Anda di halaman 1dari 92

PERHATIAN

E BOOK ini masih


dalam proses editing.
Dimohon untuk tidak
menyebarluaskannya
terlebih dahulu.

Jazaakumullahu Khairan
Dilarang memperbanyak isi buku ini tanpa izin dari
Penerbit Yayasan Indonesia Bertauhid
© HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Panduan
Belajar Adab
Guru dan
Penuntut Ilmu

Penulis:

Muhammad bin Ibrahim Al-Mishri


Panduan
Belajar Adab Guru
dan Penuntut Ilmu
Judul Asli:
‫المختصر المعلم بآداب العالم والمتعلم‬
Penulis:
Muhammad bin Ibrahim Al Mishri

Penerjemah:
Tim Indonesia Bertauhid

Desain Sampul & Perwajahan Isi:


Bayu Prayuda

Cetakan Pertama:
-

No. ISBN

Yayasan Indonesia Bertauhid,


Pogung Dalangan, Sinduadi, Mlati, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, 55284
+62895 37660 3093
Daftar Isi

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


Mukadimah.......................................................7
Perintah Untuk Ikhlas, Tulus dan Menghadirkan
Niat Dalam Menuntut Ilmu.................................... 8
Bab Pertama.....................................................13
Keutamaan menekuni ilmu,.................................... 13
Pasal Pertama.......................................................... 13
Tentang keutamaan menekuni ilmu, menuliskannya,
mempelajarinya, mengajarkannya, menyebarkannya
dan menghadirinya majelisnya dan motivasi untuk
melakukan itu semua, dan menuntut ilmu lebih
utama dari shalat, puasa dan ibadah lainnya yang
manfaatnya sebatas untuk pelakunya saja................ 13
Pasal Kedua............................................................. 20
Peringatan kepada siapa saja menginginkan ilmu
bukan karena Allah................................................. 20
Pasal Ketiga............................................................ 24
Peringatan agar tidak menyakiti atau merendahkan
seorang ulama......................................................... 24
Serta anjuran untuk memuliakan para ulama dan
mengagungkan kehormatan mereka....................... 24
Bab Kedua........................................................27
Pembagian ilmu syari dan tingkatannya.................. 27
Pasal Pertama.......................................................... 27

Indonesia Bertauhid 3
Pembagian ilmu syari.............................................. 27
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Pasal Kedua............................................................. 30
Kedudukan hukum-hukum ilmu syari dan apa yang
melekat padanya...................................................... 30
Pasal........................................................................ 33
Bab Tiga...........................................................34
Adab guru dan penuntut ilmu................................. 34
Jenis pertama........................................................... 34
Adab yang mereka ikuti.......................................... 34
Bagian Pertama: Adab terhadap dirinya sendiri...... 35
Bagian kedua, adab dalam belajar dan kesibukannya.
45
Jenis Kedua............................................................. 47
Adab khusus untuk guru dan sebagian penuntut ilmu
47
Bagian pertama, Adab Terhadap Dirinya Sendiri... 48
Bagian kedua adab guru dengan penuntut ilmunya.52
Bagian ketiga, adab dalam belajar........................... 61
Jenis ketiga.............................................................. 66
Adab khusus untuk penuntut ilmu dan sebagian
guru......................................................................... 66
Bagian pertama: adab terhadap dirinya sendiri....66
Bagian kedua, adab dengan syekh dan teladannya, .70
dan apa yang harus dilakukan untuk memuliakan
kesuciannya............................................................. 70

4 Indonesia Bertauhid
Bagian ketiga, adab dalam belajar dan membaca.... 79

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


dan apa yang dia ikuti ketika dengan Syekhnya dan
sahabatnya............................................................... 79
Profil Indonesia Bertauhid.................................85
Berikut Keutamaan Tauhid:................................... 86
Daftar Akun Sosial Media...................................... 87

Indonesia Bertauhid 5
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu
Mukadimah
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, Pelindung
orang-orang yang saleh, Penolong orang-orang yang
beriman, dan Yang Membinasakan orang-orang kafir dan
munafik.
Selawat dan salam semoga tercurah atas Nabi terakhir
dan sebaik-baik makhluk, beliaulah Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam, dan juga atas
keluarganya yang mulia dan para sahabatnya yang setia.
Amma ba’du,
Ini adalah ringkasan dari tiga bab pertama dari buku
ad-Durrun Nadhid fi Adab Al-Mufid wal mustafid oleh
al-Badr al-Ghazi al-Amiri t.
Saya telah mengoreksi beberapa hal dari kitab tersebut,
yang paling penting adalah: Saya hilangkan beberapa
pelanggaran akidah yang ada, Demikian juga hadits yang
lemah dan ucapan yang keliru. Namun saya tetap berusaha
mempertahankan teks asli dari penulisnya.
Hanya kepada Allahlah Saya memohon untuk
memberi kita taufik dalam ucapan dan tindakan, dan
untuk melindungi kita dari penyimpangan dan kekeliruan
Segala Puji bagi Allah, Rabb Semesta Alam

Indonesia Bertauhid 7
Semoga selawat dan salam semoga tercurah kepada
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Nabi kita Muhammad beserta seluruh keluarga dan para


sahabatnya.

Perintah Untuk Ikhlas, Tulus


dan Menghadirkan Niat Dalam
Menuntut Ilmu
Allah Ta’ala berfiman,

ِّ ُ َّ ْ‫َ ْ ّٰ َ ُ خ‬
ِّ ّٰ ‫ َا َل‬2 �َۗ‫الد ْ ن‬
َ‫الد ْ نُ� ْ خ‬
3 ۗ ‫الا ِل ُص‬ ‫ل ي‬ ِ ِ ‫فاع ُب ِد الل م ِل ًصا ل ي‬
"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.
Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik)." (QS.
az-Zumar: 2-3).

Allah Ta’ala berfiman,

َ َّ َۤ َ َ‫ّٰ َ ُ خْ ْ ن‬ َّ ُ ٓ
‫الص ٰلــوة‬ ‫ـ� ُل الـ ِّـد ْي نَ� ۙە ُح َنفــا َء َو ُي ِق ْي ُمــوا‬ ُ
‫َو َمــا ا ِمـ ُـر ْٓوا اِ ل ِل َي ْع ُبــدوا الل م ِل ِصـ ي‬
ۗ َْ َ ٰ َ ٰ َّ ُ
‫الزكــوة َوذ ِلــك ِد ْي نُ� الق ِّي َمـ ِـة‬ ‫َو ُي ْؤتــوا‬
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas
menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga
agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus." (QS. al-Bayyinah: 5)

Allah Ta’ala berfiman,


۟ َ َ َ َٰ ُ ُ َٰ ٓ َّ‫ُ ْ نَّ ٓ َ نَ ۠ َ َ ِّ ْ ُ ُ ُ َ َ َ ن‬
‫ـم ِإ ٌل َٰو ِحـ ٌـد ۖ ف َ�ــن كن َ ي ْ� ُجــوا‬
ْ ‫ـوح ِإ َّل أ َ�ــا ِإلـ‬ ٌ ‫قــل ِإ َ�ــا أ� بـ ش‬
ْ ‫ـر مثلـ‬
ٰٓ ‫ـم يـ‬

8 Indonesia Bertauhid
ۢ َ َ ‫ِل َقـ ٓـا َء َر ِّبـ ِـهۦ َف ْل َي ْع َمـ ْـل َ َعـ ًـا َٰص ِل ًحــا َو َل ُيـ شْـر ْك ب ِع َبـ‬
‫ـاد ِة َر ِّبـ ِـه ٓۦ أ َحـ ًـدا‬ ِ ِ

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


"Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya”." (QS. al-Kahfi: 110)

Allah Ta’ala berfiman,


َّٰ َ َ ۟ ُ ُ َ َ َّ ۟ ُ َّ ۟ ُ َ َ َ‫َٰٓ أَ ُّ َ َّ ن‬
�َ‫ٱلص ِد ِق ي ن‬ ‫ي� ي�ا ٱل ِذ ي� ءامنوا ٱتقوا ٱلل وكونوا مع‬
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (QS. at-
Taubah: 119)

Allah Ta’ala berfiman,


ٓ َ ُّ‫َ ُ ۟ َٰٓ َ َ َ َّ نَ َ ْ َ َ َّ ُ َ َ ْ ِّ َ َّ ِّ َ َ ِّ ِّ نَ َ ش‬
‫ٱل�ـ َـدا ِء‬‫ـىۦن وٱلصد ِيقـ يـ� و‬ ‫ٱلنـ ِب ي‬ ‫فأول ِئــك مــع ٱلـ ِـذ ي� أنعــم ٱلل عل ي ِ�ــم مــن‬
ً َ َ ٰٓ ُ ٰ
َ‫ٱلص ِل ِحـ ن‬
‫ـ� ۚ َو َح ُسـ َـن أ ۟ول ِئــك َر ِفيقــا‬ ‫َو َّ ي‬
"Mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para siddiqin,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka
itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. an-Nisa’: 69)

Allah Ta’ala berfiman,

ََ َ ْ ‫ـولۦ ثُ َّ� ُي ْدر ْكـ ُـه‬


‫ٱلـ ْـو ُت فقـ ْـد‬ ِ ِ ‫ـ‬ ‫س‬ ُ ‫ٱلل َو َر‬
ِ
َّ َ ً َ ُ ْ َ ۢ ْ ُ ْ‫َ َ ي َ خ‬
‫ومــن �ــرج ِمــن بي ِتـ ِـهۦ م ِاجــرا ِإل‬
ِ
ً َّ ً ُ َ ُ َّ َ َ َ َّ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ
‫ٱلل ۗ وكن ٱلل غفــورا ر ِح ي�مــا‬ ِ ‫وقــع أجــرهۥ عــى‬

Indonesia Bertauhid 9
. "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya


(sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap
pahalanya di sisi Allah." (QS. an-Nisa’: 110)

Allah Ta’ala berfiman,

ْ ُ ‫وس‬ ُُ ‫ف‬ َ َ ْ ُ ُّ َّ
‫ك‬ ِ ‫ك أ ْع ُل ِب َ�ا ِ� نف‬ ‫رب‬
"Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu." (QS. al-
Isra’: 25)

Allah Ta’ala berfiman,

ْ ُ ‫ٱلت ْق َو ٰى ِم‬
‫نك‬ ُ ُ ‫وما َو َل ِد َم ٓا ُؤ َها َو َٰل ِكن َي َن‬
َّ ‫ال‬ َ َّ ‫َلن َي َن َال‬
َ ُ ‫ٱلل ُ ُل‬
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang
dapat mencapainya." (QS. al-Hajj: 37)

Maknanya: bagaimanapun dia mencapai tujuan.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

ُ ْ ‫ـل امــريء مــا َنـ َـوى فَ َ�ـ ْـن َك َنـ‬ ِّ ُ َّ‫ن‬ ِّ ‫نَّ َ أ‬
‫ـت ِ ج ْه َرتـ ُـه إىل‬ ٍ ِ ‫إ�ــا ال َمعــال ب�لن َّيـ‬
‫ـات ِوإ�ــا ِلـ‬
ْ ُ ْ ‫ومـ ْـن َك َنـ‬
‫ـت ِ ج ْه َرتـ ُـه ِل ُدن َيــا ُي ِص ْي بُ�ــا أو‬ َ ‫ـول ف� ْج َر ُتـ ُـه إىل هللاِ َور ُسـ ْـو ِ ِل‬ ُ َ
ِ ِ ِ ‫هللاِ ورسـ‬
ُ ‫ف‬
‫ـرأة َي ْن ِك ُح َهــا ِ� ْج َرتـ ُـه إىل مــا َه َاجـ َـر إليـ ِـه‬ٍ ‫امـ‬
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap
orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang
hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk
Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia

10 Indonesia Bertauhid
atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


ia tuju.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Hadits ini adalah salah satu landasan islam dan salah


satu kaidah utamanya.
Imam Asy Syafi'i t berkata: "Hadis ini masuk
dalam tujuh puluh bab fikih. Ulama yang lain berkata:
“Hadits ini adalah salah satu hadits yang menjadi poros
Islam.”
Sebagian dari ulama para salaf dan para khalaf,
-rahimahumullahu-, biasa menganjurkan untuk mengawali
kitab dan sejenisnya dengan hadits ini Dan di antaranya
adalah imam ahli hadits Abu Abdillah Al-Bukhari dalam
Shahih Al Bukhari; Dalam rangka memberi peringatan
bagi pembaca untuk memperbaiki niat, serta
memperhatikan dan menjaganya.
Imam Abdurrahman bin Mahdi berkata: “Siapa pun
yang ingin menyusun sebuah buku, hendaknya dia
mengawali dengan hadits ini” (Diriwayatkan Al Khathib
Al Baghdadi dalam Al Jami’ li Akhlaqir Rawi).
Imam Al Bukhari berkata ketika menjelaskan firman
Allah Tabaraka wa Ta’ala:
ً َ َ َ ْ ُ ُّ َ َ َ َ ٰ َ َ ُ َ ْ َ ٌّ ُ ْ ُ
‫ك أ ْع ُل ِب َ� ْن ُه َو أ ْه َد ٰى َس ِبيل‬ ‫قل ك يعمل عل ش ِاك ِت ِهۦ فرب‬
Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya
masing-masing” (QS. Al Isra: 84).

Al-Fudhail bin Iyadh berkata: “Meninggalkan amal


karena orang lain adalah riya’, dan beramal karena orang

Indonesia Bertauhid 11
lain adalah kesyirikan. Dan ikhlas adalah ketika Allah
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

menyelamatkan Anda dari keduanya” (Diriwayatkan Al


Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Dari Abu Abdillah Sufyan al-Tsauri t, bahwa dia
berkata:
“Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku
untuk aku obati daripada masalah niatku, karena niat itu
bisa berubah-ubah dalam diriku” (Diriwayatkan Abu
Nu’aim dalam Al Hilyah).

12 Indonesia Bertauhid
Bab Pertama

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


Keutamaan
menekuni ilmu,
Menuliskannya, mempelajarinya, mengajarkannya,
menyebarkannya dan menghadirinya majelisnya, mengajak
manusia untuk melakukan itu, serta memperingatkan
orang-orang yang menginginkan ilmu bukan karena Allah
dan peringatan untuk tidak menyakiti ulama
Dalam bab ini ada tiga pasal:

Pasal Pertama
Tentang keutamaan menekuni ilmu,
menuliskannya, mempelajarinya,
mengajarkannya, menyebarkannya dan
menghadirinya majelisnya dan motivasi
untuk melakukan itu semua, dan menuntut
ilmu lebih utama dari shalat, puasa dan
ibadah lainnya yang manfaatnya sebatas
untuk pelakunya saja.

