Disusun oleh :
Siti Mufidah 2200029003
Mutiara Talitha A 2200029021
KELAS A
COVER...................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................2
1.2 Kajian Teori...................................................................................................................................3
1.3 Prosedur dan Tata laksana..............................................................................................................3
1.4 Hasil Observasi..............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................6
LAMPIRAN (Bukti Foto)......................................................................................................................6
1
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN
Inisiatif kesehatan di lingkungan sekolah berpotensi meningkatkan kesehatan melalui
konsep sekolah yang mempromosikan kesehatan. Pendekatan yang digunakan dalam
promosi kesehatan sekolah mencakup enam bidang utama: kebijakan kesehatan, lingkungan
fisik dan sosial, hubungan masyarakat, keterampilan staf kesehatan, dan layanan kesehatan.
Keenam bidang utama ini dirancang untuk mendukung sekolah dalam mengembangkan tema
kesehatan strategis. Upaya promosi kesehatan di sekolah sangat penting untuk menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Kegiatan
promosi kesehatan dilakukan dengan memasang poster di tempat-tempat yang terlihat untuk
meningkatkan kesadaran, dilanjutkan dengan ceramah, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya
jawab antara moderator dan penonton. Implementasi kegiatan tersebut meliputi PHBS dan
cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Kegiatan promosi kesehatan di puskesmas sangat penting untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat. Namun implementasi strategi promosi kesehatan menghadapi
tantangan karena keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan. Efektivitas implementasi
mungkin terhambat karena kurangnya tenaga profesional promosi kesehatan di berbagai
daerah, terbatasnya pendanaan, infrastruktur, peraturan, metode dan media yang tepat, serta
rendahnya kesadaran akan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat. Implementasi
langkah- langkah promosi kesehatan. Penelitian menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara strategi promosi kesehatan seperti advokasi, pemberdayaan masyarakat, dan
penciptaan lingkungan pengasuhan serta tingkat perilaku hidup bersih dan sehat di dalam
rumah.
Oleh karena itu, keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pihak terkait dalam program kesehatan
masyarakat, serta ketersediaan sumber daya manusia, keuangan, dan infrastruktur untuk
pelaksanaannya. Keberhasilan program promosi kesehatan sangat penting bagi kesejahteraan
semua pihak yang terlibat, termasuk layanan kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, dan
masyarakat luas. Sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjaga standar hidup bersih dan
sehat yang tinggi, maka seluruh individu dan keluarga harus menjaga pola hidup bersih dan
sehat di rumah guna meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
2
1.2 Kajian Teori
Dalam laporan ini, kami membatasi variabel pada media dan fasilitas yang digunakan
oleh kedua tatanan, yakni sekolah dan institusi (kesehatan). Adapun media yang difokuskan
pada penggunakan media cetak dan fasilitasnya yakni fasilitas sanitasi dasar. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Caesar dan Prastya yang bertujuan untuk melihat
efektifitas media poster dalam meningkatkan pengetahuan sanitasi dasar di SDN 01
Wonosoco. Jenis penilitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penilitian One Group
Pretest Posttest. Jumlah sampel dalam penilitian ini 35 responden. Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner dan poster. Analisa bivariat menggunakan Paired
Sample T-Test. Skor rata-rata pretest pada pengetahuan Sanitasi Dasar adalah 55,46,
sedangkan posttest skor rata rata pengetahuan 88,71. Hasil analisa bivariat menyatakan ada
perbedaan yang signifikan antara sekor pretest dan posttest pada pengetahuan Sanitasi Dasar
siswa SDN 01 Wonosoco dengan nilai p value pengetahuan 0,0001 dan dengan nilai
prosentase sebesar 59,95. Media poster efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa
tentang Sanitasi Dasar di SDN 01 Wonosoco.
Adapun untuk tatanan instansi yakni Puskesmas media poster dapat menjadi salah satu
upaya yang efektif. Poster dapat menarik perhatian masyarakat dan menyampaikan pesan
PHBS dengan jelas dan mudah dipahami. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Septaria Nurhidayati, promosi kesehatan dengan media poster dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang PHBS dan membantu meningkatkan perilaku PHBS di
rumah tangga.
