Anda di halaman 1dari 56

Diseminasi

PMK PENGELOLAAN DANA


DESA & PEMENUHAN
ALOKASI DANA DESA
OUTLINE MATERI

• Pengalokasian Dana Desa Tahun 2024


1

• Pelaporan, Penggunaan, dan Monev Dana Desa Tahun 2024


2

• Mekanisme Penyaluran Dana Desa Tahun 2024


3

• Tata Cara Pemotongan/Penundaan DAU dan DBH terhadap daerah


4 yang tidak memenuhi ketentuan Alokasi Dana Desa (ADD)
PENGALOKASIAN
DANA DESA SETIAP DESA
Yogyakarta, 18 Desember 2023

1
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2024
Melanjutkan kebijakan pengalokasian DD sesuai Mendanai operasional pemerintah Desa
UU No. 1 Tahun 2024 tentang HKPD, melalui: paling tinggi 3%
• pengalokasian berdasarkan formula dan alokasi
tambahan tahun berjalan berdasarkan kriteria tertentu,
dan Memperbaiki penyaluran dan mendorong
• pengalokasian mempertimbangkan kinerja desa dalam perbaikan tata kelola Dana Desa melalui:
pengelolaan DD. • Pemisahan penyaluran DD earmarked dan
non-earmarked berdasarkan kinerja
pelaksanaan;
Memberdayakan masyarakat dan mendukung • Melanjutkan penyaluran DD secara langkung
pembangunan keberlanjutan fokus dan prioritas dari RKUN ke RKD;
pemanfaatan DD, dalam rangka: • Pemberian reward berupa percepatan
• Mendukung penanganan kemiskinan ekstrem dengan penyaluran DD untuk Desa berstatus Mandiri;
penggunaan DD paling tinggi 25% untuk BLT Desa • Pengalokasian insentif DD untuk Desa yang
dengan target KPM bisa menggunakan data berkinerja baik; dan
Pemerintah Pusat sebagai acuan; • Melanjutkan penerapan sanksi berupa
• Mendukung program ketahanan pangan & hewani penghentian penyaluran DD terhadap Desa
paling rendah 20%; bermasalah atau terdapat penyalahgunaan
• Mendukung program pencegahan dan penurunan keuangan Desa.
stunting skala Desa; dan/atau
• Mendukung program sektor prioritas di Desa melalui
bantuan permodalan BUMDes serta program Memperkuat monitoring pelaksanaan
pengembangan Desa sesuai potensi & karakteristik kebijakan fiskal nasional di tingkat Desa
Desa. dan sinergi penggunaan DD.
3
www.kemenkeu.go.id
PENGALOKASIAN DANA DESA TA 2024
Dana Desa TA 2024 dialokasikan sebesar Rp71 T yang terdiri atas:

Sebesar Rp69 T pengalokasiannya dihitung pada tahun anggaran sebelum tahun anggaran berjalan
berdasarkan formula kepada 75.259 Desa di 434 kabupaten/kota

AD: 65% AF: 30% AA: 1% AK: 4%

Alokasi Dasar dibagi secara Alokasi Afirmasi dibagi kepada


proporsional kepada setiap Desa Tertinggal dan Desa Sangat Sebesar Rp2 T
Desa dgn memperhatikan Tertinggal yang memiliki jumlah sebagai tambahan
jumlah penduduk penduduk miskin terbanyak yang Dana Desa yang
berada pada desil ke-1.
dialokasian pada
tahun anggaran
berjalan dan/atau
melaksanakan
kebijakan
Pemerintah
Alokasi Formula dibagi dengan
Alokasi Kinerja diberikan kepada
bobot tertentu berdasarkan jumlah
Desa dengan kinerja terbaik. Jumlah
penduduk desa, angka kemiskinan
desa penerima AK ditetapkan secara
desa, luas wilayah desa, dan tingkat
proporsional berdasarkan jumlah desa
kesulitan geografis desa.
pada tiap kab/kota.
5
www.kemenkeu.go.id
JUMLAH DESA PENERIMA DANA DESA
Pasal 10 RPMK Tahunan

75.265 6 75.259
Jumlah Desa sesuai Selisih jumlah Desa yang: Jumlah Desa yang
Kepmendagri • Terindikasi tidak memenuhi memperoleh Dana
kriteria Desa sesuai LHP BPK Desa TA 2024
(eksistensi wilayah Desa sudah
tidak ada, Desa tidak
berpenghuni, tidak terdapat
kegiatan pemerintahan Desa,
tidak terdapat penyaluran DD
paling sedikit 3 tahun berturut-
turut)
• Tidak bersedia menerima DD

6
www.kemenkeu.go.id
ALOKASI DASAR (65%)
Pasal 4 RPMK Tahunan

Alokasi Dasar TA 2024 sebesar Rp44,85 T dengan dibagikan secara proporsional kepada setiap Desa
berdasarkan klaster jumlah penduduk.
2023 2024
Kluster JP Nilai AD Total Nilai AD Total
JP Jumlah Desa JP Jumlah Desa
(ribuan Rp) (ribuan Rp) (ribuan Rp) (ribuan Rp)
1-100 415.261 47.940 682 283.208.002 418.958 45.573 646 270.646.868
101-500 477.550 3.791.980 11.633 5.555.339.150 481.802 3.730.257 11.396 5.490.615.592
201-1.500 539.839 22.430.843 24.045 12.980.428.755 544.646 22.596.398 24.214 13.188.058.244
1.501-3000 602.128 36.296.303 16.790 10.109.729.120 607.490 36.306.314 16.789 10.199.149.610
3.001-5.000 664.418 43.955.218 11.323 7.523.205.014 670.334 44.626.459 11.494 7.704.818.996
5.001-10.000 726.707 56.444.934 8.371 6.083.264.297 733.178 57.617.840 8.541 6.262.073.298
di atas 10.000 788.996 31.302.195 2.110 1.664.781.560 796.022 32.185.083 2.179 1.734.531.938
Jumlah 194.269.413 74.954 44.199.955.898 197.107.924 75.259 44.849.894.546

• Besaran AD per Desa teralokasi secara lebih proporsional


karena ditentukan berdasarkan jumlah penduduk Jumlah penduduk desa tertinggi yaitu 85.766 jiwa
• Desa dengan jumlah penduduk sedikit mendapat AD lebih (Desa Sumberjaya, Kab. Bekasi), sedangkan
kecil dibanding dengan desa dengan jumlah penduduk lebih jumlah penduduk desa terendah yaitu 20 jiwa
(Desa Mataadi, Kab. Paniai)
banyak

7
www.kemenkeu.go.id
ALOKASI AFIRMASI (1%)
Pasal 5 RPMK Tahunan

Alokasi Afirmasi TA 2024 sebesar Rp690 Miliar untuk Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin terbanyak pada kelompok Desa di desil 3 (tiga) sampai dengan desil 10 (sepuluh).
2023 2024
Satus Desa Nilai AA Jumlah Desa Total AA Nilai AA Jumlah Desa Total AA
(ribuan Rp) Penerima (ribuan Rp) (ribuan Rp) Penerima (ribuan Rp)
Tertinggal 105.688 4.244 448.539.872 94.800 4.502 426.789.600
Sangat Tertinggal 158.532 1.460 231.456.720 104.280 2.524 263.202.720
Jumlah 5.704 679.996.592 7.026 689.992.320

Indeks Desa Membangun 2024


• Jumlah Desa penerima AA pada TA 2024 direncanakan
STATUS IDM 2023 2024
sebanyak 7.026 desa. Penyebaran desa penerima AA yang
SANGAT
bertambah akan mempercepat upaya kemandirian dan 4.980 4.845
TERTINGGAL
pengentasan dari desa tertinggal TERTINGGAL 9.584 7.171
• Penetapan angka kemiskinan menggunakan data P3KE BERKEMBANG 33.903 28.749
• Besaran AA per Desa sebesar Rp94,80 juta untuk Desa MANDIRI 6.238 11.450
Tertinggal (DT) dan Rp104,28 juta untuk Desa Sangat Tertinggal MAJU 20.249 23.044
(DST) Total 74.954 75.259

