Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TARBIYAH DALAM AL QUR'AN

Disusun Oleh :

1. Wiwik Kurniawati (22200011134)


2. Nursidik (22200011137)
3. Ahmad Mubarok (22200011141)

UNIVERSITAS WAHID HASYIM


TAHUN 2022
PENDAHULUAN

A. Pengertian Tarbiyah Dalam Al-Quran


Pengertian tarbiyah yang akan kita bahas pada pembahasan ini hanya yang terdapat dalam al
Qur‟an surat al-Fatihah ayat 2, surat al-Isra‟ ayat 24, dan surat asy Syuara ayat 16.

Didalam al-quran, kata al-tarbiyah dapat dikemukakan sebagai berikut : al-rabb fi al-ashl
al- tarbiyah wa huwa insyau al-syai haalan fahaalan ila had al-tamam. Artinya, pada
pengertian awalnnya, tarbiyah adalah menumbuhkan sesuatu setahap demi setahap hingga
mencapai kesempurnaan.

1. Al-Fatihah ayat 2

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-Fatihah (1): 2)

Kata “Alhamdu” secara Bahasa berarti madah (Pujian) atas perbuatan baik yang keluar
dari pelakunya tanpa paksaan. Sama halnya pujian tersebut disampaikan kepada orang
yang bersangkutan atau kepada oranglain.

Didalam sebuah hadist disebutjan bahwa alhamdu berarti inti ungkapan rasa syukur.
Seseorang hamba yang tidak bersyukur kepada Allah berarti ia tidak pernah
memujinya. Dalam hadist
tersebut dikatakan bahwa alhamdu itu merupakan inti dari pada syukur karna
mengungkap kan rasa nikmat dengan lisan terhadap orang yang melakukannya. Hal ini
berarti menyebut nyebut pelaku kebajikan diantara orang anyak dan agar hal tersebut
dapat dijadikan teladan bagi yang lainnya.

“Lillah” adalah zat yang disembah secara benar dan tidak bisa digunakan oleh selain
Allah SWT.

“Robbi” artinya tuhan yang memelihara dalam arti kata mengatur yang diatur dan
mengatur kehidupan yang ada dalam kekuasaanya. Pemeliharraan Allah terhadap
manusia ada 2 macam.

(1.) Pemeliharaan terhadap eksistesnsi manusia yakni ditumbuhkan sejak kecil hingga
dewasa, dan adanya peningkatan kekuatan jiwa serta akalnya.
(2.) Pemeliharaan terhadap agama dan akhlaknya yakni melalui wahyu yang diturunkan
kepada salah seorang agar menyampaikan risalah yang akan menyempurnakan akal
dan membersihkan jiwa mereka.

Kata rabb yang terdapat dalam ayat tersebut dalam al-quran dan terjemahnya terbitan
Departemen Agama diartikan sebagai berikut: Rabb (Tuhan) berarti tuhan yang ditaati
yang memiliki, mendidik dan memelihara. Kata itu tidak dapat dipakai selain untuk
Tuhan kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabb al-bait (tuan rumah).

“‟Alamin” bentuk tunggalnya adalah „alam, dengan di fathahkan huruf lam nya artinya
ialah segala yang ada di alam wujud ini. Menurut kebiasaan orang arab kata „alam ini
mereka tujukan kepada pengertian suatu golongan yang terdiri dari individu yang
mempunyai ciri khusus, mirip dengan manusia yang berakal jika bukan sebagai
manusia, karnanya dapat dikatakan „Alamul insan. (dunia manusia), alamul hayawan
(dunia hewan) atau alamul nabat (dunia flora). Jadi tidak bisa dikatakan alamul ahjar
(dunia batuan) atau alamul ardy (dunia bumi). Sebab, semua alam yang dimaksud disini
bisa meneruma pengertian tarbiyah (pemeliharaan) jika dilihat dari segi lafaz Rabb yang
mengawalinya. Hal tersebut tampak jewlas eksistensi seluruh alam yang dikendaki
tadi, adanya kehidupan, membutuhkan kalori dan berkembang biak.1

