1 SM
1 SM
Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan hasil self-assesment siswa kelas XII terhadap
berpenampilan sopan di lingkungan sekolah SMK N 3 Magelang. (2) Mendeskripsikan hasil self-assesment siswa
kelas XII terhadap perilaku santun di lingkungan sekolah SMK N 3 Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Tata Busana di
SMK N 3 Magelang yang berjumlah 102 siswa. Sampel penelitian berjumlah 78 siswa ditentukan berdasarkan
rumus krejcie dan morgan. Sampel ditentukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen angket. Validasi instrumen penelitian dilakukan dengan validitas
konstruk dan mengkonsultasikan kepada ahli (judgement expert), untuk selanjutnya instrumen di uji cobakan.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh hasil koefisien alpha
0,746 sehingga instrument dinyatakan valid dan reliabel untuk pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) Hasil self-assesment siswa kelas XII terhadap penampilan sopan dan perilaku santun di lingkungan
sekolah SMK N 3 Magelang pada aspek penampilan siswa sebesar (75,65%), data ini termasuk dalam kategori
baik. (2) Hasil self-assesment siswa kelas XII terhadap penampilan sopan dan perilaku santun di lingkungan
sekolah SMK N 3 Magelang pada aspek perilaku santun sebesar (98,71%) dan termasuk dalam kategori baik.
Kata kunci : Self-assesment, Lingkungan sekolah, Penampilan sopan dan Perilaku santun.
datang tidak tepat waktu, hal itu tentu dapat perlu dikaji dalam penelitian yang berjudul
mempengaruhi kelangsungan proses “Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
pembelajaran. Perilaku terhadap guru maupun Berpenampilan Sopan dan Perilaku Santun di
karyawan sekolah terkadang juga kurang santun Lingkungan Sekolah SMK N 3 Magelang”.
contohnya menjawab pertanyaan guru dengan Lingkungan sekolah merupakan faktor
kata-kata yang kurang sopan, tidak penting bagi perkembangan belajar para
memperhatikan ketika guru menjelaskan di siswanya. Lingkungan sekolah terdiri dari dua
depan kelas, berbicara dengan guru kata yaitu, lingkungan dan sekolah. Menurut
menggunakan bahasa yang kurang sopan, KBBI, lingkungan adalah daerah (kawasan dan
perilaku siswa tersebut tidak seharusnya terjadi sebagainya) yang termasuk didalamnya.
dan tidak menutup kemungkinan perilaku Menurut Zakiyah Darajat (2011 :22)
kurang santun tersebut berkelanjutan sampai lingkungan merupakan segala sesuatu yang
masa yang akan datang ketika mereka di tampak dan terdapat dalam kehidupan yang
masyarakat maupun di dunia kerja. Sikap senantiasa berkembang. Sedangkan sekolah
kurang santun tidak hanya ditemui pada menurut KBBI adalah bangunan atau lembaga
perilaku siswa, namun dalam hal berpenampilan untuk belajar dan mengajar serta tempat
juga masih ada siswa yang kurang mentaati tata menerima dan memberi pelajaran. Sekolah
tertib berpenampilan. Permasalahan yang adalah suatu lembaga yang didirikan untuk
ditemui peneliti dalam hal berpenampilan siswa proses pembelajaran anak dibawah
antara lain: Siswa mengenakan seragam ketat, pengawasan guru dengan tujuan untuk
tidak mengikat rambut, menggunakan make up meningkatkan kecerdasan serta pembentukan
saat di sekolah, disain seragam tidak sesuai moral dan karakter siswa agar menjadi
dengan ketentuan sekolah. Secara tidak individu yang lebih berkualitas.
