Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist

(Kajian Tarbiyah, Ta’lim, dan Ta’dib)

Nadya Ilma Rosyida


Pendidikan Agama Islam Pascasarjana
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: nadyailma04@gmail.com

Abstract: the purpose of this study is to explain the basic concepts of education in the form of the terms
tarbiyah, ta’lim, and ta’dib based on the Qur’an and Hadith. The article is the result of a literature study
on terms related to education the Qur’an and Hadith, namely tarbiyah, ta’lim and ta’dib. This type of
research is library research and content analysis approach. From this study it was concluded that three
terms which connote education in their respective contexts describe the concept of education which is in
line with dynamics of humanity as God’s representative on earth. These three terms are synonymous with
the term teaching, which shows that education os part of the formation of humans to become better
individuals. The results of this study can be used to formulate goals for all scientific disciplines and at all
levels of education.

Keywords: Islamic Education, Tarbiyah, Ta’lim, Ta’dib

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan konsep dasar Pendidikan berupa istilah
tarbiyyah, ta’lim, dan ta’dib berdasarkan al-Qur’an dan Hadist. Artikel merupakan hasil dari kajian
literatur (pustaka) tentang istilah yang terkait dengan pendidikan dalam al-Qur’an dan Hadist,
yaitu tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib. Jenis penelitian ini kajian kepustakaan (library research), dengan
pendekataan content analysis (kajian isi). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ketiga istilah
yang berkonotasi dengan pendidikan tersebut dalam konteksnya masing-masing
mendeskripsikan konsep pendidikan yang searah dengan dinamika kemanusiaan sebagai wakil
Tuhan di muka bumi. Ketiga istilah tersebut identik dengan istilah pengajaran, yang
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan bagian dari pembentukan manusia menjadi
pribadi yang lebih baik. Hasil dari kajian ini dapat digunakan untuk merumuskan tujuan dari
segala disiplin keilmuan dan pada seluruh jenjang Pendidikan.

Kata Kunci: Pendidikan Islam, Tarbiyah, Ta’lim, Ta’dib

1
2 | Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Tarbiya, Ta’lim, dan Ta’dib)

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, namun hal ini menjadi faktor utama dalam pengembangan potensi
jasmani atau akal. Lebih khusus lagi jika pendidikan dihubungkan dengan
pelaksanaan tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah swt. di
muka bumi ini. Pendidikan juga merupakan salah satu unsur yang sangat
penting dalam menjamin perkembangan kehidupan bangsa yang stabil. Tanpa
pendidikan yang jelas, suatu bangsa tidak akan mampu menata kehidupan
masyarakat kepada yang lebih baik dan berkualitas tinggi. (Tarbiyah et al., n.d.)
Di samping itu, pendidikan merupakan suatu perbuatan tindakan dan
perilaku, namun hal tersebut tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang mudah,
sederhana, dan tidak memerlukan pemikiran. Karena istilah praktik itu
mengandung implikasi tentang pengembangan teori ke dalam praktik, maka
praktik pendidikan itu jelas garisnya, dasar, amal, dan tujuannya. (Munirah
Fakultas Tarbiyah et al.,).
Pendidikan yang berkembang di masyarakat penganut agama Islam
menjadikan al-Quran dan Hadis sebagai sumbernya. Pendidikan Islam dijadikan
sebagai sarana terpenting untuk membawa manusia kepada tujuan. Dengan
melalui pendidikan akan membawa kehidupan seseorang menjadi suatu pribadi
yang mampu berdiri sendiri dan berinteraksi dalam kehidupan bersama dengan
orang lain secara konstruktif. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan waktu
yang panjang, bahkan telah dilontarkan suatu konsep yang membenarkan
bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup. (Fasih, 2016)
Pendidikan Islam menjadi hal yang sering dijumpai dalam dunia
Pendidikan sekarang ini. Dalam Pendidikan Islam sendiri terdapat istilah yang
sering dijumpai yaitu tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Ketiga istilah tersebut banyak
digunakan dan akan dikaji dalam al-Qur’an al- Sunnah.(Ma’zumi et al., 2019)
Fokus penulisan ini adalah pengertian tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib dalam
pendidikan Islam, berdasarkan al-Qur’an dan Hadist.

