Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Hadist tentang lingkungan pendidikan Islam

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hadist Tarbawi

Smester IV (Empat) Tahun Akademik 2024

Dosen Pengampu : H. Subhan, S. Ag, MA

Disusun oleh :

Riski

Sari Mulyani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DAARUSSALAAM

FAKULTAS TARBIYAH

2024

1
I. pendahuluan

Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa melalui
pendidikan proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit untuk diwujudkan.
Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat dibutuhkan
dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula
dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan
karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.

Dalam beberapa Hadis Nabi dijelaskan tentang konsep dan peranan lingkungan
pendidikan yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Dengan memahami beberapa hadis tersebut, diharapkan proses pendidikan bisa
berjalan dengan baik dengan meneladani konsep pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah
saw.

Dalam literatur pendidikan ,lingkungan biasanya disamakan dengan institusi atau


lembagapendidikan. Meskipun kajian ini tidak dijelaskan dalam al-qur’an secara eksplisit, akan
tetapi terdapat beberapa isyaratyang menunjukan adanya lingkungan pendidikan tersebut.
Terkait dengan pentingnya lingkungan pendidikan dalam kehidupan dan agar lingkungan
dalam arti tempat tidak terbengkalai atau tidak menimbulkan manfaat, Rasulullah memberi
perhatian khusus tentang lingkungan agar dimanfaatkan. Hadits Jabir bin Abdullah, r.a, dia
berkata: “Ada beberapa orang dari kami memilki simpanan tanah. Lalu mereka berkata, kami
akan sewakan tanah itu (untuk mengelolanya) dengan sepertiga hasilnya, seperempat, seperdua.
Rasullah saw., bersabda: Barang siapa ada memiliki tanah, maka hendaklah ia tanami atau
serahkan kepada saudaranya (untuk dimanfaatkan), maka jika ia enggan, maka hendaklah ia
memperhatikan sendiri memelihara tanah itu.” (HR. Bukhari dalam Kitab al-Hibbah).1

Il. pembahasan

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan

1 ” (HR. Bukhari dalam Kitab al-Hibbah)

2
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya,
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
2
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mehluk hidup lainnya.
Lingkungan dibedakan menjadi lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati,
lingkungan buatan dan lingkungan sosial.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik scara aktif dapat mengembangkan potensi
dirinya supaya memiliki kekuatan spritual keagamaan, emosional, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.Jadi, lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan 3. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.

B. Hadits Tentang Lingkungan Pendidikan

1. Lingkungan Keluarga

Rumah adalah sekolah tempat anak pertama kali belajar, dirumah itulah mereka
mempelajari sifat yang mulia seperti kesetiaan, rahmat, kasih sayang, ghirah (kecemburuan
positif) dan lainnya (Shihab, 1994). Perempuan atau (Ibu) adalah pendidik bangsa, sebagai
mana yang telah dinyatakan oleh Hafedz Ibrahim: “Ibu adalah sekolah bila kau persiapkan,
Engkau telah mempersiapkan rakyat yang baik lagi kuat.” Senada dengan itu, Presiden
Tanzania Nyerere, Pernah mengatakan: “Jika anda mendidik seorang laki-laki, berarti anda
mendidik seorang person, namun jika anda mendidik seorang perempuan maka anda telah
mendidik seluruh anggota keluarga.” (Roqib, 2009).

