pearson Correlation .086 .143 .237 1 .614** .121 .541** .267* .656**
Sig. (2-tailed) .483 .242 .050 .000 .322 .000 .027 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.5 Pearson Correlation .171 .116 .260* .614** 1 .185 .563** .179 .653**
Sig. (2-tailed) .159 .342 .031 .000 .127 .000 .142 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.6 Pearson Correlation .165 .088 .188 .121 .185 1 .116 .324** .498**
Sig. (2-tailed) .177 .470 .121 .322 .127 .343 .007 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.7 Pearson Correlation .072 .281* .008 .541** .563** .116 1 .077 .556**
Sig. (2-tailed) .558 .019 .950 .000 .000 .343 .527 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.8 Pearson Correlation -.052 -.021 .212 .267* .179 .324** .077 1 .499**
Sig. (2-tailed) .669 .865 .080 .027 .142 .007 .527 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2 Pearson Correlation .523** .555** .524** .656** .653** .498** .556** .499** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa nilai rhitung untuk semua item

pernyataan dari variabel X2 (lingkungan kerja non fisik) nilainya lebih besar dari

rtabel (0,237). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan yang ada
7

pada variabel lingkungan kerja non fisik dapat dikatakan valid untuk digunakan

sebagai indikator variabel X2. Serta untuk hasil uji validitas untuk semua item

pernyataan yang ada pada variabel Y (kinerja pegawai) dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y


Y.1 Pearson Correlation 1 .702** .080 .188 .601** .230 .725**
Sig. (2-tailed) .000 .512 .121 .000 .057 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.2 Pearson Correlation .702** 1 .155 .229 .626** .142 .719**
Sig. (2-tailed) .000 .203 .058 .000 .243 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.3 Pearson Correlation .080 .155 1 .240* .425** .109 .534**
Sig. (2-tailed) .512 .203 .047 .000 .374 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.4 Pearson Correlation .188 .229 .240* 1 .194 .204 .526**
Sig. (2-tailed) .121 .058 .047 .110 .092 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.5 Pearson Correlation .601** .626** .425** .194 1 .233 .803**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .110 .054 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.6 Pearson Correlation .230 .142 .109 .204 .233 1 .526**
Sig. (2-tailed) .057 .243 .374 .092 .054 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y Pearson Correlation .725** .719** .534** .526** .803** .526** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa nilai rhitung untuk semua item

pernyataan dari variabel Y (kinerja pegawai) nilainya lebih besar dari rtabel (0,237).
7

Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan yang ada pada variabel

kinerja pegawai dapat dikatakan valid untuk digunakan sebagai indikator variabel

Y. Adapun berikut ini merupakan hasil uji validitas untuk seluruh variabel

penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Seluruh Variabel
Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
Gaya Item pertanyaan 1 0.650 0.237 Valid
kepemimpinan Item pertanyaan 2 0.509 0.237 Valid
karismatik Item pertanyaan 3 0.649 0.237 Valid
(X1) Item pertanyaan 4 0.679 0.237 Valid
Item pertanyaan 5 0.563 0.237 Valid
Item pertanyaan 6 0.528 0.237 Valid
Item pertanyaan 7 0.630 0.237 Valid
Item pertanyaan 8 0.468 0.237 Valid
Item pertanyaan 9 0.533 0.237 Valid
Lingkungan Item pertanyaan 1 0.523 0.237 Valid
kerja non fisik Item pertanyaan 2 0.555 0.237 Valid
(X2) Item pertanyaan 3 0.524 0.237 Valid
Item pertanyaan 4 0.656 0.237 Valid
Item pertanyaan 5 0.653 0.237 Valid
Item pertanyaan 6 0.498 0.237 Valid
Item pertanyaan 7 0.556 0.237 Valid
Item pertanyaan 8 0.499 0.237 Valid
Kinerja Item pertanyaan 1 0.725 0.237 Valid
pegawai Item pertanyaan 2 0.719 0.237 Valid
(Y) Item pertanyaan 3 0.534 0.237 Valid
Item pertanyaan 4 0.526 0.237 Valid
Item pertanyaan 5 0.803 0.237 Valid
Item pertanyaan 6 0.526 0.237 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 3.4 bahwa hasil uji validitas untuk seluruh variabel

penelitian (gaya kepemimpinan karismatik, lingkungan kerja non fisik dan kinerja

pegawai) menunjukkan semua nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel (0,237).
8

4.1.1.2 Uji Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS versi 22 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.

Adapun hasil uji reliabilitas untuk variabel X 1 (gaya kepemimpinan karismatik)

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.745 9
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Cronbach Alpha pada

variabel X1 (gaya kepemimpinan karismatik) lebih besar dari nilai standar

reliabilitas (0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator atau

kuesioner yang digunakan oleh variabel gaya kepemimpinan karismatik dapat

dikatakan reliabel (andal) dan dapat dipercaya sebagai alat ukur suatu variabel.

Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk variabel X 2 (lingkungan kerja non fisik)

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.668 8
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.6 terlihat bahwa nilai Cronbach Alpha pada

variabel X2 (lingkungan kerja non fisik) lebih besar dari nilai standar reliabilitas
8

(0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator atau kuesioner yang

digunakan oleh variabel lingkungan kerja non fisik dapat dikatakan reliabel

(andal) dan dapat dipercaya sebagai alat ukur suatu variabel. Serta untuk hasil uji

reliabilitas variabel Y (kinerja pegawai) dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.702 6
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Cronbach Alpha pada

variabel Y (kinerja pegawai) lebih besar dari nilai standar reliabilitas (0,60)

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator atau kuesioner yang

digunakan oleh variabel kinerja pegawai dapat dikatakan reliabel (andal) dan

dapat dipercaya sebagai alat ukur suatu variabel. Adapun berikut ini merupakan

hasil uji validitas seluruh variabel penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.8.

Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Variabel
Cronbach Standar
Variabel Indikator Keterangan
Alpha Reliabilitas
Gaya kepemimpinan
9 pernyataan 0.745 0.60 Reliabel
karismatik (X1)
Lingkungan kerja non
8 pernyataan 0.668 0.60 Reliabel
fisik (X2)
Kinerja pegawai (Y) 6 pernyataan 0.702 0.60 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)
8

Berdasarkan pada tabel 3.8 bahwa hasil uji validitas dari masing-masing

variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach Alpha lebih besar daripada nilai

standar reliabilitas (0,6) sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator atau

kuesioner yang digunakan oleh variabel gaya kepemimpinan karismatik,

lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai dapat dikatakan reliabel (andal)

dan dapat dipercaya sebagai alat ukur suatu variabel.

4.1.2 Deskriptif Data

4.1.2.1 Deskriptif Data Responden

Deskriptif data responden menyajikan identitas responden dari sampel pada

penelitian ini yang mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir dan masa kerja. Deskriptif data responden dalam penelitian ini

menggunakan bantuan aplikasi software SPSS versi 22 agar pengukuran data yang

dihasilkan lebih akurat. Adapun hasil deskriptif data responden adalah sebagai

berikut:.

1. Data responden berdasarkan jenis kelamin

Adapun berikut ini merupakan data responden berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 27 39.1 39.1 39.1
Perempuan 42 60.9 60.9 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)


8

Berdasarkan pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa data responden

berdasarkan jenis kelamin didominasi responden yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 42 orang (60,9%) sedangkan responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (39,1%).

2. Data responden berdasarkan usia

Adapun berikut ini merupakan data responden berdasarkan usia dapat dilihat

pada tabel 4.10.

Tabel 4.10
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26-30 tahun 21 30.4 30.4 30.4
31-35 tahun 15 21.7 21.7 52.2
36-40 tahun 16 23.2 23.2 75.4
41-45 tahun 13 18.8 18.8 94.2
46-50 tahun 4 5.8 5.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa data responden

berdasarkan usia didominasi pada kelompok usia 26 – 30 tahun sebanyak 21

orang (30,4%), diikuti oleh kelompok usia 36 – 40 tahun sebanyak 16 orang

(23,2%), diikuti oleh kelompok usia 31 – 35 tahun sebanyak 15 orang (21,7%),

diikuti oleh kelompok usia 41 – 45 tahun sebanyak 13 orang (18,8%) dan sisanya

diikuti kelompok usia 46 – 50 sebanyak 4 orang (5,8%).


8

3. Data responden berdasarkan pendidkan terakhir

Adapun berikut ini merupakan data responden berdasarkan pendidikan

terakhir dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan_Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D-3 8 11.6 11.6 11.6
S-1 33 47.8 47.8 59.4
S-2 8 11.6 11.6 71.0
S-3 2 2.9 2.9 73.9
SMA/sederajat 18 26.1 26.1 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa data responden

berdasarkan pendidikan terakhir didominasi lulusan S-1 sebanyak 33 orang

(47,8%), diikuti oleh lulusan SMA/sederajat sebanyak 18 orang (26,1%), diikuti

oleh lulusan S-2 dan D-3 yang masing-masing sebanyak 8 orang (11,6%) dan

sisanya diikuti oleh lulusan S-3 sebanyak 2 orang (2,9%).

4. Data responden berdasarkan masa kerja

Adapun berikut ini merupakan data responden berdasarkan masa kerja dapat

dilihat pada tabel 4.12.


8

Tabel 4.12
Data Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa_Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid > 15 tahun 5 7.2 7.2 7.2
1-5 tahun 14 20.3 20.3 27.5
11-15 tahun 16 23.2 23.2 50.7
6-10 tahun 34 49.3 49.3 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa data responden

berdasarkan masa kerja didominasi pada kelompok masa kerja 6 – 10 tahun

sebanyak 34 orang (49,3%), diikuti oleh kelompok masa kerja 11 – 15 tahun

sebanyak 16 orang (23,2%), diikuti oleh kelompok masa kerja 1 – 5 tahun

sebanyak 14 orang (20,3%) dan sisanya diikuti oleh kelompok masa kerja lebih

dari 15 tahun sebanyak 5 orang (7,2%).

4.1.2.2 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan

Karismatik

Variabel gaya kepemimpinan karismatik (X1) pada penelitian ini diukur

melalui 9 pernyataan yang disebarkan ke 69 responden dan mempresentasikan

indikator-indikator dari variabel tersebut. Adapun hasil tanggapan responden

terhadap pernyataan yang ada pada variabel gaya kepemimpinan karismatik

adalah sebagai berikut:


8

1. Item pernyataan X1.1

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.1 dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.1
X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3
Ragu 25 36.2 36.2 40.6
Setuju 38 55.1 55.1 95.7
Sangat Setuju 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.13 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.1 sebesar 34,3% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pimpinan memiliki kepercayaan tinggi dalam memimpin para pegawainya, diikuti

responden yang menyatakan ragu sebesar 36,2%, diikuti responden yang

menyatakan setuju sebesar 55,1% dan diikuti responden yang menyatakan sangat

setuju sebesar 4,3%.

2. Item pernyataan X1.2

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.2 dapat dilihat pada tabel 4.14.


