Anda di halaman 1dari 94

KURIKULUM

UPTD SPF SDN KRATON 2


TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

OLEH :
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
UPTD SPF SDN KRATON 2 KOTA TEGAL

PEMERINTAH KOTA TEGAL


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KORWIL BIDANG PENDIDIKAN
KECAMATAN TEGAL BARAT
UPTD SPF SEKOLAH DASAR KRATON 2
Jl. Nanas No. 104 Telp. (0283) 323803 Tegal 52112
E-mail: sdn_kraton02@yahoo.com
LEMBAR REKOMENDASI
Nomor : 423.5/021

Berdasarkan hasil validasi, monitoring, dan evaluasi, disertai


bimbingan pelaksanaan penyusunan kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota
Tegal secara terpadu.

Dengan ini Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tegal Barat dan


Pengawas SD Dabin III Korwil Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal
merekomendasikan Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal Tahun
Pelajaran 2023/2024 divalidasi oleh Tim Pengembang Kurikulum Kota Tegal
dan diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal.

Tegal, 17 Juli 2023

Yang Merekomendasikan

Korwil Bidang Pendidikan Pengawas SD


Kecamatan Tegal Barat Dabin III Tegal Barat
Kota Tegal Kota Tegal

MUNARSO, S.Pd MUNARSO, S.Pd


NIP : 19671129 198806 1 001 NIP : 19671129 198806 1 001

i
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SPF SD NEGERI KRATON 2
Jl. Nanas No 104 Telp.(0283) 323803 Kode Pos 52112

LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM UPTD SPF SDN KRATON 2
KOTA TEGAL

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Tim Pengembang Kurikulum


Sekolah, maka dengan ini kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal disahkan
untuk diberlakukan di Tahun Ajaran 2023/2024

Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada :

Tanggal :
Bulan : Juli
Tahun : Dua ribu dua puluh tiga
dan dinyatakan berlaku pada :
Tahun Pelajaran : 2023 / 2024
Kelas : III dan VI
Sekolah : UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal

Tegal, Juli 2023

Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Komite UPTD SPF SDN Kraton 2 Kepala UPTD SPF SDN Kraton 2
Kota Tegal Kota Tegal

SUKRISWO WIBOWO MEI SOFIYATI, S.Pd.SD


NIP : 19760512 200903 2 004

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KotaTegal

M.ISMAIL FAHMI,S.IP,M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19740531 199311 1 002
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiarat Allah SWT , karena berkat rakhmat-
NYA semata sehingga Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal telah dapat
disusun dengan baik walaupun dalam bentuk dan isi yang masih sederhana.
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu
upaya mengaktualisasikan Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan menjadi kegiatan
pembelajaran yang operasional, dan siap dilaksanakan oleh sekolah, karena sesuai
dengan karakteristik daerah, dan beroreantasi pada kebutuhan peserta didik.
Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal ini dimaksudkan sebagai
pedoman dalam mengelola pendidikan dasar, sehingga diharapkan semua kebijakan
kegiatan dan civitas akademik bermuara kekurikulum ini. Tentu saja hal ini telah
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah yang ada.
Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal mulai memberlakukan
Kurikulum 2013 di kelas III dan VI pada tahun 2023 / 2024 dan seterusnya sesuai
dengan kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal.
Oleh karena itu Kepala Sekolah, Dewan Guru bersama Komite sekolah UPTD
SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal berusaha dengan kemampuan yang ada mereview
kurikulum tahun pelajaran 2023 / 2024, sehingga pada tahun pelajaran 2023 / 2024
UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal benar – benar telah siap melaksanakan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) ini untuk kelas III dan VI.
Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal ini disusun dengan mengacu
pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendikbud 57
Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013, serta Permendikbud 61 Tahun 2014 Tentang
Pengembangan Kurikulum. Namun demikian kami menyadari bahwa kurikulum ini
masih belum sempurna. Oleh karena itulah penyempurnaan secara berkelanjutan akan
dilakukan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Kurikulum SDN
Kraton 2 Kota Tegal Semoga Allah SWT petunjuk terhadap segala upaya yang kita
lakukan demi untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Marilah kita sukseskan pelaksanaan Kurikulum ini dengan penuh semangat,
dedikasi dan loyalitas yang tinggi demi kemajuan pendidikan di UPTD SPF SDN
Kraton 2 Kota Tegal dalam menjawab tantangan jaman yang semakin mengglobal.
Tegal, Juli 2023
Kepala UPTD SPF SDN Kraton 2
Kota Tegal

MEI SOFIYATI, S.Pd.SD


NIP : 19760512 200903 2 004

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR REKOMENDASI...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang .....................................................................................4
B. Dasar Hukum ......................................................................................12
C. Karakteristik Kurikulum 2013 ...........................................................15
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum .....................................................15
E. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013................................16
F. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum 2013.....................................17
G. Acuan Konseptual...............................................................................18
H. Prosedur/Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ..........................................................................................20
I. Mekanisme..........................................................................................21
J. Pihak yang Terkait .............................................................................22
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN..........................................................................................23
A. Tujuan Pendidikan Nasional...............................................................23
B. Tujuan Pendidikan Dasar....................................................................23
C. Visi Sekolah........................................................................................24
D. Misi Sekolah........................................................................................24
E. Tujuan Sekolah....................................................................................26
F. Analisis Kesiapan................................................................................28
G. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti (GPBP).......................................34
H. Gerakan Literasi Sekolah (GLS).........................................................35
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM............................................................37
A. Struktur Kurikulum.............................................................................37
iv
B. Muatan Kurikulum................................................................................44
C. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ...............................47
D. Beban Belajar .....................................................................................53
E. Ketuntasan Belajar..............................................................................54
F. Kenaikan Kelas Dan Kelulusan...........................................................56
G. Pendidikan Kecakapan Lingkungan Hidup.........................................57
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global..........................64
I. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan.......................................65
J. Pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi..........................................70
K. Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas.............................................73
L. Pelaksanaan Program Adiwiyata.........................................................78
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN.....................................................................................81
A. Permulaan Tahun Ajaran.....................................................................81
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif.......................................................82
C. Pengaturan Waktu Libur.....................................................................82
D. Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan..........................................82
E. Uraian Kalender PendidikanTahun Pelajaran 2023/2024...................82
F. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024..............................83
G. Alokasi Hari Belajar Efektif Semester I Tahun Pelajaran 2023 /
2024 SD Kraton 2................................................................................83
H. Alokasi Hari Belajar Efektif Semester II Tahun Pelajaran 2023 /
2024 SD Kraton 2................................................................................84
BAB V
PENUTUP ..................................................................................................................87

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 (PP 19/2005) yang telah direvisi dengan Peraturan Pemerintah (PP) No
32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) mengamanatkan
kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan
dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta berpedoman pada
panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain
dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut
kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Pada masa Pandemi Covid ini Kota Tegal menerapkan Kurikulum Optimal
dimana kurikulum yang dilaksanakan tetap mengacu pada Standar Nasiona
Pendidikan dengan melaksnakan Kurikulum 2013 dalam implementasinya lebih
mengutamakan penanaman karakter dengan materi yang sudah lebih
disederhanakan oleh Tim Pengembang Bahan Ajar Kota Tegal dimana bahan ajar
disampaikan seleruhnya secara daring
Dengan dasar Undang-undang serta kebijakan menteri yang tertuang dalam
permendikbud maupun Keputusan bersama di atas, dalam upaya mendekatkan
pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


lingkungan,dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan.
Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 ini disusun untuk mewujudkan visi
sekolah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas
satuan pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa
dan berwawasan lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For
All) yang mengacu pada visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal yaitu
“Terwujudnya Pemerintah yang Berdedikasi Menuju Kota Tegal yang Bersih,
Demokrasi, Disiplin dan Inovatif.”
Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 pada tahun pelajaran 2023 / 2024
menerapkaan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi
pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai
ketrampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration,
Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity and Innovation). Penguasaan
ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, abad dimana dunia
berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu
diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
dalam pembelajaran terutama 5 Nilai Karakter yaitu religiositas,
nasionalisme,mandiri, gotong royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah
(GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup
ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan
auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking Skill
(HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah
dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
5

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi
pekerti luhur`
UPTD SPF SDN Kraton 2 memiliki peluang berkembang cukup besar
karena letak geografisnya yang strategis.Lokasi sekolah berada di kawasan yang
mudah dijangkau angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan
nyaman. Di balik itu semua ancaman UPTD SPF SDN Kraton 2 bersumber dari
pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan sikap hidup metropolis yang
mulai melanda kehidupan peserta didik, menirukan perilaku masyarakat yang tidak
jelas latar belakangnya.Oleh karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan
melestarikan seni budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan
pengembangan diri.Keberadaan 32 lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta
merupakan pesaing besar terhadap keberadaan SDN Kraton 2. Menyikapi kondisi
ini, SDN Kraton 2 melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang
harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan
kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dan masyarakat.
Disamping itu pula, karena Satuan Pendidikan merupakan pusat
pengembangan budaya, maka UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal melaksanakan
Kurikulum 2013, dengan mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah, sehingga
terwujud budaya sekolah yang baik.
UPTD SPF SDN Kraton 2 melaksanakan Kurikulum 2013 pada kelas III
dan kelas VI. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan
pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas
materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin
yang tinggi.. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Mengingat pentingnya kurikulum dalam pengelolaan pendidikan sehingga dapat
mengawal tercapainya tujuan pendidikan, maka Civitas Academica UPTD SPF SDN Kraton
2 Kota Tegal mengadakan Analisis Kontek dengan menggunakan Analisis SWOT terkait
SKL maupun Kesiapan kondisi sekolah melaksanakan pembelajaran sengan memperhatikan
daftar periksa satuan pendidikan maupun kesiapan masyarakat ,sebagai berikut.
1. Analisis Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.

UPAYA
NO ASPEK KONDISI SEKOLAH KET
PENCAPAIAN
1. Struktur a. Jumlah jam belajar a. Perlu mempertahan-
Kurikulum efektif per Mapel kan dan meman-
sudah memenuhi faatkan dengan
ketentuan sebaik-baiknya jam
belajar efektif
2. Mulok a. Silabus dan RPP a. Perlu diadakan
Mulok masih pembinaan
mengadopsi. peningkatan
kemampuan guru
dalam menyusun
Silabus dan RPP
Mulok Bahasa Jawa
3. Pengemban a. Sudah a. Mengembangkan
gan Diri mengembangkan dan bakat dan minat
pengupayakan siswa dalam bidang
kegiatanProgram bercocok tanam:
Green School mengembangkan
sehingga tercipta kecintaan siswa
suasana belajar yang pada tumbuhan,
nyaman. keindahan dan
kerindangan
lingkungan,
menciptakan dan
melestarikan
lingkungan sekolah
yang indah, sejuk,
rindang dan
terhindar dari polusi
udara.
b. Sudah diadakan
pembinaan cara
penulisan nilai
pengembangan diri
dalsm buku raport.
c. Melalui kreativitas
guru yang ditulis
7

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


dalam jurnal
siswa,menyajikan
program kegiatan
membaca, menulis,
menyimak ,
berbicara serta
bercerita sgsr
oeserta didik dapat
mengimplementasik
an nilai-nilai positip
yang terkandung di
dslsmnya
d. Diupayakan untuk
membaca alqura
nuntuk
b. Sudah memasukan mengemamgkankec
nilai raport intaan terhadap
pengembangan diri Alquran sesuai
tingkatan pada juz
Amma,tiap
c. Sudah memasukan kelasnya
gerakan literasi, dilanjutkan dengan
membaca buku-buku ba
non pelajaran selama Dengan bacaan
lima belas menit. Amaul Husna`

f..Sudah memasukan
pembiasaan gerakan
yadarus Alquran dan
Asmaul Husna untuk
menanamkan sifat
ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
4. Ketuntasan Belum memenuhi Perlu dikaji dan
Belajar ketentuan SNP dinaikkan agar setiap
tahunnya ada
peningkatan
5. Kecakapan Belum ada Silabus dan Perlu ada Workshop
Hidup RPP penyusunan dan
pengintegrasian
kecakapan hidup
6. Unggulan Belum ada Silabus dan Perlu ada Workshop
Lokal dan RPP penyusunan dan atau
Global pengintegrasian
Unggulan lokal Global
8

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


7. Kalender Sudah disesuaikan Perlu ada pembinaan
Pendidikan dengan kebutuhan penyesuaian Kaldik
sekolah dan kebutuhan sekolah
8. SKL Belum memenuhi Perlu dikaji dan
Sekolah ketentuan SNP dinaikkan agar setiap
tahunnya ada
peningkatan

2. Analisis Kesiapan Sekolah.

NO ASPEK KEKUATAN KELEMAHAN KET


1. Ketersediaan a. Telah tersedia a. Semangat dan
sarana sanitasi sarana kemauan guru
dan kebersihan: prasarana yang memanfaatkan
• toilet bersih; cukup sarana kurang
• sarana cuci maksimal
tangan dengan air
mengalir
menggunakan
sabun atau cairan
pembersih tangan
(hand sanitizer);
dan
• disinfektan.
2. Mampu a. Telah a.Tidak bisa
mengakses terjadwal melayani secara
pelayanan maksimal
fasilitas layanan kesehatan
kesehatan
(puskesmas,
klinik, rumah
sakit, dan
lainnya).
3. Kesiapan a. Telah tersedia a. Jumlah
menerapkan area di sekolah masker
masker kain terbatas
wajib masker kain dan masker
atau masker tembus
tembus pandang pandang
bagi yang
memiliki peserta
didik disabilitas
rungu.
9

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


4. Memiliki a. Tersedia alat b. Hanya tersedia
thermogun pengukur suhu 1 alat
tubuh pengukur suhu
(pengukur suhu tubuh tembak
tubuh tembak).
5. Pemetaan warga a. Warga a. Belum
satuan adaemriks
satuan pendidikan
pendidika aan yang
yang tidak boleh n tidak memenuhi
melakukan ada yang standar
kegiatan di satuan terkena kesehatan
covid 19
pendidikan:
• memiliki
kondisi medis
penyerta
(comorbidity)
yang tidak
terkontrol
• tidak memiliki
akses transportasi
yang
memungkinkan
penerapan jaga
jarak
• memiliki
riwayat perjalanan
dari zona kuning,
oranye, dan merah
atau riwayat
kontak dengan
orang
terkonfirmasi
positif
COVID-19 dan
belum
menyelesaikan
isolasi mandiri
selama 14 hari.
Membuat
kesepakatan
bersama komite
10

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


satuan pendidikan
terkait kesiapan
melakukan
pembelajaran
tatap muka di
satuan
pendidikan.
Proses pembuatan
kesepakatan tetap
perlu menerapkan
protokol
kesehatan.

