KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KARYA ILMIAH AKHIR
KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
i
KARYA ILMIAH AKHIR
KEPERAWATAN KOMPREHENSIF
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya
yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk-Nya. Salawat serta salam dikirim
Gempa Bumi dan Tsunami di RW 01 Kelurahan Pasie Nan Tigo Tahun 2022”.
Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada Ibu DR. Ns.
Rika Sabri, M. Kep., Sp. Kep. Kom selaku Pembimbing Utama dan Ibu
Ns. Windy Freska, M. Kep sebagai Pembimbing Pendamping, yang telah telaten
dan penuh kesabaran membimbing dalam menyusun Karya Ilmiah Akhir (KIA)
ini. Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Pembimbing
Akademik saya, Ibu Ns. Devia Putri Lenggogeni, S. Kep, M. Kep yang telah
1. Ibu Hema Malini, S. Kp, MN, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas
2. Ibu Dr. Ns. Lili Fajria, S.Kep, M. Biomed selaku Ketua Program Studi
v
4. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Keperawataan Univesitas
5. Rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua
tercinta ayahanda Syamsudirman dan ibunda Yeni Misra yang selama ini
perhatian dan kasih sayang, serta dukungan dan doa yang tulus kepada
kasih atas rasa senang yang telah kamu berikan. Dan terima kasih sudah
menjadi teman terbaikku di tahun ini. Aku titipkan selalu doa untuk kamu
7. Untuk orang-orang baik yang aku temui di tahun ini, yang selalu
kasih atas keberadaan kamu yang membuat aku bertumbuh setiap harinya.
vi
Peneliti sangat menyadari bahwa Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini tidak
luput dari adanya kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka saran dan kritik
dari semua pihak sangat peneliti harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
sehingga akhirnya Karya Ilmiah Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
Peneliti
vii
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KARYA ILMIAH AKHIR, JULI 2022
ABSTRAK
Kondisi Indonesia yang rentan bencana seharusnya dapat diimbangi dengan upaya
peningkatan kesiapsiagaan bencana agar masyarakat dapat memahami risiko yang
dapat timbul akibat kejadian bencana dan dapat mengurangi dampak dari bencana
tersebut. Remaja merupakan komponen masyarakat yang punya potensi untuk
dilibatkan pada kesiapsiagaan bencana.. Remaja di RW 01 Kelurahan Pasie Nan
Tigo merupakan kelompok yang aktif berpatisipasi dan memiliki potensi yang
sangat tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kesiapsiagaan
remaja dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di RW 01 Kelurahan
Pasie Nan Tigo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
case study research. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive
Sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan In-depth Interview yang
dilakukan pada tanggal 7-8 Juli 2022 di RW 01 Kelurahan Pasie Nan Tigo.
Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang partisipan remaja.
Hasil wawancara ditranskip secara verbatim dan diolah sehingga menghasilkan
empat tema yaitu : (1) Pengetahuan remaja tentang bencana (2) Rencana tanggap
darurat ketika terjadi bencana (3) Sistem peringatan bencana (4) Mobilisasi
sumber daya. Hasil temuan merekomendasikan agar remaja dibekali dan diberi
ruang untuk terlibat dalam upaya pengurangan risiko bencana dengan melibatkan
remaja dalam kegiatan peningkatan kapasitas baik individu maupun kelompok.
viii
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
FINAL SCIENTIFIC PAPER, July 2022
ABSTRACK
ix
DAFTAR ISI
Abstrack.............................................................................................................. ix
Daftar Isi.............................................................................................................. x
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 47
A. Kesimpulan ............................................................................................ 86
B. Saran ...................................................................................................... 86
LAMPIRAN ..................................................................................................... 80
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta dampak psikologis (UU No. 24 tahun 2007). Bencana juga merupakan
disebabkan, baik oleh faktor alam, nonalam, maupun faktor manusia dan akan
hal ini disebabkan oleh letak Indonesia yang berdekatan dengan tiga lempeng
menimbulkan gempa bumi, tsunami, jalur gunung api, dan sesar atau patahan
1
2
tinggi terhadap bencana geologi seperti bencana gempa bumi, letusan gunung
265 negara di dunia yang memiliki resiko ancaman tsunami lebih tinggi
dibandingkan jepang.
segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan
dipicu oleh pusaran air dibawah laut karena pergeseran lempeng, tanah
longsor, erupsi gunung api, dan jatuhnya meteor. Menurut penelitian ahli
kegempaan Kerry Sieh dan Danny Hilman tahun 2011, gempa berkekuatan
permukaan laut.