Menurut Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-


Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz,
professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

( ) merupakan pujian dengan lisan kepada sesuatu yang indah, yang dilakukan
kerena kesempurnaan yang ada pada sesuatu yang dipuji meskipun bukan merupakan
balasan dari sebuah kenikmatan. Sedangkan merupakan pujian dengan lisan,
hati, serta perbuatan yang tidak dilakukan kecuali sebagai bentuk balasan dari sebuah
kenikmatan. Sehingga Allah Ta‟ala adalah Dzat yang berhak atas dan

Ar-Rabb merupakan salah satu nama Allah yang tidak disematkan kepada selain-Nya
kecuali bila disandangkan dengan kata yang lain, misal orang ini
adalah pemilik rumah. Dan ar-Rabb berarti Pemilik, Tuhan, Pengatur, dan yang
Disembah. Sedangkan kata adalah bentuk jamak dari kata yang
berarti segala sesuatu kecuali Allah Ta‟ala; dan menurut mendapat lain berarti
makhluk yang berakal yakni manusia, jin, malaikat, dan setan

2. Selanjutnya kata al-tarbiyah dijumpai pada surat al-isra’ (17) ayat 24:
1
Tafsir Al Maraghi hal 36-38

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil.”

Kata rabbayani pada ayat tersebut dengan jelas diartikan pendidikan, yaitu pendidikan
yang diberikan oleh kedua orang tua kepada anaknya. Karena demikian besar arti
pendidikan yang diberikan kedua orang tua, maka seorang anak harus menunjukkan
sikap hormat dan terima kasih, dengan cara bersikap tawadlu (rendah hati) dan
mendo‟akan kebaikan bagi keduanya. Sikap anak yang mendoakan kedua orang tua
tersebut selanjutnya disebut dengan anak saleh, sebagaimana dinyatakan dalam hadits
yang berbunyi:

“jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara,
yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak saleh yang mendoakan
kepada orang tuanya.” (HR.Muslim)

Kata al-tarbiyah yang berasal dari kata rabb atau rabba di dalam al-Qur‟an disebutkan
lebih dari delapan ratus kali dan sebagian besar atau bahkan hampir seluruhnya dengan
tuhan, yaitu terkadang dihubungkan dengan alam jagat raya (bumi, langit, bulan,
bintang, matahari, tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, laut dan sebagainya), dengan
manusia seperti pada kata rabbuka (tuhan-mu), rabbukum (tuhanmu sekalian),
rabbukuma (tuhan-mu berdua), rabbuna (tuhan kami), rabbuhu (tuhannya), rabbuhum
(tuhan mereka semua), dan rabbiy (tuhan-ku).2

3. Menurut Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

(Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan)


Asal dari ungkapan ini diambil dari perilaku burung jika ingin memeluk anaknya
untuk mengasuh dan mengasihinya maka ia akan merendahkan sayapnya.

Seakan-akan Allah berfirman kepada seorang anak “peliharalah kedua orang tuamu
dengan mendekatkan dirimu dan tunduklah pada mereka.

(dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka


berdua telah mendidik aku waktu kecil”)

Yakni dengan kasih sayang seperti kasih sayang mereka ketika mengasuhku. Atau

maknanya adalah kasihilah mereka sebab mereka telah mengasuhku.

4. As Syu’ara’ ayat 16

“Maka datanglah kamu berdua kepada Fir‟aun dan katakanlah olehmu: “Sesungguhnya
Kami adalah Rasul Tuhan semesta alam.”

2 Ahmad Musthafa al-Maraghy, Tafsir Al-MaraghyMaka datanglah dan berkata lah


kalian kepada firaun, sesungguhnya Allah telah mengutus kami kepadamu agar kamu
membebaskan dan memerdekakan bani Israil yang telah di perbudak selama 400 tahun
untuk pergi ke tanah suci, tanah tumpah darah para bapak dan nenek moyang dan
dijanjikan Allah kepada kami melalui para Rasulnya.