8

Tabel 4.14
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.2
X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ragu 28 40.6 40.6 40.6
Setuju 34 49.3 49.3 89.9
Sangat Setuju 7 10.1 10.1 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.14 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.2 sebesar 40,6% dari jumlah responden menyatakan ragu bahwa adanya

pimpinan memiliki satu visi yaitu mencapai tujuan instansi, diikuti responden

yang menyatakan setuju sebesar 49,3% dan diikuti responden yang menyatakan

sangat setuju sebesar 10,1%.

3. Item pernyataan X1.3

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.3 dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.3
X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 9 13.0 13.0 13.0
Ragu 12 17.4 17.4 30.4
Setuju 40 58.0 58.0 88.4
Sangat Setuju 8 11.6 11.6 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.15 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.3 sebesar 813% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa
8

pimpinan mampu menyatukan visi dalam kata-kata yang dapat dipahami oleh para

pegawainya, diikuti responden yang menyatakan ragu sebesar 17,4%, diikuti

responden yang menyatakan setuju sebesar 58% dan diikuti responden yang

menyatakan sangat setuju sebesar 11,6%.

4. Item pernyataan X1.4

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.4 dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.4
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3
Ragu 22 31.9 31.9 36.2
Setuju 36 52.2 52.2 88.4
Sangat Setuju 8 11.6 11.6 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.16 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.4 sebesar 4,3% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pimpinan memiliki komitmen yang kuat dalam mencapai visi, diikuti responden

yang menyatakan ragu sebesar 31,9%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 452,2% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

11,6%.

5. Item pernyataan X1.5

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.5 dapat dilihat pada tabel 4.17.


8

Tabel 4.17
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.5
X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 5 7.2 7.2 7.2
Ragu 29 42.0 42.0 49.3
Setuju 35 50.7 50.7 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.17 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.5 sebesar 7,2% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pimpinan memiliki perilaku yang dapat menimbulkan kekaguman dari para

pegawainya, diikuti responden yang menyatakan ragu sebesar 42% dan diikuti

responden yang menyatakan setuju sebesar 50,7%.

6. Item pernyataan X1.6

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.6 dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.6
X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 4 5.8 5.8 5.8
Ragu 32 46.4 46.4 52.2
Setuju 20 29.0 29.0 81.2
Sangat Setuju 13 18.8 18.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.18 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.6 sebesar 5,8% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa
9

pimpinan mampu mengubah perilaku pegawai kearah lebih baik, diikuti

responden yang menyatakan ragu sebesar 46,4%, diikuti responden yang

menyatakan setuju sebanyak 29% dan diikuti responden yang menyatakan sangat

setuju sebesar 18,8%.

7. Item pernyataan X1.7

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.7 dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.7
X1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 11 15.9 15.9 15.9
Ragu 9 13.0 13.0 29.0
Setuju 41 59.4 59.4 88.4
Sangat Setuju 8 11.6 11.6 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.19 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.7 sebesar 15,9% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pegawai mampu memanfaatkan sumber daya disekitar lingkungan kerja, diikuti

responden yang menyatakan ragu sebesar 13%, diikuti responden yang

menyatakan setuju sebesar 59,4% dan diikuti responden yang menyatakan sangat

setuju sebesar 11,6%.

8. Item pernyataan X1.8

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.8 dapat dilihat pada tabel 4.20.


9

Tabel 4.20
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.8
X1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 9 13.0 13.0 13.0
Ragu 14 20.3 20.3 33.3
Setuju 43 62.3 62.3 95.7
Sangat Setuju 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.20 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.8 sebesar 13% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pimpinan sangat peduli akan kinerja yang dihasilkan unit kerja, diikuti responden

yang menyatakan ragu sebesar 20,3%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 62,3% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

4,3%.

9. Item pernyataan X1.9

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X1.9 dapat dilihat pada tabel 4.21.

Tabel 4.21
Hasil Skor Kuesioner Variabel X1.9
X1.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3
Ragu 17 24.6 24.6 29.0
Setuju 25 36.2 36.2 65.2
Sangat Setuju 24 34.8 34.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)


9

Berdasarkan pada tabel 4.21 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X1.9 sebesar 4,3% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pimpinan mampu memberikan contoh keteladanan kepada para pegawainya,

diikuti responden yang menyatakan ragu sebesar 24,6%, diikuti responden yang

menyatakan setuju sebesar 36,2% dan diikuti responden yang menyatakan sangat

setuju sebesar 34,8%.

Adapun berikut ini merupakan hasil rata-rata skor kuesioner dari tanggapan

responden terhadap 9 item pernyataan variabel gaya kepemimpinan karismatik

(X1) dapat dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22
Hasil Rata-rata Skor Kuesioner Variabel Gaya Kepemimpinan
Karismatik (X1)
Item
STS % TS % R % S % SS %
Pernyataan
X1.1 0 0 3 4.3 25 36.2 38 55.1 3 4.3
X1.2 0 0 0 0 28 40.6 34 49.3 7 10.1
X1.3 0 0 9 13.0 12 17.4 40 58.0 8 11.6
X1.4 0 0 3 4.3 22 31.9 36 52.2 8 11.6
X1.5 0 0 5 7.2 29 42.0 35 50.7 0 0
X1.6 0 0 4 5.8 32 46.4 20 29.0 13 18.8
X1.7 0 0 11 15.9 9 13.0 41 59.4 8 11.6
X1.8 0 0 9 13.0 14 20.3 43 62.3 3 4.3
X1.9 0 0 3 4.3 17 24.6 25 36.2 24 34.8
Rata-rata 0 0 5 7.5 21 30.3 35 50.2 8 11.9
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa hasil rata-rata skor

kuesioner dari tanggapan responden terhadap 9 item pernyataan variabel gaya

kepemimpinan karismatik secara keseluruhan didominasi jawaban setuju (S)

sebanyak 35 responden (50,2%), diikuti jawaban ragu (R) sebanyak 21 responden


9

(30,3%), diikuti jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 8 responden (11,9%) dan

sisanya diikuti jawaban tidak setuju (TS) sebanyak 5 responden (7,5%).

4.1.2.3 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja Non Fisik

Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) pada penelitian ini diukur melalui 8

pernyataan yang disebarkan ke 69 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Adapun hasil tanggapan responden terhadap

pernyataan-pernyataan yang ada pada variabel lingkungan kerja non fisik adalah

sebagai berikut:

1. Item pernyataan X2.1

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.1 dapat dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.1
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 13 18.8 18.8 18.8
Ragu 7 10.1 10.1 29.0
Setuju 42 60.9 60.9 89.9
Sangat Setuju 7 10.1 10.1 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.23 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.1 sebesar 18,8% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

suasana kekeluargaan di lingkungan kerja, diikuti responden yang menyatakan


9

ragu sebesar 10,1%, diikuti responden yang menyatakan setuju sebesar 60,9% dan

diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 10,1%.

2. Item pernyataan X2.2

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.2 dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4.24
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.2
X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 9 13.0 13.0 13.0
Ragu 23 33.3 33.3 46.4
Setuju 35 50.7 50.7 97.1
Sangat Setuju 2 2.9 2.9 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.24 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.2 sebesar 13% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

suasana nyaman dalam bekerja yang dirasakan pegawai, diikuti responden yang

menyatakan ragu sebesar 33,3%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 50,7% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

2,9%.

3. Item pernyataan X2.3

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.3 dapat dilihat pada tabel 4.25.


9

Tabel 4.25
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.3
X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 13 18.8 18.8 18.8
Ragu 19 27.5 27.5 46.4
Setuju 33 47.8 47.8 94.2
Sangat Setuju 4 5.8 5.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.25 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.3 sebesar 18,8% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

perlakuan yang baik antar sesama rekan kerja, diikuti responden yang menyatakan

ragu sebesar 27,5%, diikuti responden yang menyatakan setuju sebesar 47,8% dan

diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 5,8%.

4. Item pernyataan X2.4

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.4 dapat dilihat pada tabel 4.26.

Tabel 4.26
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.4
X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 9 13.0 13.0 13.0
Ragu 11 15.9 15.9 29.0
Setuju 43 62.3 62.3 91.3
Sangat Setuju 6 8.7 8.7 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)


9

Berdasarkan pada tabel 4.26 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.4 sebesar 13% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

perlakuan yang adil antara pegawai dengan pimpinan, diikuti responden yang

menyatakan ragu sebesar 15,9%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 62,3% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

8,7%.

5. Item pernyataan X2.5

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.5 dapat dilihat pada tabel 4.27.

Tabel 4.27
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.5
X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3
Ragu 29 42.0 42.0 46.4
Setuju 34 49.3 49.3 95.7
Sangat Setuju 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.27 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.5 sebesar 4,3% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

jaminan kesehatan kerja bagi semua pegawai tanpa terkecuali, diikuti responden

yang menyatakan ragu sebesar 42%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 49,3% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

4,3%.
9

6. Item pernyataan X2.6

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.6 dapat dilihat pada tabel 4.28.

Tabel 4.28
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.6
X2.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 10 14.5 14.5 14.5
Ragu 12 17.4 17.4 31.9
Setuju 44 63.8 63.8 95.7
Sangat Setuju 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.28 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.6 sebesar 14,5% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

jaminan kecelakaan kerja bagi semua pegawai tanpa terkecuali, diikuti responden

yang menyatakan ragu sebesar 17,4%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebanyak 63,8% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

4,3%.

7. Item pernyataan X2.7

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.7 dapat dilihat pada tabel 4.29.


9

Tabel 4.29
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.7
X2.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 15 21.7 21.7 21.7
Ragu 31 44.9 44.9 66.7
Setuju 22 31.9 31.9 98.6
Sangat Setuju 1 1.4 1.4 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.29 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.7 sebesar 21,7% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

hubungan baik antar sesama pegawai, diikuti responden yang menyatakan ragu

sebesar 44,9%, diikuti responden yang menyatakan setuju sebesar 31,9% dan

diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 1,4%.

8. Item pernyataan X2.8

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

X2.8 dapat dilihat pada tabel 4.30.

Tabel 4.30
Hasil Skor Kuesioner Variabel X2.8
X2.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 13 18.8 18.8 18.8
Ragu 16 23.2 23.2 42.0
Setuju 23 33.3 33.3 75.4
Sangat Setuju 17 24.6 24.6 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)


9

Berdasarkan pada tabel 4.30 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

X2.8 sebesar 18,8% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa adanya

hubungan baik antara pegawai dengan pimpinan, diikuti responden yang

menyatakan ragu sebesar 23,2%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 33,3% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

24,6%.

Adapun berikut ini merupakan hasil rata-rata skor kuesioner dari tanggapan

responden terhadap 8 item pernyataan variabel lingkungan kerja non fisik (X 2)

dapat dilihat pada tabel 4.31.

