Anda di halaman 1dari 11

SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 1

SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII TERHADAP PENAMPILAN SOPAN DAN PERILAKU


SANTUN DI LINGKUNGAN SEKOLAH SMK N 3 MAGELANG
Penulis 1 : Nurul Chasanah
Penulis 2 : Triyanto, M.A
Universitas Negeri Yogyakarta
Noe-Cha@yahoo.co.id,

Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan hasil self-assesment siswa kelas XII terhadap
berpenampilan sopan di lingkungan sekolah SMK N 3 Magelang. (2) Mendeskripsikan hasil self-assesment siswa
kelas XII terhadap perilaku santun di lingkungan sekolah SMK N 3 Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Tata Busana di
SMK N 3 Magelang yang berjumlah 102 siswa. Sampel penelitian berjumlah 78 siswa ditentukan berdasarkan
rumus krejcie dan morgan. Sampel ditentukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen angket. Validasi instrumen penelitian dilakukan dengan validitas
konstruk dan mengkonsultasikan kepada ahli (judgement expert), untuk selanjutnya instrumen di uji cobakan.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh hasil koefisien alpha
0,746 sehingga instrument dinyatakan valid dan reliabel untuk pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Hasil self-assesment siswa kelas XII terhadap penampilan sopan dan perilaku santun di lingkungan
sekolah SMK N 3 Magelang pada aspek penampilan siswa sebesar (75,65%), data ini termasuk dalam kategori
baik. (2) Hasil self-assesment siswa kelas XII terhadap penampilan sopan dan perilaku santun di lingkungan
sekolah SMK N 3 Magelang pada aspek perilaku santun sebesar (98,71%) dan termasuk dalam kategori baik.

Kata kunci : Self-assesment, Lingkungan sekolah, Penampilan sopan dan Perilaku santun.

SELF-ASSESMENT FOR THE ELEVENTH GRADERS OF GOOD APPEARANCE AND POLITE


BEHAVIOR IN THE SCHOOL ENVIRONMENT OF SMK N 3 MAGELANG
Abstract
The purpose of this study: (1) To Describe the results of the self-assessment about well dressed in the
school environment of the eleventh graders of SMK N 3 Magelang .(2) To Describe the self-assessment results of
the eleventh graders about polite behavior in the school environment of SMK N 3 Magelang. This research is a
descriptive survey method. The population of this research is eleventh graders of Dressmaking Skills Program of
SMK N 3 Magelang, amount of 102 students. The samples of this reserch include of 78 students are determined
based on the krejcie and morgan formula. The sample of this reseach determined by proportional stratified
random sampling technique. Technique of collecting data is using questionnaires. Validation of this study were
conducted with the instrument construct validity and consultation by the expert (expert judgment),than is to verify
the instruments. used Alpha Cronbachformula to know the reliability of this instrument and the results of alpha
coefficient are 0.746 that declared to valid and reliable instrument for the retrieval data. The results of this study:
(1) Results of the self-assessment of goodappearance and polite behavior on the performance of eleventh graders
in the school environment of SMK N 3 Magelang the goodappearance aspects of student (75.65%), this data was
belongs to good category. (2) Results of self-assessment on the performance of eleventh graders of
goodappearance and polite behavior in the school environment of SMK N 3 Magelang the polite behavior aspects
of students (98.71%) and was belongs to good category.

Keywords: Self-assessment, school environment, well dressed and mannered Behavior


