Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

DINAS PERHUBUNGAN

UPTD BANDAR UDARA BERSUJUD BATULICIN

Wildlife Hazard
Management
Analysis
PENGANTAR

Di selunuh dunia, tabrakan pesawat dengan satwa liar (animal strike) merupakan ancaman serius bagi
keselamatan penerbangan. Tabrakan ini telah menusak ribuan pesawat, merugikan industri jutaan dolar dan
menyebabkan ratusan nyawa manusia hilang (Aiporls Council International, 2013). Dari 2008 hingga 2015
ada 2.474 seangan yang merusak secara global, dengan total 17 pesawat hancur (Organisasi Penerbangan
Sipil Intemasional, 2017). Data menunijukkan bahwa burung terilbat dalam lebith dari 90% serangan satwa
lar yang dilaporkan, dan angka ini dipenkirakan akan meningkat karena pergerakan pesawat yang meningkat
serta peningkatan perambahan ke habitat satwa liar (DeFusco, 2015). Masalah ini semakin diperburuk oleh
mesin jet bertenaga turbin yang semakin senyap, sehingga burung lebih sulit untuk mendeteksi dan

menghindan pesawat. Dengan demikian, risiko serangan burung semakin meningkat (DeFusco, 2015).
Dalam laporan ini, risiko didefinisikan sebagai probabilitas kerusakan pesawat saat bertabrakan dengan
suatu spesies, dan probabilitas terjadinya tabrakan. Rencana Manajemen Bahaya Hewan liar/ Wildlife
Hazard Managemen Plan (WHMP) menetapkan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi bahaya satwa
liar di dalam dan sekitar area operasi pesawat terbang yang kritis dan mengurangi risiko serangan (Airports
Council Intemational, 2013). Pengembangan WHMP pertama-tama membutuhkan pemahaman tentang
satwa liar, habitat dan atraktan yang ada di dalam bandar udara. Proses pengumpulan data di Bandara
Internasional Bersujud dilakukan oleh unit Safety, Risk & Quality Control secara terus menerus, sehingga
meningkatkan ketepatan dan akurasi data yang dikumpulkan. Melalui analisis data ini, perilaku dan tren
musiman satwa liar dapat lebih dipahami untuk merumuskan WHMP yang efektif.

.
RINGKASAN

Gambar di atas adalah zona pemantauan burung dan satwa liar yang terbagi kedalam 10 zona pemantauan.
Terdapat 5 zona area (1,2,3, 4, dan 5) yang merupakan zona krtis keberadaan satwa liar karena terdapat
kelimpahan burung tipe kecil dan menengah yang dapat menimbulkan potensi nisiko tinggi dan sangat tinggi
di area tersebut, serta terdapat pula biawak liar di zona area no 5. 8.
1. Berdasarkan penilaian prontas, maka mitigasi pengurangan jenis burung tingkat kecil dan

menengah harus di fokuskan pada zona 1,2, dan 4


2. Langkath langkah mitigasi ini termasuk pemotongan rumput, pembersihan saluran drainase,
penebangan beberapa pohon yang dijadian sarang burung dan mitigasi lainnya yang akan dilakukan
setelah kajian bersama dan menyesuaikan ketersediaan anggaran untuk menghilangkan sumber

makanan potensial yang dapat menarik hewan liar ke daerah tersebut.


Informasi Bandar Udara
No DESKRIPS
1NAMABANDAR UDARA BERSUJUD BATULICIN
| CODE WAOC
ALAMAT JL KODECO
KM 2 KEC.SIMPANG EMPAT
TANAH BUMBU KAL
4 RUNWAY
5 JUMLAH PERGERAKAN PESAWAT TAHUN 1800 X45 METER,09-27
1.929 PERGERAKAN
2022
6JUMLAH PERGERAKAN PENUMPANG 49.899 ORANG
TAHUN 2022

Tidak terdapat Kejadian Birdstrike yang terkonfirmasi pada Tahun 2022. Setiap kejadian menimbulkan efek
Alert 3 yang mengharuskan operator Bandara melakukan kegiatan mitigasi secara kompeherensif untuk
memitigasi agar kejadian ini tidak terulang kembali. Pada realisasinya Bandar Udara Bersujud melakukan
pengusiran dan pengusikan terhadap gang9guan burung.
Jenis habitat di Bandara Bersujud yang menarik bagi satwa liar meliputi:
Rumput Runway Strip:
Saluran Drainase;
Sarang Burung Walet
environment
Jenis habitat di Bandara
Bersujud yang menarik bagi satwa liar meliputi:
Rumput Runway Strip:
Saluran Drainase;
Sarang Burung Walet
RUMPUT RUNWAY STRIP
Sebagian besar kawasan bandar udara terdiri dari padang rumput yang dikelola. Daerah Runway Strip
terutama rumput runway strip, dipotong secara berkala menggunakan traktor pemotong rumput maupun
Secara langsung dengan
tenaga manusia. Kegiatan pemotongan rumput ini juga menanik dapat
untuk burung
datang mencari makanan di area runway
strip. Hal tersebut menimbulkan hazard signifikan bagi keselamatan
penerbangan. Pengaruh musim kemarau terhadap peningkatan jumlah satwa liar di area ini tidak terlalu
signifikan. Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya genangan air dan beberapa aktivitas pertanian di
sekitar bandar udara. Namun pada saat musim kemarau ini,
pada jam-jam tertentu, yaitu pada pagi dan
siang hani sering dijumpai burung kuntul kecil di landas pacu yang datang untuk
berjemur. Selain itu juga
terdapat peningkatan aktivitas dari jenis burung gereja dan sriti / Walet karena
banyaknya kehidupan
serangga di area rumput runway strip ini dan adanya sarang burung wallet sekitar bandar udara, namun hal
ini tidak terlalu menjadi ancaman bagi pesawat terbang karena karakteristik dan ukuran penerbangan
mereka.
SALURAN PEMBUANGAN AIR (DRAINASE)
Terdapat sistem drainase untuk mengalirkan air pemukaan dan air hujan di seluruh bandara. Sistem
drainase berupa saluran air terbuka yang tidak terlalu dalam dani permukaan tanah. Saluran air tersebut
berada disebelah area Rumput Runway Strip dan akan mengalir sampai ke pembuangan diluar area
bandara. Saluran air ini menjadi tempat berdiam nya biawak yang tekadang bisa muncul di area bandara.
Kemunculan biawak masuk kategori sangat jarang
SARANG BURUNG WALET
Terdapat beberapa sarang burung wallet milik masyarakat di sekitar wilayah bandar udara. Pergerakan
burung ini sering terlihat pada pagi hani dan sore hari menjelang senja. Namun namun hal ini tidak terlalu

menjadi ancaman bagi pesawat terbang karena karakteristik terbang mereka yang cepat dan ukuran yang
kecil serta sensitive terhadap suara pesawat udara.
WILDLIFE EVENT
Pada Tahun 2022 dari mulai bulan Januari
sampai dengan Desember, Belum Ada laporan kejadian
birdstrikes maupun wildlife animal. LAPORAN SPI BIRDSTRIKES Kejadian Birdstrikes dan Wildlife Animal
di Bandara Bersujud adalah 0 %

Safety Indicator Bird


Strike Tahun 2022
Bandara Bersujud

Alert Level3
25,0

Alert Level2
15,00

Alert level 1
10.00

Target 2020

Metode yang digunakan dalam proses ldentifikasi yaitu dengan melakukan pengawasan/Monitoring hewan
liar dan/atau burung diantaranya
1. Memonitor perkembangan keberadaan dan jumlah hewan liar dan/atau burung disekitar sisi
udaralzona
pemantauan
2. Mengetahui kapan dan dimana hewan liar dan/atau burung mulai
beraktifitas;
3. Mengetahui species hewan liar danlatau burung yang berada di sisi udara/zona
pemantauan.
Jenis Hewan Liar Yana Terindentifikasi

BURUNG CABAK
Nama ilmiah:
Caprimulgus Affinis
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Class Aves
Order Caprimulgiformes
Family Caprimulgidae
Genus Caprimulgus
Species C. affinis

BURUNGGEREJA
Nama Imiah : Passer Domesticus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata

Class Aves

Order Passeriformes

Family Passeridae
Genus Passer

Species :P. domesticus


Wild Life Hazard
Manajemen Plan
WILDLIFE MAZARD MANAGEMENT PLAN

Manajemen
Hewan Liar
Referensi N/A

SOP
SKEP/42/111/2010 DOkumen WHMP
sudah tersedia
dan sesuai
Oengan ketentuan
Peralatan Pengawasan,
SKEP/42/1/2010 Telah tersedianya
Pencegahan dan
Pengendalian peralatan yang
digunakan untuk
memantau burung
dan mengusir
Durung
Pencatatan dan Pelaporan SKEP/42/11I/2010 Sudah drtunjuk
petugas pelaporan
dan dilakukan |
pencatatan jika
dda gangguan
hewan liar

Penilaian Resiko SKEP/42/11/2010


Penilaianresiko
Sudah dilakukan
dari hasil laporan
dan pengawasan

Belum ada kegiatan hewan liar dan/atau burung yang berlebihan di lingkungan Bandara Bersujud. Dengan
mitigasi yang sudah dilakukan diharapkan sudah cukup efektif dampaknya terhadap risiko yang ditimbulkan
oleh hewan liar dan/atau burung.
Risk Assesment

Dengan menggunakan data yang


dikumpulkan, matriks Penilaian Risiko Burung dikembangkan. Matriks ini
diadaptasi dari Model Penilaian Risiko Burung Paton (2010) untuk Bandara. Model
tersebut memfasilitasi
identifikasi spesies yang berisiko lebih tinggi terhadap
pergerakan pesawat di dalam Bandar Udara. Ini
berfungsi untuk menentukan peringkat spesies dalam hal
tingkat risiko yang ditimbulkannya terhadap
pesawat terbang. Tindakan mitigasi khusus akan dirumuskan untuk mengurangi
populasi burung berisiko
tinggi. Penilaian risiko yang ditimbulkan oleh spesies harus
mempertimbangkan konsekuensi dari serangan
burung dan
kemungkinan terjadinya hal tersebut. Laporan ini mengacu pada 'risiko' sebagai kombinasi dari
keberadaan bahaya (yaitu burung) dan
kemungkinan menghadapi bahaya (DeFusco et al., 2015).

Konsekuensi
Akibat yang mungkin timbul dari
serangan burung dipengaruhi oleh massa tubuh burung, penilaku terbang
dan penlaku berkelompok. Secara umum, spesies besar,
yang memiliki perilaku terbang lambat dan
berkelok-kelok serta yang cenderung
berkelompok dapat menyebabkan serangan burung yang lebih parah.
Alasannya adalah bahwa massa tubuh yang lebih besar meningkatkan kekuatan tumbukan selama
serangan
burung. sedangkan spesies yang terbang perlahan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk
membersihkan wilayah udara yang digunakan oleh
pesawat. Selain itu, ukuran kawanan yang lebih ketat
akan menyebabkan lebih banyak
burung tertabrak dalam satu insiden, yang mengakibatkan banyak
kerusakan pada pesawat danlatau
meningkatkan kekuatan benturan. Oleh karena itu,
penting untuk
menerapkan sistem yang memperthitungkan ketiga faktor ini dalam
mempertimbangkan konsekuensi dari
serangan burung. Sistem penilaian telah dibuat untuk masing-masing faktor ini.
Biasanya, skor yang lebih
tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi (missal; Massa yang lebih besar,
pola penerbangan yang
lambat dan berkelok-kelok, kecenderungan lebih besar untuk
berkumpul).
Kemungkinan
Peluang terjadinya serangan burung terkait dengan kelimpahan spesies di bandara. Semakin tinggi
kelimpahan suatu spesies, semakin besar kemungkinannya untuk terilibat dalam serangan.
relatif
Kelimpahan
dapat digunakan untuk menentukan
peringkat spesies berdasarkan kemungkinan mereka terlibat
dalam serangan burung. Ini adalah
persentase dari total burung yang dihitung di bandara yang dihitung oleh
spesies itu. Menyatukan konsekuensi dan probabilitas akan
memungkinkan peringkat spesies sesuai dengan
risiko yang ditimbulkan.
Risk Assesment
Data yang
dikumpulkan selama survei pada bulan Juli,
September dan Desember 2022 digunakan untuk
membuat matriks hasil pengamatan. Matriks tersebut akan digunakan untuk menentukan tabel nilai risiko
berdasarkan perhitungan konsekuensi dampak dan
probabilitas tejadinya serangan, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel dibawah ini. Adapun catatn yang perlu diperhatikan adalah, skor
probabilitas
terjadinya serangan kemungkinan dapat berubah, hal ini disebabkan oleh vaiasi
populasi burung akibat pola
migrasi dan perubahan lingkungan.