Tabel 4.31
Hasil Rata-rata Skor Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
Item
STS % TS % R % S % SS %
Pernyataan
X2.1 0 0 13 18.8 7 10.1 42 60.9 7 10.1
X2.2 0 0 9 13.0 23 33.3 35 50.7 2 2.9
X2.3 0 0 13 18.8 19 27.5 33 47.8 4 5.8
X2.4 0 0 9 13.0 11 15.9 43 62.3 6 8.7
X2.5 0 0 3 4.3 29 42.0 34 49.3 3 4.3
X2.6 0 0 10 14.5 12 17.4 44 63.8 3 4.3
X2.7 0 0 15 21.7 31 44.9 22 31.9 11 .4
X2.8 0 0 13 18.8 16 23.2 23 33.3 17 24.6
Rata-rata 0 0 11 15.4 19 26.8 35 50.0 7 7.6
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.31 menunjukkan bahwa hasil rata-rata skor

kuesioner dari tanggapan responden terhadap 8 item pernyataan variabel

lingkungan kerja non fisik secara keseluruhan didominasi jawaban setuju (S)

sebanyak 35 responden (50%), diikuti jawaban ragu (R) sebanyak 19 responden

(26,8%), diikuti jawaban tidak setuju (TS) sebanyak 11 responden (15,4%) dan

sisanya diikuti jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 7 responden (7,6%).


10

4.1.2.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai

Variabel kinerja pegawai (Y) pada penelitian ini diukur melalui 6

pernyataan yang disebarkan ke 69 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Adapun hasil tanggapan responden terhadap

pernyataan-pernyataan yang ada pada variabel kinerja pegawai adalah sebagai

berikut:

1. Item pernyataan Y.1

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

Y.1 dapat dilihat pada tabel 4.32.

Tabel 4.32
Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.1
Y.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 9 13.0 13.0 13.0
Ragu 11 15.9 15.9 29.0
Setuju 40 58.0 58.0 87.0
Sangat Setuju 9 13.0 13.0 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.32 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

Y.1 sebesar 13% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa pegawai

selalu memiliki kepribadian tangguh dan mandiri, diikuti responden yang

menyatakan ragu sebesar 15,9%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 58% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 13%.
10

2. Item pernyataan Y.2

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

Y.2 dapat dilihat pada tabel 4.33.

Tabel 4.33
Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.2
Y.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 15 21.7 21.7 21.7
Ragu 31 44.9 44.9 66.7
Setuju 19 27.5 27.5 94.2
Sangat Setuju 4 5.8 5.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.33 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

Y.2 sebesar 21,7% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pegawai selalu mampu bekerja keras, diikuti responden yang menyatakan ragu

sebesar 44,9%, diikuti responden yang menyatakan setuju sebesar 27,5% dan

diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 5,8%.

3. Item pernyataan Y.3

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

Y.3 dapat dilihat pada tabel 4.34.


10

Tabel 4.34
Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.3
Y.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 8 11.6 11.6 11.6
Ragu 14 20.3 20.3 31.9
Setuju 43 62.3 62.3 94.2
Sangat Setuju 4 5.8 5.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.34 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

Y.3 sebesar 11,6% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pegawai selalu memiliki disiplin tinggi, diikuti responden yang menyatakan ragu

sebesar 20,3%, diikuti responden yang menyatakan setuju sebesar 62,3% dan

diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 5,8%.

4. Item pernyataan Y.4

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

Y.4 dapat dilihat pada tabel 4.35.

Tabel 4.35
Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.4
Y.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 12 17.4 17.4 17.4
Ragu 18 26.1 26.1 43.5
Setuju 35 50.7 50.7 94.2
Sangat Setuju 4 5.8 5.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)


10

Berdasarkan pada tabel 4.35 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

Y.4 sebesar 17,4% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa

pegawai selalu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, diikuti responden

yang menyatakan ragu sebesar 26,1%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebesar 50,7% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

5,8%.

5. Item pernyataan Y.5

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

Y.5 dapat dilihat pada tabel 4.36.

Tabel 4.36
Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.5
Y.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3
Ragu 27 39.1 39.1 43.5
Setuju 35 50.7 50.7 94.2
Sangat Setuju 4 5.8 5.8 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.36 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

Y.5 sebesar 4,3% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa pegawai

selalu mampu bersikap cerdas, arif dan bijaksana dalam memecahkan

permasalahan, diikuti responden yang menyatakan ragu sebesar 39,1%, diikuti

responden yang menyatakan setuju sebesar 50,7% dan diikuti responden yang

menyatakan sangat setuju sebesar 5,8%.


10

6. Item pernyataan Y.6

Berikut ini merupakan hasil skor kuesioner untuk item pernyataan variabel

Y.6 dapat dilihat pada tabel 4.37.

Tabel 4.37
Hasil Skor Kuesioner Variabel Y.6
Y.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 5 7.2 7.2 7.2
Ragu 23 33.3 33.3 40.6
Setuju 25 36.2 36.2 76.8
Sangat Setuju 16 23.2 23.2 100.0
Total 69 100.0 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.37 menunjukkan untuk item pernyataan variabel

Y.6 sebesar 7,2% dari jumlah responden menyatakan tidak setuju bahwa pegawai

selalu terampil dalam menjalankan tugas yang diterimanya, diikuti responden

yang menyatakan ragu sebesar 33,3%, diikuti responden yang menyatakan setuju

sebanyak 36,2% dan diikuti responden yang menyatakan sangat setuju sebesar

23,2%.

Adapun berikut ini merupakan hasil rata-rata skor kuesioner dari tanggapan

responden terhadap 6 item pernyataan variabel kinerja pegawai (Y) dapat dilihat

pada tabel 4.38.


10

Tabel 4.38
Hasil Rata-rata Skor Kuesioner Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Item
STS % TS % R % S % SS %
Pernyataan
Y.1 0 0 9 13.0 11 15.9 40 58.0 9 13.0
Y.2 0 0 15 21.7 31 44.9 19 27.5 4 5.8
Y.3 0 0 8 11.6 14 20.3 43 62.3 4 5.8
Y.4 0 0 12 17.4 18 26.1 35 50.7 4 5.8
Y.5 0 0 3 4.3 27 39.1 35 50.7 4 5.8
Y.6 0 0 5 7.2 23 33.3 25 36.2 16 23.2
Rata-rata 0 0 9 12.5 21 29.9 33 47.6 7 9.9
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.38 menunjukkan bahwa hasil rata-rata skor

kuesioner dari tanggapan responden terhadap 6 item pernyataan variabel kinerja

pegawai secara keseluruhan didominasi jawaban setuju (S) sebanyak 33

responden (47,6%), diikuti jawaban ragu (R) sebanyak 21 responden (29,9%),

diikuti jawaban tidak setuju (TS) sebanyak 9 responden (12,5%) dan sisanya

diikuti jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 7 responden (9,9%).

4.1.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode penelitian yang memberikan

deskripsi atau gambaran mengenai situasi dan kejadian sesuai kenyataan yang ada.

Variabel independen (X) pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik sedangkan variabel dependen (Y)

adalah kinerja pegawai. Hasil penyebaran kuesioner selanjutnya dicari rata-

ratanya dengan tujuan untuk mengetahui nilai rata-rata tiap masing-masing

variabel masuk ke dalam skala interval penilaian yang mana. Berikut ini skala

interval penilaian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.39.
10

Tabel 4.39
Skala Interval Penilaian
No Kelas Interval Kategori Penilaian
1 4,20 – 5,00 Sangat baik
2 3,40 – 4,19 Baik
3 2,60 – 3,39 Kurang baik
4 1,80 – 2,59 Tidak baik
5 1,00 – 1,79 Sangat tidak baik
Sumber: Sugiyono (2017:93)

Adapun analisis deskriptif dari masing-masing variabel yang diteliti dalam

penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22 adalah sebagai berikut:

1. Variabel gaya kepemimpinan karismatik (X1)

Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif dari variabel gaya

kepemimpinan karismatik (X1) dapat dilhat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.40
Hasil Analisis Deskriptif Variabel X1
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


X1.1 69 2.00 5.00 3.4042 .64895
X1.2 69 3.00 5.00 3.5057 .64863
X1.3 69 2.00 5.00 3.4912 .84875
X1.4 69 2.00 5.00 3.5201 .72965
X1.5 69 2.00 4.00 3.2448 .62962
X1.6 69 2.00 5.00 3.4187 .86121
X1.7 69 2.00 5.00 3.4767 .88561
X1.8 69 2.00 5.00 3.3897 .77471
X1.9 69 2.00 5.00 3.8245 .88272
X1 69 21.00 39.00 31.2756 3.99813
Valid N (listwise) 69

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.40 menunjukkan bahwa gambaran pada masing-

masing item pernyataan variabel gaya kepemimpinan karismatik secara

keseluruhan sudah baik, hal ini dibuktikan rata-rata keseluruhan tanggapan


10

responden terhadap 9 item pernyataan variabel gaya kepemimpinan karismatik

berada pada skala interval penilaian 3,41 – 4,20 yaitu sebesar 3,48 (31,28:9)

dengan kategori penilaian baik.

Akan tetapi dari beberapa pernyataan yang ada pada kuesioner terdapat

beberapa tanggapan responden memiliki nilai rata-rata berada pada interval skala

penilaian 2,60 – 3,39 yang dikategorikan kurang baik, seperti tanggapan

responden tentang pimpinan memiliki perilaku yang dapat menimbulkan

kekaguman dari para pegawainya memiliki nilai rata-rata sebesar 3,24. Hal ini

mengindikasikan bahwa terkadang masih ada perilaku atau sikap yang

diperlihatkan oleh pimpinan kurang dikagumi para pegawai seperti memaksakan

keputusannya atau mengambil keputusan secara sepihak tanpa melibatkan

pegawai dalam pengambilan keputusan.

Serta tanggapan responden tentang pimpinan sangat peduli akan kinerja

yang dihasilkan unit kerja memiliki nilai rata-rata sebesar 3,39. Hal ini

mengindikasikan bahwa terkadang pimpinan kurang peduli akan kinerja yang

dihasilkan unit kerja, dapat dilihat masih kurangnya perhatian yang diberikan

pimpinan kepada pegawai khususnya dalam bidang peningkatan kemampuan

kerja.

2. Variabel lingkungan kerja non fisik (X2)

Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif dari variabel lingkungan

kerja non fisik (X2) dapat dilhat pada tabel berikut ini.
10

Tabel 4.41
Hasil Analisis Deskriptif Variabel X2
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


X2.1 69 2.00 5.00 3.5232 .90913
X2.2 69 2.00 5.00 3.3348 .75689
X2.3 69 2.00 5.00 3.3058 .86294
X2.4 69 2.00 5.00 3.5667 .81650
X2.5 69 2.00 5.00 3.4362 .65484
X2.6 69 2.00 5.00 3.4797 .79346
X2.7 69 2.00 5.00 3.0304 .76530
X2.8 69 2.00 5.00 3.5377 1.05679
X2 69 19.00 40.00 27.2145 3.66017
Valid N (listwise) 69

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.41 menunjukkan bahwa gambaran pada masing-

masing item pernyataan variabel lingkungan kerja non fisik secara keseluruhan

sudah baik, hal ini dibuktikan rata-rata keseluruhan tanggapan responden terhadap

8 item pernyataan variabel lingkungan kerja non fisik berada pada skala interval

penilaian 3,41 – 4,20 yaitu sebesar 3,40 (27,21:8) dengan kategori penilaian baik.