3. Analisis Masyarakat Sekitar.

NO ASPEK PELUANG TANTANGAN KET


1. Komite a. Telah dibentuk Komite a. Kurang maksimal
Sekolah Sekolah dengan peranan komite
personil yang sekolah
potensial.
2. Dewan a. Telah dibentuk Dewan a. Kepedulian Dewan
Pendidikan Pendidikan dengan Pendidikan
personil yang terhadap
potensial. pendidikan masih
kurang.
3. Dinas Personil dan kebijakan Kurang adanya
Pendidikan Dinas sangat mendukung pendampingan dari
peningkatan mutu Dinas untuk
mengawal
peningkatan mutu.
4. Asosiasi Personil dan Program Kurang adanya
Profesi Organisasi Profesi sangat pendampingan dari
mendukung peningkatan Dinas untuk
mutu mengawal
peningkatan mutu
5. Dunia Banyak dunia industri Kepedulian terhadap
Industri dan dunia kerja di sekitar pendidikan dan
dan Dunia sekolah peningkatan mutu
Kerja masih rendah.
6. Sumber Banyak sumber alam Guru kurang bisa
Daya Alam yang dapat dijadikan memanfaatkan
sebagai sumber belajar di dengan maksimal
sekitar. sebagiai sumber
belajar

11

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Civitas akademi UPTD SPF
SDN Kraton 2 Kota Tegal termasuk di dalamnya Komite Sekolah berusaha menyusun
Kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolah serta akan diterapkan
dalam pengelolaan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di UPTD SPF SDN Kraton 2
Kota Tegal Tahun pelajaran 2023/2024.

B. Dasar Hukum
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Landasan yuridis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
4. Permendikbud No. 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas.
5. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan direvisi
dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2016 tentang Standar Kelulusan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2016 tentang Standar Isi
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2016 tentang Standar Proses
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 tahun
12

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2016 tentang Standar KI, KD mata Pelajaran Kurikulum 2013
12. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
15. Permendikbud No.79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
16. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada pendidikan
Dasar dan Menengah
17. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 Penguatan Pendidikan Karakter
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
19. Permendikbud No 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
21. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
22. SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/0006752/2015 tanggal 27 Mei 2015 tentang
Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai mulok wajib di Provinsi Jawa Tengah
23. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 423.5/14995 tanggal
4 Juni 2014 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan lokal Bahasa jawa untuk
Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs,SMA dan SMK Negeri dan
Swasta di Propinsi Jawa Tengah
24. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
membudayakan Kewirausahaan.
25. Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
13

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


26. Kemendiknas Tgl. 8 Maret 2010 No. 03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010 tentang
Pendidikan Berlalu Lintas
27. Peraturan menteri Lingkungan Hidup No 5 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan
program adiwiyata.
28. Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah No. 660.I/BLH,I/0414
tanggal 1 Maret 2014 tentang Pelaksanaan Adipura dan Adiwiyata.
29. Peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah (jumlah hari,jam yang
digunakan oleh guru,tenaga pendidik,dan peserta didik dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah)
30. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19);
31. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19)
32. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ;Nomor O1 / KB /2020 ;
NOMOR 516 TAHUN 2O2O ; NOMOR HK.03.0 1 /Menkes / 363 / 2O2O ; NOMOR
440-842 TAHUN 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 Dr Masa Pandemi Corona Virus
dease 2019 (Covid-19)
33. Surat Edaran No.443.2/037 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Corona Virus
dease 2019 (Covid-19) Kota Tegal
34. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal No. 422.2/001 tentang
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022

14

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


C. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:


1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;
Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertical).

D. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan UPTD SPF SDN Kraton 2
Kota Tegal mengacu pada Delapan Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e)

15

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan masyarakat sekitar.
Dengan demikian, sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan
hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai
keberhasilan belajar mengajar.
Adapun Tujuan Pengembangan Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal
adalah;
1. Sebagai acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan program – program yang akan
dilaksanaan di sekolah.
2. Menjadikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan masyarakat sekitar.
3. Menciptakan suasana kehidupan sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskan, dan
mengembangkan kreatifitas siswa dengan pelaksanaan pendekatan PAKEM.
4. Menciptakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ bereksperimen, mengolah informasi/mengasosiasi,
mengkomunikasikan/mempresentasikan.
5. Melaksanakan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di lingkungan sekolah (GPBP)
6. Membiasakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
7. Memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memahami dan menghayati, melaksanakan dan berbuat secara efektif.
c. Hidup bersama dan berguna untuk orang lain.
d. Membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan.

E. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
16

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.

F. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum 2013


Dalam pelaksanaan kurikulum di UPTD SPF SDN Kraton 2 Tegal Kota menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
17

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan
daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
contoh dan teladan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri serta kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas
dan jenis serta jenjang pendidikan.
8. Kurikulum dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran tematik terpadu dan
menggunakan pendekatan saintifik

G. Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh.KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman,
takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

18

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan TingkatPerkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga
negara memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir
kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.Oleh sebab
itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia
kerja.Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan IPTEK

19

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

H. Prosedur/Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


20

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Analisis mencakup :
a. Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum
b. Analisi kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan
c. Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan
2. Penyusunan mencakup
a. Perumusan visi,misi, dan tujuan satuan pendidikan
b. Pengorganisasia muatan kurikuler satuan pendidikan
c. Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas
d. Penyusunan kalender pendidik satuan pendidikan
e. Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal
f. Penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran
3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah
4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya

I. Mekanisme
1. Pengembangan
Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan satuan
pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan pendidikan dan/atau
kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.
Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1) penyusunan
draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan finalisasi; serta (3) pengesahan
oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan
diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang kurikulum satuan pendidikan.
Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melakukan koordinasi dan supervisi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur satuan
pendidikan yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
21

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan dan tanggung
jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu untuk dapat mengembangkan
dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan
dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah baik
langsung maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses perwujudan
kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupakan unsur
yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Selain itu tenaga
kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan sangat diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana satuan
pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk
mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana
seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta
prasarana lainnya sangat diperlukan sebagai unsur penunjang yang memberikan
kemudahan pelaksanaan KTSP.

J. Pihak yang Terkait


Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP antara lain :
1. Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas: tenaga pendidik, konselor
(kecuali SD/SDLB/MI), dan kepala sekolah/madrasah sebagai ketua merangkap anggota.
Dalam kegiatan pengembangan KTSP, tim pengembang kurikulum satuan pendidikan
dapat mengikutsertakan komite sekolah/madrasah, nara sumber, dan pihak lain yang
terkait.
2. Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya melakukan koordinasi dan supervisi.

22

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu kepada tujuan
umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Fungsi
dan Tujuan Pendidikan Nasional tersirat dalam Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 “
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulai, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab “.
Tujuan pendidikan nasional tersebut diatas, merupakan muara dari semua kegiatan
pengelolaan pendidikan di indonesia dan sebagai acuan perumusan serta pencapaian tujuan
disetiap jenjang pendidikan

B. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan Pendidikan Dasar inipun menjadi acuan serta muara dari semua tujuan yang
akan dicapai oleh lembaga pendidikan jenjang pendidikan dasar, baik SD maupun SMP.
Tujuan Pendidikan dasar yang tercantun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 1 adalah sebagai berikut “ Standar
Kompetensi Lulusan pada jenjang Pendidikan dasar bertujuanuntuk meletakan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut “.

23

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


C. Visi UPTD SPF SDN Kraton 2
Visi UPTD SPF SDN Kraton 2 adalah
“ Unggul dalam Moral dan Keilmuan ”
Terwujudnya Sekolah yang Unggul dalam Moral dan Keilmuan

Visi Indikator Visi


Unggul  Sikap dan perilaku sesuai ajaran agama
 Toleransi antar umat beragama
dalam Moral  Memiliki jiwa nasionalisme
 Berkarakter yang baik
Unggul  KBM yang aman, nyaman, dan ramah anak
 Keterampilan berbahasa dan berhitung
dalam Keilmuan  Berprestasi baik akademik maupun non akademik
 Memperoleh nilai Ujian Sekolah yang baik
 Seluruh alumnus dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan


dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masayarakat.
Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan
dalam Misi berikut:

D. Misi UPTD SPF SDN Kraton 2


Dalam rangka mewujudkan visi sekolah, maka UPTD SPF SDN Kraton 2
mengemban misi sebagai berikut:
1. Membentuk moral menuju genersi yang beriman, bertaqwa dan berkebangsaan .
2. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan potensi peserta didik baik di bidang
akademik maupun non akademik .
3. Mempersiapkan peseta didik agar mampu bersaing dalam jenjang pendidikan yang lebih
tinggi .
4. Mewujudkan proses belajar mengajar yang berorientasi pada kedisiplinan dan keilmuan .
5. Membina hubungan bai antar sekolah, orang tua dan pihak – pihak yang terkaiat dalam
memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal .

24

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Misi Indikator Misi
Membentuk moral menuju  Menumbuhkan keimanan terhadap agama
generasi yang beriaman, yang dianut
bertakwa, dan  Menyelenggarakan perayaan hari besar
berkebangsaan keagamaan
 Melaksanakan pembisaan tadarus
 Menyelenggarakan pesantren Ramdhan

Mengembangkan dan  Memotivasi dan membantu peserta didik


meningkatkan kemampuan untuk mengenali dan mengembangkan bakat
dan potensi peserta didik minat secara optimal
baik di bidang akademik  Mengadakan ekstrakurikuler yang dapat
maupun non akademik dipilih oleh peserta didik

Mempersiapkan peserta  Mengupayakan strategi belajar menggunakan


didik agar mampu bersaing media dan bahan ajar yang melibatkan IT
dalam jenjang pendidikan  Membimbing peserta didik dalam
yang lebih tinggi mengembangkan bakat minat dan kemauan
belajar sehingga setiap peserta didik dapat
dapat berkembang secara optimal

Mewujudkan proses  Melaksanakan KBM yang berorientasi pada


belajar mengajar yang perkembengan karakter peserta didik
berorientasi pada  Melaksanakan pebelajaran secara efektif dan
kedisiplinan dan keilmuan efisien
 Pemberian tugas mandiri terstruktur
maupun tidak berstruktur untuk melatih
tanggung jawab dan kreatifitas peserta didik
Membina hubungan baik  Membangun kerja sama dengan pihak – pihak
antara sekolah, orang tua terkait
dan pihak – pihak yang  Mengadakan pertemuan rutin dengan komite
terkait dalam memberikan kelas maupun komite sekolah
pelayanan pendidikan  Bekerjasama dengan sekolah lain dalam
yang maksimal berbagai kegiatan

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, sekolah berusaha menerapkan peraturan


yang ketat sesuai dengan kedudukan masing-masing dan menjalin komunikasi yang baik
untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis.