METODE PENELITIAN
Dalam artikel ini akan menjelaskan mengenai Pendidikan Islam
berdasarkan al-Qur’an dan Hadist tentang tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library
research). Model pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
content analysis (kajian isi), bersifat analisis pembahasan terhadap isi suatu
informasi tertulis atau tercetak dalam karya-karya para Ahli Pendidikan, al-
Qur’an dan Hadis. Teknik pengumpulan data dengan menghimpun pemikiran
para ahli Pendidikan tentang tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib untuk memahami data-
data dalam perspektif al-Qur’an dan Hadist. Analisis konten kajian kualitatif
dengan ranah konseptual. dimulai dengan membaca, mencatat (mengumpulkan
Nadya Ilma Rosyida | 3

data), mengidentifikasi, menyusunnya dalam satuan-satuan sesuai urutan pola


berpikir, kemudian menganalisis hingga pada kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Konsep Tarbiyah dalam Pendidikan Islam
Kata at-tarbiyah secara leksikal mempunyai akar di antaranya; pertama,
berasal dari kata raba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan
berkembang. Kedua, berasal dari kata rabba-yurabbiy bermakna memberi
makan, mendidik, baik segi fisik maupun rohani. Ketiga, bentuk at-tarbiyah
terambil dari kata rabba- yarubbu yang berarti melindungi, menyantuni,
mendidik aspek fisik dan moral, dan menjadikannya profesional.(Fasih,
2016)
'Abdurrahman al-Nahlawi, salah seorang pendukung istilah tarbiyah,
berpendapat bahwa pendidikan berarti: (a) memelihara fitrah anak; (b)
menumbuhkan seluruh bakat dan kesiapannya; (c) mengarahkan seluruh
fitrah dan bakat agar menajdi baik dan sempurna; dan (d) bertahap dalam
prosesnya. Sehubungan dengan ayat al-Qur'an yang dikemukakan di atas,
Muhammad al-Naquib al-Attas menjelaskan bahwa kata "rabbayani" di situ
bermakna rahmah, yaitu ampunan atau kasih sayang. Istilah itu mempunyai
arti pemberian makna dan kasih sayang, pakaian dan tempat berteduh serta
perawatan; pendeknya pemeliharaan yang diberikan oleh orang tua kepada
anak-anaknya.(Syah, 2017)
Dapat diartikan bahwa pula ta’biyah berarti proses menumbuhkan dan
mengembangkan potensi (fisik, intelektual, social, estetika, dan spiritual)
yang terdapat pada anak, sehingga dapat tumbuh dan terbina dengan
optimal, dengan cara memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan
mengaturnya secara sistematis dan berkelanjutan. (Nata, 2010), sebagaimana
tertulis dalam firman Allah swt. dalam surat Asy-Syu'ara ayat 18.
4 | Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Tarbiya, Ta’lim, dan Ta’dib)

ِِ ِ ِ ‫ك فِينَا ولِيدا ولَبِث‬


َ ‫ت فينَا من عُ ُم ِرَك سن‬
‫ي‬ َ َ َ َ ِّ‫ال أَ ََل نَُرب‬
َ َ‫ق‬

“Dia (Fir'aun) menjawab, “Bukankah kami telah mengasuhmu


dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak
dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.” (Q.S
Asy-Syu'ara: 18)

Oleh sebab itu, ketika Fir'aun berkata kepada Nabi Musa as. : "alam
nurabbika fina walida" kita tidak diharapkan untuk menyimpulkan bahwa
dengan demikian Fir'aun telah "mendidik" Nabi, meskipun kenyataannya
Fir'aun, dengan menggunakan ungkapan nurabbika, memang melakukan
"tarbiyah" atas Nabi Musa as. Tarbiyah, secara sederhana, berarti
membesarkan, tanpa meski mencakup penanaman pengetahuan dalam
proses itu.(Syah, 2017)
Kata kerja rabba (mendidik) terdapat pula dalam ayat al-Qur’an surah Al-
Isra’ ayat 24.
‫صغِيا‬ ِّ ‫ٱلرحَِة َوقُل َّر‬
َّ ‫ٱلذ ِّل ِم َن‬ ِ
َ ‫ب ٱر َح ُه َما َك َما َربَّيَ ِاِن‬ ُّ ‫اح‬
َ َ‫َوٱخفض ََلَُما َجن‬
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
(Q.S.Al- Isra’ : 24)
Dalam bentuk kata benda, kata “rabba” ini digunakan juga untuk
“Tuhan” mungkin karena Tuhan bersifat mendidik, mengasuh, memelihara.
(Haryati, 2014)
Kata tarbiyah terdapat pula dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari No. 1410.