Akan tetapi dari beberapa pernyataan yang ada pada kuesioner terdapat

beberapa tanggapan responden memiliki nilai rata-rata berada pada interval skala

penilaian 2,60 – 3,39 yang dikategorikan kurang baik, seperti tanggapan

responden tentang adanya suasana nyaman dalam bekerja yang dirasakan pegawai

memiliki nilai rata-rata sebesar 3,33. Hal ini mengindikasikan bahwa masih

pegawai yang merasakan ketidaknyamanan dalam berkerja sehingga

mempengaruhi pencapaian target kerjanya.

Selain itu, tanggapan responden tentang adanya perlakuan yang baik antar

sesama rekan kerja memiliki nilai rata-rata sebesar 3,31. Hal ini mengindikasikan

bahwa masih ada pegawai yang diperlakukan kurang menyenangkan oleh sesama
10

rekan kerjanya sehingga menyebabkan terjadinya perselisihan. Adapun perlakuan

tersebut terjadi pada saat perbedaan pemahaman atau pendapat dalam

menyelesaikan tugas. Serta tanggapan responden tentang adanya hubungan baik

antar sesama pegawai memiliki nilai rata-rata sebesar 3,03. Hal ini

mengindikasikan bahwa terkadang masih ada pegawai yang memiliki hubungan

yang kurang baik dengan rekan kerjanya sehingga menyebabkan adanya

persaingan yang kurang sehat antar rekan kerja didalam lingkungan kerja.

3. Variabel kinerja pegawai (Y)

Berikut ini merupakan hasil analsis deskriptif dari variabel kinerja pegawai

(Y) dapat dilhat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.42
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Y
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Y.1 69 2.00 5.00 3.6101 .85923
Y.2 69 2.00 5.00 3.1739 .83941
Y.3 69 2.00 5.00 3.5232 .76891
Y.4 69 2.00 5.00 3.3493 .84950
Y.5 69 2.00 5.00 3.4797 .67314
Y.6 69 2.00 5.00 3.6536 .89780
Y 69 14.00 30.00 20.7898 3.11118
Valid N (listwise) 69

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.42 menunjukkan bahwa gambaran pada masing-

masing item pernyataan variabel kinerja pegawai secara keseluruhan sudah baik,

hal ini dibuktikan rata-rata keseluruhan tanggapan responden terhadap 6 item

pernyataan variabel kinerja pegawai berada pada skala interval penilaian 3,41 –

4,20 yaitu sebesar 3,47 (20,79:6) dengan kategori penilaian baik.


11

Akan tetapi dari beberapa pernyataan yang ada pada kuesioner terdapat

beberapa tanggapan responden memiliki nilai rata-rata berada pada interval skala

penilaian 2,60 – 3,39 yang dikategorikan kurang baik, seperti tanggapan

responden tentang pegawai selalu mampu bekerja keras memiliki nilai sebesar

3,17. Hal ini mengindikasikan bahwa terkadang masih ada pegawai yang kurang

mampu bekerja keras dalam menjalankan tugasnya karena beban kerja dan

perangkapan tugas yang berlebih.

Serta tanggapan responden tentang pegawai selalu bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan memiliki nilai sebesar 3,35. Hal ini mengindikasikan bahwa

masih ada pegawai yang kurang bertanggung jawab atas tugas yang diberikan

sehingga hasil kerjanya kurang dapat dimaksimalkan dan mempengaruhi

kinerjanya.

4.1.4 Pengujian Asumsi Klasik

4.1.4.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2017:109) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah regresi antara variabel X1 (gaya kepemimpinan karismatik) dan

variabel X2 (lingkungan kerja non fisik) dengan variabel Y (kinerja pegawai)

mempunyai distribusi normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal. Berikut

ini adalah gambar grafik histogram dari hasil pengolahan SPSS versi 22 yang

tampak pada gambar 4.1.


11

Gambar 4.1
Grafik Histogram

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Dari tampilan gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik kinerja pegawai

mengikuti bentuk distribusi normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke

kanan atau ke kiri, memperlihatkan bahwa kurva berbentuk lonceng yang kedua

sisinya melebar. Semakin histogram berbentuk lonceng maka data dikatakan

normal. Hal ini mengindikasikan bahwa data memenuhi asumsi normalitas.

Selain dengan menggunakan histogram, untuk melihat uji normalitas data

dapat menggunakan grafik P-P Plot. Suatu data akan terdistribusi normal jika nilai

probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas pengamatan.

Berikut ini merupakan grafik P-P Plot dapat dilihat pada gambar 4.2.
11

Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada grafik P-P Plot diatas bahwa adanya kesamaan antara

nilai probabilitas harapan dan pengamatan yang ditunjukkan dengan garis

diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan

pengamatan. Dari grafik terlihat bahwa nilai P-P Plot terletak disekitar garis

diagonal. P-P Plot jika diperhatikan bahwa nilai P-P Plot tidak menyimpang jauh

dari garis diagonal sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data kinerja pegawai

adalah normal.

Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan uji

kolmogorov smirnov. Uji kolmogorov smirnov digunakan untuk uji statistik

apakah data terdistribusi normal ataukah tidak terdistribusi normal (Algifari,

2016:60). Berikut ini adalah hasil uji kolmogorov smirnov yang dihasilkan dari

hasi pengolahan SPSS versi 22 yang dapat dapat dilihat pada tabel 4.46.
11

Tabel 4.43
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 69
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.87707759
Most Extreme Differences Absolute .049
Positive .049
Negative -.039
Kolmogorov-Smirnov Z .409
Asymp. Sig. (2-tailed) .996
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan tabel 4.43 dapat diketahui nilai signifikansi uji kolmogorov

smirnov mendapatkan nilai sebesar 0,996 atau 99,6% yang berarti nilai

signifikansi uji kolmogorov smirnov lebih besar daripada nilai signifikansi 5%

atau 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal

karena memiliki tingkat signifikansi diatas 5%.

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2017:105) uji multikolinearitas berguna untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Perhitungan uji multikolinearitas ini menggunakan bantuan software SPSS versi

22 agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat. Adapun hasil uji

multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.


11

Tabel 4.44
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.808 2.422 -.747 .458
Gaya Kepemimpinan
.173 .059 .222 2.954 .004 .973 1.028
Karismatik
Lingkungan Kerja Non Fisik .621 .064 .730 9.701 .000 .973 1.028
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.44 menunjukkan bahwa hasil nilai Tolerance tidak

ada variabel independen (gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja

non fisik) yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dengan nilai Tolerance

masing-masing sebesar 0,973. Sedangkan hasil perhitungan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal serupa yaitu tidak adanya nilai VIF

dari variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dengan nilai VIF

masing-masing sebesar 1,028 sehingga dapat disimpulkan dari perhitungan nilai

Tolerance dan VIF menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke

pengamatan yang lain berbeda. Sedangkan bila terjadi ketidaknyamanan variance

dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
11

homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:139).

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heteroskedastisiitas dengan uji glejser. Adapun uji glejser dari hasil pengolahan

SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.45
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .343 1.429 .240 .811
Gaya Kepemimpinan
.016 .035 .056 .452 .653 .973 1.028
Karismatik
Lingkungan Kerja Non Fisik .023 .038 .075 .607 .546 .973 1.028
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.45 dapat dilihat bahwa semua variabel independen

(gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik) tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas karena semua variabel independen menunjukkan nilai

probabilitas (sig.) > 5% (0,05) dengan masing-masing nilai signifikansi sebesar

0,653 dan 0,546 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini, oleh karena itu model

regresi dalam penelitian ini layak dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai

berdasarkan masukan variabel independen yang meliputi gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik.


11

Selain itu, dapat dilihat pula pada hasil grafik scatterplot untuk melihat

apakah terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak dengan bantuan SPSS versi 22

maka dapat dilihat gambar grafik scatterplot sebagai berikut:

Gambar 4.3
Grafik Scatterplot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

baik di atas maupun di bawah nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu

pola tertentu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi, oleh karena itu model regresi dalam

penelitian ini layak dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan

masukan variabel independen yang meliputi gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik.


11

4.1.4.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi

yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini menggunakan

Durbin Watson (DW) (Ghozali, 2018:112). Berdasarkan hasil dari pengolahan

SPSS versi 22 didapatkan hasil uji autokorelasi yang dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.46
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .797a .636 .625 1.90531 .636 57.657 2 66 .000 1.878
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik, Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan tabel 4.46 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW)

adalah 1,878 dengan tingkat signifikansi 5%, jumlah sampel (N) = 69, dan jumlah

variabel independen sebanyak 2 (K = 2) maka diperoleh nilai dL sebesar 1,551dan

dU sebesar 1,670 dan 4 – dU (4 – 1,670 = 2,330), maka dU < DW < 4 – dU (1,670

< 1,878 < 2,330) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada (bebas)

autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.


11

4.1.5 Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Pengawasan Terhadap

Efektivitas Kerja

4.1.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan

fungsional ataupun kausal antara dua variabel dependen atau lebih terhadap

variabel independen (Sugiyono, 2016:145). Dimana variabel X1 yaitu gaya

kepemimpinan karismatik dan variabel X2 yaitu lingkungan kerja non fisik

sedangkan variabel Y yaitu kinerja pegawai, dengan menggunakan bantuan

software SPSS versi 22 maka didapatkan hasil regresi linear berganda sebagai

berikut:

Tabel 4.47
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.808 2.422 -.747 .458
Gaya Kepemimpinan
.173 .059 .222 2.954 .004 .973 1.028
Karismatik
Lingkungan Kerja Non Fisik .621 .064 .730 9.701 .000 .973 1.028
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.47 didapatkan bentuk persamaan model regresi

linear berganda sebagai berikut:

Y = -1,808 + 0,173 X1 + 0,621 X2 + e

Dimana:
X1 = Gaya kepemimpinan karismatik.
X2 = Lingkungan kerja non fisik.
Y = Kinerja pegawai.
11

a = Y bila X = 0 (konstan).
b1 = Koefisien regresi variabel X1.
b2 = Koefisien regresi variabel X2.
e = Standard error of estimates.

Sesuai dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi

tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (a) sebesar -1,808 menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik adalah nol (0) maka kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sebesar -

1,808.

2. Nilai koefisien regresi untuk variabel X1 (gaya kepemimpinan karismatik)

sebesar 0,173 dan bertanda positif yang berarti gaya kepemimpinan

karismatik mempunyai hubungan yang searah dengan kinerja pegawai. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan penerapan gaya

kepemimpinan karismatik maka tingkat kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang akan naik sebesar 0,173

dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap

atau konstan.