Tempat
Dan Metode Media Upaya
Waktu
SMP IT Al- Diberikan ceramah dan edukasi
Khairaat Ceramah kesehatan oleh guru dilapangan saat
(4 Januari Promkes Massa upacara dan dikelas mengenai
2024) menjaga kebersihan lingkungan
dengan membuang sampah pada
tempatnya serta mencuci tangan pakai
sabun.
Puskesmas Promkes Individu Secara Individu dan kelompok
Umbulharjo I Promkes Poster diberikan edukasi kesehatan oleh
(4 Januari Kelompok dan petugas kesehatan mengenai PHBS.
2024) Promkes Massa Leaflet Selain itu, dilakukan pula penyuluhan
Kesehatan kepada masyarakat disekitar wilayah
kerja Puskesmas Umbulharjo I.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat diketahui metode, media, dan upaya yang
telah dilakukan kedua tatanan yakni sekolah dan institusi kesehatan. Adapun dari sekolah
yakni SMP IT Al-Khairaat menggunakan metode ceramah dan edukasi secara menyeluruh
kepada seluruh masyarakat didalam lingkungan sekolah tersebut mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), hal tersebut biasa dilakukan dengan cara dikumpulkannya seluruh
siswa dilapangan sekolah dan juga dilakukan pendidikan di kelas. Observasi kami lakukan
pada hari
4
kamis tanggal 4 Januari 2024. Dilakukan pemantauan terhadap fasilitas-fasilitas sanitasi dasar
yang dimiliki oleh sekolah yakni tersedianya air bersih pada wastafel-wastafel yang tersedia
untuk keperluan mencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun. Kemudian terdapat pula
tempat sampah yang tertutup dan terbagi menjadi empat jenis tempat sampah yakni B3,
organic, residu, dan anorganik.
Kemudian, untuk upaya promosi kesehatan yang dilakukan pada tatanan instansi
khususnya instansi kesehatan yakni puskesmas Umbulharjo I. Dari hasil observasi yang
dilakukan pada puskesmas tersebut, metode yang digunakan yakni metode promosi kesehatan
secara komprehensif, dimana seluruh metode promosi kesehatan telah diterapkan oleh
puskesmas Umbulharjo I yakni secara individu, kelompok, serta massa. Adapun secara
individu, dilakukan dengan edukasi kesehatan secara perorangan oleh petugas kesehatan dan
satu orang yang menjadi sasaran edukasi. Selain itu, untuk promosi kesehatan kelompok
dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap kelompok sasaran tertentu seperti keluarga
khususnya para orang tua. Adapun media yang digunakan oleh puskesmas adalah poster dan
leaflet kesehatan. Poster-poster kesehatan berupa edukasi untuk mencuci tangan pakai sabun
dan air mengalir, serta poster mengenai membuang sampah pada tempatnya dan dilakukan
pula kegiatan pemilahan sampah. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kebersihan
lingkungan hidup.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan, dapat disimpilkan bahwa kedua tatanan yakni sekolah dan instansi
kesehatan berupa puskesmas telah melakukan upaya promosi kesehatan mengenai PHBS
dengan motode yang menyeluruh yakni secara individu, kelompok, dan massa. Adapun
disekolah dilakukan oleh guru terhadap siswa dan siswinya. Sedangkan, dipuskesmas
dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap masyarakat disekitar wilayah kerja. Media yang
digunakan pun yakni berupa media cetak yaitu poster dan leaflet. Fasilitas sanitasi dasar
dikedua tatanan pun dianggap telah memenuhi standar. Fasilitas-fasilitas diantaranya yakni
5
tersedianya air bersih dan tempat-tempat sampah yang memungkinkan untuk dilakukan
pemilahan sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Asrina, A., & Yusriani, Y. (2023). Peningkatan Pengetahuan mengenai PHBS sebagai
Program Promosi Kesehatan pada Tatanan Sekolah di SMPN 4 Sungguminasa
Kabupaten Gowa. ABDIKAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan
Teknologi, 2(3), 440- 454.
Caesar, D. L., & Prasetya, B. A. (2020). Efektifitas media poster dalam meningkatkan
pengetahuan sanitasi dasar di SDN 01 Wonosoco Undaan Kudus. J-KESMAS: Jurnal
kesehatan masyarakat, 6(1), 83-91.
Rahmawaty, E. (2019). Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas. Quality: Jurnal Kesehatan, 13(1), 28-35.
6
(media poster dan leaflet yang terdapat di Puskesmas Umbulharjo I)