Anda di halaman 1dari 5

Geo Image (2022)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage

PENGETAHUAN PENAMBANG PASIR DESA KALIURANG KECAMATAN


SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG MENGENAI ANCAMAN LAHAR
DINGIN DI KALI BEBENG GUNUNG MERAPI

Fatimah Nur Meiniyah, Erni Suharini

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Ancaman lahar dingin Gunung Merapi merupakan bahaya sekunder menyebabkan dampak pada
Diterima korban jiwa yang semakin meningkat. Pengetahuan penambang pasir menjadi kunci keberhasilan
Disetujui untuk mengantisipasi ancaman bencana lahar dingin. Sehingga penambang pasir mampu merespon
Dipublikasikan dan menentukan tindakan yang tepat berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini
________________ adalah untuk menganalisis pengetahuan penambang pasir mengenai ancaman lahar dingin di Kali
Keywords: Bebeng. Populasi dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik total sampling dengan jumlah
Knowledge, Sand Minner, sampel sebanyak 63 responden dengan kategori penambang pasir tradisional dan penambang pasir
Cold Lava modern yang bertempat tinggal di Desa Kaliurang. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan
__________________ penambang pasir termasuk pada kategori cukup baik dengan nilai indeks pengetahuan sebesar 72%.
Berdasarkan perbandingan kategori penambang diketahui bahwa penambang pasir modern
memiliki nilai 6% lebih tinggi dibandingkan penambang modern. Data tersebut dianalisis bahwa
pengetahuan penambang pasir sangat dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan serta keikutsertaan
dalam organisasi pengurangan risiko bencana. Saran penelitian ini adalah perlu peningkatan
pengetahuan penambang pasir dengan kegiatan sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan
kapasitas dalam menghadapi ancaman lahar dingin.

Abstract
___________________________________________________________________
The threat of cold lava from Mount Merapi is a secondary hazard causing an increasing impact on the number
of casualties. Knowledge of sand miners is the key to success in anticipating the threat of cold lava disaster. So
that the sand miners are able to respond and determine the appropriate action based on the knowledge they have.
The purpose of this study was to analyze the knowledge of sand miners regarding the threat of cold lava in Bebeng
River. The population in this study was taken using a total sampling technique with a sample of 63 respondents
in the category of traditional sand miners and modern sand miners who live in Kaliurang Village. The results
show that the knowledge of sand miners is included in the fairly good category with a knowledge index value of
72%. Based on the comparison of the categories of miners, it is known that modern sand miners have a 6% higher
value than modern miners. The data is analyzed that the knowledge of sand miners is strongly influenced by
factors of age, education and participation in disaster risk reduction organizations. The suggestion of this research
is that it is necessary to increase the knowledge of sand miners with socialization and training activities to increase
capacity in dealing with the threat of cold lava.