8
www.kemenkeu.go.id
KEBIJAKAN ALOKASI KINERJA

ALOKASI KINERJA DANA Penilaian dilakukan Pemerintah Pusat dengan


DESA 2020 - 2021 Keterbatasan Data yang ada

Latar Belakang ALOKASI KINERJA DANA DESA 2022 - 2024


Target pembangunan pedesaan
1 dalam RPJMN 2020-2024: Penilaian Kinerja
Desa dilakukan
a. perkembangan status Alokasi Kinerja
bersama oleh
Insentif melalui
pembangunan desa (meningkatnya yang lebih
Pemerintah Pusat
Alokasi Kinerja
jumlah Desa Mandiri sebanyak 9.115 proposional dan Pemerintah Dana Desa
desa, meningkatnya Desa Daerah
Berkembang sebanyak 5.588 desa,
serta menurunnya jumlah Desa
Tertinggal sebanyak 15.920 desa)
b. penurunan angka kemiskinan Pemda Kab/Kota lebih mengetahui
desa dari 12,9% (2019) menjadi 9,9%
(2024) kondisi desa-desa di daerahnya, dan
Pemberian Alokasi Kinerja kepada indikator-indikator yang digunakan untuk
2 desa yang memiliki hasil penilaian
Sejak Pengalokasian penilaian kinerja desanya dapat
kinerja terbaik agar desa-desa Dana Desa TA 2022, ditambahkan sesuai dengan tujuan dan
dapat bersaing secara sehat dalam Pemda bisa ikut kondisi setiap daerah
memperbaiki kinerjanya
menilai AK
9
www.kemenkeu.go.id
ALOKASI KINERJA (4%)
Pasal 6 RPMK Tahunan

Alokasi Kinerja TA 2024 sebesar Rp2,76 T ❑ Penetapan jumlah desa penerima AK setiap kabupaten/kota dibagi
dalam 5 klaster;
diberikan kepada Desa yang memiliki hasil
❑ Jumlah desa penerima AK naik menjadi 11.372 desa dari
penilaian kinerja terbaik, ditetapkan secara sebelumnya 11.239 desa.
proporsional berdasarkan Jumlah Desa pada tiap ❑ Bobot hasil penilaian kinerja Desa oleh Pemda ditetapkan paling
Kab/Kota. tinggi 30% dari total penilaian kinerja Desa
% Jumlah Desa ❑ Besaran Nilai AK TA 2024 adalah sebagai berikut::
Kluster Jumlah Desa Desa Penerima a. sebesar Rp204,60 juta untuk desa di Pemda yang tidak
Penerima AK 2024 melakukan penilai kinerja desa secara mandiri (sebelumnya Rp
1 1-51 17% 200
208,76 juta).
b. sebesar Rp255,75 juta untuk desa yang Pemda melakukan
2 52-100 16% 1.282
penilaian kinerja desa secara Mandiri (sebelumnya Rp 260,95
3 101-400 15% 8.769 juta).
4 401-500 14% 551 ❑ Nilai AK masih cukup besar dibandingkan dengan nilai AA untuk
5 Lebih dari 500 13% 570 DST yang sebesar Rp104,28 juta. Hal ini untuk memotivasi semua
Total Desa 11.372 desa untuk meningkatkan status dan kinerja desa agar
mendapatkan AK.

Keterlibatan Pemda Dalam Penilaian Kinerja Desa Penerima Alokasi Kinerja TA 2024
2023 2024
Status Nilai AK Total AK Nilai AK Total AK
Jumlah Desa Jumlah Desa
(ribuan Rp) (ribuan Rp) (ribuan Rp) (ribuan Rp)
Tidak Menilai IT 208.765 4.078 851.343.670 204.600 2.902 593.749.200
Menilai IT 260.949 7.161 1.868.655.789 255.750 8.470 2.166.202.500
10
Jumlah www.kemenkeu.go.id 11.239 2.719.999.459 11.372 2.759.951.700
INDIKATOR KINERJA DALAM ALOKASI KINERJA
Pasal 6 RPMK Tahunan

Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Wajib (dinilai Indikator Kinerja Tambahan (dinilai Pemda)
Pemerintah) Besaran 70% s.d. 100% Besaran 0% s.d. 30%
No Indikator No Indikator Bobot No Indikator Ket.
A Kategori Masukan (Input): Pengelolaan 20% 1 Pengiriman Data APBDes TA 2021 Minimal
1 Desa yang melaksanakan
Keuangan Desa
BLT Desa pada tahun 2 Pengiriman Data APBDes TA 2022 Minimal
1 Perubahan Rasio Pendapatan Asli Desa 50%
anggaran 2023 3 Pengiriman Data APBDes TA 2023 Minimal
terhadap Total Pendapatan APBDes dari
2 Tidak terdapat tahun 2022 ke 2023 4 Keberadaan Peraturan Desa tentang Rencana Minimal
penyalahgunaan 2 Status operasional BUMDes 50% Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
keuangan Desa sampai B Kategori Proses (Process): Pengelolaan 20% 5 Keberadaan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Minimal
dengan batas waktu Dana Desa Pemerintah Desa (RKPDes) dan Perubahannya
penghitungan rincian 1 Persentase Anggaran BLT Desa terhadap 45% 6 Pengiriman LRA Bulan Desember TA 2021 Opsional
*)
Dana Desa Total Dana Desa pada tahun 2023 7 Pengiriman LRA Bulan Desember TA 2022 Opsional
3 Besaran Silpa Dana Desa 2 Persentase Pelaksanaan Kegiatan Dana 35% 8 Pengiriman DTH/RTH Bulan Desember TA 2021 Opsional
tahun 2022 tidak melebihi Desa Secara Swakelola pada tahun 2022 9 Pengiriman DTH/RTH Bulan Desember TA 2022 Opsional
30% 3 Persentase Anggaran Ketahanan Pangan 20% 10 Keberadaan Dokumen Rencana Anggaran Kas (RAK) Opsional
terhadap Total Dana Desa pada tahun 2023 Desa, yaitu Desa telah memiliki Dokumen Rencana
Anggaran Kas (RAK)
*) Dinilai oleh Pemda C Kategori Keluaran (Ouput): Capaian 25%
Keluaran Dana Desa 11 Ketersediaan infografis atau media informasi lainnya Opsional
1 Persentase Realisasi Penyerapan Dana 50% tentang APBDes
Desa pada tahun 2022 12 Tingkat prevalensi stunting tahun 2022 Opsional
2 Persentase Capaian Keluaran Dana Desa 50% 13 Jumlah anak tidak sekolah untuk tingkat dasar dan Opsional
pada tahun 2022 menengah
D Kategori Hasil (Outcome): Capaian Hasil 35% 14 Jumlah kematian bayi dan ibu melahirkan Opsional
Pembangunan Desa 15 Ketersediaan Data/dokumen Barang Milik Desa Opsional
1 Status Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 50% 16 Implementasi Cash Management System (CMS) pada Opsional
2023 system pengelolaan keuangan Desa
2 Persentase Penurunan Jumlah Penduduk 50% 17 Implementasi siskeudes online pada pnegelolaan Opsional
Miskin Desa dari tahun 2022 ke tahun 2023 keuangan Desa

11
www.kemenkeu.go.id
ALOKASI FORMULA (30 %)
Pasal 7 RPMK Tahunan
Alokasi Formula TA 2024 sebesar Rp20,70 T dibagi berdasarkan jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin,
luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis.

