Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aniedhya Pramesti

Kelas: PAI 6D

NPM: 181105010412

Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam

1. a). Ibnu Khaldun memandang bahwa konsep belajar merupakan suatu proses
mentransformasikan nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman untuk dapat
mempertahankan eksistensi manusia dalam peradaban masyarakat. Sedangkan, Jean
Piaget memandang bahwa konsep belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan (peristiwa mental bukan peristiwa behavioral), proses internal yang tidak
dapat diamati secara langsung. Aplikasinya dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di antaranya adalah Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar
menghafal. Agar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Misalnya, pada awalnya peserta didik
memiliki pengetahuan tentang makna Shalat, baru kemudian disampaikan materi tentang
rukun-rukun Shalat dan diharuskan memahami apa makna dari rukun-rukun Shalat,
bukan hanya menghafalkan saja. Berdasarkan konsep belajar yang dipaparkan oleh Ibnu
Khaldun dan Jean Piaget tersebut, maka sebagai seorang pendidik diharapkan tidak
membeda- bedakan antara konsep belajar Islam dan Barat, karena kedua konsep tersebut
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam proses belajar-
mengajar guna menyempurnakan dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dan
juga tidak memandang bahwa semua konsep belajar yang ditawarkan Barat akan
membawa pengaruh buruk karena pastilah di dalamnya ada hal-hal positif yang dapat
diambil sehingga akan menciptakan suasana belajar yang ideal.

b). letak perbedaan atau ada penyimpangan dari teori Barat tersebut menurut pandangan
konsep Pendidikan Islam:

• Dalam Islam, selain memperhatikan aspek kognitif, efektif, psikomotorik dalam


belajar, juga melibatkan aspek spiritual

• Islam memandang bahwa belajar merupakan perbuatan mental yang bersifat


duniawi dan ukhrawi

• Teori barat memandang bahwa belajar merupakan perbuatan mental yang hanya
bersifat duniawi

2. Navitisme
Dalam ilmu pendidikan pandangan seperti ini di sebut pesimistis pedagogis.Pendidikan yang
tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik tidak akan berguna untuk
perkembangan anak itu sendiri. Bagi nativisme lingkungan lingkungan sekitar tidak
mempengaruhi perkembangan anak, penganut aliran ini menyatakan bahwa kalau anak
mempunyai pembawaan jahat maka dia akan menjadi jahat, sebaliknya kalau anak
mempunyai pembawaan baik maka dia akan baik.

Natiralisme

Berbeda dengan nativisme naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan baik, dan tidak satupun dengan pembawaan buruk. Bagaimana hasil
perkembangannya kemudian sangant di tentukan oleh pendidkan yang di terimanya atau
yang mempengaruhinya. Jika pengeruh itu baik maka akan baiklah ia akan tetapi jika
pengaruh itu jelek, akan jelek pula hasilnya.

Empirisme

Doktrin aliran empirisme yang sangat mashur adalah tabula rasa, sebuah istilah bahasa latin
yang berarti buku tulis yang kosong atau lembaran kosong. Doktrin tabula rasa menekankan
arti penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia
semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya. Sedangkan bakat
dan pembawaan sejak lahir di anggap tidak ada pengaruhnya.

Konvergensi

Aliran ini menggabungkan pentingnya hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor


yang berpengaruh dalam perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada pembawaan,
tetapi juga kepada faktor yang sama pentingnya yang mempunyai andil lebih besar dalam
menentukan masa depan seseorang.Aliran konvergensi mengatakan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan manusia itu adalah tergantung pada dua faktor, yaitu: faktor
bakat/pembawaan dan faktor lingkungan, pengalaman/pendidikan. Inilah yang di sebut teori
konvergensi.

3. Dari hasil yang saya analisis video teman-teman saya terdapat sebagian berikut:

*Menurut Ibnu Sina

Konsep pendidikan menurut Ibnu Sina bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi
yang dimiliki seseorang ke arah yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan
budi pekerti. Pendidikan disyaratkan oleh kemampuan dan minat peserta didik, juga tepat
tidaknya situasi belajar dan efektif tidaknya cara mengajar.