25

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


E. Tujuan UPTD SPF SDN Kraton 2
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan misi
sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan UPTD SPF SDN Kraton 2
Tujuan akhir tahun pelajaran 2023/2024 Sekolah dapat :
1. Terwujudnya semua warga sekolah yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Terwujudnya proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
3. Terwujudnya seni budaya daerah menjadi bagian kegiatan di sekolah.
4. Meningkatkan prestasi akademik ataupun non akademik

Tujuan Indikator Tujuan


 Terwujudnya semua warga  Menumbuhkan kesadaran menjalankan
sekolah yang Beriman dan perintah ajaran agama yang dianut.
Bertaqwa kepada Tuhan  Siswa dianjurkan untuk belajar dalam Al
Yang Maha Esa. Qur’an baik di sekolah maupun di luar
sekolah sebagai sarana menuju kebaikan.
 Menumbuhkan sikap gotong royong dan
kerjasama yang positif dalam hal kebaikan.
 Terwujudnya proses  Memiliki strategi, media dan bahan ajar
pembelajaran dengan khusus membaca, menulis dan berhitung.
pendekatan saintifik.  Dokumen administrasi kelas dan
pembelajaran tersimpan dengan baik.
 Anak mampu belajar secara individual
maupun kelompok.
 Terwujudnya seni budaya  Memiliki Tim rebana yang dalam kegiatan
daerah menjadi bagian lomba di TK Kecamatan dan tampil di
kegiatan di sekolah. sekolah.
 Memiliki Tim Marching Band yang siap
mengikuti lomba dalam kegiatan pawai
baik tingkat kota kirab di lingkungan
sekolah.
 Melaksanakan dan menampilkan kreasi
seni dalam kegiatan gebyar kreatif seni
UPTD SPF SDN Kraton 2
 Meningkatkan prestasi  Meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai
akademik ataupun non lulusan kelas VI.
akademik  Semakin menurunnya prosentasi siswa
tinggal kelas.
 Berprestasi aktif dan optimal serta mampu
meraih minimal satu kejuaraan dari
26

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


berbagai event lomba ataupun festival baik
akademik maupun non akademik
 Terwujudnya semua lulusan melanjutkan
sekolah yang lebih tinggi

Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah maka tujuan UPTD
SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal pada tahun pelajaran 2023/2024 , sekolah mengantarkan
peserta didik untuk:
a. Mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar secara daring,luring, maupun saat
kunjungan rumah sesuai dengan regulasi PTM Terbatas pada awal tahun pelajaran
2023/2024 dimana masih berada pada masa pandemi corona dengan pendekatan
pembelajaran yang mengutamakan penanaman karakter sesuai tuntutan kurikulum
optimal yang dijargonkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal pada masa
pandemi covid.
b. Meraih prestasi kejuaraan dalam bidang olimpiade MIPA tingkat kecamatan/ Kota/
Nasional.
c. Memperoleh kejuaraan lomba siswa berprestasi tingkat kecamatan/ Kota/ Nasional.
d. Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa Jawa dan seni budaya dengan
indikasi siswa trampil berbahasa Jawa sesuai dengan konteksnya
e. Meningkatkan kepedulian siswa terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.
f. Memberikan pendidikan budaya dan karakter bangsa, baik yang terintegrasi dalam
setiap mata pelajaran maupun keteladanan perilaku keseharian.
g. Meraih prestasi kejuaraan dalam cabang olah raga di tingkat kecamatan/ Kota /
Nasional.
h. Meraih prestasi kejuaraan dalam cabang seni budaya di tingkat kecamatan/ Kota /
Nasional.
i. Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan istiqomah melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama yang diyakininya.
j. Memiliki kompetensi berbahasa Inggris sesuai dengan konteks.
k. Memiliki jiwa cinta tanah air dan bangsa yang diintegrasikan lewat
kegiatanPramuka maupun pembiasaan.

27

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


l. Prosentase tinggi untuk kelulusan yang diterima di SMP Negeri
m. Menghasilkan anak-anak yang bersikap baik, berpengetahuan dan berketrampilan
Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi, dan
dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.

F. Analisis Kesiapan
Analisis Kesiapan di UPTD SPF SDN Kraton 2

Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata
Siap Tidak

1 Fungsi Perencanaan Kurikulum 2013

1. Faktor Internal

1.1 Siswa Tamat TK Awal kelas 100 % V


tamat TK
berijazah
Kepala Sekolah
1.2 Kepala Sekolah sekurang- V
berijazah S1
kurangnya S1

Mengajar sesuai
dangan latar
1.3 Pendidik (Guru) belakang S-1= 9 V
pendidikan dan
jenjang S1

Tata usaha (TU) Ada tenaga TU ada tenaga TU di


1.4 V
disekolah sekolah

Sarana dan Jumlah buku Jumlah buku paket


1.5 V
Prasarana paket 1 : 1 1:1

Perencanaan
kurikulum Perencanaan sudah
1.6 Biaya sekolah masuk masuk dalam RKS V
dalam RKS dan dan RKAS
RKAS

2. Faktor Eksternal
2.1 Komite sekolah Komite sekolah Komite ikut serta V
28

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


berpartisipasi
aktif dalam dalam perencanaan
perencanaan kurikulum sekolah
kurikulum
sekolah

Dewan
Pendidikan Belum optimalnya
Dewan proaktif dalam keterlibatan Dewan
2.2 mengawal Pendidikan V
Pendidikan
keterlaksanaan
kurikulum
sekolah
Ada instruksi
resmi untuk
Dinas melakukan Sudah ada instruksi
2.3 V
Pendidikan reviu kurikulum resmi
sekolah setiap
tahunnya
Ada jalinan
Assosiasi Profesi Sudah optimal
khusus dengan pelaksanaannya
2.4 (PGRI/APSI/K3 V
organisasi
S/ KKG
profesi

Adanya
dukungan dana Belum optimal
2.5 Dudi & Duker dan material dukungannya V
dari dudi dan
duker
Lingkungan Kondisi lingkungan
2.6 SDA sekitar sekolah mudah dijangkau V
sangat kondusif

Keberadaan
sosial dan
budaya sekitar Sosial budaya sekolah
Sosial dan
2.7 sekolah dapat cukup kondusif dan V
budaya
mendukung mendukung
perencanaan
awal

2 Fungsi pelaksanaan KTSP

1. Faktor Internal
29

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Siswa Kelas awal 100% siswa kelas
1.1 V
100% tamat TK awal tamat TK

Mengajar sesuai
Pendidik (guru) dengan latar S-2 = - orang S-1 =
1.2 belakang V
8 orang
pendidikan dan
jenjang S-1

Kepala Sekolah Berijasah


1.3 sekurang- Berijazah S-1 V
kurangnya S-1

1.4 Tata Usaha Ada tenaga TU V


Ada tenaga TU
berstatus honorer.

Ruang belajar Ruang belajar hanya


Sarana dan
siswa sesuai tersedia 6 ruang dan
1.5 Prasarana V
dengan jumlah jumlah rombel 6
kelas

Proses
Tidak ada masalah
pelaksanaannya
dana untuk
1.6 Biaya didanai dari pembelajaran V
dana sekolah
(RKAS)

2. Faktor Eksternal
Komite sekolah
membantu
proses Komite sekolah sudah
pelaksanaan optimal sebagai
2.1 Komite Sekolah kurikulum narasumber dalam V
sekolah, pembelajaran
misalnya
sebagai
narasumber

Memberi Belum optimal dan keter


Dewan masukkan batasan waktu dan
2.2 tenaganya V
Pendidikan dalam
pelaksanaannya
2.3 Dinas Memberi Melakukan pelatihan V
Pendidikan bantuan teknis khusus tentang reviu
kurikulum

30

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Dalam
Assosiasi Profesi pertemuan Ada pembahasan
(PGRI/APSI/K3 KKKS pelaksanaan
2.4 S/ KKG) membahas kurikulum sekolah V
berbagai
kendala dan
solusinya
Ketersediaan
Ada upaya untuk
dudi dan duker
menjalin hubungan
2.5 Dudi & Duker dalam member dengan dudi dan duker V
bantuan sebagai
narasumber

Lingkungan
sekolah dapat Lingkungan sekolah
memberi belum optimal
2.6 SDA manfaat dimanfaatkan V
keterlaksanaan
kurikulum
sekolah
Sosial budaya
Sosial dan sekitar memberi Sosial budaya
2.7 Budaya dampak positif setempat belum V
keterlaksanaan optimal dimanfaatkan
PBM
3 Fungsi Evaluasi Pelaksanaan KTSP

1. Faktor Internal

Mampu
991 menunjukkan Baru sekitar 70%
Siswa siswa terfasilitasi V
.1 kompetensi
kompetensinya
dirinya.

1.2 Pendidik (guru) Semua guru Baru 50% guru yang V


tertib membuat progress
melakukan report.
progress report
perkembangan
sesuai dengan
bidang

31

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


tugasnya.

Kepala sekolah Sudah memiliki


memiliki jadwal jadwal yang pasti.
monev dan V
validasi.

Kepala sekolah
1.3 Kepala Sekolah membuat
progress report Sudah membuat
mulai dari progress report.
perencanaan, V
pelaksanaan,
dan evaluasi,
serta tindak
lanjut.

Tata Usaha Karena adanya TU


membantu maka pekerjaan
1.4 Tata Usaha sepenuhnya administrasi bisa V
selesainya diselesaikan sesuai
evaluasi. waktu

Sarana dan Tersedianya Papan laporan ada.


1.5 V
Prasarana papan laporan.

Pelaksanaan
evaluasi Pelaksanaan evaluasi
1.6 Biaya V
didukung dana didanai sekolah.
sekolah.

2. Faktor Eksternal

2.1 Komite Sekolah


Komite sekolah
ikut serta Komite aktif bersama
melaksanakan sekolah melakukan V
monev dan evaluasi.
validasi.

Memberikan Sudah Memberi usul V


usul dan saran dan saran pelaksanaan
alternatif jika ke depan.
ada peluang dan
kendala.

32

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Memberi
pelatihan
Belum ada jadwal
Dewan tentang
2.2 pelatihan dari dewan V
Pendidikan keterlibatan
pendidikan.
PSM dalam
pembelajaran.

Dinas
pendidikan
Dinas menerima Dinas pendidikan
2.3 laporan tentang V
Pendidikan menagih laporan.
hasil evaluasi
dan validasi
dari sekolah.
Dalam forum
Assosiasi Profesi KKG sekolah
Pembahasannya
2.4 (PGRI/APSI/K3 dibahas hasil V
terbatas waktu.
S/ KKG) evaluasi dan
validasinya.

Dudi dan duker


memberi Pelaksanaannya belum
2.5 Dudi & Duker dukungan, baik optimal. V
moral maupun
material

Lingkungan
alam sekitar
sekolah secara Cukup optimal
kondusif mendukung
2.6 SDA V
mendukung terselenggaranya
pelaksanaan evaluasi dan validasi.
evaluasi dan
validasi.

Budaya
transparan yang Masyarakat antusias
Sosial dan
2.7 ada di terhadap transparansi V
Budaya
masyarakat sekolah.
cukup baik.

Jumlah - - 30 11

Prosentase - - 80,5% 19,5%


33

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


G. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti ( GPBP )
1. Harian Penumbuhan Budi Pekerti Pembiasaan:
a. Membersihkan lingkungan sekolah dari limbah fisik dan visual;
b. Santun dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku;
c. Memberi salam, senyum, dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah;
d. Berpakaian sopan sesuai norma dan budaya nasional dan/atau lokal;
e. Menggunakan sumber daya sekolah (air, listrik, telpon, dsb.) secara efisien untuk
mencegah berbagai bentuk pemborosan;
f. Mengurangi penggunaan plastik/bahan lain yang tidak mudah terurai.
g. Mematikan lampu dan semua alat yang menggunakan listrik saat tidak diperlukan;
h. Mematikan kran air saat tidak diperlukan;
i. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan;
j. Membersihkan sanitasi seperti toilet, wastafel, kamar mandi, dan/atau saluran air
sekolah;
k. Menjaga ketertiban dan kenyamanan layanan sekolah;
l. Menyanyikan lagu-lagu bermuatan moral;
m. Setiap warga sekolah menjenguk warga sekolah lainnya yang mengalami musibah,
seperti sakit, kematian, dan sebagainya;
n. Siswa membiasakan membuat skala prioritas kebutuhan sesuai dengan tingkat
kepentingannya; dan
o. Siswa membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk (misalnya
bank, celengan, dan sejenisnya).
2. Penumbuhan Budi Pekerti Pembiasaan Mingguan
a. Melaksanakan apel bendera setiap hari Senin dengan berpakaian seragam sekolah;
b. Melaksanakan senam nasional bersama.
c. Pemeriksaan kebersihan pakaian, gigi, kuku, rambut oleh Usaha Kesehatan Sekolah
d. Pemeriksaan isi tas dan gawai (gadget) siswa secara acak.
e. Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan; dan
f. Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat.
3. Penumbuhan Budi Pekerti Pembiasaan Bulanan
a. Gerakanmenjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah.
34

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


b. Melaksanakan kerja bakti;
c. Penataan ruang kelas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kelas;menjaga dan merawat
tanaman di lingkungan sekolah;
d. Melaksanakan kerja bakti.
e. Penataan ruang kelas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kelas;
f. Sekolah menyediakan ruang publik untuk berkreasi siswa secara bebas dan
bertanggung jawab
4. Penumbuhan Budi Pekerti Pembiasaan Tengah Tahunan
a. Melaksanakan kerja bakti untuk lingkungan sekitar sekolah.
b. Melaksanakan berbagai jenis lomba antarkelas.
c. Menyelenggarakan forum diskusi siswa dengan narasumber berasal dari siswa dihadiri
oleh guru dan tenaga kependidikan
d. Memelihara bangku kelas dan fasilitas sekolah lainnya agar selalu tetap bersih dari
coretan dalam bentuk apapun.
e. Siswa berlatih membuat produk kreatif yang dapat dijual.
5. Penumbuhan Budi Pekerti Pembiasaan Tahunan
a. Memperingati hari besar nasional dan keagamaan.
b. Melaksanakan kerja bakti bersama warga lingkungan sekitar sekolah.
c. Melaksanakan lomba kelas sehat secara berkelanjutan.
d. Mengikutsertakan perwakilan siswa dalam penyusunan tata tertib sekolah.
e. Melaksanakan pentas seni dan/atau pameran karya siswa.
f. Mengikuti kegiatan perlombaan dan festival di luar sekolah baik tingkat sekolah,
kecamatan, KOTA /kota, propinsi, atau nasional.
6. Tujuan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti (GPBP)
a. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi warga sekolah
b. Menumbuhkembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan karakter
sejak di sekolah.
c. Menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, pemerintah
daerah, masyarakat, dan keluarga.
d. Menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah,
masyarakat, dan keluarga.