Kebijakan Alokasi Formula 1. Alokasi Formula sebesar Rp20,7 T dengan proporsi variabel
penghitungan AF tetap seperti tahun sebelumnya.
PROPORSI
VARIABEL 2. Melanjutkan kebijakan tahun 2023, dilakukan perubahan
2023 2024 penghitungan yaitu AF dihitung alokasi per desa terlebih dahulu
selanjutnya dihitung alokasi per kab/kota, untuk menghasilkan AF
Jumlah Penduduk (JP) 10% 10%
per desa yang lebih berkeadilan.
Jumlah Penduduk Miskin (JPM) 40% 40% 3. Tetap menyeimbangkan bobot Kependudukan (JP dan JPM) dan
Luas Wilayah (LW) 10% 10% Kewilayahan (LW dan IKG) 50% : 50%.
Indeks Kesulitan Geografis (IKG) 40% 40% 4. Terhadap desa-desa baru/pemekaran sesuai Kepmendagri
100/2022, dilakukan penyesuaian terhadap LW dan IKG

Sebaran Alokasi Formula


AF 2023 AF 2024 Selisih AF % AF 2023 thd % AF 2024 thd
Pulau
(ribuan Rp) (ribuan Rp) (ribuan Rp) Total AF Total AF
Sumatera 5.004.859.845 5.097.562.400 92.702.555 24,53% 24,63%
Jawa 7.939.064.815 8.059.324.080 120.259.265 38,92% 38,93%
Bali-Nusra 1.321.305.074 1.358.335.406 37.030.332 6,48% 6,56%
Kalimantan 1.719.451.547 1.746.296.750 26.845.203 8,43% 8,44%
Sulawesi 1.824.222.167 1.842.767.538 18.545.371 8,94% 8,90%
Maluku-Papua 2.591.144.603 2.595.875.260 4.730.657 12,70% 12,54%
Jumlah 20.400.048.051 20.700.161.434 300.113.383 100,00% 100,00% 12
www.kemenkeu.go.id
SUMBER DATA PENGALOKASIAN DANA DESA Pasal 9 RPMK Tahunan dan
BERDASARKAN FORMULA PENGALOKASIAN Pasal 14 RPMK Pengelolaan Dana Desa

Dalam hal data tidak tersedia,


Data jumlah Desa, nama & kode Desa, dan terdapat anomali, dan/atau tidak
jumlah penduduk memadai, menggunakan:

data yang dipakai pada


Data status Desa menggunakan penghitungan DD TA sebelumnya
indeks Desa membangun & APBDes
data yang dibagi secara
proporsional antara desa
Data angka kemiskinan Desa menggunakan pemekaran dan desa induk dan/atau
jumlah penduduk miskin berdasarkan P3KE menggunakan data desa induk

rata-rata data Desa dalam satu


kecamatan dimana Desa tersebut
Data luas wilayah Desa & tk. kesulitan geografis berada
Desa menggunakan IKG Desa
melalui rekonsiliasi
data dengan K/L
data hasil pembahasan dengan K/L dan dituangkan
Data kinerja penyerapan dan capaian output penyedia data dalam berita acara
rekonsiliasi
Dana Desa & APBDes
data hasil penyesuaian atas data yang
digunakan pada penghitungan DD TA
Disampaikan ke Menkeu c.q. Dirjen PK sebelumnya dan/atau data yang dirilis
pada laman K/L penyedia data terkait
paling lambat 31 Agustus
14
www.kemenkeu.go.id
KRITERIA TERTENTU PENGALOKASIAN
INSENTIF DESA/TAMBAHAN DANA DESA Pasal 11 RPMK Tahunan

Kriteria Tertentu dalam DATA PENGALOKASIAN


insentif Desa

Kriteria Utama Kriteria Kinerja DJPK menyampaikan


permintaan:
Desa bebas korupsi semester I Penghargaan Desa
TA 2024 Kinerja Pemdes dari K/L
telah disalurkan DD non- Kinerja keuangan dan Data kriteria
Tata Kelola keuangan dan Data kriteria
earmarked pembangunan Desa akuntabilitas keuangan Desa kinerja tahun
utama
berjalan
Menganggarkan DD earmarked Perubahan nilai IDM 2023 ke 2024 Ketersediaan lap. Konsolidasi
(sesuai prioritas nasional) (15%) realisasi APBDes S2 TA 2023
(15%)

Kinerja penyaluran DD tahap I TA kepada K/L yang


2024 (20%) Ketersediaan APBDes TA 2024 berwenang dan/atau
(25%) Pemda
Kinerja realisasi konsolidasi
belanja APBDes S2 thd anggaran Kelengkapan penyampaian DTH
TA 2023 (15%) dan RTH TA 2023 Juni s.d.
Desember (5%)
diterima paling lambat
Kelengkapan penyampaian DTH tanggal 31 Juli TA
dan RTH TA 2024 Januari s.d. Mei berjalan
(5%)
15
www.kemenkeu.go.id
PELAPORAN, PENGGUNAAN,
MONITORING DAN EVALUASI,
DAN PENGHENTIAN DAN/ATAU
PENUNDAAN PENYALURAN
DANA DESA
Yogyakarta, 18 Desember 2023

1
PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PELAPORAN
TINGKAT PEMERINTAH DAERAH DAN DESA Pasal 36-37 RPMK Pengelolaan DD

PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DESA


1. Pemda kab./kota menganggarkan DD dalam 1. Pemdes menganggarkan DD dalam APBDes
APBD berdasarkan Perpres rincian APBN. berdasarkan PMK penetapan rincian DD setiap
2. Dalam hal terdapat perubahan pagu DD, Pemda Desa.
kab./kota menganggarkan dalam perubahan 2. Pemdes yg mendapatkan tambahan DD
APBD dan/atau perubahan penjabaran APBD. menganggarkan dalam APBDes, penjabaran
3. Dalam rangka penatausahaan, APBDes, perubahan APBDes, dan/atau
pertanggungjawaban, dan pelaporan DD, Pemda perubahan penjabaran APBDes TA berjalan.
kab./kota melakukan pencatatan pendapatan dan
3. Dalam rangka penatausahaan,
belanja atas DD.
pertanggungjawaban, dan pelaporan DD,
4. Pencatatan pendapatan DD dilakukan Pemdes melakukan pencatatan pendapatan dan
berdasarkan daftar rincian SP2D untuk belanja atas DD
penyaluran DHP DD ke RKD dari Aplikasi OM-
SPAN .
5. Pencatatan belanja DD dengan SP2D
Pengesahan yg diterbitkan pemda berdasarkan
daftar rincian SP2D untuk penyaluran DHP DD ke
RKD dari Aplikasi OM-SPAN.
3
www.kemenkeu.go.id
PELAPORAN APBDES
Pasal 38 RPMK Pengelolaan DD

Berdasarkan laporan tersebut, bupati/wali kota


menyusun:
a. laporan konsolidasi pelaksanaan APBDes
Kepala Desa menyampaikan: semester pertama tahun anggaran
a. laporan pelaksanaan APBDes sebelumnya; dan
semester pertama tahun anggaran b. laporan konsolidasi realisasi pelaksanaan
sebelumnya; dan APBDes tahun anggaran sebelumnya.
b. Laporan pertanggungjawaban
realisasi APBDes tahun anggaran
Bupati/wali kota menyampaikan laporan
sebelumnya,
konsolidasi secara elektronik melalui
kepada bupati/wali kota melalui
sistem informasi yang dikelola oleh
camat.
Pemerintah.

4
www.kemenkeu.go.id
PENGGUNAAN DANA DESA (UU 6/2014, PP 37/2022 Pengelolaan TKD, UU APBN)
Pasal 39-40 RPMK Pengelolaan DD Pasal 16 RPMK Tahunan

RPMK PENGELOLAAN DANA DESA RPMK TAHUNAN


1 2 Pemerintah dapat Program pemulihan ekonomi berupa perlinsos
Penggunaan DD dan penanganan kemiskinan ekstrem dalam
menentukan fokus
diprioritaskan untuk bentuk BLT Desa maksimal 25%
penggunaan DD sesuai
mendanai pembangunan
dengan prioritas nasional DD yg ditentukan
dan pemberdayaan Program ketahanan pangan dan hewani paling
yang ditetapkan dalam penggunaannya
masyarakat sesuai (earmarked) *) sedikit 20%
peraturan perundang-
dengan prioritas Desa
undangan
DD yang dihitung pada
TA sebelum TA berjalan
Permendesa PDTT program pencegahan dan penurunan stunting
Permendesa PDTT
mengenai rincian skala Desa
mengenai petunjuk
prioritas penggunaan DD
operasional atas fokus
disertai petunjuk
penggunaan DD DD yg tidak ditentukan mendanai program sektor prioritas di Desa
operasional
penggunannya (non- sesuai potensi dan karakteristik Desa dan/atau
earmarked) penyertaan modal pada BUMDes
Setelah berkoordinasi Setelah berkoordinasi
dengan Bappenas, dengan K/L terkait
Kemendagri, dan K/L terkait Sesuai dengan prioritas Desa
Tambahan Dana Desa
dan/atau prioritas nasional
• Bupati/wali kota dapat menyusun juknis atas pelaksanaan kegiatan
yang didanai dari DD, berpedoman pada penggunaan DD dan
petunjuk operasional DD dapat digunakan untuk dana operasional pemerintah Desa paling banyak 3% dari pagu DD setiap Desa.
• Pelaksanaan kegiatan yang didanai dari DD diutamakan secara *) Kebutuhan DD ermarked direkam di OM-SPAN sebagai syarat penyaluran tahap I untuk menentukan pagu penyaluran
swakelola DD earmarked dan non-earmarked.
PerMenDesa PDTT No 7 Tahun 2023 tentang Rincian Permendesa Nomor 13 Tahun 2023 ttg Petunjuk
Prioritas Pengunaan Dana Dea Operasional atas Fokus Pengunaan DD 2023
5
www.kemenkeu.go.id
PENGGUNAAN DANA DESA – BLT DESA
Pasal 17 RPMK Tahunan