ْ ‫علَى ْالف‬
‫ِط َر ِة فَأ َ َب َوا ُه يُ َه ِودَانِ ِه‬ َ ُ‫مِن َم ْو لُ ْو ٍد ِإ اَّل ي ُْولَد‬ْ ‫هللا صلى هللا عليه وسلم َما‬ ِ ‫ قَا َل َرس ُْو ُل‬: ‫ع ْنهُ قَا َل‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ي ه َُري َْرةَ َر‬ ْ ‫ع ْن أَ ِب‬
َ
َ‫ِط َرة‬ْ ‫ع ْنهُ ف‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫عا َء ث ُ ام يَقُ ْو ُل أَب ُْو ه َُري َْرةَ َر‬ ْ ‫َص َرانِ ِه أَ ْو يُ َم ِج َسا نِ ِه ك ََم ت ُ ْنتَ ُج ْالبَ ِه ْي َمةُ بَ ِه ْي َمةً َج ْمعَا َء هَلْ تُحِ س ُّْو نَ فِ ْي َها‬
َ ْ‫مِن َجد‬ ِ ‫َويُن‬
)‫الديْنُ ْالقَيِ ُم (متفق عليه‬ ِ ‫علَ ْي َها ََّل تَ ْب ِد ْي َل ِلخ َْل‬
ِ َ‫ق هللاِ ذَلِك‬ ْ ِ‫هللاِ الات‬
َ َ‫ي ف‬
َ ‫ط َرالنا‬
َ ‫اس‬

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/32TAHUN2009UU.HTM#:~:text=Lingkungan%20hidup%20adalah%20kesatuan%
20ruang,manusia%20serta%20makhluk%20hidup%20lain.

3 https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-th-2003-79

3
: Artinya

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah Saw. Bersabda: ”Tidak ada dari seorang anak
)Adam( melainkan dilahirkan atas fitrah )islam(, maka kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya beragama Yahudi atau beragama Nasrani atau beragama Majusi. Bagaikan
seekor binatang yang melahirkan seekor anak. Bagaimana pendapatmu, apakah didapati
kekurangan? Kemudian Abu Hurairah membaca firman Allah )Q.S. ar -Rum: 30(. )Tetaplah
atas( fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah )agama Allah(. )HR. Muttafaq ‘Alaih(

Hadis diatas menjelaskan tentang status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, suci
dan islam baik anak seorang muslim ataupun orang non muslim. Kemudian orang tuanyalah
yang memelihara dan memperkuat keislamannya atau bahkan mengubah menjadi tidak muslim,
seperti Yahudi, Nasrani, dan Majusi 4. Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat
dominan dalam membentuk kepribadian seorang dibandingkan dengan faktorfaktor pengaruh
pendidikan lain. Kedua orang tua mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam
mendidik anaknya.

Kesempurnaan fitrah dalam hadis sudah jelas baik fisik maupun non fisik. Dari segi fisik
sudah ada ketentuan ciptaan dari Allah SWT 5. Apakah dari segi jenis kelamin, bentuk fisik,
tinggi pendek, dan warna kulit. Jadi, Fitrah sangat memerlukan bantuan dan bimbingan
pendidikan orang tua, orang dewasa, guru, pendidik dan pengajar dengan sadar bahkan
lingkungan yang mendukung, karena tidak mungkin anak yang baru dilahirkan mengenal
agama dengan sendirinya.

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir (2006: 226) menjelaskan bahwa Sebagai pendidik anak-
anaknya, ayah dan ibu mempunyai kewajiban dan memliki bentuk yang berbeda karena
keduanya berbeda kodrat6. Ayah berkewajiban memberi nafkah untuk mencukupi kebutuhan
keluarganya melalui pemanfaatan karunia Allah SWT dimuka bumi ini. Sebagaimana
dijelaskan dalam hadits tentang pendidikan anak, memenuhi hak dan kewajiban orang tua:

4 https://www.maalhikmah-bdl.com/read/6/6-kedudukan-anak-dalam-islam

5 https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/almufida/article/download/62/56
6 Abdul Mujib,jusuf mudzakir.2006 ilmu pendidikan islam jakarta kencana Perdana Media.

4
‫ (حق الولد على‬: ‫وقد جاء في حديث أخرجه ابن المبارك في البر والصلة وابن أبي الدنيا قول النبي صلى هللا عليه وسلم‬
)‫الوالد أن يحسن اسمه ويعلمه الكتابة ويزوجه إذا بلغ‬

Artinya:

“Telah disebutkan dalam hadits yang telah ditakhrij oleh Imam Ibnul Mubarok (dalam
Al-birr dan Shilah) dan Imam Aby Dunya, bahwa Nabi mengatakan: ‘Hak anak atas orang
tuanya yaitu memberikan nama yang baik, mengajarkannya baca tulis, dan menikahkannya
ketika sudah usia baligh (pubertas).'”