No Nama Nilai Nilai Nilai Nilai Nama Kemungkinan Nilai Resiko


Bobot Kawanan Perilaku Akibat Akibat
Terbang
Burung Rendah Rendah
Cabak
Rendah
2
Burung Rendah Rendah Rendah
Gereja
3 Burung
Rendah Rendah ndah
Srti/Walet
4 Biawak 32 32 Sangat Rendah Rendan

Tinggi
5 Ular 16 1 16 Tinggi Rendah
Rendah
Mitigasi Yang Dilakukan
1. Pemotongan Rumput Secara Rutin di sisi udara
2. Membunyikan Klapson untuk mengusir burung
3. Inspeksi secara rutin

.
Risk Assesment
Mitigasi yang sudah dilakukan dirasa cukup efektif menurunkan
dampak, namun belum sepenuhnya
menghilangkan risiko yang ditimbulkan oleh serangan hewan liar
dan/atauburung yang ada di Bandara
Bersujud Batulicin

KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MANAJEMEN


HEWAN LIAR
Semak belukar
yang
belum masuk area Unit pekerjaan Lapangan;
Belum adanya kendaraan patroli birdstrike yang
dilengkapi squiter
Belum adanya Wildlife Inspector,
Belum adanya tools pendukung
seperti jebakan, pistol jala dl;

.
Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diusulkan adalah sebagai berikut
1. Melakukan kerjasama secara berkelanjutan dengan tenaga ahli dalam bidang burung dan hewan liar
untuk mendapatkan metode terbaik untuk mengurangi populasi burung dan hewan liar di area Bandara
Bersujud Batulicin tanpa merusak habitat lingkungan yang ada dan
melanggar peraturan pemerintah
yang ada;
Melakukan kerjasama dengan Pemerintah daerah untuk mengurangi populasi burung dan hewan liar
dibandara dan mengalihkannya tempat lain;
ke
3. Berkoordinasi dengan Airmav tentang
penertiban NOTAM untuk pergerakan burung:
4 Pemenuhan segala kebutuhan
pendukung kegiatan pengendalian burung
dan hewan liar
Kesimpulan
A. KESIMPULAN DARI KAJIAN/ANALISA:
1. Hazard burung tertinggi terkonsentrasi
pada Zona 1, 2,dan 4
2. Faktor kontribusi keberadaan
burung/hewan liar : masih banyak lahan hijau dan ponding di
area Bandar udara yang
merupakan tempat bagi sumber makanan burung dan hewan
liar,

B. NOTAM
1. Untuk pembuatan NOTAM tentang bahaya birdstrike dilakukan pada
2.
jangka waktu tertentu,
Penerbitan NOTAM akan dikoordinasikan
dengan AlRNAV setelah pola terbang di ketahui
secara pasti dan
berkelanjutan.

Kepala UPTD Bandar Udara Bersujud,


UDAA
ERSUJJD BATUL:I

HSWahyuni, S.Sos
NIP. 19800610 2008042 003

Anda mungkin juga menyukai