langsung sikap siswa yang kurang sopan dalam Sekolah merupakan lingkungan
berpenampilan dan tidak sesuai dengan pendidikan yang secara sengaja dirancang dan
ketentuan tata tertib sekolah akan berpengaruh dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat
pada kenyamanan proses belajar mengajar seperti harus berjenjang dan
maupun dapat memicu siswa lain untuk berkesinambungan, sehingga disebut
mengikuti perilaku melanggar tata tertib pendidikan formal dan sekolah adalah lembaga
tersebut. khusus, suatu wahana, suatu tempat untuk
Berdasarkan latar belakang yang telah menyelenggarakan pendidikan, yang di
diuraikan, perlu adanya kesadaran siswa tentang dalamnya terdapat suatu proses belajar
bagaimana seharusnya berpenampilan sopan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
dan berperilaku santun di lingkungan sekolah. tertentu (Sabdulloh, 2010: 196).
Penilaian siswa mengenai penampilan sopan
dan perilaku santun di lingkungan sekolah ini
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
Bimo Walgito (2004: 51) penampilan seseorang pada saat melakukan
menyebutkan bahwa lingkungan secara garis kegiatan sehari-hari , (Surya Alam, 1993 :13).
besar dibedakan menjadi dua yaitu: Pakaian harus disesuaikan dengan situasi,
1) Lingkungan fisik adalah lingkungan yang kondisi, waktu serta tempat dimana kita
ada disekitar manusia berupa kondisi alam, berada. Kesantunan perbuatan yaitu tatacara
misalnya keadaan tanah, keadaan musim, bertindak atau gerak-gerik ketika menghadapi
dan lain sebagainya. sesuatu dalam situasi tertentu, misalnya ketika
2) Lingkungan sosial adalah lingkungan menerima tamu, bertamu ke rumah orang,
masyarakat. Pengaruh lingkungan duduk di ruang kelas, menghadapi orang yang
masyarakat terhadap perkembanagn kita hormati, berjalan di tempat umum,
individu berbeda-beda, sebab interaksi menunggu giliran (antre), makan bersama di
yang dilakukan individu satu dengan tempat umum, dan sebagainya.
individu yang lain di masyarakat juga Perilaku sopan santun yaitu perilaku
berbeda-beda. yang baik,hormat, serta mentaati setiap
Lingkungan sekolah yang dimaksud peraturan yang ditetapkan. Setiap orang yang
dalam penelitian ini yaitu lingkungan sosial, memiliki kesantunan akan mengedepankan
dimana dalam suatu lingkungan sekolah sikap menghormati dan menghargai siapa yang
terdapat siswa, guru, dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Sikap sopan santun penting
berada dalam lingkup tersebut dan saling diterapkan dimana saja sesuai dengan
berinteraksi. kebutuhan lingkungan, tempat, waktu, dan
Penilaian diri (self-assessment) kesempatan. Sopan santun bersifat relatif,
merupakan suatu teknik penilaian, di mana dimana norma sopan santun berbeda – beda
subjek yang ingin dinilai diminta untuk disetiap tempat, seperti sopan santun dalam
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, lingkungan rumah, sekolah, kampus,
status, proses dan tingkat pencapaian pergaulan, dan lain sebagainya. Sopan santun
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
pelajaran tertentu. Self-assessment atau sopan dalam berpenampilan dan santun dalam
penilaian diri merupakan metode penilaian berperilaku saat di lingkungan sekolah SMK
dimana siswa diminta untuk menilai dirinya Negeri 3 Magelang dimana ketentuan
sendiri yang berkaitan dengan status, proses berpakaian telah dipaparkan dalam tata tertib
dan tingkat ketercapaian kompetensi yang siswa.
sedang dipelajarinya dari suatu mata pelajaran Berdasarkan tata tertib SMK N 3
tertentu. Teknik penilaian ini dapat mengukur Magelang tertera beberapa ketentuan yang
aspek kognitif, psikomotor dan afektif harus ditaati siswa saat di lingkungan sekolah,
(Suwandi, 2010:114). diantaranya ketentuan berpenampilan siswa.
Kesopan berpakaian sangat penting Ketentuan berpenampilan tersebut meliputi
karena terkait dengan pantas atau tidaknya ketentuan berpakaian seragam, ketentuan
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 5
sekolah Baik
Cukup Baik
Alpha pada program SPSS 15.00 for window. HASIL PENELITIAN DAN
Berdasarkan data hasil uji coba instrument
PEMBAHASAN
dari 45 butir pernyataan self-assesment siswa
terhadap penampilan sopan dan perilaku Hasil Penelitian
santun diperoleh harga koefisien alpha sebesar Hasil penelitian yang dimaksud dalam
0,746, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini adalah semua data yang
tersebut reliabel dan memiliki koefisien diperoleh dalam proses penelitian. Data
keterandalan tinggi sehingga dapat digunakan penelitian diperoleh dari perhitungan skor
sebagai instrumen penelitian. yang didapat melalui angket. Data hasil self-
assesment siswa kelas XII terhadap
Teknik Analisis Data penampilan sopan dan perilaku santun di
Teknik analisis data menggunakan lingkungan sekolah SMK Negeri 3 Magelang
teknik analisis deskriptif. Statistik deskriptif disajikan dalam distribusi frekuensi dan grafik
berfungsi untuk mendeskripsikan atau batang.
memberi gambaran terhadap obyek yang
diteliti melalui data sampel sebagaimana a. Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
adanya tanpa membuat analisis dan membuat Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di
kesimpulan yang berlaku umum. Penelitian ini Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3 Magelang
hanya mendeskripsikan secara obyektif data
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 7
1 62 – 70 1 1,3 1
2 Baik 77 98,71
2 71 – 78 0 0 1
Cukup
3 79 – 87 0 0 1 3 1 1,29
Baik
4 88 – 96 3 3,84 4 Kurang
4 0 0
Baik
5 97 – 105 18 23,07 22
Jumlah 78 100
6 106 – 114 45 57,69 67
Jumlah 78 100
bahwa Self-Assesment Siswa Kelas XII
Terhadap Penampilan Sopan dan Perilaku
Santun di Lingkungan Sekolah SMK Negeri
8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
3 Magelang pada aspek penampilan sopan Tabel 5. Distribusi Frekuensi Aspek perilaku
Santun Siswa Di Lingkungan Sekolah
siswa dilingkungan sekolah yang termasuk F
kategori sangat baik tidak ada (0%), kategori
No Interva Absolu Relativ
Kumulatif
baik sebanyak 77 siswa dengan persentase . l Kelas t e (%)
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui Kelas XII Terhadap Penampilan Sopan dan
bahwa kecenderungan aspek perilaku santun Perilaku Santun Di Lingkungan Sekolah SMK
siswa di lingkungan sekolah yang termasuk N 3 Magelang pada aspek penampilan sopan
kategori sangat baik tidak ada (0%), kategori siswa di lingkungan sekolah dinyatakan berada
siswa dengan persentase 24,35% dan kategori digunakan sebagai instrument untuk mewakili
Berdasarkan harga rerata (M) yang penampilan sopan siswa di lingkungan sekolah
diperoleh sebesar 46,32 terdapat pada rentang butir soal nomer 42 yaitu ” Saya menggunakan
yang berarti termasuk dalam pensil alis setiap hari saat ke sekolah” dengan
persentase 96,6% adalah hal yang sering
kategori baik, sehingga dapat disimpulkan
dilakukan siswa, sedangkan butir soal yang
bahwa Self-Assesment Siswa Kelas XII
jarang dilakukan adalah butir soal nomer 35
Terhadap Berpenampilan Sopan dan Perilaku
yaitu “Saya lebih nyaman dengan rambut yang
Santun di Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3
ikat rapi dengan persentase 13,8%.