M. Qurais Shihab (1994: 225) menyatakan bahwa keluarga adalah sekolah tempat putra-
putri bangsa belajar. Dari sana mereka mempelajari sifat-sifat mulia, seperti kesetiaan, rahmat,
dan kasih sayang, ghirah (kecemburuan positif) dan sebagainya 7. Dari kehidupan berkeluarga,
seorang ayah dan suami memperoleh dan memupuk sifat keberanian dan keuletan sikap dan
upaya dalam rangka membela sanak keluarganya dan membahagiakan mereka pada saat
hidupnya dan setelah kematiannya.Kewajiban ibu adalah menjaga, memelihara, dan
mengelolah keluarga dirumah suaminya, terlebih lagi merawat dan mendidik ananya. Dalam
sabda nabi dinyatakan:

ِ ‫َو ْال َمرْ أَة ُ َرا ِعيَةٌ فِي بَ ْي‬


َ ٌ‫ت زَ ْو ِج َها َو َم ْسئُولَة‬
‫ع ْن َر ِعياتِ َها‬

“Dan seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya.” (HR Al Bukhari ) 8

Sebagai pendidikan yang pertama dan utama, pendidikan keluarga dapat mencetak anak
agar mempunyai kepribadian yang kemudian dapat dikembangkan dalam lembaga-lembaga
berikutnya sehingga wewenang lembaga-lembaga tersebut tidak diperkenankan mengubah apa
yang telah dimilikinya, tetapi cukup dengan mengombinasikan antara pendidikan yang

7 https://id.scribd.com/document/690422610/Makalah-Tafsir-Tarbawi-KLP-9

8https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-mamuju/baca-artikel/13589/Tips-Wanita-Hebat-Memerankan-Tiga-Peran-
Sekaligus.html

5
diperoleh dari keluarga dengan pendidikan lembaga tersebut, sehingga masjid, pondok
pesantren, dan sekolah merupakan tempat peralihan dari pendidikan keluarga.

Menurut Al-Nahlawi (1979: 123-127), kewajiban orang tua dalam pendidikan anak-
anaknya adalah: pertama, menegakkan hukum-hukum Allah Swt. pada anaknya. Kedua,
merealisasikan ketenteraman dan kesejahteraan jiwa keluarga. Ketiga, melaksanakan perintah
Allah dan rasulnya. Keempat, mewujudkan rasa cinta kepada anak-anak melalui pendidikan.
Nabi Muhammad Saw bersabda :

َ ‫ار بْنُ د َُاودَ أَبُو َح ْمزَ ةَ ْال ُمزَ نِي الصي َْرفِي‬
‫ع ْن‬ َ ‫ْاليَ ْشكُ ِري َحدثَنَا ِإ ْس َمعِي ُل‬
ُ ‫ع ْن َسوار أَ ِبي َح ْمزَ ةَ قَا َل أَبُو د َُاود َوه َُو َسو‬
َ‫علَ ْي ِه َو َسل َم ُم ُروا أَ ْو ََل َدكُ ْم ِبالص ََل ِة َوهُ ْم أَ ْبنَا ُء َسب ِْع سِ نِين‬
َ ‫ّللا‬
ُ ‫صلى‬َ ‫ّللا‬ َ ‫ع ْن أَ ِبي ِه‬
ِ ‫ع ْن َج ِد ِه قَا َل قَا َل َرسُو ُل‬ ُ ‫ع ْم ِرو ب ِْن‬
َ ‫ش َعيْب‬ َ
‫اج ِع َحدثَنَا ُزهَي ُْر بْنُ َحرْ ب َحدثَنَا َوكِيع َحدثَنِي د َُاودُ بْنُ َسوار‬
ِ ‫ض‬َ ‫ع ْشر َوف َِرقُوا بَ ْينَ ُه ْم فِي ْال َم‬
َ ‫علَ ْي َها َوهُ ْم أَ ْبنَا ُء‬
َ ‫َواض ِْربُوهُ ْم‬
‫يرهُ ف َََل يَ ْنظُرْ إِلَى َما دُونَ السرةِ َوف َْوقَ الر ْكبَ ِة قَا َل أَبُو‬
َ ‫ع ْبدَهُ أَ ْو أَ ِج‬ َ ‫ْال ُمزَ نِي بِإِ ْسنَا ِد ِه َو َم ْعنَاهُ َوزَ ادَ َوإِذَا زَ و‬
َ ُ‫ج أَ َحدُكُ ْم خَا ِد َمه‬
‫ع ْنهُ أَبُو د َُاودَ الطيَالِسِي هَذَا ْال َحدِيثَ فَقَا َل َحدثَنَا أَبُو َح ْمزَ ةَ َسوار الصي َْرفِي‬ َ ‫د َُاود َوه َِم َوكِيع فِي اسْمِ ِه َو َر َوى‬