2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
PENDAHULUAN sekolah maupun di masyarakat, karena dengan
sikap yang sopan dan santun seseorang dapat
Pendidikan merupakan faktor utama
melakukan hubungan timbal balik dengan baik
dalam pembentukan kepribadian manusia, salah
dan dihargai keberadaannya sebagai makhluk
satu peranan penting pendidikan yaitu untuk
sosial dimanapun ia berada. Berdasarkan
membentuk kepribadian dan perilaku moral para
perilaku, sebuah sikap dapat dikatakan santun
siswa. Peran pendidikan juga menjadi salah satu
jika seseorang bersikap baik, hormat,dan taat
faktor pengaruh kemajuan jaman. Pernyataan
pada suatu peraturan yang berlaku dimanapun ia
tersebut menyatakan bahwa semua negara
tinggal. Sikap sopan santun yang baik lebih
berlomba-lomba untuk memajukan pendidikan.
menonjolkan pribadi yang halus, menghormati
Seperti yang di ungkapkan Diyarkaya (1980:32)
serta menaati setiap peraturan baik itu di
yang dikutip oleh Dwi siswoyo, dkk (Ilmu
masyarakat maupun disekolah. Sopan santun
Pendidikan 2007) bahwa pendidikan merupakan
menurut (KBBI) merupakan budi pekerti yang
fenomena yang fundamental dalam kehidupan
baik, tata krama, peradaban, kesusilaan dalam
manusia, dapat dikatakan juga bahwa setiap ada
kehidupan bermasyarakat.
kehidupan manusia, disitu pasti ada pendidikan,
Berdasarkan tata tertib siswa SMK N 3
sehingga sangat jelas jika pendidikan
Magelang tertera ketentuan dalam hal
berpengaruh terhadap kemajuan jaman.
berpenampilan, antara lain ketentuan berpakaian
Sekolah menengah kejuruan merupakan
seragam dan ketentuan penataan rambut.
sekolah yang mempersiapkan tamatan peserta
Ketentuan berpakaian seragam meliputi
didik yang siap terjun di dunia kerja dan lulusan
pemakaian seragam yang telah ditetapkan
yang siap melanjutkan pendidikan dasar sesuai
berdasarkan hari termasuk ketentuan warna
bidang masing-masing. Setiap jenjang institusi
kerudung, sepatu, dan pemakaian kaos kaki.
pendidikan baik SMK maupun SMA/sederajat
Ketentuan penataan rambut meliputi ketentuan
berusaha untuk sebaik mungkin
mengikat rambut bagi siswa yang mempunyai
menyelenggarakan proses pendidikan yang
rambut melebihi bahu dan model rambut yang
bertujuan mencetak tamatan yang dapat bersaing
harus di gunakan untuk jurusan tertentu. Selain
dengan perkembangan jaman yang terus
beberapa peraturan tadi tercantum pula
meningkat. Tujuan tersebut sangat beralasan
ketentuan penggunaan aksesoris, make up dan
karena setiap siswa yang lulus dari sebuah
hal-hal lain yang dapat mengganggu
institusi pendidikan akan bekerja maupun
berlangsungya proses belajar mengajar di SMK
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
N 3 Magelang.
tinggi. Selain dokumen hasil studi yang harus
Berdasarkan pengamatan awal, tata tertib
dimiliki setiap lulusan adalah perilaku atau
yang ditetapkan SMK Negeri 3 Magelang sudah
moral yang baik pula, diantaranya adalah
ditaati oleh siswa, namun tidak dipungkiri masih
berpenampilan sopan dan berperilaku santun.
ada siswa yang tidak mentaati tata tertib yang
Sopan dan santun merupakan unsur
telah ditetapkan sekolah tersebut misalnya siswa
penting dalam kehidupan bersosialisasi baik di
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 3