Kriteria KPM Daftar KPM ditetapkan dengan


a. Diprioritaskan keluarga miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan perkades/keputusan kades
berdasarkan data yang ditetapkan Pemerintah, yaitu keluarga desil 1 P3KE;
berdasarkan musdes paling
b. Dalam hal tidak ada, Desa dapat menetapkan calon KPM BLT Desa dari keluarga
yang terdaftar dalam keluarga desil 2 s.d. desil 4 data P3KE; kurang memuat:
c. Dalam hal tidak ada, Desa dapat menetapkan calon KPM BLT Desa berdasarkan 1. nama dan alamat KPM;
kriteria: 2. rincian KPM berdasarkan jenis
▪ kehilangan mata pencaharian; kelompok pekerjaan; dan
▪ mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis dan/atau 3. jumlah KPM.
difabel;
▪ tidak menerima bantuan sosial program keluarga harapan; Pembayaran BLT Desa
▪ rumah tangga dengan anggota rumah tangga tunggal lanjut usia; atau 1. Besaran BLT Desa ditetapkan sebesar
▪ perempuan kepala keluarga dari keluarga miskin. Rp300.000,00 untuk bulan pertama
d. Desa dapat menetapkan tambahan calon KPM BLT Desa di luar desil 1 s.d. desil 4 s.d. bulan kedua belas per KPM.
data P3KE; 2. Pembayaran BLT Desa kepada KPM
e. Dalam hal data P3KE tidak tersedia, Desa dapat menggunakan data kemiskinan dilaksanakan setiap bulan mulai bulan
ekstrem lainnya yg bersumber dari K/L/Pemda. Januari dan dapat dibayarkan paling
f. Dalam hal keluarga miskin desil 1 s.d. desil 4 data P3KE dianggap sudah mampu, banyak untuk 3 bulan secara
Desa dapat mengeluarkan dari calon KPM BLT. sekaligus.
6
www.kemenkeu.go.id
PENGGUNAAN DANA DESA – BLT DESA
Pasal 17 RPMK Tahunan

PEREKAMAN REALISASI PEMBAYARAN BLT DESA LEBIH PENURUNAN/PENAMBAHAN JUMLAH KPM


1. Kepala Desa BESAR DARI KEBUTUHAN BLT DESA 1. Dalam hal terdapat penurunan dan/atau
menyampaikan laporan 1. Dalam hal kebutuhan pembayaran BLT penambahan jumlah KPM BLT Desa,
realisasi pembayaran BLT Desa lebih besar dari kebutuhan BLT penurunan dan/atau penambahan tersebut
Desa kepada KPM telah Desa, pembayaran atas selisih ditetapkan dalam perkades atau kepkades
menerima pembayaran BLT kekurangan BLT Desa menggunakan setelah dilaksanakan musyawarah Desa.
Desa untuk setiap bulan Dana Desa yang tidak ditentukan 2. Dana Desa yang ditentukan penggunaannya
kepada bupati/wali kota. penggunaannya. untuk BLT Desa yang tidak dibayarkan kepada
2. Bupati/wali kota melakukan 2. Ketentuan pembayaran atas selisih KPM akibat perubahan daftar jumlah keluarga
perekaman realisasi kekurangan BLT Desa menggunakan penerima manfaat BLT Desa, dapat digunakan
pembayaran BLT Desa KPM Dana Desa yang tidak ditentukan untuk mendanai kegiatan prioritas Desa
pada Aplikasi OM-SPAN. penggunaannya, tidak melebihi batas lainnya.
maksimal 25% dari anggaran Dana 3. Dalam hal terdapat perbedaan perekaman
Desa. realisasi jumlah KPM BLT Desa dgn perekaman
awal, bupati/wali kota:
• memberikan penjelasan perubahan realisasi
jumlah KPM,
• mengunggah dokumen perubahan
perkades atau kepkades ada aplikasi OM-
SPAN.

7
www.kemenkeu.go.id
PENGGUNAAN DANA DESA – KETAHANAN PANGAN DAN STUNTING
Pasal 18 RPMK Tahunan

Program Ketahanan Program pencegahan KETENTUAN PERUBAHAN PAGU


Pangan dan Hewani dan penurunan stunting 1. Dalam hal terjadi penurunan pagu
Paling Sedikit 20% skala Desa DD yg ditentukan penggunaannya
untuk ketahanan pangan dan hewani
serta stunting dalam Perubahan
Diarahkan pada Desa di APBDes, selisih lebih DD tersebut
kabupaten/kota Diprioritaskan kepada dapat digunakan untuk mendanai
merupakan daerah yang Desa lokasi fokus kegiatan prioritas Desa lainnya.
berada pada kategori intervensi penurunan 2. Dalam hal terjadi kenaikan pagu DD
rentan berdasarkan peta stunting yg ditentukan penggunaannya untuk
ketahanan dan kerentanan ketahanan pangan dan hewani serta
pangan stunting dalam Perubahan APBDes,
selisih kekurangan tersebut dapat
menggunakan DD yg tidak ditentukan
Peta ketahanan dan Desa lokasi fokus penggunaannya.
kerentanan pangan intervensi penurunan 3. Kades menyampaikan perubahan
menggunakan hasil stunting berdasarkan data APBDes kepada bupati/wali kota.
penilaian yang ditetapkan yang ditetapkan oleh K/L 4. Bupati/wali kota mengunggah
oleh K/L* yg berwenang yg berwenang perubahan APBDes pada aplikasi OM-
*Badan Pangan Nasional SPAN
8
www.kemenkeu.go.id
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
OLEH KEMENTERIAN KEUANGAN Pasal 42 dan 49 RPMK Pengelolaan DD

Pemantauan bersama-sama
Pemantauan dan Evaluasi
dgn Kemendagri dan
Pengelolaan DD
Kemendes PDTT
DJPK juga melakukan evaluasi
Penyaluran DD paling sedikit terhadap terhadap:
pengelolaan kegiatan dan
capaian keluaran kegiatan 1. kebijakan pengalokasian,
yang ditentukan penyaluran, dan/atau
penggunaannya prioritas penggunaan
Laporan realisasi
Dana Desa; dan/atau
penyerapan dan capaian
keluaran DD 2. hal-hal lain yang
diperlukan untuk
membantu merumuskan
kebijakan yang lebih baik
Sisa DD di RKD kedepannya.