Artinya:

“Berkata Mu’ammal ibn Hisyam Ya’ni al Asykuri, berkata Ismail dari Abi Hamzah,
berkata Abu Dawud dan dia adalah sawwaru ibn Dawud Abu Hamzah Al Muzanni Al Shoirofi
dari Amru ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata, berkata Rasulullah SAW: Suruhlah
anakmu melakukan sholat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena mereka
meninggalkan sholat ketika berumur sepuluh tahun. Dan pisahlah mereka (anak laki-laki dan
perempuan) dari tempat tidur.” (H.R. Abu Dawud) 9.

2. Lingkungan Sekolah

Sekolah atau dalam Islam sering disebut madrasah, merupakan lembaga pendidikan
formal, juga menentukan membentuk kepribadian anak didik yang Islami 10. Bahkan sekolah
bisa disebut sebagai lembaga pendidikan kedua yang berperan dalam mendidik peserta didik.

9 https:// www.juragandesa.net/2019/11/hadits-tentang-pendidikan-keluarga.html

10 ttps://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/almufida/article/download/62/h56

6
Hal ini cukup beralasan, mengingat bahwa sekolah merupakan tempat khusus dalam menuntut
berbagai ilmu pengetahuan.

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati menyebutkan bahwa disebut sekolah bilamana dalam
pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan
dan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan
tinggi, dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. Kehadiran madrasah
sebagai lembaga pendidikan Islam setidaknya mempunyai empat latar belakang. Pertama,
sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sitem pendidikan Islam. Kedua, usaha
penyempurnaan terhadap sitem pesantren kearah suatu sistem pendidikan yang lebih
memungkinkan lulusannya untuk memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah umum,
misalnya kesempatan kerja dan perolehan ijazah. Ketiga, adanya sikap mental pada sementara
golongan umat islam. Keempat, sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan
tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil akulturasi.

Menurut Abuddin Nata (2005: 159), guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah11. Guru atau pendidik dalam konsep Islam dapat berperan sebagai murabbi, muallim,
muaddib, mursyid, mudarris, mutli, dan muzakki.

Dalam beberapa hadis dijelaskan peranan pendidik dalam proses pendidikan, diantaranya
adalah sebagai berikut:

a. Pendidik sebagai perencana dan pengatur proses pendidikan, seperti yang dicontohkan
Rasulullah dalam sholat

ِ‫ص ََلة‬ ُّ ‫ فَإِنا تَ ْس ِويَةَ ال‬،‫صفُ ْوفَكُ ْم‬


ْ ِ‫صفُ ْوف‬
‫مِن إِقَا َم ِة ال ا‬ َ ُ‫صلاى هللا‬
ُ ‫ َس ُّو ْوا‬:َ‫علَ ْي ِه َو َسلَ َم قَال‬ َ ، ٍ‫ع ْن أَن ٍَس ب ِْن َمالِك‬
َ ‫ع ِن النابِي‬ َ

‫ص ََلة‬ ْ ،‫ف‬
‫مِن تَ َم ِام ال ا‬ ِ ‫ص‬ ُ ‫ َس ُّووا‬:‫ي ِر َوا َي ٍة ل ِْل ُم ْسل ٍِم‬
‫ فَإِنا تَ ْس ِو َيةَ ال ا‬،‫صفُوفَكُ ْم‬ ْ ِ‫َوف‬

11 https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/peraturan-tentang-perlindungan-guru-diatur-dalam-undang-undang-
hingga-peraturan-
menteri#:~:text=UU%20Nomor%2014%20Tahun%202005,hukum%20dalam%20melaksanakan%20tugas%20keprofesionala
n.