35

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


H. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (karakter),
pikiran (intelek-kompetensi) dan tubuh anak (keterampilan-literasi). Bagian-bagian itu tidak boleh
dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.
 Karakter (kemampuan beradaptasi pada lingkungan yang dinamis)
 Kompetensi (kemampuan memecahkan masalah komplek)
 Literasi (Kemampuan menggunakan berbagai keterampilan dalam kehidupan)
Diharapkan warga negara Indonesia dapat :
 Peduli dan bertanggungjawab melindungi bangsa
 Aktif berkontribusi untuk kemajuan bangsa
 Cerdas, mencerdaskan dan pembelajar sepanjang hayat
 Punya percaya diri tinggi dan menjunjung ketertiban dunia

36

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk
setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai
Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI Kelas III
Kompetensi Inti
Kelas III
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas VI

37

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Kompetensi Inti
Kelas VI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

2. Kelompok Mata Pelajaran


Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar
penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
berikut
Sedangkan Struktur Kurikulum UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal adalah sebagai
berikut

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu


Kelompok A (Umum) III VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia Tmt
22
4 Ilmu Pengetahuan Alam Tmt
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 26
6. Matematika 6
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 4 4
38

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu
Kelompok A (Umum) III VI
Kesehatan
Kelompok C ( Mulok )
1. Bahasa Jawa 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 36 38

Keterangan:
 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
 Mata pelajaran Kelompok C dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
 Kelas III Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu, kecuali
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan,
Bahasa Jawa berdiri sendiri.
 Kelas VI Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu, kecuali
Matematika, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olah Raga dan
Kesehatan, Bahasa Jawa berdiri sendiri.
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal menambah beban belajar 2 jam pelajaran per minggu
untuk mulok Bahasa Jawa sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, diselenggarakan minimal 2 aspek dari 4
aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk
setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), UKS, BTA, dan
drumband.
 Sekolah memasukkan pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam semua mata pelajaran
yang relevan dengan nilai-nilai yang dikembangkan, serta pendidikan

39

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


 Kegiatan pembelajaran yang tertuang pada struktur maupun kegiatan lain pada penjelasan
di luar struktur tidak menjadikan keharusan terlaksana target kurikulum, melainkan satuan
pendidikan dalam melaksanakan kurikulum disesuaikan dengan kebijakan penyelenggaran
pembelajaran tahun 2023/2024 yang tertuang dalam Keputusan Bersama 4 Menteri ataupun
sesuai yang diterapkan kurikulum optimal oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tegal

3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
a. Beban belajar di UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal dinyatakan dalam jumlah jam
pelajaran per minggu.
1) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pelajaran.
2) Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 38 jam pelajaran.
b. Beban belajar di Kelas III, dan satu semester paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif
e. Kelas III dan kelas VI ditambah beban belajar Mulok Bahasa Daerah 2 jam pelajaran.

4. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan
pendekatan tematik-terpadu di Kelas III. Kelas I mata pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti,serta PJOK tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Kelas III
Kelas III
1. Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan

40

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Kelas III
2. Perkembangan teknologi
3. Perubahan di alam
4. Peduli lingkungan
5. Permainan tradisional
6. Indahnya persahabatan
7. Energi dan perubahannya
8. Bumi dan alam semesta
Tabel 5: Daftar Tema Kelas VI
Kelas VI
1. Selamatkan makhluk hidup
2. Persatuan dalam perbedaan
3. Tokoh dan penemu
4. Globalisasi
5. Wirausaha
6. Kesehatan masyarakat
7. Organisasi di sekitarku
8. Bumiku
9. Menjelajah angkasa luar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari


berbagai mata pelajaran yaitu intradisipliner, inter disipliner, multi disipliner, dan
transdisipliner.
Integrasi intra disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
pelajaran.
Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi Dasar-
Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya,
sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga
keselarasan pembelajaran.
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar tiap
mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya
sendiri.
Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga

41

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.
Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta
didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematikterpadu disusun
berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda
dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran
dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat
memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas III menyebabkan semua mata
pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata pelajaran lain
(integrasi inter disipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri, sehingga pendekatan

42

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap menggunakan
tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.

5. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan
peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi
empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:
 kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI 1;
 kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI 2;
 kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI 3; dan
 kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI 4
Keterangan
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain Pramuka
(Wajib), Olah Raga, Kesenian, BTA.

 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Olah Raga,Kesenian, BTA,


adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta
didik, utamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
43

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan meliputi Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agamadan Budi Pekerti
Meliputi: Agama Islam, Agama Kristen, Agama Katholik, Agama Hindu mengingat
kondisi sosial budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Tujuan:
 Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
 Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai dengan keyakinan
agamanya masing-masing.
b. Pendidikan Panca Sila dan Kewarganegaraan.
Meliputi: Kewarganegaraan, Kepribadian, dan Pancasila.
Tujuan : Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman persatuan dan kesatuan.
c. Bahasa Indonesia
Meliputi aspek berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
Tujuan: Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis sertadapat
menggunakan bahasa sebagai dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
d. Matematika
Meliputi : Berhitung, geometri, dan pengukuran, pengolahan data.
Tujuan : Memberikan pemahaman logoka dan kemampuan dasar matematika
dalam rangka penguasaan IPTEK.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi: Fisika dan biologi isinya makluk hidup.
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
44

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Meliputi: Sejarah, ekonomi dan geografi.
Tujuan : Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup masyarakat, serta memiliki ketrampilan hidup
secara mandiri.
g. Seni Budaya dan Ketrampilan.
Meliputi: Seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
Tujuan : Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni
budaya nasional.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Tujuan: Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
ketrampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab,
disiplin dan percaya diri pada siswa.
i. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
Bertujuan:
 Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
 Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa.
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan.
 Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajara yang
aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan
yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

2. Muatan Lokal
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri atas sejumlah
bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang ditentukan oleh
daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan
kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota. Muatan lokal di UPTD
SPF SDN Kraton 2 adalah Bahasa Jawa yang merupakan muatan lokal tingkat provinsi
45

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Nomor 9 Tahun 2012 tentang
bahasa, sastra dan Aksara Jawa mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa wajib
diajarkan di sekolah. Juga berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa No.
420/0006752/2015 tgl 27 Mei 2015 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa
sebagai Muatan Lokal Wajib Provinsi Jawa. Bahasa Jawa sebagai Mulok berdiri sendiri
dengan alokasi waktu 2 jp/minggu.
Tujuan : Mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa, sopan, dan santun untuk
melestarikan Bahasa Jawa.
Siswa Kelas III, dan VI wajib mengikuti Mulok Bahasa Jawa dengan tujuan :
Mengembangkan kompetensi barbahasa Jawa dalam rangka melestarikan bahasa
Jawa.
Adapun SKL yang diharapkan sesuai dengan aspek berbahasa di bawah ini,
adalah
a. Mendengarkan.
Memahami wacana lisan yang didengar, baik teks sastra maupun non sastra
dalam berbagai ragam bahasa berupa cerita teman, teks karangan, pidato, pesan,
cerita rakyat, cerita anak, geguritan, tembang macapat, dan cerita wayang.
b. Berbicara.
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, baik
sastra maupun non sastra dengan menggunakan berbagai ragam bahasa, berupa
menceritakan berbagai keperluan, mengungkapkan keinginan, menceritakan tokoh
wayang, mendeskripsikan benda, menanggapi persoalan faktual / pengamatan,
melaporkan hasil pengamatan, berpidato, dan mengekspresikan tembang.
c. Membaca.
Menggunakan berbagai keterampilan membaca untuk memahami teks sastra
maupun non sastra dalam berbagai ragam bahasa, berupa teks bacaan, pidato, cerita
rakyat, percakapan, geguritan, cerita anak, cerita wayang, dan huruf jawa.
d. Menulis.
Melakukan berbagai keterampilan menulis, baik sastar maupun non sastra
dalam berbagai ragam bahasa untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi berupa karangan sederhana, surat, dialog, laporan, ringkasan, parafrase,
geguritan, dan huruf jawa.
46

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


C. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
PPK (Penguatan Pendidikan Karakter.) adalah gerakan Pendidikan dibawah tanggung
jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati,
olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan melibatkan dan kerja sama antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolisi Mental (GNRI).

a. Nilai-Nilai Utama
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) selain merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010 juga
merupakan bagian integral Nawacita. Dalam hal ini butir 8 Nawacita: Revolusi
Karakter Bangsa dan Gerakan Revolusi Mental dalam pendidikan yang hendak
mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan
paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah.
Untuk itu, Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam
pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima
nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu
dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan
damai dengan pemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan
alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku
mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan
agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk

47

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak
memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.
2) Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku,dan agama.
3) Mandiri
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
4) Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada
orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong- menolong,
solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5) Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
48

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan
yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang
sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang
secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan
karakter dimulai, individu dan sekolah pertlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya
baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan
antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai
masyarakat dan bangsa nilai- nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam
nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian
pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter,
nilai ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang
tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.

b. Basis Gerakan PPK


Program PPK dilaksanakan sekolah untuk membentuk karakter siswa agar memiliki
sikap nilai utama: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Untuk
membentuk 5 nilai utama karakter dilaksanakan dengan 3 pendekatan, Antara lain:
1) Melalui PPK berbasis Kelas, dengan mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter
kedalam proses pembelajaran semua matapelajaran/tema yang dilakukan oleh setiap
guru di sekolah. Untuk menanamkan nilai-nilai utama karakter melalui tahapan:
 Guru merancang pembentukan nilai utama karakter diintegrasikan ke dalam
penyusunan perangkat pembelajaran: Prota, Promes, Silabus,RPP, dan Penilaian.
 Dilaksanakan terintegrasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai
perencanaan pembelajaran yang dirancang guru.

49

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


 Di samping dilakukan penilaian hasil belajar baik kognitif, afektif dan psikomotorik,
guru wajib melakukan pengamatan sikap siswa setiap saat berkaitan dengan
pembentukan nilai-nilai utama karakter yang dibangun melalui observasi.
 Tindak lanjut hasil pengamatan sikap berkarakter nilai-nilai utama perlu dilakukan
guru, jika terdapat sikap siswa yang belum sesuai dengan arah tujuan pembentukan
nilai-nilai utama karakter, guru wajib melakukan pembinaan secara berkelanjutan
sampai pembentukan nilai karakter menjadi pembiasaan dan budaya hidup siswa.
2) Melalui PPK berbasis budaya sekolah, dalam bentuk kegiatan:
a) Rutin:
 Religius: kegiatan pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
pembelejaran, target hafal ayat suci per jenjang kelas.
 Nasionalis: kegiatan pembiasaan melaksanakan upacara bendera setiap hari
senin/ tgl 17/hari besar nasional, menghormat bendera setiap pagi sebelum
pelajaran dimulai, menyanyikan lagu nasional dan daerah.
 Mandiri: kegiatan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran/literasi,
operasi semut untuk menjaga kebersihan sekolah, sudut baca,
 Gotong royong: kegiatan pembiasaan menjaga kebersihan kelas oleh regu piket,
 Integritas: kegiatan pembiasaan datang ke sekolah tepat waktu, sopan santun
dengan teman dan orang yang lebih tua,bertanggung jawab dalam setiap tugas
yang diberikan guru, berperilaku jujur dalam segala hal, ijin keluar kelas (IKK),
roling ketua kelas secara periodik, merapikan meja kursi setelah selesai
pembelajaran
b) Terprogram
Ekstrakurikuler
 Ekstrakurikuler Wajib: Pramuka Untuk mengembangkan nilai karakter
Religius,mandiri,gotong royong,nasionalis dan integritas
 Ekstrakurikuler Pilihan:
- Ekstrakulrikuler seni(tari, musik, lukis, dan vokal) untuk membentuk nilai
karakter religius,nasionalis, mandiri,gotong royong, dan integritas

50

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


- Ekstrakulrikuler olah raga untuk membentuk nilai karakter religius,nasionalis,
mandiri, gotong royong,dan integritas
Ko Kurikuler
 Pameran kelas saat jeda semester 1 untuk membentuk karakter
religius,mandiri,gotong royong,nasionalis, dan integritas
 Field trip saat liburan semester 1 untuk membentuk karakter
religius,mandiri,gotong royong,nasionalis, dan integritas.
 Festival seni tingkat sekolah jeda semester 2 untuk membentuk karakter religius,
mandiri, gotong royong, nasionalis, dan integritas
c) Spontan
Untuk membentuk nilai-nilai utama karakter pada siswa dilaksanakan juga melalui
kegiatan spontan, yang melatih siswa memiliki rasa peka dan kepedulian terhadap
orang lain, yang dilakukan secara spontan dan insidental, seperti: takjiah,
menjenguk teman sakit.
d) Keteladanan
Keteladan merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan pembentukan
nilai-nilai utama karakter pada diri siswa, sehingga menjadi pembiasaan bahkan
budaya hidup siswa. Oleh karena itu keteladan kepala sekolah, guru, dan warga
sekolah lainnya sangat diperlukan:
 Kedisiplinan waktu: kehadiran, istirahat, pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sekolah.
 Penampilan: berpakaian, bertutur sapa, dan berperilaku sehari-hari.
 Administrasi: terbiasa menuliskan apa yang akan dilakukan, dan melakukan apa
yang ditulisnya dengan konsisten. Sehingga menjadi teladan dalam pengelolaan
administrasi kinerja sesuai tupoksinya.
3) Melalui PPK berbasis Masyarakat, pelibatan publik bersama:
a) Orang Tua Siswa: dilibatkan dengan membangun komunikasi dan komitmen
bersama untuk kemajuan sekolah dalam membangun sinergi dalam membentuk
karakter siswa agar terjalin kesinambungan program sekolah dengan lingkungan
di rumah siswa, serta dalam mendukung finansial yang diperlukan dalam proses

51

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


layanan pendidikan yang terbaik di sekolah, termasuk program
parenting(pendampingan orang tua terhadap siswa) berupa
b) Komite Sekolah: sebagai lembaga independen yang berfungsi sebagai mediasi
antara sekolah, orang tua dan masyarakat, mobilisasi sumber daya yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar sekolah untuk memaksimalkan mutu layanan
pendidikan di sekolah, serta berfungsi sebagai lembaga pengontrol/pengawasan
program sekolah.
c) Pihak Lain (Alumni, Tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerhati pendidikan,
dunia usaha): sebagai pendukung kelancaran program-program sekolah, melalui
sumbangan, hibah, donator, dan peran serta aktif
c. Mekanisme Pelaksanaan
1) Pelaksanaan
Kegiatan ekstrakurikuler diberikan diluar jam pembelajaran, dibina oleh guru-
guru yang memiliki kualifikasi yang memadai dan atau narasumber di lingkungan
sekolah berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.
2) Jadwal Kegiatan
No Nama Kegiatan Hari Waktu Peserta
Pelayanan Setiap
1 10.00 - selesai Siswa Kelas III dan VI
Konseling hari
2 Marching Band Senin 15.30 - Selesai Siswa Kelas III dan VI
BTQ Senin
3 s.d 10.30 - Selesai Siswa Kelas III dan VI
Kamis
4 Kepramukaan Jumat 15.30 - Selesai Siswa kelas III dan VI
5 Green School Sabtu 11.00 - Selesai Siswa Kelas III dan VI
6 Seni Tari Selasa 15.00 - Selesai Siswa Kelas III dan VI

3) Alokasi Waktu
Untuk kegiatan ekstrakurikuler diberikan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35
menit). Pelaksanaan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Setelah masuk semester
genap kelas VI diberikan kegiatan bimbingan belajar dan pemadatan secara intensif
untuk persiapan menghadapi Ujian Sekolah.

52

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


4) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah
dan orang tua siswa dalam bentuk kuantitatif.

Kategori Keterangan
A Sangat baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

D. Beban Belajar
a. Kegiatan Tatap Muka
Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 36
jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 35 menit, dengan rincian sebagai
berikut :
Minggu
Satu Jam Jumlah Jam Waktu
efektif
Kelas Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran/
Per tahun
Tatap Muka/ Menit Per minggu Jam Per tahun
Pelajaran
I 35 32 38 960 Jam
II 35 34 38 1.020Jam
III 35 36 38 1.080 Jam
IV 35 38 38 1.140 Jam
V 35 38 38 1.140 Jam
VI 35 38 32 1.140 Jam

b. Kegiatan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tak Terstruktur


Kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri Tak Terstruktur tiap minggu 40% dari
jam tatap muka ( lebih kurang 15 jam pelajaran). Kegiatan Terstruktur sejumlah 40% dari
beban belajar tiap kelas: Hari Senin s/d Kamis ditambah jam untuk kegiatan terstruktur
untuk kelas I dan II dari pukul 10.25 sampai 11.50 sedangkan kelas III pukul 11.15s/d
12.25 dan kelas IV-VI pukul 11.50 s/d pukul 13.00. Hari Jum’at ditambah untuk kegiatan
terstruktur sampai pukul 11.00. Hari Sabtu apabila tidak KKG dilanjutkan untuk
kokurikuler sampai jam 11.00

53

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata
pelajaran atau guru kelas dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas, intake
siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Ketuntasan belajar berlaku untuk semua kelas ditentukan sebagai berikut :

KKM 65
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 89-100 89-100 Sagat Baik
B 77-88 77-88 Baik
C 65-76 65-76 Cukup
D <65 <65 Perlu Bimbingan

1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajari apabila menunjukkan indikator nilai <65 dari hasil
tes formatif.
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajari apabila menunjukkan indikator nilai = / >65 dari
hasil tes formatif
3. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mapa pelajaran, yakni jika
profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar
yang ditetapkan Satuan Pendidikan yang bersangkutan

Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut :


1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 65
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke
KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 65 atau lebih dari 65
3. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diadakan remedial klassikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% pesera memperoleh nilai kurang dari 65

54

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan orang tua)
Secara terperinci KKM SD Kraton 2 Kota Tegal adalah sebagai berikut :
KKM
Tahun Pelajaran 2023/2024
RATA
KKM KELAS
KOMPONEN RATA
III VI
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 75 76 75
2. Pend. Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 70 66 65
4. Matematika 68 65 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 65
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 65
7. Seni Budaya &
75 76 75
Keterampilan
8. Pend. Jasm. OR & Kes. 75 76 75
B. MUATAN LOKAL
1. Bahasa Jawa 65 65 65
C. PENGEMB. DIRI B B B
KKM Kelas 65 65 65

Program Remedial dan Pengayaan


a. Program Remedial
 Pelaksanaan remedial disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing kelas
berdasarkan tingkat kesulitan masing-masing KD di kelas tersebut.
 Remedial diberikan berdasarkan perolehan nilai dari masing-masing kelas dan dari
KD-KD yang telah diajarkan yang belum mencapai nilai KKM.
 Remedial diberikan berdasarkan perolehan nilai masing-maasing anak pada KD
tersebut yang belum mencapai KKM di masing-masing muatan/mapel.
b. Program Pengayaan
 Pengayaan diberikan apabila dari masing-masing KD pada muatan/mapel dikelas itu
sudah memperoleh nilai sama dengan nilai KKM atau lebih.

55

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


 Pengayaan diberikan pada anak-anak di masing-masing kelas apabila nilai pada KD
muatan/mapel memperoleh nilai sama dengan nilai KKM atau lebih.
Kls Semester I Semester II Ket
Juli Agt Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Juni
I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
II √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
III √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
IV √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
V √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
VI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Penilaian dan Kenaikan (Permendikbud No 53 Tahun 2015)
1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap spiritual dan sosial (guru
agama, dan guru PPKn), aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
2. Pembobotan dalam mengolah nilai rapot diserahkan pada satuan pendidikan.KKM yang
harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan.
3. Rentang nilai 1-100, ditentukan oleh satuan pendidikan, pembulatan angka pada akhir
proses penilaian
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar paling sedikit 3 (tiga)
muatan pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas dan/atau sikap
belum baik
5. Memiliki nilai minimal sesuai yang ditetapkan untuk semua mata pelajaran dengan nilai
rata-rata sesuai dengan ketentuan dan berbudi pekerti baik.
b. Kelulusan Satuan Pendidikan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah ( US ) pada Sekolah Dasar (SD ), apabila
peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai Sekolah.
3. Memiliki rata-rata nilai rapot semester 11 dan 12 (semester 1 dan 2 kelas VI)
4. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan.

56

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


5. Telah mengikuti Ujian dan memiliki nilai minimal sesuai yang ditetapkan / ditentukan
oleh BNSP untuk semua mata pelajaran dengan nilai rata-rata sesuai dengan ketentuan
BNSP dan berbudi pekerti.

G. Pendidikan Kecakapan Lingkungan Hidup


a. Pengertian
Pendidikan Kecakapan Hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara
praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup
dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya
termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan
pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan
hidup dalam kehidupan. Pendidikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan
intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan
karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya
menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran
kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik
mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian hari. Isi dan
bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara
struktur tidak berdiri sendiri.
b. Tujuan
Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan
sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya di masa mendatang.
Secara khusus bertujuan untuk:
1) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi, misalnya: masalah narkoba, lingkungan sosial.
2) Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik
3) Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
4) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel dan kontekstual

57

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah, dengan memberi
peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat sesuai prinsip MBS.
a. Konsep
Kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
1) Kecakapan Hidup Generik (generic life skill/GLS).
Kecakapan Personal ( Personal Skill ).
 Kecakapan Memahami Diri ( Self Awareness Skill ).
Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara,
serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang
bermanfaat bagi lingkungannya.
 Kecakapan Berpikir ( Thinking Skill ).
Kecapakan berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali dan menemukan
informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta memecahkan masalah
secara kreatif.
Kecakapan Sosial ( Social Skill ).
Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi
(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
2) Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau
keadaantertentu.
 Kecakapan Akademik / Intelektual( Academic Skill )
Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
pemikiran atau kerja intelektual.
 Kecakapan Vokasional ( Vocational Skill ).
Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
keterampilan motorik.
 Kecakapan Vokasioanl Dasar ( Basic Vocational Skill )
 Kecakapan Vokasional Khusus ( Occupational Skill ).
Konsep di atas dapat diilustrasikan sebagai berikut:

58

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Mengenal
Personal diri
skill Generic life
Berpikir skill
Social rasional
skill
LIFE SKILL

Academic
skill Specific life
Vokasional
Dasar skill
Vocational
skill Vokasional
Khusus

b. Kecakapan Hidup di SDN Kraton 2 Kota Tegal


Aspek dasar yang harus dimiliki peserta didik pada jenjang pendidikan TK/ SD,
Khususnya di UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal adalah kecakapan personal dan
sosial yang sering disebut sebagai kecakapan generik (generic life skill).
Proses pembelajaran dengan pembenahan aspek personal dan sosial merupakan
prasyarat yang harus diupayakan berlangsung pada jenjang ini, karena peserta didik
pada usia TK/ SD tidak hanya membutuhkan kecakapan membaca-menulis-berhitung,
melainkan juga butuh suatu kecakapan lain yang mengajaknya untuk cakap bernalar
dan memahami kehidupan secara arif, sehingga pada masanya peserta didik dapat
berkembang, kreatif, produktif, kritis, jujur untuk menjadi manusia-manusia yang
unggul dan pekerja keras.
Pendidikan kecakapan hidup ini lebih menekankan kepada pembelajaran akhlak
sebagai dasar pembentukan nilai-nilai dasar kebajikan (basic goodness), seperti:
kejujuran, kebaikan, kepatuhan, keadilan, etos kerja, kepahlawanan, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, serta kemampuan bersosialisasi.
Secara rinci sebagai berikut :
1) Kecakapan personal (personal skill)
Kecapakan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional. Kesadaran diri
merupakan tuntutan mendasar bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya di masa mendatang. Kesadaran diri dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Kesadaran diri difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk melihat sendiri
potret dirinya
59