Laporan Perpajakan
Pemdes

9
www.kemenkeu.go.id
PEMANTAUAN SISA DANA DESA DI RKD
Pasal 45 dan 47 RPMK Pengelolaan DD
Ketentuan sisa DD dikecualikan bagi Desa yang
Pemantauan sisa DD Dalam hal berdasarkan mengalami bencana alam sesuai dengan ketentuan
dilakukan untuk pemantauan atas sisa peraturan perundang-undangan yg terjadi pada TA
mengetahui: DD di RKD ditemukan sebelumnya s.d. sebelum penyaluran tahap II TA
sisa DD di RKD lebih berjalan.
dari 100% dari DD Bencana alam mengakibatkan hilang atau rusaknya
besaran sisa DD di RKD yang diterima pada TA sebagian atau seluruh:
yang belum selesai besaran sisa DD TA 1. DD dalam bentuk tunai yg telah ditarik dari RKD;
diperhitungkan pada berjalan, Kemenkeu
penyaluran DD s.d. TA sebelumnya di RKD menyampaikan hasil 2. dokumen pertanggungjawaban penggunaan DD;
sebelumnya 3. keluaran kegiatan yang didanai DD.
pemantauan dimaksud
kepada bupati/wali Alur permohonan Pengecualian
kota. Surat
lengkap
Ya
ND
permohonan
sisa DD diperhitungkan pengecualian
& sesuai? persetujuan

pada penyaluran tahap II Tidak


dianggarkan DJPK
Tidak
DD non-earmarked TA kembali? Surat
berjalan Bupati/wali kota paling lambat
sebelum penolakan
meminta inspektorat pengajuan
penyaluran DD
Ya
Daerah untuk DJPB tahap II ND
persetujuan
Dalam hal DD tahap II TA direkam di OM-SPAN melakukan
berjalan tidak mencukupi,
diperhitungkan pada tahap II
digunakan sesuai dengan pemeriksaan Bupati/ Surat
permohonan
Surat
DD non-earmarked TA fokus penggunaan DD wali kota pengecualian*)
penolakan

berikutnya sesuai prioritas nasional Permintaan Penghentian *) dilampiri SPTJM yang ditandatangani oleh kepala Desa 10
www.kemenkeu.go.id
PENGHENTIAN DAN/ATAU PENUNDAAN PENYALURAN
Pasal 53 RPMK Pengelolaan DD
Dalam hal terdapat permasalahan Desa, Menkeu c.q. DJPK dapat melakukan penundaan penyaluran DD non-earmarked TA berjalan
dan/atau TA berikutnya
Permasalahan Kades/Bendahara Desa Desa mengalami permasalahan Penyalahgunaan wewenang oleh Terdapat indikasi
melakukan penyalahgunaan adm., ketidakjelasan status bupati/wali kota dan/atau penyalahgunaan keuangan Desa
keuangan Desa dan ditetapkan hukum, dan/atau status penghentian kades tidak sesuai untuk mendanai kegiatan yang
sebagai tersangka keberadaan Desa aturan mengancam keamanan dan
kedaulatan NKRI

Penghentian/ Surat permohonan dari Keputusan/surat rekomendasi Surat rekomendasi Kemendagri Surat rekomendasi panglima
penundaan bupati/wali kota dari Kemendagri dan/atau TNI, Kapolri, dan/atau Kepala
berdasarkan bupati/wali kota dari lembaga yang menangani
urusan keamanan negara
Disalurkam kembali terdapat pencabutan status terdapat penyelesaian telah dilantik kepala Desa hasil tidak terdapat lagi indikasi
dalam hal hukum tersangka, pemulihan permasalahan administrasi, pemilihan oleh bupati/wali kota penyalahgunaan Keuangan Desa
status hukum tersangka, ketidakjelasan status hukum, sesuai ketentuan untuk mendanai kegiatan yang
dan/atau sudah ditetapkan dan/atau status keberadaan Desa mengancam keamanan dan
Pejabat Pelaksana Tugas kedaulatan NKRI
Kades/Bendahara Desa
Sanksi lainnya Tidak ada Tidak ada Penundaan DAU sebesar 3% dari Tidak ada
penyaluran DAU periode
www.kemenkeu.go.id
bersangkutan 11
TATA CARA PENGHENTIAN DAN/ATAU PENUNDAAN PENYALURAN
Pasal 53 dan 54 RPMK Pengelolaan DD

TATA CARA PENGHENTIAN/PENUNDAAN TATA CARA PENCABUTAN PENGHENTIAN


Penundaan di DD disalurkan
Tidak Apakah Tidak kembali
tahap berikutnya
Sudah salur melewati
tahap II? batas
Surat Penundaan di Surat salur? DD tidak
Ya TA berikutnya Ya disalurkan (hangus)
permohonan/ permohonan/
DJPK rekomendasi
DJPK rekomendasi
ND ND
Surat Surat
penundaan/ pencabutan
pemberitahuan pemberitahuan
penghentian penghentian

ND ND
DJPB penundaan/ DJPB pencabutan
penghentian penghentian

Pemohon Pemohon
(Kemendagri, (Kemendagri,
Pemda, TNI, Polri Surat Pemda, TNI, Polri Surat
Surat Surat
dan/atau Kepala dari permohonan/ dan/atau Kepala dari permohonan/ pemberitahuan
pemberitahuan
lembaga yang rekomendasi lembaga yang rekomendasi
menangani urusan menangani urusan
keamanan negara) keamanan negara)

*) Penyaluran kembali hanya dapat dilakukan atas penundaan DD pada TA berjalan 12


www.kemenkeu.go.id
SETORAN KE RKUN BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN
ATAS PENYALAHGUNAAN DANA DESA

Verifikasi Ya
sesuai?
Surat permohonan
ND persetujuan
DJPK dan bukti setor
Dalam hal terdapat setoran ke Tidak

RKUN yang dilakukan Permohonan


ditolak

berdasarkan putusan pengadilan


yang telah berkekuatan hukum
tetap atas penyalahgunaan DD, DJPB
ND persetujuan

setoran dimaksud merupakan


bagian yang diperhitungkan dan
mengurangi pencatatan nilai
kumulatif sisa DD di RKD. Bupati/
Surat permohonan
wali dan bukti setor
kota
PMK Nomor 188/PMK.05/2021 tentang Tata Cara
Pembayaran atas Pengembalian Penerimaan Negara

13
www.kemenkeu.go.id
KETENTUAN LAIN-LAIN – PENGECEKAN JUMLAH DESA
Bupati/wali kota melakukan
Bupati/wali kota menyampaikan
pengecekan data jumlah Desa di
hasil pengecekan data jumlah Desa
wilayahnya dengan membandingkan
kepada Menteri Dalam Negeri dan
data jumlah Desa yang digunakan
Menteri Keuangan c.q. Direktur
dalam pengalokasian Dana Desa
Jenderal Perimbangan Keuangan
dengan data jumlah Desa mutakhir
paling lambat hari kerja terakhir
yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
bulan Juni.
kabupaten/kota.

❑ Dalam hal data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota lebih sedikit,
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dapat
menggunakan data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota dalam
melakukan penghitungan rincian Dana Desa setiap Desa setelah berkoordinasi
dengan Kementerian Dalam Negeri.
❑ Dalam hal data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota lebih banyak,
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menggunakan
data jumlah Desa yang digunakan dalam pengalokasian Dana Desa dalam
melakukan penghitungan rincian Dana Desa setiap Desa.

14
www.kemenkeu.go.id
KETENTUAN LAIN-LAIN – KEADAAN KAHAR

Dalam hal terdapat risiko rendahnya


penyaluran DD akibat kejadian kahar, Perpanjangan batas waktu
Menkeu dapat memberikan
ditetapkan dalam KMK atau
perpanjangan batas waktu
penyaluran DD serta batas waktu surat yang ditandatangani oleh
penerimaan dokumen persyaratan Dirjen PK atas nama Menkeu.
penyaluran .

Kejadian bencana alam,


Kejadian kahar meliputi
bencana non alam, dan/atau
bencana alam, bencana non
bencana sosial mengacu pada
alam, bencana sosial, dan/atau
peraturan perundangan-
kebakaran.
undangan mengenai bencana.

Kejadian kahar didukung


dengan pernyataan bupati/wali
kota.