‫الر ْحَ ِن ُه َو ابْ ُن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن ِدينَا ٍر َع ْن أَبِ ِيه َع ْن أَِب‬ ْ ‫َحدَّثَنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن ُمنِ ٍي ََِس َع أَبَا الن‬
َّ ‫َّض ِر َحدَّثَنَا َعْب ُد‬
ٍ‫َّق بِ َع ْد ِل َتَْرة‬
َ َ ‫صد‬ ِ
َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َم ْن ت‬
ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬ َ َ‫صالِ ٍح َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َر ِض َي اللَّهُ َعْنهُ ق‬ َ
‫احبِ ِه َك َما يَُرِّب‬ ِ ‫ب وََل ي ْقبل اللَّه إََِّل الطَّيِّب وإِ َّن اللَّه ي تَ َقبَّ لُها بِي ِمينِ ِه ُثَّ ي ربِّيها لِص‬ ٍ ‫ِم ْن َكس‬
َ َ َُ َ َ ََ َ َ ُ ُ َ َ َ ٍ ِّ‫ب طَي‬ ْ
ِ ِ‫ال ورقَاء عن اب ِن ِدينا ٍر عن سع‬ ِ ِ
‫يد‬ َ ْ َ َ ْ ْ َ ُ ْ َ َ َ‫َح ُد ُك ْم فَلَُّوهُ َح ََّّت تَ ُكو َن مثْ َل ا ْْلَبَ ِل تَابَ َعهُ ُسلَْي َما ُن َع ْن ابْ ِن دينَا ٍر َوق‬ َ‫أ‬
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َوَرَواهُ ُم ْسلِ ُم بْ ُن أَِب َم ْرََيَ َوَزيْ ُد‬
َ ‫َّب‬
ِ
ِّ ِ‫بْ ِن يَ َسا ٍر َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن الن‬
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ‫بن أَسلَم وسهيل عن أَِب‬
ِّ ِ‫صال ٍح َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن الن‬
َ ‫َّب‬ َ ْ َ ٌ َْ ُ َ َ ْ ُ ْ
Nadya Ilma Rosyida | 5

“Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Munir dia


mendengar dari Abu An-Nadhir; Telah menceritakan kepada kami
'Abdurrahman dia adalah putra dari 'Abdullah bin Dinar dari bapaknya
dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata; Rasulullah
Saw. telah bersabda, "Barang siapa yang bersedekah dengan sebutir
kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah
tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan
menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu mengasuhnya untuk
pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak
kudanya hingga membesar seperti gunung." Hadis ini juga dikuatkan
oleh Sulaiman dari Ibnu Dinar dan berkata, Warqa' dari Ibnu Dinar dari
Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Nabi saw. Dan
diriwayatkanoleh Muslim bin Abu Maryam dan Zaid bin Aslam dan
Suhail dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Nabi
saw.”

B. Konsep Ta’lim dalam Pendidikan Islam

Kata at-ta’lim menurut Hans Weher dapat berarti Information


(pemberitahuan tentang sesuatu), advice (nasihat), instruction (perintah),
direction (pengarahan), teaching (pengajaran), training (pelatihan), schooling
(pembelajaran), education (pendidikan), dan apprenticeship (pekerjaan
sebagai magang, masa belajar suatu keahlian). (Nata, 2010)
Mahmud Yunus mengartikan singkat at-ta’lim merupakan hal yang
berkaitan dengan mengajar dan melatih. Selanjutnya, Muhammad Rasyid
Ridha mengartikan at-ta’lim sebagai proses trasmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan ketentuan
tertentu. (Nata, 2010)

ِ ِ ‫ال أَنبُِونِی بِأََسا ِۤء هۤؤََلۤ ِء إِن ُكنتم‬


َ ‫ض ُهم َعلَى ٱمللَ ِٕۤى َك ِة فَ َق‬
‫ي‬
َ ‫ص دق‬
َ ُ َُ َ َ ‫َو َعلَّ َم ءَ َاد َم ٱألََسَاۤءَ ُكلَّ َها ُثَّ َعَر‬
َ
“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,
kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman,
"Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!".
)Q.S. Al-Baqarah: 31)