3
masih mengalami fluktuasi. Sejak tahun 2014 – tahun 2018, kuantitas gempa
11.920 gempa bumi. Namun, pada tahun 2019 terjadi sebanyak 11.515 gempa
bumi, dan pada tahun 2020 sebanyak 8.264 gempa bumi. Pada tahun 2021
bahwa rata-rata terjadi nya gempa bumi yaitu 800-900 setiap bulannya. Rata-
rata keaktifan gempa bumi di tahun 2021 diprediksi jauh lebih besar
Indonesia, 2021).
Sumatera bagian barat dilintasi oleh sesar local (intraplate) yang membentang
dari Selat Sunda hingga laut Andaman. Faktor pemicu tingginya aktifitas
wilayah kota Padang 19,41% nya memiliki potensi tinggi bahaya Gempa
4
Bumi dan Tsunami, terutama pada daerah pusat penduduk dan wilayah pesisir
pantai (BNPB, 2013). Koto Tangah merupakan salah satu dari 11 Kecamatan
yang berada di Kota Padang dengan tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap
bencana gempa bumi dan tsunami. Menurut penelitian Jelita, M dkk (2019)
Ganting, dan Kel. Lubuk Buaya, dan Kelurahan Pasie Nan Tigo.
jembatan, dan lain sebagainya (Singh, 2017). Bencana gempa bumi juga
dermaga, jalan, korban jiwa, dan luka-luka (Abdullah, 2017). Bencana gempa
bumi juga akan berdampak seperti kerusakan aset (rumah, bangunan, dan
dapat memahami risiko yang dapat timbul akibat kejadian bencana dan dapat
dewasa, biasanya dimulai dari usia 14 tahun pada laki-laki dan usia 12 tahun
hal ini yaitu berusia 10 tahun – 19 tahun. Masa remaja awal dimulai pada saat
anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada saat berusia 13 tahun – 17
mereka dilibatkan.
agar dapat mengurangi resiko akibat gempa bumi dan tsunami, termasuk
resiko kerugian dan resiko jatuhnya korban ketika terjadi bencana. Dengan
dan masyarakat dalam memetakan risiko dan faktor pelindung mereka, serta
Kepuharjo.
Kelurahan Pasie Nan Tigo terletak pada pesisir pantai Sumatera yang
termasuk dalam kategori daerah rawan bencana salah satunya gempa bumi
terletak di tepi sungai. Wilayah RW 01 berjarak kurang lebih 100 m dari tepi
sungai, yang mana zona ini merupakan zona bahaya yang paling tinggi
terhadap tsunami. Karena daerah yang paling dekat ke sungai dan laut akan
potensi yang sangat tinggi. Remaja di RW 01 Kelurahan Pasie Nan Tigo juga
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Kasus :
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dasar bagi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Bencana
1. Definisi Bencana
bisa menyebabkan kerugian baik pada manusia, materi, dan ekonomi serta
tidak hanya berasal dari alam, melainkan dapat juga berasal dari manusia
Undang, 2007).
bencana. Bencana alam adalah suatu bencana yang terjadi akibat gejala-
11
12
2. Klasifikasi Bencana
disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun ulah manusia yang
masyarakat.
yaitu :
a. Bencana alam
wabah penyakit.
c. Bencana sosial
3. Dampak Bencana
a. Dampak Fisik
b. Dampak Psikologis
c. Dampak Psikososial
remaja, ibu hamil, wanita, dan lansia. Untuk anak-anak dan remaja
d. Dampak Spiritual
4. Siklus Bencana
bencana meliputi:
a. Pra bencana
1) Mitigasi (mitigation)
pemanfaatan lahan.
bencana.
akibat bencana.
(BNPB, 2017).
bumi akibat pelepasan energi dari dalam perut bumi secara tiba tiba,
18
terjadi akibat pergerakan lempeng bumi atau aktivitas gunung berapi yang
a. Berdasarkan Penyebabnya
macam diantaranya :
Yaitu gempa bumi lokal yang terjadi apabila suatu gua di daerah
3) Gempa bumi terus menerus dan dengan tidak terdapat gempa bumi
C. Konsep Tsunami
1. Definisi Tsunami
kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jam atau lebih (Yanuarto et al.,
2019).