Indonesia Bertauhid 13
Allah Ta’ala berfiman,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

۟ ُ ُ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َّ ْ ْ ُ
‫قــل َهــل َي ْسـ َـت ِوى ٱلـ ِـذ ي نَ� َي ْع ُلــون َوٱلـ ِـذ ي نَ� ل َي ْع ُلــون ۗ ِإ نَّ َ�ــا َي َتذكـ ُـر أ ۟ولــوا‬
َ‫ْ أ‬
َٰ ‫ٱل ْل‬
‫ـب‬ ِ ‫ـ‬‫ب‬
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?”." (QS. az-Zumar: 9)

Allah Ta’ala berfiman,


ْ ُ
‫َوقل َّر ِّب ِز ْد ِ ن� ِع ًلا‬
"dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan”.." (QS. Thaha; 114)

Allah Ta’ala berfiman,


۟ َ ْ َ َّ �َ‫إ نَّ َ�ا ي َ خْ� ش‬
‫ٱلل ِم ْن ِع َب ِاد ِه ٱل ُع َٰٓل ُؤا‬ ِ
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-
Nya, hanyalah ulama.." (QS. Fathir: 28)

Allah Ta’ala berfiman,


ْ ْ ۟ ُ ُ ُ َ َٰٓ َ ْ َ َ ُ َّ َ َٰ ٓ َ ُ َّ َ ُ َّ َ َ‫ش‬
‫ٱلل ِئكة َوأ ۟ولوا ٱل ِع ِل‬‫�د ٱلل أنهۥ ل ِإل ِإل هو و‬ ِ
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Dia. Para Malaikat dan orang-orang yang
berilmu." (QS. Ali Imran: 18)

Allah Ta’ala berfiman,

14 Indonesia Bertauhid
ُ َّ ‫ـت ۚ َو‬ ٰ َ ْ ْ ۟ ُ ُ َ‫َ ْ َ َّ ُ َّ نَ َ َ ُ ۟ ُ ْ َ َّ ن‬
‫ٱلل ِب َ�ــا‬ ٍ ‫ـم َد َر َجـ‬‫ي�فـ ِـع ٱلل ٱلـ ِـذ ي� ءامنــوا ِمنــم وٱلـ ِـذ ي� أوتــوا ٱل ِعـ‬

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


َ َُ َْ
ٌ ‫ـون َخبـ ي‬
‫ـر‬ ِ ‫تعملـ‬
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat." (QS. al-Mujadilah: 11)

Allah Ta’ala berfiman,


َّ ٓ ٰ َ ۟ ُ ُ َ‫َ ْ ُ َ َ َٰ ٌۢ َ ِّ َٰ ٌ ف ُ ُ َّ ن‬
َ ْ ‫ـوا ْٱل ِعـ‬
‫ـم ۚ َو َمــا ي ج ْ� َحـ ُـد ِب َٔــ َـاي ِت َنا ِإل‬ ‫بــل هــو ءايــت بينــت ِ� صــد ِور ٱلـ ِـذ ي� أوتـ‬
َ ُ َّٰ
‫ٱلظ ِلون‬
"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata
di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu." (QS.
al-Ankabut: 49)
Allah Ta’ala berfiman,

َ ٰ ْ َّ ٓ ُ َ‫ْ َ ْ أ‬
َّ ‫ٱل ْم َٰث ُل َن ضْ� ُ َ�ا ل‬
‫اس ۖ َو َما َي ْع ِقل َها ِإل ٱل َع ِ ُلون‬
ِ ‫لن‬ ِ ‫ب‬ ِ ‫َو ِتلك‬
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia;
dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu."
(QS. al-Ankabut: 43)

Allah Ta’ala berfiman,

َ َّ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ۟ ُ ُ َ‫َ َ َ َّ ن‬
�ٌ ‫ٱلل خ ْي‬
ِ ‫وقال ٱل ِذ ي� أوتوا ٱل ِعل ويلك ثواب‬
"Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang
besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik." (QS. Qashash: 80)

Allah Ta’ala berfiman,

Indonesia Bertauhid 15
َ َ َ‫ُْ ت ْ ْ َ َ َ َ َ ٓ ُ َ َ ُْ َ ْ ْ َ َ ََ ْ ُ ت‬
‫و� خ ْي ً�ا ك ِث ي ً�ا‬
ِ ‫ٱلكة فقد أ‬
ِ ‫ٱلكة من يشاء ۚ ومن يؤت‬ ِ �ِ ‫يؤ‬
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

"Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah


dianugerahi karunia yang banyak." (QS. al-Baqarah: 269)

Hikmah dalam ayat ini maksudnya adalah ilmu, begitu


juga dengan ayat-ayat lainnya.
Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

ِّ �ْ ‫هللا به َخ ْ ً�ا ُي َف قِّ ْ� ُه ف‬


�‫الد ْي ِ ن‬ ‫ِي‬ ‫َم ْن ُ ي ِ� ِد ُ ِ ِ ي‬
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan
pahamkan ia dalam masalah agama.“ (Muttafaqun ‘alaihi).

Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

َّ ‫حر‬
‫الن َع ِم‬ ْ ُ ‫اح ٌد َخ ْي ٌ� َل َك ِم ْن‬‫و‬َ ‫ل‬
ٌ ُ َ َ
‫ج‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ى‬‫د‬َ �ْ ُ ‫َف َو َّالل أَل ْن‬
ِ ِ ِ ‫ي‬ ِ
“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah)
melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah
(Muttafaqun ‘alaihi).

ُ َّ ‫ـال َم َثـ ُـل َمــا َب َع َثـن‬ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ ِّ َّ ْ َ َ ُ َ ْ َ


‫الل‬ ‫ِي‬ ‫ـى صــى الل عليـ ِـه وســم قـ‬ ‫عــن أ ِب ي� مــوس عــن النـ ِب ي‬
َ َ َ َ َ
َ ‫ـث ْال َك ِثـ يـر أ َصـ‬ َْ َ َ ْ ْ َ ْ
‫ـاب أ ْر ًضــا فــان ِم نْ َ�ــا‬ ِ ِ ‫ِبـ ِـه ِمـ ْـن ُالــدى َوال ِعـ ِـم َكثـ ِـل الغ ْيـ‬
َ َ‫َ ٌ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ أ‬
‫ـاد ُب‬ َ ‫ـب ْال َك ِثـ ي‬
ْ ‫ـر َو َك َنـ‬
ِ ‫ـت ِم نْ َ�ــا أ َجـ‬ َ ‫ـل َو ْال ُع ْشـ‬ ‫ـاء فأن َبتــت الـ‬ َ ‫الـ‬
َ ‫ن ِق َّيــة قبلــت‬
ِ
ْ‫ـاس َف شَ� ُبــوا َو َسـ َـق ْوا َو َز َر ُعــوا َو َأ َص َابــت‬ َّ
َ ‫الل ِب َ�ــا النـ‬ َّ َ َ
ُ ‫ـاء فنفـ َـع‬ َ َ ‫الـ‬ْ
َ ‫أ ْم َسـ َـكت‬
ْ َ
ِ
َ َ َ ً‫نْ َ َ َ ً ُ ْ َ نَّ َ َ َ ٌ َ تُ ْ ُ َ ً َ َ ُ ْ ُ َ َ أ‬
‫ِم�ــا طا ِئفــة أخــرى ِإ�ــا ِ يه ِقيعــان ل � ِســك مــاء ول تن ِبــت ك فذ ِلــك‬
ُ َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ َّ ‫َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ف ن َّ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ن‬
‫ـم َو َمثــل َمـ ْـن‬ ‫الل ونفعــه مــا بعثـ ِ ي الل ِبـ ِـه فعـ ِـم وعـ‬ ِ �ِ ‫مثــل مــن فقــه ِ ي� ِد ي‬

16 Indonesia Bertauhid
ْ ُ َّ َّ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ
ِ ‫ْل َ ي ْ�فـ ْـع ِبذ ِلــك َرأ ًســا َو ْل َيق َبــل ُهــدى‬
‫الل الـ ِـذي أ ْر ِســل ُت ِبــه‬

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


Dari Abu Musa, Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

“Permisalan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya


adalah bagai ghaits (hujan yang bermanfaat) yang mengenai
tanah. Maka ada tanah yang baik, yang bisa menyerap air sehingga
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak.
Di antaranya juga ada tanah yang ajadib (tanah yang bisa
menampung air, namun tidak bisa menyerap ke dalamnya), maka
dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat untuk banyak
orang, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari tanah
ini. Lalu manusia dapat memberi minum untuk hewan ternaknya,
dan manusia dapat mengairi tanah pertaniannya. Jenis tanah ketiga
adalah tanah qi’an (tanah yang tidak bisa menampung dan tidak
bisa menyerap air). Inilah permisalan orang yang memahami agama
Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk
membawanya. Dia mengetahui ajaran Allah dan dia mengajarkan
kepada orang lain. Dan demikianlah orang yang tidak mengangkat
kepalanya terhadap wahyu, dia tidak mau menerima petunjuk yang
Allah mengutusku untuk membawanya.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,


ً َ ُ َّ ُ َ‫َ َ َ َ َّ ف ْ َ َ ْ ن َ ُ ٌ ت‬
َ ْ �‫ـاال َف ُسـ ِّـل َط َعـ َـى َه َل َك ِتـ ِـه ِ ف‬
‫الـ ِّـق‬ ‫ـ� رجــل آ�ه الل مـ‬ِ ‫ال حســد ِإال ِ� اثنتـ ي‬
َِّ ُ َ ُ َ َ ‫َ َ ُ ٌ تَ ُ َّ ُ ْ ْ َ َ فَ ْ َ َ ْ ض‬
‫ �ــو يقـ ِـى ِب�ــا ويعلهــا‬، ‫الكــة‬ ِ ‫ ورجــل آ�ه الل‬،
“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang
yang Allah anugerahkan kepadanya harta lalu ia infakkan pada jalan
kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan
As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (Muttafaqun
‘alaihi).

Indonesia Bertauhid 17
Maksud dari hasad dalam hadits ini adalah ghibthoh.
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Redaksi ini diriwayatkan dari asy-Syaikhani (Bukhari


dan Muslim)
Rasulallah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
ُ َ
ُ‫ َال َي ْن ُقــص‬،‫ َك َن َ ُل ِمـ َـن ْا أل ْجــر ِم ْثـ ُـل أ ُجـ ْـور َمـ ْـن َتب َعـ ُـه‬،‫َمـ ْـن َد َعــا إ َل ُهـ ًـدى‬
ِ ِ ِ ِ
ُ ْ ْ‫َ ْ ث‬ َْ َ َ َ ‫َ ْ ُ ُ ْ ْ َ ْ ً َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ة‬
‫ كن عليـ ِـه ِمــن ا ِإل ِ� ِمثــل‬،‫ ومــن دعــا ِإل ضــا ٍل‬.‫ذ ِلــك ِمــن أجــو ِر ِه شــيئا‬
ً َ َ َ ُ ‫ َال َي ْن ُقـ‬،‫ثَآ� ِم َمـ ْـن َتب َعـ ُـه‬
.‫ـص ذ ِلــك ِمـ ْـن ثآ� ِ ِمـ ْـم شـ ْـيئا‬ ِ
"Barangsiapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia
memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya,
tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan
barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh
dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
sedikit pun dari dosa-dosa mereka." (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,


ْ َ َ ََ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ
‫ـه ِإل ِمـ ْـن ثلثـ ٍـة ِمـ ْـن َص َدقـ ٍـة َج ِار َيـ ٍـة َو ِعـ ٍـم‬ ‫ِإذا مــات ِإالنســان انقطــع عـ‬
َُ ُ ْ َ ِ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ
‫ـال يدعــو ل‬ ٍ ‫ينتفــع ِبـ ِـه وولـ ٍـد صـ‬
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau
do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)

Hadis-hadis yang seperti ini tidak terhitung


jumlahnya, demikian pula riwayat dari para salaf.
Imam asy-Syafii -rahimahullahu Ta’ala, mengatakan:
“Menuntut ilmu lebih baik daripada salat sunah”

18 Indonesia Bertauhid
(Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dalam Adabus Syafi’i wa

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


Manaqibuhu).
Dari Imam Ahmad bin Hanbal t, kepadanya:
Mana yang lebih engkau sukai: Aku duduk mencatat ilmu
di malam hari atau salat sunah? Imam Ahmad berkata:
“Kegiatan mencatatmu itu mengajarkan Anda tentang
agamamu. Dan itu lebih aku sukai” (Diriwayatkan Al
Khathib Al Baghdadi dalam Al Faqih wal Mutafaqqih).
Dari Sufyan bin Uyaynah: “Manusia yang paling tinggi
derajatnya di sisi Allah adalah yang berada di antara Allah
dan hamba-hamba-Nya, mereka itulah para rasul dan
ulama.” (Diriwayatkan Al Khathib Al Baghdadi dalam Al
Faqih wal Mutafaqqih).
Para ulama memiliki banyak syair yang bagus tentang
keutamaan ilmu, di antaranya:

Kebanggaan itu hanya bagi orang yang


berilmu

Sungguh mereka berada di atas petunjuk dan


memberi petunjuk pada orang lain

Dan kedudukan setiap orang tergantung pada


jasa baik yang ia lakukan,

Dan orang-orang bodoh adalah musuh bagi


orang-orang berilmu

Maka carilah kemenangan dengan ilmu dan


jangan sekali-kali kamu menjadi orang bodoh

Indonesia Bertauhid 19
Karena manusia itu akan mati sedangkan
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

orang-orang yang berilmu itu akan terus


hidup.”

Dalam bait syair yang lain disebutkan:

Kebodohan sebelum kematian adalah kematian


bagi pemiliknya

Maka isi perut mereka adalah kuburan mereka


sebelum mereka benar-benar dikubur

Dan jika seseorang tidak hidup dengan ilmu ia


bagaikan mayit

Sehingga dia tidak akan memiliki kebangkitan


sama sekali sampai hari kebangkitan.

Pasal Kedua
Peringatan kepada siapa saja
menginginkan ilmu bukan karena Allah

Kami memohon kepada Allah keselamatan dari hal itu


Ketahuilah bahwa semua yang disebutkan tentang
keutamaan mencari ilmu itu semua hanya didapatkan oleh
orang yang mencarinya karena menginginkan wajah Allah
Ta’ala, bukan untuk tujuan dunia ini. jika tidak demikian,
maka ia tercela.
Allah Ta’ala berfiman,

20 Indonesia Bertauhid
َۤ ِّ ‫الل ُ خْملص ْ نَ� َ ُل‬
ّٰ ُ َّ ُ ٓ
‫الد ْي نَ� ُح َنفا َء‬ ‫َو َما ا ِم ُر ْٓوا اِ ل ِل َي ْع ُبدوا َ ِ ِ ي‬

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas
menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama." (QS. al-
Bayyinah: 5)

Allah Ta’ala berfiman,


َ َ َ ‫َ ف‬ ْ َ َ َ
‫َمــن كن ُ ي ِ�يـ ُـد َحـ ْـرث ٱل َء ِاخـ َـر ِة نَ ز ِ� ْد ُلۥ ِ� َح ْر ِثـ ِـهۦ ۖ َو َمــن كن ُ ي ِ�يـ ُـد َحـ ْـرث‬
‫ـب‬ ‫ـ‬ ‫ي‬ ‫ص‬ِ
َّ
‫ن‬ ‫ـن‬
‫ـ‬ ‫م‬ِ ‫ة‬ِ َ
‫ـر‬ ‫ـ‬‫اخ‬
ِ ‫ء‬َ ‫ٱلد ْن َيــا ُن ْؤ ِتـ ِـهۦ ِم نْ َ�ــا َو َمــا َ ُلۥ ِ ف� ْٱل‬
ُّ
ٍ
"Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami
tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki
keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari
keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagian pun di
akhirat." (QS. as-Syura: 20)

Allah Ta’ala berfiman,

َ ‫ـه َ ج َّع ْل َنــا َ ُلۥ ِف ي َ�ــا َمــا َن َشـ ٓـا ُء ِ َلــن نُّ�يـ ُـد ثُ َّ� َج َع ْل َنــا َ ُلۥ َج‬
‫�ـ نَّ َـم‬ َ‫َّ َ َ ُ ُ ْ َ َ ة‬
‫مــن كن ي ِ�يــد ٱلع ِاجـ‬
ِ
ْ
ً ‫َي ْص َل ٰ َىــا َمذ ُم‬
‫ومــا َّم ْد ُح ًورا‬
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka
Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi
orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka
jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir."
(QS. al-Isra’: 18)

Allah Ta’ala berfiman,


َ َّ َ ْ َُ َ َ ُ َْ َ َ ُ َُ ۟ َّ َ‫ٰٓ أ‬
ِ ‫ـر َمق ًتــا ِعنــد‬
‫ٱلل أن‬ ‫كـ ب‬ ‫َ ي� يُّ َ�ــا ٱلـ ِـذ ي نَ� َء َام ُنــوا ِ َل تقولــون َمــا ل تف َعلــون‬

Indonesia Bertauhid 21
‫َُ ُ ۟ َ َْ ُ َ‬
‫تقولــوا َمــا ل تف َعلــون‬
‫‪Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu‬‬

‫‪"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan‬‬


‫‪sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah‬‬
‫‪bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS.‬‬
‫)‪ash-Shaff: 2-3‬‬

‫‪Allah Ta’ala berfiman,‬‬


‫َّ َ َ ْ‬
‫ِإن َر َّبك ل ِب ِٱل ْر َص ِاد‬
‫‪"Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi." (QS. al-Fajr:‬‬
‫)‪14‬‬

‫‪begitu juga dengan ayat-ayat lainnya‬‬


‫ُ ٌ ْ ُْ َ َ ُ‬ ‫ــى َي ْــو َم ْال ِق َي َ‬ ‫إ َّن َا َّو َل َّ‬
‫ــه‬ ‫َ‬ ‫ت‬
‫�د فــأ ِ ي� ِب ِ‬ ‫ــه َرجــل اســت ش‬ ‫ِ‬ ‫ي‬‫ــة َع َل ْ‬ ‫ِ‬ ‫ام‬ ‫النــاس ُي ْق ضَ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ـت ِف ْ َ�ــا؟ قــال‪ :‬قاتلـ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ـت ِف ْيــك َحـ تَّـى‬ ‫ف َع َّرفــه ِن َع َمــه ف َع َرف َ َعــا‪ ,‬قــال‪�َ :‬ــا ِعلـ ي‬
‫ْ ُ شْ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ أَ ْ ُ َ َ َ ْ ٌ َ َ ْ ْ َ‬
‫�دت قــال‪ :‬كذبــت ول ِكنــك قاتلــت ِلن يقــال جـ ِـريء‪ ,‬فقــد ِقيــل ‪،‬‬ ‫اس ُــت ِ‬
‫َ تَّ ُ ْ ق َ ف َّ َ َ ُ ٌ َ َ َّ َ ْ َْ‬ ‫ثُ َّ� أ ِمـ َـر بـ ِـه ف ُسـ ِـح َب َعـ َ ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫�ـ ِـه حــى ال ـ ِ ي ِي� النـ ِـار‪ ,‬ورجــل تعــم ال ِعــم‬ ‫ـى و ج ِ‬ ‫َ ُُ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َو َع َّ َلـ ُـه َوقـ َـرأ القـ ْـرآن فــأ ت َ� بـ ِـه ف َع َّرفـ ُـه ن َع َمـ ُـه ف َع َرف َ َعــا‪ ,‬قــال‪ :‬ف َ�ــا ِعلـ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ـت‬ ‫ِ‬ ‫ِي ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ـت‪,‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ـم َو َع ْل ُتـ ُـه َوقـ َـرأ ُت ِف ْيــك القـ ْـرآن‪ ,‬قال‪:‬كذ ْبـ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ـت ْال ِعـ ْ َ‬ ‫ـال‪َ :‬ت َع َّ ْلـ ُ‬ ‫َْ َ َ‬
‫ِف ي�ــا؟ قـ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َّ َ‬
‫ىء‬‫ـال َوقـ َـرأ َت القـ ْـرآن ِل ُيقــال ُهـ َـو قــار ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫ِ‬ ‫ـ‬‫ع‬‫ـم ِل ُيقــال‪َ :‬‬ ‫َ‬ ‫ـ‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫ال‬ ‫ـت‬‫ـك ت َع ْلـ َ‬ ‫ول ِكنـ‬
‫ِ‬ ‫ُ‬
‫‪َ ،‬ف َقـ ْـد ق ْيــل ‪ ،‬ث َّ� أمـ َـر بــه ف ُسـ ِـح َب َعــى َو ْج�ــه َحـ تَّـى ال ـق َ ف� َّ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫النـ ِـار‪ .‬رواه‬ ‫ِ ي ِي‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫مســم‬
‫‪“Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat‬‬
‫‪adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan‬‬