© 2022 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com

56
Meiniyah dan Suharini / Geo Image (2022)

PENDAHULUAN ancaman lahar dingin, dan tanda bahaya lahar


dingin. Kurangnya kesadaran penambang pasir
Bahaya sekunder dari peningkatan untuk memiliki minat belajar memahami dan
aktivitas Gunung Merapi yang bersifat mengantisipasi dirinya dari ancaman lahar
mengancam adalah lahar dingin (Robi, 2016). dingin masih rendah, hal tersebut ditinjau dengan
Ancaman lahar dingin memberikan dampak kurangnya keikutsertaan masyarakat khususnya
desktruktif karena berasal dari kecepatan, penambang pasir dalam organisasi pengurangan
jangkauan serta material yang sulit terangkut resiko bencana.
(Pierson et al., 2014). Sehingga selain bahaya Pengetahuan penambang pasir yang baik
akibat erupsi Gunung Merapi ancaman lahar harus dimiliki oleh setiap individu terutama
dingin perlu diwaspadai terumata bagi individu penambang pasir karena mengingat bahwa
atau kelompok yang beraktivitas di aliran sungai daerah yang digunakan sebagai tempat untuk
yang berhulu Gunung Merapi. bekerja mereka adalah rawan bencana
Potensi ancaman lahar dingin meningkat (Setyowati, 2017). Sehingga pengetahuan
ketika musim penghujan terutama pada akhir keterampilan serta pengalaman penambang pasir
tahun 2021 karena dipengaruhi oleh yang baik perlu dimiliki oleh setiap penambang
pertumbuhan kubah lava barat daya sehingga pasir sebagai bekal untuk bekerja di kawasan
aliran lahar mengarah ke Kali Bebeng (Ainia & rawan bencana tersebut.
Jiarzanah, 2021). Aliran lahar dingin yang Pengetahuan untuk menghadapi ancaman
mengalir melewati Kali Bebeng tentunya akan sebelum terjadinya bencana dapat digunakan
meninggalkan material yang dimanfaakan oleh sebagai penentu suatu keberhasilan bencana
masyarakat sekitar sebagai kegiatan dengan tepat (Suharini, 2019). Sehingga individu
penambangan pasir. Berdasarkan wawancara atau kelompok mampu merespon ancaman lahar
yang sudah dilakukan diketahui bahwa sejauh ini dingin dengan baik, mampu melakukan tindakan
penambangan pasir di Kali Bebeng masih yang tepat untuk selalu waspada dan
dilakukan karena para penambang pasir mengantisipasi dirinya dari ancaman bencana
menganggap bahwa aktivitas rawan bencana suharini erni. Tinggi rendahnya pengetahuan
berada pada radius 3 km dari puncak. seseorang dapat menentukan keselamatan diri
Menurut Badan Penanggulangan Bencana nya sendiri ketika berada di daerah yang rentan
Daerah Magelang kejadian peningkatan korban bencana setyowati.
jiwa akibat bencana lahar dingin terjadi Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan
peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2021 dalam penelitian ini adalah menganalisis
mengalami peningkatan dengan data sejumlah 11 pengetahuan penambang pasir mengenai
penambang pasir tewas dengan kualifikasi 7 ancaman lahar dingin di Kali Bebeng Gunung
penambang tradisional dan 4 orang bekerja Merapi.
sebagai penambang pasir modern. Berdasarkan
hasil rekontruksi kejadian diketahui bahwa METODE PENELITIAN
identitas korban penambang pasir berasal dari Penelitian dilakukan di Desa Kaliurang,
warga yang bertempat tinggal di kawasan rawan Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
bencana tiga (KRB III) salah satunya adalah Populasi yang diambil merupakan penambang
Desa Kaliurang. pasir yang bertempat tinggal di Desa Kaliurang.
Berdasarkan hasil wawancara yang Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk
dilakukan dengan kelompok organisasi Desa Kaliurang yang bekerja sebagai penambang
pengurangan resiko bencana Desa Kaliurang, pasir di Kali Bebeng. Teknik pengambilan
menjelaskan bahwa fakta kejadian korban jiwa diambil menggunakan teknik total sampling yang
tersebut disebabkan karena kurangnya berarti penentuan sampel dengan menggunakan
kewaspadaan dan pemahaman penambang pasir semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel
mengenai kerentanan lokasi penambangan, jarak