15
www.kemenkeu.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Mekanisme Penyaluran
Dana Desa
TA 2024

Yogyakarta, 18 Desember 2023


LATAR BELAKANG/MAKSUD DAN TUJUAN

LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN

1. Laporan Panitia Kerja Transfer Ke Daerah dalam rangka Pedoman bagi Pemerintah Pusat,
Pembicaraan Tingkat I/Pembahasan RUU tentang APBN TA 2024 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
beserta Nota Keuangannya Kepala Desa Penerima Dana Desa dalam
• mengamanatkan pilihan yang fleksibel dalam penentuan prioritas pengelolaan Dana Desa yaitu proses
penggunaan Dana Desa (frase “dan/atau” untuk prioritas nasional
penganggaran, pengalokasian, penyaluran,
dan Desa).
penatausahaan, pertanggungjawaban dan
2. Arahan presiden pada sidang kabinet tanggal 18 September pelaporan, penggunaan, pemantauan dan
2023 (risalah rapat nomor R-0105/Seskab/DKK/09/2023) evaluasi, dan penghentian dan/atau
• mengamanatkan kelonggaran persentase Dana Desa untuk BLT penundaan penyaluran Dana Desa.
Desa pasca pandemi covid-19.
• mengamanatkan pemberian ruang bagi Desa untuk mengelola Penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
Dana Desa dengan memperhatikan situasi tertentu dan koridor TA 2024, dan pengaturan spesifik
RPJMN. penyaluran dan penggunaan Dana Desa TA
2024 yang diamanatkan dalam UU APBN
3. PMK Pengelolaan Dana Desa yang selalu berubah setiap TA 2024.
tahunnya.
• proses penyusunan PMK memerlukan persetujuan Presiden.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2


PENYALURAN DANA DESA 2024
YANG TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (non-earmark)
URAIAN TAHAP I TAHAP II
SYARAT 1. Peraturan Desa mengenai APBDes; dan 1. Laporan realisasi dan capaian keluaran TA 2023
2. Surat kuasa pemindahbukuan DD disertai daftar RKD 2. Laporan realisasi penyerapan minimal 60% dan capaian keluaran Dana Desa
3. Perekaman pagu DD earmark yang telah disalurkan minimal 40%
4. Perekaman pagu dan realisasi Stunting 2023 (jika 3. Tagging pengajuan Desa layak salur disertai daftar rincian Desa melalui OM-
mengganggarkan di 2023) SPAN
5. Perekaman realisasi KPM bulan Jan-Des (jika 4. Surat Pengantar
menganggarkan BLT 2023)
6. Tagging pengajuan Desa layak salur disertai daftar rincian
Desa melalui OM-SPAN
7. Surat Pengantar
PERIODE PALING LAMBAT JUNI PALING CEPAT APRIL
DOKUMEN
DISAMPAIKAN DISAMPAIKAN
PERSYARATAN
PALING LAMBAT 15 JUNI 2024 Mengikuti Ketentuan Langkah Langkah Akhir TA 2024

BESARAN Nilai Salur = Nilai Salur=


PENYALURAN 40% x (Alokasi DD - Kebutuhan Earmark 1 tahun) – -> Desa 60% x (Alokasi DD - Kebutuhan Earmark 1 tahun) – -> Desa selain mandiri
selain mandiri 40% x (Alokasi DD - Kebutuhan Earmark 1 tahun) – -> Desa mandiri
60% x (Alokasi DD - Kebutuhan Earmark 1 tahun) – -> Desa
mandiri
SYARAT 1. Bagi desa yang melaksanakan BLT Desa tahun 2023 wajib melakukan perekaman realisasi penyaluran BLT Desa tahun 2023 untuk bulan
TAMBAHAN kesatu s.d. bulan kedua belas
2. Bagi desa yang tidak menerima penyaluran BLT Desa tahun 2023 selama 12 bulan, dilakukan perekaman realisasi jumlah KPM bulan
kesatu sampai dengan bulan yang disalurkan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 3


PENYALURAN DANA DESA 2024
YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA (earmark)
Untuk BLT Desa, Ketahanan Pangan dan Hewani, Penurunan Stunting
URAIAN TAHAP I TAHAP II
SYARAT 1. Peraturan Desa mengenai APBDes; dan 1. Laporan realisasi dan capaian keluaran TA 2023
2. Surat kuasa pemindahbukuan DD disertai daftar 2. Laporan realisasi penyerapan minimal 60% dan capaian keluaran Dana Desa yang
RKD telah disalurkan minimal 40%
3. Perekaman pagu DD earmark 3. Perekaman realisasi jumlah KPM BLT Desa TA 2024 sebanyak bulan/triwulan yang telah
4. Perkades penetapan KPM BLT Desa (jika dibayarkan kpd KPM (jika menganggarkan BLT)
menganggarkan di TA 2024) 4. Tagging pengajuan penyaluran Desa layak salur disertai daftar rincian Desa melalui
5. Perekaman pagu dan realisasi Stunting 2023 (jika OM-SPAN
mengganggarkan di TA 2024) 5. Surat Pengantar
6. Perekaman realisasi KPM bulan Jan-Des (jika
menganggarkan BLT Desa TA 2023)
7. Tagging pengajuan penyaluran Desa layak salur
disertai daftar rincian Desa melalui OM-SPAN
8. Surat Pengantar
PERIODE PALING LAMBAT JUNI PALING CEPAT APRIL
DOKUMEN
DISAMPAIKAN DISAMPAIKAN
PERSYARATAN
PALING LAMBAT 15 JUNI 2024 Mengikuti Ketentuan Langkah Langkah Akhir TA 2024
BESARAN Nilai Salur = 60% x (Alokasi DD – Kebutuhan Non- Nilai Salur= 40% x (Alokasi DD - Kebutuhan Non-earmark 1 tahun)
PENYALURAN earmark 1 tahun)
SYARAT 1. Bagi desa yang melaksanakan BLT Desa tahun 2023 wajib melakukan perekaman realisasi penyaluran BLT Desa tahun 2023 untuk bulan
TAMBAHAN kesatu s.d. bulan kedua belas
2. Bagi desa yang tidak menerima penyaluran BLT Desa tahun 2023 selama 12 bulan, dilakukan perekaman realisasi jumlah KPM bulan
kesatu sampai dengan bulan yang disalurkan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4


ALUR PENYALURAN DANA DESA (1)

PENYALURAN KE RKD Melalui pemotongan berdasarkan surat kuasa


Dana Desa setiap pemindahbukuan Dana
Desa dari bupati/wali kota
kabupaten/kota
RKUD

Penyaluran dana
RKUN hasil pemotongan RKD
Dana Desa ke RKD
JENIS PENYALURAN

selisih antara pagu Dana Desa


Pagu DD yang tidak
dengan pagu Dana Desa yang
ditentukan penggunaannya
ditentukan penggunaannya
Pagu DD
Kebutuhan DD untuk (1) BLT Desa, (2)
Pagu DD yang ditentukan program ketahanan pangan dan hewani, dan
(3) program pencegahan dan penanganan
penggunaannya stunting
(dalam RPMK Tahunan)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 6


PENYALURAN INSENTIF DESA (tDD)

Pengalokasian Insentif Desa merupakan


sebagian Dana Desa yang dihitung pada
tahun anggaran berdasarkan kriteria
tertentu.

2 3

Penyaluran insentif Desa dilaksanakan setelah


bupati/wali kota melakukan: Penyaluran insentif Desa di tahun anggaran
1. Surat pernyataan kepala Desa terkait berjalan dilakukan secara sekaligus paling
komitmen penganggaran insentif Desa dalam cepat bulan Agustus 2023
APBDes dan
2. Penandaan pengajuan penyaluran insentif paling lambat mengikuti ketentuan
Desa atas Desa layak salur melalui Aplikasi OM- langkah-langkah akkhir tahun.
SPAN yang disertai dengan
3. Surat pengantar

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 5


LESSON LEARNED PENYALURAN DANA DESA

1. VALIDITAS DATA
Anomali dalam capaian output Dana Desa, seperti “Pembangunan saluran irigasi pertanian utk
ketahananan pangan” sepanjang 164.000.000 Meter, “Pembangunan Cor Jalan Kampung (2,5 x
100 m) dan Pembangunan Badan Jalan Baru (5 x 50 M) sepanjang 103.000.000 Meter”, dan
“Pembangunan Posko Covid-19” sebanyak 25.000.000 Paket

