Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL PERTANIAN BERLANJUT

REVIEW JURNAL

Oleh
Nino Trifatu Ramadhan
185040200111184

Asisten
Gallyndra Fatkhu Dinata

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Review Artikel Mengenai Kompleksitas Habitat Pada Skala Lapangan untuk
Peningkatan Konservasi Burung dan Jasa Pengendalian Hama yang
Dimediasi Oleh Burung di Tanaman Pertanian Intensif

Judul Field-scale habitat complexity enhances avian


conservation and avian-mediated pest-control services
in an intensive agricultural crop

Jurnal Agriculture, Ecosystem and Environment

Volume & Halaman Volume 225, Halaman 140-149

Tahun 2016

Penulis S. M. Kross, T. R. Kelsey., C. J. McColl., J. M.


Townsend

Tujuan Penelitian Berusaha untuk mengatasi potensi burung sebagai


kontributor penting untuk pengendalian hama pada
tanaman yang dibudidayakan secara intensif di Amerika
Utara dan untuk mengukur bagaiaman layanan/jasa
pengendalian hama potensial ini bervariasi dengan
penerapan praktik skala pertanian untuk meningkatkan
habitat burung. Ada tujuan utama dalam penelitian ini
adalah untuk mengukur 1) apakah layanan
pengendalian hama yang dimediasi oleh burung ada di
alfalfa dan, jika demikian, bagaimana pengelolaan
habitat memengaruhi pengendalian hama, dan 2)
potensi alfalfa untuk menyediakan habitat musim dingin
yang berlebihan bagi burung.

Subjek Penelitian Subjek penelitian dilakukan di 32 ladang pertanian yang


sudah mitra kerja dengan para petani. Para petani
menyediakan peta ladang alfalfa mereka bersama
dengan informasi tentang habitat tepi lapangan, usia
lapangan dan metode penanaman yang digunakan, dan
kami menggabungkan informasi ini dengan citra udara
penginderaan jauh untuk memeriksa karakteristik habitat
alami skala lapangan dan lanskap. Dengan
menggunakan data dari kompleksitas habitat dan data
survei burung yang telah disurvei pada akhir musim
dingin dan awal musim semi.
Metode Penelitian Data diperoleh dari penelitian di 32 ladang. Terdapat
tiga metode yang digunakan, (1) Exclusion treatment
yaitu meletakkan titik transek di sepanjang tepi fokus
bidang untuk menilai keragaman dan kelimpahan
burung, mencegah seluruh jenis vertebrata besar
dengan cara memasang dua eksklosur di masing-
masing bidang, dan hanya menyisakan dua spesies
kumbang, (2) Habitat complexity Untuk setiap lokasi,
kami mengukur tiga tingkat kompleksitas habitat untuk
tepi yang paling dekat dengan eksperimen pengecualian
dan sepanjang yang mana kami menjalankan survei
burung kami: 1) Keberadaan "Habitat Tepi" yang terdiri
dari dua atau lebih pohon atau semak dengan tinggi
rata-rata lebih dari 1,5 m sepanjang 200 m transek
digunakan untuk menghitung kelimpahan burung, semua
situs lain dianggap "Simple Edge"; 2) A kontinu ukuran
"Kompleksitas Habitat Tepi", diukur dengan
memperkirakan tinggi, lebar dan jumlah lapisan kanopi
pada lima poin transek 200 m di tepi masing-masing
bidang; dan 3) Jarak kehabitat riparian terdekat Nilai
penyederhanaan lanskap diukur melalui proporsi atau
banyaknya lahan budidaya di dalam radius 1 km dari
plot percobaan. (3) Bird Survey dengan cara disurvei
pada akhir musim dingin dan awal musim semi.

Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah Exclusion


treatment .

Variabel terikat pada penelitian ini adalah:


Variabel Terikat
1. Habitat complexity

2. Tingkat pengendalian hama kumbang dengan


penggunaan Avian atau burung.

Hasil Penelitian Hasil penelitian dari burung sebagai musuh alami dari
hama kumbang berjalan lancar, karena di lapangan
jumlah hama kumbang dapat tertekan dan berkurang
sebesar 33% seiring dengan banyaknya unggas di
dalamnya. Karena dari 74 spesies berbeda yang diamati
hanya 14 spesies yang paling sering menkonsumsi
kumbang.

Hasil percobaan exclusion experiment menunjukkan


bahwa burung memainkan peran penting dalam
pengendalian kumbang di alfalfa bidang dan yang
meningkatkan kelimpahan unggas di bidang dapat
menyebabkan kumbang yang lebih rendah kepadatan.
Lebih lanjut, hasil menunjukkan bahwa kompleksitas
habitat tepi lapangan meningkatkan keanekaragaman
dan kelimpahan secara keseluruhan burung dan kami
menyarankan agar tindakan pengelolaan yang
ditargetkan dirancang untuk meningkatkan dan
melindungi keanekaragaman burung dan satwa liar
lainnya di sistem pertanian juga dapat meningkatkan
jasa ekosistem ini.

Kekuatan Penelitian ini mencakup skala yang luas yaitu dilakukan


Penelitian pada 32 ladang milik petani yang berlokasi di alfafa.
Hasil ini juga unik karena memberikan pedoman untuk
petani dan pengelola lahan yang ingin meningkatkan
secara bersamaan tingkat jasa ekosistem di tanah
mereka dan menguntungkan keanekaragaman hayati.
Dengan menanam habitat tepi yang lebih tinggi, lebih
luas dan lebih bervariasi, petani dapat meningkatkan
nilai keanekaragaman hayati mereka bidang dan secara
bersamaan mendapat manfaat dari jasa ekosistem yang
disediakan oleh burung.

Kelemahan Penelitian yang dilakukan membutuhkan waktu yang


Penelitian cukup lama terlebih lagi dalam mengidentifikasi spesies
burung yang memakan hama kumbang.

Anda mungkin juga menyukai