datang tidak tepat waktu, hal itu tentu dapat perlu dikaji dalam penelitian yang berjudul
mempengaruhi kelangsungan proses “Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
pembelajaran. Perilaku terhadap guru maupun Berpenampilan Sopan dan Perilaku Santun di
karyawan sekolah terkadang juga kurang santun Lingkungan Sekolah SMK N 3 Magelang”.
contohnya menjawab pertanyaan guru dengan Lingkungan sekolah merupakan faktor
kata-kata yang kurang sopan, tidak penting bagi perkembangan belajar para
memperhatikan ketika guru menjelaskan di siswanya. Lingkungan sekolah terdiri dari dua
depan kelas, berbicara dengan guru kata yaitu, lingkungan dan sekolah. Menurut
menggunakan bahasa yang kurang sopan, KBBI, lingkungan adalah daerah (kawasan dan
perilaku siswa tersebut tidak seharusnya terjadi sebagainya) yang termasuk didalamnya.
dan tidak menutup kemungkinan perilaku Menurut Zakiyah Darajat (2011 :22)
kurang santun tersebut berkelanjutan sampai lingkungan merupakan segala sesuatu yang
masa yang akan datang ketika mereka di tampak dan terdapat dalam kehidupan yang
masyarakat maupun di dunia kerja. Sikap senantiasa berkembang. Sedangkan sekolah
kurang santun tidak hanya ditemui pada menurut KBBI adalah bangunan atau lembaga
perilaku siswa, namun dalam hal berpenampilan untuk belajar dan mengajar serta tempat
juga masih ada siswa yang kurang mentaati tata menerima dan memberi pelajaran. Sekolah
tertib berpenampilan. Permasalahan yang adalah suatu lembaga yang didirikan untuk
ditemui peneliti dalam hal berpenampilan siswa proses pembelajaran anak dibawah
antara lain: Siswa mengenakan seragam ketat, pengawasan guru dengan tujuan untuk
tidak mengikat rambut, menggunakan make up meningkatkan kecerdasan serta pembentukan
saat di sekolah, disain seragam tidak sesuai moral dan karakter siswa agar menjadi
dengan ketentuan sekolah. Secara tidak individu yang lebih berkualitas.
langsung sikap siswa yang kurang sopan dalam Sekolah merupakan lingkungan
berpenampilan dan tidak sesuai dengan pendidikan yang secara sengaja dirancang dan
ketentuan tata tertib sekolah akan berpengaruh dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat
pada kenyamanan proses belajar mengajar seperti harus berjenjang dan
maupun dapat memicu siswa lain untuk berkesinambungan, sehingga disebut
mengikuti perilaku melanggar tata tertib pendidikan formal dan sekolah adalah lembaga
tersebut. khusus, suatu wahana, suatu tempat untuk
Berdasarkan latar belakang yang telah menyelenggarakan pendidikan, yang di
diuraikan, perlu adanya kesadaran siswa tentang dalamnya terdapat suatu proses belajar
bagaimana seharusnya berpenampilan sopan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
dan berperilaku santun di lingkungan sekolah. tertentu (Sabdulloh, 2010: 196).
Penilaian siswa mengenai penampilan sopan
dan perilaku santun di lingkungan sekolah ini
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
Bimo Walgito (2004: 51) penampilan seseorang pada saat melakukan
menyebutkan bahwa lingkungan secara garis kegiatan sehari-hari , (Surya Alam, 1993 :13).
besar dibedakan menjadi dua yaitu: Pakaian harus disesuaikan dengan situasi,
1) Lingkungan fisik adalah lingkungan yang kondisi, waktu serta tempat dimana kita
ada disekitar manusia berupa kondisi alam, berada. Kesantunan perbuatan yaitu tatacara
misalnya keadaan tanah, keadaan musim, bertindak atau gerak-gerik ketika menghadapi
dan lain sebagainya. sesuatu dalam situasi tertentu, misalnya ketika
2) Lingkungan sosial adalah lingkungan menerima tamu, bertamu ke rumah orang,
masyarakat. Pengaruh lingkungan duduk di ruang kelas, menghadapi orang yang
masyarakat terhadap perkembanagn kita hormati, berjalan di tempat umum,
individu berbeda-beda, sebab interaksi menunggu giliran (antre), makan bersama di
yang dilakukan individu satu dengan tempat umum, dan sebagainya.
individu yang lain di masyarakat juga Perilaku sopan santun yaitu perilaku
berbeda-beda. yang baik,hormat, serta mentaati setiap
Lingkungan sekolah yang dimaksud peraturan yang ditetapkan. Setiap orang yang
dalam penelitian ini yaitu lingkungan sosial, memiliki kesantunan akan mengedepankan
dimana dalam suatu lingkungan sekolah sikap menghormati dan menghargai siapa yang
terdapat siswa, guru, dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Sikap sopan santun penting
berada dalam lingkup tersebut dan saling diterapkan dimana saja sesuai dengan
berinteraksi. kebutuhan lingkungan, tempat, waktu, dan
Penilaian diri (self-assessment) kesempatan. Sopan santun bersifat relatif,
merupakan suatu teknik penilaian, di mana dimana norma sopan santun berbeda – beda
subjek yang ingin dinilai diminta untuk disetiap tempat, seperti sopan santun dalam
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, lingkungan rumah, sekolah, kampus,
status, proses dan tingkat pencapaian pergaulan, dan lain sebagainya. Sopan santun
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
pelajaran tertentu. Self-assessment atau sopan dalam berpenampilan dan santun dalam
penilaian diri merupakan metode penilaian berperilaku saat di lingkungan sekolah SMK
dimana siswa diminta untuk menilai dirinya Negeri 3 Magelang dimana ketentuan
sendiri yang berkaitan dengan status, proses berpakaian telah dipaparkan dalam tata tertib
dan tingkat ketercapaian kompetensi yang siswa.
sedang dipelajarinya dari suatu mata pelajaran Berdasarkan tata tertib SMK N 3
tertentu. Teknik penilaian ini dapat mengukur Magelang tertera beberapa ketentuan yang
aspek kognitif, psikomotor dan afektif harus ditaati siswa saat di lingkungan sekolah,
(Suwandi, 2010:114). diantaranya ketentuan berpenampilan siswa.
Kesopan berpakaian sangat penting Ketentuan berpenampilan tersebut meliputi
karena terkait dengan pantas atau tidaknya ketentuan berpakaian seragam, ketentuan
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 5