57
Meiniyah dan Suharini / Geo Image (2022)

penelitian (Arikunto, 2014). Sehingga diperoleh Sumber : Analisis Data Penelitian, 2022
sebanyak 63 responden penambang pasir. Berdasarkan tabel data diatas diketahui
Metode pengumpulan data dilakukan bahwa penambang pasir Desa Kaliurang
dengan tes pengetahuan yang diberikan kepada termasuk pada kategori baik dengan nilai indeks
penambang pasir. Variabel pengetahuan pengetahuan 72%. Analisis pengetahuan
mengenai ancaman lahar dingin mengacu pada penambang pasir berdasarkan indikator setiap
(Kerangka Aksi Hyogo, 2015) yaitu karakteristik soal dapat dilihat pada tabel no 2.
bahaya lahar, risiko bencana lahar, kearifan Tabel 2 Hasil Indikator Pengetahuan
lokal, faktor bencana, kerentanan daerah, sistem No Indikator Nilai Kategori
peringatan, pemantauan bahaya, tindakan Indeks
penyelamatan dan cara mengantisipasi bahaya. 1 Pengetahuan 55% Kurang
Teknik analisis data dalam penelitian yaitu bahaya lahar Baik
teknik analisis deksriptif persentase untuk 2 Kajian risiko 68% Cukup
menganalisis pengetahuan penambang pasir bencana Baik
dalam menghadapi ancaman lahar dingin 3 Kearifan lokal 47% Kurang
Gunung Merapi. Baik
4 Karakteristik 90% Baik
HASIL DAN PEMBAHASAN bencana
Hasil Pengetahuan Penambang Pasir Mengenai 5 Faktor yang 77% Baik
Ancaman Lahar Dingin mempengaruhi
Pengetahuan penambang pasir terhadap 6 Kerentanan lokasi 51% Kurang
ancaman lahar dingin termasuk pada salah satu penambangan Baik
tahap kesiapsiagaan pra bencana agar para 7 Sistem peringatan 73% Cukup
penambang pasir mampu merespon ancaman Baik
lahar dingin dengan baik. Untuk menganalisis
8 Pemantauan 76% Baik
tinggi rendahnya pengetahuan penambang pasir
bahaya
didasarkan pada faktor antara lain pengetahuan
9 Tindakan 76% Baik
mengenai bahaya lahar dingin, kerentanan,
penyelamatan
kapasitas penambang pasir serta karakteristik dan
10 Cara 80% Baik
kearifan lokal ancaman lahar dingin.
mengantisipasi
Tes pengetahuan disajikan dengan bentuk
Sumber: Analisis Data Penelitian, 2022.
pilihan ganda yang terdiri dari 16 soal yang
Namun apabila dilihat berdasarkan
diberikan kepada penambang pasir Desa
kategori penambang tradisional dan penambang
Kaliurang dengan kategori penambang pasir
modern diketahui bahwa penambang modern
tradisional dan penambang pasir modern. Hasil
memiliki nilai indeks pengetahuan 6% lebih
tes pengetahuan dianalisis dengan 4 kategori
tinggi dibandingkan dengan penambang
yaitu sangat baik, baik, kurang baik dan tidak
tradisional. Berikut merupakan grafik
baik. Berikut hasil tes pengetahuan penambang
perbandingan hasil kategori penambang
pasir dapat dilihat pada tabel no 1.
tradisional dan penambang modern.
Tabel 1 Hasil Kategori Pengetahuan
No Interval Kategori Freq %
Skor
1 76-100 Baik 20 31,7 %
2 56-75 Cukup Baik 34 54,0 %
3 40-55 Kurang Baik 9 14,3 %
4 <40 Tidak Baik - -
Jumlah 63 100
Nilai Indeks : Kategori : Baik
72%