21
kejadian tsunami di Indonesia sejak tahun 1600 sampai tahun 2007 terjadi
sebanyak lebih kurang 172 kali dimana 90% kejadiannya disebabkan oleh
gempa bumi bawah laut, sedangkan 9% nya akibat letusan gunung api dan
2. Penyebab Tsunami
tiba akibat gempa tektonik. Gempa tektonik adalah jenis gempa yang
terjadi. Tsunami akan terjadi jika ada meteor besar yang jatuh ke laut,
3. Tanda-Tanda Tsunami
a. Terjadinya gempa bumi yang sangat kuat dan berpusat dari bawah
laut
D. Konsep Kesiapsiagaan
1. Definisi Kesiapsiagaan
dan berdayaguna.
upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik itu kelompok, individu, dan
bencana.
2. Tujuan Kesiapsiagaan
dilakukan untuk memastikan upaya apa yang terjadi dengan cepat dan
a. Mengurangi ancaman
Namun ada banyak cara atau tindakan yang dapat dilakukan untuk
c. Mengurangi Akibat
d. Menjalin kerjasama
kesiapsiagaan, yaitu :
kesepakatan lokal.
bencana alam.
4) Mobilisasi dana.
kesiapsiagaan bencana.
29
E. Konsep Remaja
1. Definisi Remaja
sebagai orang dewasa tetapi juga tidak dapat lagi digolongkan sebagai
dengan jelas masa transisi atau peralihan karena remaja belum menjadi
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Sifat khas dari remaja
muncul pada masa ini. Tumbuhnya rambut pubis dan aksila, pada
berkeluarga.
31
3. Perkembangan Remaja
1) Perkembangan Fisik
dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai berubah dari tubuh anak-
2) Perkembangan Kognitif
seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Pada tahap ini
masa depan.
32
3) Perkembangan Emosi
4) Perkembangan Psikososial
remaja melihat diri mereka sekarang; hal ini juga termasuk apa yang
Tsunami
b. Kaderisasi masyarakat
c. Pembinaan Remaja
kesiapsiagaan bencana.
34
bencana.
METODE PENELITIAN
proses yang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena yang terjadi.
35
36
B. Partisipan
penelitian, topik penelitian, lokasi penelitian dan konteks atau situasi yang
juga bergantung pada teori dan keputusan tentang objek yang di seleksi
persetujuan
37
Pasie Nan Tigo. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juni sampai bulan
Rachmawati, 2014).
wawancara berlangsung.
tujuan penelitian.
E. Etika Penelitian
penelitian adalah:
telah selesai.
perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dan peneliti juga tidak boleh
yang ditimbulkan)
agar wawancara dilakukan tidak lebih dari 1 jam. Namun jika dalam
menit.
41
a. Tahap Persiapan
penelitian dilakukan.
partisipan penelitian
partisipan
b. Tahap Pelaksanaan
partisipan melalui 3 fase, yaitu fase orientasi, fase kerja dan fase
terminasi.
1) Fase Orientasi
2) Fase kerja
3) Fase terminasi
4) Tahap akhir
G. Analisa Data
penelitian, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain.
1. Bracketing
yang alamiah dan berasal dari cerita atau ungkapan langsung dari
2. Intuisi
Rachmawati, 2014).
3. Analisa Data
wawancara.
yang sama atau hampir sama pada transkip informan yang sama,
4. Interpretasi
H. Keabsahan Data
sehingga perlu diolah atau dianalisis lebih lanjut agar menjadi data yang
didapatkan.
tersebut dapat diterapkan pada konteks dan situasi sosial yang lain.
tersebut.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pasie Nan Tigo Tahun 2022. Proses pengumpulan data dilakukan pada
Nan Tigo .
51
2. Karakteristik Responden
3. Analisa Kualitatif
sumber daya.
partisipan :
ini yaitu bencana gempa bumi dan juga tsunami kak” (P4)
gempa bumi dan potensi tsunami kak bila gempa nya kuat”
(P3)
karena dekat dengan laut, dan satu lagi yaitu gempa bumi”
(P1)
merusak ” (P6)
pernyataan partisipan :
terjadi ” (P3)
55
bergetar” (P1)
pernyataan partisipan :
56
rusak” (P2)
(P6)
Gempa Bumi
dan Tsunami
Pemahaman
Banjir Tentang Risiko
Bencana
Abrasi
Pengetahuan
Remaja
Definisi Terhadap Risiko
Bencana Bencana
Definisi Gempa
Pemahaman
Bumi
Tentang Bencana
Definisi Tsunami
Dampak Gempa
Bumi dan
Tsunami
panik……” (P3)
kak” (P1)
kak” (P5)
lainnya” (P3)
partisipan :
62
nantinya” (P6)
(P7)
partisipan tersebut :
Bencana
Menyelamatkan
diri ke tempat
aman, mencari
lapangan luas
Rencana untuk
merespon keadaan
darurat
Bersikap tenang,
dan tidak panik
Menghubungi
orang tua
Rencana
Tempat terbuka
Tanggap Darurat
atau lapangan Rencana Titik
Kumpul dan
Evakuasi
Dataran Tinggi
Kesiapan Dasar
Kesiapan
Evakuasi
64
sirine ” (P2)
Melalui Media
Sosial Informasi tentang Sistem
peringatan Peringatan
bencana Bencana
Melalui Sirine
pertama, ” (P1)
66
masjid kak…..”
2) Asuransi Kesehatan
pernyataan partisipan :
67
(P1)
kak” (P3)
(P6)
Pelatihan/ Mobilisasi
Penyuluhan Sumber Daya
dan Simulasi Manusia
Mobilisasi
Sumber Daya
Asuransi
Asuransi
Kesehatan
Pemerintah
B. Pembahasan
(Setyowati, D. L. 2019).
69
70
wilayahnya berjarak kurang lebih 100 m dari tepi sungai, yang mana
zona ini merupakan zona bahaya yang paling tinggi terhadap tsunami.
Karena daerah yang paling dekat ke sungai dan laut akan memudahkan
gelombang tsunami menerjang. Selain gempa bumi dan tsunami, juga ada
pengertian dari gempa bumi dan tsunami, serta dampak yang disebabkan
oleh bencana gempa bumi dan tsunami. Dari hasil penelitian didapatkan
atau musibah yang disebabkan oleh alam dan terjadi secara tiba-tiba dan
bencana alam ini selaras dengan pengertian bencana alam menurut BNPB
dan goyangan. Hal ini juga sejalan dengan pengertian gempa bumi
patahan, gelombang air yang besar dan tinggi, serta arus atau ombak
yang besar. Hal ini juga sejalan dengan pengertian tsunami menurut
BNPB (2017) merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh
pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi
dan tsunami, remaja juga dapat menyebutkan apa saja dampak yang
dan korban jiwa. ). Bencana gempa bumi juga dapat memberikan dampak
jiwa, dan luka-luka (Abdullah, 2017). Bencana gempa bumi juga akan
2019).
karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ada juga yang berupaya
yang efektif (baik secara sendiri maupun bekerja sama dengan para
(Purwoko, A., 2015). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
tsunami.
75
Pasie Nan Tigo tentang rencana tanggap darurat ketika terjadi bencana,
telah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi nya keadaan
bersikap tenang dan tidak panik, serta menghubungi orang tua. Hal ini
sejalan dengan penyelamatan saat bencana oleh BNPB (2017) yaitu saat
berlari, keluar rumah atau bangunan, ke tempat yang aman ketika terjadi
bencana.
76
faktor ini terlihat apa saja yang sudah disiapkan remaja untuk
pertama terjadi bencana atau masa dimana bantuan dari pihak luar belum
gempa bumi dan tsunami adalah mengetahui jalur dan titik kumpul atau
ke tempat yang lebih aman. Rencana evakuasi ini diperlukan agar dapat
dan evakuasi ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami yaitu
akan menuju titik kumpul dan evakuasi yaitu ke tempat terbuka atau
lapangan terbuka. Hal ini sejalan dengan teori BNPB (2018) bahwa
upaya penyelamatan diri yang dapat dilakukan bila keluar rumah yaitu
(Saukah, 2017).