pemakaian sepatu, ketentuan penampilan pengambilan sampel menggunakan


rambut sampai penggunaan aksesoris. Tata proportional stratified random sampling
tertib tersebut wajib di taati seluruh siswa ditentukan berdasarkan rumus Krejcie dan
SMK N 3 Magelang saat berada di lingkungan Morgan sehingga diperoleh sampel berjumlah
sekolah. 78 siswa.
Apabila terdapat pelanggaran maka
akan diberikan sanksi sesuai tingkat Metode Pengumpulan Data
pelanggaran yang dilakukan, mulai dari Pengumpulan data yang dilakukan dalam
teguran lisan hingga dikeluarkan dari sekolah. penelitian ini menggunakan instrument angket.
Angket digunakan untuk mengetahui self-
METODE PENELITIAN assesment siswa terhadap penampilan sopan
Jenis Penelitian dan perilaku santun di lingkungan sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian Penetapan pilihan dan skala jawaban dalam
deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif yaitu instrument ini menggunakan skala Likert.
untuk memberikan gambaran tentang suatu Angket berisi pernyataan untuk diberi
keadaan disuatu objek yang diteliti melalui penilaian oleh responden. Pernyataan
data sampel atau populasi yang ada tanpa dikembangkan berdasarkan indikator-indikator
melakukan analisa ataupun membuat yang selanjutnya dijabarkan menjadi butir
kesimpulan. pernyataan. Tipe jawaban yang digunakan
Penelitian deskriptif merupakan berbentuk Check list(√). Responden hanya
penelitian tentang fenomena dimasa sekarang. diberikan pilihan pernyataan yang sangat
Prosesnya berupa pengumpulan dan positif sampai sangat negatif. Alternatif
penyusunan data, serta analisis dan penafsiran penilaian yang ditampilkan yaitu Sangat setuju
data tersebut. (SL), Setuju (SR), Kurang setuju (KD), Tidak
Setuju (TP).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK N
Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
3 Magelang yang beralamat di Jl. Pierre
Instrumen penelitian yang digunakan
Tendean no.1 kota Magelang pada bulan
adalah angket berupa pernyataan. Instrumen
Agustus-September 2015, pengambilan data
tersebut digunakan untuk mengetahui self-
pada bulan Januari 2017.
assesment siswa terhadap penampilan sopan
Target/Subjek Penelitian dan perilaku santun di lingkungan sekolah
Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMK N 3 Magelang.
kelas XII program keahlian Tata Busana SMK Validasi instrumen menggunakaan
Negeri 3 Magelang tahun pelajaran 2016/2017 validitas konstruk. Untuk membuktikan
yang berjumlah 102 siswa. Teknik validitas konstruk, langkah awal yang
6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
dilakukan adalah melakukan pengujian yang diperoleh tanpa bertujuan menguji
secara internal berdasarkan pendapat ahli hipotesis.
(judgement expert). Pembuktian validitas Analisis deskriptif untuk masing-
konstrak menggunakan Corelation Coeffisients masing variabel penelitian digunakan untuk
Pearson pada program SPSS 15.00 for menentukan harga rata-rata (M),Simpangan
windows. baku (SD), Median (Me), Modus (Mo). Data
Tabel 1. Hasil Validitas Instrumen yang telah dikumpulkan kemudian diatur,
No. Butir Jumlah diurutkan, dikelompokkan dan dibuat kategori.
Jenis
No Tidak Item
Instrumen Adapun cara yang digunakan dengan
Valid Valid
Penampilan mengidentifikasi kecenderungan skor rata-rata
sopan siswa di 0
1 lingkungan 31 data. Pengelompokan tersebut menggunakan
sekolah rumus yang disajikan pada tabel berikut:
Perilaku santun Tabel 2. Rumus Pengkategoria
siswa di Kecenderungan sikap
2 lingkungan 0 14 Sangat Baik