7
Artinya: “Dari Anas bin Malik, dari Nabi saw bersabda: “Luruskan dan rapatkan
(barisan salat kalian), karena ketertiban barisan dalam salat merupakan bagian dari
mendirikan (kesempurnaan) salat”. (HR. Bukhari)

b.Pendidik sebagai pelaksana kegiatan pendidikan

َ ُ ‫صلُّوا َك َما َرأَ ْيت ُ ُمونِي أ‬


،‫ص ِلى‬ َ « :‫علَ ْي ِه َو َسلا َم‬
َ ُ‫صلاى هللا‬
َ ِ‫ قَا َل َرسُو ُل هللا‬:َ‫ع ْنهُ قَال‬
َ ُ‫ي هللا‬
َ ‫ض‬ ِ ‫وعن َمالِكِ ب ِْن ْالح َُوي ِْر‬
ِ ‫ث َر‬
)‫( رواه البخارى‬

Artinya: “Dari Malik bin Huwairis r.a berkata: Rasululah sawbersabda: “Salatlah kalian
sebagaimana kalian lihat aku salat”. (H.R . Bukhar)

c.pendidik sebagai pengevaluasi proses pendidikan

Artinya: “Dari Abdullah r.a, rasulullah saw bersabda: rasul bersabda kepadaku: “Bacalah
al-Quran untukku. ”saya berkata: ”apakah aku akan membacakan al-quran untukmu,
sedangkan al-quran ini turun kepadamu?” Beliau bersabda: “sesungguhnya aku senang
mendengarkan (bacaan al-quran) dari orang lain. “saya pun membacanya sampai ketika tiba
pada ayat: Fakaifa ‘idzaa ji’naa min kulli ummatin bisyahidiin waji’na bika ‘alaa haa-‘ulaai
syahiida” ia berkata: saya melihat kedua mata beliau bercucuran air mata. (HR. Ahmad )

Pendidik atau guru merupakan komponen terpenting pendidikan. Tanpa adanya pendidik,
maka ilmu yang akan disampaikan tidak mungkin pernah sampai kepada peserta didik.
Menurut Muhammad Ali (1992:4-6) pentingnya peranan seorang pendidik dalam proses

pengajaran terangkup dalam tiga tugas pokoknya, yaitu merencanakan dan mengatur dalam
proses pendidikan, melaksanakan proses pendidikan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran
sebagai umpan balik (stimulus) perbaikan.

8
Dalam perencanaan dan pengaturan (manajamen) pendidikan, Rasulullah SAW
12
mencontohkan bahwa ketika akan melakukan kegiatan pembelajaran harus ditata sedemikian
rupa, agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan tertib. Rasul mencontohkan perlunya tertib
dan manajamen yang baik dalam pendidikan dalam praktek sholat berjama’ah (dalam hadis
pertama). Kenapa sholat berjama’ah yang merupakan praktek ibadah langsung dikaitkan
dengan pendidikan?. Alasannya karena Nabi SAW lebih paham bagaimana praktek sholat yang
benar, sehingga memperhatikan Beliau artinya mempelajari bagaimana sholat yang benar.

Nilai filosofis dalam sholat berjamaah tersebut juga mencerminkan bahwa segala sesuatu
harus tertata dengan baik, sehingga dicontohkan sebelum melaksanakan sholat perlu
menertibkan barisan sholat terlebih dahulu. Jika nilai perlunya tertib dalam barisan sholat telah
dipahami, maka setiap perbuatan seorang muslim akan termanage pula dengan baik. Dan Rasul
adalah sebaik-sebaiknya manusia dalam hal mengatur dan merencanakan sesuatu, hal itu
ditandai bahwa Rasul mencotohkan bagaimana harus memulai sholat berjama’ah yang baik
dan bukan sekedar memerintah.

Kaitannya dengan pendidikan bahwa Rasul juga sebagai pelaksana pengajaran kepada
umatnya, karena beliau langsung mencontohkan suatu amal yang sesuai syari’at (hadis
kedua).Selain sebagai konseptor dan eksekutor dalam kegiatan pendidikan, satu lagi fungsi
seorang pendidik yaitu sebagai evaluator. Fungsi evaluasi adalah hal terpenting dari seorang
pendidik, karena dari sinilah dapat diketahui tercapai tidaknya tujuan pendidikan. Selain itu
evaluasi juga sebagai stimulus bagaimana memperbaiki kesalahan-kesalah dalam proses
pembelajaran. Namun perlu diingat bahwa evaluasi bukanlah ujian yang hanya berorientasi
pada nilai (angka), itu hanya salahsatu bagian dari teknik evaluasi. Hadis nomor tiga di atas
adalah indikasi bahwa Rasulpun melakukan evaluasi dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada
umatnya(termasuk anak-anak). Hadis nomor tiga tersebut merupakan sebuah metode yang
ditempuh oleh Rasulullah SAW untuk menguji kemampuan bacaan Al-Qur’an pada seorang
anak (Abdullah), metode evaluasi yang diterapkannya adalah dengan menyuruhnya
membacakan Al-Qur’antersebut. Jika bacaan anak kecil saja dievaluasi oleh Rasul maka
apalagi bacaan sahabat yang telah baligh.

3. Lingkungan Masyarakat

12 https://id.scribd.com/document/709466909/makalah-lingkungan-pendidikan

9
Kata masyarakat selalu dideskripsikan sebagai kumpulan individuindividu manusia yang
memiliki kesamaan, baik dalam karakteristik maupun tujuan. Menurut Al-Rasyidin (2008: 32)
hal ini boleh jadi, pengertian tersebut diambil dari kosa kata Bahasa Arab, yakni Syaraka yang
bisa bermakna bersekutu. Syirkah atau syarika yang bermakna persekutuan,
perserikatan,perkumpulan, atau perhimpunan. Masyarakah yang bermakna persekutuan atau
perserikatan13.

Lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang setelah keluarga dan


sekolah. Corak ragam pendidikan yang diterima anak didik dalam masyarakat banyak sekali,
meliputi segala bidang baik pembentukan
kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap, minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan. Pendidikan dalam masyarakat boleh dikatakan merupakan pendidikan secara tidak
langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak sadar oleh masyarakat. Anak secara
sadar atau tidak mendidik dirinya sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri,
mempertebal keimanan serta keyakinan sendiri akan nilai-nilai kesusilaan dan keagamaan di
dalam masyarakat. Lembaga-lembaga di masyarakat dapat ikut serta melaksanakan pendidikan.

Konsep lingkungan masyarakat sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses
pendidikan tercantum dalam beberapa hadis di bawah ini 14:

1) Semua pihak harus saling membantu dalam pelaksanaan pendidikan

‫ َمثَ ُل ال ُمؤْ مِ نِيْنَ في ِ ت ََو ِاد ِه ْم َوت ََراحُمِ ِه ْم‬: ‫ قال‬، - ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫عن النابي‬ ِ ، ‫بشير‬ ٍ ‫عمان بن‬ ِ ُّ‫عن الن‬
)‫ ( لمسلم‬. ‫ئر ال َج َس ِد باِل ُح امى َوال اس ْه ِر‬ َ ‫ تَدَا‬، ‫ إذا ا ْشتَكَى مِ ْنهُ عُض ٌْو‬، ‫َوتَعَاطُ ِف ِه ْم َك َمثَ ِل ال َج َس ِد‬
ُ َ ‫عى لَهُ َسا‬

Artinya:”Dari Nu’man bin Basyir, dari Nabi saw bersabda: “perumpamaan orang-orang
mu’min dalam saling menyayangi, saling mengasihi, dan berlemah lembut, seperti satu tubuh.
Jika satu bagian sakit, maka bagian yang lainnya merasakan sakit dengan panas dan demam”.
(HR. Muslim)

13 https://www.researchgate.net/publication/348304274_Lingkungan_Pendidikan_dalam_Perspektif_al-Quran

14 Kajian+Ayat+Manajemen+Pendidikan+-+Urgensitas+Lingkungan+Pendidikan.pdf

10
2). Masyarakat bisa berperan dalam pendidikan sebagai seorang pengajar walaupun hanya
dengan meluruskan sebuah kesalahan.

:ُ‫علَ ْي ِه َو َسلا َم يَقُ ْول‬


َ ُ‫ى هللا‬ َ ِ‫ َسمِ ْعتُ َرس ُْو َل هللا‬:َ‫ع ْنهُ قَال‬
‫صل ا‬ َ ُ‫ي هللا‬ ِ ‫ي َسع ْي ٍد ْال ُخد ِْري ِ َر‬
َ ‫ض‬ ْ ‫ع ْن أَ ِب‬
َ

.‫ان) َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم‬


ِ ‫ف اإل ْي َم‬
ُ َ‫ضع‬ ْ ‫ فَإِ ْن لَ ْم يَ ْست‬،ِ‫ فَإِ ْن لَ ْم يَ ْستَطِ ْع فَبِ ِل َسانِه‬،ِ‫( َم ْن َرأَى مِ ْنكُ ْم ُم ْنك ًَرا ف َْليُغَيِرْ هُ بِيَ ِده‬
ْ َ‫َطع فَبِقَلبِ ِه َوذَلِكَ أ‬

Dari Abu Said Al Khudri ra, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya dia ubah dengan
tangannya (kekuasaannya). Kalau dia tidak mampu hendaknya dia ubah dengan lisannya dan
kalau dia tidak mampu hendaknya dia ingkari dengan hatinya. Dan inilah selemah-lemahnya
iman.” (HR Muslim)15

3). Masyarakat bisa berperan dalam pendidikan dengan berperan sebagai donatur

‫عن أنس رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال َجا ِهدُوا المشركين بأموالكم وأنفسكم وألسنتكم‬

Artinya : Dari Annas RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : berjihadlah kalian


menghadapi orang orang musyrik dengan harta kalian, diri dan tenaga kalian dan lisan kalian.”
(H.R Abu Dawud dengan sanad shahih)16

Pendidikan adalah ujung tombak pemberdayaan sumber daya manusia. Baik tidaknya
penyelenggaraan pendidikan akan berpengaruh terhadap kemajuan sebuah negara.
Konsekuensi dari hal tersebut bahwa semua pihak bertanggungjawab atas pendidikan. Hadis
pertama di atas tentang kewajiban menuntut ilmu bagi setiap pribadi muslim merupakan
indikasi akan hal ini.

Begitu sentralnya peran masyarakat dalam pendidikan sehingga Rasul memberikan opsi
pilihan sejauhmana potensi kita terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan. Nabi SAW
menyataan kita bisa terlibat sebagai pengajar, peserta didik, pendengar atau mungkin pencinta
ilmu yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Masyarakat bisa terlibat dalam dunia pendidikan sebagai pendidik


walaupun hanya membenarkan kesalahan yang dilakukan seseorang atau kelompok, dan itupun

15 HR.Muslim

16 HR.Abu Daud

11
sesuai potensi dan kemampuan kita baik dengan cara diplomasi, aksi atau bahkan dengan
nurani.

Keterlibatan masyarakat sebagai peserta didik juga merupakan bagian dari dukungan
terhadap dunia pendidikan. Dan peran ini yang mutlak bisa dilakukan oleh setiap muslim yang
diindikasikan dengan perintah kewajiban untuk mencari ilmu bagi setiap orang.