3. Nilai koefisien regresi untuk variabel X2 (lingkungan kerja non fisik) sebesar

0,621 dan bertanda positif yang berarti lingkungan kerja non fisik mempunyai

hubungan yang searah dengan kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa

setiap peningkatan satu satuan lingkungan kerja non fisik maka tingkat

kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang akan

naik sebesar 0,621 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model

regresi adalah tetap atau konstan.


12

4.1.5.2 Analisis Korelasi

Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis korelasi sederhana maupun

berganda. Adapun analisis korelasi untuk variabel X1 (gaya kepemimpinan

karismatik) terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang yang didapatkan dari hasil pengolahan SPSS versi 22 dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.48
Hasil Analisis Korelasi Variabel X1 Terhadap Variabel Y
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .342a .117 .104 2.94530
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.48 menunjukkan bahwa nilai korelasi (R) variabel

gaya kepemimpinan karismatik terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,342

yang berarti besarnya korelasi antara variabel gaya kepemimpinan karismatik

terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

adalah rendah, hal ini sesuai dengan pedoman interprestasi terhadap koefisien

korelasi pada interval 0,20 – 0,399 dengan tingkat hubungan korelasi yang rendah.

Sedangkan analisis korelasi untuk variabel X2 (lingkungan kerja non fisik)

terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

yang didapatkan dari hasil pengolahan SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel

berikut ini.
12

Tabel 4.49
Hasil Analisis Korelasi Variabel X2 Terhadap Variabel Y
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .767a .588 .582 2.01216
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.49 menunjukkan bahwa nilai korelasi (R) variabel

lingkungan kerja non fisik terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,767 yang

berarti besarnya korelasi antara variabel lingkungan kerja non fisik terhadap

kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah

kuat, hal ini sesuai dengan pedoman interprestasi terhadap koefisien korelasi pada

interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungan korelasi yang kuat. Serta analisis

korelasi berganda yang didapatkan dari hasil pengolahan SPSS versi 22 dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.50
Hasil Analisis Korelasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Variabel Y
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .797a .636 .625 1.90531 .636 57.657 2 66 .000 1.878
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik, Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.50 menunjukkan bahwa nilai signifikansi F

change sebesar 0,000 yang angka ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%

(0,000 < 0,05) dapat dikatakan bahwa antara gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan
12

Pencatatan Sipil Kota Serang terdapat korelasi. Sementara itu, nilai korelasi (R)

berganda adalah sebesar 0,797 yang berarti bahwa besarnya korelasi antara

variabel gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik terhadap

kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah

kuat, hal ini sesuai dengan pedoman interprestasi terhadap koefisien korelasi pada

interval 0,60 – 0,799 dengan tingkat hubungan korelasi yang kuat.

4.1.5.3 Analisis Determinasi (R2)

Menurut Gozali (2017:311) analisis determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur besarnya kontribusi perubahan variabel X1 atau gaya kepemimpinan

karismatik dan variabel X2 atau lingkungan kerja non fisik terhadap variabel Y

atau kinerja pegawai. Sedangkan sisanya atau selebihnya perubahan variabel Y

disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.

Berdasarkan hasil dari pengolahan SPSS versi 22, didapatkan hasil analisis

determinasi yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.51
Hasil Analisis Determinasi (R2)
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .797a .636 .625 1.90531 .636 57.657 2 66 .000 1.878
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik, Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan pada tabel 4.51 menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi (R2) adalah sebesar 0,636 atau 63,6% dapat disimpulkan bahwa
12

besarnya pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Serang sebesar 63,6% sedangkan sisanya sebesar 36,4% (100% – R2)

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian, seperti komunikasi, motivasi

kerja dan disiplin kerja.

4.1.5.4 Analisis Uji t-Test

Menurut Orniati (2016:146) pengujian secara parsial (uji t-test)

dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial

(individu) dari variabel X1 (gaya kepemimpinan karismatik) dan variabel X2

(lingkungan kerja non fisik) terhadap variabel Y (kinerja pegawai). Pengaruh

variabel XI dan X2 terhadap variabel Y dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat

signifikansi (probabilitas). Adapun tahapan untuk melakukan uji t dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan derajat kebebasan (dk). Menentukan derajat kebebasan (dk)

dengan cara berikut (Arikunto, 2016:75):

𝑑𝑘 = 𝑛 − 2
𝑑𝑘 = 69 − 2
𝑑𝑘 = 67

2. Menentukan ttabel. Menentukan ttabel adalah dengan melihat tingkat

signifikansi (5%), dan derajat kebebasan (dk) sebesar 67, maka ttabel dengan

dua sisi diperoleh sebesar 1,996.

3. Membandingkan hasil thitung dengan ttabel

a. Nilai thitung > ttabel = H0 ditolak.


12

b. Nilai thitung < ttabel = H0 diterima.

Berdasarkan hasil dari pengolahan SPSS versi 22, didapatkan hasil uji t

yang tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 4.52
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.808 2.422 -.747 .458
Gaya Kepemimpinan
.173 .059 .222 2.954 .004 .973 1.028
Karismatik
Lingkungan Kerja Non Fisik .621 .064 .730 9.701 .000 .973 1.028
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan hasil tabel 4.52 menunjukkan bahwa uji t terhadap variabel

gaya kepemimpinan karismatik (X1) didapatkan nilai thitung sebesar 2,954 dengan

nilai signifikansi t sebesar 0,004. Karena thitung lebih besar ttabel (2,954 > 1,996)

atau signifikansi t lebih kecil dari 5% (0,004 < 0,05), maka variabel gaya

kepemimpinan karismatik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

sehingga dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima. Adapun

pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
12

Gambar 4.4
Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X1 Terhadap Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa thitung jatuh di daerah H0

ditolak dengan nilai thitung sebesar 2,954 dengan ttabel sebesar 1,996 (2,954 >

1,996) yang berarti H1 diterima sedangkan H0 ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa gaya kepemimpinan karismatik mempunyai hubungan yang berpengaruh

positif terhadap kinerja pegawai. Dapat disimpulkan semakin baik penerapan gaya

kepemimpinan karismatik maka kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Serang akan semakin baik.

Sedangkan untuk uji t terhadap variabel lingkungan kerja non fisik (X 2)

didapatkan nilai thitung sebesar 9,701 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000.

Karena thitung lebih besar ttabel (9,701 > 1,996) atau signifikansi t lebih kecil dari

5% (0,000 < 0,05), maka variabel lingkungan kerja non fisik secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Serang sehingga dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini diterima. Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambar berikut ini.


12

Gambar 4.5
Kurva Pengujian Hipotesis Variabel X2 Terhadap Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa thitung jatuh di daerah H0

ditolak dengan nilai thitung sebesar 9,701 dengan ttabel sebesar 1,996 (9,701 >

1,996) yang berarti H2 diterima sedangkan H0 ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa lingkungan kerja non fisik mempunyai hubungan yang berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai. Dapat disimpulkan semakin baik lingkungan kerja non

fisik maka kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang akan semakin baik.

4.1.5.5 Analisis Uji F-Test

Menurut Orniati (2016:148) pengujian secara simultan (uji F-test) pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik) yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (kinerja

pegawai). Adapun tahapan dalam melakukan uji F-test adalah sebagai berikut:

1. Menentukan distribusi F. Menentukan degree of freedom dalam penelitian ini

dapat menggunakan rumus sebagai berikut:


12

a. Degree of freedom untuk pembilang n1

df (n1) = k – 1
=3–1=2

b. Degree of freedom untuk pembilang n2

df (n2) = n – k
= 69 – 3 = 66

2. Menentukan Ftabel. Menentukan Ftabel adalah dengan melihat tingkat signifikansi

(5%), dan distribusi F, maka Ftabel yang diperoleh sebesar 3,14.

3. Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel

a. Nilai Fhitung > Ftabel = H0 ditolak.

b. Nilai Fhitung < Ftabel = H0 diterima.

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 22, didapatkan hasil uji F yang

tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 4.53
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 418.610 2 209.305 57.657 .000a
Residual 239.593 66 3.630
Total 658.203 68
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik, Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2021)

Berdasarkan hasil tabel 4.53 menunjukkan bahwa uji F terhadap variabel

gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik didapatkan nilai

Fhitung sebesar 57,657 dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000. Karena Fhitung

lebih besar Ftabel (57,657 > 3,14) atau signifikansi F lebih kecil dari 5% (0,000 <
12

0,05), maka secara simultan variabel gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sehingga dapat

disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima. Adapun pengujian hipotesis

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.6
Kurva Pengujian Hipotesis Variabel XI dan X2 Terhadap Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2021)

Berdasarkan pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa Fhitung jatuh di daerah H0

ditolak dengan nilai Fhitung sebesar 57,657 dan Ftabel sebesar 3,14 yang berarti H3

diterima sedangkan H0 ditolak (57,657 > 3,14) sehingga dapat dikatakan bahwa

gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik mempunyai

hubungan yang berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Dapat disimpulkan

semakin baik penerapan gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non

fisik maka kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang akan semakin baik.


12

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan diatas, maka secara

keseluruhan pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh gaya kepemimpinan karismatik terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda didapatkan nilai koefisien

regresi variabel gaya kepemimpinan karismatik sebesar 0,173 dan bertanda positif

yang berarti gaya kepemimpinan karismatik mempunyai hubungan yang searah

dengan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Sedangkan nilai korelasi (R) untuk variabel gaya kepemimpinan karismatik

terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,342 yang berarti besarnya korelasi

antara variabel gaya kepemimpinan karismatik terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah rendah.

Selain itu, untuk hasil uji t terhadap variabel gaya kepemimpinan karismatik

(X1) didapatkan nilai thitung sebesar 2,954 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,004.

Karena thitung lebih besar ttabel (2,954 > 1,996) atau signifikansi t lebih kecil dari

5% (0,004 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan karismatik

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Hasil hipotesis dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian Hapsari dkk.

(2020) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

karismatik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai serta

penelitian Saefudin dkk. (2019) dengan hasil penelitian yang sama menunjukkan
13

bahwa gaya kepemimpinan karismatik berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai.

Serta penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukan oleh

Suradinata (2017:319) kepemimpinan karismatik adalah kepemimpinan yang

diakui oleh bawahan bahwa pemimpin memiliki kelebihan atau daya tarik pada

dirinya, memiliki visi dan artikulasi, peduli terhadap bawahan, dan lingkungan,

serta memiliki perilaku diluar aturan dan berani mengambil risiko pribadi untuk

mencapai suatu misi maka secara bersama-sama antara pimpinan dengan pegawai

akan mampu meningkatkan kinerja organisasi.

2. Pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda didapatkan nilai koefisien

regresi variabel lingkungan kerja non fisik sebesar 0,621 dan bertanda positif yang

berarti lingkungan kerja non fisik mempunyai hubungan yang searah dengan

kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Sedangkan nilai korelasi (R) untuk variabel lingkungan kerja non fisik terhadap

variabel kinerja pegawai sebesar 0,767 yang berarti besarnya korelasi antara

variabel lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah kuat.

Selain itu, untuk hasil uji t terhadap variabel lingkungan kerja non fisik (X 2)

didapatkan nilai thitung sebesar 9,701 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000.

Karena thitung lebih besar ttabel (9,701 > 1,996) atau signifikansi t lebih kecil dari

5% (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja non fisik
13

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Hasil hipotesis dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian Suleman

(2020) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja non

fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai serta penelitian

Noorainy (2019) dengan hasil penelitian yang sama menunjukkan bahwa

lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai.

Serta penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Nuraini,

(2016:103) lingkungan kerja non fisik yang baik akan memberikan rasa nyaman

dan memungkinkan pegawai untuk dapat bekerja optimal. Jika pegawai

menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan

betah ditempat kerjanya, melakukan aktivitasnya sehingga waktu kerja

dipergunakan secara efektif. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai

maka pegawai tidak betah berada ditempat kerja karena merasa kurang puas

dengan kondisi yang demikian sehingga dapat menurunkan kinerja pegawai.

3. Pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik

terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang

Berdasarkan hasil analisis korelasi berganda didapatkan nilai korelasi (R)

berganda sebesar 0,797 yang berarti bahwa besarnya korelasi antara variabel gaya

kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang adalah kuat.
13

Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,636 dapat

disimpulkan bahwa besarnya pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang sebesar 63,6%.

Serta hasil uji F terhadap variabel gaya kepemimpinan karismatik dan

lingkungan kerja non fisik didapatkan nilai Fhitung sebesar 57,657 dengan nilai

signifikansi F sebesar 0,000. Karena Fhitung lebih besar Ftabel (57,657 > 3,14) atau

signifikansi F lebih kecil dari 5% (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa

variabel gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non fisik secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

Hasil hipotesis dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian Hapsari dkk.

(2020) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai serta penelitian Mulya dan Abdurahman (2018) dengan

hasil penelitian yang sama menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan karismatik

dan lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai.

Penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Kaswan

(2017:341) menerapkan gaya kepemimpinan karismatik maupun menciptakan

lingkungan kerja non fisik yang baik ataupun keduanya merupakan upaya

organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta upaya organisasi

dalam meningkatkan kualitas pegawai yang pada akhirnya kinerja organisasi


13

maupun pegawainya pun dapat meningkat. Adanya kepemimpinan karismatik

yang diakui pegawainya akan mampu mencapai visi organisasi dan didukung

lingkungan kerja fisik maupun non fisik yang baik diharapkan dapat mendorong

pegawai untuk bekerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja

organisasi maupun kinerja individu.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t terhadap variabel gaya kepemimpinan karismatik (X 1)

didapatkan nilai thitung sebesar 2,954 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,004.

Karena thitung lebih besar ttabel (2,954 > 1,996) atau signifikansi t lebih kecil

dari 5% (0,004 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan

karismatik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

2. Berdasarkan hasil uji t terhadap variabel lingkungan kerja non fisik (X2)

didapatkan nilai thitung sebesar 9,701 dengan nilai signifikansi t sebesar 0,000.

Karena thitung lebih besar ttabel (9,701 > 1,996) atau signifikansi t lebih kecil

dari 5% (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja

non fisik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang.

3. Berdasarkan hasil uji F terhadap variabel variabel gaya kepemimpinan

karismatik dan lingkungan kerja non fisik didapatkan nilai Fhitung sebesar

57,657 dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000. Karena Fhitung lebih besar

Ftabel (57,657 > 3,14) atau signifikansi F lebih kecil dari 5% (0,000 < 0,05)

dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan karismatik dan

134
13

lingkungan kerja non fisik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh

mengenai pengaruh gaya kepemimpinan karismatik dan lingkungan kerja non

fisik terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang, maka saran yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Baiknya instansi terkait memperbaiki tanggapan responden dari pernyataan

variabel gaya kepemimpinan karismatik yang dinilai masih kurang baik

dengan upaya seperti memberikan kesempatan kepada pegawai dalam

memberikan pendapat atau masukan dalam setiap pengambilan keputusan

agar keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama serta pimpinan

baiknya memberikan semangat atau motivasi kepada anggota yang memiliki

prestasi kerja yang kurang serta memberikan arahan atau saran kepada

anggota yang dapat merubah sikap kerja yang dimiliki anggota sesuai

protokol tugas yang berlaku sehingga kinerjanya dapat meningkat.

2. Baiknya instansi terkait memperbaiki tanggapan responden dari pernyataan

variabel lingkungan kerja non fisik yang dinilai masih kurang baik dengan

upaya seperti memberikan suasana nyaman kepada pegawai agar pegawai

merasa puas dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerjanya serta

mengadakan kegiatan yang dapat mempererat tali solidaritas dan keluargaan


13

diantara sesama pegawai seperti kegiatan family gathering setiap tahun

dengan tujuan menciptakan hubungan kerja yang baik dan harmonis

dilingkungan kerja.

3. Baiknya instansi terkait memperbaiki tanggapan responden dari pernyataan

variabel kinerja pegawai yang dinilai masih kurang baik dengan upaya seperti

menerapkan hukuman disiplin yang efektif kepada pegawai yang lalai

(kurang bertanggung jawab) dalam bertugas serta meningkatkan komitmen

kerja pegawai dengan cara menumbuhkan rasa bangga pegawai terhadap

instansi dan memberikan penghargaan kepada pegawai atas prestasi kerja

yang dicapai

4. Saran bagi peneliti lain dan pihak akademis selanjutnya, adalah sebagai

berikut:

a. Baiknya peneliti lain diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut

pada instansi atau organisasi yang lain dengan menggunakan variabel

yang sama pada penelitian ini.

b. Untuk menguji kehandalan penelitian ini, peneliti lain baiknya dapat

menambahkan variabel independen lain yang dapat mempengaruhi

peningkatan kinerja pegawai untuk penelitian selanjutnya, seperti

komunikasi, motivasi kerja dan disiplin kerja.


DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2016. Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,


dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Danim, Sudarwan. 2016. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ekaningsih. 2016. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia


Widiasarana Indonesia.

Ghozali. 2016. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan


Penerbit Universitas Diponegoro.

----------. 2017. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21


Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

----------. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Jakarta: PT Grasindo

Heidrachman, Ranupandojo dan Husnan, Suad. 2016. Manajemen Personalia.


Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Isyandi, B. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Global.


Pekanbaru: Unri Press.

Kartasasmita, Ginandjar. 2015. Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Kartono, P. 2016. Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kaswan, Akhyadi. 2017. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung:


Alfabeta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2015. Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan


Kedua Belas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

13
----------. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
----------. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mardiana. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Badan Penerbit
IPWI.
Mas’ud, S. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Matteson. 2016. Manajemen Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Perkasa.
Muharram. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit PT
Erlangga.

Nawawi, Ismail. 2015. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta:


PT. Fajar Iterpratama Mandiri.

Nitisemito, Alex. 2015. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya


Manusia) Edisi V Cet. XIV. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nuraini, T. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekanbaru: Yayasan Aini
Syam.

Orniati, Yuli. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ekonisia FE-UII.
Rivai, Veithzal. 2016. Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samsudin, 2014. Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jakarta: Erlangga.

Sanusi, Anwar. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Saragih. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Sedarmayanti, S. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

Siagian, Sondang. P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Silalahi, Uber. 2015. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Simanjuntak, Payaman J. 2016. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta:


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

13
Soemartono, Agus. 2015. Penerapan Aplikasi SPSS. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Sudita. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta: STIE


YKPN.

Sudjana. 2016. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jilid Ke-4.
Bandung: CV Alfabeta.

----------. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jilid Ke-5.
Bandung: CV Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2015. Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

----------. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center


for Academic Publishing Service).

Supranto. 2017. Statistik Teori dan Aplikasi. Jilid 5. Jakarta: Erlangga.

Supriyono. 2017. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar


Maju.

Suradinata, Ermaya. 2017. Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintah. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Sutikno, Sobri M. 2016. Pemimpin dan Gaya Kepemimpinan. Edisi Ketiga.


Lombok: Holistica.

Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana.

Suwatno dan Priansa. 2014. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Umar, Husein, 2015. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Wursanto. 2014. Dasar-dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Aldian, Fadly. 2020. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik, Gaya


Kepemimpinan Transformasional dan Gaya Kepemimpinan
Transaksional Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Pada Pegawai di PT
Bank Mandiri Yogyakarta. Media Ekonomi dan Manajemen Vol. 29 No.
1 Januari 2020.

13
Budiadi, Hasman. 2018. Analisa Dampak Kepemimpinan Karismatik Terhadap
Kinerja Pegawai di Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo. Jurnal
Ilmiah SINUS Volume 9, No. 2, Des 2018.

Hapsari, Tiyas Dwi., Istiqomah dan Ratna Damayanti. 2020. Analisis Faktor
Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Konflik Terhadap Kinerja
Pegawai Bagian Sewing PT Solo Kawistara Garmindo. Edunomika –
Vol. 04, No. 01 (Februari 2020).

Kristanti, Erlina. 2018. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja
Non Fisik Terhadap Stres Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja
(Studi pada Kantor Bersama Samsat Mojokerto Kota). Jurnal Ilmu
Manajemen Volume 5 Nomor 1 2018.

Mulya, Raynanda dan Abdurahman, Dudung. 2018. Pengaruh Gaya


Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Semangat
Kerja Pegawai CV Gammara Jaya Mondial. Prosiding Manajemen
Volume 4, No. 2, Tahun 2018.

Noorainy, Fitria. 2019. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik
Terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Pangandaran. Journal of Management Review Volume 1 Number 2 Page
(75-85) 2019.

Rofiliana, Lugas dan Rofiuddin, Mohammad. 2021. Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Kinerja Pegawai Bank Syariah Indonesia. Journal of
Management and Digital Business, 1(1), 2021, 1-12.

Saefudin, Yanti Hasbian Setiawati dan Nurul Hamidah. 2019. Pengaruh


Kepemimpinan Karismatik Terhadap Kinerja Profesiobal Dosen Dalam
Menghadapi Era Industrialisasi 4.0. Jurnal Dirosah Islamiyah Vol I No
1, November 2019.

Suleman, Gusnar A. 2020. Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja Non
Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Tojo
Una-Uana. Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 10, Oktober 2020.

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,

Bersama dengan ini saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi daftar

kuesioner (terlampir) ini sesuai dengan yang Anda rasakan saat ini apa adanya.

Saya sangat menghargai kejujuran Anda dalam mengisi kuesioner ini dan akan

menjamin kerahasiannya.

Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti untuk

kesempurnaan penelitian ini dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan Karismatik dan Lingkungan Kerja Non Fisik

Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Serang” dari Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Banten.

Demikian saya sampaikan, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan

masukan bagi perusahaan terkait dalam perencanaan dan pengelolaan sumber

daya manusia. Atas kerjasama dan bantuan Anda, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Elsa
A. Petunjuk Pengisian

1. Dimohon untuk membaca dengan teliti dan memberikan jawaban yang

sebenarnya menurut pendapat pribadi, agar jawaban yang diberikan menjadi

jawaban yang objektif.