58
Meiniyah dan Suharini / Geo Image (2022)

Perbandingan pengetahuan penambang


Perbandingan Hasil Kategori
pasir tradisional dan penambang modern
Pengetahuan Penambang Pasir
76 dilatarbelakangi oleh tingkat pendidikan dan
80 70
usia masing-masing penambang. Keikutsertaan
60
penambang pasir yang terlibat dalam organisasi
40
pengurangan risiko bencana juga mempengaruhi
20
pengetahuan penambang pasir. Hal tersebut
0
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Cukup Baik Baik
(Tama, 2013) bahwa tidak semua masyarakat
Penambang Tradisional Penambang Modern
memiliki kemauan untuk mempelajari dan ikut
serta dalam usaha pendidikan mitigasi bencana.
Perbandingan grafik pengetahuan
Pentingnya pengetahuan dalam
penambang pasir tradisional termasuk pada
menghadapi bencana digunakan sebagai tolok
kategori cukup dan pengetahuan penambang
ukur pemahaman bagi penambang pasir
modern termasuk pada kategori baik.
khususnya agar mampu menentukan tindakan
Pembahasan pengetahuan penambang pasir
yang tepat untuk mengantisipasi bencana
mengenai ancaman lahar dingin
berdasarkan pengalamannya. Hal tersebut
Berdasarkan hasil data pengetahuan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penambang pasir dikategorikan baik dianalisis
(Margono et al., 2020) program pelatihan
berdasarkan pemahaman dan ketepatan
menjadi upaya yang penting untuk meningkatkan
penambang pasir dalam menjawab indikator
pemahaman dalam menghadapi bencana
soal. Indikator soal yang termasuk pada kategori
dilakukan dengan pelatihan dan keikutsertaan
baik diantaranya pengetahuan mengenai bahaya
dalam kegiatan simulasi bencana. Penelitian
lahar, risiko bencana, kerentanan penambang
(Pahlevi, 2019) juga menunjukkan bahwa
pasir, sistem peringatan dini. Namun
pentingnya pembelajaran sadar bencana melalui
pengetahuan dan pemahaman penambang pasir
kegiatan sosialisasi kebencanaan.
termasuk pada kategori rendah dilihat
berdasarkan kurangnya pengetahuan dalam
KESIMPULAN
memahami kearifan lokal untuk menghadapi
Berdasarkan hasil penelitian dapat
ancaman lahar.
disimpulkan bahwa pengetahuan penambang
Hasil wawancara yang dilakukan dengan
pasir Desa Kaliurang dalam memahami
Ibu Kiptiyah yakni Kepala Desa Kaliurang
ancaman lahar dingin sudah termasuk pada
pengetahuan penambang pasir dikategorikan
kategori baik. Hal tersebut dibuktikan dengan
baik dapat ditarik kesimpulan bahwa penambang
hasil indeks pengetahuan penambang pasir
pasir pada umumnya sudah setiap hari berada di
dengan nilai indeks 72%. Faktor yang
lokasi Kali Bebeng dan tercatat mereka sudah
melatarbelakangi pengetahuan penambang pasir
puluhan tahun bekerja sebagai penambang pasir
dikarenakan kuatnya nalar serta cara pandang
khususnya di Kali Bebeng sehingga penambang
penambang pasir dalam memahami ancaman
pasir tersebut mempunyai bekal pengalaman
lahar serta pengalaman ketika terjadi ancaman
ketika terjadi bencana lahar dingin dari tahun
lahar dingin pada tahun-tahun sebelumnya.
sebelumnya. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Marfai, 2012) DAFTAR PUSTAKA
bahwa pemahaman seseorang didasari oleh nalar Ainia, D. K., & Jiarzanah, J. (2021). Analisis
dan cara pandang mereka serta kebiasaan ketika Deep Ecology Arne Naess terhadap
berada di lingkungan mereka berada. Sehingga Aktivitas Penambangan Pasir (Studi Kasus:
indikator pengetahuan para penambang pasir Penambangan Pasir Merapi di Sekitar
Sungai Gendol Cangkringan Sleman
dapat dipahami dengan baik oleh masing-masing
Yogyakarta). Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(1),
penambang. 98–106.
https://doi.org/10.14710/jil.19.1.98-106

59
Meiniyah dan Suharini / Geo Image (2022)

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Kerangka Aksi Hyogo. (2015). Kesiapsiagaan


Bencana untuk Respons yang Efektif.

Marfai, M. A. (2012). Kerawanan dan Kemampuan


Adaptasi Masyarakat Pesisir Terhadap Bahaya
Banjir dan Tsunami.

Margono, Amin, K., & Astuti, R. T. (2020).


Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan.
Wiraraja Medika: Jurnal Kesehatan, 10(1), 1–
9.

Pahlevi. (2019). Edukasi Sadar Bencana Melalui


Sosialisasi Kebencanaan Sebagai Upaya
Peningkatan Pengetahuan Siswa Terhadap
Mitigasi Bencana. JPIS, 29(No 1 Juni 2019),
49–55.

Pierson, T. C., Wood, N. J., & Driedger, C. L.


(2014). Reducing risk from lahar hazards:
Concepts, case studies, and roles for
scientists. Journal of Applied Volcanology, 3(1),
1–25. https://doi.org/10.1186/s13617-014-
0016-4

Robi, A. M. (2016). Risiko Bencana Indonesia


(Raditya jati dan Mohd Robi Amri (ed.)).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Setyowati, D. L. (2017). Pendidikan Kebencanaan


(Bencana Banjir, Longsor, dan Tsunami)
(Cetakan 1). CV Sanggar Krida Aditama.

Suharini, et al. (2019). Analisis Sikap Tanggap


Kesiapsiagaan Bencana Banjir pada
Milenial Kota Semarang. Prosiding Seminar
Nasional UNNES, 910–914.

Tama, D. P. (2013). Pendidikan Mitigasi Bencana


Lahar Dingin Terhadap Masyarakat
Penambang Pasir di Aliran Sungai Kali Woro
Desa Balerante, Kecamatan Kemalang,
Kabupaten Klaten.

60

Anda mungkin juga menyukai