Anda di halaman 1dari 6

45

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://proceedings.ums.ac.id/index.php/semnaskep

Terapi Relaksasi Benson untuk Mengurangi Gejala Penurunan Tekanan


Darah Tinggi pada Asuhan Keperawatan Keluarga: Case Report
Rizka Khoirunnisa1, Vinami Yulian2.
1
Program Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Program Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*correspondence: Rizka Khoirunnisa* email: j230225075@student.ums.ac.id

ABSTRAK

Keywords: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan terjadinya peningkatan


tekanan darah yang abnormal sekaligus menjadi penyebab utama peningkatan
Relaksasi Benson; angka kejadian kardiovaskuler. Salah satu upaya pengobatan non farmakologi
Hipertensi; Tekanan hipertensi yang mudah dilakukan serta tidak memberatkan klien adalah dengan
Darah Tinggi. terapi relaksasi, terapi relaksasi Benson merupakan metode respon relaksasi
internal untuk membantu menurunkan hipertensi juga salah satu terapi yang
pengaplikasiannya mudah, dapat dilakukan dirumah serta melihat biaya yang
relatif lebih murah. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas
penerapan terapi relaksasi Benson untuk mengurangi gejala penurunan
tekanan darah tinggi. Desain rancangan yang dilakukan adalah Laporan
Kasus dengan menggunakan pengelolaan pendekatan asuhan keperawatan
keluarga yang diberikan berdasarkan Evidance-based Nursing Practice.
Pengelolaan terapi relaksasi benson dilakukan selama tiga hari dengan
frekuensi waktu 15-20 menit. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan form pengkajian, wawancara serta pemeriksaan fisik. Hasil
penerapan pada klien dengan hipertensi menunjukkan adanya penurunan
tekanan darah setelah diberi terapi relaksasi Benson. Kesimpulan pengelolaan
implementasi pemberian terapi relaksasi Benson dapat menjadi alternatif
pengobatan non farmakologi untuk membantu menurunkan tekanan darah
tinggi pada klien dengan hipertensi.

1. PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi 2018). Data Profil Kesehatan Kabupaten
merupakan suatu kondisi medis yang serius Sukoharjo tahun 2019 menyatakan bahwa
dan masih menjadi masalah kesehatan utama hipertensi menduduki angka paling tinggi pada
di dunia, serta survei data dari WHO tahun penyakit tidak menular dengan data yang
2018 yang memperkirakan 1,13 miliar dilaporkan sebanyak 261,741 kasus.
penduduk dunia menderita penyakit ini, yang Puskesmas Baki merupakan satu dari 12
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis puskesmas yang terdaftar di Kabupaten
hipertensi (WHO, 2018). Hasil Riset Sukoharjo dengan jumlah penderita hipertensi
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 didapatkan mencapai 20,360 kasus, dari banyaknya
angka hipertensi di Indonesia mencapai kurang penyandang penyakit hipertensi tersebut hanya
lebih hingga 63 juta jiwa, dengan pengukuran 13,8% atau 2,806 kasus yang mendapat
pada penduduk rentang usia > 18 tahun pelayanan kesehatan (Dinas Kesehatan
sejumlah 34,11%, (Kementerian Kesehatan RI, Sukoharjo, 2019).

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) Vol.5 No.2
Tahun 2023
46
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://proceedings.ums.ac.id/index.php/semnaskep

Hipertensi yaitu adanya kenaikan mudah dalam pelaksanaanya sehingga pasien


berupa tekanan darah sistolik lebih dari 140 dan keluarga mampu mengaplikasikan secara
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari mandiri di luar rumah sakit (Wibowo et al.,
90 mmHg. Beberapa studi menyatakan bahwa 2022). Selain itu pengobatan yang dapat
peningkatan angka kejadian kardiovaskuler dilakukan di rumah tentunya sangat
seperti stroke, infark miokard, gagal jantung, bermanfaat bagi klien dan keluarganya, jika
fibrilasi atrium, kematian dini disebabkan memperhitungkan aspek kenyamanan,
karena adanya peningkatanan tekanan darah keamanan bagi klien dan keluarga. Serta
tinggi atau hipertensi (Gabb, 2020). terjadi intensitas dan interaksi yang lebih
Penatalaksaan hipertensi terbagi menjadi dua leluasa ketika berada di rumah sendiri. Juga
yaitu dengan farmakologi atapun biaya terapi perawatan di rumah yang lebih
nonfarmakologi. Penatalaksanaan farmakologi terjangkau dibandingkan di rumah sakit.
ditangani melalui konsumsi obat-obatan (Aspiani, 2014).
sedangkan non farmakologi seperti aktivitas Berdasarkan penelitian dari Surani et
fisik, modifikasi gaya hidup, mengurangi al., (2023) perihal pengaruh pemberian teknik
asupan natrium, menghindari konsumsi relaksasi Benson untuk tekanan darah pada
alkohol, menghentikan kebiasaan merokok lansia yang dilakukan di salah satu Panti
serta teknik relaksasi (Yulanda & Lisiswanti, Werdha pada 30 responden lansia yang
2017). Pemilihan terapi farmakologi memiliki diberikan intervensi selama 3 hari
efek samping yang dapat memberatkan dan berkelanjutan dengan interval waktu 1x sehari
menyebabkan ketidakpatuhan karena pasien saat pagi hari dengan durasi 30 menit,
tidak rutin meminum obat sesuai yang menyatakan bahwa hasil penelitian
diresepkan. Oleh karena itu dengan menunjukkan terdapat perbedaan tekanan
menggunakan terapi non farmakologi seperti darah lansia sebelum dan sesudah diberikan
relaksasi setidaknya dapat terbebas dari efek intervensi relaksasi Benson.
samping yang di yakini lebih aman untuk Berdasarkan latar belakang di atas
membatu menurunkan tekanan darah dan maka penulis sangat tertarik untuk menyusun
mengurangi resiko penyakit jantung laporan karya ilmiah akhir dengan judul
(Denninger et al., 2018). “Terapi Relaksasi Benson Untuk Mengurangi
Terapi relaksasi Benson merupakan Gejala Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada
salah satu terapi relaksasi sederhana yang Asuhah Keperawatan Keluarga”.
dapat menurunkan tekanan darah tinggi serta

2. METODE
Karya ilmiah ini merupakan laporan relaksasi Benson untuk mengurangi tekanan
kasus (case report) dengan pendekatan darah tinggi kemudian hasil dari kajian
menejemen asuhan keperawatan diantaranya literatur tersebut di terapkan pada asuhan
pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa keperawatan keluarga yang sudah dilakukan
keperawatan, intervensi, implementasi pengkajian dan sudah dirumuskan diagnosa
kemudian evaluasi. Asuhan keperawatan sebelumnya. Pengumpulan data asuhan
keluarga ini diberikan berdasarkan Evidence- keperawatan ini dilakukan dengan
based Nursing Practice dengan strategi menggunakan form pengkajian, wawancara
pencarian yang digunakan dalam mencari serta pemeriksaan fisik.
literatur terdiri dari jurnal nasional dan Penerapan terapi relaksasi Benson
internasional. Evidence-based Nursing pada Asuhan keperawatan keluarga ini
Practice didapatkan melalui database dilakukan di rumah klien Ny.S yang memiliki
penyedia literatur berupa Pubmed, Science hipertensi, pra-pemberian terapi relaksasi
Direct melalui Google Scholar yang dapat di Benson terlebih dahulu melakukan pengukuran
akses secara penuh atau full text dengan kata tekanan darah yang di catat pada form
kunci yang digunakan yaitu “hipertensi”, pengkajian, pasca pengukuran dilakukan terapi
“relaksasi Benson” dan “tekanan darah tinggi”. relaksasi Benson selama kurang lebih 15 - 20
Setelah melakukan rivew terhadap beberapa menit selama 3 hari berturut-turut. Berikut
literatur yang melaporkan tentang terapi langkah-langkah terapi relaksasi Benson

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) Vol.5 No.2
Tahun 2023
47
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://proceedings.ums.ac.id/index.php/semnaskep

menurut (Simandalahi et al., 2019) : (1) pada nafas dalam juga doa atau kata-kata yang
posisikan klien pada posisi duduk ter nyaman , di ucapkan, (5) Lakukan selama kurang lebih
(2) instruksikan kepada pasien untuk 15 menit, (6) instruksikan klien untuk
memejamkan mata serta tenang juga mengkahiri relaksasi dengan memejamkan
merelaksasikan otot-otot tubuh dari wajah mata kurang lebih 2 menit, kemudian
hingga ujung kaki, (3) instruksikan klien untuk membuka mata secara perlahan. Evaluasi atau
mengambil nafas dalam kemudian tahan 3 pengukuran tekanan darah kembali pada terapi
detik dan hembuskan melalui mulut disertai relaksasi Benson ini dilakukan setiap 30 menit
dengan melafalkan doa atau kata yang dipilih, setelah dilakukannya terapi, dalam senggang
(4) instruksikan klien untuk menyingkirkan hal waktu tersebut digunakan untuk evaluasi
negative dalam pikirannya serta tetap fokus subjektif dengan pasien.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Laporan Kasus tidak menentu, biasanya setelah klien
Pengkajian dan pengumpulan data beraktivitas atau saat klien tidak bisa tidur
dilakukan mulai 22 Maret 2023, pukul 10.00 pada malam hari.
WIB di rumah klien dengan wawancara Hasil pengkajian pada suami klien
kepada klien dan keluarga klien yang mengatakan jika klien pernah jatuh sehingga
mengetahui keadaan klien. Karakteristik dan harus menggunakan kruk untuk aktivitas
gambaran subjek penerapan yaitu Ny.S berusia sehari-harinya, serta adanya penyakit lain
70 tahun, tingkat pendidikan terakhir SD, klien sehingga klien sudah tidak pernah lagi
mengutarakan jika memiliki hipertensi pada mengikuti posyandu lansia untuk mengontol
saat mengikut Posyandu Lansia dan hipertensinya, suami juga tidak bisa mengantar
didiagnosa mempunyai hipertensi. Hasil karena minimnya transportasi yang
analisa data ditemukan TD 170/100 mmHg, dimilikinya. Suami klien mengatakan jika
Nadi 89 x/menit, RR 22 x/menit. Klien terkadang klien atau istrinya mengalami sulit
mengungkapkan memiliki hipertensi sejak tidur dan merasa cemas karena aktivitasnya
mengikuti posyandu lansia pada tahun 2021 sekarang menjadi terhambat.
yang lalu dan terkontrol karena klien 3.2 Laporan Pengkajian Diagnostik
mengatakan selalu menghabiskan obat yang Dari hasil pengkajian yang sudah
diberikan saat mengikuti posyandu lansia, dilakukan penulis menemukan masalah utama
akan tetapi semenjak tahun 2022 akhir karena pada klien yaitu hipertensi, maka penulis
klien di diagnosa dengan adanya penyakit lain merumuskan diagnosa keperawatan sesuai
klien tidak pernah lagi mengikuti posyandu dengan masalah utama yang di alami klien
lansia sehingga hipertensi menjadi tidak yaitu resiko perfusi serebral tidak efektif
terkontrol, klien mengatakan jika sudah jarang berhubungan dengan hipertensi. Dari hasil
mengkonsumsi obat hipertensi, klien diagnosa tersebut penulis menentukan
meminum obat hipertensi jika merasa pusing intervensi keperawatan yaitu terapi relaksasi
saja, selebihnya klien tidak mengkonsumsi Benson dengan tujuan setelah dilakukan terapi
obat tersebut. Saat dilakukan pengkajian klien diharapkan hipertensi dapat teratasi dengan
juga tidak pernah menerapkan terapi non kriteria hasil TTV dalam batas normal.
farmakologi untuk hipertensinya, hanya saja Implementasi keperawatan yang telah
klien sudah mengurangi konsumsi makanan dilakukan pada kasus Ny. S sudah sesuai
tinggi garam dan lemak. Klien juga dengan intervensi yang telah direncanakan
mengeluhkan cemas dengan keadaan yang di yaitu melakukan terapi relaksasi Benson yang
alaminya, karena klien tidak hanya memiliki dimulai pada hari Jum’at 24 Maret 2023.
hipertensi saja sehingga klien sudah tidak bisa Terapi relaksasi Benson ini diberikan selama 3
melakukan aktivitas seperti dahulu, klien juga hari berturut-turut sampai tanggal 26 Maret
mengatakan susah tidur hingga merasa pusing 2024 dengan frekuensi waktu 15 – 20 menit
esok harinya setelah bangun tidur, selain itu setiap terapi. Evaluasi tekanan darah dari
klien menyatakan nyeri pada bagian tengkuk, implementasi keperawatan digambarkan pada
nyeri yang dirasakan seperti tertimpa benda Tabel 1.
berat, dengan skala nyeri 4, datangnya nyeri 3.3 Laporan Hasil Penerapan Literatur