sekolah Baik

Cukup Baik

Untuk mengetahui reliabilitas instrument Kurang Baik

menggunakan Reliability Analysis model (Sumber: Sutrisno, 1986)

Alpha pada program SPSS 15.00 for window. HASIL PENELITIAN DAN
Berdasarkan data hasil uji coba instrument
PEMBAHASAN
dari 45 butir pernyataan self-assesment siswa
terhadap penampilan sopan dan perilaku Hasil Penelitian

santun diperoleh harga koefisien alpha sebesar Hasil penelitian yang dimaksud dalam
0,746, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah semua data yang
tersebut reliabel dan memiliki koefisien diperoleh dalam proses penelitian. Data
keterandalan tinggi sehingga dapat digunakan penelitian diperoleh dari perhitungan skor
sebagai instrumen penelitian. yang didapat melalui angket. Data hasil self-
assesment siswa kelas XII terhadap
Teknik Analisis Data penampilan sopan dan perilaku santun di
Teknik analisis data menggunakan lingkungan sekolah SMK Negeri 3 Magelang
teknik analisis deskriptif. Statistik deskriptif disajikan dalam distribusi frekuensi dan grafik
berfungsi untuk mendeskripsikan atau batang.
memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel sebagaimana a. Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
adanya tanpa membuat analisis dan membuat Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di
kesimpulan yang berlaku umum. Penelitian ini Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3 Magelang
hanya mendeskripsikan secara obyektif data
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 7

pada aspek penampilan sopan siswa Berdasarkan hasil perhitungan


dilingkungan sekolah diperoleh rata-rata hitung (Mh) sebesar 108
Jumlah keseluruhan butir pernyataan berada pada interval kelas 106 – 114. Dengan
Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap demikian dapat diketahui jumlah skor yang
Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di berada di atas harga rerata hitung mempunyai
Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3 Magelang jumlah frekuensi 56 siswa dengan jumlah
pada aspek penampilan sopan siswa persentase 71,79%, sedangkan jumlah skor
dilingkungan sekolah sebanyak 31 soal. yang berada di bawah harga rerata hitung
Masing-masing butir mempunyai rentang 1 mempunyai jumlah frekuensi 22 siswa
sampai 4, sehingga skor ideal terendah adalah dengan jumlah persentase 28,21%.
31 dan skor ideal tertinggi adalah 124, rata-rata Berdasarkan hasil tersebut skor yang berada
ideal adalah 77,5. Standar Deviasi ideal adalah di atas rata-rata mempunyai frekuensi lebih
25,8. besar .
Berdasarkan data yang terkumpul untuk Guna mengidentifikasi kecenderungan
Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap tinggi rendahnya skor self-assesment siswa
Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di kelas XII terhadap berpenampilan Sopan dan
Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3 Magelang perilaku santun di lingkungan sekolah SMK
pada aspek penampilan sopan siswa diperoleh N 3 Magelang pada aspek berpenampilan
skor terendah 62 dan skor tertinggi 120, adapun sopan berdasarkan rerata (Mi) sebesar 91 dan
rata-rata hitung (Mh) yang diperoleh sebesar standar deviasi ideal (SDi) sebesar 30,3. Dari
108; Median 110; Modus 112 dan Standar harga tersebut maka dapat dikategorikan
Deviasi 7,34. Sedangkan distribusi frekuensi dalam 4 kelompok kriteria disajikan pada
data tersebut disajikan pada tabel dibawah ini : tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Aspek Tabel 4. Kategori Kecenderungan Aspek
Penampilan Sopan Siswa di Lingkungan Penampilan Santun Siswa Dilingkungan
Sekolah Sekolah
F Persentas
Kategori Rentang Jml
No e (%)
Interval Relative
No. Absolut Kumulatif
Kelas (%) 1 Sangt Baik 0 0

1 62 – 70 1 1,3 1
2 Baik 77 98,71
2 71 – 78 0 0 1
Cukup
3 79 – 87 0 0 1 3 1 1,29
Baik

4 88 – 96 3 3,84 4 Kurang
4 0 0
Baik
5 97 – 105 18 23,07 22
Jumlah 78 100
6 106 – 114 45 57,69 67

7 115 – 123 11 14,1 78


Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui

Jumlah 78 100
bahwa Self-Assesment Siswa Kelas XII
Terhadap Penampilan Sopan dan Perilaku
Santun di Lingkungan Sekolah SMK Negeri
8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
3 Magelang pada aspek penampilan sopan Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aspek perilaku
Santun Siswa Di Lingkungan Sekolah
siswa dilingkungan sekolah yang termasuk F
kategori sangat baik tidak ada (0%), kategori
No Interva Absolu Relativ
Kumulatif
baik sebanyak 77 siswa dengan persentase . l Kelas t e (%)

98,71%, kategori cukup baik sebanyak 1 1 34 – 36 1 1,29 1

siswa dengan persentase 1,29% dan kategori 2 37 – 39 1 1,3 2

kurang baik tidak ada (0%). 3 40 – 43 17 21,79 19


b. Self-Assesment Siswa Kelas XII 4 44 – 47 29 37,17 48
Terhadap Penampilan Sopan dan Perilaku 5 48 – 50 23 29,48 71
Santun di Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3 6 51 – 54 7 8,97 78
Magelang pada aspek perilaku santun siswa di
7 55 – 57 0 0 78
lingkungan sekolah.
Jumla
78 100
Keseluruhan butir pernyataan Self- h

Assesment pada aspek perilaku santun siswa di Berdasarkan perhitungan diperoleh


lingkungan sekolah berjumlah 14 butir. rata-rata (M) yang diperoleh sebesar 46,32
Masing-masing butir mempunyai rentang 1 terdapat pada interval kelas 44 – 47. Dengan
sampai 4, sehingga skor terendah adalah 14 demikian jumlah skor yang frekuensi 59 dan
dan skor tertinggi adalah 56, rata-rata ideal jumlah persentase 75,62% sedangkan untuk
adalah 35 dan standar deviasi ideal adalah skor yang dibawah harga rerata hitung (Mh)
11,6. 46,32 mempunyai jumlah frekuensi 19 dan
Berdasarkan data yang terkumpul self- jumlah persentase 23,38%. Berdasarkan hasil
assesment siswa kelas XII terhadap tersebut jumlah skor yang berada di atas rata-
penampilan sopan perilaku santun rata (M) lebih besar, sehingga Self-Assesment
berpenampilan di lingkungan sekolah SMK N Siswa pada aspek perilaku santun dapat
3 Magelang pada aspek perilaku santun dikatakan pada kategori baik.
diperoleh skor terendah 34 dan skor tertinggi Guna mengidentifikasi kecenderungan
54, adapun rata-rata hitung (Mh) diperoleh tinggi rendahnya skor Self-Assesment Siswa
angka 46,32; Median 46; Modus 46 dan Kelas XII Terhadap Penampilan Sopan dan
Standar Deviasi 3,59. Sedangkan distribusi Perilaku Santun di Lingkungan Sekolah SMK
frekuensi data tersebut disajikan pada tabel Negeri 3 Magelang pada aspek Perilaku santun
dibawah ini : ditetapkan berdasarkan rerata ideal (Mi)
sebesar 44 dan standar deviasi ideal (SDi)
sebesar 14,6. Dari harga tersebut maka dapat
dikategorikan dalam empat kelompok kriteria
sesuai pada tabel berikut:
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 9