2. BLT DESA
▪ Terdapat desa yang sudah melakukan input data perekaman KPM BLT Desa, namun tidak
mengajukan permintaan penyaluran BLT Desa.
▪ Lambatnya penyampaian data realisasi penyaluran BLT Desa.
3. Penghentian penyaluran Dana Desa.
4. Penyampaian dokumen syarat penyaluran mendekati batas waktu.
5. Masih sedikit desa yang melakukan interkoneksi Siskeudes dengan OMSPAN.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Perbendaharaan 88
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
1. Penerbitan syarat salur: Surat Kuasa Pemindahbukuan Dana Desa, Daftar RKD, dan Perdes
APBDes.
2. Menyampaikan dokumen persyaratan dan permintaan penyaluran sebelum batas akhir waktu
yang telah ditetapkan.
3. Permintaan penyaluran Dana Desa tidak perlu menunggu semua Desa sudah siap, desa-desa
yang sudah layak salur agar diajukan permintaan penyalurannya ke KPPN.
4. Kesesuaian antara jumlah KPM yang direkam pada aplikasi OMSPAN dengan Peraturan Kepala
Desa atau Keputusan Kepala Desa mengenai penetapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT
Desa.
5. Segera melaporkan penerima KPM BLT Desa dan sesuai dengan jenis profesi-nya.
6. Menjaga validitas data dengan cara melakukan interkoneksi Siskeudes dengan aplikasi
OMSPAN.
7. Menghindari perilaku koruptif dan fraud dalam pengelolaan Dana Desa.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Perbendaharaan 99
TATA CARA PENUNDAAN
DAN/ATAU PEMOTONGAN DAU
DAN/ATAU DBH TERHADAP
DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI
ALOKASI DANA DESA (ADD)

1
PENDAPATAN DESA
UU 6 Tahun 2014 tentang Desa

Pendapatan Desa bersumber dari:


1. Pendapatan asli Desa terdiri atas Hasil Usaha, Alokasi Dana Desa
Hasil Aset, Swadaya dan Partisipasi, Gotong
Merupakan bagian dari
Royong, Lain-lain Pendapatan Asli Desa;
dana perimbangan yang diterima
2. Alokasi APBN (Dana Desa); Kabupaten/Kota

3. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi


ADD paling sedikit 10% dari dana
daerah Kabupaten/Kota;
perimbangan yang diterima
4. Alokasi Dana Desa (ADD); Kabupaten/Kota dalam APBD setelah
dikurangi Dana Alokasi Khusus.
5. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan
APBD Kabupaten/Kota; Bagi Kab/Kota yang tidak memberikan ADD,
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari Pemerintah dapat melakukan penundaan
dan/atau pemotongan sebesar alokasi dana
pihak ketiga; dan perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi
7. lain-lain pendapatan Desa yang sah. Khusus yang seharusnya disalurkan ke Desa
2
www.kemenkeu.go.id
PENGAWASAN PEMENUHAN ADD

Pasal 96 ayat (8) PP 43 Tahun 2014 jo PP 47 Tahun 2015 ❖ Melakukan evaluasi pemenuhan
ADD oleh Pemerintah Daerah sesuai
ketentuan.

“ Ketentuan mengenai tata cara penundaan dan/atau


pemotongan dana perimbangan diatur dengan peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
❖ Dalam hal Kabupaten/Kota tidak
memenuhi ADD sesuai ketentuan,
Menteri Keuangan dapat melakukan
bidang keuangan yang ditetapkan setelah penundaan dan/atau pemotongan
dikoordinasikan dengan menteri yang menyelenggarakan sebesar alokasi dana perimbangan
urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam setelah dikurangi dana alokasi
negeri dan menteri yang menyelenggarakan urusan khusus yang seharusnya disalurkan
ke Desa.
pemerintahan di bidang pembangunan desa,
pembangunan kawasan perdesaan, dan pemberdayaan
masyarakat desa.

” PMK Nomor 257/PMK.07/2015


PMK Nomor 41/PMK.07/2021

3
www.kemenkeu.go.id
LATAR BELAKANG/MAKSUD DAN TUJUAN PERUBAHAN

• Penambahan jenis DBH Perkebunan Sawit yang ditentukan


penggunaannya, diatur dalam PP Nomor 38 Tahun 2023 tentang DBH
Perkebunan Sawit
LATAR • DBH Perkebunan sawit dan dan DBH lainnya yang ditentukan
BELAKANG penggunaannya diusulkan menjadi faktor pengurang dalam
penghitungan ADD, seperti halnya tiga DBH sebelumnya yang
ditentukan penggunaannya:
a. DBH Cukai Hasil Tembakau;
b. DBH Sumber Daya Alam Kehutanan Dana Reboisasi; dan
c. Tambahan DBH Minyak dan Gas Bumi dalam rangka otonomi
khusus.
▪ Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam mengalokasikan ADD.
▪ pedoman bagi Pemerintah pusat dalam melakukan evaluasi pemenuhan ADD oleh Pemerintah MAKSUD
Daerah sesuai ketentuan. DAN
▪ menyempurnakan ketentuan mengenai tata cara penundaan dan/atau pemotongan Dana Alokasi
Umum dan/atau Dana Bagi Hasil terhadap Daerah yang tidak memenuhi Alokasi Dana Desa
TUJUAN

KEMENKEU TEPERCAYA 5
POKOK MATERI MUATAN PERUBAHAN

No Latar Belakang Muatan Perubahan

1. Nomenklatur “Dana Perimbangan” sebagaimana Perubahan Judul sehingga PMK Nomor 41/PMK.07/2021 dicabut dan digantikan sesuai
tercantum dalam judul PMK Nomor 41/PMK.07/2021 nomenklatur yang berlaku.
dimaksud tidak diatur kembali dalam UU Nomor 1
Tahun 2022 HKPD dan PP Nomor 37 Tahun 2023
tentang Pengelolaan TKD
2. Penegasan DAU dalam penghitungan besaran ADD Penegasan bahwa DAU yang dimaksud terdiri atas bagian DAU yang tidak
ditentukan penggunaannya dan bagian DAU yang ditentukan penggunaannya

3. Dimungkinkannya penambahan jenis DBH selain yang Memasukkan DBH Perkebunan Sawit dan DBH lainnya yang ditentukan
sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun penggunaannya sebagai pengurang penghitungan besaran ADD
2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah
4. Perubahan nomenklatur Mengubah beberapa nomenklatur yang sudah tidak relevan dengan diitetapkannya
UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD
5. Penegasan proses bisnis penyaluran atas pemotongan Sebelumnya DAU dan/atau DBH yang dipotong memperhitungkan jumlah DAU
DAU dan/atau DBH dan/atau DBH yang telah ditunda, diubah menjadi DAU dan/atau DBH yang telah
ditunda disalurkan kembali semua, kemudian DAU dan/atau DBH yang dipotong
sebesar selisih dari kurang pemenuhan besaran ADD berdasarkan hasil evaluasi.
6. Penghitungan alternatif cara pengalokasian atas Pembagian ke Desa dapat menggunakan alokasi formula Dana Desa tahun berjalan
pemotongan DAU dan/atau DBH kepada Desa yang digunakan dalam Pengalokasian Dana Desa tahun berjalan

KEMENKEU TEPERCAYA 6
PMK 130 Tahun 2023
PENGANGGARAN ALOKASI DANA DESA Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan DAU dan/atau DBH
terhadap Daerah yg Tidak Memenuhi ADD

ADD paling sedikit sebesar


Kabupaten/kota yang
memiliki Desa wajib
DAU dan DBH
menganggarkan ADD
dalam APBD atau
perubahan APBD pada TA
10% yg dianggarkan kab./kota
dalam APBD atau perubahan
APBD TA berjalan.
berjalan.

❑ DAU terdiri atas bagian DAU yang tidak ditentukan penggunaannya dan bagian DAU yang ditentukan
penggunaannya.
❑ DBH merupakan seluruh jenis DBH selain:
➢ DBH cukai hasil tembakau;
➢ DBH sumber daya alam kehutanan dana reboisasi;
➢ tambahan DBH minyak dan gas bumi dalam rangka otonomi khusus;
➢ DBH perkebunan sawit; dan
➢ DBH lainnya yg ditentukan penggunaannya sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan.