Dalam kitab shahih Bukhori No. 95


ُّ ِ‫َّع‬
‫ب‬ ِ َ َ‫ال ق‬
ْ ‫ال َعامٌر الش‬ َ َ‫صالِ ُح بْ ُن َحيَّا َن ق‬ َ ‫ال َحدَّثَنَا‬ َ َ‫ب ق‬ ُّ ِ‫َخبَ َرنَا ُُمَ َّم ٌد ُه َو ابْ ُن َس ََلٍم َحدَّثَنَا الْ ُم َحا ِر‬
ْ‫أ‬
‫َجَر ِان َر ُج ٌل ِم ْن أ َْه ِل‬ ِ
ْ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ثَََلثَةٌ ََلُ ْم أ‬
ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬ َ َ‫َح َّدثَِِن أَبُو بُْرَدةَ َع ْن أَبِ ِيه ق‬
‫وك إِذَا أ ََّدى َح َّق اللَّ ِه َو َح َّق‬ ُ ُ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َوالْ َعْب ُد الْ َم ْمل‬ ٍ ِ ِ ِ َ‫الْكِت‬
َ ‫اب َآم َن بِنَبِيِّه َو َآم َن ِبُ َح َّمد‬
6 | Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Tarbiya, Ta’lim, dan Ta’dib)

ِ ِ ِ َ‫موالِ ِيه ورجل َكان‬


‫يم َها ُثَّ أ َْعتَ َق َها فَتَ َزَّو َج َها‬
َ ‫َح َس َن تَ ْعل‬ْ ‫َح َس َن تَأْديبَ َها َو َعلَّ َم َها فَأ‬
ْ ‫ت عنْ َدهُ أ ََمةٌ فَأ ََّدبَ َها فَأ‬
ْ ٌ ُ ََ َ َ
‫يما ُدونَ َها إِ ََل الْ َم ِدينَ ِة‬ ِ ‫ال ع ِامر أَعطَي نا َكها بِغَ ِي َشي ٍء قَ ْد َكا َن ي رَك‬ ِ ‫فَلَه أ‬
َ‫بف‬ ُ ُْ ْ ْ َ َ ْ ْ ٌ َ َ َ‫َجَران ُثَّ ق‬ ْ ُ
“Telah mengabarkan kepada kami Muhammad Ibnu Salam, telah
menceritakan kepada kami Al Muharibi berkata, telah menceritakan
kepada kami Shalih bin Al Hayyan berkata, telah berkata 'Amir Asy
Sya'bi, telah menceritakan kepadaku Abu Burdah dari bapaknya berkata,
telah bersabda Rasulullah saw. “Ada tiga orang yang akan mendapat
pahala dua kali, seseorang dari Ahlul Kitab yang beriman kepada
Nabinya dan beriman kepada Muhammad ‫ﷺ‬ saw. dan seorang hamba
sahaya yang menunaikan hak Allah dan hak tuannya. Dan seseorang
yang memiliki hamba sahaya wanita lalu dia memperlakukannya dengan
baik, mendidiknya dengan baik, dan mengajarkan kepadanya dengan
sebaik-baik pengajaran, kemudian membebaskannya dan menikahinya,
maka baginya dua pahala." Berkata 'Amir, "Aku berikan permasalahan ini
kepadamu tanpa imbalan, dan sungguh telah ditempuh untuk
memperolehnya dengan menuju Madinah".
Pengertian pendidikan yang ditawarkan dari kata al-ta'lim pada
hadis ini adalah proses pemindahan seperangkat nilai antar manusia
seperti yang dinyatakan oleh Abdul Fattah Jalal dalam Samsul Nizar
bahwa pada kata al-ta'lim secara implisit selain menanamkan aspek
kognitif dan psikomotorik, juga aspek afektif, karena pada kata al-ta'lim
juga ditekankan pada prilaku yang baik (akhlak al-karimah).(Tarbiyah et al.,
n.d.)
Al-ta'lim lebih bersifat universal yaitu sebagai proses transmisi
berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan tertentu. Manusia memiliki kemampuan berpikir dan
kemampuan inilah yang menjadi pembeda antara manusia dan binatang,
sehingga perlu adanya pembinaan pemikiran yang baik. Pendidikan
hendaknya diformat dan dilaksanakan dengan terlebih dahulu
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi
psikologis peserta didik. Melalui pengembangan akal, peserta didik akan
dapat dibimbing untuk menciptakan hubungan kerja sama sosial dalam
kehidupannya guna mewujudkan kesejahteraan hidup di dunia dan di
akhirat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka keberadaan pendidikan
merupakan bagian integral dari konstruksi sebuah peradaban. Proses ini
merupakan upaya mulia karena berhubungan dengan penyebaran ilmu
pengetahuan sebagai salah satu tugas manusia yakni khalifah fil
ardh.(Tarbiyah et al., n.d.)
Nadya Ilma Rosyida | 7