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) Vol.5 No.2
Tahun 2023
48
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://proceedings.ums.ac.id/index.php/semnaskep

Penerapan hasil literatur yang telah TD:159/59 mmHg, dan pada hari ketiga
diperoleh mengenai terapi relaksasi Benson sebelum diberikan terapi terdapat hasil
untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada TD:165/98 mmHg dan setelah terapi
klien hipertensi yang sudah dilakukan pada didapatkan hasil TD:160/91 mmHg. Pada
klien didapatkan hasil dibawah ini: saat dilakukan serangkaian terapi selama
3 hari kepada klien Ny. S dengan
Tabel 1. Hasil Tekanan Darah Pre dan Post hipertensi didapatkan hasil evaluasi
Penerapan Terapi Relaksasi Benson subjektif pasien mengatakan merasa lebih
No Hari/ Implementas Pre Post tenang dan rileks setelah mengetahui
. Tgl, i manfaat dan sudah melaksanakan terapi
Jam relaksasi Benson dalam mengontrol
1. Jum’at Terapi 168/10 156/9
tekanan darah selama 3 hari ini, selain itu
24 relaksasi 5 7
Maret Benson mmHg mmH pasien juga mengatakan terkadang
2023 g mencoba melakukan sendiri setelah seusai
Pukul sholat dirumahnya. Hasil dari evaluasi
15.30 objektif sesuai dengan penelitian
WIB sebelumnya yaitu terdapat kesesuaian
2. Sabtu, Terapi 178/10 159/9 hasil tekanan darah pasien yang
25 relaksasi 1 5 mengalami penurunan setelah pasien
Maret Benson mmHg mmH diberikan terapi relaksasi Benson.
2023 g 3.4 Pembahasan
Pukul
10.00
Terapi relaksasi Benson yaitu
WIB relaksasi yang melibatkan teknik
3. Mingg Terapi 165/98 160/9 pernafasan efektif dengan memadukan
u 26 relaksasi mmHg 1 teknik respon relaksasi dengan sistem
Maret Benson mmH kepercayaan individu dengan
2023 g memusatkan perhatian pada ekspresi
Pukul tertentu seperti Tuhan atau kata-kata yang
10.00 mempunyai makna menenangkan bagi
WIB pasien yang diucapkan berulang-ulang
dengan ritme yang teratur diikuti dengan
Pada hari pertama sebelum dilakukan perasaan pasrah (Solehati & Kokasih,
tindakan implementasi terapi relaksasi 2015). Cara kerja teknik relaksasi Benson
Benson pada klien Ny. S dengan adalah ketika fokus pada kata atau
hipertensi dilakukan pengukuran tekanan kalimat tertentu sembari mengambil nafas
darah dan didapatkan hasil TD: 168/105 dalam. Menarik nafas panjang akan
mmHg, kemudian penulis mengajarkan memberikan energi yang cukup, karena
teknik terapi relaksasi Benson dengan pada saat menghembuskan nafas akan
posisi pasien duduk disebelah penulis, mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan
penulis menginstruksikan pasien supaya pada saat mengambil nafas akan
duduk dengan nyaman, kemudian mendapatkan oksigen yang sangat
langkah-langkah untuk terapi relaksasi membantu tubuh dalam membersihkan
Benson dimulai, selama 15-20 menit. darah dan mencegah kerusakan jaringan
Hasil evaluasi terapi relaksasi Benson otak akibat kekurangan oksigen. Ketika
dilakukan setelah 30 menit pasien menarik napas dalam-dalam, otot-otot di
melakukan terapi, dengan diukur tekanan dinding perut akan menekan tulang rusuk
darahnya kembali, hasil TD hari pertama bagian bawah ke arah belakang dan
setelah dilakukan terapi didapatkan TD: mendorong sekat diafragma ke atas
156/97 mmHg. Pada hari kedua sebelum sehingga dapat menyebabkan tekanan
dilakukan terapi didapatkan hasil TD: intra-abdomen yang tinggi, sehingga
178/101 mmHg, dan setelah dilakukan dapat merangsang aliran darah baik vena
terapi dengan langkah-langkah seperti cava inferior maupun aorta abdominalis
pada hari pertama didapatkan hasil sehingga menyebabkan aliran darah