‫‪22‬‬ ‫‪Indonesia Bertauhid‬‬


diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


di dunia), lalu ia pun mengenalnya. Allah bertanya kepadanya :
‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Ia
menjawab : ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga
aku mati syahid.’ Allah berfirman : ‘Engkau dusta! Engkau berperang
supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah
yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan
(malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup),
lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili)
adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta
membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya
kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya.
Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau
lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku
menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an
hanyalah karena engkau.’ Allah berkata : ‘Engkau dusta! Engkau
menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan
engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang
qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang
dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat)
agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.
(HR. Muslim)

Dari Hammad bin Salamah: “Barang siapa yang


mencari hadits bukan karena Allah, makar Allah akan
berlaku padanya” (Diriwayatkan Al Khathib Al Baghdadi
dalam Al Jami’).
Dari Ali bin Khashram: “Saya mengeluh kepada Waki
tentang sedikitnya hafalan saya. Dan beliau berkata:
“Mintalah pertolongan Allah untuk memperbanyak
hafalan itu dengan mempersedikit dosa” (Diriwayatkan Al
Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Indonesia Bertauhid 23
Dan dalam sebagian syair disebutkan:
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Saya mengadu kepada Waki' tentang buruknya


hafalanku

Maka beliau membimbing saya untuk


meninggalkan kemaksiatan.

Beliau berkata: Ketahuilah bahwa ilmu adalah


suatu karunia Allah

Dan karunia Allah tidak diberikan kepada


seorang pendosa

Pasal Ketiga
Peringatan agar tidak menyakiti atau
merendahkan seorang ulama

Serta anjuran untuk memuliakan para


ulama dan mengagungkan kehormatan
mereka

Allah Ta’ala berfiman,


َّ َ َ‫َّ ف‬ ٰ ِّ
‫ٱلل ُ� َو خ ْي ٌ� ُلۥ ِع َند َر ِّب ِهۦ‬
ِ ‫َو َمن ُي َعظ ْم ُح ُر َم ِت‬

24 Indonesia Bertauhid
"Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya." (QS.
al-Hajj: 30)

Allah Ta’ala berfiman,


ُُْ َ َْ َ َّ‫ٱلل َفإ ن‬
َّ َ ‫َ َ ُ َ ِّ َ َٰٓ �ئ‬
‫وب‬
ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ٱل‬ ‫ى‬‫و‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ا‬ � ِ ِ ِ ‫ومن يعظ ْم شع‬
"Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka
sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. al-Hajj: 32)

Allah Ta’ala berfiman,


ْ َ َ ََ ْ ْ َ
�َ‫احك ِل ُل ْؤ ِم ِن ي ن‬ ‫وٱخ ِفض جن‬
"dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman."
(QS. al-Hijr: 88)

Allah Ta’ala berfiman,


۟ ُ ْ ََ ۟ َْ ْ َ ِ ‫ٱل ْؤ ِم َٰنـ‬ ُ ْ ‫ـ� َو‬ َ ُ ْ ُ َ‫َ َّ ن‬
ُ ْ ‫ون‬
َ‫ٱل ْؤ ِم ِنـ ن‬
‫ٱح َت َملــوا‬ ‫ـر َمــا ٱكت َسـ ُـبوا فقـ ِـد‬ِ ‫ـت ِبغـ ي‬ ‫ي‬ ‫وٱلـ ِـذ ي� يــؤذ‬
ْ ٰ
‫بُ ْ� َت ًنــا َو ِإ ث ً�ــا ُّم ِب ًينــا‬
"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan
mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya
mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. al-
Ahzab: 58)

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, mengatakan:


ْ َْ ََ َ
” ‫َم ْن َعاذى ِ يل َو ِل ًّيا فق ْد آذن ُت ُه ِب� َل ْر ِب‬

Indonesia Bertauhid 25
Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

perang kepadanya.” (HR. Bukhari)

Imam Asy Syafi'i -rahimahulllahu-:

‫ول‬ ‫ق‬
‫إن مل يكن الف�اء العاملون أولياء هللا فليس هلل ي‬
“Jika para fuqaha (ulama) yang mengamalkan ilmu mereka tidak
disebut wali Allah, maka Allah tidak punya wali” (Diriwayatkan
Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi’i).

Wahai saudaraku, semoga Allah memberi taufik


kepadakami dan anda sekaliankepada keridhaan-Nya dan
menjadikan kita semuatermasuk orang-orang yang
bertakwa sebenar-benar takwa. Ketahuilah bahwa daging
para ulama itu beracun1, dan menjadi kebiasaan Allah
untuk menyingkap tabir para pencela para ulama2, dan
bahwa siapa pun yang membiarkanlidahnya mencela
paraulama, Allah akan memberi musibah berupakematian
pada hatinya. sebelum kematian yang sebenarnya.

ٌ ‫ي�ـ ْـم َعـ َـذ‬ َ َ َ َ ُ َ‫َ ْ َ ْ َ َّ نَ ُ خ‬


‫اب‬ ُ َ‫ي�ـ ْـم ِف ْت َنـ ٌـة أ ْو ُي ِص ب‬
ُ َ‫ـون َعـ ْـن أ ْمـ ِـر ِه ٓۦ أن ُت ِص ب‬
‫فليحــذ ِر ٱلـ ِـذ ي� ي�ا ِلفـ‬
1. Yang dimaksud di sini adalah ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, yang istikamah di atas
Al Qur’an dan As Sunnah. Tidak termasuk dalam bahasan ini, orang-orang jahil atau yang
disebut dengan ulama sesat. Karena banyak orang-orang jahil berkata: mengapa engkau
mencela si Fulan dan si Alan, dia kan ulama! Yang ia maksud adalah para khatib yang jahil
namun dilabeli sebagai ulama. Orang yang berkata demikian biasanya bukan penuntut
ilmu. Ia datang kepada orang sesat yang menyimpang namun dikira sebagai ulama. Meng-
apa ia demikian? Karena ia tidak paham siapa itu ulama. Namun perkataan di atas (yaitu:
daging ulama itu beracun) adalah benar jika yang dimaksud adalah ulama yang lurus.
2. Bahkan walaupun para ulama saling berbeda pendapat. Terkadang antara seorang
ulama dengan ulama lain terjadi perselisihan hebat. Bahkan terkadang terjadi provokasi
dan saling lempar argumen. Namun terkadang kedua ulama tersebut termasuk orang
yang mendapat udzur. Tapi ketika anda (penuntut ilmu) ikut campur dalam urusan mereka
dengan perkataan yang rusak, ini akan membinasakan diri anda.

26 Indonesia Bertauhid
َ
‫أ ِلـ ي ٌـم‬

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut
akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (QS. an-Nur
63)

Bab Kedua

Pembagian
ilmu syari dan
tingkatannya

Pasal Pertama
Pembagian ilmu syari
Setelah ilmuu usuludin dan ilmu akidah, ilmu syar’i itu
dibagi menjadi tiga: tafsir, hadits, dan fiqih. Adapun tafsir:
itu adalah “Pengetahuan tentang makna-makna ayat dalam
kitab Allah, dan apa yang dimaksud dengannya.”
Tafsir ayat terdiri dari dua bagian:
1. Ada yang hanya diketahui dengan tauqifi

Indonesia Bertauhid 27
2. Ada yang dipahami melalui ilmu-ilmu lain,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

seperti ilmu bahasa Arab dan selainnya


Telah disebutkan dalam beberapa atsar tentang
keutamaan ilmu tafsir serta adabnya:
Dari Abi Abdurrahman as-Sulami, ia berkata, “Para
pembaca Alquran –semisal Utsman bin Affan, Abdullah
bin Mas’ud, dll- bercerita kepada kami bahwa mereka
belajar dari Rasulullah ‫ ﷺ‬sepuluh ayat. Mereka tidak
menambahnya sampai memahami makna kandungannya
dan mengamalkannya.
Adapun hadis, itu karena ilmu setelah Al-Qur›an, dan
itu - dan kabar ini identik dengan ash-Shahih -: “Apa yang
disandarkan kepada Nabi ‫ ﷺ‬dalam perkataan, tindakan,
pernyataan, atau sifat, bahkan gerak dan diamnya, dalam
keadaan terjaga dan tidurnya.
Kemudian ilmu hadits ada dua macam:
Pertama: ilmunya adalah periwayatan, dan dia
menemukan bahwa itu adalah “ilmu yang mencakup
penukilan dari apa yang disebutkan.”
Kedua: ilmu hadits adalah ilmu, yaitu apa yang
dimaksud pada saat disebutkan, dan diartikan sebagai
“ilmu yang dengannya makna dari apa yang disebutkan”
dan teksnya, orang-orangnya, metodenya, tujuannya,
kesahihan dan cacatnya, dan penyebabnya, dan apa yang
diperlukan di dalamnya untuk mengetahui apa yang dapat
diterima dan ditolak.
Telah disebutkan dalam beberapa keutamaan dan adab
dari kabar dan riwayat:

28 Indonesia Bertauhid
Sabda beliau ‫ ﷺ‬: “Maka hendaklah yang hadir

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


menyampaikan kepada yang tidak hadir.”, semoga orang
yang hadir dapat menyampaikan kepada orang yang lebih
paham darinya

Sabda beliau ‫ﷺ‬:


َ َ ‫َ رضَّ َ ُ ْ َ ً َ َ َّ َ ْ ً فَ َ َ ُ ف‬
‫ ف َو َعاهــا َو َح ِفظهــا‬:‫و� لفـ ٍـظ‬ ‫“نـ هللا امــرءا ِســع ِمنــا ح ِديثــا � ِفظــه – ي‬
ُ ْ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ ِّ
ِ ‫ َو ُر َّب‬،‫حامـ ِـل ِفقـ ٍـه إل َمـ ْـن هـ َـو أفقــه ِمنــه‬
‫حامـ ِـل‬ ِ ‫ فـ ُـر َّب‬،‫– َحـ تَّـى ُي َبلغــه‬
َ َ َْ ْ
‫ـس ِبف ِق ْيـ ٍـه‬‫ِفقـ ٍـه ليـ‬
“Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang
mendengar hadits dariku, lalu dia menghafalnya – dalam lafazh
riwayat lain: lalu dia memahami dan menghafalnya –, hingga
(kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain), terkadang
orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya kepada orang
yang lebih paham darinya, dan terkadang orang yang membawa
ilmu agama tidak memahaminya” (Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi
meng-hasan-kannya dan Ibnu Majah.)

Dan “َ‫ ”ن ََّضر‬berarti permohonan untuk keindahan, yaitu


nikmat, kebaikan dan kebahagiaan.
Adapun fikih, asalnya dari segi bahasa artinya
pemahaman.
Istilah yang dimaksud adalah: “suatu ilmu tentang
suatu ketetapan hukum syari yang diperoleh dari dalil yang
terperinci, baik dari teksnya maupun dari istinbatnya”.

Indonesia Bertauhid 29
Jika Anda mengetahui itu, maka ketahuilah bahwa dua
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

bagian pertama adalah asal-usul yang kedua. Karena di


antara keduanya didapatkan kandungannya dan
memperoleh kesimpulan.
Adapun ilmu “usul fikih” merupakan landasan
pemahaman dan pegangan darinya.
Adapun ilmu usuludin dan ilmu iktikad adalah ilmu
yang paling penting dan terbesar dari semua ilmu.
Maksudnya adalah ilmu yang berhubungan dengan
mengenal Allah, nama dan sifat-Nya, tauhid, ikhlas
beribadah kepada-Nya, dan beriman dengan-Nya,
Malaikat-malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya. dan rasul-
Nya, dan hari akhir, dan takdir baik dan buruknya], dan
segala sesuatu yang disangkal kepada pelaku bidah dengan
perbedaan pendapat dan berdebat, membentuk kesamaan,
dan sejenisnya adalah tercela dan haram, bahkan lebih
seperti kebodohan dari pada ilmu.
Wallahu A’lam.

Pasal Kedua
Kedudukan hukum-hukum ilmu syari dan
apa yang melekat padanya

Mereka adalah tiga: Fardhu Ain, Fardhu Kifayah, dan


Sunnah

30 Indonesia Bertauhid
Pertama: fardu ain,

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


yaitu mukalaf mengetahui apa yang tidak memenuhi
kewajiban yang ditentukan kecuali wajib dilakukan
dengannya. Dan dia wajib melaksanakannya secara
berjamaah. Hadits: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi
setiap muslim.”
Dan ketahuilah bahwa setiap hamba mukalaf berakil
balig dibebankan dengan tiga kategori: keyakinan,
perbuatan, dan pengabaian.
Adapun keyakinan yang peetama dan paling utama:
ketahuilah bahwa kewajiban pertama yang disebutkan
adalah mempelajari dua kata syahadat dan memahami
artinya, yaitu sabdanya: “Tidak ada sesembahan yang
berhak disembah dengan benar kecuali Allah. ,
Muhammad adalah utusan Allah” dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan kewajiban Islam dan keyakinan, dan
semua ini dari Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah.
menurut metode Ahlus Sunnah wal Jamaah]
Imam Syafi'i t menyatakan larangan menekuni
ilmu kalam, dan larangan keras, dan menghukum berat
orang-orang yang menyalahgunakannya, sampai dia
berkata: “Bagi Allah untuk bertemu hamba dengan setiap
dosa kecuali kesyirikan adalah lebih baik bagi-Nya
daripada menemuinya dengan sesuatu dari ilmu kalam.
Dan nukilan yang serupa pada dari Imam Ahmad t
dengan lafal-lafal semakna ini banyak yang terkenal.

Indonesia Bertauhid 31
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Golongan
Para ayah dan ibu seperti Ibnul Qayyim dan al-Wusha
mengajari anak-anak dalam pengawasan mereka apa yang
harus mereka lakukan setelah balig, jadi mereka mengajari
mereka taharah dan salat dan puasa dan sebagainya,
mereka mengajari larangan riba, zina dan homeseks,
pencurian, minum-minuman keras, dusta dan fitnah, dan
sejenisnya, dan mereka mengetahui bahwa pada masa balig
mereka masuk ke dalam wajib, dan mereka mengetahui
apa yang diberitahukan kepada mereka. Dan mereka tahu
apa sangat cocok untuk mata pencaharian mereka. Dan
dalil wajibnya mendidik anak laki-laki dan sejenisnya
adalah firman Allah Ta’ala,
َ ُ ُ َ ۟ ُ ۟ ُ َ َ َّ َ‫َٰٓ أ‬
ْ ُ ‫ك َوأ ْه ِل‬
ً‫يك نَ�را‬ ْ ‫ي� يُّ َ�ا ٱل ِذ ي ن� َءامنوا ق ٓوا أنف َس‬
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka." (QS. at-Tahrim: 6)
Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
ٌ ُ َ ْ ُ ‫ُ ُّك‬
‫ك َر ٍاع ف َ� ْسئول َع ْن َر ِع َّي ِت ِه‬
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari no.
2554 dan Muslim)

Kedudukan kedua: fardu kifayah


1. Apa yang harus dilakukan manusia dalam
menegakkan agamanya dari ilmu syari seperti menghafal

32 Indonesia Bertauhid
Al-Qur›an, hadits dan ilmu-ilmu keduanya. Ilmu usul,

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


fikih, nahwu dan tashrif, dan bahasa, ilmu perawi hadits
dan keadaannya, ijmak dan perbedaan pendapat.
2. Apa yang bukan syariat dan membutuhkannya
dalam unsur dunia, seperti kedokteran dan matematika
dan apa semakna dengannya; Kemudian yang diperlukan
dalam kesehatan tubuh, dan yang lainnya dalam bagian
muamalah dan pembagian waris dan sebagainya.