C. Konsep Ta’dib dalam Pendidikan Islam


Kata at-ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban yang dapat
berarti education (pendidikan), discipline (disiplin,patuh, dan tunduk pada
aturan), punishment (peringatan atau hukuman) dan chastisement
(hukuman-penyucian). Kata at-ta’dib berasal dari kata adab yang berarti
berdab, bersopan santun, tata krama, adab, budi pekerti,akhlak, moral,
dan etika. (Nata, 2010)
Dapat dipahami bahwa ta’dīb itu berkenaan dengan budi pekerti,
moral, dan etika. Dalam Islam, budi pekerti, moral, dan etika itu satu
rumpun dengan akhlak. Secara terminologis, ta’dīb diartikan sebagai
proses mendidik yang ditujukan kepada pembinaan budi pekerti pelajar
dan berujung pada proses penyempurnaan akhlak. sebagaimana
Rasulullah sabdakan dalam sebuah hadis, yang berbunyi, “Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan keluhuran budi pekerti.”(Maria
Ulfah, 2011)

Penunjukkan al-ta'dib pada pengertian pendidikan ini bisa dilihat


pada shahih Bukhori No. 3190:

‫ال‬
َ ‫ب فَ َق‬ ّ ِ‫ال ل‬
ِّ ِ‫لش ْع‬ َ َ‫َن َر ُجَلً ِم ْن أ َْه ِل ُحَر َسا َن ق‬ َّ ‫صالِ ُح بْنُ َح ٍّي أ‬َ ‫َخبَ َرنَا‬
ِ
ْ ‫َخبَ َرنَا َعْب ُد اللَّه أ‬
ِ
ْ ‫َح َّدثَناَ ُُمَ َّم ُدبْ ُن ُم َقات ٍل أ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل اهلل‬ َ َ‫ال ق‬َ َ‫ي َر ِض َي اهللُ َعْنهُ ق‬ ِّ ‫َخبَ َرِِن أَبُو بُْرَدةَ َع ْن أَِب ُم ْو َسى األَ ْش َع ِر‬ ْ‫ب أ‬ ُّ ِ‫َّع‬
ْ ‫الش‬
‫َجَر ِان‬ ِ ِ
ْ ‫َح َس َن تَ ْعلْي َم َها ُثَ أ َْعتَ َق َها فَتَ َزَّو َج َها َكا َن لَهُ أ‬ ْ ‫َح َس َن تأْديْبَ َها َو َعلَّ َم َها فَأ‬ ْ ‫الر ُج ُل أ ََمتَهُ فَأ‬
َّ ‫ب‬َ ‫َو َسلَّ َم إِذَا أ ََّد‬
‫َجَر ِان‬ ِ ِ ‫وإِذَا آمن بِعِيسى ُثَّ آمن ِب فَلَه أ‬
ْ ‫اع َم َواليَهُ فَلَهُ أ‬ َ َ‫العْب ُد إِذَا اتَّ َقى َربَّهُ َوأَط‬ َ ‫َجَران و‬ ْ ُ ََ َْ ََ َ
“Telah bercerita kepada kami Muhammad Muqatil telah mengabarkan
kepada kami Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Shalih Hayyi
bahwa ada seorang laki-laki penduduk Khurasan berkata kepada asy-
Sya'biy. Lalu Asy-Sya'biy berkata telah diberitakan kepadaku Abu Darda'
dari Abu Musa al-Asy'ariy r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda "Jika
seorang mendidik sahara wanitanya dengan baik kemudian dia
membebaskan lalu menikahinya maka baginya dua pahala. Dan bila
seseorang beriman kepada Isa a.s.kemudian beriman kepadaku maka
baginya dua pahala. Dan seorang sahaya (laki-laki) bila dia bertaqwa
kepada Rabb-nya dan menaati tuannya maka baginya dua pahala.”(H.R
Bukhari No. 3190)