Tabel 6 Kategori Kecenderungan Aspek sama sama memiliki presentase dengan


Perilaku Santun Siswa Di Lingkungan Sekolah
Persent
kategori baik.
No Kategori Rentang Jml
ase (%)
Pembahasan
1 Sangt Baik 0 0
1. Self-Assesment Siswa Kelas XII
2 Baik 59 75,65
Terhadap Penampilan Sopan dan Perilaku
Cukup Santun Di Lingkungan Sekolah SMK N 3
3 19 24,35
Baik
Magelang pada aspek penampilan sopan siswa
Kurang
4 0 0 di lingkungan sekolah.
Baik

Jumlah 78 100 Dari analisis data Self-assesment Siswa

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui Kelas XII Terhadap Penampilan Sopan dan

bahwa kecenderungan aspek perilaku santun Perilaku Santun Di Lingkungan Sekolah SMK

siswa di lingkungan sekolah yang termasuk N 3 Magelang pada aspek penampilan sopan

kategori sangat baik tidak ada (0%), kategori siswa di lingkungan sekolah dinyatakan berada

baik sebanyak 59 siswa dengan persentase pada kategori baik.

75,65%, kategori cukup baik sebanyak 19 Dari 31 butir pernyataan yang

siswa dengan persentase 24,35% dan kategori digunakan sebagai instrument untuk mewakili

kurang baik (0%). Self-Assesment Siswa Kelas XII terhadap

Berdasarkan harga rerata (M) yang penampilan sopan siswa di lingkungan sekolah

diperoleh sebesar 46,32 terdapat pada rentang butir soal nomer 42 yaitu ” Saya menggunakan