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) Vol.5 No.2
Tahun 2023
49
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://proceedings.ums.ac.id/index.php/semnaskep

(vaskularisasi) ke seluruh tubuh darah pada penderita hipertensi di Desa


meningkat terutama pada organ vital Unggahan.
seperti otak, yang kemudian O2 akan Penelitian sama juga dilakukan
terpenuhi di dalam otak serta Riyanti et al., (2022) perihal relaksasi
menyebabkan tubuh menjadi lebih rileks Benson untuk menurunkan tekanan darah
(Maulinda et al., 2017). Relaksasi ini lansia dengan hipertensi yang dilakukan
dapat menyebabkan penurunan aktivitas selama 3 bulan memperoleh hasil
sistem saraf simpatis yang pada akhirnya penelitian yang mengatakan terdapat
dapat sedikit melebarkan pembuluh darah perbedaan yang signifikan sebelum
dan meningkatkan sirkulasi darah yang ataupun sesudah di berikan intervensi,
kemudian dapat meningkatkan dimana terjadi penurunan 5 - 7 mmHg
transportasi oksigen ke seluruh jaringan setelah diterapkan intervensi selama 3
terutama jaringan perifer. Hal ini bulan. Penelitian ini membuktikan bahwa
menghasilkan stabilisasi tekanan darah terapi non farmakologis relaksasi Benson
secara bertahap, serta menghasilkan yang dilakukan secara rutin dan teratur
tekanan darah yang ada pada batas normal dapat memberikan efek berupa penurunan
(Simandalahi et al., 2019). tekanan darah baik sistole maupun secara
Berdasarkan penelitian dari diastole
Atmojo et al., (2019) mengenai efektivitas Berdasarkan dari beberapa hasil
terapi relaksasi Benson terhadap tekanan penelitian sebelumnya, maka dapat
darah pada penderita hipertensi yang penulis simpulkan bahwa pemberian
dilakukan selama 2 minggu dengan terapi relaksasi Benson dapat membantu
frekuensi 2 kali sehari selama 10 menit mengurangi tekanan darah pada pasien
menunjukkan adanya hasil perbedaan yang mengalami hipertensi. Sehingga
penurunan tekanan darah pada responden pasien dapat melanjutkan pelaksanaan
sebelum dan sesudah diberikan terapi terapi relaksasi Benson secara mandiri
relaksasi Benson dengan p value = 0,000. untuk membantu mengontrol tekanan
Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh darahnya.
terapi relaksasi Benson terhadap tekanan