Jika seseorang telah melakukannya, telah gugur dosa


orang selainnya

Kedudukan ketiga: anjuran:


yang merupakan salah satu kebajikan, bukan
kewajiban, dan itu seperti belajar mendalam melampaui
ukuran di mana kewajiban cukup tercapai, seperti
menyelidiki seluk-beluk matematika dan fakta medis.

Pasal
Kami telah menyebutkan tingkat-tingkat ilmu Islam,
dan di antara ilmu-ilmu yang berada di luarnya ada yang
haram, makruh, atau mubah:
Haram: seperti mempelajari ilmu gaib, filsafat, santet,
astrologi, ilmu tato dan segala sesuatu yang menimbulkan
keragu-raguan, dan larangannya berbeda-beda.
Makruh: seperti sajak-sajak bayi yang baru lahir yang
mengandung rayuan dan keberanian.

Indonesia Bertauhid 33
Mubah: Seperti sajak bayi yang baru lahir yang tidak
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

mengandung kemunafikan, tidak pula yang makruh, tidak


menggiatkan kejahatan, maupun yang tidak menghalangi
kebaikan, atau yang mendorong kebaikan atau meminta
tolong untuk itu
Adapun syair arab yang dilantunkan melekat pada ilmu
bahasa dan sejenisnya, telah berlalu bahwa itu bagian dari
fardu kifayah
Wallahu A’lam.

Bab Tiga

Adab guru dan


penuntut ilmu
Terdiri dari tiga jenis:

Jenis pertama
Adab yang mereka ikuti

Setelah ilmu usuludin dan ilmu iktikad ada tiga: tafsir,


hadits, dan fiqih.
Terbagi menjadi dua bagian:

34 Indonesia Bertauhid
1. Adab terhadap dirinya sendiri.

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


2. Adab dalam bermajelis.

Bagian Pertama: Adab terhadap


dirinya sendiri
Maka ini adalah hal pertama yang harus dilakukan
masing-masing individu yaitu berniat mengharap wajah
Allah Ta’ala, bukan untuk mencapai tujuan duniawi
seperti mendapatkan uang, ketenaran, syahwat, reputasi,
atau tampil beda dari teman-temannya dan semisalnya,
atau banyak sibuk dengannya, berselisih dengannya jika dia
syekh, atau dengan syekh yang dia diambil ilmu darinya.
Dia tidak menodai ilmu atau ajarannya jika dia seorang
guru dan semisalnya dengan berambisi atas kebaikan yang
diperoleh seseorang yang sibuk untuknya dalam hal
membantu atau harta,meskipun lebih sedikit. dan jika itu
dalam bentuk hadiah yang bukan karena pekerjaannya, dia
tidak akan menghadiahkannya kepadanya, sama seperti
penuntut ilmu tidak malu memintanya dengan berambisi
terhadap sesuatu yang diberikan syekh kepadanya, atau
namanya dijatuhkan di depan penuntut ilmu-penuntut
ilmunya untuk mendapatkan sesuatu dari yang maklum
atau selainnya.
Dalil dari semua ini adalah apa yang telah disebutkan
dalam bab “Peringatan orang-orang yang menginginkan
ilmunya bukan karena Allah.”

Indonesia Bertauhid 35
Imam Syafi›i t telah menyatakan: “Saya berharap
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

orang mendapat manfaat dari ilmu ini, tidak ada sesuatu


yang dinisbatkan padaku”
Dan dalam sebuah riwayat darinya juga: “Saya
berharap orang-orang mempelajari ilmu ini tidak ada satu
huruf pun yang dinisbatkan padaku.”
Inilah sebabnya mengapa Imam Ahmad bin Hanbal,
Tuhan Yang Mahakuasa, berkata. “Tidaklah aku salat
selama empat puluh tahun yang lalu kecuali aku berdoa
untuk Imam asy-Syafi›i.”
Dan masing-masing keduanya - sangat kuat dalam
memperkuat keyakinan, karena keyakinan pemimpin
agama.
Termasuk: menjaga pelaksanaan syiar Islam, dan
aturan-aturan lahiriah, seperti salat di masjid-masjid
berjamaah, menyebarkan salam orang-orang elit dan
orang-orang awam, amar ma›ruf nahi munkar, dan
bersabar terhadap bahaya karena sebab itu. Menuntut
kebenaran, dan tidak takut cela, mengorbankan dirinya
untuk Allah, mereka berdua menyebutkan firman-Nya:
ُ‫َ َ ٓ َ َ َّ َٰ َ ْ َ ْ ْ أ‬
‫ٱص ِب ْ� ع ٰل َما أ َص َابك ۖ ِإن ذ ِلك ِمن عز ِم ٱلم ِور‬
ُ ْ ‫َ“و‬
"dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."

Dan Rasulullah, sallallahu alaihi wa sallam dan para


nabi mewarnai lainnya, memiliki kesabaran untuk

36 Indonesia Bertauhid
gangguan, dan mereka akan menanggungnya demi Allah

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


sampai mereka memiliki tempat kesudahan itu.
Hal yang sama berlaku untuk menampakkan Sunnah,
menekan bid›ah, dan berdiri di hadapan Tuhan Yang
Maha Esa dalam masalah agama dan kepentingan umat
Islam di atas jalan sesuai syariat dan metode yang diikuti”.
Di antaranya: agar masing-masing diciptakan dengan
keutamaan yang diturunkan syariat kepada mereka, serta
mendakwahkannya. Budi pekerti yang baik dan kebiasaan
yang diridai yang dia bimbing dari kezuhudan di dunia.
Kedermawanan, kemurahan hari,akhlak yang mulia,
kemampuan menghadapi tanpa keluar menuju maksiat,
menahan amarah, dan menahan diri dari menyakiti orang
dan menahan diri dari mereka. Kesabaran, kesopanan,
bersih dari dari penghasilan kotor. Tentu saja, apa yang
makruh dalam hukum Islam, seperti bekam, penyamakan,
ash-sharf, semir. Melazimkan ketakwaan dan
kekhusyukan, ketenangan dan martabat, kerendahan hati,
menyebarkan salam, memberi makanan, mengutamakan
orang lain atas dirinya dan meninggalkan mengutamakan
kepentingan pribadi, adil dan meninggalkan meminta
keadilan, berterima kasih kepada orang yang baik, dan
berjuang untuk memenuhi kebutuhan, kemuliaan dan
syafaat, ramah kepada orang miskin, dan kasih sayang
kepada tetangga dan kerabat.
Termasuk: dalam rangka menampakkan takut pada
penampilannya, pakaiannya, dan perilakunya, aktivitasnya,
istirahatnya, ucapannya dan diamnya, tidak ada yang

Indonesia Bertauhid 37
melihatnya kecuali memandangnya akan mengingat Allah,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

dan penampilan adalah bukti keilmuannya..


Dan dikatakan: Tidaklah Allah mendatangi kepada
seorang hamba kecuali datang bersamanya rendah hati dan
tawadu, akhlak dan rezeki yang baik dan itu adalah ilmu
yang bermanfaat.
Meliputi: melazimkan adab yang syari dalam perkataan
dan perbuatan, tampak dan tersembunyi, seperti membaca
Al-Qur›an dan berzikir kepada Allah dengan hati dan
lisan, serta doa dan zikir yang disebutkan sepanjang malam
dan siang. Ibadah-ibadah yang lebih mulia seperti salat
dan puasa, haji ke Baitullah, dan selawat serta salam
kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam
Sebaiknya dia membaca Al-Qur›an, dia harus
merenungkan maknanya, perintah dan larangannya, janji
dan ancamannya. Mengetahui batasnya dan berhati-hati
untuk tidak melupakannya setelah menghafalnya karena
telah disebutkan dalam berita Nabi bahwa itu tercela, dan
lebih baik baginya untuk menerima gaji setiap hari yang
tidak mengganggu dirinya.
Membaca Al-Qur›an dalam tujuh hari, dan respon
yang baik disebutkan dalam hadits, dan Ahmad bin
Hanbal mengamalkannya, dan dikatakan: Barangsiapa
membaca Al-Qur›an dalam tujuh hari maka dia tidak akan
pernah melupakannya.
Di antara adab yang jelas disebutkan adalah:
Kebersihan dengan menghilangkan kotoran, memotong
kuku, ,menghapuskan emosi yang harus dihilangkan,
menghindari bau yang tidak sedap, menyisir jenggot.

38 Indonesia Bertauhid
Berusaha mengikuti Sunnah yang mulia dan akhlak yang

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


menyenangkan, termasuk: senantiasa taubat, ikhlas, yakin ,
takwa, sabar, rida, dan qanaah, zuhud, tafwidh, tawakal,
keselamatan batin, husnuzon, memaafkan, budi pekerti,
rukyatul ihsan, rasa syukur atas nikmat, kasih sayang
terhadap ciptaan Allah Taala, malu dari Allah Ta’ala dan
dari manusia, dan cinta kepada Allah adalah sifat yang
menggabungkan semua sifat, dan itu dicapai dengan
mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah
Ta’ala berfirman:

ُ َّ ‫ك‬ ‫ٱلل َف َّٱتب ُع ن‬


ُ ُ ‫و� ي ُ ْ� ِب ْب‬ َ ُّ ُ‫ُ تُ ْ ت‬
َ َّ ‫ون‬ ُْ
‫ٱلل‬ ِ ِ ‫ب‬ �ِ �‫ن‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬
ِ ‫ق‬
‫ل‬
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Termasuk: untuk menyucikan dirinya dengan
menghindari akhlak yang buruk dan akhlak yang tercela
seperti rasa hasad, riya, ujub, dan menghina orang yang
berada di bawah derajatnya, dengki, kezaliman, marah
bukan karena Allah, curang, sumah, bakhil, jahat, angkuh,
tamak, sombong, congkak, bersaing di dunia ini dan
membanggakan dirinya, menipu, dan bersolek untuk
manusia, senang dipuji atas apa yang tidak dia lakukan,
buta dengan aib sendiri, sibuk dengan aib makhluk, gairah
dan semangat bukan karena Allah Allah, berharap dan
takut selain-Nya gibah, adu domba, bohong, dusta,
berkata keji karena itu adalah pintu segala kejahatan.

Indonesia Bertauhid 39
Sebagaimana salat tidak sah tanpa taharah dari dari
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

hadas dan kotoran, demikian pula ibadah batin dengan


ilmu kecuali setelah disucikan dari akhlak yang buruk.
Sebagian ahli fikih masa itu telah dirundung oleh
banyak sifat-sifat ini.
Kecuali mereka yang dilindungi oleh Allah
Termasuk: menghindari tuduhan, meskipun jauh, dan
tidak melakukan hal-hal yang termasuk menurunkan
wibawa, atau hal-hal yang mencela secara lahiriah,
walaupun mungkin di dalam hati. Hal itu
mempresentasikan dirinya karena tuduhan itu, dan
menawarkannya pada fitnah, dan menjatuhkan orang ke
dalam persangkaan yang dibenci. Jika setuju dengan apa
yang menimpa dari itu atau semacamnya karena ada
keperluan atau semacamnya, beri tahukan mereka yang
menyaksikannya dan para sahabatnya perbuatan itu yang
sebenarnya dengan dalih dan tujuannya, agar mereka
mendapat manfaat. Dan agar mereka tidak berbuat dosa
menurut pendapatnya yang batil, agar tidak berpaling
darinya, dan menahan diri dari mengambil manfaat
darinya atau memanfaatkannya.
Dan dari hadits shahih ini: bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada kedua pria itu,
ketika mereka melihatnya berbicara dengan Shafiyah:
Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah
binti Huyay.” Kemudian bersabda, “Sesungguhnya setan
menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku
khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam
hati kalian berdua.”

40 Indonesia Bertauhid
Di antaranya: agar dia zuhud di dunia dan

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


menguranginya, tidak acuh terhadap kerugiannya,
berhemat dalam makanan dan pakaian, perabotan dan
tempat tinggalnya, tidak mewah dalam semua itu,
mencontoh pendahulunya.
Di antaranya: menjauhkan diri dari raja-raja dan
anak-anak yang diperbudak dunia ini, tidak memasukinya
selama ia menemukan cara untuk melarikan diri, menjaga
ilmu yang dijaga oleh ulama salaf, semoga Allah meridai
mereka.
Barang siapa yang melakukan itu, telah menunjukkan
dirinya pada apa yang tidak dapat dibenarkan atau
kapasitasnya dan menghianati amanahnya. Sesungguhnya
ilmu amanah baginya.
Allah Taala berfirman

َ َ َ ْ ُ‫َ َت خُ ُ ۟ َّ َ َ َّ ُ َ َ َت خُ ُ ٓ ۟ َ َٰ َٰ ُ ْ َ َ ت‬
‫ن� ت ْع ُلون‬ ‫ل �ونوا ٱلل وٱلرسول و�ونوا أمن ِتك وأ‬
"Janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS.
Al-Anfal: 27)
Jika ada kebutuhan atau keharusan untuk itu, atau
diperlukan oleh maslahah agama yang lebih besar daripada
mafsadah dan niat baik di dalamnya, tidak ada yang salah
dengan itu, Insyaallah, dan di atasnya ada hal yang berasal
darinya. Sebagian salaf tentang berjalan ke raja dan
penguasa, bahwa mereka bukan bermaksud untuk
mencapai tujuan duniawi. Maka ketahuilah itu.

Indonesia Bertauhid 41
Termasuk: bahwa ia sangat berhati-hati terhadap
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

hal-hal yang baru saja terjadi, dan jika kebanyakan orang


menyetujuinya, maka ia tidak boleh tertipu oleh penerapan
hal baru setelah para sahabat. ia harus jeli memeriksa
keadaan para sahabat dan kehidupan mereka dan amalan-
amalan mereka, dan apa di dalamnya yang paling menjadi
perhatian mereka, baik luar dan dalam, keputusan,
pemerintahan., tanggung jawab wakaf dan wasiat, harta
anak yatim, berinteraksi dengan para penguasa dan memuji
mereka dalam persahabatan, atau dalam ketakutan dan
kesedihan, tafakur dan mujahadat, introspeksi lahir dan
batin, menghindari dosa kecil dan besar, dan peduli untuk
menyadari rahasianya syahwat jiwa, dan kesadaran batin
lainnya.
Ketahuilah dengan pasti bahwa orang yang paling
berilmu pada waktu itu dan yang paling dekat dengan
kebenaran, yang menyerupai dengan para sahabat dan yang
paling berpengetahuan jalan mereka,dari merekalah
mengambil agama.
Di antaranya: pertolongan-Nya adalah untuk
memperoleh ilmu yang bermanfaat di akhirat, yang
menginginkan ketaatan, menghindari ilmu yang kurang
bermanfaat, dan di dalamnya banyak kontroversi dan
omong kosong
Termasuk: mencari apa yang tidak merusak amalan,
membuat hati kacu, mengobarkan was-was, dan
memprovokasi kejahatan, karena prinsip agama adalah
menghindari kejahatan.

42 Indonesia Bertauhid
Kenalilah kejahatan, bukan untuk melakukannya,

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


tetapi untuk mencegahnya,
Dan siapa pun yang tidak mengetahui kejahatan,
makan akan jatuh ke dalamnya.
Termasuk: Ini adalah salah satu alasan terbesar untuk
tekun dan memahami dan tidak bosan, makan sedikit dari
apa yang halal, yang tidak ada syubhat padanya.
Karena sebab itu banyak makan membuat banyak
minum, dan itu menyebabkan tidur, kebodohan,
melemahkan panca indra, dan kemalasan serta apa yang
ada padanya dari kebencian syariat dan risiko penyakit
sebagaimana dikatakan:
Penyakit yang paling sering kamu lihat berasal dari
makanan atau minuman,
Lebih tepat apa yang dia ambil dari makanan dan
minuman sesuai yang disebutkan dalam riwayat
Al-Tirmidzi:
ٌ ُُ َ ٌ َُُ ْ ْ َ ْ َ ْ ٌ ‫ا� َآد َم ُل َق ْ� َمـ‬
‫ـات ُي ِق ْمـ َـن ُصل َبـ ُـه فـ ِـإن ْل َيف َعــل فثلــث ِلط َع ِامـ ِـه َوثلــث‬ ‫ي‬ ُ ‫ِب َ� ْسـ‬
‫ـب ْب ن‬
ِ
َ ٌ ُُ َ َ‫ِل ش‬
”.‫� ِابـ ِـه َوثلث ِل َنف ِسـ ِـه‬
Cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat
menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika
tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga
makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya.