Magelang pada aspek perilaku santun siswa di
Hasil tersebut dikaitkan dengan
lingkungan sekolah terdapat pada kategori
dampak positif dari penilaian diri (self-
baik dengan persentase 75,65%.
assesment) siswa menurut Smith (dalam
Berdasarkan hasil penelitian di atas
Depdiknas, 2008:5) yaitu self-assesment dapat
dapat diketahui bahwa Self-Assesment Siswa
mendorong melatih siswa untuk berbuat jujur
Kelas XII Terhadap Penampilan Sopan dan
karena mereka dituntut untuk melakukan
Perilaku Santun di Lingkungan Sekolah SMK
penilaian secara obyektif.
Negeri 3 Magelang pada aspek perilaku santun
2. Self-Assesment Siswa Kelas XII
siswa di lingkungan sekolah dan pada aspek
Terhadap Berpenampilan Sopan dan Perilaku
penampilan sopan siswa di lingkungan sekolah
Santun di Lingkungan Sekolah SMK N 3
10 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Edisi April 2017
Magelang pada aspek perilaku santun siswa 1. Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
di lingkungan sekolah. Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di
Dari analisis data Self-Assesment Siswa Lingkungan Sekolah SMK N 3 Magelang pada
Kelas XII Terhadap Berpenampilan Sopan dan aspek penampilan sopan siswa di lingkungan
Perilaku Santun Di Lingkungan Sekolah SMK sekolah termasuk dalam kategori baik sebesar
N 3 Magelang pada aspek perilaku santun 98,71%. Penampilan sopan yang sering
siswa dinyatakan pada kategori baik. dilakukan siswa adalah: siswa tidak ber
Berdasarkan 14 butir pernyataan yang makeup saat di lingkungan sekolah, siswa
digunakan sebagai instrument untuk mewakili memakai atribut sesuai ketentuan sekolah.
self-assesment siswa aspek perilaku santun di Skor terendah pada aspek penampilan sopan
lingkungan sekolah butir pernyataan nomer 14, siswa di lingkungan sekolah terdapat pada
yaitu “Saya bersikap hormat dengan semua pernyataan nomer 35 dengan persentase
tenaga kependidikan di lingkungan sekolah” 13,8%.
dengan persentase 87,2% adalah hal yang 2. Self-Assesment Siswa Kelas XII Terhadap
sering dilakukan siswa, sedangkan butir soal Penampilan Sopan dan Perilaku Santun di
yang menurut persepsi siswa jarang dilakukan Lingkungan Sekolah SMK N 3 Magelang pada
adalah butir pernyataan nomer 1, yaitu “Saya aspek perilaku santun siswa di lingkungan
datang ke sekolah paling lambat 10 menit sekolah termasuk dalam kategori baik sebesar
sebelum pelajaran dimulai” dengan persentase 75,65%. Perilaku santun siswaditunjukkan
23%. dengan: Bersikap hormat dengan semua tenaga
Hasil tersebut diperkuat dengan kependidikan di lingkungan sekolah, berbicara
dengan dengan tujuan self-assesment menurut dengan guru menggunakan Bahasa Indonesia
(Suwandi, 2010:114) yaitu untuk membantu yang baik dan benar, serta ketika berjalan di
peserta didik dalam mengembangkan depan guru siswa membungkukkan badan
kemampuan menilai serta mengkritisi dirinya untuk menunjukkan sikap menghormati. Skor
sendiri. Melalui self-assesment siswa dapat terendah pada aspek perilaku santun siswa
melihat kelebihan maupun kekurangannya terdapat pada pernyataan no 1 dengan
untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi persentase 23%.
tujuan perbaikan.
Saran
Berdasarkan simpulan didapat skor
SIMPULAN DAN SARAN
terendah dari masing-masing aspek dan
Simpulan
diketahui butir pernyataan yang paling jarang
Berdasarkan data hasil perhitungan
dilakukan siswa, demikian dapat disarankan:
Self-assesment Terhadap Penampilan Sopan
1. Aspek penampilan sopan siswa di
dan Perilaku Santun di Lingkungan Sekolah
lingkungan sekolah.
SMK N 3 Magelang, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
SELF-ASSESMENT SISWA KELAS XII…(NURUL CHASANAH) 11