Prof. Dr. Naqib Alatas, dalam bukunya Islam dan secularism


mengajukan istilah lain yaitu ta’dib yang ada hubungannya dengan kata
adab yang berarti susunan. Dia berpendapat bahwa mendidik tiada lain
8 | Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Tarbiya, Ta’lim, dan Ta’dib)

adalah membentuk manusia untuk menempati tempatnya yang tepat


dalam susunan masyarakat, berperilaku secara proporsional sesuai
dengan ilmu yang dikuasainya. Mendidik juga berkonotasi bahwa si
pendidik harus mampu menyampaikan masing-masing ilmu atau
hubungan ilmu dengan ilmu yang lain dalam satu susunan yang sistemik
dan harus disampaikan sesuai dengan kemampuan dasar (competence)
yang dimiliki peserta didik dan kemudian melalui teknologi dan
keterampilan tertentu diaplikasikan dalam suatu keteraturan perangkat
sistem sehingga memungkinkan untuk menjadi alat yang ampuh bagi
kehidupan manusia dalam membentuk dan mengembangkan
masyarakatnya beserta budayanya dalam suatu kontinum yang terus
menerus berproses menuju tingkat kesempurnaan tertentu.(Farida, 2018)
Penjelasan al-Attas ini menegaskan bahwa ta’dīb ini meliputi
semua konsep pendidikan dalam Islam. Sebagai usaha pembentukan tata
krama, Amatullah Armstorng dalam buku “Sufi Terminology (al-Qamus al-
Sufi): The Mystic Language of Islam,” menjelaskan bahwa ta’dīb terbagi
empat:
(1) ta’dīb adab al-haq, pendidikan tata karma spiritual dalam
kebenaran, yang memerlukan pengetahuan tentang wujud
kebenaran, yang didalamnya segala yang ada memiliki
kebenaran tersendiri dan yang dengannya segala sesuatu
diciptakan;
(2) ta’dīb adab al-khidmah, pendidikan tata karma spiritual dalam
pengabdian. Sebagai seorang hamba, manusia harus mengabdi
kepada sang Raja (Malik) dengan menempuh tata karma yang
pantas;
(3) ta’dīb adab al-syariah, pendidikan tata karma spiritual dalam
syariah, yang tatacaranya telah digariskan oleh Tuhan melalui
wahyu. Segala pemenuhan syariah Tuhan akan berimplikasi
pada tata karma yang mulia;
(4) ta’dīb adab al-shuhbah, pendidikan tata karma spiritual dalam
persahabatan, berupa saling menghormati dan berprilaku
mulia di antara sesama.(Maria Ulfah, 2011)

Akhirnya penjelasan al-Attas dapat disimpulkan bahwa tarbiyah dalam


pengertian aslinya dan dalam penerapan dan pemahaman kaum Muslimin pada
masa-masa awal tidak dimaksudkan untuk menunjukkan pendidikan maupun
proses pendidikan. Penonjolan kualitatif pada konsep tarbiyah adalah kasih
sayang (rahmah) dan bukannya pengetahuan ('ilm). Sementara dalam kasus ta'dib
pengetahuan lebih ditonjolkan dari pada unsur kasih sayang. Dalam struktur
konseptualnya ta'dib sudah mencakup unsur-unsur pengetahuan ('ilm),
Nadya Ilma Rosyida | 9

pengajaran (ta'lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Oleh karen itu, ta'dib,
ungkapnya lebih lanjut, merupakan istilah yang paling tepat dan cermat untuk
menunjukkan pendidikan Islam.(Syah, 2017)

SIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang didapat mengenai tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib dari pendapat ahli, al-Qur’an dan Hadist, dapat disimpulkan bahwa
ta’biyyah berarti proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang
terdapat pada anak, sehingga dapat tumbuh dan terbina dengan optimal, dengan
cara memelihara, mengasuh, merawat, dan memperbaiki, kata al-ta'lim secara
implisit selain menanamkan aspek kognitif dan psikomotorik, juga aspek afektif,
karena pada kata al-ta'lim juga ditekankan pada prilaku yang baik, ta’dīb
diartikan sebagai proses mendidik yang ditujukan kepada pembinaan budi
pekerti pelajar dan berujung pada proses penyempurnaan adab, ta’dīb telah
mencakup ta’lim dan tarbiyah.