Adapun untuk menambah lagi, itu boros. Allah Taala


telah berfirman:

Indonesia Bertauhid 43
۟ ُ ْ ُ َ َ ۟ ُ َ ْ‫َ ُ ُ ۟ َ ش‬
ۚ ‫سف ٓوا‬
ِ ‫وكوا وٱ�بوا ول ت‬
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

Sebagian ulama berkata: Dengan kalimat ini Allah


menggabungkan semua ilmu medis
Termasuk: mengurangi mengonsumsi makanan yang
menjadi salah satu penyebab malas dan melemahnya panca
indra.
Sebaiknya ia menggunakan apa yang telah dijadikan
oleh Allah Taala sebagai sebab untuk pikiran yang baik,
seperti mengunyah dupa dan damar wangi menurut adat,
dan makan kismis dalam gulungan dan sebagainya. Ini
tidak menjadi pokok pembahasan ini.
Termasuk: mengurangi tidur selama ia tidak
membahayakan tubuh dan pikirannya, dan tidak tidur
lebih dari delapan jam siang dan malam, yang merupakan
sepertiga dari waktu. Jika kondisi mampu sedikit yang
melakukannya
Tidak mengapa mengistirahatkan dirinya, hatinya,
pikirannya dan penglihatannya, jika semua itu atau lemah
dengan istirahat, piknik, dan bersantai, sehingga dia
kembali ke kondisi semula, dan tidak menyia-nyiakan
waktu.
Sekelompok ulama terkemuka biasa mengumpulkan
sahabat mereka di beberapa tempat berjalan-jalan pada
beberapa hari dalam setahun, dan mereka bercanda
tentang hal itu, itu tidak merugikan mereka dalam agama
atau sebagai selingan.

44 Indonesia Bertauhid
Tidak ada salahnya berjalan dan berolahraga

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


dengannya, karena konon katanya menyejukkan panas,
mencairkan suasana, dan menyegarkan badan.

Bagian kedua, adab dalam


belajar dan kesibukannya
Di antaranya: Masing-masing dari mereka masih rajin
membaca, menelaah, mengulas, mendalami, mempelajari,
berpikir, menghafal, membaca dan mengklasifikasikan jika
dia ahli untuk itu, dan komitmen untuk menekuni ilmu
adalah apa yang dibutuhkan dan modalnya. Maka
janganlah sibuk dengan selainnya, jika terpaksa,
lakukanlah pada setelah dia memperoleh posisi
keilmuannya.
Termasuk: ia tidak mengurangi tugasnya menghadiri
pelajaran, belajar, membaca, dan sejenisnya, karena gejala
penyakit ringan, atau sakit ringan, dan hal-hal lain yang
memungkinkan untuk menekuninya, mencari ilmu dan
menyibukkannya sebanyak mungkin.
Termasuk: berusaha untuk menghadiri majelis untuk
membersihkan dari hadas dan kotoran, membersihkan dan
mengharumkan badan dan pakaiannya, dan memakai
pakaian terbaiknya, dengan maksud untuk mengagungkan
ilmu, dan memuliakan syariat.
Termasuk: Tidak untuk bertanya kepada siapa pun
yang keras kepala dan lemah karena dia tidak pantas
mendapat jawaban.

Indonesia Bertauhid 45
Termasuk: mempertimbangkan, merenungkan, dan
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

menyempurnakan apa yang diinginkannya berkembang


atau menentukan atau menanyakannya sebelum
menampakkan dan mengucapkannya, agar aman dari
terjadinya kesalahan, kekeliruan, dugaan, atau pemahaman
yang sebaliknya, apalagi jika ada yang takut mengubahnya
hendaklah diam, dan kamu menjadikannya tanda bagi
teman-temannya dan bagi orang-orang yang hasad
padanya. Allah Taala, Maha Lembut, Maha Memelihara
Termasuk: bahwa ia tidak segan-segan untuk belajar
dan mengambil manfaat dari orang-orang yang berada di
bawahnya dalam kedudukan, usia, keturunan, ketenaran,
agama, atau ilmu lainnya, melainkan ia sangat
menginginkan manfaat yang dimilikinya, meskipun ia
berada di bawahnya dalam semua ini, dan kedudukannya
yang tinggi serta kemasyhurannya tidak menghalanginya
untuk mengambil manfaat dari apa yang tidak
diketahuinya. Banyak dari para pendahulu dulu
mengambil manfaat dari apa yang tidak dimilikinya.
Terbukti dalam Sahihain dan lainnya bahwa
sekelompok sahabat meriwayatkan dari tabiin, dan
diriwayatkan dari tabiut tabiin
Termasuk: bahwa dia tidak malu untuk
menanyakannya, apa yang dia tidak tahu.
Dari Mujahid: “Dia tidak belajar ilmu dengan
malu-malu atau sombong.”
Dan dalam Sahih dari Aisyah radhiyallahu ‹anhu, dia
berkata: “sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, mereka

46 Indonesia Bertauhid
tidaklah terhalang oleh rasa malu untuk mendalami urusan

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


agama.
Dan di antara mereka, dan itu adalah salah satu yang
paling penting dari mereka: tunduk pada kebenaran
dengan kembali padanya pada saat tergelincir. Walaupun
Itu muncul di tangan penuntut ilmu kecil, jadi itu dari
berkah pengetahuan. Kembali ke kebenaran lebih baik
daripada kegigihan dalam kepalsuan.
Termasuk: meninggalkan pertengkaran dan
perdebatan, dan menjadikan berita yang terkandung di
dalamnya mengelabui matanya

Jenis Kedua
Adab khusus untuk guru dan sebagian
penuntut ilmu

Dan ketahuilah bahwa ilmu adalah pondasi yang


dengannya agama tegak, dan dengannya hak atas ilmu
dijamin. Dengan itu pula ia percaya pada lenyapnya ilmu.
Karena itu masalah agama terpenting, ibadah paling
agung, menguatkan fardu kifayah
Allah Ta'ala berfirman:

َ ْ َ َ
‫اس َول تك ُت ُمون ُهۥ‬ َّ ‫ٱلل م َٰيث َق َّٱلذ نَ� ُأ ُوت ۟وا ْٱلك َٰت َب َل ُت َب ِّي ُن َّن ُهۥ ل‬
‫لن‬ ُ َّ ‫َوإ ْذ َأ َخ َذ‬
ِ ِ ِ ‫ي‬ ِ ِ ِ
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang
yang telah diberi kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi

Indonesia Bertauhid 47
kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,”
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

(QS. Al Imran: 187)

Allah Ta'ala berfirman


ٰ ْ َٰ ْ َ َ ‫ـون َمـ ٓـا َأ نزَ� ْل‬
َ ُ ُ ْ َ َ‫َّ َّ ن‬
‫ـت َو ُٱلـ َـد ٰى ِمـ ۢـن َب ْعـ ِـد َمــا َب َّي َّنـ ُـه‬
ِ ‫ـ‬ ‫ن‬ ‫ي‬ِّ َ
‫ب‬ ‫ٱل‬ ‫ـن‬‫ـ‬ ‫م‬ِ ‫ـا‬ ‫ـ‬ ‫ن‬ ‫ِإن ٱلـ ِـذ ي� يكتمـ‬
َ ٰ َّ ُ ُ ُ‫۟ َ َ َ ْ َ نُ ُ ُ َّ ُ َ َ ْ َ ن‬ ٰٓ ُ َٰ ْ ‫ف‬ َّ
‫ــم ٱلل ِع ُنــون‬ �‫ــب ۙ أول ِئــك يلع�ــم ٱلل ويلع‬ ِ ‫ــاس ِ� ٱل ِكت‬ ِ ‫ِللن‬
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah
Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan
petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al
Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua
(mahluk) yang dapat melaknati."

Dan dalam Sahih dari banyak redaksi:


“Maka hendaklah yang hadir menyampaikan kepada
yang tidak hadir.”
Ada banyak makna dalam redaksi ini, dan ijmak
menemukan bahwa itu dibutuhkan.
Jika Anda tahu itu, maka ketahuilah bahwa adabnya
terbagi menjadi tiga jenis

Bagian pertama, Adab Terhadap


Dirinya Sendiri
Anda telah mengetahui dari banyak manfaat dalam
adab umum ,dan kami akan menyebutkan yang khusus
dalam banyak hal.

48 Indonesia Bertauhid
Ini adalah salah satunya ,dan ini adalah yang pertama:

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


bahwa seorang penuntut ilmu tidak boleh berdiri untuk
mengajar sampai kapasitasnya lengkap dan para syekhnya
yang saleh bersaksi kepadanya ,karena dalam riwayat yang
shahih:

“Orang yang merasa kenyang dengan sesuatu


yang tidak diberikan kepadanya sebagaimana
orang yang memakai pakaian kepalsuan”

Dan orang yang cerdas adalah orang yang melindungi


dirinya hal yang membuat dirinya berkurang dan
menggunakannya secara zalim
Sebagian dari mereka:
Duduk untuk mengajar setiap kekacauan bodoh yang
disebut ahli fikih yang mengajar,
Wajar bagi ahli ilmu untuk tampil di rumah tua yang
tersebar di setiap majelis,
Dia kurus hingga sangat kurus. Makanlah sebelum
meminta setiap orang bangkrut
Termasuk: bahwa dia tidak meminta upah untuk
pengajarannya, dan tidak mengharap untuk balasan atau
terima kasih.
Allah Taala berfirman:

َ�‫ك َع َل ْي ِه َأ ْج ًرا ۖ إ ْن ُه َو إ َّل ِذ ْك َر ٰى ِل ْل َٰع َ ِل ن‬


ْ ُ ُ َٔ ْ َ ٓ َّ ُ
‫قل ل أسـل‬
‫ي‬ ِ ِ

Indonesia Bertauhid 49
Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

menyampaikan (Al-Quran)”

Di antaranya: tidak merendahkan ilmu, dan


membawanya pergi ke tempat yang disandarkan kepada
orang yang mempelajarinya, meskipun orang yang belajar
itu tinggi derajatnya, melainkan memelihara ilmu tentang
itu sebagaimana para pendahulu memeliharanya, dan
berita mereka tentang ini sudah terkenal.
Termasuk: bertindak sesuai dengan ilmunya, sehingga
tindakannya tidak bertentangan dengan perkataannya;
Karena itu
Dikatakan:
Janganlah kamu melarang seseorang dan kamu sendiri
melakukan juga
Sungguh memalukan bagimu jika kamu melakukan
sesuatu yang besar.
Allah Taala berfirman:
َ َ َ َ َٰ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ‫َ تَ أْ ُ ُ َ َّ َ ٱ ْ ِّ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ َ َ ت‬
‫ــب ۚ أفــا‬ ‫أ�مــرون ٱلنــاس ِب�ل ِبــر وتنســون أنفســم وأنــم تتلــون ٱل ِكت‬
َ ُ َ
‫ت ْع ِقلــون‬
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)
kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu
sendiri
Dan sebagian dari mereka:
Kerusakan besar seorang ulama yang tidak tahu malu
lebih besar daripada orang bodoh

50 Indonesia Bertauhid
mereka itu adalah fitnah yang besar bagi dunia bagi

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


orang-orang yang menganut dalam agamanya.
Termasuk: yang membangkitkan dalam pikirannya
bahwa ilmu menekankan ibadah; bersegeralah untuk
memperbaiki niat, dan memotivasi dirinya agar terjaga dari
kesulitan agar tidak kehilangan karunia besar dan kebaikan
besar ini.
Di antaranya: Mereka berkata: Dia tidak boleh
menahan diri dari mengajar seseorang karena dia memiliki
niat yang salah, karena sulit bagi mereka untuk mulai
menekuninya, memperbaiki niat, karena lemahnya jiwa
mereka, dan kurangnya mereka untuk melupakan
kebutuhan untuk memperbaikinya. Menolak untuk
mengajari mereka akan menyebabkan hilangnya banyak
ilmu, meskipun diharapkan dengan keberkahan ilmu akan
terkoreksi jika lupa akan ilmu.
Dan mereka berkata: “Kami mencari ilmu selain Allah,
tetapi Allah menolak menjadi selain Allah.”
Artinya: Kesimpulannya adalah menjadikannya karena
Allah.
Dari Mujahid: “Kami mencari ilmu ini, dan kami
tidak memiliki niat yang besar di dalamnya.” Kemudian
Allah mengabulkan niat setelah itu,
Wallahu A’lam

Indonesia Bertauhid 51
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Bagian kedua adab guru dengan


penuntut ilmunya
Maka dari itu: sebainya jika melihat sekilas kebaikan
pada penuntut ilmu, lupakan hikmah yang ada padanya,
maka dia harus secara bertahap mendisiplinkan dengan
sunah, dan karakter yang diridai, dan melatih dirinya
dengan sopan santun dan lembut dengan diam-diam, dan
membiasakan untuk menjaga semua urusannya
tersembunyi.dan nyata.
Yang pertama adalah mengajaknya, dengan ucapan
dan tindakannya yang berulang-ulang, untuk ikhlas, jujur,
niat baik, dan pengawasan Allah Taala setiap saat. Untuk
selalu demikian sampai kematiannya, dan mengetahui ini
ia akan diberkahi dalam keadaan dan ilmunya, dan dia
akan membantu dengan musibah yang menimpa dalam
perkataan, perbuatan, dan keputusannya. Dia zuhud
terhadap dunia dan mengalihkan perhatiannya dari
ketergantungan padanya, condong kepadanya, dan tertipu
olehnya, mengingatkannya bahwa itu sementara, dan
akhirat akan datang dan kekal. Bersiap untuk yang kekal
dan berpaling dari yang fana adalah jalan orang-orang yang
teguh dan amalan hamba-hamba Allah yang saleh
Termasuk: bahwa ia mencintai ilmu, mengingatkannya
akan keutamaannya dan keutamaan para ulama, dan bahwa
mereka adalah pewaris para nabi, sholawatullahi wa
sallamuhu alaihim, dan menginginkannya secara bertahap
untuk membantu mencapainya dengan membatasi dirinya
untuk yang mudah. Cukupan dunia dan qanaah dengan itu

52 Indonesia Bertauhid
tentang memenuhi hati dengan kesibukan padanya, dan

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


menghilangkan kekhawatiran karenanya.
Termasuk: bahwa dia mencintai untuknya apa yang dia
cintai untuk dirinya sendiri, dan membenci untuknya apa
yang dia benci untuk dirinya sendiri dari kejahatan, dala
“as-Shahihain”:
ْ ُ َ‫أ‬ ُ ُ َ َ
” ‫ال ُي ْؤ ِم ُن أ َح ُد ْك َح تَّ� ي ِ� َّب ِل ِخ ْي ِه َما ي ِ� ُّب ِل َنف ِس ِه‬
“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman
(dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
Bersimpati padanya dan memperhatikannya
sebagaimana ia memperhatikan dirinya dan anaknya, dan
mengarahkan anaknya dalam rasa kasih sayang kepadanya,
dan perhatian terhadap maslahahnya.
Sabar dengan keterasingan mungkin telah terjadi
padanya. Kekurangan yang hampir tidak bisa dihindarkan
seseorang, dan kadang kala adab yang buruk.
Menerangkan alasannya sebanyak mungkin. Berhenti dari
apa yang telah muncul dengan nasihat, bersikap lembut
dan tidak kasar, dengan maksud mendidik dengan baik,
meningkatkan akhlaknya, dan memperbaiki urusannya.
Dan dari yang lebih penting dari sebelumnya:
menegurnya dari perilaku yang buruk dan melakukan
hal-hal yang haram dan makruh, atau yang mengarah pada
situasi yang rusak, atau meninggalkan pekerjaan, atau
perilaku yang buruk, atau banyak bicara yang tidak
berguna, atau bersahabat dengan orang yang tidak pantas

Indonesia Bertauhid 53
bagi pergaulan, atau sejenisnya dengan cara menyindir
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

sesuai kemampuan, bukan dengan cara terbuka, dan


dengan cara kasih sayang, bukan dengan cara teguran,
karena keterbukaan adalah untuk mendobrak tabir
kemuliaan, dan itu menimbulkan keberanian untuk
menyerang dengan konflik, dan memicu keinginan untuk
menekan. Jika terhalau dengan kecerdasannya cukup
dengan isyarat padanyadi maka dengannya dia diberkahi.
Jika dia tidak selesai laranglah dengan secara terbuka, dan
perkataan akan menjadi keras baginya jika situasi
mengharuskannya untuk mengusir dengan dia dan orang
lain, dan bersikap sopan kepada setiap pendengar. dan jika
dia tidak menyelesaikannya, maka tidak mengapa
mengusirnya dan berpaling darinya sampai dia kembali.
Apalagi dia takut jika beberapa rekan penuntut ilmunya
harus menyetujuinya, dan dia juga melakukan apa yang dia
perlakukan beberapa penuntut ilmu dengan menyebarkan
salam dan komunikasi yang baik dalam berbicara, saling
mengasihi, dan kerjasama dalam kebenaran dan
ketakwaan, dan apa yang berkaitan dengan rasa hormat.
Ringkasnya: ketika dia mengajari mereka maslahah
agama mereka, untuk berurusan dengan Allah Taala, dia
mengajari mereka kepentingan dunia mereka untuk
berurusan dengan orang-orang, untuk melengkapi mereka
keutamaan dari dua hal,
Wallahu Muwafiq.

