Abstract: the purpose of this study is to explain the basic concepts of education in the form of the terms
tarbiyah, ta’lim, and ta’dib based on the Qur’an and Hadith. The article is the result of a literature study
on terms related to education the Qur’an and Hadith, namely tarbiyah, ta’lim and ta’dib. This type of
research is library research and content analysis approach. From this study it was concluded that three
terms which connote education in their respective contexts describe the concept of education which is in
line with dynamics of humanity as God’s representative on earth. These three terms are synonymous with
the term teaching, which shows that education os part of the formation of humans to become better
individuals. The results of this study can be used to formulate goals for all scientific disciplines and at all
levels of education.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan konsep dasar Pendidikan berupa istilah
tarbiyyah, ta’lim, dan ta’dib berdasarkan al-Qur’an dan Hadist. Artikel merupakan hasil dari kajian
literatur (pustaka) tentang istilah yang terkait dengan pendidikan dalam al-Qur’an dan Hadist,
yaitu tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib. Jenis penelitian ini kajian kepustakaan (library research), dengan
pendekataan content analysis (kajian isi). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ketiga istilah
yang berkonotasi dengan pendidikan tersebut dalam konteksnya masing-masing
mendeskripsikan konsep pendidikan yang searah dengan dinamika kemanusiaan sebagai wakil
Tuhan di muka bumi. Ketiga istilah tersebut identik dengan istilah pengajaran, yang
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan bagian dari pembentukan manusia menjadi
pribadi yang lebih baik. Hasil dari kajian ini dapat digunakan untuk merumuskan tujuan dari
segala disiplin keilmuan dan pada seluruh jenjang Pendidikan.
1
2 | Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Tarbiya, Ta’lim, dan Ta’dib)
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, namun hal ini menjadi faktor utama dalam pengembangan potensi
jasmani atau akal. Lebih khusus lagi jika pendidikan dihubungkan dengan
pelaksanaan tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah swt. di
muka bumi ini. Pendidikan juga merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam menjamin perkembangan kehidupan bangsa yang stabil. Tanpa
pendidikan yang jelas, suatu bangsa tidak akan mampu menata kehidupan
masyarakat kepada yang lebih baik dan berkualitas tinggi. (Tarbiyah et al., n.d.)
Di samping itu, pendidikan merupakan suatu perbuatan tindakan dan
perilaku, namun hal tersebut tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang mudah,
sederhana, dan tidak memerlukan pemikiran. Karena istilah praktik itu
mengandung implikasi tentang pengembangan teori ke dalam praktik, maka
praktik pendidikan itu jelas garisnya, dasar, amal, dan tujuannya. (Munirah
Fakultas Tarbiyah et al.,).
Pendidikan yang berkembang di masyarakat penganut agama Islam
menjadikan al-Quran dan Hadis sebagai sumbernya. Pendidikan Islam dijadikan
sebagai sarana terpenting untuk membawa manusia kepada tujuan. Dengan
melalui pendidikan akan membawa kehidupan seseorang menjadi suatu pribadi
yang mampu berdiri sendiri dan berinteraksi dalam kehidupan bersama dengan
orang lain secara konstruktif. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan waktu
yang panjang, bahkan telah dilontarkan suatu konsep yang membenarkan
bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup. (Fasih, 2016)
Pendidikan Islam menjadi hal yang sering dijumpai dalam dunia
Pendidikan sekarang ini. Dalam Pendidikan Islam sendiri terdapat istilah yang
sering dijumpai yaitu tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Ketiga istilah tersebut banyak
digunakan dan akan dikaji dalam al-Qur’an al- Sunnah.(Ma’zumi et al., 2019)
Fokus penulisan ini adalah pengertian tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib dalam
pendidikan Islam, berdasarkan al-Qur’an dan Hadist.
METODE PENELITIAN
Dalam artikel ini akan menjelaskan mengenai Pendidikan Islam
berdasarkan al-Qur’an dan Hadist tentang tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research). Model pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
content analysis (kajian isi), bersifat analisis pembahasan terhadap isi suatu
informasi tertulis atau tercetak dalam karya-karya para Ahli Pendidikan, al-
Qur’an dan Hadis. Teknik pengumpulan data dengan menghimpun pemikiran
para ahli Pendidikan tentang tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib untuk memahami data-
data dalam perspektif al-Qur’an dan Hadist. Analisis konten kajian kualitatif
dengan ranah konseptual. dimulai dengan membaca, mencatat (mengumpulkan
Nadya Ilma Rosyida | 3
Oleh sebab itu, ketika Fir'aun berkata kepada Nabi Musa as. : "alam
nurabbika fina walida" kita tidak diharapkan untuk menyimpulkan bahwa
dengan demikian Fir'aun telah "mendidik" Nabi, meskipun kenyataannya
Fir'aun, dengan menggunakan ungkapan nurabbika, memang melakukan
"tarbiyah" atas Nabi Musa as. Tarbiyah, secara sederhana, berarti
membesarkan, tanpa meski mencakup penanaman pengetahuan dalam
proses itu.(Syah, 2017)
Kata kerja rabba (mendidik) terdapat pula dalam ayat al-Qur’an surah Al-
Isra’ ayat 24.
صغِيا ِّ ٱلرحَِة َوقُل َّر
َّ ٱلذ ِّل ِم َن ِ
َ ب ٱر َح ُه َما َك َما َربَّيَ ِاِن ُّ اح
َ ََوٱخفض ََلَُما َجن
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
(Q.S.Al- Isra’ : 24)
Dalam bentuk kata benda, kata “rabba” ini digunakan juga untuk
“Tuhan” mungkin karena Tuhan bersifat mendidik, mengasuh, memelihara.