lebih 18 km dari lokasi tempat tinggal mereka. Hal ini sesuai dengan
mengenai tas siaga bencana. Komponen/ isi dari tas siaga bencana sangat
seperti akte kelahiran, akta nikah, akta tanah, dan foto keluarga, pakaian,
energi), terdiri dari uang tunai, bahan bakar, dan baterai. Kemudian
akan dibutuhkan selama evakuasi seperti senter, buku, dan pena. Menurut
BNPB (2018) standar minimal isi tas siaga bencana yaitu persiapan
79
maupun dampak bencana tersebut. Untuk itu penting bagi remaja untuk
untuk penyelamatan diri sendiri, orang lain, harta benda, dan mencegah
(Nursyabani, 2020).
jika akan terjadi bencana. Sistem peringatan bencana yang baik adalah
yaitu sirine. Sirine merupakan salah satu sistem peringatan bencana yang
informasi melalui tekologi saat ini sudah semakin mudah dan cepat, salah
menyebarkan informasi.
83
berupa situs jejaring sosial seperti facebok, instagram, twitter, dsb juga
mempersiapkan diri dari segi mobilisasi sumber daya. Hal ini dibuktikan
dan hak-haknya. Salah upaya dan rencana aksi yang dapat dilakukan
baik untuk bisa melakukan kesiapsiagaan melalui pelatihan. Hal ini dapat
gempa bumi dan dapat dilakukan ketika terjadi bencana agar dapat
menggunakan simulasi.
besar orang, atau biasa disebut dengan fundamental risk. Salah satunya
adalah risiko bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau gunung
sumber daya juga dapat menjadi kendala apabila mobilisasi tidak dapat
berjalan dengan baik. Oleh sebab itu mobilisasi sumber daya menjadi
tsunami.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
memiliki empat tema yang terbagi dalam 9 sub tema. Tema pertama
Tema kedua adalah rencana tanggap darurat ketika terjadi bencana yang
memiliki sub tema rencana untuk merespon keadaan darurat, rencana titik
kumpul/ evakuasi, dan persiapan tas siaga bencana. Tema ketiga adalah
B. Saran
89
90
2. Bagi Remaja
pendidikan.
92
DAFTAR PUSTAKA
Ayub, S., Wahyudi, W., Taufik, M., Sutrio, S., & Verawati, N. N. S. P. (2019).
Pelatihan Pemantapan Langkah-Langkah Penyelamatan Diri dari Bencana
Gempabumi di SDIT Anak Sholeh Mataram. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Sains Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.29303/jpmsi.v2i1.18
Deby, A. C., Cikusin, Y., & Widodo, R. P. (2019). Peran Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (Bpbd) Dalam Tahap Kesiapsiagaan (Studi Pada Kantor
BPBD Kota Batu). Respon Publik, 13(3), 34-41.
Fauzi, A. R., Hidayati, A., Subagyo, D. O., Sukini, S., & Latif, N. (2017).
Hubungan Tingkat Pengetahuan Bencana dengan Kesiapsiagaan Masyarakat
di Kecamatan Wonogiri dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.
94
Jelita, M., & Alhadi, Z. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Peranan Kelompok
Siaga Bencana Untuk Mewujudkan Kesiapsiagaan Masyarakat Di Kota
Padang. Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 43-55.
Khair, A. M., Malawat, R., & Ohorella, U. B. (2021). Pengaruh Penyuluhan Siaga
Bencana terhadap Peningkatan Preparedness Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami Masyarakat Pesisir Pantai Negeri Rutah Kabupaten Maluku
Tengah. Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal), 12(2), 100-
108.
Kirana, M. C., Perkasa, N. P., Lubis, M. Z., & Fani, M. (2019). Visualisasi
Kualitas Penyebaran Informasi Gempa Bumi di Indonesia Menggunakan
Twitter. Journal of Applied Informatics and Computing, 3(1), 23-32.
Onuma, H., Shin, K. J., & Managi, S. (2017). Household preparedness for natural
disasters: Impact of disaster experience and implications for future disaster
risks in Japan. International journal of disaster risk reduction, 21, 148-158.
Pradika, M. I., Giyarsih, S. R., & Hartono, H. (2018). Peran pemuda dalam
pengurangan risiko bencana dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah
Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional, 24(2), 261-285.