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Pada tataran yang lebih rendahpeserta didik akan melihat dirinya dalam
hubungannya dengan lingkungan keluarga, kebiasaannya, kegemarannya, dan
sebagainya. Pada tataran yang lebih tinggi, peserta didik akan semakin
memahami posisi drinya di lingkungan kelasnya, sekolahnya, desanya, kotanya,
dan seterusnya, minat, bakat, dan sebagainya.
 Kecakapan berpikir merupakan kecakapan dalam menggunakan rasio atau
pikiran. Kecakapan ini meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah
informasi, dan mengambil keputusan secara cerdas, serta mampu memecahkan
masalah secara tepat dan baik. Pada jenjang pendidikan menengah (SMP dan
SMA) ketiga kecakapan tersebut jauh lebih kompleks ketimbang dengan tingkat
sekolah dasar.
2) Kecakapan sosial (social skill)
Kecakapan sosial dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu :
 Kecakapan berkomunikasi
Kecakapan berkomunikasi dapat dilakukan baik secara lisan maupun
tulisan. Sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat tempat tinggal
maupun tempat kerja, peserta didik sangat memerlukan kecakapan
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam realitasnya, komunikasi
lisan ternyata tidak mudah dilakukan.
Seringkali orang tidak dapat menerima pendapat lawan bicaranya, bukan
karena isi atau gagasannya tetapi karena cara penyampaiannya yang kurang
berkenan. Dalam hal ini diperlukan kemampuan bagaimana memilih kata dan
cara menyampaikan agar mudah dimengerti oleh lawan bicaranya. Karena
komunikasi secara lisan adalah sangat penting, maka perlu
ditumbuhkembangkan sejak dini kepada peserta didik. Lain halnya dengan
komunikasi secara tertulis. Dalam hal ini diperlukan kecakapan bagaimana cara
menyampaikan pesan secara tertulis dengan pilihan kalimat, kata-kata, tata
bahasa, dan aturan lainnya agar mudah dipahami orang atau pembaca lain.
 Kecakapan bekerjasama
Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dielakkan sepanjang manusia hidup. Salah satu hal yang diperlukan untuk
bekerja dalam kelompok adalah adanya kerjasama. Kemampuan bekerjasama
60

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


perlu dikembangkan agar peserta didik terbiasa memecahkan masalah yang
sifatnya agak kompleks. Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama
adanya saling pengertian dan membantu antar sesama untuk mencapai tujuan
yang baik.
Adapun tabel pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup di SDN Kraton 2 Kota Tegal
adalah sebagai berikut :
Pengembangan
Mata Kecakapan Hidup
No Tujuan Pendidikan
Pelajaran Kecakapan Kecakapan
Personal Sosial
1 Pendidikan Membentuk peserta didik menjadi
Agama manusia yang beriman dan bertakwa √ √
kepada Tuhan YME
2 PPKn Membentuk peserta didik menjadi warga
negara yang memiliki wawasan dan rasa
√ √
kebersamaan, cinta tanah air, serta
bersikap dan berperilaku demokratis
3 Bahasa Membentuk peserta didik mampu
Indonesia berkomunikasi secara efektif dan efisien
√ √
sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulisan
4 Matematika Mengembangkan logika dan
√ √
kemampuan berpikir peserta didik
5 Ilmu Mengembangkan pengetahuan, dan
Pengetahu kemampuan analisis peserta didik
terhadap lingkungan alam dan √ √
an Alam
sekitarnya
6 Ilmu Mengembangkan pengetahuan,
Pengetahu pemahaman, dan kemampuan analisis
√ √
an Sosial peserta didik terhadap kondisi sosial
masyarakat
7 SBDP Membentuk karakter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa
√ √
seni dan pemahaman budaya serta
memiliki keterampilan hidup
8 PJOK Membentuk karakter peserta didik agar
sehat jasmani dan rohani, serta √ √
menumbuhkan rasa sportivitas
9 Muatan Membentuk pemahaman terhadap
Lokal potensi sesuai dengan ciri khas di daerah √ √
tempat tinggalnya
10 Pengemba Memberikan kesempatan kepada peserta
ngan Diri didik untuk mengembangkan dan
√ √
mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan bakat
61

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Indikator-indikator Aspek Kecakapan Hidup di
UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal

Aspek Kecakapan Hidup Kelas


III VI
Kecakapan Personal
- Beriman kepada Tuhan YME √ √
- Berakhlak mulia √ √
- Berpikir rasional √
- Komitmen √
- Mandiri √
- Percaya diri √ √
- Bertanggung jawab √ √
- Menghargai dan menilai diri √ √
- Menggali informasi √
- Mengolah informasi √
- Mengambil Keputusan √
- Memecahkan masalah √
Kecakapan sosial
- Bekerjasama √ √
- Menunjukkan tanggung jawab sosial √ √
- Mengendalikan emosi √ √
- Berinteraksi dalam masyarakat √ √
- Mengelola konflik √
- Berpartisipasi √ √
- Membudayakan sikap sportif, disiplin, dan hidup sehat √ √
- Mendengarkan √ √
- Berbicara √ √
- Membaca √ √
- Menuliskan pendapat/gagasan √
- Bekerjasama dengan teman sekerja √ √
- Memimpin √ √

Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani


menghadapi problema hidup dalam kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan bahkan
senantiasa mencari solusi untuk keluar dari permasalahan yang terkadang memberatkan.
Kecakapan hidup dapat dikategorikan menjadi lima jenis:
 Kecakapan mengenal diri dan atau kecakapan personal
Kecakapan mengenal diri atau self awarness dan kecakapan personal disebut juga
personal skill adalah upaya koreksi dan memahami diri sendiri sebagai anggota
62

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


masyarakat, Warga Negara adalah makhluk Tuhan yang memiliki kekurangan dan
kelebihan.
 Kecakapan berfikir rasional
Yang dimaksud adalah kemampuan/upaya menggali dan menemukan informasi yang
kemudian mengolahnya untuk diambil keputusannya secara bijak dan kreatif serta
diterima oleh akal.
 Kecakapan Sosial
Adalah kemampuan berinteraksi, bekerja sama, saling pengertian yang terjadi dua arah
dan menumbuhkan empati, kesan baik dan terjadi hubungan yang harmonis terhadap
siapapun.
 Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik dapat disebut kemampuan berfikir ilmiah yakni mampu
merumuskan hipotesa bahkan mampu merancang dan melaksanakan penelitian untuk
memperoleh kepastian yang bernuansa aksioma sebagai modal upaya berfikir yang
logis.
 Kecakapan Vokasional
Kecakapan vokasional disebut juga kecakapan kejujuran yang dikaitkan dengan bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.
Bagi sekolah yang akan menyelenggarakan program pendidikan berorientasi pada
kecakapan hidup, haruslah membuat Rencana Pengembangan Pendidikan Berorientasi
Kecakapan Hidup (RPPBKH) yang diajukan ke kota agar dapat ditindaklanjuti sesuai
birokrasi yang berlaku, guna seleksi dan selanjutnya mendapatkan bantuan dana dari
pusat.
Sedangkan penyusunan RPPBKH adalah mengakomodir keinginan peserta didik,
realitas, sesuai dengan kondisi sekolah dan masyarakat, sehingga materi cakupannya
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar pada saaatnya siap digunakan untuk
bekal hidup dan kehidupan, bekerja untuk memenuhi hajatnya dan juga msyarakat.
Adapun masyarakat sekitar dilibatkan dalam RPPBKH dimaksudkan untuk
mendapatkan dukungan baik pemikiran maupun fasilitas/dana. Karena keterlibatan
masyarakat dalam mengambil keputusan akan mendorong mereka merasa ikut memiliki
keputusan tersebut dan pada gilirannya merasa bertanggung jawab untuk
mensukseskannya.
63

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


H. Pendidikan Berbasis Unggulan Lokal dan Global
a. Pengertian
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/ nonformal yang sudah memperoleh akreditasi serta dari
masyarakat lingkungan sekitar sebagai sumber daya potensial yang perlu dikembangkan
dan dilestarikan keberadaannya, sehingga akan terwujud ciri khas lingkungan dan /
sekolah di sekitarnya.
b. Tujuan
Secara umum Pendidikan Berbasis Keinggulan lokal dan Global bertujuan
memfungsikan Satuan Pendidikan sesuai dengan fitrahnya dan dalam hubungannya
dengan lingkungan sekitar, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam
menghadapi perannya di masa mendatang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
lingkungan sekitar.
Secara khusus bertujuan untuk:
1) Mengembangkan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan
problema yang dihadapi, khususnya masalah karir.
2) Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik.
3) Memberikan bekal dengan latihan tentang nilai-nilai keterampilan dasar yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
4) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel dan kontekstual.
5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah dan lingkungan
sekitar, dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat
sesuai prinsip MBS.
6) Mengembangkan dan melestarikan sumberdaya lingkungan sekitar sebagai ciri khas
64

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


lingkungan.
c. Pendidikan berbasis Unggulan Lokal dan Global di UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota
Tegal.
Pendidikan Berbasis Unggulan Lokal dan Global di UPTD SPF SDN Kraton 2
Kota Tegal adalah Keterampilan membuat Batik. Adapun pelaksanaan Pendidikan
berbasis Keunggulan Lokal dan Global diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan ( SBK ) dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran untuk kelas III,
serta 2 jam pelajaran untuk kelas VI.

Program Ketrampilan Unggulan Lokal Dan Global


UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal
Kelas Materi
I  Siswa dapat mengenal macam-macam batik
II  Siswa dapat mengetahui motif-motif batik Indonesia
III  Siswa dapat mengetahui motif-motif batik Tegalan
IV  Siswa dapat membuat gambar batik di atas kertas gambar
V  Siswa dapat mempraktekkan batik di atas kain
VI  Siswa dapat mempraktekkan batik di atas kain s/d proses pewarnaan

I. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan


a. Nilai – Nilai Kewirausahaan
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Indikator kuantitatif terhadap mutu hasil pendidikan yang selama ini digunakan
diantaranya adalah: Ujian Nasional (UN), persentase kelulusan, angka drop out (DO),
angka mengulang kelas, persentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan di
atasnya, sedangkan Indikator kualitatif terhadap mutu hasil pendidikan anatara lain
meliputi: kemampuan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ….
pembentukan sikap dan perilaku wirausaha peserta didik sehingga mampu bersaing,

65

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


beretika, bermoral, sopan santun, memiliki sikap dan perilaku wirausaha, belum dapat
diketahui secara pasti.
Kenyataan yang ada, pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang
memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun
masyarakat.
Jalan keluar yang ditempuh dengan pengintegrasian pendidikan kewirausahaan di
setiap satuan pendidikan formal maupun non formal.
Pengembangan nilai-nilai kewirausahaan merupakan sebuah proses panjang dan
berkelanjutan dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan
pendidikan.
Materi nilai-nilai kewirausahaan bukanlah bahan ajar biasatetapi nilai
kewirausahaan diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran, bisa melalui materi, metode,
maupun penilaian.
UPTD SPF SDN Kraton 2 Kota Tegal mengintegrasikan nilai – nilai
Kewirausahaan kedalam mata pelajaran berdasarkan :
1) Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
membudayakan Kewirausahaan.
2) Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Koperasi – UKM dan Menteri Pendidikan
Nasional No. 02/SKB/MENEG/VI/2000 dan No. 4/U/SKB/2000 tanggal 29 Juni 2000
tentang Pendidikan Perkoperasian dan Kewirausahaan.

b. Deskripsi Nilai – Nilai Kewirausahaan


Nilai Deskripsi
1. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
2. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
3. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai habatan
4. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil berbeda dari apa yang telah dimiliki
5. Inovatif Kemampun untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan
6. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
66

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


7. Tanggung- Sikap dan perilaku seseorang yang mau dan mampu
jawab melaksanakan tugas dan kewajibannya
8. Kerja sama Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam
melaksanakan tindakan, dan pekerjaan.
9. Kepemimpinan Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap
saran dan kritik, mudah bergaul dan bekerjasama dengan
orang lain
10. Ulet Sikap dan perilaku seseorang yang tidak mudah menyerah
untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif
11. Berani
Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang
Menanggung
menantang, berani dan mampu mengambil risiko kerja
Resiko
12. Komitmen
Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
13. Realistis Kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai landasan
berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan
maupun tindakan/perbuatannya.
14. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
secara mendalam dan luas dari apa yang yang dipelajari,
dilihat, dan didengar
15. Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
16. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
akan Prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain
17. Percaya diri Sikap dan tindakan yang menghargai kemampuan diri dan
berani menampilkan kemampuannya tanpa bergantung pada
orang lain

c. Pemetaan Karakteristik & Nilai – Nilai Serta Kompetensi Kewirausahaan Di Sekolah


Dasar

Nilai-Nilai
Karakteristik Kompetensi Kewira-
Kewira- Deskripsi
Peserta Didik Usahaan
Usahaan
1. Kemampuan 1. Percaya diri Sikap dan tindakan 1. Berani tampil di depan
mengurutan yang menghargai kelas
objek menurut kemampuan diri dan 2. Berani menjelaskan
ukuran, bentuk, berani menampilkan tentang materi
atau ciri lainnya. kemampuannya pelajaran di depan
tanpa bergantung kelas
pada orang lain

67

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


2. Kemampuan 2. Disiplin Tindakan yang 1. Masuk kelas tepat
memberi nama menunjukkan waktu
dan perilaku tertib dan 2. Menyelesikan tugas
mengidentifikasi patuh pada berbagai tepat waktu
serangkaian ketentuan dan
benda menurut peraturan. 3. Mentaati peraturan
tampilan, sekolah
maupun ukuran. 4. Tertib berpakaian
3. Mulai 3. Jujur Perilaku yang 1. Tidak nyontek hasil
mempertimbangk didasarkan pada kerja orang lain
an bebe-rapa upaya menjadikan
aspek dari suatu 2. Menghasilkan sesuatu
dirinya sebagai orang dengan ide sendiri
permasalahan yang selalu dapat
untuk bisa dipercaya dalam 3. Menjawab pertanyaan
memecahkannya. perkataan, tindakan, guru tentang sesuatu
4. Mulai memahami dan pekerjaan. berdasarkan apa yang
bahwa jumlah diketahuinya
atau benda-benda 4. Mandiri Sikap dan prilaku 1. Mampu melakukan
dapat diubah. yang tidak mudah tugas tanpa bantuan
5. Mulai memahami tergantung pada orang lain
bahwa kuantitas, orang lain dalam 2. Mampu
panjang, atau menyelesaikan tugas- mencarisumber belajar
jumlah benda- tugas di perpus sendiri
benda adalah
tidak 3. Mampu mengerjakan
berhubungan ujian sendiri
dengan tampilan 5. Kreatif Berpikir dan 1. Mampu membuat
dari benda-benda melakukan sesuatu karya tulis/seni
tersebut. untuk menghasilkan 2. Membuat berbagai
cara atau hasil kalimat baru dengan
berbeda dari apa kata-kata sendiri
yang telah dimiliki
3. Mengusulkan suatu
kegiatan baru di kelas
6. Tanggung- Sikap dan perilaku 1. Mampu melaksanakan
jawab seseorang yang mau tugas yang menjadi
dan mampu tanggung jawabnya
melaksanakan tugas 2. Mengerjakan semua
dan kewajibannya tugas dengan sungguh-
sungguh
7. Kepemimpi- Sikap dan perilaku 1. Mampu mengkoordinir
nan seseorang yang teman-teman dlm
selalu terbuka kelompok
terhadap saran dan 2. Mampu menerima
kritik,mudah bergaul kritik dari teman
dan bekerjasama
dengan orang lain 3. Mampu menerima
saran dari teman

68

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


6. Penghilangan 8. Kerja Keras Perilaku yang 1. Mencari informasi dari
sifat menunjukkan upaya sumber di luar buku
Egosentrisme sungguh-sungguh pelajaran
dalam menyelesaikan 2. Menggunakan sebagian
tugas dan mengatasi besar waktu di kelas
berbagai habatan maupun di luar kelas
untuk belajar
9. Rasa ingin Sikap dan tindakan 3. Bertanya kepada guru
tahu yang selalu berupaya dan teman tentang
untuk mengetahui materi pelajaran
secara mendalam dan 4. Bertanya atau membaca
luas dari apa yang sumber di luar buku
yang dipelajari, teks tentang materi
dilihat, dan didengar yang terkait dengan
pelajaran
5. Bertanya tentang
sesuatu yang terkait
dengan materi pelajaran
tetapi di luar yang
dibahas di kelas
10. Komunika- Tindakan yang 1. Mendengarkan
tif memperlihatkan rasa pendapat orang lain
senang berbicara, secara aktif
bergaul, dan bekerja 2. Memberikan pendapat
sama dengan orang dalam kerja kelompok
lain atau diskusi di kelas
11. Kerja sama Perilaku yang 1. Mengerjakan tugas
didasarkan pada secara kelompok
upaya menjadikan 2. Mau berbagi dengan
dirinya mampu sesama teman
menjalin hubungan
dengan orang lain
dalam melaksanakan
tindakan, dan
pekerjaan.
12. Berani Kemampuan 1. Menyukai tugas yang
Menangung seseorang untuk menantang
13. Resiko menyukai pekerjaan 2. Merani menerima
yang menantang, akibat dari perbuatan-
berani dan mampu nya sendiri
mengambil risiko
kerja
14. Menghargai Sikap dan tindakan 1. Mengerjakan tugas dari
akan Prestasi yang mendorong guru dg sebaik baiknya
dirinya untuk 2. Berlatih keras untuk
menghasilkan berprestasi dalam olah
sesuatu yang berguna
69

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


bagi masyarakat, dan raga dan kesenian
mengakui dan 3. Menghargai hasil karya
menghormati sendiri dan orang lain
keberhasilan orang
lain
15. Komitmen Kesepakatan 1. Mematuhi kesepakatan
mengenai sesuatu hal dengan orang lain
yang dibuat oleh 2. Mematuhi kesepakatan
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri
terhadap dirinya
sendiri maupun
orang lain.
16. Ulet Sikap dan perilaku 1. Tidak mudah menyerah
seseorang yang tidak dalam mengerjakan
mudah menyerah tugas
untuk mencapai 2. Melakukan berbagai
suatu tujuan dengan
alternatif dalam
berbagai alternatif
mengerjakan tugas
17. Realistis Kemampuan 1. Berfikir rasional
menggunakan fakta 2. Konsisten antara
sebagai landasan berfikir dan bertindak
berpikir yang rasionil
dalam pengambilan 3. Berfikir solutif
keputusan maupun
tindakan

J. Pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi


a. Nilai – Nilai Pendidikan Anti Korupsi
Salah satu wujud perhatian pemerintah terhadap korupsi adalah menetapkan
kebijakan tentang pemberantasan korupsi yang dituangkan dalam Instruksi Presiden
(Inpres) No 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Pada bagian Diktum ke-
11 (Instruksi Khusus) poin ke 7 menugaskan kepada Menteri Pendidian Nasional untuk
menyelenggarakan pendidikan yang berisikan substansi penanaman semangat dan
perilaku antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan baik formal dan nonformal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Kementerian Pendidikan Nasional
melalui Direktorat Jenderal Mananjemen Pendidikan Dasar dan Menengah menyusun
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan
Kewarganegaraan dan Kepribadian untuk satuan pendidikan tingkat Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
70

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Korupsi dalam konteks
pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi, merupakan
keseluruhan upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap
menolak secara tegas setiap bentuk tindak korupsi. Pendidikan Antikorupsi sangat penting
dilakukan melalui jalur pendidikan, dengan harapan agar generasi muda secara sadar
bertanggung jawab dan mampu membangun nilai-nilai antikorupsi.
Pendidikan Anti Korupsi adalah Upaya memberikan pemahaman dan penanaman
nilai-nilai kepada peserta didik agar berperilaku anti korupsi Pendidikan Anti Korupsi
menfokuskan pada penanaman nilai-nilai pada generasi muda, sehingga akan muncul
sistem nilai yang terinternalisasi pada diri generasi muda sebagai pedoman hidup (tidak
melakukan korupsi) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk mewujudkan Pendidikan Anti-Korupsi, pendidikan di sekolah harus
diorientasikan pada tataran moral action, agar peserta didik tidak hanya berhenti pada
kompetensi kognitif (KNOWLEDGE competence) saja, tetapi sampai memiliki kemauan
(will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari
MORAL ACTION. Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak
sampai pada tataran moral action diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan
mulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action
Berdasarkan Surat Dirjen Kemendikbud No, 1288/C.CI/KP/2012 tanggal, 13
Maret 2012 tentang Pendidikan Anti Korupsi pada Pelajaran PKn tahun 2012/2013, maka
Kurikulum SDN Kraton 2 Kota Tegal mengintegrasikan Pendidikan Anti Korupsi
kedalam Pelajaran PKn dengan nilai-nilai Anti-Korupsi yang perlu ditanamkan kepada
generasi muda yaitu Kesetaraan, Kebersamaan, Komitmen, Konsekuen, Kemilikan,
Hemat, Bijaksana, Iklas, Berbagi, Rajin, Sportif, Tanggung Jawab, Disiplin, Jujur,
Sederhana, Kerja Keras, Mandiri, Adil, Berani, Peduli

Nilai – Nilai yang


Bidang Perilaku Anti Korupsi
Ditanamkan
Politik 1. Kebijakan didasarkan pada kepentingan Jujur, Adil,
bersama. Tanggung Jawab,
2. Melaksanakan kebijakan didasari pada sikap Berani,
menjunjung tinggi kebenaran.
3. Melaksanakan pengawasan secara adil dan
berani
71

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Sosial 1. Menepati janji Jujur, Adil,
2. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan Tanggung Jawab,
3. Tidak nepotisme dan kolusi Berani, disiplin
Ekonomi 1. Melakukan persaingan secara sehat Jujur, Adil,
2. Tidak melakukan penyuapan Tanggung Jawab,
3. Tidak boros dalam menggunakan sumber daya Berani, disiplin,
4. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan Kerja keras
distribusi
Hukum 1. Tidak melakukan penggelapan dana Jujur, Adil,
2. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, Tanggung Jawab,
dan tanda tangan Berani, disiplin,
3. Tidak melakukan pencurian dana dan barang Kerja keras
sehingga dapat merugikan pihak lain.
4. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi.
5. Tidak melakukan persekongkolan dalam
membuat keputusan.

b. Aspek Indikator dan Nilai Acuan

Pendidikan Anti Kurupsi


Aspek Dan Indikator Nilai Acuan
1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama
a. Membuat kebijakan didasarkan tingkatan/ kedudukan, sebanding,
pada kepentingan umum/bersama sepadan, seimbang.
(adil, berani)
b. Melaksanakan kebijakan didasari KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti
pada sikap menjunjung tinggi rasa persaudaraan/kekeluargaan, senasib
kebenaran (jujur, berani) sepenanggungan, dan merasa menjadi
c. Melaksanakan pengawasan satu kesatuan (integritas),
kebijakan secara tidak tebang
pilih (adil, berani) KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan
untuk melakukan sesuatu (yang telah
2. Sosiologi: disepakati), kontrak.
a. Menepati janji (tanggung jawab)
b. Tidak diskriminatif dalam KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
memberikan layanan (adil) dikatakan/diperbuat, berwatak teguh,
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri) tidak menyimpang dari apa yang sudah
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) diputuskan

3. Ekonomi: KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan


a. Melakukan persaingan secara
sehat (tanggung jawab, jujur, HEMAT: berhati-hati dalam
kerja keras) membelanjakan uang, tidak boros,
b. Tidak menyuap (jujur) cermat.
c. Tidak boros dalam menggunakan
sumber daya (sederhana, BIJAKSANA: selalu menggunakan akal
72

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


tanggung jawab) budinya (pengalaman dan
d. Tidak melakukan penyimpangan pengetahuannya), arif, tajam pikiran,
alokasi dan distribusi (jujur, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
peduli, tanggung jawab)
IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
4. Hukum:
a. Tidak melakukan penggelapan BERBAGI: membagi sesuatu bersama,
dana, pajak, barang, dan membagi diri, saling memberi
sebagainya (jujur, tanggung pengalaman.
jawab)
b. Tidak melakukan pemalsuan RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.),
dokumen, surat, tanda tangan, dan tekun, sungguh2 bekerja, selalu berusaha
sebagainya (jujur, tanggung giat, terus menerus.
jawab)
c. Tidak melakukan pencurian dana, SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak
barang, waktu, ukuran yang (tetap pendirian, tetap memegang
merugikan pihak lain, dan keadilan).
sebagainya (jujur, tanggung
jawab, disiplin) TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib
d. Tidak melakukan penipuan menanggung segala sesuatunya (kalau
terhadap pihak lain (jujur) terjadi apa-apa boleh dituntut,
e. Tidak melakukan persekongkolan dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
dalam membuat putusan Misalnya berani dan siap menerima
(tanggung jawab) resiko, amanah, tidak mengelak, dan
f. Tidak melakukan perusakan berbuat yang terbaik), hak fungsi
terhadap barang/fasilitas milik menerima pembebanan sebagai akibat
negara (tanggung jawab, peduli) sikap pihak sendiri atau pihak lain,
g. Tidak memberikan atau melaksanakan dan menyelesaikan tugas
menerima gratifikasi (jujur, dengan sungguh-sungguh.
sederhana)
h. Tidak menyalahi/melanggar DISIPLIN: tata tertib, ketaatan
aturan (disiplin, tanggung jawab) (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
tertib, dan konsisten.

JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus,


dapat dipercaya, berkata dan bertindak
benar, mengungkapkan sesuatu sesuai
dengan kenyataan (tidak berbohong), dan
punya niat yang lurus terhadap setiap
tindakan.

K. Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas


a. Nilai – Nilai Pendidikan Lalu Lintas

73

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Lalu lintas mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan nasional,
maka Lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional harus
dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamanatan,
ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas.
Sisi lain angka kecelakaan di jalan raya terus meningkat dari tahun ke tahun
(Zahara, Rita 2010) sedangkan Upaya pemerintah yang dilakukan secara represif, tidak
membuat jera pengguna jalan lalu lintas, walaupun sudah diberlakukan Undang – Undang
Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009.
Berdasar latar belakang tsb, maka Kepolisian RI melakukan kerjasama (MoU)
dengan Kemendiknas Tgl. 8 Maret 2010 No. 03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010
tentang Pendidikan Berlalu Lintas Dalam Pendidikan Nasional serta melalui Ditjen.
Mandikdasmen dibentuk tim penyusun Panduan Pembelajaran Pendidikan Lalu Lintas
untuk guru SD, SMP, SMA dan yang sederajat.
Pengertian Pendidikan lalu Lintas adalah usaha sadar untuk menumbuhkan
kesadaran tertib lalu lintas, sehingga peserta didik mampu mengendalikan atau
mengurangi timbulnya kecelakaan lalu lintas
Dalam konteks pendidikan, ” Pendidikan lalu lintas berarti melakukan serangkaian
usaha secara terprogram dan tersistem untuk melahirkan generasi yang memiliki etika
dan budaya tertib berlalu lintas dengan menfokuskan pada penanaman pengetahuan
tentang tata cara berlalu lintas (transfer of knowledge) dan menanamkan nilai-nilai
(tranform of values) etika dan budaya tertib berlalu lintas dan membangun perilaku pada
generasi muda “
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka Kurikulum UPTD SPF SDN
Kraton 2 Kota Tegal mengintegrasikan Pendidikan Lalu Lintas ke dalam mata pelajaran
PKN.
Pengertian Pendidikan lalu Lintas adalah usaha sadar untuk menumbuhkan
kesadaran tertib lalu lintas, sehingga peserta didik mampu mengendalikan atau
mengurangi timbulnya kecelakaan lalu lintas dalam konteks pendidikan, ” Pendidikan lalu
lintas berarti melakukan serangkaian usaha secara terprogram dan tersistem untuk
melahirkan generasi yang memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas dengan
menfokuskan pada penanaman pengetahuan tentang tata cara berlalu lintas (transfer of
knowledge) dan menanamkan nilai-nilai (tranform of values) etika dan budaya tertib
74

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


berlalu lintas dan membangun perilaku pada generasi muda “
Tujuan Pendidikan lalu Lintas antara lain :
a. Agar generasi muda secara sadar mampu mengimplementasikan sistem nilai yaitu etika
dan budaya berlalu lintas yang aman, santun, selamat, tertib dan lancar yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
b. Merubah perilaku pemakai jalan (road user behavior)
c. Menurunkan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas
d. Memberikan infolantas
Materi yang ditanamkan pada peserta didik meliputi :
a. Pengertian Lalu Lintas dan Peraturan Perundangan Berlalu Lintas
b. Pentingnya Rambu-rambu Lalu Lintas dan Marka Jalan.
c. Alat Pemberi Isyarat Pengatur Lalu Lintas
d. Pengamanan Diri Sebagai Pemakai Jalan
e. Tata Cara Berlalu Lintas yang Benar dan Tips Aman Perjalanan
f. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Berlalu Lintas.
g. Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Lalu Lintas
h. Praktik Isyarat Pengaturan Lalu Lintas
Aspek pendidikan lalu Lintas :
a. Aspek sosiologi, artinya dalam berlalu lintas lebih mengarah terciptanya saling
menghargai dan menghormati sesama pengguna jalan.
b. Aspek ekonomi, artinya dalam berlalu lintas lebih mengarah kepada terciptanya
efisiensi dan efektivitas di jalan raya.
c. Aspek hukum, artinya dalam berlalu lintas selalu memedomani ketentuan yang berlaku
d. Aspek politik, artinya dalam menciptakan etika dan budaya tertib berlalu lintas
diperlukan public policy yang lebih memperhatikan kepentingan umum.
Keterkaitan Pendidikan Kewrganegaraan dan Pendidikan Lalu Lintas :
1) Aspek Konsep
 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945
 Upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap dan
75

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


etika berlalu lintas, yang sopan, aman, nyaman, tertib dan selamat, baik bagi dirinya
maupun orang lain
 keduanya mefokuskan pada pembentukan sikap dan perilaku yang sesuai sistem nilai
yang diterima oleh masyarakat Indonesia.
2) Aspek Tujuan
 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di persekolahan adalah antara lain
berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk anti-korupsi
 Agar generasi muda secara sadar mampu membangun sistem nilai yaitu etika dan
budaya berlalu lintas yang aman, santun, selamat, tertib dan lancar yang diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari
 Jadi PKN erat hubungannya dengan pll.
3) Aspek Karakteristik
 Karakteristik PKn adalah pembelajaran pengetahuan, karakter/sikap dan ketrampilan
kewarganegaraan.
 Ketiga hal tersebut merupakan bekal bagi peserta didik untuk meningkatkan
kecerdasan multidemensional yang memadai untuk menjadi warga negara yang baik.
 Karakter kewarganegaraan, adalah karakter warga negara yang memahami akan hak
dan kewajibannya. Pendidikan Anti Korupsi juga membina karakter bangsa melalui
pendidikan nilai-nilai kebaikan.
 Pendidikan Lalu Lintas juga membina karakter bangsa melalui pendidikan nilai-nilai,
etika dan budaya tertib lalu lintas
 Dengan demikian PKn dan PLL memiliki karakteristik yang sama.
4) Aspek Sasaran
 PKn mengarah kepada terbentuknya manusia yang cerdas, trampil, kreatif, menaati
peraturan yang berlaku, berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, berpikir kritis,
logis, inovatif dan mampu memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari,
sebagai warga negara yang memahami hak dan kewajibannya, dan pada akhirnya
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
 Pendidikan Lalu Lintas mendorong orang menunjukkan sikap, etika dan budaya
tertib dalam berlalu lintas. Orang yang menujukkan sikap, etika dan budaya tertib
berlalu lintas, dilandasi oleh kesadaran menaati peraturan perundangan yang berlaku.
76

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


5) Aspek Standar Kelulusan
 Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat
istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk
peraturan perundangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
 Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, termasuk mentaati rambu-rambu lalu lintas.
 Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan
kedaulatan rakyat, seperti memberi kesempatan penyeberang jalan,
 Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi
 Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya
 Secara implisit indikator ketercapaian pendidikan lalu lintas, sudah tertuang dalam
standar kelulusan pada mata pelajaran PKn
 Seperti sikap positif terhadap norma-norma, berarti mentaati semua aturan yang ada
termasuk Peraturan lalu Lintas.
 Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, termasuk mentaati rambu-rambu lalu lintas merupakan wujud
perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
 Dengan demikian terdapat keterkaitan antara SKL PPKn dengan tujuan`
Langkah-Langkah Integrasi Pendidikan Lalu Lintas Melalui Pkn :
 Telaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dimungkinkan untuk
disisipkan aspek dan materi pendidikan lalu lintas.
 Dari hasil telaah SK/KD kemudian disusunlah “Model Integrasi Pendidikan Lalu
Lintas ke Materi PPKn dari SK/KD tersebut.
 Kemudian disusunlah Silabus PPKn SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang
bercirikan Integrasi Pendidikan Lalu Lintas
 Langkah akhir adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
terintegrasi Pendidikan Lalu Lintas
 Implementasi proses pembelajaran pendidikan lalu lintas mengacu kepada RPP yang
sudah terintegrasi oleh materi Pendidikan Lalu Lintas.

77

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


L. Pelaksanaan Program Adiwiyata
Berdasarkan Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah No.
660.I/BLH,I/0414 tanggal 1 Maret tentang Pelaksanaan Adipura dan Adiwiyata, maka
Kurikulum SDN Kraton 2 Kota Tegal memasukan Pendidikan Program Pendidikan
Adiwiyata ke dalam budaya sekolah dengan komponen standard dan Implementasinya sbb :
a. Kebijakan berwawasan Lingkungan
Upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
b. Berbasis Lingkungan
 Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
lingkungan hidup
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasi
 Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
terencana bagi warga sekolah
 Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidupdengan bergagai pihak .
d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
 Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang raamah lingungan
 Peningkatan kualitas pengelolaan sapras yang ramah lingkungan di sekolah.
e. Pengertian Adiwiyata
Adiwiyata adalah tempat dalam hal ini sekolah yang baik dan ideal, dimana dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menajdi
dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita – cita pembangunan
berkelanjutan. Dengan demikian Program Adiwiyata berusaha mendorong terciptanya
pengetahuan & kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
f. Tujuan
Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan
penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat
bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan LH dan pembangunan berkelanjutan.

78

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


g. Indikator Adiwiyata
 Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
 Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan.
 Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif.
 Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah.
h. Kriteria Masing – Masing Indikator
1) Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
 Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
 Kebijakan sekolah untuk mengembangkan pembelajaran lingkungan hidup.
 Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan non-
kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
 Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
 Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan
sehat.
 Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup.
 Adanya kebijakan sekolah lainnya yang mendorong terwujudnya sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan
2) Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan:
 Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran dan monolitik.
 Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di
masyarakat sekitar.
 Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
 Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
siswa tentang lingkungan hidup.
3) Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif:
 Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis
patisipatif di sekolah.
 Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
 Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan
lingkungan hidup di sekolah.
79

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


4) Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah:
 Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan
lingkungan hidup.
 Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
 Penghematan energi.
 Penghematan air.
 Penghematan alat tulis sekolah
 Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
 Pengembangan sistem pengelolaan sampah.
 Pengembangan moda transportasi sekolah yang ramah lingkungan.

80

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Pengembangan Kalender Pendidikan UPTD SPF SD Negeri Kraton 2 mengacu pada


rambu-rambu sebagai berikut:

a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan
Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
e) Kalender Pendidikan UPTD SPF SD Negeri Kraton 2 disusun dengan berpedoman
kepada kalender pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang disesuaikan dengan program
sekolah.

81

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan UPTD SPF SD Negeri Kraton 2 tahun pelajaran
2023/2024.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
36 minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum efektif pada setiap
40 minggu satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum Satu minggu setiap
2 minggu semester
3 Jeda antarsemester Maksimum
Antara semester I dan II
2 minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk
pelajaran 3 minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum Disesuaikan dengan
2 minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum
Untuk kegiatan tertentu
1 minggu
8 Kegiatan khusus sekolah Maksimum Digunakan untuk
3 minggu kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif

82

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI KRATON 2
TAHUN PELAJARAN 2023/2024 SEMESTER GASAL

83

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI KRATON 2
TAHUN PELAJARAN 2023/2024 SEMESTER GENAP

84

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


85

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Libur umum dan cuti bersama Tahun 2023
Libur umum dan cuti bersama Tahun 2023 :

a. Libur Umum

1. Tanggal, 19 Juli : Tahun Baru Islam 1445 H

2. Tanggal, 17 Agustus : Hari Kemerdekaan RI

3. Tanggal, 28 September : Maulid Nabi Muhammad SAW

4. Tanggal, 25 Desember : Hari Raya Natal

b. Cuti Bersama

1. Tanggal, 26 Desember : Hari Raya Natal

Perkiraan Libur Umum Tahun 2024 :

1. Tanggal 1 Januari : Tahun Baru Masehi 2024

2. Tanggal, 22 Januari : Tahun Baru Imlek 2575

3. Tanggal, 8 Februari : Isra’ Mi’raj

4. Tanggal, 11 Maret : Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1946)

5. Tanggal, 29 Maret : Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung

6. Tanggal, 10-11 April : Hari Raya Idul Fitri 1445 H

7. Tanggal, 1 Mei : Hari Buruh

8. Tanggal, 9 Mei : Hari Kenaikan Isa Al-Masih

9. Tanggal, 23 Mei : Hari Raya Waisak

10. Tanggal, 1 Juni : Hari Lahir Pancasila

11. Tanggal, 17 Juni : Hari Raya Idul Adha 1445 H

12. Tanggal, 7 Juli : Tahun Baru Islam 1446 H


86

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


BAB V
PENUTUP

Kurikulum UPTD SPF Negeri Kraton 2 Kota Tegal ini diharapkan dapat
dilaksanakan secara maksimal, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
bermakna, menantang, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga memiliki daya guna
bagi peserta didik untuk menempuh pendidikan selanjutnya atau kelak terjun ke
masyarakat.
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya
dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga
menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik
yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter
sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.
Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin,
toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup
terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-
nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan
hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.
Pembentukan budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi
pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat
sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di
tingkat sekolah (KURIKULUM 2013), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur
kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan
sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah
akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata
berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku
yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun
budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan
contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar
isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,
kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di
sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke
dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Dengan bacaan doa, kesungguhan, komitmen, keuletan, kerja keras dan kerja
sama dari para guru, kepala sekolah, komite sekolah, orang tua siswa, dan stake holder
secara terpadu menjadi kunci sukses bagi terwujudnya visi UPTD SPF SD Negeri
Kraton 2 Kota Tegal.
Dokumen Kurikulum ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, masukan,
saran, kritik dan teguran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Tegal, Juli 2023


Kepala UPTD SPF SDN Kraton 2
Kota Tegal

MEI SOFIYATI, S.Pd.SD


NIP : 19760512 200903 2 004

88

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


89

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL


90

UPTD SPF SDN KRATON 2 TEGAL

Anda mungkin juga menyukai