REFERENSI

ad-Daqqar, A. G. (1980). Imam Nawawi Syaikh al-islam wa al-Muslimin wa `umdat


al-Fuqaha wa al-Muhadditsin. Damaskus: Dar al-Qalam.
Alim, A. (2014). Tafsir Pendidikan Islam. Jakarta: AMP Press.
An-Nu`aimi. (t.thn.). Ad-Daris Vol. 1.
Bagong, Suyanto dan Sutinah. (2006). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif;
Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group.
Creswell, J. (2010). Research Design Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Haryati, N. (2014). Ilmu Pendidikan Islam. Malang: Penerbit Gunung Samudra.
Hasan, H. I. (2001). Tarikh al-Islam as-Siyasi wa ad-Din wa as-Saqafiy wa al-Ijtima`iy
Terj. H. A. Bahauddin. Jakarta: Kalam Mulia.
Jalaluddin. (2003). Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
James H. McMilllan dan Sally Schumacher. (2001). Research in Education: A
Conseptual Introduction. New York: Longman.
Krippenddorff. (1980). Content Analysis An Introduction to Its Methodology.
California: Sage Publication Ltd.
Mahmud. (2001). Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Masturi Ilham dan Asmu`i Taman. (2006). Terj. Min A`lam Salaf karya Syaikh
Ahmad Farid. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhyiddin Mas Rida, dkk. (2007). Terj. Kitab Raudhatut-Thalibin. Jakarta: Pustaka
Azzam.
Nata, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.
10 | Pendidikan Islam Menurut Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Tarbiya, Ta’lim, dan Ta’dib)

Prihantoro, H. A. (2018). Adabul `Alim Wal Muta`allim. Yogyakarta: Diva Press.


Ramayulis. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Farida, S. N. (2018).HADIS-HADIS TENTANG PENDIDIKAN (Suatu Telaah
tentang Pentingnya Pendidikan Anak). Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis, 1(1),
35–42. https://doi.org/10.15575/diroyah.v1i1.2053
Fasih, A. R. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan Islam Dalam Tinjauan Al-Qur’an
Dan Al-Hadist. Al-Ishlah: Jurnal Studi Pendidikan, 16(1), 77–87.
Ma’zumi, M., Syihabudin, S., & Najmudin, N. (2019). PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH : Kajian Atas Istilah
Tarbiyah, Taklim, Tadris, Ta’dib dan Tazkiyah. TARBAWY : Indonesian
Journal of Islamic Education, 6(2), 193–209.
https://doi.org/10.17509/t.v6i2.21273
Maria Ulfah. (2011). Implementasi Konsep Ta’dīb Dalam Pendidikan Islam
Untuk Mewujudkan Siswa Yang Berkarakter. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA,
XII(1), 106–122.
Syah, A. (2017). TERM TARBIYAH, TA’LIM DAN TA’DIB DALAM
PENDIDIKAN SLAM: Tinjauan dari Aspek Semantik. Al-Fikra : Jurnal Ilmiah
Keislaman, 7(1), 138. https://doi.org/10.24014/af.v7i1.3786
Tarbiyah, M. F., Uin, K., Makassar, A., Ii, K., Sultan, J., Nomor, A., Email, S.,
Muhammad, H. N., Alquran, D., Pencipta, S., Lpsruwdqfh, K. H.,
Hgxfdwlrq, R. I., Ehhq, K. D. V, Uhshdwhgo, H. G., Wkh, L. Q., Dqg, D. Q.,
Muhammad, P., & Dqg, D. Q. (n.d.). Pendidikan islam dalam perspektif hadis.
209–222.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta.
Sutrisno, Muhyidin Albarobis. (2012). Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Syah, M. (1997). Psikologi Pendidikan, dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-undang Guru dan Dosen. (2006). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wahyono, D. (2018, September 20). Cabuli Belasan Murid, Guru Ngaji di Babel
ditangkap Polisi. Diambil kembali dari detiknews: m.detik.com
Weber, R. P. (1990). Basic Content Analysis. California: Sage Publication.
Whitney, F. (1960). The elements of Research. Osaka: Overseas Book Co.
Winarno, H. H. (2013, Desember 18). Cabuli Siswanya, Mantan Kepsek di Batam
divonis 7 tahun penjara. Diambil kembali dari merdeka.com:
www.merdeka.com
Yunus, S. (2017, November 24). Mengkritisi Kompetensi Guru. Diambil kembali
dari detiknews: m.detik.com
Zubaidah, N. (2012, Agustus 3). Sindonews. Diambil kembali dari Hasil Uji
Kompetensi Guru Memprihatinkan: www.nasional.sindonews.com

Anda mungkin juga menyukai