Jika tidak bisa berperan lansung dalam proses pembelajaran, maka masyarakat bisa
berperan sebagai pendukung kegiatan pendidikan. Perannya bisa sebagai pendengar, dalam hal
ini penulis istilahkan pendengar dalam hadis tesebut sebagai pengawas dalam proses
pendidikan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasul nomor dua yang menyatakan gambaran
keindahan kehidupan masyarakat muslim adalah saling tolong (bantu) dalam setiap kegiatan
mereka, terutama dalam hal pendidikan. Atau mungkin bisa berperan sebagai donatur.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa permasalahan dana juga sangat berpengaruh dalam
pendidikan. Oleh karena itu Rasul menyatakan sumbangan dana bagi pendidikan juga bisa
dinilai sebagai jihad melawan kemusyrikan, sebab kemusyrikan muncul dikarenakan
kebodohan tentang ajaran islam.

Kelima hadis sejalan dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU SNP) Bab XV yang menyebutkan 17:

a) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi perseorangan, kelompok, keluarga,


oranisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu pelayanan pendidikan.

b) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil
pendidikan

17 https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/7308/UU0202003.htm#:~:text=9.,setiap%20jenjang%20dan%20jenis%20pendidikan.

12
II. PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan.Seorang peserta


didik bisa berkembang dan menjalani proses pendidikannya di dalam lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan Keluarga adalah lingkungan dimana seseorang mendapatkan pendidikan


pertama, yang sangat mempengaruhi perilakunya dan berperan dalam menentukan tujuan
hidupnya. Peranan lingkungan keluarga diantaranya sebagai peletak dasar nilai-nilai
pendidikan agama, moral, dan akhlak.Sekolah adalah lembaga formal yang sistematis
melaksanakan program orientasi, pengajaran dan pelatihan untuk membantu siswa
mengembangkan potensi mereka baik dari segi moral, spiritual, intelektual, emosional dan
sosial.Unsur terpenting dalam lingkungan sekolah adalah pendidik. Dalam hadis di atas
dijelaskan peran pendidik adalah sebagai perencana dan pengatur proses pendidikan, sebagai
pelaksana kegiatan pendidikan, dan sebagai pengevaluasi proses pendidikan.

Selanjutnya lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga dan


sekolah. Corak ragam pendidikan yang diterima anak didik dalam masyarakat banyak sekali,
meliputi segala bidang baik pembentukan kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap, minat,
maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaa

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib,jusuf mudzakir.2006 ilmu pendidikan islam jakarta;kencana Perdana Media.

Abudin Nata. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta

Al-Nahlawi, Abdurrahman. 1979. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibuha.


Beirut: Dar al-Fikr.Dikutip pada tanggal 6 maret 2024

Bukhari, Umar. 2014. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amrah.Dikutip pada tanggal 6 maret 2024

http://achitanet-goedankkoe.blogspot.com/2009/04/analisis-hadis-tentang-pendidikdan.html
Majid Khon, Abdul. 2012.

Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana perdana Media group dikutip pada tanggal 6 maret 2024

https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/7308/UU0202003.htm#:~:text=9.,setiap%20jenjang%20dan
%20jenis%20pendidikan.dikutip pada tanggal 6 maret 2024

https://Kajian+Ayat+Manajemen+Pendidikan+-+Urgensitas+Lingkungan+Pendidikan.

HR.Muslim

https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/peraturan-tentang-perlindungan-guru-diatur-
dalam-undang-undang-hingga-peraturan-
menteri#:~:text=UU%20Nomor%2014%20Tahun%202005,hukum%20dalam%20melaksana
kan%20tugas%20keprofesionalan.

https://www.researchgate.net/publication/348304274_Lingkungan_Pendidikan_dalam_Persp
ektif_al-Quran dikutip pada tanggal 6 maret 2024

https://id.scribd.com/document/709466909/makalah-lingkungan-pendidikan dikutip pda


tanggal 6 maret 2024

14
https:// www.juragandesa.net/2019/11/hadits-tentang-pendidikan-keluarga.html dikutip pada
tanggal 6 maret 2024

ttps://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/almufida/article/download/62/h56 dikutip pada


tanggal 6 maret 2024

15

Anda mungkin juga menyukai