Termasuk: bahwa ia tidak sombong terhadap penuntut


ilmu, melainkan berlemah lembut dan tawadu.

54 Indonesia Bertauhid
ُ ْ ‫اح َك ِ َلن َّٱت َب َع َك ِم َن‬
�َ‫ٱل ْؤ ِم ِن ي ن‬ َ ‫َو ْٱخ ِف ْض َج َن‬
ِ

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


"dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,
yaitu orang-orang yang beriman." (QS. asy-Syu’ara`: 215)

Beliau shallallahu'alaihi wasallam pernah bersabda,

َ ‫َوإ َّن اللَّ َ َأ ْو َح إ َ َّل َأ ْن َت َو‬


‫اض ُعوا‬ ِ ِ
“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk
memiliki sifat tawadhu’. ”
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

َ ‫ـت َص َد َقـ ٌـة مـ ْـن َمــال َو َمــا َز َاد اللَّ ُ َع ْبـ ًـدا ب َع ْفــو إالَّ عـ ًّـزا َو َمــا َت َو‬
‫اضـ َـع‬ ْ ‫َمــا َن َق َصـ‬
ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ
ُ َّ‫ل إالَّ َر َف َعـ ُـه الل‬ َّ ٌ َ َ
ِ ِ ِ ‫أحــد‬
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan
kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin
memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat
tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan
meninggikannya.” (Diriwayatkan oleh Muslim)

Ini benar-benar tawadu manusia, jadi bagaimana


dengan mereka yang bersamanya Seperti anak-anak
dengan apa yang mereka pijak dari kepatuhan mereka dan
ketergantungan mereka padanya dalam mencari ilmu, dan
dengan apa mereka memiliki hak atas kesehatan, keragu-
raguan yang tidak dapat diganggu gugat dan kehormatan
orang lain. Kesehatan, kejujuran dan kasih sayang.dan
bersikap baik padanya.

Indonesia Bertauhid 55
Termasuk: menghormati dan memuliakan mereka,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

bersikap baik kepada mereka dan menyambut mereka


ketika dia bertemu mereka, dan ketika mereka berpaling
kepadanya, dan memperlakukan mereka dengan keceriaan
dan kefasihan di wajah, penampilan orang. , kasih sayang,
cinta dan kebaikan yang baik, dan murah hati kepada
mereka dengan ilmu, harta, dan kemuliaan sesuai dengan
kemudahannya.
Dia harus memanggil mereka masing-masing -
terutama yang berbudi luhur - dengan nama panggilannya
dan sejenisnya dari nama yang dia cintai, dan apa yang ada
di dalamnya adalah penghormatan dan penghormatan
baginya.
Itu dan sejenisnya lebih luas untuk dada mereka, lebih
sederhana untuk pertanyaan mereka, dan lebih menarik
untuk cinta mereka, dan meningkatkan itu bagi mereka
yang berharap untuk mengembangkannya, dan itu
menunjukkan kebaikannya.
Dan darinya, dan dari penyebutan apa yang
disebutkan: Jika salah satu dari mereka tidak ada atau salah
satu dari teman saya tidak ada halakah dan kami biasanya
bertanya tentang kondisinya, dan yang terkait dengannya.
Jika dia tidak memberitahukan sesuatu utus seseorang
kepadanya atau pergi ke rumahnya sendiri, itu yang lebih
baik.
Dan jika dia sakit jenguklah, atau dalam duka cita,
hiburlah, atau dia safar untuk mengunjungi keluargnaya,
bertanya tentang mereka, memenuhi kebutuhan mereka,
dan menghubungi mereka semampunya.

56 Indonesia Bertauhid
Termasuk: dia harus menanyakan tentang nama-nama

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


dari muridnya yang hadir di majelisnya, dan garis
keturunan mereka, rumah dan kondisi mereka, dan banyak
mendoakan untuk mereka.
Di antaranya: lemah lembutnya dalam memberikan
ilmunya, mudah dalam memberikan sesuai keinginannya,
santun dalam memberitahukan kepada para pencarinya,
dengan kebaikan dan nasihat, serta bimbingan kepada
perkara penting, Dan motivasi untuk menjaga manfaat
berharga yang mereka bawa.
Mereka tidak menyimpan dari salah satu jenis ilmu
yang mereka butuhkan atau tanyakan jika murid
memenuhi syarat untuk melakukan itu, karena itu
terkadang dapat membuat dada sesak dan mengejutkan
hati mereka.
Demikian pula, dia tidak menyampaikan kepadanya
sesuatu yang tidak pantas menerimanya, karena itu
menghamburkan pikirannya, memisahkan
pemahamannya, dan merusak kondisinya.
Jika murid menanyakan hal itu jangan menjawabnya,
dan dia tahu bahwa itu merugikannya dan tidak
bermanfaat baginya, dan tidak menghalanginya dari kikir,
tetapi simpati dan baik hati, dan kemudian dia ingin dia
bersungguh-sungguh dan mencapai untuk dapat menerima
itu itu dan lain-lain.
Diriwayatkan dalam tafsir “ar-Rabbani” bahwa dialah
yang mendidik manusia dengan sedikit ilmu sebelum
dewasa

Indonesia Bertauhid 57
Termasuk: untuk rajin pada mengajar mereka,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

melakukan yang terbaik untuk memahami mereka dan


membawa manfaat bagi pikiran mereka, yang terkait
dengan itu, mempengaruhi dia pada kebutuhannya.dan
kepentingan, kecuali diperlukan.
Dan dia memahamkan masing-masing orang menurut
pemahaman dan hafalannya, jangan memberikan apa yang
tidak dapat ditanggung oleh pikirannya, juga tidak
menyederhanakan pembicaraan sedemikian rupa sehingga
hafalannya tidak terkontrol, dan dia tidak membatasi apa
yang dia bisa menanggung tanpa kesulitan.
Dan pengulangan bagi yang tidak mengerti hanya
dengan pengulangan.
Termasuk: menganjurkan mereka untuk sibuk
sepanjang waktu, dan menuntut mereka setiap saat dia
mengembalikan catatan mereka, dan memberikan
kontribusi untuk apa yang disebutkan kepada mereka
tentang hal-hal yang disebutkan kepada mereka, maka
siapa pun yang menemukannya sebagai penghafal yang
menjaganya, hormatilah dia dan pujilah dia, dan siapa pun
yang mendapati dia lalai akan kehebatannya, kecuali dia
takut keterasingan, dan mengembalikannya sehingga dia
bisa menghafalnya.
Termasuk: Dia harus menyajikan kepada para
sahabatnya apa yang dia lihat sebagai masalah yang
dipelajari, dan dengan demikian menguji pemahaman
mereka, dan menunjukkan keutamaan orang yang berbudi
luhur dan memujinya, untuk mendorong dia dan yang
lainnya untuk sibuk dan berpikir dalam ilmu, dan untuk

58 Indonesia Bertauhid
berlatih dengan itu dan membiasakannya, dan dia tidak

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


mencela orang-orang yang melakukan kesalahan dalam hal
itu kecuali dia melihat masalah dalam menegurnya
Termasuk: Jika sudah selesai menjelaskan suatu
pelajaran, tidak ada salahnya bertanya kepada siswa
tentang hal-hal yang berkaitan dengannya, dan
menyebutkan kembali apa yang bermasalah. Untuk
menguji pemahaman dan daya tangkap mereka terhadap
apa yang mereka jelaskan
Di antaranya: untuk berlaku adil kepada mereka dalam
pengkajian, sehingga ia menetahuii manfaat yang sebagian
dari mereka mengatakan, meskipun itu muda, dan itulah
bagian dari keberkahan ilmu.
Tidak seorang pun dari merek hasad kepada seseorang
karena banyaknya pencapaiannya, karena hasad itu
diharamkan bagi orang asing, maka bagaimana dia bisa
diberikan kedudukan dengan dan keutamaannya kembali
kepada gurunya dari itu sebagian besar karena martabat
dalam pengajarannya dan kelulusannya di akhirat, dan di
dunia ini doa tanpa putus dan pujian yang indah
Termasuk: bahwa tidak lebih mengutamakan salah
satu penuntut ilmu satu sama lain darinya dalam kasih
sayang atau perhatian, meskipun mereka sama dalam hal
usia, kebajikan, pencapaian, atau agama.Ini seringkali yang
menyesakkan dada dan mengejutkan hati.
Jika beberapa dari mereka lebih beradab, lebih rajin,
dan lebih mencintaimu, kemudian menunjukkan
kemuliaan dan keutamaan mereka, dan menjelaskan bahwa
meningkatkan kehormatan mereka adalah karena sebab

Indonesia Bertauhid 59
ini, maka tidak ada yang salah dengan itu karena itu
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

memberi energi dan menekankan sifat berkualitas itu.


Di antaranya: Dia harus mendekatkan posisi mereka
jika ramai, yang pertama kemudian yang berikutnya, dan
dia tidak boleh memajukan orang lain dalam
perpindahannya, atau menunda dia pindah dari posisinya,
kecuali jika dia melihat ada maslahah.
Termasuk: Jika siswa berhasil mencapai lebih dari apa
yang dibutuhkan atau beban kapasitasnya, dan takut akan
bosan, nasihatilah untuk bersikap lembut pada dirinya
sendiri.
Demikian juga, jika berbagai jenis racun muncul
padanya, kebosanan. Berdasarkan itu perintahkan untuk
bersantai dan mengurangi kesibukan
Dia tidak menunjukkan kepada siswa untuk
mempelajari apa yang tidak dapat ditanggung oleh
pemahaman atau usianya, juga tidak menulis buku yang
tidak dapat dipahami oleh pikirannya.
Dan di antara mereka, dan penting: bahwa dia tidak
boleh tersinggung oleh orang yang membacakan untuknya
jika dia membacakan untuk orang lain.
Ini adalah bencana yang menimpa guru-guru bodoh
karena kebodohan dan niat mereka yang rusak, dan ini
adalah salah satu indikasi yang jelas dari keengganan
mereka untuk mengajar mengharap wajah Allah.
Hal ini jika guru lain diterima, jika dia adalah orang
yang maksiat atau pelaku bidah atau banyak kesalahan, dan
seterusnya, hendaklah dia memperingatkan dia agar tidak

60 Indonesia Bertauhid
tertipu olehnya [dan pergi kepadanya], dan Allah lebih

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


mengetahui mafsadah adalah maslahah.

Bagian ketiga, adab dalam


belajar
Termasuk: Jika guru memutuskan untuk menyucikan
dari hadas dan kotoran, dan untuk membersihkan dan
mengharumkan tubuh dan pakaiannya, dan memilih
untuknya yang pakaian putih, dan tidak menaruh
perhatian pada pakaian mewah, dan tidak cukup
mengaitkan watak pemiliknya ke arah kurangnya wibawa.
Di antaranya: bahwa ia bermaksud untuk menyebarkan
ilmu dan mengajarkannya, menyebarkan faedah-faedah
syariat, menyampaikan ketentuan Allah, menambah ilmu,
menunjukkan yang hak, kembali kepada kebenaran,
berkumpul dalam mengingat Allah, dan salam kepada
sesama muslim dan doa untuk para salaf saleh.
Di antaranya: Jika dia keluar rumah untuk menuntut
ilmu, maka dia harus berdoa dengan doa yang sahih dari
Nabi shallallahu'alaihi wasallam, dan terus berzikir kepada
Allah sampai saat itu sampai ke majelis.
Di antaranya: duduk dengan bermartabat, tenang,
rendah hati dan hormat, dan tidak duduk iq’a, iq’a makruh
dalam salat, atau merentangkan, atau mengangkat salah
satu kakinya di atas yang lain, atau menjulurkan kakinya

Indonesia Bertauhid 61
atau salah satu dari mereka tanpa alasan, atau meletakkan
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

tangannya di sisinya, atau di belakang punggungnya.


Ini di majelis, dan tidak mengapa di tempat lainnya,
karena murid seperti anak-anaknya.
Termasuk: untuk melindungi tubuhnya dari
merangkak dan bergerak dari tempatnya, dan tangannya
dari hal sia-sia dan tasybik, dan mencegahnya dari
pandangannya kemana-mana tanpa keperluan.
Dan dia menghindari bercanda dan banyak tertawa,
karena itu mengurangi kebaikan, dan menjatuhkan
kehormatan.
Termasuk: duduk di tempat yang wajahnya terlihat
oleh semua yang hadir.
Dan menoleh ke hadirin dengan sengaja sesuai dengan
kebutuhan ceramah.
Dia memilih seseorang yang berbicara dengannya,
bertanya kepadanya, atau berdiskusi dengannya lebih
percaya diri, baik yang kecil atau sederhana, karena
meninggalkannya adalah salah satu tindakan orang
sombong.
di antaranya: memperbaiki akhlaknya dengan para
teman majelisnya, dan memuliakan keutamaan mereka,
dengan ilmu, usia, kesalehan, kehormatan, dan sejenisnya.
di antaranya: Jika pelajarannya banyak, yang paling
didahulukan yang paling mulia dan yang paling utama
kemudian yang paling penting adalah tafsir, hadis, lalu usul

62 Indonesia Bertauhid
Termasuk: Bahwa dia tidak memperpanjang

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


majelisnya dengan panjang yang memotivasi mereka atau
mencegah mereka dari memahami pelajaran atau
menangkapnya, dan tidak memperpendeknya dengan
singkat yang melanggar sebagian dari tekad, kapasitas, atau
pemahamannya. Demi kepentingan mereka yang hadir
dalam kepentingan dan jangka panjang.
Termasuk: bahwa dia tidak menyebut pelajaran dengan
sesuatu yang mengganggunya, seperti sakit, lapar, haus,
marah, gembira, sedih, marah, mengantuk atau cemas,
atau dalam hal dingin yang menyakitkan dan panas yang
mengganggu. Dan karena, dengan itu, dia tidak dapat
melihat sepenuhnya, dan tidak ada apa pun di majelisnya
yang akan membahayakan mereka yang hadir; bahkan luas
dan terlindung dari panas, dingin, angin, debu, asap, dan
sebagainya.
Termasuk: tidak meninggikan suaranya lebih dari yang
diperlukan, dan tidak menurunkannya dengan
menghalangi sebagian dari mereka untuk lebih sempurna
memahaminya
Termasuk, menjaga majelisnya dari suara gaduh,
kesalahan tersembunyi, perilaku buruk dalam debat.
Ia mengingatkan para hadirin bahwa tujuan pertemuan
itu adalah untuk menyatukan hati agar kebenaran muncul
dan bermanfaat satu sama lain
Beliau mengajarkan kepada mereka bahwa tidak
sepantasnya orang yang berilmu berlomba-lomba dan
bermusuhan, karena itu adalah permusuhan dan
kebencian, melainkan pertemuan dan tujuannya harus

Indonesia Bertauhid 63
murni dari Allah, sehingga menghasilkan manfaat di dunia
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

dan kebahagiaan. di akhirat.


Termasuk: menegur orang yang melampaui batas
dalam pembahasan, atau muncul darinya pertengkaran
atau adab yang buruk atau mengangkat mereka yang lebih
penting atau tidur berbicara dengan orang lain atau
tertawa, atau mengolok-olok seseorang, atau melakukan
sesuatu yang melanggar tata krama murid di dalam
halakah.

Perhatian
Dia harus memiliki jiwa yang pandai mendidik tertib
para hadirin dan orang-orang yang masuk sesuai dengan
kedudukan mereka, membangunkan orang yang tidur,
memperingatkan yang lalai, menunjukkan apa yang harus
ditinggalkan atau perbuatan apa yang harus ditinggalkan.
dan dengarkan dia. Perintah untuk mendengarkan
pelajaran dan menghadap kepadanya.
Termasuk: bersimpati kepada orang asing yang hadir
bersamanya, dan menyenangkan baginya untuk
melapangkan dadanya, karena orang yang datang heran
dan tidak terlalu memperhatikan dan memandangnya
dengan heran. Karena itu membuatnya malu dia.
Termasuk: ini adalah salah satu adab yang paling
penting, jika dia ditanya sesuatu yang dia tidak tahu atau
tidak mengetahui saat dijelaskan pelajaran hendaklah
berkata “Saya tidak mengenalnya,” atau “Saya tidak tahu,”
atau “Saya tidak tahu, dan dia tidak berhenti melakukan
itu, karena siapa pun yang mengajar seorang ilmuwan

64 Indonesia Bertauhid
untuk mengatakan di mereka bahwa dia tidak tahu:

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


“Tidak.” Aku tahu.” “Wallahu A’lam.”
Menurut Ibnu Masud r.a. berkata: “Wahai manusia,
siapa yang mengetahui sesuatu, katakanlah, dan siapa yang
tidak tahu, katakan: “Allahu A’lam.” Karena termasuk
bagian dari ilmu dia mengatakan ketika dia tidak tahu:
“Allahu A’lam.”
Allah berkata kepada Nabi-Nya, shallallahu'alaihi
wasallam
ِّ َ ُ ْ َ ۠ َ‫ُ ْ َ ٓ َ ْ َٔ ُ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ٓ َ ن‬
�َ‫ٱل َتك ِف ي ن‬ ‫قل ما أسـلك علي ِه ِمن أج ٍر وما أ� ِمن‬
"Katakanlah( hai Muhammad“ :)Aku tidak meminta upah sedikitpun
padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang
yang mengada-adakan[.Shad”]86 :

Diriwayatkan oleh Bukhari.


Umar bin Al-Khattab r.a .berkata ketika“ :Kami
dilarang mengada-adakan”.
Bukhari juga meriwayatkannya.
Beberapa dari mereka“ :Saya tidak tahu ”adalah
setengah pengetahuan.
Dan aku mencegah dari orang yang“ tidak tahu ”yang
sedikit ilmunya dan yang pendek ilmunya ,serta lemahnya
kesombongan karena takut kekurangannya akan jatuh dari
pandangan orang yang hadir ,dan ini kebodohan ,karena
dengan menanggapi apa yang tidak diketahui ,dia bersalah
atas dosa besar.

Indonesia Bertauhid 65
Dan dalam“ Sahih ”bahwa Beliau shallallahua'laihi
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

wasallam bersabda“ :Orang yang merasa kenyang dengan


sesuatu yang tidak diberikan kepadanya sebagaimana orang
yang memakai pakaian kepalsuan”

Jenis ketiga
Adab khusus untuk penuntut ilmu dan
sebagian guru.

Ini dibagi menjadi tiga bagian:

Bagian pertama:
adab terhadap
dirinya sendiri
Di antaranya, adalah yang pertama dan paling penting
di antaranya: menyucikan hatinya dari kotoran, agar layak
untuk diterima, menjaga dan kelangsungan ilmu, dan
memiliki niat yang baik dalam mencarinya, dengan
mengharap ke wajah Allah Taala, bekerja dan
menghidupkan syariat.
Nabi, shallallahu'alaihi wasallam, bersabda:
َ َ ُّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ً َ ْ ُ َ َ ْ ‫َ َ َ َّ ف‬
‫ َو ِإذا ف َسـ َـد ْت‬، ‫ال َسـ ُـد كـ ُـه‬‫السـ ِـد مضغــة ِإذا صلحــت صلــح ج‬ ‫“أال و ِإن ِ� ج‬
ْ
ُ ‫ه ال َق ْلـ‬ َ َ ْ َ
‫ـب‬ َ ِ ‫ أال َو‬. ‫ال َسـ ُـد ُ ُّكـ ُـه‬
َ ‫ف َسـ َـد ج‬

66 Indonesia Bertauhid
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak
pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)”
(Diriwayatkan oleh Syaikhani)

Termasuk: memanfaatkan pembelajaran di waktu


senggang dan aktivitas, dan masa muda adalah tubuh yang
penuh semangat dan ketajaman pikiran, dan sedikit urusan
sebelum insiden pengangguran dan status tinggi.
Diriwayatkan dari Umar -radhiyallahu anhu-: “Pahamilah
sebelum menguasai” atau: Jadilah pemimpin dengan
menghidupkan belajar
Di antaranya :memutuskan hubungan yang
mengganggu yang dia mampu ,rintangan yang
menghalanginya dari totalitas menuntut ilmu ,ketekunan
yang sempurna ,kekuatan kesungguhan dalam mencapai,
dan rida dengannya ,makanan yang tersedia meskipun itu
mudah .Dengan menutupi dengan pakaian,meskipun
akhlaknya demikian .Sabar dengan sempitnya hidup dalam
meraih kapasitas ilmu .Kesempurnaan hati menyatukan
dirinya di persimpangan harapan ,di mana mata air
kebijaksanaan meletus.
Termasuk :agar dia mengangkat dirinya dengan takwa
dalam segala urusannya ,dan menyelidiki apa yang halal
dalam makanan ,minuman ,pakaian ,dan rumahnya ,dan
dalam semua yang dia dan keluarganya butuhkan.
Mencerahkan hatinya dan siap menerima ilmu dan
sinarnya ,serta mengambil manfaat darinya.
Termasuk :meninggalkan pergaulan yang banyak main
dan sedikit berpikir ,karena tabiat adalah pencuri .Musibah

Indonesia Bertauhid 67
pergaulan adalah pemborosan hidup tanpa faedah,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

hilangnya kehormatan ,agama ,dan harta dan kalau


memang benar tidak pantas
Penuntut ilmu tidak boleh bergaul kecuali dengan
orang-orang yang memberi manfaat atau manfaat darinya,
dan jika dia membutuhkan seseorang untuk menemaninya,
maka hendaklah dia menjadi teman yang saleh ,takwa,
wara ,’suci ,banyak kebaikan ,sedikit .keburukan ,sopan
santu ,sedikit elegan ,jika lupa dia mengingatkan ,dan jika
dia memanggil dia menolong ,dan jika membutuhkan dia
membantunya ,jika bosan dia bersabar.
Di antaranya :pengertian ,pelan-pelan dan sabar dalam
segala keadaan.
Dan di antara mereka ,dan dia adalah salah satu yang
paling penting - di mana saja :- rajin belajar dan tekun di
dalamnya setiap saat :siang dan malam ,di rumah dan safar.
Tidak ada waktu yang dihabiskannya tanpa ilmu
kecuali sebanyak yang diperlukan ,karena sisa hidup orang
mukmin tidak ada nilainya .Barangsiapa yang setara pada
harinya maka ia tertipu ,dan tidak masuk akal ia yang
mampu selevel para ahli waris para nabi kemudian
melewatkannya
Imam Syafii berkata dalam risalahnya :Penuntut ilmu
berhak mencapai tujuan akhir usahanya dalam
meningkatkan ilmunya .Kesabaran dalam setiap
kesempatan tanpa memintanya dan keikhlasan niat karena
Allah Taala untuk memahami ilmu-Nya dalam nas dan
istinbat .Berharap kepada Allah Taala untuk menolongnya

68 Indonesia Bertauhid
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu
Dalam “Sahih Muslim” dari Yahya bin Abi Katsir, dia
berkata: “Ilmu tidak mungkin diraih dengan tubuh yang
santai.
Dan dalam hadits: “Surga dikelilingi oleh hal yang
dibenci jiwa.
Sebagaimana dikatakan
Jangan anggap kemuliaan sebagai kurma yang kamu
makan,
Kamu tidak akan mencapai kemuliaan sampai kamu
menjilat kesabaran
Termasuk: tekad tinggi, bahwa ia tidak puas dengan
mudah dengan banyak kesempatan, dan ia tidak menunda
pekerjaannya, dan ia tidak menunda mendapatkan faedah,
sekalipun saya katakan, jika mampu melakukannya. Aman
untuk melewatkan setelah satu jam, karena penundaan
adalah penyakit, dan karena itu dalam waktu sesuatu yang
lain akan terjadi.
Termasuk: Waspada berpindah dari buku ke buku
sebelum menguasainya tanpa alasan, karena itu pertanda
kebosanan dan kurang berhasil.
Termasuk: Bahwa dia tidak membawa dirinya ke
kesibukan yang dia tidak mampu, karena takut jenuh dan
bosan. Mungkin dia akan berpaling dan dia tidak akan bisa
mengatasinya. Sebaliknya perintah dalam hal itu adalah
aib. Ini bervariasi pada tiap orang, dan setiap orang melihat
dirinya sendiri.

Indonesia Bertauhid 69
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

Bagian kedua, adab dengan


syekh dan teladannya,
dan apa yang harus dilakukan untuk
memuliakan kesuciannya

Di antaranya, dan yang pertama: bahwa penuntut ilmu


harus mengutamakan pertimbangan dan mencari petunjuk
dari Allah Taala tentang orang-orang yang mengambil
ilmu darinya, dan memperoleh akhlak dan adab yang baik
darinya.
Dan hendaklah dia - jika mungkin - termasuk orang-
orang yang telah terpenuhi kelayakannya, dan
menampakkan agamanya, dan merealisasikan Ilmunya,
mengetahui kesuciannya, penjagaan dan supremasinya
menjadi terkenal, dan muncul wibawa dan berpendidikan
baik, dan pemahaman yang sungguh-sungguh.
Penuntut ilmu tidak menginginkan seseorang yang
bertambah ilmunya dengan kurangnya ketakwaan, agama,
atau akhlak yang indah. Dari sekelompok salaf: “Ilmu ini
adalah agama, maka lihat dari siapa kamu mengambil
agamamu.”
Keahlian pengajaran saja tidak cukup untuk
mendalami ilmu yang dimaksud. Namun, meski, ilmu
yang luar biasa tentang teknik itu, dia seharusnya memiliki
ilmu umum tentang kiat ketaatan. Terkait, dia memiliki

70 Indonesia Bertauhid
derajat, ketakwaan, perilaku yang indah, pikiran yang

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


sehat, dan pengetahuan yang lengkap, dengan siapa yang
dipercaya dari antara syekh seusianya, beliau memiliki
banyak pengkajian dan pertemuan yang lama
Mereka berkata: dengan mengambil ilmu dari orang
yang mengambilnya dari kandungan kitab-kitab tanpa
membacanya kepada syekh atau yang ahli, karena khawatir
ilmu itu akan terjerumus ke dalam kepalsuan dan kesesatan
dan tahrif.
Dan hendaklah dia berhati-hati dari yang namanya
terkenal, dan meninggalkan mengambil dari pemalas,
karena hikmah adalah harta orang mukmin yang hilang.
Mungkin manfaat pemalas lebih umum. Dan hasil di
pihaknya lebih lengkap.

Dan jika Anda menyelidiki kondisi para pendahulu


dan terkini, tidak akan menemukan bahwa manfaat akan
sering datang kecuali dari Syekh tentang ketakwaan,
nasehat dan kasih sayang bagi penuntut ilmu yang
memiliki andil yang besar, dan demikian juga jika dalam
menulis menemukan manfaat dengan detail dengan
penulisan yang lebih bertakwa, lebih zuhud, dan lebih
berlimpah dan berhasil dengan menekuninya lebih banyak.

Termasuk: ia harus memandang gurunya dengan rasa


hormat, agung dan kemuliaan. Dan
Dahulu sebagian salaf jika dia pergi ke syekhnya, biasa
bersedekah dan berkata:

Indonesia Bertauhid 71
‫�ن‬ ‫�ن‬ ‫اللهم ت‬
‫ وال تذهب ب�كة عمله م ي‬، ‫معمل ع ي‬
‫ي‬ ‫اس� عيب‬
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

“Ya Allah, sembunyikan aib guruku dariku, dan jangan tinggalkan


berkah ilmunya dariku”

Di antaranya: agar guru mengetahui haknya, tidak


melupakan karunianya, dan tawadu karena ilmu dan
karena tawadu dia mencapainya. Dia telah memerintahkan
kita untuk tawadu secara mutlak, inilah yang diutamakan
Dan dia mengetahui bahwa rendah hati terhadap
syekhnya adalah kemuliaan. kepatuhannya kepadanya
adalah kebanggaan, tawadu kepadanya adalah kemuliaan,
dan penghormatan terhadap kesuciannya adalah berpahala,
dan menaikkan pelayanannya adalah suatu kehormatan.
Dan mereka berkata:
Ilmu adalah perang untuk pemuda, seperti semburan
perang untuk tempat yang tinggi
Termasuk: untuk meminta persetujuannya, dan tunduk
pada nasihatnya, bahkan jika dia tidak setuju dengan
pendapatnya, dan tidak menghakimi pendapat atau
pilihannya, dan berkonsultasi dengannya dalam semua
urusannya, dan tunduk dengan perintahnya, dan tidak
keluar dari pendapat dan urusannya
Singkatnya, kebersamaannya seperti seorang pasien
dengan dokter ahli yang menasihati, tetapi buahnya ini
yang berbeda

72 Indonesia Bertauhid
Termasuk: bahwa dia memberi penghormatan

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


kepadanya dalam ceramahnya dan menjawabnya dalam
ketidakhadirannya dan kehadirannya.
Termasuk: memuliakan kesuciannya, menirunya, dan
memperhatikan petunjuknya dalam ketidakhadirannya,
dan setelah kematiannya, tidak boleh lalai untuk
mendoakannya selama hidupnya, dan menolak
menggibahnya, dan marah padanya. Jika tidak mampu
melakukan itu dan tinggalkan majelisnya.
Dan merawat keturunannya, kerabatnya, dan anak-
anaknya setelah kematiannya.
Termasuk: berterima kasih kepada syekh karena telah
menghentikannya atas apa yang ada di dalamnya,
menegurnya karena jatuh, atau karena kemalasannya, atau
kekurangannya, atau hal-hal lain. Dalam menghentikan
dan menegurnya, bimbingan dan kebenarannya.
Dan kemudian dari Syekh Allah memberkahinya.
Dan jika Syekh menghentikannya untuk satu menit
adab atau kekurangan yang datang darinya, dan dia tahu
itu sebelumnya, tampaknya dia tidak menyadarinya, dan
mengabaikannya, melainkan dia berterima kasih kepada
Syekh karena telah memberi tahu dia tentang hal itu. dan
menjaganya.
Jika ia memiliki udzur dan memberitahukannya kepada
syekh tentang hal itu, maka hal itu tidak mengapa, jika ia
tidak meninggalkannya, kecuali meninggalkan penjelasan
udzur itu menyebabkan mafsadah, maka ia harus
diberitahu tentang itu. .

Indonesia Bertauhid 73
Termasuk: bersabar dengan kesombongan yang datang
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

dari syekhnya, atau akhlaknya yang buruk, dan tidak Ini


mencegahnya untuk menghadirinya, itikad baiknya,
iktikad kepadanya, dan dia menafsirkan tindakannya pada
interpretasi terbaik dan paling benar, hanya sedikit yang
tidak mampu melakukannya.
Dan dia memulai dengan meminta maaf ketika dia
menghela nafas, dan menyalahkannya, karena itu
memelihara kasih sayang syekhnya, memelihara hatinya,
dan lebih bermanfaat bagi muridnya di akhirat dan
dunianya.
Termasuk: Berusaha untuk menghadiri majelis
sebelum kehadiran Syekh, dan memaksa dirinya untuk
melakukannya.
Termasuk: Bahwa dia tidak memasuki syekh di tempat
lain selain majelis umum tanpa izinnya, baik syekh itu
sendirian atau bersama orang lain.
Termasuk: Dia harus memasuki Syekh dalam keadaan
utuh, hati yang kosong dari kesibukan, energik, hati
terbuka, pikiran jernih, tidak dalam keadaan mengantuk,
marah, lapar, haus, dan sejenisnya, dalam keadaan suci dan
bersih setelah menggunakan apa yang dia butuhkan dari
selain kamu, memotong kuku dan rambut, dan
menghilangkan bau yang tidak menyenangkan. apalagi jika
yang dia maksud adalah majelis ilmu, maka itu adalah
majelis zikir
Dan salah satunya adalah bahwa dia tidak meminta
syekh untuk membuat doa pada saat sulit baginya, atau jika
dia tidak biasa membacanya.

74 Indonesia Bertauhid
Di antaranya: Tidak membacakan kepada Syekh ketika

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


hatinya sedang sesak, bosan, mengantuk, lapar, haus,
jengkel, tersiksa, sakit hati, dan berkata, dan hal-hal lain
yang menyulitkannya atau menghalanginya untuk
melakukannya penjelasan terpenuhi.
Termasuk: Jika dia menghadiri tempat syekh dan tidak
menemukannya, tunggu dia, dan dia tidak meninggalkan
pelajarannya, karena setiap pelajaran yang dia lewatkan
tidak tergantikan, dan dia tidak mengetuk pintu untuk
pergi. Dan jika dia tertidur, dia harus bersabar sampai dia
bangun atau pergi, kemudian kembali, dan bersabar untuk
dia. Dan begitu pula yang dilakukan para salaf.
Termasuk: duduk di hadapannya adab duduk dalam
diam, sopan santun dan tunduk dan tawadu dan khusyuk
Termasuk: tidak bersandar di hadapan Syekh ke
dinding atau bantal, dan sejenisnya, atau meletakkan
tangannya di atasnya, dan tidak memberikan Syekh di
sisinya, atau punggungnya, dan tidak meletakkan kaki,
tangan, atau kakinya. apa pun dari tubuhnya atau
pakaiannya di atas pakaian, bantal, atau karpet Syekh.
Dan di antara mereka, dan itu adalah salah satu yang
paling penting dari mereka: mendengarkan Syekh,
memandangnya, dan menerimanya secara utuh dan
rasional atas atas perkataannya, sehingga dia tidak perlu
mengulang kembali ceramahnya
Dia tidak berbalik jika tidak perlu, dan dia tidak
bingung ketika dia mendengarnya dan tidak menoleh
padanya

Indonesia Bertauhid 75
Tidak menggerakkan lengan bajunya, juga tidak
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

menyingkapnya.
Dia tidak boleh bemain tangan, kaki, atau anggota
lainnya.
Dia tidak meletakkan tangannya di janggut atau
mulutnya, atau memainkannya di hidungnya.
Dia tidak membuka mulutnya, atau mengatupkan
tangannya, atau gelisah dengan kancingnya, dan tidak
menjentikkan jarinya. Sebaliknya, tubuhnya harus tetap
diam.
Tidak banyak berdehem tanpa keperluan, tidak
meludah, tidak membuang ingus, tidak berdahak sebanyak
mungkin, dan tidak mengeluarkan dahak dari dalamnya,
tetapi mengambilnya dari siapa saja yang ada di dalamnya
dengan tisu atau lap.ujung bajunya, dan sebagainya.
Dia tidak bersendawa, tidak meregang, tidak banyak
menguap, dan jika dia grogi, dia tutup mulutnya setelah
berusaha
Dan jika dia bersin, dia merendahkan suaranya, dan
menutupi wajahnya dengan sapu tangan atau semisalnya.
Dan sejenisnya itu tidak disembunyikan dari mereka
yang memiliki pegangan sedikit pun.
Termasuk: Bahwa dia tidak meninggikan suaranya
secara tidak perlu, dan bahwa dia tidak berbicara terlalu
banyak tanpa alasan.