4. KESIMPULAN
Hasil penerapan terapi relaksasi Berdasarkan hasil implementasi
Benson pada asuhan keperawatan ini, maka penulis menyarankan
keluarga dengan pasien Ny. S yang khususnya pada perawat komunitas agar
memiliki tekanan darah tinggi dapat mengimplementasikan terapi
menunjukkan bahwa terapi relaksasi relaksasi Benson sebagai salah satu
Benson dapat berdampak atau alternatif terapi komplementer atau terapi
menurunkan tekanan darah tinggi, hal ini non farmakologi untuk pasien hipertensi
dibuktikan dari evaluasi pasien Ny. S sehingga dapat membantu mengurangi
selama tiga hari yang mengalami gejala ataupun mengontrol tekanan darah
penurunan pada tekanan darah tinggi yang pada pasien hipertensi.
dimilikinya akan tetapi untuk mengetahui
hasil secara maksimal maka penulis
menyarankan kepada pasien untuk tetap
menjalankan terapi ini setiap hari dirumah
karena waktu yang digunakan penulis
dalam melakukan implementasi terlalu
singkat.

REFERENSI Info Media: Jakarta.


Atmojo, J. T., Putra, M. M., Astriani, N. M.
Aspiani, R. Y. 2014. Buku Ajar Asuhan D., Dewi, P. I., & Bintoro, T. 2019.
Keperawatan Gerontik. Edisi 1. Trans Efektifitas Terapi Relaksasi Benson

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) Vol.5 No.2
Tahun 2023
50
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://proceedings.ums.ac.id/index.php/semnaskep

Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Untuk Menurunkan Kecemasan di RSUD


Hipertensi. Jurnal Terpadu Ilmu Haji Privinsi Jawa Timur.
Kesehatan (eJournal), 8, 51–60. World Health Organization WHO. (2018).
Denninger, J. W., Huffman, J. C., Joseph, M. Global Health Estimate 2016: Deathes by
G., Niles, H., Chad-friedman, E., Cause, Age, Sex, by Country and Region,
Goldman, R., Buczynski-kelley, B., 2000-2016. Geneva: World Health
Mahoney, B. A., Fricchione, G. L., Organization. Yusrizal, M., Indarto, D.,
Benson, H., Dusek, J. A., & Libermann, Akhyar, M., 2016. Risk.
T. A. (2018). Specific Transcriptome Yulanda, G., & Lisiswanti, R. 2017.
Changes Associated with Blood Pressure Penatalaksanaan Hipertensi Primer.
Reduction In Hypertension Patients After Jurnal Majority, 6(1), 25–33.
Relaxtion Respon Training. 24(5), 486–
504.
https://doi.org/10.1089/acm.2017.0053
Dinas Kesehatan Sukoharjo. 2019. Profil
Kesehatan Kabupaten sukoharjo.
Gabb, G. (2020). What is hypertension? 43(4),
108–109.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Laporan
Riskesdas 2018. Laporan Nasional
RIskesdas 2018, 53(9), 181–222.
(http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/
downloads/PMK No. 57 Tahun 2013
tentang PTRM.pdf)
Maulinda, I., Candrawati, E., & Adi, R. C.
2017. Pengaruh Terapi Relaksasi Benson
Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di
Posyandu Prrmadi Tlogomas Kota
Malang. Nursing News. 2, 580–587.
Riyanti, E., Yardes, N., & Manurung, S. 2022.
Relaksasi “ Benson ” Menurunkan
Tekanan Darah Lansia dengan
Hipertensi. Jurnal Keperawatan. 7(2),
234–242.
Simandalahi, T., Sartiwi, W., Novita, E.,
Toruan, A. L., Studi, P., Ners, P.,
Pemkab, A., & Utara, T. 2019. Pengaruh
Teknik Relaksasi Benson Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi. Jurnal Endurance: Kajian
Ilmiah Problema Kesehatan. 4(3), 641–
650.
Solehati, T., & Kokasih, C. E. (2015). Konsep
& Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan
(Anna (ed.)). Bandung : Refika Aditama.
Surani, V., Pranata, L., Indaryati, S., & Ajul,
K. (2023). Pengaruh Teknik Relaksasi
Benson terhadap Tekanan Darah pada
Lansia. Formosa Journal of
Multidiscplinary Research. 2(6), 1095–
1104.
Wibowo, N. A., Sumara, R., Agustin, R., &
Setyiawan, B. (2022). Penyuluhan
Penerapan Terapi Relaksasi Benson

Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) Vol.5 No.2
Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai