Anda di halaman 1dari 2

Nama : Icha Meliyana Salsabila

Kelas : XII PIPS 1


Mapel : SBK

Karya Lukisan Affandi


(Pengemis)

Lukisan Affandi yang menampilkan sosok “Pengemis” (1974) ini merupakan manifestasi
pencapaian gaya pribadinya yang kuat. Lewat Ekspresionisme, ia luluh dengan
objek-objeknya bersama dengan empati yang tumbuh lewat proses pengamatan dan
pendalaman. Setelah empati itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah proses
penuangan dalam lukisan seperti letupan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam
setiap ekspresi, selain garis-garis lukisannya memunculkan energi yang meluap juga
merekam penghayatan keharuan dunia batinnya. Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh
renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santunan dari orang yang lewat.
Penggambaran tubuh renta lewat sulur- sulur garis yang mengalir, menekankan ekspresi
penderitaan pengemis itu. Warna coklat hitam yang membangun sosok tubuh, serta
aksentuasi warnawarna kuning kehijauan sebagai latar belakang semakin mempertajam
suasana muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.

Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat
goresan-goreasnyang menggambarkan gerak sebagaian figur lain. Dalam konfigurasi
objek-objek ini, terjadilah komposisi yang dinamis. Dinamika itu juga diperkaya dengan
goresan spontan dan efek tekstural kasar dari ‘plototan’tube cat yang menghasilkan
kekuatan ekspresi.

Pilihan sosok pengemis sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari empatinya pada
kehidupan masyarakat bawah. Affandi adalah penghayat yang mudah terharu, sekaligus
petualang hidup yang penuh vitalitas. Objek-objek rongsok dan jelata selalu menggugah
empatinya. Namun selain itu, berbagai fenomena kehidupan yang dinamis juga terus
menggugah kepekaaan estetiknya. Oleh karena itu, ia sering disebut sebagai seorang
humanis dalam karya seninya. Dalam berbagai penyataan dan lukisannya, ia sering
mengungkapkan bahwa matahari, tangan, dan kaki merupakan simbol kehidupan. Matahari
merupakan manifestasi dari semangat hidup. Tangan menunjukkan sikap yang keras dalam
berkarya, dan merealisasi segala idenya. Kaki merupakan ungkapan simbolik dari motivasi
untuk terus melangkah maju dalam menjalani kehidupan. Simbol-simbol itu memang
merupakan kristalisasi pengalaman dan sikap hidup Affandi, maupun proses perjalanan
keseniannya yang keras dan panjang. Lewat sosok pengemis dalam lukisan ini, kristalisasi
pengalaman hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan itu dapat terbaca.

Anda mungkin juga menyukai