2. Berilah tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan

pendapat Anda pada pilihan yang telah disediakan.

3. Skor/bobot alternatif jawaban :

- STS : Sangat Tidak Setuju (1) - S : Setuju (4)

- TS : Tidak Setuju (2) - SS : Sangat Setuju (5)

- R : Ragu (3)

4. Perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan

benar atau salah.

B. Identiitas Responden

1. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

2. Usia : .................................................................................

3. Pendidikan Terakhir : .................................................................................

4. Masa Kerja :........................Tahun


C. Pernyataan
Gaya Kepemimpinan Karismatik (X1)
Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
1 Pimpinan memiliki kepercayaan tinggi
dalam memimpin para pegawainya
2 Pimpinan memiliki satu visi yaitu
mencapai tujuan instansi
3 Pimpinan mampu menyatukan visi dalam
kata-kata yang dapat dipahami oleh para
pegawainya
4 Pimpinan memiliki komitmen yang kuat
dalam mencapai visi
5 Pimpinan memiliki perilaku yang dapat
menimbulkan kekaguman dari para
pegawainya
6 Pimpinan mampu mengubah perilaku
pegawai kearah lebih baik
7 Pegawai mampu memanfaatkan sumber
daya disekitar lingkungan kerja
8 Pimpinan sangat peduli akan kinerja yang
dihasilkan unit kerja
9 Pimpinan mampu memberikan contoh
keteladanan kepada para pegawainya

Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)


Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
1 Adanya suasana kekeluargaan di
lingkungan kerja
2 Adanya suasana nyaman dalam bekerja
yang dirasakan pegawai
3 Adanya perlakuan yang baik antar sesama
rekan kerja
4 Adanya perlakuan yang adil antara
pegawai dengan pimpinan
5 Adanya jaminan kesehatan kerja bagi
semua pegawai tanpa terkecuali
6 Adanya jaminan kecelakaan kerja bagi
semua pegawai tanpa terkecuali
7 Adanya hubungan baik antar sesama
pegawai
8 Adanya hubungan baik antara pegawai
dengan pimpinan
Kinerja Pegawai (Y)
Jawaban
No Pernyataan STS TS R S SS
1 Pegawai selalu memiliki kepribadian
tangguh dan mandiri
2 Pegawai selalu mampu bekerja keras
3 Pegawai selalu memiliki disiplin tinggi
4 Pegawai selalu bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan
5 Pegawai selalu mampu bersikap cerdas, arif
dan bijaksana dalam memecahkan
permasalahan
6 Pegawai selalu terampil dalam menjalankan
tugas yang diterimanya

Terima Kasih. . .!!!


Lampiran 2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Penelitian

Data Hasil Kuesioner Variabel Gaya Kepemimpinan Karismatik (X1)


Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Kelamin Terakhir
1 Laki-laki 46-50 tahun S-3 > 15 tahun 4 4 5 4 4 4 5 4 5 39
2 Laki-laki 46-50 tahun S-3 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
3 Laki-laki 46-50 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 Laki-laki 46-50 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5 Laki-laki 41-45 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
6 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
7 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 3 4 4 3 4 4 4 4 5 35
8 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 4 4 4 3 5 4 3 4 35
9 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 3 4 3 3 3 5 4 4 5 34
10 Perempuan 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 3 3 3 3 3 4 4 3 2 28
11 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
12 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 2 3 2 2 3 4 3 2 4 25
13 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 5 4 3 3 3 3 4 5 33
14 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 3 2 3 4 3 4 2 5 29
15 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 3 2 3 2 3 2 4 4 26
16 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 4 3 4 3 5 4 4 4 34
17 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 4 5 3 3 2 3 5 33
18 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 3 5 5 4 3 3 2 3 5 33
19 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 3 5 4 5 4 4 4 37
20 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Kelamin Terakhir
21 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 5 4 4 5 3 5 4 4 5 39
22 Perempuan 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 5 4 4 3 4 4 3 34
23 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
24 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
25 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29
26 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 3 3 4 3 4 3 4 4 3 31
27 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 4 4 2 3 2 4 3 29
28 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 4 4 3 5 4 4 3 34
29 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 5 4 4 3 5 2 4 35
30 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
31 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 3 5 4 3 3 3 2 4 5 32
32 Perempuan 36-40 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 5 4 3 4 3 4 4 5 35
33 Perempuan 36-40 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 4 4 4 4 3 4 3 4 33
34 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
35 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 4 4 3 4 4 4 3 4 33
36 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 4 4 3 5 4 4 5 37
37 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 4 3 3 3 5 4 2 4 31
38 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31
39 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 3 4 4 4 4 4 2 5 34
40 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 2 3 2 2 3 4 3 4 4 27
41 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 5 4 3 3 3 3 4 3 31
42 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 3 3 2 3 4 3 4 3 3 28
43 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 3 3 2 3 2 3 2 3 3 24
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Kelamin Terakhir
44 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 3 4 3 4 3 5 4 4 3 33
45 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 5 3 3 2 3 3 31
46 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 5 4 4 5 3 5 4 4 4 38
47 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 5 4 4 3 4 4 4 35
48 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
49 Perempuan 26-30 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
50 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 3 3 3 3 3 3 4 4 30
51 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
52 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 2 3 2 2 3 2 3 2 2 21
53 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 3 5 4 3 3 3 3 4 5 33
54 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 3 3 2 3 4 3 4 2 5 29
55 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 3 3 2 3 2 2 2 4 4 25
56 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 3 4 3 4 3 5 4 4 4 34
57 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 4 5 3 3 2 3 5 33
58 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 3 5 5 4 3 3 2 3 5 33
59 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 3 5 4 5 4 4 4 37
60 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33
61 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 5 4 4 5 3 5 4 4 5 39
62 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 3 5 4 4 3 4 4 3 34
63 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
64 Perempuan 26-30 tahun D-3 1-5 tahun 4 4 4 4 4 4 5 5 5 39
65 Perempuan 26-30 tahun D-3 1-5 tahun 4 3 3 3 3 2 3 4 3 28
66 Perempuan 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 3 3 4 3 4 3 4 4 3 31
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
Kelamin Terakhir
67 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 3 4 4 2 3 2 2 2 26
68 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 3 4 4 3 2 4 4 3 31
69 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 4 5 4 4 3 5 2 4 35

Data Hasil Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)


Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2
Kelamin Terakhir
1 Laki-laki 46-50 tahun S-3 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 3 31
2 Laki-laki 46-50 tahun S-3 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 5 33
3 Laki-laki 46-50 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 Laki-laki 46-50 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 3 31
5 Laki-laki 41-45 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 4 2 30
6 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 2 2 4 4 4 4 3 2 25
7 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 3 4 5 4 4 3 5 32
8 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 3 2 4 4 3 4 4 28
9 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 3 3 3 4 3 4 4 5 29
10 Perempuan 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 3 3 4 4 3 3 4 4 28
11 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 3 4 4 4 4 3 4 30
12 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 3 4 4 2 4 3 28
13 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 4 4 3 4 2 5 30
14 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 5 4 3 4 4 2 3 4 29
15 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 3 4 3 3 4 3 3 26
16 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 2 3 3 4 4 4 28
Jenis Pendidikan
No 41-45 tahun Masa Kerja X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2
Kelamin Terakhir
17 Perempuan 41-50 tahun S-1 11-15 tahun 2 2 4 4 4 3 3 3 25
18 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 4 3 2 2 2 3 2 4 22
19 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 5 4 4 4 3 4 2 2 28
20 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 4 2 3 3 2 2 24
21 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 2 2 3 2 3 4 2 5 23
22 Perempuan 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 3 3 4 4 3 4 29
23 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 3 4 3 5 31
24 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 5 4 3 4 5 5 4 4 34
25 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 5 4 4 4 2 31
26 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 4 4 4 4 3 3 29
27 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 4 4 4 4 3 4 30
28 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 3 3 3 4 3 4 28
29 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 3 2 3 3 27
30 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 3 3 4 4 4 3 3 4 28
31 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 3 3 4 4 4 4 3 4 29
32 Perempuan 36-40 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 2 5 4 4 3 4 30
33 Perempuan 36-40 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 2 2 4 4 4 3 4 3 26
34 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 3 2 4 3 4 4 3 27
35 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 2 3 2 4 3 3 4 4 25
36 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 2 2 2 4 4 4 3 5 26
37 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 2 4 4 4 4 2 4 4 28
38 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 3 3 4 3 4 2 4 27
39 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 3 4 4 4 2 3 5 28
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2
Kelamin Terakhir
40 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 5 5 3 3 4 3 4 31
41 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 3 3 3 4 4 3 28
42 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 4 3 3 5 31
43 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 2 2 4 2 2 3 2 3 20
44 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 2 2 3 4 3 4 2 3 23
45 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 3 2 3 3 2 2 23
46 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 3 2 3 4 2 2 23
47 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 4 3 4 4 3 5 30
48 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 2 4 2 4 3 4 3 3 25
49 Perempuan 26-30 tahun S-1 6-10 tahun 5 5 5 5 5 5 5 5 40
50 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 2 3 3 5 4 4 4 5 30
51 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 3 4 4 4 4 3 4 30
52 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 4 3 4 4 2 4 2 27
53 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 4 4 4 3 4 2 5 30
54 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 5 4 3 4 4 2 3 2 27
55 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 3 3 2 3 3 4 3 3 24
56 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 2 3 3 4 4 2 26
57 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 2 2 2 4 4 2 3 3 22
58 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 3 2 2 2 2 2 2 19
59 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 5 4 5 4 3 4 2 5 32
60 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 4 2 3 3 2 2 24
61 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 2 2 3 2 3 4 2 5 23
62 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 3 3 4 4 3 4 29
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2
Kelamin Terakhir
63 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 4 4 3 4 3 5 31
64 Perempuan 26-30 tahun D-3 1-5 tahun 5 4 3 4 5 5 4 4 34
65 Perempuan 26-30 tahun D-3 1-5 tahun 4 4 5 5 4 4 4 5 35
66 Perempuan 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 3 4 4 4 4 3 3 29
67 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 3 4 4 4 4 3 4 30
68 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 4 3 3 3 4 3 4 28
69 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 4 2 4 3 2 3 2 24

Data Hasil Kuesioner Variabel Kinerja Pegawai (Y)


Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y
Kelamin Terakhir
1 Laki-laki 46-50 tahun S-3 > 15 tahun 4 4 4 4 4 5 25
2 Laki-laki 46-50 tahun S-3 > 15 tahun 5 5 5 5 5 5 30
3 Laki-laki 46-50 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 24
4 Laki-laki 46-50 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 4 24
5 Laki-laki 41-45 tahun S-2 > 15 tahun 4 4 4 4 4 3 23
6 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 4 3 4 3 3 21
7 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 5 4 3 4 3 5 24
8 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 4 4 3 4 4 23
9 Laki-laki 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 3 4 4 4 5 24
10 Perempuan 41-45 tahun S-2 11-15 tahun 4 3 4 3 4 4 22
11 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 3 4 3 3 21
12 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 4 2 4 3 21
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y
Kelamin Terakhir
13 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 3 2 4 2 5 20
14 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 3 2 3 4 20
15 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 3 4 4 3 3 20
16 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 3 3 4 4 4 4 22
17 Perempuan 41-45 tahun S-1 11-15 tahun 4 4 2 3 3 3 19
18 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 2 2 4 3 2 3 16
19 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 4 3 4 4 2 4 21
20 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 2 3 4 3 2 2 16
21 Perempuan 36-40 tahun S-1 11-15 tahun 2 3 4 4 2 5 20
22 Perempuan 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 3 4 3 4 3 4 21
23 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 3 2 21
24 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 5 5 5 5 5 5 30
25 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 5 4 4 4 4 3 24
26 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 4 4 3 3 22
27 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 2 4 3 3 20
28 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 3 3 3 4 3 3 19
29 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 3 2 3 4 19
30 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 3 3 3 4 21
31 Laki-laki 36-40 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 3 4 3 4 22
32 Perempuan 36-40 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 5 4 3 4 3 4 23
33 Perempuan 36-40 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 4 3 4 2 21
34 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 3 4 4 4 4 23
35 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 3 4 3 4 4 22
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y
Kelamin Terakhir
36 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 3 4 3 5 23
37 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 4 2 4 4 22
38 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 3 2 4 2 3 18
39 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 4 4 3 2 3 5 21
40 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 3 4 4 3 4 21
41 Perempuan 31-35 tahun SMA/sederajat 6-10 tahun 3 3 4 4 4 5 23
42 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 4 2 3 3 5 21
43 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 2 2 4 3 2 4 17
44 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 4 4 2 4 21
45 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 2 3 4 3 2 3 17
46 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 2 3 4 4 2 3 18
47 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 3 4 3 4 3 5 22
48 Perempuan 31-35 tahun S-1 6-10 tahun 4 3 3 4 3 4 21
49 Perempuan 26-30 tahun S-1 6-10 tahun 5 5 5 5 5 5 30
50 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 5 4 4 4 4 4 25
51 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 4 3 4 3 3 21
52 Perempuan 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 4 4 2 4 3 21
53 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 3 2 4 2 5 20
54 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 4 4 3 2 3 4 20
55 Laki-laki 26-30 tahun D-3 6-10 tahun 3 3 2 4 3 3 18
56 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 3 3 2 4 4 4 20
57 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 2 3 3 3 19
58 Laki-laki 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 2 2 4 3 2 3 16
Jenis Pendidikan
No Usia Masa Kerja Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y
Kelamin Terakhir
59 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 3 4 4 2 4 21
60 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 2 3 2 3 2 2 14
61 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 2 3 4 4 2 5 20
62 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 3 4 3 4 3 4 21
63 Perempuan 26-30 tahun SMA/sederajat 1-5 tahun 4 4 4 4 3 2 21
64 Perempuan 26-30 tahun D-3 1-5 tahun 5 5 5 5 5 5 30
65 Perempuan 26-30 tahun D-3 1-5 tahun 5 4 4 4 4 3 24
66 Perempuan 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 4 4 4 3 3 22
67 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 4 2 4 3 3 20
68 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 3 3 3 4 3 3 19
69 Laki-laki 26-30 tahun S-1 1-5 tahun 4 3 2 2 3 4 18
Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data Penelitian

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1


** ** * *
X1.1 Pearson Correlation 1 .017 .536 .804 .222 .212 .299 .270 .113 .650**
Sig. (2-tailed) .892 .000 .000 .066 .081 .013 .025 .355 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.2 Pearson Correlation .017 1 .409** .246* .077 .205 .000 .181 .547** .509**
Sig. (2-tailed) .892 .000 .042 .531 .091 1.000 .137 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.3 Pearson Correlation .536** .409** 1 .537** .373** -.012 .248* .173 .183 .649**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .920 .040 .154 .132 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.4 Pearson Correlation .804** .246* .537** 1 .182 .332** .167 .172 .189 .679**
Sig. (2-tailed) .000 .042 .000 .134 .005 .170 .159 .119 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.5 Pearson Correlation .222 .077 .373** .182 1 .074 .738** .079 .227 .563**
Sig. (2-tailed) .066 .531 .002 .134 .544 .000 .521 .061 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.6 Pearson Correlation .212 .205 -.012 .332** .074 1 .424** .213 .182 .528**
Sig. (2-tailed) .081 .091 .920 .005 .544 .000 .079 .135 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.7 Pearson Correlation .299* .000 .248* .167 .738** .424** 1 .200 .138 .630**
Sig. (2-tailed) .013 1.000 .040 .170 .000 .000 .099 .258 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.8 Pearson Correlation .270* .181 .173 .172 .079 .213 .200 1 .138 .468**
Sig. (2-tailed) .025 .137 .154 .159 .521 .079 .099 .258 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1.9 Pearson Correlation .113 .547** .183 .189 .227 .182 .138 .138 1 .533**
Sig. (2-tailed) .355 .000 .132 .119 .061 .135 .258 .258 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X1 Pearson Correlation .650** .509** .649** .679** .563** .528** .630** .468** .533** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlatio
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2
X2.1 Pearson Correlation 1 .712** .179 .086 .171 .165 .072 -.052 .523**
Sig. (2-tailed) .000 .141 .483 .159 .177 .558 .669 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.2 Pearson Correlation .712** 1 .199 .143 .116 .088 .281* -.021 .555**
Sig. (2-tailed) .000 .102 .242 .342 .470 .019 .865 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.3 Pearson Correlation .179 .199 1 .237 .260* .188 .008 .212 .524**
Sig. (2-tailed) .141 .102 .050 .031 .121 .950 .080 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.4 Pearson Correlation .086 .143 .237 1 .614** .121 .541** .267* .656**
Sig. (2-tailed) .483 .242 .050 .000 .322 .000 .027 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.5 Pearson Correlation .171 .116 .260* .614** 1 .185 .563** .179 .653**
Sig. (2-tailed) .159 .342 .031 .000 .127 .000 .142 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.6 Pearson Correlation .165 .088 .188 .121 .185 1 .116 .324** .498**
Sig. (2-tailed) .177 .470 .121 .322 .127 .343 .007 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.7 Pearson Correlation .072 .281* .008 .541** .563** .116 1 .077 .556**
Sig. (2-tailed) .558 .019 .950 .000 .000 .343 .527 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2.8 Pearson Correlation -.052 -.021 .212 .267* .179 .324** .077 1 .499**
Sig. (2-tailed) .669 .865 .080 .027 .142 .007 .527 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
X2 Pearson Correlation .523** .555** .524** .656** .653** .498** .556** .499** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlatio
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y
Y.1 Pearson Correlation 1 .702** .080 .188 .601** .230 .725**
Sig. (2-tailed) .000 .512 .121 .000 .057 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.2 Pearson Correlation .702** 1 .155 .229 .626** .142 .719**
Sig. (2-tailed) .000 .203 .058 .000 .243 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.3 Pearson Correlation .080 .155 1 .240* .425** .109 .534**
Sig. (2-tailed) .512 .203 .047 .000 .374 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.4 Pearson Correlation .188 .229 .240* 1 .194 .204 .526**
Sig. (2-tailed) .121 .058 .047 .110 .092 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.5 Pearson Correlation .601** .626** .425** .194 1 .233 .803**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .110 .054 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y.6 Pearson Correlation .230 .142 .109 .204 .233 1 .526**
Sig. (2-tailed) .057 .243 .374 .092 .054 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
Y Pearson Correlation .725** .719** .534** .526** .803** .526** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 69 69 69 69 69 69 69
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.745 9

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.668 8
Reliability
Cronbach's
Alpha N of Items
.702 6

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


X1.1 69 2.00 5.00 3.4042 .64895
X1.2 69 3.00 5.00 3.5057 .64863
X1.3 69 2.00 5.00 3.4912 .84875
X1.4 69 2.00 5.00 3.5201 .72965
X1.5 69 2.00 4.00 3.2448 .62962
X1.6 69 2.00 5.00 3.4187 .86121
X1.7 69 2.00 5.00 3.4767 .88561
X1.8 69 2.00 5.00 3.3897 .77471
X1.9 69 2.00 5.00 3.8245 .88272
X1 69 21.00 39.00 31.2756 3.99813
Valid N (listwise) 69 3.4751

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


X2.1 69 2.00 5.00 3.5232 .90913
X2.2 69 2.00 5.00 3.3348 .75689
X2.3 69 2.00 5.00 3.3058 .86294
X2.4 69 2.00 5.00 3.5667 .81650
X2.5 69 2.00 5.00 3.4362 .65484
X2.6 69 2.00 5.00 3.4797 .79346
X2.7 69 2.00 5.00 3.0304 .76530
X2.8 69 2.00 5.00 3.5377 1.05679
X2 69 19.00 40.00 27.2145 3.66017
Valid N (listwise) 69 3.4018

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Y.1 69 2.00 5.00 3.6101 .85923
Y.2 69 2.00 5.00 3.1739 .83941
Y.3 69 2.00 5.00 3.5232 .76891
Y.4 69 2.00 5.00 3.3493 .84950
Y.5 69 2.00 5.00 3.4797 .67314
Y.6 69 2.00 5.00 3.6536 .89780
Y 69 14.00 30.00 20.7898 3.11118
Valid N (listwise) 69 3.4650
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 69
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.87707759
Most Extreme Differences Absolute .049
Positive .049
Negative -.039
Kolmogorov-Smirnov Z .409
Asymp. Sig. (2-tailed) .996
a. Test distribution is Normal.
Coefficient
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .343 1.429 .240 .811
Gaya Kepemimpinan
.016 .035 .056 .452 .653 .973 1.028
Karismatik
Lingkungan Kerja Non Fisik .023 .038 .075 .607 .546 .973 1.028
a. Dependent Variable: ABRESID

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.808 2.422 -.747 .458
Gaya Kepemimpinan
.173 .059 .222 2.954 .004 .973 1.028
Karismatik
Lingkungan Kerja Non Fisik .621 .064 .730 9.701 .000 .973 1.028
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .342a .117 .104 2.94530
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Model
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .767a .588 .582 2.01216
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .797a .636 .625 1.90531 .636 57.657 2 66 .000 1.878
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik, Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 418.610 2 209.305 57.657 .000a
Residual 239.593 66 3.630
Total 658.203 68
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja Non Fisik, Gaya Kepemimpinan Karismatik
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Lampiran 4 Hasil Tabel r (α =

Satu Arah
df 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
(N-2) Dua Arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
Lampiran 5 Hasil Tabel Durbin Watson (α =

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5


n
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681
56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675
67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676
68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678
69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680
70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
Lampiran 6 Hasil Tabel t (α =

0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Lampiran 7 Hasil Tabel F (α =

df V1
V2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79

Anda mungkin juga menyukai