76 Indonesia Bertauhid
Dia tidak tertawa tanpa heran, juga tidak tertawa tanpa

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


syekh, karena jika dia mengalahkannya, dia tersenyum dan
memakainya tanpa suara sama sekali.
Dan hendaklah dia sangat berhati-hati untuk tidak
memfitnah seseorang di majelisnya, atau berbicara
kepadanya tentang seseorang, atau membuat antara dia
dan seseorang dengan menyampaikan apa yang akan
menyinggung perasaannya.
Kami memohon keselamatan kepada Allah.
Termasuk: berhati-hati berbicara kepada syekh dari
apa yang sebagian orang terbiasa dengan ucapannya, dan
tidak sesuai ceramahnya, seperti: Ada apa denganmu, dan
aku mengerti, dan mendengar, dan tahu, dan semisalnya.
Termasuk: Jika Syekh sebelumnya telah
memutarbalikkan sebuah kata, atau kata itu adalah arahan
tercela, atau sejenisnya, bahwa dia tidak tertawa atau
mengejek, dan tidak memberikan tangannya.sepertinya dia
mulai takut.
Termasuk: bahwa Syekh tidak mendahului untuk
menjelaskan suatu masalah, atau menjawab pertanyaan
darinya, atau dari orang lain, apalagi jika dari orang lain
dan berhenti.
Termasuk: Bahwa Syekh tidak memotong
pembicaraannya, setiap ceramahnya, dan tidak
menandinginya, dan tidak menandinginya dengannya,
melainkan bersabarlah sampai Syekh menyelesaikan
ceramahnya dan kemudian berbicara.

Indonesia Bertauhid 77
Termasuk: Jika mendengar Syekh menyebutkan suatu
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

masalah, atau manfaat yang mengejutkan, atau dia


menceritakan sebuah kisah, atau dia melantunkan syair
dan beliau menghafalnya, dia harus mendengarkannya
sebagai faedah sekaligus haus akan hal itu, bergembira
dalam itu, seolah-olah dia belum mendengarnya
Termasuk: bahwa dia tidak boleh mengulangi
pertanyaan yang dia tahu, juga tidak boleh dia bertanya apa
yang dipahami, buang-buang waktu, dan mungkin syekh
akan bosan
Termasuk: bahwa dia tidak menanyakan sesuatu di
tempat yang salah, maka orang yang melakukannya tidak
pantas mendapatkannya sebuah jawaban.
Termasuk: memanfaatkan pertanyaannya yang cocok
dan senggang, dan bersikap lembut dalam pertanyaannya.
Dan meningkatkan jawabannya.
Termasuk: bahwa dia tidak malu bertanya tentang apa
yang dibingungkan, melainkan dia mencari penjelasan
dengan penjelasan yang paling lengkap. Barangsiapa yang
melembutkan wajahnya, ilmunya akan lebih bagus, dan
siapapun yang melembutkan wajahnya saat bertanya,
kekurangannya akan muncul ketika manusia berkumpul
Wallahu A’lam

78 Indonesia Bertauhid
Bagian ketiga, adab dalam

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


belajar dan membaca
dan apa yang dia ikuti ketika dengan
Syekhnya dan sahabatnya

Salah satunya, dan yang pertama, adalah bahwa ia


pertama-tama memulai dengan orang yang dibimbing oleh
Allah Taala, dan membuka mata padangannya dengan
menghafal Kitabullah al-Aziz dengan hafalan yang
sempurna, karena itu adalah asal usul ilmu dan yang
terpenting. Para salaf tidak mengetahui hadits dan fikih
kecuali mereka yang hafal Al-Qur’an.
Jika dia menghafalnya, dia harus berhati-hati untuk
mengalihkannya dari ilmu-ilmu lain - seperti hadits dan
fikih- dengan cara yang mengarah pada melupakan
sesuatu, atau membuatnya terlupakan.
Kemudian dia menghafal ringkasan dari setiap teknik
di mana dia menggabungkan kedua ujungnya, dan
menyajikan yang paling penting kemudian yang paling
penting setelahnya.
Untuk memperingatkan agar tidak mengandalkan
buku di awal, dan peringatan telah berlalu dari daripada
mengandalkan syekh dalam setiap metode. kebanyakan
dari mereka menyelidiki dan mempelajarinya, dan dia
memberi tahu mereka tentang buku yang dia baca, dan
yang terbaik dari mereka untuk mempelajarinya.
Dan biarkan dia mengambil dari menghafal dan
penjelasannya dan mentolerir kondisinya, tanpa kebosanan

Indonesia Bertauhid 79
yang berlebihan, dan tidak memperpendek kualitas
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

hasilnya..
Termasuk: dimaafkan di awal perkara dari kesibukan
dalam batas-batas akal dan pikiran, seperti disibukkan
dengan banyak kitab yang tidak dapat dipikul oleh
pemahamannya, dan membaca dalam perbedaan tulisan.
Dia juga memperingatkan untuk berpindah dari buku
ke buku sebelum menguasai yang pertama tanpa alasan,
karena itu adalah tanda kebosanan dan kurangnya
keberhasilan.
Termasuk: memelihara mengoreksi pelajarannya, yang
dia hafal sebelum menghafalnya dalam koreksi yang
sempurna kepada syekh, atau kepada orang lain yang dia
bantu, kemudian menghafalnya dengan sempurna,
kemudian mengulanginya lagi dengan baik, dan kemudian
berusaha sesekali dan memutuskan untuk masa lalunya)
untuk dibina dengan baik dan dijaga agar tetap dihafal
dengan baik,
Termasuk: Dia harus membawa tinta dan pena untuk
koreksi, dan dia harus mengontrol apa yang dia koreksi
dalam bahasa dan i’rab.
Termasuk: mempelajari yang dihafalkannya dan terus
memikirkannya, dan menjaga agar mendapatkan manfaat
Dan untuk membagi waktu siang dan malam, dan
untuk merebut apa yang tersisa dari umurnya, karena sia
hidupnya tidak berharga baginya
Teermasuk harus mendahulukan dalam hadits, dan
tidak lalai untuk terlibat di dalamnya dan ilmu-ilmunya,

80 Indonesia Bertauhid
dan mempertimbangkan sanad dan perawinya, makna dan

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


hukumnya, faedahnya, bahasanya, dan sejarahnya.
Dia mengurus terlebih dahulu Sahih Al-Bukhari dan
Muslim, kemudian buku-buku ilmu dan pokok lainnya
dan yang diakui dalam hal ini.
Ia menjaga pengetahuan tentang hadits yang shahih,
hasan, daif, musnad, mursal, dan semua jenisnya, karena
itu adalah salah satu dari dua sayap penuntut ilmu syari,
dan menjelaskan banyak hukum sayap lainnya, yaitu
Al-Qur›an.
Termasuk: menjaga periwayatan kitab-kitabnya yang
dibaca atau menelaahnya, terutama yang dihafal, karena
sanadnya adalah silsilah kitab-kitab.
Di antaranya: bahwa tekadnya untuk menuntut ilmu
tinggi, sehingga dia tidak puas dengan ilmu yang sedikit
dengan kemampuan yang banyak, dan dia tidak puas oleh
warisan sederhana para nabi.
Dan biarkan dia sangat berhati-hati untuk tidak
melihat dirinya sendiri dengan mata sempurna, dan tidak
membutuhkan para syekh, adalah inti dari kebodohan dan
kurangnya pengetahuan, dan apa yang dia lewatkan lebih
dari apa yang dia peroleh.
Termasuk: bahwa ia berpegang pada halakah syekhnya
dalam mengajar dan mengaji, dan bahkan semua
perkumpulannya jika memungkinkan, karena itu hanya
meningkatkan kebaikan dan pealajaran.
Dan dia tidak dibatasi dalam halakah untuk
mendengarkan pelajarannya hanya jika memungkinkan.”

Indonesia Bertauhid 81
Ini adalah tanda kurangnya semangat dan kurangnya
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

keberhasilan. Seolah-olah setiap pelajaran memilikinya.


Jika dia tidak dapat mengendalikan semua urusan yang
paling penting dan kemudian paling penting berikutnya.
Termasuk, bahwa dia ingin dekat dengan Syekh,
sehingga dia mengerti kata-katanya, jadi itu sama sekali
tanpa kesulitan.
Termasuk: bersikap sopan dengan para sahabatnya dan
orang-orang yang hadir di majelis Syekh, jika dia sopan
dengannya. Bersikaplah sopan kepada Syekh, dan hormati
masjelisnya, sehingga dia menghormati mereka dan
menghormati orang yang lebih tua, teman sebaya, dan
persahabatannya.
Termasuk: bahwa dia tidak sengaja mendudukkan
seseorang dari tempat duduknya atau berkumpul
dengannya, karena dampaknya terhadap orang lain dalam
majelisnya tidak menerimanya, kabar dari Syaikhani, Dari
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Janganlah
seorang di antara kalian menyuruh berdiri lainnya dari
tempat duduknya kemudian ia sendiri duduk di situ.
Tetapi berikanlah keluasan tempat serta kelapangan (pada
orang lain yang baru datang).”
Dan Ibnu Umar radhiyallahu ‹anhu, jika seorang
laki-laki berdiri untuknya dari tempat duduknya, beliau
tidak akan duduk di situ.
Termasuk: Jika sebagian penuntut ilmu
menyalahgunakan akhlak sebagian yang lain, hanya syekh
yang tidak menundukkannya kecuali dengan isyaratnya,

82 Indonesia Bertauhid
atau diam-diam di antara mereka sebagai nasehat, dan jika

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


seseorang menyalahgunakan akhlak Syekh, maka jemaah
harus menegurnya dan menolaknya untuk mendukung
Syekh sebanyak mungkin, dalam memenuhi haknya.
Termasuk: Dia harus membimbing para sahabatnya
dan siswa lainnya ke tempat kesibukan dan manfaat,
keinginan mereka untuk mencapai, mengalihkan perhatian
mereka dari kekhawatiran yang mengalihkan perhatian
mereka, memudahkan mereka, dan menyebutkan kepada
mereka apa yang dia manfaatkan dari manfaat, kaidah, dan
keajaiban pada titik nasihat dan belajar.
Dengan bimbingan mereka akan diberkahi ilmunya,
hatinya akan tercerahkan, dan masalah akan
menguatkannya dengan pahala besar dari Allah Taala
Dan barang siapa yang kikir dengan mereka dalam hal
itu adalah kebalikan dari apa yang disebutkan, dan ilmunya
tidak kokoh, meskipun kokoh.tu tidak berbuah, dan itu
dicoba oleh salaf pendahulu. D
Ia tidak iri atau membenci salah satu dari mereka, dia
juga tidak bangga padanya, juga tidak mengagumi
pemahaman dirinya dan kualitas pikirannya.
Jika dia memenuhi dan melengkapi kelayakannya, dan
kebajikannya menjadi terkenal, dia sibuk dengan
penulisan, pengumpulan, dan penyelarasan untuk
mendapatkan akhir dari status kehormatan.
Dan hendaklah dia sangat berhati-hati untuk tidak
melanjutkan untuk menulis apa yang dia tidak memenuhi

Indonesia Bertauhid 83
syarat, karena itu bertentangan dengan agamanya,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

pengetahuannya dan kehormatannya.


Adapun orang yang tidak memenuhi syarat untuk itu,
pengingkaran ditujukan kepadanya karena kebodohan
yang termasuk di dalamnya dan tipu daya orang-orang
yang berdiri pada tulisan itu bersamanya, dan karena dia
menyia-nyiakan waktunya untuk apa yang tidak dia kuasai,
dan meninggalkan keterampilan yang dengannya dia yang
lebih patut.
Wallahu A’lam

Disusun sebelum shalat Isya pada malam


Kamis tanggal lima Safar tahun 1436.

Alhmadulillahir Rabbil Alamin

84 Indonesia Bertauhid
Profil Indonesia

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


Bertauhid
“Indonesia Bertauhid” merupakan program dakwah
yang bertujuan mewujudkan dakwah tauhid di tanah air
Indonesia yaitu dakwah agar masyarakat indonesia
bertauhid secara sempurna, bertauhid dengan mengenal
dan menunaikan hak-hak khusus yang hanya dimiliki
Allah l sebagai Rabb pencipta dan satu-satunya yang
berhak disembah dan diibadahi.
Perintah agar bertauhid secara sempurna dan dakwah
tauhid adalah perintah terbesar dalam agama. Kebalikan
tauhid adalah kesyirikan yaitu melanggar hak-hak khusus
Allah k. Kesyirikan yang merupakan larangan terbesar
dalam agama. Sehingga gerakan dakwah ini bertujuan
utama menegakkan dakwah tauhid dan menghapuskan
kesyirikan di bumi nusantara ini.
Rasulullah b mengajarkan agar pertama kali yang
didakwahkan adalah dakwah tauhid, menjadi prioritas
utama dan menjadi pelajaran seumur hidup yang terus
diulang-ulang karena tauhid erat kaitannya dengan
keimanan yang terkadang naik dan terkadang turun. Selain
itu dakwah tauhid adalah dakwah yang mempersatukan
umat islam dan bersatunya umat Islam bisa terwujud
apabila tauhid sudah ditegakkan.
Hanya saja kita terkadang lalai atau lupa dengan
dakwah ini, atau lebih memprioritaskan yang lain.

Indonesia Bertauhid 85
Mungkin sebagian kita sibuk dengan dakwah lainnya,
Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu

memang bagus, tetapi hendaknya kita selalu


memperhatikan dakwah tauhid dan memprioritaskannya.
Semoga kita bisa memprioritaskannya dan selalu menjaga
dakwah tauhid.
Berikut Keutamaan Tauhid:

1. Tujuan diciptakannya makhluk adalah untuk


bertauhid
2. Tujuan diutusnya para rasul adalah untuk
mendakwahkan tauhid
3. Tauhid adalah kewajiban pertama dan terakhir
4. Tauhid adalah kewajiban yang paling wajib
5. Hati yang saliim adalah hati yang bertauhid
6. Tauhid adalah hak Allahk yang harus ditunaikan
hamba
7. Tauhid adalah sebab kemenangan di dunia dan di
akhirat
Perlu kita ingat bahwa Allah l tidak akan menolong
hamba-Nya secara sempurna, tidak akan memakmurkan
dan memuliakan suatu kaum dengan berkah-Nya jika pada
kaum tersebut dakwah tauhid terlantar dan kesyirikan
masih mendominasi. Meskipun mereka sudah berusaha
memajukan pendidikan, ekonomi, politik, dan ilmu
lainnya.
Mari kita saling membantu dan menolong untuk
menegakkan dakwah tauhid di bumi nusantara ini.

86 Indonesia Bertauhid
Semoga Allah memberikan berkah dan kemudahan bagi

Panduan Belajar Adab Guru dan Penuntut Ilmu


kita dan Indonesia menjadi negara bertauhid, berkah,
makmur, dan berjaya dengan kemuliaan Islam.
Alhamdulillah, pada tahun 2019 kami telah resmi
menjadi Yayasan Indonesia Bertauhid yang dibina oleh
Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK dan Ustadz
Dr. Aris Munandar, S.S., M.P.I hafidzahumallahu.

Daftar Akun Sosial Media

Twitter @indonesiatauhid
Instagram @indonesiabertauhidofficial
@indonesiatauhid
@indonesiabertauhidstore
@indonesiabertauhidtv
@indonesiabertauhidkids
@daurohindonesiabertauhid
Youtube Indonesia Bertauhid TV
Telegram Indonesiabertauhid
Facebook Indonesia Bertauhid
Line @indonesiabertauhid
Website indonesiabertauhid.com
Whatsapp +62895 37660 3093

Indonesia Bertauhid 87

Anda mungkin juga menyukai