Kerja Keras, Ulet, Tekun
Kerja Keras, Ulet, Tekun
URAIAN MATERI
A. KERJA KERAS
Kerja keras dalam istilah adalah kegiatan yang dilakukan dengan sangat sungguh-
sungguh untuk mencapai target yang akan dituju, sedangkan dalam Islam Keras disebut
dengan ikhtiar yaitu syarat untuk mencapai maksud dan upaya dengan bersungguh-
sungguh dalam melakukan segala sesuatu semata-mata karna Allah Swt. Orang yang
bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupannya, karena setiap detik
kehidupan yang dijalaninya adalah kerikil kecil bagi dasar bangunan dimasa tuanya.
Rasulullah Saw adalah manusia yang paling mulia, tetapi orang yang paling mulia
tersebut ketika melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang
halal, Rasulpun menggenggam tangan tangan itu dan menciumnya seraya bersabda : “
Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada “, inilah tangan yang tidak akan pernah
disentuh oleh api neraka selama-lamanya dan sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah
Az Zahra dan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah Saw.
Q,S al-Jumu’ah/62:10
َفِاَذ ا ُقِضَيِت الَّص ٰل وُة َفاْنَتِش ُرْو ا ِفى اَاْلْر ِض َو اْبَتُغ ْو ا ِم ْن َفْض ِل ِهّٰللا َو اْذ ُك ُروا َهّٰللا َك ِثْيًرا َّلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو َن
Menerapkan perilaku kerja keras dan tanggung jawab dapat diwujudkan dengan
langkah-langkah berikut :
Waktu yang diberikan Allah Swt untuk manusia sehari semalam tidak lebih dari 24 jam,
dan waktu 24 jam ini sebaiknya dimanfaatkan secara efektif untuk beribadah kepada
Allah Swt, untuk bekerja dan digunakan untuk beristirahat.
Allah Swt melengkapi manusia dengan fithrah cerdas, cerdas fisik, cerdas emosi, cerdas
intelektual. Cerdas kebajikan, dan cerdas akhlak. Dengan kerja keras dan tanggung
jawab menusia dapat mengembangkan berbagai potensi cerdasnya untuk meraih
kesuksesan.
Bentuk kerja keras yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari harus selalu
fokus, dan berani melabelkan diri bahwa pasti sukses dan berhasil dengan diiringi kata-
kata positif pasti bisa dan menjauhkan diri kita dari kata putus asa, tidak mampu, dan
yang lainnya.
Pekerjaan apapun itu yang ditekuni oleh seseorang. Hendaknya dilakukan dengan niat
baik, profesional dan azam (kemauan) yang kuat
B. ULET
Seseorang dikatakan memiliki sikap ulet, jika memiliki kepribadian tangguh, kuat, tidak
mudah putus asa, memiliki cita-cita tinggi. Selain itu, seorang yang dikatakan ulet adalah
mereka yang mencurahkan tenaga, pikiran, waktu serta harta untuk tercapainya
keberhasilan.
Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet Efektifitas kepemimpinan dalam
penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha,
diataranya:
1. mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja
2. mempunyai etos kerja yang tinggi
3. menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja
4. melibatkan orang lain dalm bekerja
5. menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan
C. TEKUN
Dengan demikian sifat tekun menjadi salah satu modal untuk mencapai kesuksesan
dalam berbagai bidang sebagaimana yang dicita-citakan. Hal itu pula yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW dalam mensyi’arkan agama Islam. Ia melakukan dakwah secara terus-
menerus kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya agar mentauhidkan Allah SWT.
Ia juga melakukan pembinaan yang kontiniu kepada sahabat-sahabatnya untuk
mempelajari al-Qur’an dan siap berdakwah kepada orang-orang di sekitar mereka dengan
cara yang santun dan baik. Dengan kerja keras dan ketekunan mereka, Islam telah berjaya
di jazirah Arab ketika itu dan menyebar ke berbagai daerah tanpa adanya paksaan.
Sifat tekun ini dapat pula dilihat dari berbagai kisah orang-orang terdahulu yang
shaleh lagi sukses dalam menjalani kehidupannya. Salah satu di antaranya adalah seorang
ulama kenamaan yang bernama Ibnu Hajar. Awalnya dia adalah seorang anak yang
merasa bodoh. Ia sulit menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Suatu ketika ia
melihat batu kecil yang terletak di tepi sungai. Ia mengamati batu kecil itu
berlobang/lekuk. Sementara air menetas dari atas dan jatuh tepat di lobang batu kecil
tersebut. Ia pun sadar ternyata batu yang keras itu bisa berlobang hanya karena air yang
secara terus menerus menetes, walaupun hanya setetes demi setetes. Kemudian, beliau
berpikir, meskipun ia merasa bodoh, tetapi jika belajar dengan tekun, terus-menerus,
niscaya akan menjadi pintar. Akhirnya ia belajar lebih tekun lagi sehingga ia menjadi
ulama terkemuka. Karena ketekunannya dalam belajar terinspirasi dari batu kecil di tepi
sungai itu, maka ia pun diberi nama Ibn Hajar, yang artinya “anak batu”. Masih banyak
kisah sukses yang dialami oleh orang-orang ternama akibat ketekunannya dalam meraih
cita-cita. Oleh karena itu, sebagai seorang mukmin, tekunlah dalam berusaha baik untuk
urusan duniawi terutama dalam urusan ukhrawi. Tanpa adanya usaha yang sungguh-
sungguh dan berkesinambungan, maka perubahan ke arah yang lebih baik akan sulit
untuk diraih. Perhatikan dan pahamilah firman Allah di bawah ini: ...
ِإَّن َهّللا َال ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح َّتى ُيَغِّيُروْا َم ا ِبَأْنُفِس ِهْم...
Artinya: ... Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...(Qs. Ar-Ra’du/13: 11)
Hikmah Tekun
Di antara hikmah tekun adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan apa yang diusahakan
2. Selalu berusaha agar berhasil
3. Melatih diri untuk siap menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan ini.
4. Membentuk pribadi yang dinamis dan kreatif dalam berkarya.
5. Bersyukur jika usahanya berhasil
6. Memperoleh pahala karena bersikap tekun itu melaksanakan ajaran Islam
.
DAFTAR PUSTAKA
HA. Sholeh Dimyathi, F. G. (2018). Pendidikann Agama Islam dan Budi Pekerti.
Sukoharjo: CV. Sidunata.
https://robith.hepidev.com/2021/08/08/korelasi-antara-perilaku-kerja-keras-jujur-
tanggung-jawab-adil-dan-toleransi-dalam-kehidupan-sehari-hari/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Adil