Purwoko, A., Sunarko, S., & Putro, S. (2015). Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap
Tentang Resiko Bencana Banjir Terhadap Kesiapsiagaan Remaja Usia 15–
18 Tahun Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Pedurungan
Kidul Kota Semarang. Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan
Dan Profesi Kegeografian, 12(2), 214-221.
Sari, R. M., Fahriani, M., Ningsih, D. A., Oklaini, S. T., Fitriani, D., & Neni, R.
(2022). Edukasi Kesiapsiagaan dalam Mengahadapi Bencana Gempa Bumi
dan Tsunami di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota
Bengkulu. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 33-36.
96
Triyono, K., Nina, A., Titik, K., & Novi, H. (2014). Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Gempa Bumi dan Tsunami Berbasis Masyarakat. Badan Nas
Penanggulangan Bencana.
(Informed Consent)
No. BP 2141312019
paksaan dari pihak manapun. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
merugikan saya sebagai responden, oleh sebab itu saya bersedia menjadi
responden
Responden
Padang, Juli
2022
( )
99
PEDOMAN WAWANCARA
Waktu Wawancara :
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Nama Partisipan :
Kode Partisipan :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pertanyaan :
4. Abrasi √ Abrasi
101
102
3. Guncangan
4. Goyangan
1. Menghubungi √ √ Menghubungi
orang tua orang tua
1. Tempat luas/
terbuka √ √
2. Lapangan √ √
√ √ √ √
104
1. Uang
1. Senter
105
1. Sirine
Kerusakan
112
“Jika terjadi bencana hal pertama Menyelamatkan Menyelamatkan Rencana untuk Rencana
yang dilakukan yaitu menyelamatkan diri ke tempat diri ke tempat merespon tanggap darurat
diri dan menuju ke tempat yang yang aman yang aman, keadaan ketika terjadi
aman kak” mencari darurat bencana
“Mencari lapangan luas dan Menyelamatkan lapangan luas
menyelamatkan diri ke tempat yang diri ke tempat
aman kak” aman
“Yang dilakukan ketika ada bencana Melarikan diri ke
yaitu segera melarikan diri ke tempat tempat aman
yang aman ........ ”
“Yang pertama, yaitu tetap tenang Tenang, tidak Bersikap tenang
dan tidak panik. Selanjutnya panik dan tidak panik,
memberitahu kepada tetangga dan
keluarga untuk pergi ke tempat yang
lebih aman, seperti keluar rumah dan
ke tempat yang dekat jalan”
“Saat terjadi bencana kita harus tetap Tenang, jangan
tenang dan jangan panik kak. Lalu panik
baru kita bisa menyelamatkan diri
dan menuju ke tempat yang lebih
aman kak”
113
Pakaian
“Untuk tas siaga bencana ini bisa Obat-obatan
dipersiapkan pakaian, obat-obatan,
dokumen/ surat penting, makanan, Pakaian
dan minuman”
Dokumen/ surat
penting
Makanan dan
minuman
“Baik, mungkin yang dirasakan Pakaian
penting bisa dipersiapkan ya. Seperti Makanan dan
pakaian, makanan, minuman, minuman
dokumen/ surat penting, dan barang Dokumen/ surat
berharga lainnya juga dan penting
dipersiapkan sebelum terjadi
bencana”
115
“Dari media sosial kak, Instagram, Media sosial Melalui media Informasi Sistem
atau televisi juga bisa kak.” Instagram sosial tentang Peringatan
Televisi peringatan Bencana
bencana
hp kak, ……”
“Media sosial, seperti internet juga Media Sosial
ada kak,……”
Internet
kak, ........ ” xd
“Ada asuransi kak, semua anggota BPJS Asuransi Asuransi
keluarga punya BPJS kak. Biasanya Pemerintah Kesehatan
kalau ada berobat pakai BPJS kak”
“Zaki dan keluarga punya asuransi BPJS
kesehatan yaitu BPJS kak. Tiap
bulan dibayarkan gitu sama orang
tua kak”
Lampiran 5. Dokumentasi
121
Curiculum Vitae
Payakumbuh
Riwayat Pendidikan :
11 %
SIMILARITY INDEX
11%
INTERNET SOURCES
0%
PUBLICATIONS
0%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
scholar.unand.ac.id
Internet Source 11%