Alqurtuby mengatakan kemudian mereka berdua berangkat menuju firaun, tetapi baru
setahun kemudian mereka di beri izin untuk menghadap kepadanya.3

5. Menurut Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

(Maka datanglah kamu berdua kepada Fir‟aun dan katakanlah olehmu: “Sesungguhnya
Kami adalah
Rasul Tuhan semesta alam)
- Satu orang disebut dengan Rasul, begitu pula dua dan tidak orang.
- Pendapat lain mengatakan maknanya adalah setiap kami adalah rasul dari Tuhan semesta
alam

B. Ruang Lingkup Tarbiyah dalam Pendidikan Islam


Jika ditinjau melalui konsep pendidikan dalam Islam, maka term tarbiyah memberikan
ruang lingkup tersendiri dalam konteks pemeliharaan Allah swt terhadap manusia. Adapun
cakupan tersebut terkait pemeliharaan fisikal dan pemeliharaan syari’at dan pengajaran.[4]
 Pemeliharaan Fisikal (tarbiyah khalqiyyah)
Pemeliharaan Fisikal (tarbiyah khalqiyyah) bermakna menumbuhkan dan menyempurnakan
bentuk tubuh serta memberikan daya jiwa dan akal
 Pemeliharaan syari’at dan pengajaran (tarbiyah syar’iyyah ta’limiyyah)
Pemeliharaan syari’at dan pengajaran (tarbiyah syar’iyyah ta’limiyyah) yaitu menurunkan
wahyu kepada salah seorang di antara mereka untuk menyempurnakan fitrah manusia
dengan ilmu dan amal, dan ini merupakan hal yang selalu kita kenal dengan Rasul dan
Nabi.

C. Konsep Tarbiyah secara Hakiki dalam Pendidikan Islam

Ditinjau dari arti dan ruang lingkup, maka dapat dimengerti bahwa konsep tarbiyah secara
dasar yang berasal dari kata rabb bermakna bahwa Allah swt memberikan pemeliharaan,
perlindungan, bimbingan, dan mengatur segala urusan manusia sebagai Khalifah dimuka
bumi ini, maka dapat dimengerti bahwa Allah swt merupakan pendidik yang maha agung
bagi seluruh alam semesta, bukan saja mendidik manusia tetapi pendidik bagi seluruh
makhlukNya.

Sedangkan konsep tarbiyah dalam dunia pendidikan dengan konsep pendidikan Islam, maka
seorang pendidik dituntut untuk memberikan bimbingan, contoh, tauladan, serta
pengetahuan sesuai dengan syariat dan tuntunan yang ada dalam al-qur’an dan hadis.
KESIMPULAN

. Karena demikian luasnya pengertian al-tarbiyah ini, maka ada sebagian pakar
pendidikan lainnya yang menggunakan kata al-tarbiyah dengan arti pendidikan. Menurutnnya,
kata al-tarbiyah terlalu luas arti dan jangkauannya. Kata tersebut tidak hanya menjangkau
manusia melainkan juga manjaga alam jagat raya sebagaimana tersebut. Benda-benda alam
selain manusia itu tidak memiliki persyaratan potensial, seperti akal, pancaindera, hati nurani,
insting dan fitrah yang memungkinkan untuk dididik. Yang memilikik potensi-potensi akal,
pancaindera, hati nurani, insting dan fitrah itu hanya manusia

3 Tafsir Al Maraghi hal 95-96


DAFTAR PUSTAKA

1. Tafsir Al Maraghi hal 36-38 (PT. Karya Toha Putra Semarang) , cetakan pertama 1987,
cetakan kedua 1992, Ahmad Mustofa Al-Maraghi
2. Tafsir Al Maraghi hal 95-96, (PT. Karya Toha Semarang), cetakan pertama 1989 kedua
1993. Ahmad Mustofa Al Maraghy.
3. Ahmad Musthafa al – Maraghy, Tafsir Al-Maraghy : Al-Juz Al-Awwal, Beirut: Dar al-
Fikr.tp.th November 2, 2015., Https://asyroff.wordpress.com/2015/11/02/tafsir-
tarbawi/

Anda mungkin juga menyukai