*Menurut Al-Ghazali
Pendidikan menurut Al-Ghazali merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara
sistematis untuk melahirkan perubahan yang progresif pada tingkah laku manusia. Dalam
pandangan Al-Ghazali, sentral dalam pendidikan adalah hati sebab hati merupakan esensi
dari manusia karena substansi manusia bukanlah terletak pada unsur-unsur yang ada pada
fisiknya, melainkan berada pada hatinya dan memandang manusia bersifat teosentris
sehingga konsep tentang pendidikannya lebih diarahkan pada pembentukan akhlak yang
mulia. Konsep pendidikan Al-Ghazali dapat diketahui dengan cara memahami pemikirannya
berkenaan dengan berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan yaitu tujuan pendidikan,
kurikulum, etika guru dan murid, serta metode pembelajaran.

*Menurut Ibnu Taimiyah

Konsep pendidikan menurut Ibnu Taimiyah adalah bagi peserta didik dipersyaratkan
memiliki alat pendidikan yang baik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, menguasai secara
sempurna apa yang dipelajari, mensejajarkan antara pengetahuan dan amal.

4. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda. Contohnya jika ada anak lemah dalam
pembelajaran Bahasa Inggris sedangkan di dalam pelajaran Bahasa Indonesia anak itu
memiliki kelebihan yang tidak ia miliki ketika belajar dalam bahasa Inggris. Jadi setiap
anak memiliki kelebihan disatu bidang, tetapi juga memiliki kelemahan di bidang
lainnya. Terdapat dalam QS. Az-Zukhruf ayat 32:

ُ ‫ت لِّيَتَّ ِخ َذ بَ ْع‬
‫ضهُ ْم بَ ْعضًا‬ ٍ ‫ْض َد َر ٰج‬ َ ‫ك نَحْ نُ قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُ ْم َّم ِع ْي َشتَهُ ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَ ۙا َو َرفَ ْعنَا بَ ْع‬
َ ْ‫ضهُ ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ َ ۗ ِّ‫اَهُ ْم يَ ْق ِس ُموْ نَ َرحْ َمتَ َرب‬
َ‫ت َربِّكَ خَ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُوْ ن‬ ُ ‫س ُْخ ِريًّا َۗو َرحْ َم‬

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan
mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan
rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah mereka yang membagi-bagikan status kenabian sehingga mereka bisa memberikannya
kepada siapa yang mereka kehendaki?. Kamilah yang membagi-bagikan dalam kehidupan dunia
mereka berupa rizki dan makanan, Kami juga tinggikan sebagian dari mereka beberapa derajat
atas sebagian yang lain, sehingga ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang kuat dan adapula
yang lemah, agar sebagian melengkapi sebagian yang lain dalam kehidupan. Dan rahmat Allah
bagimu (wahai rasul) dengan memasukanmu kedalam surga adalah lebih baik daripada apa yang
mereka kumpulkan berupa kekayaan dunia yang fana.

Agar anak bisa tumbuh sholeh dan sholehah, tentu ada banyak proses yang perlu dilakukan. Tak
hanya ikhtiar maupun tawakal dan menanamkan pendidikan yang baik yang sebaiknya dilakukan
selama proses pengasuhan, salah satu al yang tidak boleh dilupakan tentu saja dengan
memanjatkan doa anak sholeh.

Mendidik anak dengan baik sesuai syariat rasanya menjadi kewajiban setiap orangtua yang
memercayai Islam sebagai pegangannya. Sesuai ajaran, kelak cara mengasuh si kecil pun akan
dipertanggung jawabkan di akhirat. doa ini pernah dipanjatkan Rasulullah SAW untuk
mendoakan kedua cucunya, Hasan dan Husein.

ِ ‫ُأ ِع ْي ُذهُ بِ َكلِ َما‬


ٍ َ‫ت هَّللا ِ التَّا َّم ِة ِم ْن ُك ِّل َش ْيط‬
‫ان َوهَا َّم ٍة َو ِم ْن ُكلِّ َعي ٍْن اَل َّم ٍة‬

“Aku memohon perlindungan baginya (sebut nama anak) dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk”.
(HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani, diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Tirmidzi).

Semua orangtua di muka bumi ini tentu memiliki harapan yang sama. Menginginkan anaknya
tumbuh sehat dan menjadi sosok yang baik bagi lingkungan sekitar. Namun, bagi keluarga yang
beragama muslim tentu juga mengharapkan anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh dan
sholeha.

Anda mungkin juga menyukai