7
www.kemenkeu.go.id
PENETAPAN PERATURAN BUPATI/ PMK 130 Tahun 2023
Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan DAU dan/atau DBH
WALI KOTA TENTANG PEMBAGIAN ADD terhadap Daerah yg Tidak Memenuhi ADD

Rincian pembagian ADD per Desa


dilakukan dengan memperhatikan:
Rincian ADD per Desa ditetapkan • pemenuhan kebutuhan penghasilan tetap
dengan peraturan bupati/wali kota kepala Desa, sekretaris Desa, dan
dan/atau perubahan peraturan perangkat Desa lainnya; dan
bupati/wali kota mengenai • jumlah penduduk Desa, angka kemiskinan
Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat
pembagian ADD per Desa kesulitan geografis Desa

8
www.kemenkeu.go.id
PENYAMPAIAN PERATURAN BUPATI/ PMK 130 Tahun 2023
Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan DAU dan/atau DBH
WALI KOTA TENTANG PEMBAGIAN ADD terhadap Daerah yg Tidak Memenuhi ADD

Peraturan bupati/wali kota


Bupati/wali kota menyampaikan peraturan bupati/wali dan/atau perubahan peraturan
kota dan/atau perubahan peraturan bupati/wali kota bupati/wali kota mengenai
mengenai pembagian ADD per Desa kepada: pembagian ADD diterima
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Menteri Keuangan c.q. Direktur
Perimbangan Keuangan Jenderal Perimbangan Keuangan
paling lambat tanggal 15 April
Menteri Dalam Negeri TA berjalan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Dalam bentuk arsip data


Tertinggal dan Transmigrasi komputer dan file Portable
Document Format (PDF).

Dalam hal kabupaten/kota tidak memenuhi Penundaan dan/atau pemotongan DAU dan/atau
ADD, Menteri Keuangan c.q. Direktur DBH dilakukan terhadap DAU yang tidak
Jenderal Perimbangan Keuangan dapat ditentukan penggunaannya dan/atau DBH yang
melakukan penundaan dan/atau tidak ditentukan penggunaannya berdasarkan
pemotongan DAU dan/atau DBH. ketentuan peraturan perundang-undangan.

9
www.kemenkeu.go.id
PMK 130 Tahun 2023
EVALUASI BESARAN ADD Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan DAU dan/atau DBH
terhadap Daerah yg Tidak Memenuhi ADD

Evaluasi dilakukan untuk menghitung pemenuhan besaran ADD dengan mengalikan persentase minimal
ADD dengan DAU dan DBH yang dianggarkan
Evaluasi yang dilakukan untuk menentukan selisih kurang besaran ADD, dalam hal:

terdapat peraturan terdapat Perbup/wali tidak terdapat


tidak terdapat
bupati/wali kota mengenai pembagian Perbup/wali
Perbup/wali mengenai
(Perbup/wali) ADD per desa dan mengenai pembagian
. pembagian ADD per
mengenai pembagian tidak terdapat APBD ADD per desa dan
desa dan APBD
ADD per desa dan terdapat APBD
APBD

evaluasi dengan evaluasi dengan evaluasi dengan


evaluasi dengan
membandingkan ADD membandingkan ADD membandingkan Belanja
menghitung ADD 10%
dalam Perbup/wali dalam Perbup/wali Bantuan Keuangan ke
DAU dan DBH dalam
dengan 10% DAU dan dengan 10% DAU dan Desa dalam APBD dengan
Perpres Rincian APBN
DBH dalam APBD TA DBH dalam Perpres 10% DAU dan DBH dalam
Berjalan Rincian APBN APBD TA Berjalan
10
www.kemenkeu.go.id
PMK 130 Tahun 2023
TATA CARA EVALUASI ADD Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan DAU dan/atau DBH
terhadap Daerah yg Tidak Memenuhi ADD

Jan - April Mei Juni Juli – Agustus September

Memenuhi: disalurkan kembali DAU


Memenuhi: ok Memenuhi: ok dan/atau DBH yang ditunda

Tidak
memenuhi:
Penyampaian disalurkan
Evaluasi I Perkada ADD Penyampaian Evaluasi III
Pemenuhan Evaluasi II Tidak Perkada ADD kembali DAU
Tidak atau Perkada Pemenuhan memenuhi: atau Perkada
Pemenuhan dan/atau DBH
ADD memenuhi: Perubahan ADD
ADD Penundaan Perubahan yang ditunda
ADD ADD dan dilakukan
Surat DAU dan/atau
Pemberitahuan pemotongan
DBH melalui
DAU dan/atau
KMK
DBH melalui
KMK

*Batas waktu 5 Mei *Batas waktu 5 Agustus

11
www.kemenkeu.go.id
Hasil Evaluasi Tahun 2023
1. Evaluasi dilakukan terhadap 434 pemda penerima Dana Desa.

2. Berdasarkan hasil evaluasi ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 12/KM.7/2023 tanggal 19

Mei 2023 tentang Penundaan Penyaluran DAU dan/atau DBH atas Pemerintah Daerah yang Tidak
Memenuhi Ketentuan ADD TA 2023 terhadap 60 daerah yang tidak memenuhi ketentuan ADD.
3. Berdasarkan hasil evaluasi kembali, ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 20/KM.7/2023

tanggal 21 Agustus 2023 tentang Pemotongan Penyaluran Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Bagi
Hasil atas Pemerintah Daerah yang Tidak Memenuhi Ketentuan Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran
2023 terhadap 8 daerah yang tidak memenuhi ketentuan ADD.

13
KINERJA SALUR DANA DESA Sumber:
OMSPAN

DANA DESA NONBLT DANA DESA BLT MALAKA 100,0%


SABU RAIJUA 90,07%

MANGGARAI TIMUR 96,56%

SUMBA BARAT DAYA 99,90%

SUMBA TENGAH 98,71%

NAGEKEO 100,0%

MANGGARAI BARAT 100,0%

ROTE NDAO 100,0%

Miliar Rupiah
LEMBATA 99,68%

SUMBA BARAT 100,0%

SUMBA TIMUR 100,0%

TAMBAHAN DANA DESA MANGGARAI 100,0%


• Realisasi penyaluran Dana Desa s.d.
100,0%
20 Desember 2023 adalah
NGADA

Rp2.742,73 miliar atau 99,2 persen ENDE 98,75%


dari pagu.
FLORES TIMUR 99,91%

• Secara ringkas, dapat diinformasikan SIKKA 100,0%


masih ada 73 desa belum salur DD ALOR 100,0%
Tahap III (33 diantaranya sudah 99,54%
tercatat proses pengajuan di TTS

OMSPAN), 18 desa belum salur BLT TTU 98,18%


TW IV, dan 23 desa belum salur 100,0%
BELU
Tambahan Dana Desa.
KUPANG 98,12%

REALISASI PAGU 1
DESA BELUM SALUR NON BLT TAHAP III

2
DESA BELUM SALUR TAMBAHAN
DD
DESA BELUM SALUR BLT TRIWULAN
IV

3
PENDATAAN REKENING KAS
DESA Pendataan Rekening Desa

• Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus,


dan Keistimewaan melalui Nota Dinas Nomor
ND-349/PK.4/2023 tanggal 08 Desember 2023,
menyampaikan bahwa dalam rangka persiapan
penyaluran Dana Desa Tahun 2024, diperlukan
pendataan dan penginputan data Rekening Kas
Desa (RKD) terhadap 309 desa baru yang
terdapat pada 24 kabupaten/kota.

• Berdasarkan Kepmendagri Nomor 100.1.1-


6117 Tahun 2022 tentang Pemberian dan
Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan, dan Pulau terdapat pemekaran
111 desa baru pada 3 Kabupaten di Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

• Terhadap 111 desa baru tersebut perlu


dilakukan pendataan dan penginputan data
supplier RKD sesuai format lampiran RKD dalam
PMK 201/PMK.07/2022.

• Secara rinci, data pemekaran desa di Provinsi


Sumber: PMK 201/PMK.07/2022 Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Sikka: 34 desa baru;
2. Kabupaten Ngada: 55 desa baru;
3. Kabupaten TTU: 22 desa baru.

4
DESA BARU KAB.
SIKKA

Sumber: Kepmendagri Nomor 100.1.1-6117 Tahun 5


2022
DESA BARU KAB. NGADA

Sumber: Kepmendagri Nomor 100.1.1-6117 Tahun 6


2022
DESA BARU KAB. NGADA

Sumber: Kepmendagri Nomor 100.1.1-6117 Tahun 7


2022
KAB. TIMOR TENGAH
DESA BARU
UTARA
Sumber: Kepmendagri Nomor 100.1.1-6117 Tahun
2022

8
www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI
DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai