Latar Belakang
Dalam kekuasaan Bani Umayyah ini kekuasaanya bersifat monarchiheridetis (kerajaan
turun temurun). Kekuasaan ini berumur kurang lebih 90 tahun. Khalifah-khalifah besar
dinasti Bani Umayyah ini di antaranya adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, Abd Al-Malik ibn
Marwan, Walid ibn Abdul Malik dan Umar bin Abd Al-Aziz yang akan di bahas dalam
makalah ini. Ketika Umar ibn Abd Al-Aziz di nobatkan sebagai pemimpin, dia menyatakan
bahwa memperbaiki dan meningkatkan negeri yang berada di wilayah Islam lebih baik
daripada menambah perluasanya. Ini berarti bahwa prioitas utamanya adalah membangun
negeri atau dengan nama lain melakukan pembangunan dalam negeri. Meskipun pada masa
kepemimpinan Umar ibn Abd Al-Aziz ini singkat, dia berhasil menjalin hubungan baik
dengan golongan Syi’ah. Dia juga memberikan kebebasan kepada penganut agama lain
untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan mereka, kemudian dia juga
memperingan pembayaran pajak, dan kedudukan mawali di sejajarkan dengan Muslim
Arab.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi Umar bin Abd Al-Aziz ?
2. Apa saja kebijakan yang di lakukan Umar bin Abd Al-Aziz pada masa pemerintahanya?
Dan Kondisi Sosial dan Kebijaksanaan Politik Dinasti Bani Umayyah.
3. Bagaimana Umar bin Abdul Aziz membangun idealisme, orientasi, dan prioritas dalam
kebijakan politik dan Perkembangan Ekonomi dan Administrasi Pada Dinasti Bani Umayyah
II. PEMBAHASAN
3. Cara yang di lakukan Umar bin Abdul Aziz dalam membangun idealisme, orientasi,
dan prioritas dalam kebijakan politik dan Perkembangan Ekonomi dan Administrasi
Pada Dinasti Bani Umayyah.
a. Menegakkan prinsip dan idealisme politik Kebijakan politik pemerintahan Umar Bin
Abd Aziz, memperlihatkan ciri yang sangat spesifik dan khas, terutama jika
dibandingkan dengan para khalifah sebelumnya. Umar Bin Abd Aziz lebih
mendasarkan politiknya pada prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran, dan tidak
bersifat otoriter. Sehingga rakyat banyak memujinya, termasuk dari pihak yang
dulunya menjadi lawan politiknya. Diantara prinsip dan idealisme politik Umar Bin
Abd Aziz yang sangat penting adalah:
1. Kesederhanaan dan kebersahajaan Seluruh rakyat di wilayah Daulah Umayah
dianjurkan mempunyai sifat dan perilaku yang sederhana dan bersahaja. Hal ini bisa
dilakukan oleh seluruh rakyat, meskipun tradisi perilaku semacam ini dianggap
bertentangan dengan kebijakan para khalifah Umayah sebelumnya. Umar Bin Abd
Aziz sendiri yang membuktikan yang memberi tauladan dalam hal ini.
2. Kejujuran Menurut ajaran islam, sikap dan perilaku jujur harus dimiliki oleh setiap
individu muslim, apalagi bagi seorang khalifah. Sikap jujur ini dalam kebijakan
politik Umar Bin Abd Aziz bisa dilihat pada fakta bahwa ia memberhentikan banyak
gubernur yang tidak jujur dan telah melakukan kedzaliman.
3. Keadilan dan kebenaran Pada masa pemerintahan Umar Bin Abd Aziz keadilan dan
kebenaran menjadi prinsip yang kuat dalam menegndalikan Negara dan rakyat. Beliau
terkenal sebagai khalifah yang sangat memperhatikan rakyatnya agar terhindar
daripenguasa yang dzalim. Umar Bin Abd Aziz telah banyak mengembaliakan tanah-
tanah yang telah dirampas oleh penguasa-penguasa dzalim sebelumnya, kemudian
beliau mengembalikan pada pemilik yang sah.
4. Orientasi Kebijakan Politik Pluralitas dan keanegaraman adalah suatu yang pasti ada.
Oleh karena itu, perlu strategi untuk menghadapi kenyataan yang tidak bisa
dihindarkan itu. Sebagai pemimpin Umar Bin Abd Aziz tidak terlepas dari kenyataan
seperti itu. Beliau menghadapi masyarakat yang beranekaragam kultur dan
perangainya, baik masyarakat keturunan arab ataupun non arab. Keragaman itu
tersebar diwilayah kekuasaan Bani Umayah yang pada masa itu meliputi tiga kawasan
yang amat luas, yakni: Wilayah bagian utara damaskus: daerah daratan Negara-negara
Balkan, wilayah bagian Uni Soviet (Uzbekistan, tajekistan). Wilayah barat laut
maupun barat daya, yang meliputi daerah Afrika dan memanjang sampai ke spanyol.