(Haryati, 2014)
Kata tarbiyah terdapat pula dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari No. 1410.
الر ْحَ ِن ُه َو ابْ ُن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن ِدينَا ٍر َع ْن أَبِ ِيه َع ْن أَِب ْ َحدَّثَنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن ُمنِ ٍي ََِس َع أَبَا الن
َّ َّض ِر َحدَّثَنَا َعْب ُد
ٍَّق بِ َع ْد ِل َتَْرة
َ َ صد ِ
َ َصلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َم ْن ت
ِ ُ ال رس
َ ول اللَّه ُ َ َ َال ق َ َصالِ ٍح َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َر ِض َي اللَّهُ َعْنهُ ق َ
احبِ ِه َك َما يَُرِّب ِ ب وََل ي ْقبل اللَّه إََِّل الطَّيِّب وإِ َّن اللَّه ي تَ َقبَّ لُها بِي ِمينِ ِه ُثَّ ي ربِّيها لِص ٍ ِم ْن َكس
َ َ َُ َ َ ََ َ َ ُ ُ َ َ َ ٍ ِّب طَي ْ
ِ ِال ورقَاء عن اب ِن ِدينا ٍر عن سع ِ ِ
يد َ ْ َ َ ْ ْ َ ُ ْ َ َ ََح ُد ُك ْم فَلَُّوهُ َح ََّّت تَ ُكو َن مثْ َل ا ْْلَبَ ِل تَابَ َعهُ ُسلَْي َما ُن َع ْن ابْ ِن دينَا ٍر َوق َأ
صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َوَرَواهُ ُم ْسلِ ُم بْ ُن أَِب َم ْرََيَ َوَزيْ ُد
َ َّب
ِ
ِّ ِبْ ِن يَ َسا ٍر َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن الن
صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ِ ِ بن أَسلَم وسهيل عن أَِب
ِّ ِصال ٍح َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن الن
َ َّب َ ْ َ ٌ َْ ُ َ َ ْ ُ ْ
Nadya Ilma Rosyida | 5
ال
َ ب فَ َق ّ ِال ل
ِّ ِلش ْع َ ََن َر ُجَلً ِم ْن أ َْه ِل ُحَر َسا َن ق َّ صالِ ُح بْنُ َح ٍّي أَ َخبَ َرنَا
ِ
ْ َخبَ َرنَا َعْب ُد اللَّه أ
ِ
ْ َح َّدثَناَ ُُمَ َّم ُدبْ ُن ُم َقات ٍل أ
صلَّى اهللُ َعلَْي ِه ِ
َ ال َر ُس ْو ُل اهلل َ َال قَ َي َر ِض َي اهللُ َعْنهُ ق ِّ َخبَ َرِِن أَبُو بُْرَدةَ َع ْن أَِب ُم ْو َسى األَ ْش َع ِر ْب أ ُّ َِّع
ْ الش
َجَر ِان ِ ِ
ْ َح َس َن تَ ْعلْي َم َها ُثَ أ َْعتَ َق َها فَتَ َزَّو َج َها َكا َن لَهُ أ ْ َح َس َن تأْديْبَ َها َو َعلَّ َم َها فَأ ْ الر ُج ُل أ ََمتَهُ فَأ
َّ بَ َو َسلَّ َم إِذَا أ ََّد
َجَر ِان ِ ِ وإِذَا آمن بِعِيسى ُثَّ آمن ِب فَلَه أ
ْ اع َم َواليَهُ فَلَهُ أ َ َالعْب ُد إِذَا اتَّ َقى َربَّهُ َوأَط َ َجَران و ْ ُ ََ َْ ََ َ
“Telah bercerita kepada kami Muhammad Muqatil telah mengabarkan
kepada kami Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Shalih Hayyi
bahwa ada seorang laki-laki penduduk Khurasan berkata kepada asy-
Sya'biy. Lalu Asy-Sya'biy berkata telah diberitakan kepadaku Abu Darda'
dari Abu Musa al-Asy'ariy r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda "Jika
seorang mendidik sahara wanitanya dengan baik kemudian dia
membebaskan lalu menikahinya maka baginya dua pahala. Dan bila
seseorang beriman kepada Isa a.s.kemudian beriman kepadaku maka
baginya dua pahala. Dan seorang sahaya (laki-laki) bila dia bertaqwa
kepada Rabb-nya dan menaati tuannya maka baginya dua pahala.”(H.R
Bukhari No. 3190)
pengajaran (ta'lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Oleh karen itu, ta'dib,
ungkapnya lebih lanjut, merupakan istilah yang paling tepat dan cermat untuk
menunjukkan pendidikan Islam.(Syah, 2017)
SIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang didapat mengenai tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib dari pendapat ahli, al-Qur’an dan Hadist, dapat disimpulkan bahwa
ta’biyyah berarti proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang
terdapat pada anak, sehingga dapat tumbuh dan terbina dengan optimal, dengan
cara memelihara, mengasuh, merawat, dan memperbaiki, kata al-ta'lim secara
implisit selain menanamkan aspek kognitif dan psikomotorik, juga aspek afektif,
karena pada kata al-ta'lim juga ditekankan pada prilaku yang baik, ta’dīb
diartikan sebagai proses mendidik yang ditujukan kepada pembinaan budi
pekerti pelajar dan berujung pada proses penyempurnaan adab, ta’dīb telah
mencakup ta’lim dan tarbiyah.
REFERENSI