yang berarti termasuk dalam pensil alis setiap hari saat ke sekolah” dengan
persentase 96,6% adalah hal yang sering
kategori baik, sehingga dapat disimpulkan
dilakukan siswa, sedangkan butir soal yang
bahwa Self-Assesment Siswa Kelas XII
jarang dilakukan adalah butir soal nomer 35
Terhadap Berpenampilan Sopan dan Perilaku
yaitu “Saya lebih nyaman dengan rambut yang
Santun di Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3
ikat rapi dengan persentase 13,8%.
Magelang pada aspek perilaku santun siswa di
Hasil tersebut dikaitkan dengan
lingkungan sekolah terdapat pada kategori
dampak positif dari penilaian diri (self-
baik dengan persentase 75,65%.
assesment) siswa menurut Smith (dalam
Berdasarkan hasil penelitian di atas
Depdiknas, 2008:5) yaitu self-assesment dapat
dapat diketahui bahwa Self-Assesment Siswa
mendorong melatih siswa untuk berbuat jujur
Kelas XII Terhadap Penampilan Sopan dan
karena mereka dituntut untuk melakukan
Perilaku Santun di Lingkungan Sekolah SMK
penilaian secara obyektif.
Negeri 3 Magelang pada aspek perilaku santun
2. Self-Assesment Siswa Kelas XII
siswa di lingkungan sekolah dan pada aspek
Terhadap Berpenampilan Sopan dan Perilaku
penampilan sopan siswa di lingkungan sekolah
Santun di Lingkungan Sekolah SMK N 3
10 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
Magelang pada aspek perilaku santun siswa 1. Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
di lingkungan sekolah. Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di
Dari analisis data Self-Assesment Siswa Lingkungan Sekolah SMK N 3 Magelang pada
Kelas XII Terhadap Berpenampilan Sopan dan aspek penampilan sopan siswa di lingkungan
Perilaku Santun Di Lingkungan Sekolah SMK sekolah termasuk dalam kategori baik sebesar
N 3 Magelang pada aspek perilaku santun 98,71%. Penampilan sopan yang sering
siswa dinyatakan pada kategori baik. dilakukan siswa adalah: siswa tidak ber
Berdasarkan 14 butir pernyataan yang makeup saat di lingkungan sekolah, siswa
digunakan sebagai instrument untuk mewakili memakai atribut sesuai ketentuan sekolah.
self-assesment siswa aspek perilaku santun di Skor terendah pada aspek penampilan sopan
lingkungan sekolah butir pernyataan nomer 14, siswa di lingkungan sekolah terdapat pada
yaitu “Saya bersikap hormat dengan semua pernyataan nomer 35 dengan persentase
tenaga kependidikan di lingkungan sekolah” 13,8%.
dengan persentase 87,2% adalah hal yang 2. Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
sering dilakukan siswa, sedangkan butir soal Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di
yang menurut persepsi siswa jarang dilakukan Lingkungan Sekolah SMK N 3 Magelang pada
adalah butir pernyataan nomer 1, yaitu “Saya aspek perilaku santun siswa di lingkungan
datang ke sekolah paling lambat 10 menit sekolah termasuk dalam kategori baik sebesar
sebelum pelajaran dimulai” dengan persentase 75,65%. Perilaku santun siswaditunjukkan
23%. dengan: Bersikap hormat dengan semua tenaga
Hasil tersebut diperkuat dengan kependidikan di lingkungan sekolah, berbicara
dengan dengan tujuan self-assesment menurut dengan guru menggunakan Bahasa Indonesia
(Suwandi, 2010:114) yaitu untuk membantu yang baik dan benar, serta ketika berjalan di
peserta didik dalam mengembangkan depan guru siswa membungkukkan badan
kemampuan menilai serta mengkritisi dirinya untuk menunjukkan sikap menghormati. Skor
sendiri. Melalui self-assesment siswa dapat terendah pada aspek perilaku santun siswa
melihat kelebihan maupun kekurangannya terdapat pada pernyataan no 1 dengan
untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi persentase 23%.
tujuan perbaikan.
Saran
Berdasarkan simpulan didapat skor
SIMPULAN DAN SARAN
terendah dari masing-masing aspek dan
Simpulan
diketahui butir pernyataan yang paling jarang
Berdasarkan data hasil perhitungan
dilakukan siswa, demikian dapat disarankan:
Self-assesment Terhadap Penampilan Sopan
1. Aspek penampilan sopan siswa di
dan Perilaku Santun di Lingkungan Sekolah
lingkungan sekolah.
SMK N 3 Magelang, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 11

Penampilan siswa di lingkungan DAFTAR PUSTAKA


sekolah sebaiknya mengikuti prosedur yang Bimo Walgito, 1981. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta : Yayasan
telah di tetapkan, dalam hal penampilan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
rambut harus tetap rapi baik saat dalam
Dwijawiyata,dkk. (1974). Sopan Santun di
pengawasan guru maupun saat tidak dalam
dalam Pergaulan. Yogyakarta:
pengawasan guru. Kanisius.
2. Aspek perilaku santun siswa di
Hasbulloh. (2006). Dasar-dasar Ilmu
lingkungan sekolah. Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Ketika berada di lingkungan sekolah
Saifuddin Azwar. (1998). Sikap Manusia Teori
kita berkewajiban untuk mentaati semua dan Pengukurannya. Cetakan pertama.
Yogyakarta: Liberty.
peraturan yang ada didalamnya termasuk
untuk datang ke sekolah lebih awal agar Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung
tepat sesuai jadwal, Sabdulloh. (2010). Pedagogik Ilmu Mendidik.
Bandung: Alfabeta.
Upaya kedisiplinan siswa perlu terus
ditingkatkan terutama dalam hal Surya Alam. (1993). Etika dan Etiket Bergaul.
Semarang: Aneka Ilmu.
berpenmpilan, karena penampilan siswa
merupakan cerminan kepribadian sekolah, Suharsimi Arikunto. (2007). Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
pemeriksaan kedisiplinan sebaiknya tidak
hanya saat upacara ,tetapi juga perlu adanya Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung :
PT. Tarsito Bandung
pengawasan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung maupun pada saat jam istirahat.

Anda mungkin juga menyukai