Wilayah timur: sungai sind (India), Afganistan, dan sampai daratan Cina. Ketiga
wilayah ini merupakan kekuasaan yang cukup besar sehingga perlu penanganan serius
dari Khalifah Umar Bin Abd Aziz. Orientasi kebijakan politik Umar Bin Abd Aziz
selalu didasarkan pada prinsip keadilan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Selama
kepemimpinan Umar Bin Abd Aziz tidak ada unsur pemaksaan kehendak terhadap
rakyat. Khalifah selalu bersikap persuasive dan kekeluargaan terhadap rakyatnya.
Umar Bin Abd Aziz menerapkan kebijakan jizyah (pajak) bagi orang-orang yang baru
masuk islamdalam masalah perpajakan. Sementara kebijakan terhadap aliran lain
(seperti khawarij) yang ditonjolkan adalah masalah toleransi beragama, dan
menggalkkan dakwah keseluruh pelosok wilayah Daulah Bani Umayah. Hal-hal ini
merupakan kebijakan politik yang diterapkan Umar Bin Abd Aziz.
b. Prioritas Kebijakan Politik Prioritas kebijakan politik pemerintahan yang dijalankan
pada dasarnya dititkberatkan pada dua esensi yang mendasar yakni: kebenaran dan
keadilan. Esensi ini menjadi acuan pokok dalam menjalankan stategi politik Daulah
Umayah. Kebijakan politik tersebut meliputi:
1. Pemberantasan korupsi dan penyalahgunaan wewenang Dalam pemberantasan
korupsi dan penyalahgunaan wewenang langkah-langkah yang diambil untuk
membasminya begitu konkret, cepat, dan tegas. Khalifah Umar Bin Abd Aziz
langsung memecat gubernur dan pejabat-pejabat tinggi yang melakukan korupsi dan
penyalahgunaan wewenang.
2. Perbaikan Kehidupan Rakyat untuk Kemakmuran Dalam kebijakan ini Umar Bin Abd
Aziz mengambil langkah-langkah antara lain: harta benda yang tadinya banyak
dimiliki oleh kaum Bani Marwan ( keturunan bani Umayah), dicabut dan dijual ke
khalayak ramai. Kemudian, hasil penjualan tanah-tanah maupun harta benda lainya di
serahkan kepada bait al- mal (kas Negara).
3. Kebijakan Politik Persuasif dan Tanpa Kekerasan Pada kebijakan ini Umar Bin Abd
Aziz membuat aturan-aturan mengenai timbangan dan takaran. Tujuanya adalah untuk
menghindarkan pemalsuan takaran dan timbangan. Beliau mengadakan perbaikan
tanah-tanah pertanian, irigasi, penggalian sumur-sumur, pembangunan jalan-jalan,
dan penyediaan tempat-tempat penginapan bagi musafir. Beliau juga memberikan
perhatian yang besar terhadap orang-orangmiskin, serta memperbanyak banguna
masjid.
4. Menciptakan Perdamaian Daulah dalam Rangka Menghilangkan Konflik Antarsuku,
Kelompok, maupun Sekte. Dalam kebijakan ini Umar Bin Abd Aziz menggunakan
metode diplomasi yang halus untuk menghadapi musuh. Beliau mengekspresikan
diplomasi itu dalam sikap dan perilaku yang positif terhadap para musuh atau
pemberontak
5. Larangan Monopoli Pemilikan Tanah Oleh Kaum Bangsawan Umar Bin Abd Aziz
mengambil kebijaksanaan yang sangat strategis, yakni mengembalikan semua tanah
rakyat yang telah dirampas oleh pemerintah feudal yang lama(sebelum Umar Bin Abd
Aziz). Dian juga menyita tanah-tanah Negara yang selama ini diambil alih oleh kaum
feudal(kaum bangsawan) sehimgga dijadikan milik pribadi mereka masing-masing.
Kebijakan ini membuat rakyat sangat gembira dan suka cita. Sebab selama ini
menderita akibat harta bendanya dirampas secara licik dan tidak sah oleh kaum
bangsawan.